• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. Tinjauan Pustaka

1.6 Metode dan Pengalaman Penelitian

Penelitian ini saya lakukan dalam lingkup ilmu antropologi, yaitu dengan menggunakan metode penelitian etongrafi13. Metode yang biasanya digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian etnografi adalah melalui observasi partisipasi dan wawancara. Dengan observasi partisipasi peneliti bisa ikut serta dalam mengamati langsung serangkaian kegiatan para pengurus maupun anggota UKM tenis meja USU, termasuk ikut terlibat baik itu kegiatan bermain tenis meja maupun kegiatan–kegiatan yang dilakukan oleh para pengurus dan

13

Etnografi merupakan pekerjaan mendeskripsikan suatu kebudayaan. Istilah “etnografi” digunakan untuk menunjuk aktifitas mempelajari kebudayaan dan dengan produk akhir ”sebuah etnografi” (Spradley, 1997:21)

anggota Unit Kegiatan Mahasiswa Tenis Meja USU lainnya, dan peneliti dapat melihat dan memahami masalah yang menjadi objek penelitian. Dengan melakukan observasi partisipasi, maka yang saya lakukan sebagai peneliti dalam menulis sebuah skripsi adalah tinggal dan ikut terlibat dalam melaksanakan aktivitas para anggota dan pengurus UKM di lokasi penelitian saya. Hal ini perlu dilakukan dengan tujuan data yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan. Dengan tinggal dan ikut serta melaksanakan aktivitas bersama para anggota dan pengurus yang akan diteliti, serta menjalin hubungan komunikasi dan mengakrabkan diri dengan para anggota dan pengurus UKM akan menjadi lebih mudah dan akhirnya dengan hubungan yang baik, data yang ingin diperoleh dapat tercapai.

Hal yang pertama sekali yang saya lakukan adalah menyampaikan maksud dan tujuan saya melakukan penelitian di Unit Kegiatan Mahasiswa tenis meja USU. Saya menjalin hubungan yang baik dan menyampaikan dengan jelas maksud dan tujuan penelitian saya kepada para pengurus UKM. Sebelumnya saya sudah cukup akrab dengan para pengurus dan anggota UKM tenis meja, sehingga sepanjang saya melakukan penelitian saya diterima baik oleh para pengurus, pelatih, maupun anggota UKM tenis meja untuk mendapatkan data-data yang diperlukan. Diterimanya saya dalam melakukan penelitian di Unit Kegiatan Mahasiswa tenis meja USU adalah karena selama ini mereka sudah cukup mengenal saya dan menjalin hubungan yang baik yang juga pernah ikut bergabung dalam UKM tenis meja USU, maupun sebelumnya ada beberapa yang curiga buat apa saya meneliti aturan-aturan dalam Unit Kegiatan Mahasiswa tenis

meja USU. Namun hal itu bisa saya atasi dengan tetap menjalin hubungan yang baik dan menjelaskan bahwa data-data yang saya peroleh nantinya diperlukan untuk membuat tulisan tentang bagaimana Unit Kegiatan Mahasiswa tenis meja dapat membuat kebijakan dan menerapkan aturan-aturan yang dapat bermanfaat bagi semua pengurus dan anggota.

Dalam usaha saya mendapatkan data-data yang valid tentang suatu permasalahan tentunya kita harus terlebih dahulu diterima dengan baik oleh kelompok masyarakat yang diteliti. Salah satu cara saya dalam memperoleh data yang valid adalah dengan ikut latihan bersama dengan para pengurus dan anggota UKM tenis meja USU. Pada saat saya ingin mengumpulkan data, saya terlebih dahulu mengatakan kepada mereka maksud dan tujuan saya, dan mereka dengan senang hati membantu.

Dalam proses pengumupulan data dilakukan juga wawancara 14 yang tentunya diawali dengan membina hubungan yang baik dengan informan 15. Informan yang dimaksud disini adalah para pengurus Unit Kegiatan Mahasiswa, baik itu Steering committee, ketua UKM, sekretaris, bendahara, pelatih dan juga mahasiswa USU yang sudah menjadi anggota UKM tenis meja USU maupun mahasiswa yang belom jadi anggota UKM tenis meja, sampai kepada orang yang ikut memakai GOR Cikal tenis meja, dalam hal ini orang-orang yang juga aktif

14

Wawancara merupakan proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara Tanya jawab, sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, di mana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama (Burhan Bungin, 2007).

15

Informan adalah orang yang diwawancarai, dimintai informasi oleh pewanwancara. Informan adalah orang yang diperkirakan menguasai dan memahami data, informasi ataupun fakta dari objek penelitian (Burhan Bungin, 2007)

dalam latihan tenis meja tetapi di luar jadwal UKM tenis meja USU. Pada penelitian ini pada intinya setiap informasi dari informan adalah penting. Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah bentuk wawancara mendalam (deph interview) yang berhubungan dengan masalah penelitian, dengan demikian, kekhasan wawancara mendalam adalah keterlibatannya dalam kehidupan informan. Dengan metode ini, peneliti akan menggunakan pedoman wawancara serta instrument wawancara seperti tape recorder, kamera, buku tulis, pulpen dan alat – alat lainnya yang berhubungan untuk penelitian ini.

Alasan saya mewawancarai para informan adalah bahwa mereka sendirilah yang benar-benar mengetahui seluk-beluk Unit Kegiatan Mahasiswa tenis meja USU, tentang apa kegiatan-kegiatan dan kebijakan serta aturan-aturan yang diterapkan yang berdampak pada kemajuan atau kemunduran dalam UKM tenis meja USU tersebut.

Setelah mendapatkan data-data yang diperlukan, saya menganalisa data tersebut dengan analisis data yang biasa dilakukan dalam penelitian antropologi.16 Analisis data dalam penelitian antropologi sebenarnya tidak spesifik harus dilakukan setelah penelitian lapangan selesai dilaksanakan. Dalam penelitian antropologi yang menggunakan metode etnografi tidak dilakukan hal dimana data dibawa pulang dan barulah proses analisis data dilakukan. Melainkan analisis data dilakukan sejak dari penelitian berlangsung sampai saat penelitian selesai dilaksanakan.

16

Analisis data kualitatif mempunyai tujuan yaitu : 1) menganalisis proses berlangsungnya suatu fenomena social dan memperoleh suatu gambaran yang tuntas terhadap proses pemaparan hasil penelitian. 2) menganalisis makna yang ada dibalik informasi, data, dan proses suatu fenomena sosial itu (Burhan Bungin, 2007)

Pada saat saya juga ingin mengumpulkan data dan melakukan wawancara, saya mewawancarai informan pada saat mereka ada waktu luang, baik itu sebelum latihan dimulai maupun sesudah latihan, dan bahkan saya mewawancarai informan dengan ikut serta dengan mereka pergi makan atau minum bandrek setelah selesai latihan. (karena kadang-kadang sebagian informan setelah selesai latihan, pergi mencari makan atau istilah lainnya “poding” untuk menambah tenaga/ energi yang keluar setelah lelah berjam-jam latihan.)

Dalam melakukan analisis terhadap data-data yang diperoleh, saya mencoba melihat dan menyusun apa-apa saja permasalahan yang terjadi di lapangan dan mengapa terjadi demikian, salah satu contohnya adalah mengapa kebijakan aturan-aturan yang diterapkan di UKM tenis meja USU dalam hal ini kedisplinan agar datang tepat waktu latihan, tidak semua pengurus maupun anggota dan pelatih dapat menjalankan aturan-aturan yang sudah ditetapkan, jadi saya menganalisis data tersebut dengan mengambil suatu pandangan mungkin karena masalah kesibukan anggota UKM tertentu yang juga mahasiswa yang harus mengutamakan kuliah atau karena jarak rumah dengan tempat latihan lumayan agak jauh atau hal-hal lain sebagainya.

Dengan demikian cara-cara saya dalam mengumpulkan data dan sekaligus melakukan analisis data yang pada penerapannya dilakukan sejak penelitian berlangsung sampai penelitian selesai dilaksanakan. Analisis data juga tidak hanya dilakukan dari hasil terhadap data-data yang didapatkan di lapangan melainkan juga dari berbagai sumber lainnya, seperti jurnal, surat kabar, buku-buku, artikel, dan media elektronik maupun dari hasil penelitian orang lain yang

tentunya berkaitan dengan permasalahan dalam skripsi ini. Saya berharap skripsi ini dapat menjelaskan penerapan aturan-aturan yang dilaksanakan dalam Unit Kegiatan Mahasiswa tenis meja USU untuk memajukan dan mengembangkan UKM tenis meja ke depan dengan lebih baik dan hasilnya dapat dirasakan oleh setiap anggota maupun pengurus.

BAB II

SEJARAH TENIS MEJA DAN GAMBARAN UMUM UNIT KEGIATAN