• Tidak ada hasil yang ditemukan

E. ANALISIS DATA

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. PELAKSANAAN MAGANG (WORK AND STUDY)DI PERUSAHAAN

D.1. Orientasi Departemen Research And Development

Pada pelaksanaan program praktek kerja magang ini, mahasiswa melakukan kegiatan pelaksanaan magang di departemen Research and Development (RnD) yang tegabung kedalam divisi Engineering. Selain departemen Research and Development, bagian departemen lain yang ikut tergabung kedalam divisi engineering adalah Application Engineering dan Design Engineering.

Departemen RnDmemiliki 1 orang manager dan 10 orang staff. Departemen ini bertugas melakukan penelitian dan pengembangan produk-produk baru yang bersifat next-level dan new landscape technology berdasarkan teknologi terkini yang dikuasai, regulasi/standard yang berlaku serta kondisi perekonomian, untuk menjawab kebutuhan pasar di masa yang akan datang (creating demand based on market forecast). Beberapa proyek yang saat ini sedang dikerjakan oleh departemen RnD antara lain adalah Composting Turner, Tower Light dengan beberapa varian, dan Marine (bisnis perkapalan).

D.2. Tower Light

Tower light yang biasa juga disebut dengan tower lamp merupakan suatu unit produk yang digunakan sebagai sumber penerangan di area pertambangan, karena di area pertambangan sendiri relatif letaknya sangat jauh dari sumber listrik. Unit ini terdiri dari beberapa lampu yang kemudian ditopang oleh sebuah tower/tiang penopang dengan daya lampu dan ketinggian tower yang beragam lengkap dengan generator sebagai sumber listrik. Ketinggian tower/tiang penopang mencapai kisaran 8 – 12 meter. Ada beberapa produk tower lightdengan jenis, tipe, dan spesifikasi berbeda yang diproduksi oleh PT. United Tractors Pandu Engineering, namun perbedaan yang sangat terlihat yakni pada jumlah lampu, ketinggian tower, sistem pengungkit tower, dan jenis dari penggerak (tyre/ban atau skid). Berikut adalah beberapa varian unit tower lightyaitu :

 LS 3 – 6000 Hydraulic Skid, LS 3 – 6000 Standard Tyre  LS 4 – 4000 Semi Compact

 LS 4 – 6000 Standard Skid, PAMA, LS 4 – 6000 Hydraulic Skid  LS 6 – 6000 Freeport, Hydraulic Tyre

 LS 6 – 12000 Hydraulic Skid  LS 8 – 12000 Hydraulic Skid  LS 12 – 18000 Hydraulic Skid  LS 12 – 24000 Hydraulic Skid

Pemberian nama pada tiap jenis tower light tergantung kepada jumlah lampu, daya engine yang digunakan, sistem pengungkit tower, dan penggerak yang digunakan tyre atau skid. Misal LS 6-6000 Hydraulic Skid, artinya tipe varian tower light ini terdiri dari 6 (enam) buah lampu, daya engine yang digunakan 6000 watt, mekanisme pengungkit tower menggunakan sistem hidrolik, dan penggerak berupa skid. LS 3-6000 Standard Tyre, artinya tipe varian tower light ini terdiri dari 3 (enam) buah lampu, daya engine yang digunakan 6000 watt, mekanisme pengungkit tower tidak menggunakan sistem hidrolik melainkan manual dengan tenaga manusia, dan penggerak berupa tyre/ban. Begitu seterusnya.

Pada kegiatan produksi unit ini, penulis ikut serta dalam proses desain dan modifikasi desain unit. Modeling part atau assembly yang belum dibuat serta membuat gambar drawing untuk part dan assembly yang akan difabrikasi. Berikut dibawah ini adalah gambar modeling 3D dan drawing top assyvarian tower light yang penulis ikut terlibat dalam proyek unit yang bersangkutan (beberapa gambar drawing part dan assembly varian tower light terlampir), antara lain :

Gambar 11. Desain Modeling 3D Tower Light LS6-12000 Hydraulic Skid

Modifikasi yang penulis lakukan pada proyek tower light tipe LS 6-12000 Hydraulic Skid yang tertera seperti pada Gambar 11 diatas adalah antara lain perubahan desain pada jenis serta dimensi tower yang digunakan, mekanisme tower yang sebelumnya berupa fix tower artinya tower yang digunakan hanya bisa didirikan diubah menjadi rotation tower sehingga dapat berputar ketika tower didirikan. Selain itu modifikasi yang penulis lakukan adalah modifikasi pada tipe dan dimensi silinder hidrolik yang digunakan untuk menaikkan dan memanjangkan tower ketika unit tower light dioperasikan. Serta perubahan desain dilakukan pada jumlah lampu yang digunakan.

Gambar 12. Drawing Top Assy Tower Light LS 6-12000 Hydraulic Skid

D.3. Composting Turner

Composting Turnermerupakan salah satu produk unit PT. United Tractors Pandu Engineering bekerjasama dengan PT. Astra Agro Lestari yakni sebuah produk alat berat yang berfungsi untuk membantu proses pengolahan limbah sawit menjadi kompos. Dalam proses pengomposan limbah sawit, composting turner mempunyai tugas untuk membalikkan dan mengaduk timbunan cacahan limbah tandan kosong kelapa sawit agar timbunannya menjadi homogen atau seragam.

1. Desain dan Perancangan

Tahap desain merupakan tahap paling awal dalam sebuah proses manufaktur. Pada tahap ini engineer membuat model 3 (tiga) dimensi/3D dari komponen (part- part atau assembling) unit yang digunakan saat pembuatan unit composting turner. Pembuatan model komponen unit dalam software Pro/Engineer ini sebenarnya bertujuan untuk mempermudah saat pembuatan komponen unit tersebut difabrikasi, dan juga melalui modeling komponen ini engineer dapat mensimulasikan unit dalam software. Sehingga tidak banyak terjadi kesalahan saat fabrikasi karena mudah merubah desain terlebih dahulu dalam model 3D di software sebelum diaplikasikan dalam fabrikasi di plant manufaktur. Bagain dari perusahaan sebagai pemegang proyek sekaligus bertanggung jawab terhadap desain dan yang berhak merubah dan memodifikasi desain adalah bagian RnD department.

Berikut adalah gambar contoh desain 3D modeling dari part dan assembly komponen unit composting turner.

(a)

(b)

Gambar 13. Modeling komponen part composting turner: (a) Dashboard Cabin ; (b) Mainframe

(a)

(b)

Gambar 14. Modeling komponenassembly composting turner : (a) Drum blade assy ; (b) Mainframe assy

Pada proses perancangan unit composting turner ini juga, Departemen RnD menyiapkan beberapa jenis pompa hidrolik dan motor hidrolik tentunya dengan spesifikasi yang berbeda untuk diuji coba dalam unit. Beberapa pompa dan motor hidrolik tersebut antara lain :

Pompa hidrolik :

o PVH 131 CLF13S10C25V31 Hyd Pump 131, 1cm3/rev, 250l/min, max 250bar SAE C 4 bolts, SAE CC straight keyed no Thru drive.

SAE C 4 bolts, SAE D 13T 8/16, rear pad SAE B 2 z=13T 16/32. o Poclain Hyd Pump 20.5 cm3/rev, max pres 350 bar SAE B, z=13T 16/32.

o MDV10V-14-ME-01-SX-HIN-00-25-25-20-00-TS-XX-XX-00 Hydraulic Pump 14 cm3/rev, max pres 250 bar SAE A, spline 9T-16/32-DP.

o Sauer Danfoss Hydraulic Pump 180 cm3/rev, 420 bar, 468 l/min SAE E 4 bolts z=13T 8/16, aux mount pad SAE B z= 13T 16/32

o Bandioli P Open circuit, 34 cm3/rev SAE B, z=13T 16/32 DP. o Heli Gear Pump 3 port SAE A z=13T 16/32.

o Eaton ADU, Open circuit, 41 cm3/rev, 207-214 bar, SAE B 2 bolts, 22.22 mm (0.875’) dia keyed shaft.

Motor hidrolik :

o Motor hidrolik Charlyn, digunakan untuk memutar silinder blade.

o Motor hidrolik Poclain dan Blackbruin, digunakan untuk menjalankan roda kanan dan kiri unit composting turner.

o Motor hidrolik OMP80, digunakan untuk memutar plastic rewinder. Plastic rewinder berfungsi untuk menutup dan membuka plastik yang menutup timbunan kompos.

2. Modifikasi Desain

Pada tahap ini ada beberapa modifikasi atau variasi dalam desain Composting Turner, karena memang unit yang akan dibuat masih merupakan prototipe. Beberapa modifikasi unit prototipe composting turner antara lain adalah perombakan engine perkins dengan menambahkan transmisi output melalui penambahan pulley-belt, spline gear, serta modifikasi beberapa jenis pompa hydraulic yang digunakan.

Pada desain prototipe ini memang banyak sekali dilakukan modifikasi, karena tahap prototipe bisa juga disebut sebagai tahap coba-coba. Namun, tidak banyak modifikasi dilakukan pada komponen part dan assembly, yang terjadi justru banyak adanya penambahan part atau assembly pada unit karena pada desain awal unit, part dan assembly tersebut belum didesain. Modifikasi di unit prototipe ini banyak dilakukan terutama pada bagian pompa hidrolik. Ada beberapa tipe dan merek pompa yang dipersiapkan untuk tiap-tiap pompa diuji dalam prototipe apakah telah sesuai dengan tujuan desain yang akan dicapai.

Modifikasi desain terhadap beberapa pompa hidrolik yang digunakan pada unit prototipe composting turner ini adalah bertujuan untuk mengetahui dan mencari dari beberapa pilihan jenis pompa yang akan digunakan, dipilih pompa yang paling baik dan paling optimum untuk bisa digunakan pada unit prototipe ini. Karena memang unit prototipe ini adalah produk yang pertama kali dibuat oleh perusahaan sehingga wajar jika terus dilakukan evaluasi dan modifikasi terhadap desain yang dibuat.

Berikut di bawah ini adalah gambar beberapa modifikasi desain pompa hidrolik yang dilakukan pada desain unit prototipe composting turner:

Gambar 15. Modifikasi desain pompa hidrolik

Selain beberapa modifikasi pompa hidrolik yang dipakai seperti gambar diatas, modifikasi desain juga dilakukan pada cover unit. Karena adanya penambahan komponen (part dan sub assy) pada saat proses perakitan yang pada desain awal belum ada di modeling unit, maka desain cover unit harus dirubah. Penambahan komponen tersebut menyebabkan banyak komponen dalam top assy yang ‘tabrakan’ dan tidak sesuai dengan desain awal cover unit.

3. Fabrikasi Komponen Unit

Pada tahap ini, komponen unit (partdan assembly) yang telah selesai di desain oleh seorang di engineering dan telah disetujui dan ditandatangani oleh master engineer yang memegang proyek kemudian diturunkan ke bagian fabrikasi untuk dibuat. Engineer atau drafter akan menurunkan gambar komponen unit yang akan difabrikasi dan dalam gambar tersebut berisi keterangan lengkap atau informasi detail mengenai komponen yang akan dibuat/difabrikasi seperti dimensi, bobot atau massa komponen, dan bahan/material yang digunakan dalam fabrikasi komponen. Gambar tersebut biasa disebut drawing komponen.

Bagian dari perusahaan yang menangani proses fabrikasi adalah bagian material handling (manufacture I). Dalam proses pembuatan/fabrikasi komponen unit composting turner ini, tidak sepenuhnya komponen dibuat oleh PT. United Tractors Pandu Engineering sendiri. Beberapa part-part dan assembly unit composting turner difabrikasi diluar perusahaan seperti workshop dan kepada perusahaan lain sebagai subcont. Beberapa komponen juga ada yang dipesan dan didatangkan dari luar negeri seperi pompa hidrolik, flange, dan motor hidrolik.

Di bawah ini merupakan gambar contoh drawing komponen yang akan difabrikasi (beberapa gambar drawing komponen lain unit composting turner terlampir).

Gambar 16. Drawing Komponen

Dalam drawing komponen ini ada beberapa informasi yang diberikan terhadap part atau assy yang digambar, antara lain adalah nama penggambar, nama pemeriksa gambar, nama penyetuju gambar, berat/bobot komponen dalam kg, nama komponen, bahan atau material komponen yang digunakan, satuan, skala, perlakuan panas, serta tanggal pembuatan gambar drawing komponen.

4. Perakitan (Assembly)

Proses assembly unit merupakan proses perakitan dimana part-part dan sub assy dirakit hingga menjadi produk jadi. Proses perakitan ini dimulai dari part-part yang dirakit terlebih dahulu menjadi sub assy. Bagian dari unit composting turner yang termasuk kedalam sub assy antara lain seperti cabin assy, hydraulic assy, engine assy, tyre assy, dan lain-lain. Setelah sub assy selesai, sub assy-sub assy tersebut dirakit kembali menjadi satu unit utama atau produk jadi yang biasa disebut juga top assy. Namun pada pelaksanaanya di lapangan, tidak jarang pula part-part dirakit langsung ke top assy tanpa melalui perakitan sub assy terlebih dahulu.

Gambar 17. Proses Perakitan Unit Composting Turner

Bagian dari perusahaan yang menangani proses assembly atau perakitan adalah bagian assembly (manufacture II). Namun pada proses perakitan ini juga tidak sepenuhnya proses perakitan dikerjakan oleh pihak PT. United Tractors Pandu Engineering, pada proses perakitan tertentu pihak perusahaan mempercayakan kepada perusahaan lain sebagai subcont seperti hydraulic assy yang dikerjakan oleh PT. Hydro Power dan electric assyyang dikerjakan oleh PT. GMT.

5. Uji Kinerja (Testing)

Setelah proses perakitan unit selesai, sebelum unit composting turner dikirim ke customer maka dilakukan uji kinerja unit terlebih dahulu. Pengujian yang dilakukan tersebut terdiri dari pengujian fungsional dan struktural. Pengujian fungsional dilakukan untuk menguji apakah seluruh komponen unit seperti motor, pompa, dan elektik mampu berfungsi secara individual. Setelah secara fungsional seluruh komponen dapat berfungsi, dilakukan pengujian struktural. Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah unit secara keseluruhan sudah bisa bekerja dengan baik sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

a. Testing I

 Pengujian pertama dilakukan di plant manufaktur PT. United Tractors Pandu Engineering pada hari selasa tanggal 17 mei 2011. Tinggi timbunan cacahan tandan kelapa sawit yang akan diaduk adalah 0.8m dengan panjang timbunan 6m dan lebar 3m.

 Pompa hidrolik yang digunakan adalah PVH 131 sebagai supply pressure untuk naik turun drum dan supply pressure ke motor hidrolik Charlyn yang dipasang pada dua sisi silinder untuk memutar silinder blade. Poclain tandem Hyd Pump sebagai supply pressure ke motor hidrolik Poclain penggerak roda kanan dan kiri.

Travel valve yang digunakan sebagai penggerak roda adalah joystick mickey mouse.

b. Testing II

 Pengujian kedua dilakukan di plant assembly PT. United Tractors Pandu Engineering pada hari sabtu tanggal 28 Mei 2011. Pada pengujian kedua ini tidak dilakukan pengadukan terhadap cacahan tandan kosong kelapa sawit. Pengujian dilakukan hanya untuk menguji kinerja pompa yang baru digunakan yakni MDV10V tandem menggantikan pompa Poclain tandem sebelumnya.  Pompa hidrolik yang digunakan adalah PVH 131 sebagai supply pressure

untuk naik turun drum dan supply pressure ke motor hidrolik Charlyn yang dipasang pada dua sisi silinder untuk memutar silinder blade. MDV10V tandem Hyd Pump sebagai supply pressure ke motor hidrolik Poclain penggerak roda kanan dan kiri

Travel valveyang digunakan sebagai penggerak roda adalah joystick poclain.New cylinder blade yang sudah centre.

c. Testing III

 Pengujian ketiga ini dilakukan di area riset kompos PT. United Tractors Pandu Engineering pada hari selasa tanggal 7 juni 2011. Dilakukan dua kali pengujian dengan timbunan cacahan tandan kelapa sawit yang akan diaduk berbeda yakni timbunan pertama adalah 8.5m x 2.1m x 1.0m dan timbunan kedua adalah 10m x 2.0m x 1.5m.

 Pompa hidrolik yang digunakan adalah PVH 131 sebagai supply pressure untuk naik turun drum dan supply pressure ke motor hidrolik Charlyn yang dipasang pada salah satu sisi silinder untuk memutar silinder blade. MDV10V tandem Hyd Pump sebagai supply pressure ke motor hidrolik Poclain penggerak roda kanan dan kiri

Travel valveyang digunakan sebagai penggerak roda adalah joystick poclain.Locking Castor telah terpasang.

d. Testing IV

 Pengujian ketiga ini dilakukan di area riset kompos PT. United Tractors Pandu Engineering pada hari rabu tanggal 8 juni 2011. Dilakukan dua kali pengujian dengan timbunan cacahan tandan kelapa sawit yang akan diaduk berbeda yakni timbunan pertama adalah 8.5m x 2.1m x 1.0m dan timbunan kedua adalah 10m x 2.0m x 1.5m.

 Pompa hidrolik yang digunakan adalah PVH 131 sebagai supply pressure untuk naik turun drum dan supply pressure ke motor hidrolik Charlyn yang dipasang pada dua sisi silinder untuk memutar silinder blade. MDV10V

tandem Hyd Pump sebagai supply pressure ke motor hidrolik Poclain penggerak roda kanan dan kiri

Travel valveyang digunakan sebagai penggerak roda adalah joystick poclain.

e. Testing V

 Pengujian ini dilakukan di area Ecologic Plant PT. United Tractors Pandu Engineering pada hari minggu tanggal 12 juni 2011. Dilakukan pengujian dengan tinggi timbunan cacahan tandan kelapa sawit antara 0.8 – 1.2 m.  Pompa hidrolik yang digunakan adalah PVH 131 sebagai supply pressure

untuk naik turun drum dan supply pressure ke motor hidrolik Charlyn yang dipasang pada dua sisi silinder untuk memutar silinder blade. MDV10V tandem Hyd Pump sebagai supply pressure ke motor hidrolik Poclain penggerak roda kanan dan kiri

Plough telah terpasang, supply pressure berasal dari pompa hidrolik PVH 131. Plough ini dipasang pada bagian depan unit yang berfungsi sebagai pengarah agar cacahan limbah sawit yang berada di sebelah kanan dan kiri timbunan tidak berserakan dan juga agar tidak menghalangi roda kanan dan kiri saat melintas (beroperasi).

Plastic rewinder telah terpasang, menggunakan motor hidrolik OMP80 dengan supply pressure dari pompa PVH 131. Plastic rewinder berfungsi untuk menutup dan membuka plastik yang menutup timbunan kompos.

Berikut dibawah ini detail hasil uji kinerja pada saat testing V unit composting turner:

Tabel 3. Hasil Uji Kinerja Unit Prototipe Composting Turner.

RPM Engine Switch Drum Waktu Tempuh (detik) Volume Kompos (m3) Kapasitas Olahan (m3/s) Kapasitas Olahan (m3/jam) Kapasitas Olahan (yard3/jam) Pressure (bar) 1500 2 106 22,9 0,216 776,68 1015,9 125 1500 3 64 22,9 0,357 1286,38 1682,59 85 1500 4 128 22,9 0,179 643,19 841,29 70 1800 2 91 22,9 0,251 904,71 1183,36 70 1800 3 65 22,9 0,352 1266,59 1656,7 70 1800 4 67 22,9 0,341 1228,78 1607,25 75 2000 2 25 22,9 0,915 3293,14 4307,42 85 2000 3 38 22,9 0,602 2166,54 2833,83 80 2000 4 67 22,9 0,341 1228,78 1607,25 75

0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 2 3 4 K a p a si ta s O la h a n ( ya rd 3 /j a m Switch Silinder/Drum RPM 1500 RPM 1800 RPM 2000 0 20 40 60 80 100 120 140 2 3 4 P re ss u re E n gi n e B loc k ( b a r)

Switch Silinder Drum

RPM 1500 RPM 1800 RPM 2000

Gambar 18. Grafik Hubungan Antara Switch Drum dengan Kapasitas Olahan Unit Composting Turner

Gambar 19. Grafik Hubungan Antara Switch Drum dengan Pressure Engine BlockUnit Composting Turner

Dari kedua grafik diatas bisa dijelaskan bahwa ada kaitan yang sangat erat antara switch drum dengan pressure engine block serta kapasitas olahan unit. Pada grafik mengenai hubungan switch drum dengan kapasitas olahan terlihat bahwa semakin tinggi rpm engine, kapasitas olahan dan pressure pada masing-masing nilai rpm cenderung menurun. Pada rpm engine 1500 diperoleh nilai pressure engine blockpaling tinggi dan nilai kapasitas olahan yang paling rendah. Hal ini dikarenakan timbunan kompos yang masih sangat padat sehingga pada pengujian pertama beban yang diterima silinder drum untuk berputar akibat timbunan kompos sangat tinggi.

Dibandingkan dengan percobaan sebelumnya (rpm 1500), pada nilai rpm engine 1800 dan 2000 beban yang diterima silinder drum cenderung semakin kecil karena semakin diolah/diaduk timbunan kompos akan semakin mudah untuk terus diaduk sehingga karena semakin diaduk, silinder drum akan lebih mudah untuk berputar mengaduk timbunan kompos tersebut. Sehingga pressure engine block semakin rendah sedangkan kapasitas olahan semakin meningkat.

6. Evaluasi dan Modifikasi

Setelah pengujian dilakukan dilakukan evaluasi untuk memperoleh hasil analisis terhadap kinerja unit composting turner. Pada tahap ini setelah uji kinerja unit dilakukan, maka para engineer melakukan evaluasi apakah unit saat bekerja telah mampu bekerja dengan baik secara fungsional, struktural, dan apakah unit telah mampu mencapai tujuan yang ingin dicapai. Apabila terdapat masalah maka dilakukan perbaikan komponen atau memodifikasi komponen.

a. Testing I

Pada pengujian pertama ini secara keseluruhan komponen unit bekerja dengan baik secara fungsional, namun ada beberapa yang perlu diperbaiki dan dimodifikasi secara struktural, antara lain adalah:

Travel valve/joystick yang digunakan cukup sulit diatur, terlalu sensitif, sehingga dengan pressure yang tinggi dari pompa poclain tandem gerak roda unit tidak stabil.

 Drum perlu diganti, karena tidakcentre.

 Drum harus dibongkar dan dibuat holeatau lubang untuk pemasangan baut L. Pemasangan baut L ini dimaksudkan untuk mengganti baut biasa yang sebelumnya digunakan. Pada pengujian pertama ternyata saat silinder (drum) pisau berotasi, baut biasa tersebut “mentok” ke main frame sehingga perlu diganti dengan baut L.

 Pompa poclain tandem coba diganti dengan pompa MDV10 tandem, karena dibutuhkan pressure yang lebih kecil.

Hose hydraulicperlu dirapikan.

 Saluran hydraulic perlu dilakukan pengecekan lagi karena ternyata terjadi kebocoran pada tanki kecil, tanki kecil kelebihan volume sedangkan volume tanki besar terus mengalami penurunan.

Bearingrusak atau “aus”, hal ini dikarenakan drum/silinder pisau yang tidak centre. Apabila drum tidak diganti, maka umur ekonomis dari bearing akan menurun dan memungkinkan bearing cepat rusak atau “aus” sehingga bearing harus sering diganti.

b. Testing II

Travel valve yang digunakan jauh lebih baik karena pada joystick poclain gerak joystick lebih berat dan terdapat sistem lock/stopper sehingga lebih mudah digunakan untuk menentukan kondisi normal serta untuk tujuan safety. Selain itu, hal ini dikarenakan pompa hidrolik yang digunakan yang digunakan memiliki pressure yang lebih kecil

 Pada pengujian yang kedua ini, hasil kinerja unit secara keseluruhan lebih baik dibandingkan dengan saat pengujian pertama. Hal ini dikarenakan kebocoran yang terjadi pada sistem hidrolik pada pengujian pertama sudah diperbaiki, pressure yang terlalu besar saat menggunakan Poclain tandem hyd pump sudah lebih baik dan sesuai menggunakan pompa MDV10V karena memang pompa ini memiliki pressure lebih kecil.

 Putaran cylinder blade lebih baik karena drum yang baru sudah center sehingga putaran drum seragam dan tidak cepat merusak bearing.

 Secara umum masalah-masalah yang terjadi saat pengujian pertama sudah diperbaiki dan hasilnya cukup bisa dikatakan jauh lebih baik saat pengujian yang kedua. Namun memang pada pengujian kedua masih terjadi beberapa masalah antara lain adalah ban belakang Castor yang belum sepenuhnya stabil dikendalikan, oleh karena itu perlu secepatnya locking Castorsegera dipasang agar gerak kedua roda belakang Castorbisa lurus dan seragam. Hal ini akan memudahkan operator mengoperasikan unit mengaduk timbunan kompos.

c. Testing III

 Kedua roda belakang Castor sudah bisa berjalan lurus dan seragam karena locking Castor telah terpasang. Namun locking Castor ini juga masih kurang efektif karena masih manual dan butuh tambahan operator yang khusus untuk memasang dan melepas pin locking Castor tersebut. Disamping itu, saat gerakan ban sudah terkunci, pin sangat sulit ketika ingin dilepas/dicabut karena adanya momen putar dari gerakan ban terhadap pin.

Gambar 20. Locking roda belakang Castor

 Pada perlakuan yang pertama (tinggi timbunan 1 m) unit sudah mampu bekerja dengan baik. Torsi dari silinder blade yang dihasilkan sesuai dan bisa mengaduk timbunan cacahan limbah kelapa sawit dengan cukup baik. Namun pada saat perlakuan kedua (tinggi timbunan 1.5 m), beberapa kali silinder blade berhenti berputar. Hal ini karena torsi yang dihasilkan tidak cukup kuat

Dokumen terkait