• Tidak ada hasil yang ditemukan

ATURAN-ATURAN DALAM PENGIRIMAN ATLET DAN HASIL KEJUARAAN

5.2 HASIL KEJUARAAN

Proses penyelenggaraan masing-masing pertandingan maupun keikutsertaan anggota UKM tenis meja dalam mengikuti suatu pertandingan tenis meja selalu berkomunikasi dengan pihak rektorat USU begitu juga dengan hasil kejuaraan yang telah diraih selama dalam mengikuti suatu pertandingan, selalu berkomunikasi atau memberi informasi kepada pihak rektorat USU, baik itu hasil kejuaraan yang diraih dalam mengikuti suatu pertandingan yang diadakan universitas sumatera utara sendiri maupun pertandingan yang diadakan oleh universitas lain. Dalam proses hasil kejuaraan yang diraih selama dalam mengikuti pertandingan ada 2 macam hasil kejuaraan yang telah diraih, yaitu : yang pertama : hasil kejuaraan yang diraih dalam pelaksanaan pertandingan antar fakultas maupun antar universitas se-kota medan yang diselenggarakan oleh kampus USU sendiri, dan yang kedua hasil kejuaraan yang diraih dalam mengikuti suatu pertandingan yang diselenggarakan oleh universitas lain seperti ITB Open, IMT-GT, POMSU dalam hal KONI Sumut maupun klub-klub tenis yang ada di sumatera utara.

Hasil kejuaraan yang pertama adalah kejuaraan tenis meja yang dilaksanakan oleh universitas sumatera utara sendiri yang dalam hal ini dipercayakan kepada UKM tenis meja USU ada yang bersifat bulanan, tahunan, dan pertandingan yang disesuaikan dengan kegiatan tertentu saja seperti pertandingan amal. Dalam hal ini pertandingan yang bersifat bulanan adalah seperti Liga Tenis Meja (LTM-USU) yang diselenggarakan setiap akhir bulan untuk menentukan ranking diantara anggota UKM tenis meja. Kegiatan

pertandingan tahunan adalah seperti pertandingan dalam rangka dies natalis USU yaitu pertandingan antar fakultas yang ada di kampus universitas sumatera utara saja, kegiatan pertandingan antar universitas yaitu pertandingan antar universitas negeri maupun swasta yang ada di wilayah kota medan saja. Untuk kegiatan pertandingan dies natalis, pertandingan antar universitas, yang melaksanakan adalah UKM tenis meja USU sebagai pantia dan didanai oleh pihak rektorat, karena event ini biasanya untuk memperingati ulang tahun Universistas Sumatera Utara dan pertandingan amal sendiri dilaksakan oleh UKM tenis meja USU yang bekerjasama dengan pihak sponsor dalam menunjukkan kepedulian UKM tenis meja USU kepada masyarakat dan lingkungan sekitar.

Hasil kejuaraan yang kedua adalah kejuaraan tenis meja yang dilaksanakan oleh universitas lain atau universitas dari negara lain, Koni Sumut, maupun klub-klub tenis yang ada di sumatera utara. Dalam hal ini pertandingan yang dilaksanakan universitas lain adalah seperti ITB-Open yang bersifat nasional dan kejuaraan tenis meja yang dilaksanakan oleh universitas dari negara lain yang sudah tergabung dalam IMT-GT yang bersifat internasional. IMT-GT merupakan pertandingan antar universitas di 3 negara yaitu Indonesia, Malaysia, dan Thailand, yang dalam hal ini universitas atau negara pelaksanaan pertandingan IMT-GT adalah universitas dari negara yang sudah ditentukan setiap tahunnya, misalnya pada tahun 2008, USU dari negara Indonesia menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraan pertandingan olahraga IMT-GT maka pada tahun berikutnya yaitu pada tahun 2009 maka yang menjadi tuan rumah adalah universitas dari negara Malaysia atau Thailand. Jadi setiap tahunnya universitas dari setiap negara

mendapat giliran untuk menyelenggarakan pertandingan olahraga dalam rangka IMT-GT yang sudah ditentukan. Selain itu kejuaraan IMT-GT ini juga meningkatkan kerjasama dan tali persaudaraan di bidang olahraga maupun budaya dan ilmu pengetahuan antara peserta-peserta kejuaraan dari tiga negara tersebut. Pertandingan yang diselenggarakan oleh KONI Sumut yaitu pertandingan antar mahasiswa se-sumatera utara (POMSU) yang diselenggarakan 1 kali dalam 2 tahun. Serta pertandingan yang diselenggarakan oleh klub-klub tenis yang ada di sumatera utara seperti Sahabat Open, Bina Kasih Open dan lain sebagainya.

Adapun beberapa hasil kejuaraan yang telah diraih selama ini adalah :

 Juara III Beregu Putri IMTGT-XI 2009 di UiTM Perlis Malaysia pada 27 Maret-2 April 2009.

 Juara I Tunggal Putri, Juara III Tunggal Putri, dan Juara III Tunggal Putra dalam rangka Piala Presiden di Pardede Hall Medan pada 23-25 April 2009.

 Juara I Tunggal Putri, Juara III Tunggal Putri, Juara I Ganda Putri dan Juara III Tunggal Putra dalam rangka POMSU 2009 di Kampus IT&B pada 25-26 Juni 2009.

 Juara III Beregu Putra, Juara 1 Beregu Putri, Juara II Ganda Putra (Berkat/Arif), Juara III Ganda Putra (Panji/Frans), Juara I Ganda Putri, dan Juara II Ganda Putri pada Pertandingan Antar Universitas Se-Kota Medan pada 30 Januari-5 Pebruari 2010.

 Perempat Final ITB Open 2011 di ITB pada 28 Nopember 2011. Peserta sebanyak 110 Orang dari seluruh Perguruan Tinggi di Indonesia.

 Juara III Tunggal Putra, Juara I Ganda Putra (Trisman/Arif), Juara III Ganda Putra, Juara I Tunggal Putri, dan Juara III Tunggal Putri dalam rangka POMSU 2012 di POLMED Medan pada 5-7 Nopember 2012.

Dalam hadiah hasil kejuaraan tenis meja itu sendiri masing-masing anggota UKM tenis meja USU sudah tahu akan pembagian akan hadiah hasil kejuaraan yang sudah diraih dalam mengikuti suatu pertandingan tenis meja, baik itu yang diselenggarakan oleh kampus Universitas Sumatera Utara maupun pertandingan yang diselenggarakan oleh universitas lain atau klub tenis meja. Hadiah hasil kejuaraan dalam bentuk uang pembinaan yang dimenangkan oleh anggota UKM tenis meja USU adalah milik yang bersangkutan yang memenangkan pertandingan tersebut. Jika pertandingan berkategori tunggal putra, akan menjadi milik pemenang anggota UKM tersebut. Untuk hadiah hasil pertandingan kategori ganda akan dibagi kepada pasangan yang memenangkan pertandingan tersebut dan untuk hadiah hasil pertandingan kategori beregu baik beregu putra maupun beregu putri akan dibagi sama rata dengan masing-masing anggota dalam tim regu UKM tenis meja USU tersebut. Tidak ada peraturan yang mengharuskan sang juara atau anggota UKM tenis meja yang menang dalam pertandingan berbagi hadiah hasil kemenangannya dengan anggota UKM tenis meja lainnya. Namun rasa kebersamaan dan kekeluargaan yang besar dalam hubungan persaudaraan sebagai sesama anggota UKM tenis meja USU kadang membuat anggota UKM tenis meja yang telah memenangkan pertandingan ingin saling berbagi dengan sesama anggota UKM tenis meja yang lainnya, sehingga tidak heran jika kadang sang juara atau anggota UKM tenis meja yang memenangkan pertandingan akan mentraktir teman-teman sesama anggota lainnya setelah ia memperoleh juara dalam suatu pertandingan. Untuk piala dan piagam hasil kejuaraan yang dimenangkan oleh anggota UKM tenis meja USU

biasanya menjadi milik sang juara, kecuali pihak rektorat USU meminta untuk diserahkan kepada mereka sebagai bukti juara dari suatu pertandingan dan selama dalam proses pertandingan yang telah diikuti dan hadiah hasil kejuaraan yang telah diraih tidak pernah ada masalah dalam menyikapi hasil hadiah dari kemenangan di suatu kejuaraan, karena masing-masing anggota UKM tenis meja sudah menyadari hak mereka masing-masing, sehingga tidak ada masalah dari pembagian hadiah hasil kejuaraan. Dan kalaupun ada masalah akan dibicarakan secara kekeluargaan agar didapatkan jalan tengah yang baik sehingga tidak menimbulkan permasalahan atau konflik dalam UKM tenis meja USU.

Gambar 10 : Para atlet UKM tenis meja USU saat memenangkan

pertandingan tenis meja dalam rangka Pekan Olahraga Mahasiswa Universitas Sumatera Utara (POMSU) tahun 2012 di Kampus Polmed ( tampak di tengah : Kopel Tenis Meja (Panusunan Nasution) dan Pelatih UKM tenis meja USU)

BAB VI KESIMPULAN

Aturan merupakan suatu kebijakan yang ditetapkan untuk ditaati dan dilaksanakan oleh masyarakat. Dengan mempelajari aturan-aturan yang ada maka akan dapat dipahami suatu keadaan dan situasi akan kebijakan aturan yang diterapkan dalam suatu organisasi. Keebet Von. B. Beckman (2002 : 52) mengatakan aturan diperlakukan sebagai pedoman bagi pengambilan keputusan dan bukan sebagai aturan tertulis yang kaku. Oleh sebab itu penting bagi organisasi atau Unit Kegiatan Mahasiswa membuat aturan-aturan yang sesuai dengan kondisi dan situasi di dalam UKM tenis meja USU agar mampu diterapkan dengan baik, sehingga aturan-aturan yang akan diterapkan tersebut tidak hanya dibuat begitu saja namun juga bagaimana aturan-aturan tersebut dapat dirasakan manfaatnya oleh semua anggota UKM tenis meja USU yang dimana para anggota UKM tenis meja USU adalah masih berstatus mahasiswa. Dalam pembahasan tulisan ini tidak hanya penerapan aturan-aturan dalam UKM tenis meja USU yang ingin diciptakan dan juga bagaimana penerapan aturan-aturan tersebut dapat dijalankan dan ditaati oleh semua anggota UKM tenis meja, sehingga dengan aturan-aturan yang sudah diterapkan dan dijalankan tersebut dapat berdampak buat kelangsungan dan kesinambungan Unit Kegiatan Mahasiswa tenis meja USU kedepannya, kearah yang lebih baik lagi dan mengalami perkembangan yang jauh lebih baik lagi dan penerapan aturan-aturan tersebut harus dijalankan dengan sebaiknya-baiknya, baik pengurus maupun

pelatih UKM tenis meja USU dan juga mahasiswa-mahasiswa USU yang ingin bergabung dalam UKM tenis meja USU.

Aturan-aturan yang dibuat agar pengimplementasian dari suatu penerapan aturan yang dibuat dapat dilaksanakan dengan baik, sebab para anggota UKM tenis meja USU itulah yang akan menjalankan aturan-aturan tersebut di dalam segala kegiatan dan program kerja UKM tenis meja USU. Penerapan aturan-aturan yang dijalankan tersebut juga dapat mentransferkan nilai-nilai kepada setiap pengurus, pelatih maupun anggota-anggota UKM tenis meja USU dari setiap aturan-aturan yang dilaksanakan, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa pengimplementasian dari suatu aturan juga akan berpengaruh pada budaya organisasi UKM tenis meja itu sendiri, sebab budaya organisasi adalah nilai-nilai yang dipahami dan diyakini bersama sebagai landasan gerak ataupun pedoman berprilaku dalam suatu organisasi.

Dari pembahasan-pembahasan yang telah disampaikan, penelitian ini telah menjawab pertanyaan penelitian pada rumusan masalah. Pertanyaan pertama dapat dijawab bahwa penerapan aturan-aturan yang ada di UKM tenis meja USU sekarang ini bertujuan agar aturan-aturan yang diterapkan dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan bila ada aturan-aturan atau kebijakan-kebijakan yang ditetapkan kurang tepat maka dapat didiskusikan kembali untuk kelangsungan dan perkembangan UKM tenis meja USU ke arah yang lebih baik dan dalam penerapan aturan-aturan tersebut, rapat anggota dalam UKM tenis meja USU adalah pemegang kekuasaan tertinggi. Pada bagian kesimpulan ini ada 7 aturan

dalam penerapan aturan-aturan di dalam Unit Kegiatan Mahasiswa tenis meja USU.

1. Aturan-aturan dalam perekrutan anggota. Dalam menerapkan aturan-aturan perekrutan anggota baru di UKM tenis meja USU dengan mensosialisasikan setiap kegiatan dan memasang poster atau brosur-brosur di sekitar fakultas dan juga memasang spanduk di sekitar kampus USU merupakan suatu cara para anggota dan pengurus UKM tenis meja USU untuk merekrut mahasiswa-mahasiswi USU untuk bergabung dan dilatih dalam UKM tenis meja USU. Dalam aturan perekrutan anggota baru tidak dibatasi siapa saja yang ingin bergabung, semua mahasiswa-mahasiswi USU boleh bergabung tanpa membedakan stambuk, jurusan, fakultas, suku, agama, yang penting mahasiswa tersebut adalah mahasiswa USU dan masih berstatus aktif sebagai mahasiswa USU. ( kurang bagus karna harus juga diperhatikan stambuk tua yang ingin bergabung dan tidak asal-asalan)

2. Aturan-aturan dalam jadwal latihan. Dalam menerapkan aturan-aturan dalam jadwal latihan, pengurus UKM tenis meja USU telah menetapkan bahwa latihan rutin UKM tenis meja USU dilakukan 3 kali dalam seminggu yaitu hari selasa, kamis dan sabtu pukul 18.00 wib. Dalam menetapkan waktu latihan tersebut telah disepakati bersama oleh para pengurus dan anggota dalam rapat bersama. Untuk datang sesuai dengan jadwal latihan yang ditentukan, tidak semua anggota UKM tenis meja USU dapat datang tepat waktu, karena ada beberapa mahasiswa yang

kuliah sore dan meskipun begitu latihan rutin UKM tenis meja USU tetap berlangsung. ( pengurus harus menetapkan jadwal yang sesuai) 3. Aturan-aturan dalam pakaian/kostum. Dalam menerapkan aturan-aturan

dalam pakaian atau kostum yang digunakan, UKM tenis meja USU mempunyai suatu kostum resmi yang mempunyai atribut UKM tenis meja USU. Kostum resmi UKM tenis meja USU tersebut merupakan identitas keanggotaan UKM tenis meja itu sendiri. Dalam latihan rutin pemakaian kostum resmi UKM tenis meja USU tidak diwajibkan untuk selalu dipakai dalam setiap latihan, tetapi dalam mengikuti suatu pertandingan tenis meja yang membawa nama kampus Universitas Sumatera Utara (USU) atau UKM tenis meja USU diwajibkan memakai kostum resmi tersebut, hal ini merupakan suatu keseragaman dan kebersamaan diantara pemain-pemain tenis meja USU dalam mengikuti suatu pertandingan.

4. Aturan-aturan dalam kepengurusan. Pengurus sangat bertanggungjawab dalam menentukan suatu aturan dan jalannya suatu program kerja kegiatan dalam UKM tenis meja USU, sehingga dalam pemilihan pengurus yang dalam hal ini minimal ketua, wakil ketua, sekretaris, dan bendahara harus benar-benar mempunyai semangat, kemauan dan motivasi yang tinggi untuk memajukan UKM tenis meja USU dan pengurus juga harus dapat menjadi teladan bagi anggota-anggota lainnya dan dapat mengatur serta dapat memotivasi anggota-anggota UKM tenis meja USU lainnya untuk giat dalam latihan dan aktif dalam segala

kegiatan untuk menyukseskan setiap kegiatan UKM tenis meja USU serta dapat membina hubungan yang baik dengan semua pihak terutama dengan pihak rektorat USU.

5. Aturan-aturan dalam Liga Tenis Meja (LTM-USU). Liga Tenis Meja USU dibentuk atas kebijakan dari kepengurusan baru pada tahun 2013. Tujuannya adalah untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas para atlet-atlet anggota UKM tenis meja USU untuk lebih giat lagi dalam latihan. Liga Tenis Meja USU ini juga merupakan simulasi atau pertandingan antar sesama anggota UKM tenis meja USU saja yang dilaksanakan setiap akhir bulan. Dalam setahun dilaksanakan selama 10 (sepuluh) kali tiap bulan yaitu: bulan February, Maret, April, Mei, Juni, Agustus, September, Oktober, November, dan Desember. Hasil dari Liga Tenis Meja USU ini juga akan merupakan referensi utama pelatih dalam memilih atlet-atlet yang berbakat untuk mengikuti pertandingan tingkat lokal, regional, nasional bahkan internasional seperti IMT-GT yang dilaksanakan setiap tahunnya.

6. Aturan-aturan dalam perwasitan. Dalam setiap pelaksanaan pertandingan, wasit sangat berperan penting dalam memimpin jalannya suatu pertandingan, wasit harus mengetahui aturan-aturan dalam sistem perhitungan poin dalam setiap pertandingan dan yang paling terutama tidak memihak kepada salah satu pemain. UKM tenis meja USU sendiri dalam menyelenggarakan suatu pertandingan tenis meja selalu menunjuk seorang wasit yang benar-benar tahu akan sistem pertandingan dan

penunjukan wasit biasanya juga tergantung event pertandingan yang akan dilaksanakan. UKM tenis meja USU biasanya akan menunjuk anggota UKM tenis meja menjadi seorang wasit jika pertandingan dilaksanakan antar fakultas yang ada di kampus USU saja atau pertandingan intern anggota UKM tenis meja USU seperti Liga Tenis Meja (LTM-USU). Tetapi bila pertandingan yang cukup bergengsi seperti IMT-GT, kadang-kadang juga UKM tenis meja USU akan memilih wasit dari luar yang benar-benar mempunyai pengalaman dalam memimpin suatu pertandingan. Pada intinya seorang wasit harus memahami dan menguasai peraturan permainan dan pertandingan dengan baik, memiliki sikap kepribadian dan mental yang baik serta bertindak cepat, tegas, adil dan bijaksana dalam mengambil keputusan. 7. Aturan-aturan dalam pengiriman atlet. Dalam mengikuti suatu kejuaraan

tenis meja, UKM tenis meja USU selalu berusaha mengirimkan atlet-atletnya yang berbakat dengan cara menseleksi para anggota-anggota yang tergabung dalam UKM tenis meja USU. Dari hasil seleksi tersebut, yang menang berhak ikut mewakili nama universitas sumatera utara atau UKM tenis meja USU untuk mengikuti suatu pertandingan tenis meja yang dimaksud. Dalam seleksi itu sendiri, biasanya para pengurus terutama ketua UKM tenis meja USU dapat tidak ikut seleksi tapi berhak untuk mengikuti suatu kejuaraan tenis meja. Namun pada tahun 2013 diberlakukan sistem seleksi melalui Liga Tenis Meja (LTM-USU) setiap bulannya sehingga dari Liga Tenis Meja (LTM-USU) ini dapat

menentukan mahasiswa atau anggota UKM tenis meja yang berhak mengikuti kejuaraan tenis meja melalui sistem poin dari setiap pertandingan Liga Tenis Meja yang dilaksanakan setiap bulannya. Setiap bulan semua anggota UKM tenis meja wajib mengikuti Liga Tenis Meja. Sehingga dengan diberlakukannya Liga Tenis Meja USU ini, setiap anggota UKM tenis meja dapat lebih giat lagi untuk latihan.

Pertanyaan penelitian yang kedua mengenai ketentuan atau aturan-aturan tertentu dalam hal pengiriman atlet untuk mengikuti suatu kejuaraan di tingkat daerah, nasional maupun internasional (IMT-GT) dapat dijawab melalui beberapa penjelasan dari aturan-aturan yang ditetapkan di UKM tenis meja USU yaitu aturan-aturan dari Liga Tenis Meja (LTM-USU) dan aturan-aturan dari pengiriman atlet. Atlet yang berhak untuk mengikuti suatu pertandingan adalah anggota UKM tenis meja USU yang aktif dalam setiap latihan dan menang dalam seleksi yang diadakan serta memiliki poin tertinggi dari Liga Tenis Meja USU yang dilaksanakan setiap bulannya. Jadi dalam hal ini, jika pada kepengurusan tahun 2008-2012 ketua UKM tenis meja USU dapat ikut pertandingan tanpa mengikuti seleksi, tapi pada tahun 2013 ini, ketua UKM tenis meja USU wajib ikut seleksi dalam pengiriman atlet melalui pertandingan Liga Tenis Meja USU yang diselenggarakan setiap bulannya.

Pertanyaan penelitian yang ketiga mengenai syarat-syarat peserta dan proses perekrutan atlet yaitu Dalam proses mencapai tujuan kegiatan perekrutan

anggota baru tersebut, para anggota dan pengurus UKM tenis meja USU mensosialisasikan setiap kegiatan atau program yang akan dilaksanakan dengan memasang poster atau brosur-brosur yang disebarkan di masing-masing fakultas dan juga dengan memasang spanduk perekrutan anggota baru di sekitar kampus Universitas Sumatera utara. Selain itu dalam hal proses perekrutan anggota baru, semua mahasiswa S1 dan ekstensi boleh bergabung menjadi anggota UKM tenis meja dan tidak ditentukan mahasiswa tersebut apakah semester 1, 2, 3, 4, dst atau non semester (mau menyelesaikan tugas akhir) yang penting mahasiswa tersebut masih berstatus aktif sebagai mahasiswa Universitas Sumatera Utara dan mempunyai niat dan minat dalam mengikuti kegiatan latihan UKM tenis meja. Jadi siapa saja boleh ikut bergabung dalam UKM tenis meja, dengan tidak memandang mahasiswa-mahasiswi tersebut berasal dari fakultas, jurusan, agama, suku, dan stambuk berapa, bahkan mahasiswa tingkat akhir pun boleh ikut bergabung. Dengan ketentuan dan aturan tersebut dan tersosialisasikan kegiatan untuk perekrutan anggota baru diharapkan dapat meningkatkan jumlah mahasiswa/i untuk yang mempunyai minat dan bakat dalam tenis meja untuk bergabung dan ikut berlatih bersama dalam UKM tenis meja USU. Adapun syarat-syarat peserta dalam perekrutan anggota baru adalah sebagai berikut :

1. Mahasiswa-mahasiswi USU D3 dan S1 yang masih aktif dalam perkuliahan

2. Mengisi formulir pendaftaran dan membayar uang pendaftaran sebesar Rp. 30.000/ mahasiswa

3. Mempunyai sepatu olahraga dan bat tenis meja sendiri, sesuai dengan standar ITTF

4. Aktif dalam kegiatan latihan rutin UKM tenis meja.

5. Membayar uang iuran Rp. 10.000/ bulan setiap anggota maupun pengurus UKM tenis meja.

Pertanyaan penelitian yang keempat adalah mengenai siapa yang menentukan jadwal latihan dapat dijawab dari aturan-aturan dalam jadwal latihan. Dalam jadwal latihan rutin yang dilakukan dalam pelatihan, UKM tenis meja USU melaksanakan latihan 3 kali dalam seminggu, yaitu setiap hari selasa, kamis, dan sabtu. Dimulai dari pukul 18.00 wib sampai batas waktu yang tidak ditentukan, jadwal latihan ini disepakati dalam rapat kerja di awal periode kepengurusan. Sedangkan penyediaan tempat latihan dan alat-alat latihan adalah pihak rektorat USU yang menyediakan fasilitas seperti meja pingpong, net, bola, jaring bola, dll dan boleh digunakan oleh mahasiswa USU terutama mahasiswa yang sudah bergabung dalam UKM tenis meja USU, tetapi khusus untuk bat pingpong disediakan oleh anggota UKM tenis meja USU itu sendiri, sesuai dengan kecocokkan permainannya.

Dengan demikian inilah yang ingin saya tunjukan melalui tulisan ini, bahwa dalam pengambilan keputusan dalam menerapkan suatu aturan dalam sebuah organisasi harus mengetahui situasi dan kondisi yang ada dan setiap aturan-aturan yang diterapkan harus dapat dijalankan dengan sebaik-baiknya, karena kebijakan dalam membuat aturan yang baik bisa membuat setiap individu yang menjalankannya dapat tertib dan teratur. Maka penjelasan kesimpulan ini

juga memperjelas pernyataan Koentjaraningrat bahwa “para individu yang mementaskan peranan mereka tidak bertindak membabi buta, melainkan bertindak menurut aturan-aturan tertentu, yaitu menurut norma-norma khusus yang jelas, tegas dan tidak meragukan.” (Koentjaraningrat 2002:196)