BAB III. METODE PENELITIAN
A. Deskripsi Penelitian
2. Hasil Observasi
Observasi dilakukan pada saat guru mengajar materi perkalian dan faktorisasi bentuk aljabar di kelas VIII B SMPN 2 Jetis Bantul TA 2012/2013. Pada observasi ini peneliti bertindak sebagai observer. Jumlah pertemuan dalam pembelajaran kali ini sebanyak 9 kali pertemuan. Berikut ini merupakan tabel kegiatan pembelajaran di kelas pada saat observasi.
Tabel 4.2 Kegiatan Pembelajaran di Kelas pada saat Observasi
Tanggal Tahap
Observasi Kegiatan
31 Juli 2012 I
Waktu yang digunakan 2 x 30 menit.
Guru menjelaskan materi perkalian bentuk aljabar. Siswa mengerjakan latihan-latihan soal tentang
perkalian bentuk aljabar. Latihan soal diambil dari buku paket hal 11, yaitu nomor 2a-2h.
Situasi kelas cenderung ramai, terutama siswa laki –
laki. Mereka mengobrol sendiri-sendiri, sehingga hanya beberapa siswa yang mengerjakan soal latihan dan beberapa menuliskan jawaban latihan soal tersebut di papan tulis.
Latihan soal yang belum selesai dibahas, oleh guru dijadikan PR.
01 Agustus
2012 II
Waktu yang digunakan 2 x 30 menit.
Guru membahas PR yang diberikan pada pertemuan sebelumnya. Guru menunjuk beberapa siswa untuk mengerjakan soal tersebut dipapan tulis.
Siswa mengerjakan latihan soal yang diberikan oleh guru. Latihan soal diambil dari buku paket halaman 11 nomor 3d-3g.
Guru berkeliling untuk membantu siswa yang merasa kesulitan sekaligus mengontrol siswa laki-laki agar mengerjakan tugas yang diberikan. Ini disebabkan motivasi siswa terutama siswa laki-laki dalam mempelajari matematika sangatlah kurang. Oleh karena itu, guru harus rajin untuk memantau siswa agar tetap mengerjakan soal.
Membahas satu soal latihan soal dari 4 soal yang diberikan, 3 soal lainnya dijadikan PR.
03 Agustus
2012 III
Waktu yang digunakan 2 x 30 menit.
Membahas PR yang diberikan pada pertemuan sebelumnya. Guru menunjuk salah satu siswa (yang biasanya ramai di kelas) untuk menjawab, namun siswa tersebut tidak dapat menjawab dengan benar.
Guru kembali menjelaskan tentang perkalian bentuk aljabar. Guru berkeliling untuk memastikan siswa mencatat apa yang ditulis oleh guru di papan tulis. Guru membagi siswa menjadi 2 kelompok besar, lalu
diberikan latihan soal. Siswa dapat berdiskusi dengan teman sekelompoknya.
07 Agustus
2012 IV
Waktu yang digunakan 2 x 30 menit
Kelas ramai, padahal guru sudah memulai pembelajaran.
Guru memberikan apersepsi, yaitu dengan mencari faktor prima.
Guru menjelaskan tentang faktorisasi bentuk selisih kuadrat 𝑥2− 𝑦2.
Situasi kelas mulai terkendali, siswa-siswa mencatat penjelasan guru.
Siswa mengerjakan latihan soal yang diberikan oleh guru. Latihan soal diambil dari buku paket hal 17 no 1-8.
Tanggal Tahap
Observasi Kegiatan
Situasi kelas mulai ramai kembali, banyak siswa yang mengobrol sendiri, bercanda-canda di kelas sehingga suasana kelas tidak kondusif untuk belajar. Namun guru tetap berkeliling untuk membantu siswa yang masih berusaha untuk mengerjakan.
Membahas beberapa soal, soal yang belum terbahas dijadikan PR
08 Agustus
2012 V
Waktu yang digunakan 2 x 30 menit.
Membahas PR yang diberikan pada pertemuan sebelumnya.
Beberapa siswa mengatakan bahwa belum mengerti tentang materi tersebut, sehingga guru mengulas kembali tentang materi faktorisasi aljabar bentuk selisih kuadrat 𝑥2− 𝑦2.
Guru memberikan contoh-contoh soal yang dikerjakan bersama-sama dengan siswa dan siswa-siswa pun berinteraksi dengan baik.
Situasi kelas tenang dan tidak ramai, sehingga kondusif untuk pembelajaran.
Siswa mengerjakan latihan soal yang diberikan oleh guru. Latihan soal diambil dari buku paket hal 17 no 11-20.
Suasana kelas yang kondusif membuat banyak latihan soal yang dapat dibahas dibandingkan pertemuan sebelumnya.
10 Agustus
2012 VI
Waktu yang digunakan 1 x 30 menit.
Guru menjelaskan tentang materi faktorisasi aljabar bentuk 𝑎𝑥2+𝑏𝑥+𝑐𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛𝑎= 1
Siswa mengerjakan latihan soal yang diberikan oleh guru. Latihan soal diambil dari buku paket hal 20 nomor 2, 3, 5, 6, 8, dan 14.
Guru berkeliling untuk membantu siswa-siswa yang kesulitan dalam mengerjakan tugas.
Membahas latihan soal, yang belum terbahas dijadikan PR.
31 Agustus
2012 VII
Waktu yang digunakan 2 x 40 menit.
Guru menjelaskan tentang materi faktorisasi aljabar bentuk 𝑎𝑥2+𝑏𝑥+𝑐
𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛𝑎= 1 dengan b dan c nya ada yang negatif. Siswa mengerjakan latihan soal yang diberikan oleh
guru. Latihan soal diambil dari buku paket halaman 20 nomor 1, 4, 7, 9, 10, 16, 17, 18, dan 20.
Guru berkeliling untuk membantu siswa yang kesulitan dalam mengerjakan tugas yang diberikan. Siswa-siswa yang dibantu oleh guru hanyalah siswa yang duduk didepan, siswa laki-laki cenderung acuh terhadap latihan soal yang diberikan, sedangkan siswa putri yang duduk dalam deretan belakang hanya sesekali mengerjakan, sisanya mereka salin dari jawaban temannya.
Suasana kelas ramai. Soal latihan yang dapat terbahas hanya 3, sedangkan sisanya diminta oleh guru untuk
Tanggal Tahap
Observasi Kegiatan
dikerjakan dirumah, dan dibahas pada pertemuan berikutnya,
04 September
2012 VIII
Guru menjelaskan tentang materi faktorisasi aljabar bentuk 𝑎𝑥2+𝑏𝑥+𝑐𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛𝑎 ≠1
Suasana kelas sangat ramai terutama siswa laki-laki. Mereka sama sekali tidak memiliki atensi dan minat untuk dapat mempelajari materi yang sedang diberikan oleh guru. Rasa antusias hanya dimiliki siswa putri yang duduk di depan sedangkan siswa putri yang duduk dibelakang cenderung pasif dan hanya sekedar mencatat.
Guru memberikan latihan soal kepada siswa. Latihan soal diambil dari buku paket hal 23 nomor 1-5. Siswa mengerjakan soal tersebut secara berkelompok dengan teman semejanya dan ditulis diselembar kertas, lalu dikumpulkan pada saat jam pelajaran matematika berakhir.
05 September 2012
Ulangan Harian
Gambaran secara umum dari beberapa pembelajaran reguler yang dilaksanakan oleh guru, dimana peneliti bertindak sebagai observer adalah dalam setiap mengajar, guru menggunakan metode konvensional sebagai metode pembelajaran. Dimulai dengan guru menuliskan bahan materi di papan tulis, para siswa mencatat, guru menjelaskan, guru memberikan contoh soal, pembahasan contoh soal, dan kemudian siswa mengerjakan latihan soal yang diberikan oleh guru. Selama siswa mengerjakan latihan soal, guru berkeliling untuk membantu siswa yang kesulitan dalam menyelesaikan latihan soal tersebut. Namun hanya beberapa siswa saja yang rajin dan giat dalam mengerjakan latihan soal terutama siswa yang duduk di depan. Siswa-siswa lain, terutama siswa laki-laki lebih kerap bercerita dengan temannya daripada menyimak penjelasan guru dan mengerjakan tugas. Guru sudah berulangkali untuk mengingatkan namun
ketegasan yang diberikan guru tidak membuat siswa menjadi baik. Pada akhirnya latihan soal yang diberikan tidak dapat terbahas semuanya dan yang belum terbahas dijadikan PR. Tugas PR tersebut dibahas pada pertemuan berikutnya. Pada pertemuan selanjutnya, setelah membahas PR guru akan melihat situasi jika sebagian besar siswa mengalami kesulitan maka guru memberikan latihan soal tambahan, sedangkan jika sudah paham akan dilanjutkan pada materi berikutnya. Kegiatan tersebut berulang-ulang sampai materi selesai.
3. Pelaksanaan Pembelajaran Remedial
Pembelajaran remedial diberikan kepada siswa-siswa yang tidak tuntas KKM pada ulangan harian materi perkalian dan faktorisasi bentuk aljabar. Hasil ulangan harian yang telah dikoreksi memberikan hasil bahwa dari 33 siswa yang mengikuti ulangan harian (ada 1 siswa tidak mengikuti ulangan harian) terdapat 2 siswa yang dinyatakan tuntas KKM, 31 siswa diantaranya masih belum tuntas KKM. Namun dengan kebijakan guru matematika SMPN 2 Jetis siswa yang tidak mengikuti ulangan harian langsung terdaftar sebagai peserta remedial. Dengan demikian, akan ada 32 siswa yang akan dijadikan subjek penelitian dalam pembelajaran remedial dengan menggunakan alat peraga “Kotak Geser”. Alat peraga
“Kotak Geser” diharapkan dapat mengatasi kesulitan yang dialami siswa
terutama dalam memahami langkah–langkah yang harus dilakukan pada operasi perkalian dan faktorisasi bentuk aljabar, yang pada akhirnya hasil
belajar siswa dapat meningkat dan pembelajaran remedial tersebut dapat dikatakan efektif.
Pembelajaran remedial dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan. Tabel di bawah ini merupakan kegiatan pembelajaran remedial dengan menggunakan alat peraga yang telah dilakukan oleh peneliti:
Tabel 4.3 Pelaksanaan Pembelajaran Remedial
Pertemuan
Ke- Tanggal Kegiatan Pembelajaran Remedial
1 15 September 2012 Peneliti memberikan apersepsi tentang materi pejumlahan dan pengurangan pada pecahan Peneliti memberikan penjelasan tentang langkah –
langkah menggunakan alat peraga Kotak Geser dalam melakukan operasi perkalian aljabar bentuk 𝑥+𝑝 𝑥+𝑞 , 𝑥+𝑝 𝑥 − 𝑞 , 𝑥 − 𝑝 𝑥 − 𝑞 𝑑𝑎𝑛 𝑎𝑥+𝑝 𝑎𝑥+𝑞 , 𝑎𝑥+𝑝 𝑎𝑥 − 𝑞 , 𝑎𝑥 − 𝑝 𝑎𝑥 − 𝑞 .
Siswa terbagi menjadi beberapa kelompok, yang dalam 1 kelompok terdiri dari 4 orang. Dalam satu kelompok tersebut diberikan satu buah alat peraga yang digunakan untuk mengerjakan latihan soal yang diberikan oleh peneliti.
Siswa berdiskusi dengan teman sekelompoknya. Beberapa siswa menuliskan hasil jawaban diskusi
dengan kelompoknya di papan tulis.
Peneliti bersama siswa membahas bersama atas jawaban-jawaban siswa tersebut.
2 18 September 2012 Peneliti mengulas sedikit tentang faktorisasi bentuk aljabar dan bentuk 𝑎𝑥2+𝑏𝑥+𝑐 manakah yang disebut a, b, dan c (sebagai apersepsi).
Peneliti memberikan penjelasan tentang langkah –
langkah menggunakan Kotak Geser dalam melakukan faktorisasi aljabar bentuk 𝑎𝑥2+𝑏𝑥+
𝑐𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛𝑎= 1 dan 𝑎𝑥2+𝑏𝑥+𝑐𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛𝑎 ≠
1.
Siswa terbagi menjadi beberapa kelompok, yang dalam 1 kelompok terdiri dari 4 orang. Dalam satu kelompok tersebut diberikan satu buah alat peraga yang digunakan untuk mengerjakan latihan soal yang diberikan oleh peneliti.
Siswa berdiskusi dengan teman sekelompoknya. Salah satu siswa diminta untuk mempresentasikan
hasil diskusi kelompoknya dan ada beberapa siswa menuliskan hasil jawaban diskusi dengan kelompoknya di papan tulis.
Peneliti bersama siswa membahas bersama atas jawaban-jawaban siswa tersebut.
Pertemuan
Ke- Tanggal Kegiatan Pembelajaran Remedial 3 19 September 2012 Ulangan Remedial
a. Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama di laksanakan pada tanggal 15 September 2012, pembelajaran remedial ini dilaksanakan setelah jam pelajaran berakhir atau setelah pulang sekolah. Siswa-siswa yang mengikuti pembelajaran remedial pertama hanya berjumlah 24 siswa dari 32 siswa remidi, dan dari 24 siswa hanya ada 6 siswa laki-laki.
Pembelajaran remedial dimulai dengan memberikan apersepsi kepada siswa tentang materi operasi penjumlahan dan pengurangan
pada bentuk pecahan. Misalkan tentang penjumlahan 2
3+1
5= ⋯ 𝑎𝑡𝑎𝑢 2
3−1
5= ⋯ sebenarnya siswa sudah mendapatkan materi ini di SD ataupun pada SMP kelas VII namun ternyata penguasaan siswa di kelas VIII B SMPN 2 Jetis tentang materi operasi penjumlahan dan pengurangan pada bentuk pecahan masih lemah. Dengan demikian peneliti menerangkan lebih lanjut walaupun secara singkat dan terburu-buru.
Gambar 4.1
Setelah apersepsi, peneliti memberikan penjelasan tentang langkah-langkah menggunakan alat peraga “Kotak Geser” dalam
melakukan perkalian aljabar bentuk 𝑥+𝑝 𝑥+𝑞 , 𝑥+𝑝 𝑥 − 𝑞 , 𝑥 − 𝑝 𝑥 − 𝑞 . Peneliti memberikan beberapa contoh soal untuk kemudian dikerjakan bersama-sama dengan siswa. Berikut salah satu contoh soal yang peneliti berikan untuk dikerjakan bersama-sama siswa.
𝑥+ 3 𝑥+ 2 =⋯
Gambar 4.2
(Salah satu contoh soal perkalian aljabar bentuk (x+p)(x+q) yang diselesaikan dengan alat peraga “kotak geser”)
Sehingga didapat hasilnya ialah 𝑥2+ 5𝑥+ 6
Berikutnya peneliti memberikan penjelasan tentang
langkah-langkah menggunakan alat peraga “Kotak Geser” dalam melakukan
perkalian aljabar bentuk 𝑎𝑥+𝑝 𝑎𝑥+𝑞 , 𝑎𝑥+𝑝 𝑎𝑥 − 𝑞 , 𝑎𝑥 − 𝑝 𝑎𝑥 − 𝑞 . Peneliti memberikan beberapa contoh soal untuk kemudian dikerjakan bersama-sama dengan siswa. Berikut salah satu contoh soal yang peneliti berikan untuk dikerjakan bersama-sama siswa.
Gambar 4.3
(Salah satu contoh soal perkalian aljabar bentuk (ax+p)(ax+q) yang diselesaikan dengan alat peraga “kotak geser”)
Sehingga didapat hasilnya:
𝑥2+7 2𝑥+3
2= 2 𝑥2+7 2𝑥+3
2 = 2𝑥2+ 7𝑥+ 3
Selama guru memberikan penjelasan dengan menggunakan alat
peraga “Kotak Geser”, siswa sangat antusias dan aktif dalam menanggapi peneliti, ini terlihat pada saat peneliti memberikan contoh-contoh soal yang dikerjakan bersama-sama di kelas.
Kegiatan selanjutnya, siswa terbagi menjadi beberapa kelompok, yang dalam satu kelompoknya terdiri dari 4 orang dikarenakan jumlah siswa yang hadir 24 siswa, maka akan terdapat 6 kelompok. Dalam
setiap kelompok akan diberikan satu alat peraga “Kotak Geser” yang
akan digunakan siswa sebagai media berdiskusi mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh peneliti. Dengan demikian peneliti menggunakan 6 alat peraga pembantu yang seluruhnya digunakan dalam diskusi kelas serta 1 alat peraga utama yang digunakan oleh peneliti di depan kelas. Selama siswa berdiskusi dengan kelompoknya, peneliti berkeliling untuk membantu siswa yang masih merasa kesulitan
dalam mengerjakan soal latihannya. Disela-sela menjelaskan peneliti mempersilahkan siswa untuk mengajukan pertanyaan untuk sesuatu hal yang belum dimengerti namun tidak ada siswa yang bertanya entah sudah mengerti atau memang tidak berani. Siswa lebih cenderung berani bertanya ketika peneliti berkeliling untuk melihat pekerjaan setiap kelompok.
Perwakilan dari setiap kelompok, menuliskan hasil jawaban diskusinya di papan tulis lalu dibahas bersama-sama apakah jawaban mereka sudah tepat atau belum.
b. Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua di laksanakan pada tanggal 18 September 2012, pembelajaran remedial ini dilaksanakan pada saat jam pelajaran. Pada pertemuan kali ini memang sengaja dilaksanakan pada saat jam pelajaran agar seluruh peserta remedial dapat hadir, terutama siswa laki-laki. Oleh karena itu, jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran remedial kedua berjumlah 32 siswa, 30 siswa diantaranya adalah peserta remedial dan 2 siswa lainnya merupakan siswa yang tidak remidi namun tetap mengikuti pembelajaran remedial (sebagai pengayaan).
Pembelajaran remedial dimulai dengan memberikan apersepsi bentuk 𝑎𝑥2+𝑏𝑥+𝑐 manakah yang disebut a, b, dan c. Setelah apersepsi, peneliti memberikan penjelasan tentang langkah-langkah
aljabar bentuk 𝑎𝑥2+𝑏𝑥+𝑐𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛𝑎 = 1. Peneliti memberikan beberapa contoh soal untuk kemudian dikerjakan bersama-sama dengan siswa. Berikut salah satu contoh soal yang peneliti berikan untuk dikerjakan bersama-sama siswa.
𝑥2−5𝑥 −14 = ⋯
Gambar 4.4
(Salah satu contoh soal faktorisasi aljabar dengan a=1 yang diselesaikan dengan alat peraga “kotak geser”)
Sehingga hasil yang didapat ialah 𝑥 −7 (𝑥+ 2)
Berikutnya peneliti memberikan penjelasan tentang
langkah-langkah menggunakan alat peraga “Kotak Geser” dalam melakukan
faktorisasi aljabar bentuk 𝑎𝑥2+𝑏𝑥+𝑐𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛𝑎 ≠1. Peneliti memberikan beberapa contoh soal untuk kemudian dikerjakan bersama-sama dengan siswa. Berikut salah satu contoh soal yang peneliti berikan untuk dikerjakan bersama-sama siswa.
𝑥2+ 13𝑥+ 6 =⋯
Gambar 4.5
(Salah satu contoh soal faktorisasi aljabar dengan a=1 yang diselesaikan dengan alat peraga “kotak geser”)
Sehingga hasil yang didapat ialah: 5𝑥2+ 3𝑥+ 10𝑥+ 6 = =𝑥 5𝑥 2 𝑥 + 3𝑥 𝑥 + 2 10𝑥 2 + 6 2 =𝑥 5𝑥+ 3 + 2 5𝑥+ 3 = 5𝑥+ 3 (𝑥+ 2)
Kegiatan selanjutnya, siswa terbagi menjadi beberapa kelompok, yang dalam satu kelompoknya terdiri dari 4-5 orang dikarenakan terdapat 32 siswa maka terbagi menjadi 7 kelompok. Dalam setiap
kelompok akan diberikan satu alat peraga “Kotak Geser” yang akan
digunakan sebagai media berdiskusi mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh peneliti. Dikarenakan peneliti hanya memiliki 6 alat peraga pembantu yang digunakan untuk diskusi kelompok sedangkan jumlah kelompok mencapai 7, maka salah satu kelompok menggunakan alat peraga utama. Selama siswa berdiskusi dengan kelompoknya, peneliti berkeliling untuk membantu siswa yang masih merasa kesulitan dalam mengerjakan soal latihannya. Disela-sela menjelaskan peneliti
mempersilahkan siswa untuk mengajukan pertanyaan untuk sesuatu hal yang belum dimengerti namun tidak ada siswa yang bertanya entah sudah mengerti atau memang tidak berani. Siswa lebih cenderung berani bertanya ketika peneliti berkeliling untuk melihat pekerjaan setiap kelompok.
Salah satu siswa ditunjuk oleh peneliti untuk mempresentasikan hasil diskusi bersama kelompoknya dan ada satu siswa lain yang ditunjuk peneliti untuk menjawab pertanyaan secara lisan serta ada perwakilan dari setiap kelompok untuk menuliskan hasil jawaban diskusinya di papan tulis lalu dibahas bersama-sama apakah jawaban mereka sudah tepat atau belum.
c. Pertemuan Ketiga
Pertemuan ketiga merupakan ulangan remedial. Ulangan remedial dilaksanakan pada tanggal 19 September 2012 yang diikuti oleh 32 peserta remedial di kelas VIII b SMPN 2 Jetis. Ulangan remedial terdiri dari 10 soal uraian. Soal dapat dilihat pada lampiran A.7 halaman 110.
Setelah selesai mengadakan penelitian, peneliti memeriksa hasil ulangan remedial siswa. Dari hasil ulangan remedial siswa tersebut akan dilihat apakah ada peningkatan hasil belajar, dengan membandingkan nilai ulangan harian dan nilai ulangan remedial yang diperoleh.