• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2 Analisis Hasil Penelitian Sampel Indonesia .1 Statistik Deskriptif .1 Statistik Deskriptif

4.2.2 Hasil Uji Kualitas Data

4.2.2.1 Pengujian Kelayakan Model Regresi

Pengujian kelayakan model regresi seperti terlihat pada tabel 4.3 di bawah ini menunjukkan hasil uji Hosmer and Lemeshow’s Goodness

of Fit Test pada sampel Indonesia. Kelayakan model regresi digunakan pengujian Chi-Square dengan nilai signifikansi sebesar 0,05. Hasil pengujian menunjukan nilai chi-square sebesar 11,948 dengan signifikansi sebesar 0,154. Hasil tersebut menunjukkan bahwa hasil pengujian lebih besar dari 0,05 maka model penelitian ini dapat diterima atau fit (layak) karena cocok dengan data observasinya (Ghozali, 2006:269). Maka dapat dikatakan bahwa EPS, PER dan PBV secara simultan berpengaruh terhadap keputusan stock split.

Tabel 4.3

Hosmer and Lemeshow Test Sampel Indonesia

Step Chi-square df Sig.

1 11,948 8 ,154

4.2.2.2 Penilaian Keseluruhan Model (Overall Model Fit)

Pada tabel 4.4 menunjukkan perbandingan nilai antara -2 Log Likelihood (-2LL) pada awal (Block Number = 0) dengan nilai -2 Log Likelihood (-2LL) pada akhir (Block Number = 1) pada sampel Indonesia. Nilai -2LL awal adalah sebesar 85,874. Setelah dimasukkan ketiga variabel independen, maka nilai -2LL akhir mengalami penurunan menjadi sebesar 79,980. Penurunan likelihood (-2LL) ini menunjukkan model regresi yang lebih baik atau dengan kata lain model yang dihipotesiskan fit dengan data (Ghozali, 2006:269).

Tabel 4.4

Overall Model Fit Sampel Indonesia

Iteration -2 Log likelihood Coefficients Constant 1 85,874 -,297 2 82,812 -,407 3 80,328 -,585 4 79,986 -,658 5 79,980 -,666 6 79,980 -,666 4.2.3 Pengujian Univariate

Analisis univariate yang digunakan untuk menguji signifikansi perbedaan rata-rata dari variabel EPS, PER dan PBV diantara perusahaan yang melakukan stock split dan tidak melakukan stock split. Uji One Sample

Kolmogorov-Smirnov ini bertujuan untuk mengetahui apakah data dari masing-masing variabel terdistribusi normal. Dari hasil pengujian ini akan diketahui jenis pengujian apa yang akan digunakan untuk pengujian selanjutnya. Apabila variabel terdistribusi normal, maka akan digunakan pengujian statistik parametrik, namun apabila variabel tidak terdistribusi normal, maka akan digunakan pengujian statistik non-parametrik. Suatu variabel dikatakan normal apabila mempunyai nilai p > 0,05.

4.2.3.1 One Sample Kolmogorov-Smirnov

Hasil pengujian normalitas distribusi variabel bebas sampel Indonesia dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini.

Tabel 4.5

Hasil Uji One Sample Kolmogorov-Smirnov Sampel Indonesia EPS PER PBV TVA

N 68 68 68 68

Normal Parametersa,b

Mean 4,14397 2,72011 ,62623 -1,57522 Std. Deviation 2,448762 ,994454 ,846992 1,806499

Most Extreme Differences

Absolute ,116 ,105 ,069 ,147 Positive ,116 ,105 ,051 ,070 Negative -,098 -,101 -,069 -,147 Kolmogorov-Smirnov Z ,960 ,867 ,569 1,210 Asymp. Sig. (2-tailed) ,315 ,440 ,902 ,107

Berdasarkan tabel 4.5 dapat disimpulkan bahwa variabel

Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), dan Price to Book Value (PBV) berdistribusi normal. Hal ini ditunjukkan oleh nilai probabilitas yang lebih besar dari 0,05 (0,315; 0,440; 0,902; 0,107), sehingga untuk pengujian selanjutnya dilakukan dengan menggunakan statistik parametrik (uji t).

Hasil pengujian normalitas distribusi variabel return saham sampel Indonesia dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini.

Tabel 4.6

Hasil Uji One Sample Kolmogorov-Smirnov

Return Saham Sampel Indonesia

Sebelum

stock split

Sesudah

stock split

N 34 34

Normal Parametersa,b Mean ,003052 ,000425

Std. Deviation ,0106785 ,0166110 Most Extreme Differences

Absolute ,139 ,209

Positive ,139 ,209

Negative -,102 -,106

Kolmogorov-Smirnov Z ,808 1,217

Asymp. Sig. (2-tailed) ,531 ,103

Berdasarkan tabel 4.6 dapat disimpulkan bahwa rata-rata

return saham sebelum dan sesudah stock split berdistribusi normal. Hal ini ditunjukkan oleh nilai probabilitas yang lebih besar dari 0,05 (0,531 dan 0,103), sehingga untuk pengujian selanjutnya dilakukan dengan menggunakan statistik parametrik dengan paired samples t-test.

4.2.3.2 Independent Sample T-Test

Uji One Sample T-Test dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui perbedaan Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio

(PER), dan Price to Book Value (PBV) antara perusaha yang melakukan stock split dengan perusahaan yang tidak melakukan stock split. Hasil One Sample T-Test untuk sampel Indonesia disajikan dalam tabel 4.7 berikut ini

Tabel 4.7

Hasil Independent Sample T-Test Sampel Indonesia Variabel ρ value Keterangan Ho

EPS 0,000 ρ < 0,05 Ditolak

PER 0,961 ρ > 0,05 Diterima

PBV 0,001 ρ < 0,05 Ditolak

Sumber : Lampiran 1 setelah diolah

Variabel Earning Per Share (EPS) dan Price to Book Value

(PBV) memiliki nilai probabilitas yang lebih kecil dari α = 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan untuk variabel

Earning Per Share (EPS) dan Price to Book Value (PBV) antara perusahaan yang melakukan stock split dengan perusahaan yang tidak melakukan stock split, sedangkan untuk variabel Price Earning Ratio

(PER) memiliki nilai probabilitas yang lebih besar dari α = 0,05, hasil ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan untuk variabel Price Earning Ratio (PER) antara perusahaan yang melakukan

stock split dengan perusahaan yang tidak melakukan stock split.

4.2.4 Pengujian Multivariate

Pengujian multivariate dilakukan dengan menggunakan regresi logistik. Pengujian regresi logistik ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel-variabel dependen. Model regresi logistik ini dianggap tepat karena variabel independen dalam penelitian ini diukur secara nominal (bersifat dikotomus), sedangkan variabel independennya diukur secara rasio (Ghozali, 2006)

4.2.4.1 Pengujian Multivariate Secara Serentak

Pengujian multivariate secara serentak merupakan pengujian statistik dengan menggunakan regresi logistik berganda secara bersama-sama. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel yang dimasukkan ke dalam model mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen, baik secara bersama-sama maupun parsial.

Berdasarkan hasil analisis regresi logistik, diperoleh koefisien regresi sebagaimana yang tercantum dalam tabel 4.8 berikut :

Tabel 4.8

Koefisien Regresi Logistik Sampel Indonesia

Iteration -2 Log

likelihood

Coefficients

Constant Ln_EPS Ln_PER Ln_PBV

Step 1 1 71,320 -2,218 ,381 ,152 ,359 2 69,961 -3,257 ,521 ,289 ,392 3 69,885 -3,661 ,568 ,360 ,363 4 69,884 -3,705 ,573 ,369 ,358 5 69,884 -3,705 ,573 ,369 ,358 a. Method: Enter

b. Constant is included in the model. c. Initial -2 Log Likelihood: 94,268

d. Estimation terminated at iteration number 5 because parameter estimates changed by less than ,001.

Berdasarkan koefisien regresi logistik yang tercantum pada tabel 4.8, dapat dibuat persamaan regresi logistik untuk sampel Indonesia sebagai berikut :

Ln �� � � ��

1−�� � � �� = -3,705 + 0,573EPS + 0,369PER + 0,358PBV + e

adalah sebesar -3,705, atau nilai stock split adalah sebesar -3,705 sebelum ada variabel Earning Per Share, Price Earning Ratio, dan

Priceto Book Value. Koefisien EPS sebesar 0,573 (dengan tanda positif) menyatakan semakin tinggi EPS perusahaan, maka pengambilan keputusan stock split akan semakin tinggi. Koefisien PER sebesar 0,369 (dengan tanda positif) menyatakan semakin tinggi PER perusahaan, maka pengambilan keputusan stock split akan semakin tinggi. Koefisien PBV sebesar 0,358 (dengan tanda positif) menyatakan semakin tinggi PBV perusahaan, maka pengambilan keputusan stock split akan semakin tinggi.

Tabel 4.9

Model Summary Sampel Indonesia

Step -2 Log

likelihood

Cox & Snell R Square

Nagelkerke R Square

1 69,884a ,301 ,402

a. Estimation terminated at iteration number 5 because parameter estimates changed by less than ,001.

Nilai Nagelkerke R Square sebesar 0,402 yang menunjukkan bahwa kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen adalah sebesar 0,402 atau 40,2% dan terdapat 59,8% faktor lain di luar model yang menjelaskan variabel dependen.

Hasil pengujian multivariate secara serentak disajikan ada tabel 4.10 berikut ini :

Tabel 4.10

Hasil Pengujian Multivariate Secara Serentak Sampel Indonesia

Variabel ρ value Keterangan Ho

EPS 0,008 ρ < 0,05 Ditolak

PER 0,386 ρ > 0,05 Diterima

Hasil pengujian multivariate secara serentak pada tabel 4.10 dapat dilihat bahwa untuk variabel EPS memiliki probabilitas (ρ value) kurang dari 0,05 sehingga Ho ditolak yang berarti EPS berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan stock split, sedangkan variabel PER dan PBV memiliki probabilitas (ρ value) lebih dari 0,05 sehingga Ho diterima yang berarti PER dan PBV tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan stock split.

Selanjutnya untuk meyakinkan hasil pengujian multivariate

secara serentak, dilakukan pengujian multivariate secara terpisah (backward stepwise)

4.2.4.2 Analisis Multivariate Secara Terpisah

Analisis multivariate secara terpisah (backward stepwise) berarti bahwa pengaruh ketiga variabel Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), dan Price to Book Value (PBV) diestimasi secara bertahap (stepwise), dimulai dengan memasukkan ketiga variabel tersebut ke dalam model pada tahap pertama, kemudian bergerak mundur (backward), mengeluarkan satu variabel yang memiliki nilai probabilitas terbesar dan lebih besar dari 0,05 pada tahap kedua. Proses ini terus berlanjut ke tahap berikutnya dan berakhir dimana tidak ada lagi variabel yang dikeluarkan dari model karena memiliki nilai ρ yang paling kecil. Dengan demikian pada tahap terakhir, model hanya menyisakan variabel yang memiliki nilai probabilitas yang paling kecil.

Hasil pengujian multivariate secara terpisah pada tahap pertama (sama dengan pengujian multivariate secara serentak), pada tabel 4.10 terlihat bahwa variabel PBV memiliki nilai probabilitas terbesar dan lebih besar dari 0,05 dan karenanya dikeluarkan dari model. Selanjutnya pada tahap kedua, analisis dilakukan terhadap kedua variabel yaitu EPS dan PER. Hasil analisis disajikan pada tabel 4.11 berikut ini :

Tabel 4.11

Hasil Pengujian Multivariate Secara Terpisah Tahap II Sampel Indonesia

Variabel ρ value Keterangan Ho

EPS 0,000 ρ < 0,05 Ditolak

PER 0,240 ρ > 0,05 Diterima

Sumber : Lampiran 2 setelah diolah

Hasil pengujian multivariate secara terpisah tahap kedua pada tabel 4.11 dapat dilihat bahwa variabel PER memiliki nilai probabilitas terbesar dan lebih besar dari 0,05 dan karenanya dikeluarkan dari model. Selanjutnya pada tahap ketiga, analisis dilakukan terhadap variabel xxx. Hasil pengujian disajikan pada tabel 4.12 berikut ini:

Tabel 4.12

Hasil Pengujian Multivariate Secara Terpisah Tahap III Sampel Indonesia

Variabel ρ value Keterangan Ho

EPS 0,000 ρ < 0,05 Ditolak

Sumber : Lampiran 4 setelah diolah

Hasil pengujian multivariate terpisah pada tahap ketiga pada tabel 4.12 menunjukkan bahwa nilai probabilitas untuk variabel EPS tetap lebih kecil dari 0,05 yang berarti Ho ditolak.

Pengujian multivariate secara serentak dan bertahap (terpisah) memberikan hasil yang konsisten, dimana semua variabel EPS mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan stock split

karena nilai probabilitasnya kurang dari 0,05, sedangkan variabel PER dan PBV tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan stock split karena nilai probabilitasnya lebih besar dari 0,05.

Dokumen terkait