• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Model Kecepatan 1-D Gelombang P

Dalam dokumen Skripsi LUSTI NUR AZIZAH NIM (Halaman 58-0)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2 Hasil Model Kecepatan 1-D Gelombang P

Selain mendapatkan hasil relokasi hiposenter, didapat juga hasil penentuan model kecepatan 1-D gelombang P menggunakan model kecepatan yang digunakan oleh Gracynthia (2015). Seperti yang di ungkapkan oleh Garini, Madlazim, & Rahmawati (2014) bahwa salah satu faktor yang berpengaruh terhadap hasil relokasi gempa bumi adalah model kecepatan yang digunakan pada saat penelitian. Apabila model kecepatan yang digunakan tidak sesuai dengan kondisi bawah permukaan daerah penelitian, maka akan menyebabkan hasil relokasi tidak akan sesuai dengan kondisi tektoniknya.

Berikut adalah hasil model kecepatan yang didapatkan setelah direlokasi, terlihat pada kedalaman 9 km didapatkan hasil akhir Vp lebih lambat dibandingkan Vp inisial. Sedangkan pada kedalaman lainnya, didapatkan hasil Vp yang lebih cepat dibandingkan Vp inisial.

Seperti yang diungkapkan oleh Sabtaji (2017) akibat dari model Vp yang lebih cepat, maka penentuan hiposenter gempa bumi akan menjadi lebih dalam dibandingkan hiposenter menggunakan Vp inisial. Selain itu kecepatan yang melambat juga dapat terjadi dikarenakan luas cakupan daerah penelitian yang digunakan pada saat penelitian berbeda. Selain itu kejadian gempa bumi dan stasiun pencatat yang digunakan juga berbeda sehingga mengakibatkan terjadinya perbedaan kecepatan 1-D gelombang P antara Vp inisial dan Vp akhir. Faktor lain yang mempengaruhi adalah penentuan waktu tiba gelombang P (picking arrival time) yang berbeda sehingga mengakibatkan terjadinya perbedaan.

46

Gambar 4.10 Grafik Perbandingan Vp Inisial dan Vp Perhitungan Akhir

Tabel 4.2 Hasil Akhir Perhitungan 1-D Vp

Kedalaman (km)

Kecepatan Gelombang P Inisial (km/s)

Kecepatan Gelombang P

Hasil (km/s)

Jumlah Gempa

-1.00… 3.00 3.28 4.23 0

3.00… 6.00 5.50 5.74 0

6.00… 9.00 5.70 6.31 42

9.00… 20.00 6.20 4.29 529

20.00…23.00 6.45 7.50 15

23.00…25.00 6.75 7.01 4

25.00…28.00 7.20 7.59 2

28.00… 7.45 7.86 2

47

Software VELEST 3.3 tidak hanya memperoleh hasil berupa model kecepatan 1-D gelombang P dan relokasi hiposenter baru, tetapi software ini juga menghasilkan hasil berupa koreksi stasiun. Nilai koreksi stasiun yang didapat dari hasil pengolahan data adalah interval -0.81 sampai dengan +0.54 detik (Tabel 4.3). Seperti yang diungkapkan oleh Sabtaji (2017), koreksi stasiun merupakan koreksi stasiun relatif terhadap stasiun referensi, yaitu stasiun LUWI dengan stasiun ini akan memiliki nilai koreksi tetap atau nol.

Apabila kecepatan gelombang P hasil observasi lebih cepat dibandingkan hasil kalkulasi, maka koreksi stasiun akan bernilai negatif. Hal ini disebabkan lapisan bawah permukaan pada stasiun pengamat yang dilalui oleh gelombang sumber gempa berupa tanah atau batuan yang padat (hardrock). Akibatnya, arrival time gelombang P hasil observasi lebih awal sampai ke stasiun pengamat dibandingkan waktu kalkulasi.

Begitu pun sebaliknya, koreksi stasiun akan bernilai positif jika kecepatan gelombang P hasil observasi lebih lambat dibandingkan hasil kalkulasi. Penyebabnya adalah lapisan bawah permukaan pada stasiun pengamat yang dilalui gelombang sumber gempa berupa tanah atau batuan yang tersusun dari sedimen (Sabtaji, 2017). Dengan adanya nilai koreksi stasiun ini, maka pembacaan waktu tiba gelombang P harus ditambahkan dengan nilai koreksi stasiun jika nilai koreksinya positif atau dikurangkan dengan nilai koreksi stasiun jika nilai koreksinya negatif (Sabtaji, 2017).

48

Tabel 4.3 Nilai koreksi stasiun pencatat gempa bumi. Stasiun LUWI adalah stasiun referensi dengan tulisan cetak tebal.

Nama Stasiun Latitude Longitude Koreksi (derajat) (derajat) Stasiun TOLI 1.1213N 120.7944E 0.54

49

BAB V KESIMPULAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:

1. Hasil relokasi menghasilkan perubahan kedalaman dari kedalaman fix depth (10 km) menjadi bervariasi dan lebih dalam serta sebagian dari hasil relokasi mendekati sesar.

2. Vp hasil akhir pada kedalaman 9 km lebih lambat dibandingkan Vp inisial yang terdapat pada referensi Gracynthia (2015), sedangkan pada kedalaman sisanya lebih cepat.

5.2. Saran

Saran yang dapat diberikan berdasarkan penelitian ini yaitu perlu dilakukannya perhitungan relokasi dan penentuan model kecepatan menggunakan gelombang S dan dilakukannya perhitungan dengan menggunakan cakupan luas wilayah yang lebih sempit atau daerah regional.

50

DAFTAR PUSTAKA

Rochman, J. P., Santosa, B. J., & Rokhman, F. F. (2012). Model Struktur 1-D Kecepatan Gelombang P. Jurnal Fisika dan Aplikasinya, 8.

ACT, A. C. (2015, Juni 1). Ini Jalur Gempa Bumi di Sulawesi yang Harus di Waspadai. Retrieved Juli 25, 2018, from blog.act.id: http://blog.act.id/ini-jalur-gempa-bumi-di-sulawesi-yang-harus-di-waspadai/

Akbar, A. F., Nugraha, A. D., & Sule, M. (2012). Penentuan Hiposenter Menggunakan Simulated Annealing Dan Guided Error Search Serta Penentuan Model Kecepatan Gelombang Seismik 1-D Pada Lapangan

“Geothermal”. Jurnal Geofisika.

Azizah, K., Susilo, A., & Rachman, T. D. (2014). Studi Relokasi Hiposenter Gempa di Sekitar Patahan Palu Koro dan Matano Menggunakan Metode Geiger.

BMKG, B. M. (2010). InaTEWS Konsep dan Implementasi. Jakarta: BMKG.

BNPB, B. (2017, Desember 27). Retrieved Mei 14, 2018, from bnpb.go.id:

https://bnpb.go.id/infografis/detail/gempa-poso

Garini, S. A., Madlazim, & Rahmawati, E. (2014). RELOKASI HIPOSENTER GEMPA BUMI DI SULAWESI TENGAH. Jurnal Fisika, 03, 107-112.

Gracynthia, M. F. (2015). Relokasi Hiposenter Gempa Bumi Menggunakan Metode Coupled Velocity-Hypocenter dan Local Earthquake Tomography Untuk Sesar Palu Koro. Surabaya: ITS-Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Haris, A., & Irjan. (2013). Analisis Percepatan Getaran Tanah Maksimum Wilayah Yogyakarta dengan Metode Atenuasi Patwardhn. Jurnal Neutrino, 5.

IAGI, I. (2017, Juli 9). Mengenal Sesar Matano dan Gempanya. Retrieved Agustus 8, 2018, from iagi.or.id: https://www.iagi.or.id/mengenal-sesar-matano-gempanya.html

51

Kaharuddin, Hutagalung, R., & Nurhamdan. (2011). Perkembangan Tektonik dan Implikasinya Terhadap Potensi Gempa dan Tsunami di Kawasan Pulau Sulawesi. PROCEEDINGS JCM MAKASSAR. Makasar: PROCEEDINGS JCM MAKASSAR.

Kissling. (1995). VELEST USER’S GUIDE. Switzerland.

Pawirodikromo, W. (2012). Seismologi Teknik dan Rekayasa Kegempaan.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

PuSGen, P. (2017). Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia Tahun 2017.

Bandung: Puskim.

Sabtaji, A. (2017). Metode Coupled Velocity-Hypocenter Untuk Menentukan Model 1 Dimensi Kecepatan Gelombang P dan Relokasi Hiposenter Di Wilayah Sumatera Bagian Selatan. Buletin BMKG, 7.

Salomo, D. (2012, Februari 26). Penentuan Pusat Gempa. Retrieved September 5, 2018, from http://dimas-salomo.blogspot.com: http://dimas-salomo.blogspot.com/2012/02/penentuan-pusat-gempa.html

Shohaya, J. N., Madlazim, & Rahmawati, E. (2014). Model Kecepatan 1-D Gelombang P dan Relokasi Hiposenter Gempa Bumi Di Bengkulu Menggunakan Metode Coupled Velocity Hipocenter. Jurnal Fisika, 03, 69-73.

Sompotan, A. (2012). Struktur Geologi Sulawesi. Bandung: Perpustakaan Sains Kebumian ITB.

Wessel, P., & Smith, W. (1991). Free Software Helps Map and Display Data.

EOS, 441-448.

Zera, T. (2007). Geologi Langkah Awal Mengenal Bumi. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

52

LAMPIRAN

Peta perbesaran sebaran hiposenter di Sesar Palu-Koro sebelum relokasi

Peta perbesaran sebaran hiposenter di Sesar Palu-Koro sesudah relokasi

53

Peta perbesaran sebaran hiposenter di Sesar Matano sebelum relokasi

Peta perbesaran sebaran hiposenter di Sesar Matano sesudah relokasi

54

Peta perbesaran sebaran hiposenter di sesar-sesar sekitar Palu-Koro sebelum relokasi

Peta perbesaran sebaran hiposenter di sesar-sesar sekitar Palu-Koro sesudah relokasi

55 Data Gempa 91116 1534 35.00 2.1800S 121.2600E 12.00 3.50 0

APSIP1 23.80TTSIP1 28.50LUWIP1 31.60KKSIP1 36.70SPSIP1 37.60MMSIP1 40.20 BNSIP1 40.30MRSIP1 43.50MJSIP1 44.00GTOIP1 51.40BKSIP1 53.10TOLIP1 53.60 10 313 2246 29.00 2.6600S 121.6500E 10.00 3.90 0

KKSIP1 25.60APSIP1 31.30TTSIP1 32.00LUWIP1 33.30SPSIP1 37.00BNSIP1 37.60 MMSIP1 43.80MJSIP1 46.40MRSIP1 47.50KAPIP1 47.50BKSIP1 47.70GTOIP1 56.10 MPSIP1 56.20TOLIP1 62.80SANIP1 66.60LBMIP1 90.40KRAIP1102.90

10 315 1817 42.00 2.8000S 122.3600E 24.00 4.30 0

KKSIP1 25.80LUWIP1 28.20APSIP1 30.90BNSIP1 41.70TTSIP1 43.30SPSIP1 43.70 MRSIP1 48.70BKSIP1 51.80KAPIP1 52.20GTOIP1 53.30MMSIP1 53.80MJSIP1 54.40 KMSIP1 58.20BSSIP1 58.70MPSIP1 61.20TOLIP1 65.30 MNIP1 72.80LBMIP1 82.30 MMRIP1 83.30KRAIP1 89.40SOEIP1104.10 SWIP1130.60

10 318 1616 15.00 1.6700S 120.6100E 17.00 4.60 0

APSIP1 22.70TTSIP1 25.70MMSIP1 32.20MPSIP1 33.60LUWIP1 35.30SPSIP1 39.40 MRSIP1 39.80MJSIP1 41.60BNSIP1 43.70TOLIP1 46.40GTOIP1 51.20KAPIP1 52.60 BKSIP1 55.10 BKBP1 57.70KMSIP1 63.20 MNIP1 78.70MTKIP1 85.50BBKIP1 88.80 LBFIP1 98.90LBMIP1 99.60KRAIP1117.50 SWIP1152.20

10 322 3 0 7.00 1.5100S 121.4100E 21.00 3.30 0

APSIP1 13.50LUWIP1 24.20 PCIP1 28.90MRSIP1 33.70TTSIP1 36.20MPSIP1 39.00 GTOIP1 43.00TOLIP1 43.60SPSIP1 44.60MMSIP1 44.70MJSIP1 49.70BNSIP1 50.40 10 326 939 21.00 1.4000S 120.3600E 10.00 3.10 0

PCIP1 13.40APSIP1 22.60MPSIP1 31.10MMSIP1 32.10MRSIP1 39.80LUWIP1 40.70 MJSIP1 40.90SPSIP1 42.30BNSIP1 47.50KKSIP1 48.20GTOIP1 50.60

10 4 7 18 8 4.00 1.0700S 120.9100E 10.00 4.00 0

APSIP1 15.20 PCIP1 19.90MPSIP1 30.50LUWIP1 32.10MRSIP1 32.30TOLIP1 37.10 TTSIP1 37.90MMSIP1 41.60GTOIP1 44.20SPSIP1 49.50MJSIP1 50.40BNSIP1 54.60 KMSIP1 55.80KAPIP1 63.60BKSIP1 65.10SANIP1 75.70KBKIP1 79.20BBKIP1 96.80 LBFIP1108.40MSAIP1121.70

10 4 7 2016 57.00 1.1000S 120.8900E 20.00 3.50 0

APSIP1 14.50 PCIP1 20.30MPSIP1 29.10MRSIP1 31.20LUWIP1 31.70TTSIP1 36.40 TOLIP1 36.50MMSIP1 40.90GTOIP1 42.70SPSIP1 48.30MJSIP1 48.60BNSIP1 52.70 KMSIP1 54.50BKSIP1 64.70

10 411 1719 24.00 0.5700S 119.7900E 24.00 4.20 0

MPSIP1 17.00APSIP1 31.90TOLIP1 32.60MMSIP1 36.00MRSIP1 37.90TTSIP1 40.00 BKBP1 46.40LUWIP1 47.40MJSIP1 48.00GTOIP1 51.90SPSIP1 52.60BNSIP1 58.60 KKSIP1 61.40KMSIP1 65.60BKSIP1 71.30BBKIP1 84.90

56

10 414 2055 9.00 0.5300S 119.7900E 10.00 3.60 0

PCIP1 6.90MPSIP1 15.40APSIP1 32.80TOLIP1 34.50MMSIP1 37.30MRSIP1 38.70 TTSIP1 42.40MJSIP1 50.00SPSIP1 54.00BNSIP1 60.30KMSIP1 64.40 KDIP1 67.20 BKSIP1 72.60

10 415 936 19.00 1.4300S 119.3300E 10.00 3.20 0

PCIP1 12.90MMSIP1 23.40TTSIP1 28.50MPSIP1 32.00MJSIP1 35.50APSIP1 38.10 BKBP1 39.70SPSIP1 42.00TOLIP1 46.30BNSIP1 48.80MRSIP1 50.60KKSIP1 56.10 KBKIP1 56.80BKSIP1 60.20

10 422 23 1 21.00 1.1600S 120.2000E 10.00 3.00 0

PCIP1 9.30APSIP1 25.40MPSIP1 26.90TTSIP1 32.80MMSIP1 34.00TOLIP1 39.10 MRSIP1 39.30LUWIP1 42.40SPSIP1 45.70BNSIP1 51.00BKSIP1 63.70

10 512 2318 4.00 1.1600S 119.9300E 18.00 3.50 0

PCIP1 8.10MPSIP1 27.60MMSIP1 30.30TTSIP1 31.20TOLIP1 39.00MRSIP1 41.40 PMSIP1 41.50SPSIP1 45.10BNSIP1 51.40GTOIP1 52.80KAPIP1 58.20

10 513 954 56.00 2.3000S 120.4300E 10.00 3.50 0

TTSIP1 16.70 PCIP1 25.60MMSIP1 27.60SPSIP1 31.80PMSIP1 33.70BNSIP1 36.40 KKSIP1 38.00MPSIP1 43.40LUWIP1 44.10KAPIP1 45.70BKSIP1 48.80MRSIP1 50.60 10 513 1924 4.00 2.0000S 121.2300E 10.00 3.90 0

TTSIP1 29.80 PCIP1 31.90LUWIP1 32.40KKSIP1 37.60MMSIP1 38.80SPSIP1 40.60 MRSIP1 40.90BNSIP1 42.90MPSIP1 43.30TOLIP1 50.20KAPIP1 52.60BKSIP1 54.80 BKBP1 67.90

10 515 1428 47.00 1.2700S 119.9900E 10.00 4.20 0

PCIP1 7.90MPSIP1 26.80APSIP1 28.10TTSIP1 28.50MMSIP1 30.40PMSIP1 40.70 TOLIP1 41.10MRSIP1 42.60SPSIP1 43.60LUWIP1 45.30 BKBP1 48.90BNSIP1 49.50 KKSIP1 51.60KAPIP1 58.00BKSIP1 61.30KBKIP1 66.10KMSIP1 69.10BSSIP1 73.50 BBKIP1 83.40LBMIP1110.10KRAIP1125.50

10 516 840 21.00 1.2000S 120.0100E 11.00 3.80 0

PCIP1 7.60MPSIP1 26.50APSIP1 27.40TTSIP1 29.20MMSIP1 30.10PMSIP1 40.60 MRSIP1 41.20SPSIP1 44.70LUWIP1 47.50BNSIP1 51.90BKSIP1 65.50KBKIP1 70.20 10 517 1619 6.00 1.2900S 120.0200E 10.00 3.80 0

PCIP1 8.50MPSIP1 26.80APSIP1 28.40TTSIP1 29.00MMSIP1 29.90TOLIP1 41.10 PMSIP1 41.50MRSIP1 42.10SPSIP1 43.70LUWIP1 45.20 BKBP1 51.20KKSIP1 51.70 10 519 1831 56.00 0.4600S 121.8900E 10.00 4.20 0

APSIP1 9.30MRSIP1 15.90LUWIP1 17.50TOLIP1 33.00MPSIP1 34.20 PCIP1 35.70 KMSIP1 39.80TTSIP1 53.40KKSIP1 56.40MMSIP1 58.70SPSIP1 63.20SANIP1 65.10 PMSIP1 67.10KAPIP1 75.40BKSIP1 77.50BSSIP1 87.20NLAIP1 87.60AAIIP1104.20 KRAIP1104.80MMRIP1118.80

57

10 521 237 35.00 1.6500S 120.5300E 10.00 3.90 0

PCIP1 18.60APSIP1 23.20TTSIP1 26.50MMSIP1 32.90MPSIP1 34.10LUWIP1 36.10 PMSIP1 39.90SPSIP1 40.40MRSIP1 40.80KKSIP1 43.10TOLIP1 44.90KAPIP1 53.80 BKSIP1 57.00

10 531 5 7 29.00 1.2200S 119.9300E 10.00 3.90 0

PCIP1 7.60MPSIP1 26.70APSIP1 29.10MMSIP1 29.80TTSIP1 29.90PMSIP1 40.60 TOLIP1 41.10MRSIP1 43.00SPSIP1 44.00LUWIP1 45.70KAPIP1 57.40BKSIP1 61.50 10 6 4 1046 11.00 1.1700S 122.3600E 10.00 4.10 0

LUWIP1 9.50APSIP1 13.60MRSIP1 29.60KMSIP1 39.80 PCIP1 42.60 KDIP1 45.20 TOLIP1 46.00MPSIP1 46.40TTSIP1 50.90SANIP1 58.80MMSIP1 59.40SPSIP1 59.70 PMSIP1 63.90KAPIP1 70.90BKSIP1 72.00SGKIP1 73.10BSSIP1 80.00TNTIP1 80.80 10 6 7 1524 56.00 0.7100S 122.2800E 10.00 4.40 0

LUWIP1 9.70APSIP1 13.00MRSIP1 20.10KMSIP1 36.30TOLIP1 40.80 PCIP1 41.60 MPSIP1 42.60 KDIP1 52.20 MNIP1 53.40TTSIP1 53.50MMSIP1 60.90SANIP1 61.80 SPSIP1 62.80PMSIP1 67.00KAPIP1 74.70BKSIP1 76.20NLAIP1 82.10 BKBP1 82.20 KBKIP1 97.80KRAIP1 99.00

10 618 753 47.00 0.9600S 120.6900E 21.00 3.90 0

APSIP1 16.70 PCIP1 17.10MPSIP1 24.50MRSIP1 31.30TOLIP1 34.50LUWIP1 34.60 TTSIP1 36.20MMSIP1 39.60PMSIP1 48.00SPSIP1 48.40 KDIP1 54.40KMSIP1 55.50 BKBP1 57.40KAPIP1 62.40BKSIP1 65.70

10 619 1332 16.00 1.3500S 121.2100E 10.00 3.70 0

APSIP1 12.20 PCIP1 25.80LUWIP1 28.20MRSIP1 33.00MPSIP1 34.70TTSIP1 36.40 TOLIP1 42.30MMSIP1 43.70SPSIP1 47.00PMSIP1 50.40

10 7 8 1430 24.00 1.4800S 120.1800E 10.00 3.40 0

PCIP1 12.80TTSIP1 26.80APSIP1 27.40MMSIP1 30.10MPSIP1 31.30PMSIP1 40.00 SPSIP1 41.90MRSIP1 42.30TOLIP1 43.80LUWIP1 44.60KAPIP1 55.80BKSIP1 60.20 10 7 9 911 39.00 0.9600S 120.2600E 10.00 3.40 0

PCIP1 8.30APSIP1 23.70MPSIP1 25.40TTSIP1 35.90MMSIP1 36.40MRSIP1 36.70 LUWIP1 42.50SPSIP1 49.50 KDIP1 59.70KMSIP1 62.50

Dalam dokumen Skripsi LUSTI NUR AZIZAH NIM (Halaman 58-0)

Dokumen terkait