• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Antropometri Terhadap Tata Letak Komponen dan Panel Kendali Pada Prototipe Composting Turner, PT. United Tractors Pandu Engineering

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Antropometri Terhadap Tata Letak Komponen dan Panel Kendali Pada Prototipe Composting Turner, PT. United Tractors Pandu Engineering"

Copied!
187
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS ANTROPOMETRI

TERHADAP TATA LETAK KOMPONEN DAN PANEL KENDALI

PADA PROTOTIPE COMPOSTING TURNER

DI PT. UNITED TRACTORS PANDU ENGINEERING

SKRIPSI

Oleh :

BAHRUL MUFID

F14070036

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN BIOSISTEM

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

(2)

ANTHROPOMETRIC ANALYSIS OF COMPONENTS AND CONTROL PANELS LAYOUT ON THE COMPOSTING TURNER PROTOTYPE

Bahrul Mufid, Faiz Syuaib, and Mulad Wibowo

Departement of Mechanical and Biosystem Engineering, Faculty of Agricultural Technology, Bogor Agricultural University, IPB Darmaga Campus, PO BOX 220, Bogor, West Java, Indonesia

Phone +62 085 694 479 031, e-mail: bahrulmufid@yahoo.com

ABSTRACT

Heavy Equipments has a lot of influence for human being. To make heavy equipments people need extra carefully not only in the manufacture process, but also in design process because of the complexity. For example of this heavy equipments is composting turner. Before making this product, design and analysis product have to done like the ergonomic analysis or anthropometric analysis, in this case is the operators anthropometric analysis of the suitability the control room/cabin that used when operators are operating the unit. For doing this analysis process, engineer needs operators body dimensions or operators anthropometric data and the dimensions of control room that used to be able to see the suitability or compatibility between operators and their work station. When the operators are operating the unit is already implementing a good natural interval of motion. As engineer or engineer applicant, designing is basic skill. Refers to the height errors and accidents that caused by wrong design of the product it self, mastering for anthropometric analysis in work station is very important to do.

(3)

Bahrul Mufid. F14070036. Analisis Antropometri Terhadap Tata Letak Komponen dan Panel Kendali Pada Prototipe Composting Turner. Di bawah bimbingan: Dr. Ir. M. Faiz Syuaib, M. Agr dan Ir. Mulad Wibowo. 2011

RINGKASAN

Kegiatan praktek kerja magang ini dilaksanakan selama 6 (enam) bulan pada bulan februari-juli 2011 di PT. United Tractors Pandu Engineering yang berada di kawasan industri jababeka, Cikarang-Bekasi. Kegiatan magang dilakukan di departemen research and development, dalam struktur organisasi perusahaan departemen ini bertugas melakukan penelitian dan pengembangan produk-produk baru yang bersifat next-level dan new landscape technology berdasarkan teknologi terkini yang dikuasai, regulasi/standard yang berlaku serta kondisi perekonomian, untuk menjawab kebutuhan pasar di masa yang akan datang (creating demand based on market forecast).

Selama kegiatan magang berlangsung penulis diikutkan dalam beberapa proyek di perusahaan antara lain adalah proyek unit tower light dan composting turner. Tower light merupakan suatu unit produk yang digunakan sebagai sumber penerangan di area pertambangan, sedangkan composting turner merupakan unit yang digunakan untuk membantu proses pengolahan limbah sawit menjadi kompos. Dalam proses pengomposan limbah sawit, composting turner mempunyai tugas untuk membalikkan dan mengaduk timbunan cacahan limbah tandan kosong kelapa sawit agar timbunannya menjadi homogen atau seragam. Dalam proyek tersebut, departemen research and development ditunjuk oleh perusahaan sebagai pemegang proyek.

Di dalam proyek unit tower light penulis berperan sebagai mechanical dan design engineer berperan dalam desain serta modifikasi desain produk. Sedangkan pada proyek composting turner penulis juga berperan sebagai mechanical dan design engineer yang ikut berperan dalam desain, modifikasi desain, fabrikasi komponen, serta proses perakitan unit.

Dalam mendesain dan membuat suatu produk alat berat seperti composting turner, seorang engineer penting sekali memikirkan faktor manusia sebagai pengguna sehingga produk yang dibuat diharapkan bisa mengacu kepada manusia itu sendiri dan juga bisa menjamin manusia sebagai pengguna (operator) untuk bisa bekerja secara aman dan nyaman. Oleh karena itu dalam desain prototipe unit composting turner ini, ruang kendali operator adalah bagian yang sangat penting untuk dilakukan analisis mengenai kesesuaiannya terhadap operator yang bertindak sebagai pengguna. Analisa mengenai ruang kendali prototipe composting turner ini lebih rinci memiliki tujuan untuk mengetahui dan mengevaluasi kesesuaian antara ruang kendali dengan operator Indonesia. Sebelum dilakukan analisa penting sekali mengetahui data antropometri atau data pengukuran terhadap dimensi tubuh orang Indonesia (dalam penelitian ini data antropometri mengacu kepada data antropometri yang digunakan pada penelitian sebelumnya Rahmawan (2011)), kemudian dari data antropometri diperoleh nilai masing-masing percentil untuk nantinya dibuat pemplotan masing-masing percentil dari data antropometri terhadap ruang kendali dilakukan untuk mengetahui bagaimana kesesuaian operator Indonesia terhadap ruang kendali prototipe composting turner.

(4)

ANALISIS ANTROPOMETRI

TERHADAP TATA LETAK KOMPONEN DAN PANEL KENDALI PADA PROTOTIPE COMPOSTING TURNER

DI PT. UNITED TRACTORS PANDU ENGINEERING

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN Pada Departemen Teknik Mesin Dan Biosistem

Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor

Oleh : BAHRUL MUFID

F14070036

(5)

Judul Skripsi : Analisis Antropometri Terhadap Tata Letak Komponen dan Panel Kendali Pada Prototipe Composting Turner, PT. United Tractors Pandu Engineering Nama : Bahrul Mufid

NIM : F14070036

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

( PT. UTPE)

Dr. Ir. M. Faiz Syuaib, M. Agr Ir. Mulad Wibowo

NIP. 19670831 199402 1 001 NIP. 0192086

Mengetahui:

Ketua Departemen Teknik Mesin dan Biosistem

Dr. Ir. Desrial, M.Eng

NIP. 19661201 199103 1 004

(6)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER

INFORMASINYA

Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi dengan judul Analisis Antropometri

Terhadap Tata Letak Komponen dan Panel Kendali Pada Prototipe Composting Turner

adalah hasil karya saya sendiri dengan arahan pembimbing, dan belum diajukan dalam bentuk apapun pada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Bogor, Agustus 2011 Yang membuat pernyataan

(7)

BIODATA PENULIS

Penulis dilahirkan di Lampung pada tanggal 05 November 1989. Penulis merupakan putra keempat dari pasangan Syarbaini, AM dan Ambar Alfiah. Penulis memulai pendidikannya di TK Al Ma’arif Bumi Ratu Nuban Lampung Tengah pada tahun 1994-1995, SDN 1 Bumi Ratu Nuban pada tahun 1995-2001. Pada periode 2001-2004 penulis melanjutkan pendidikan menengah pertama di SLTP N 1 Trimurjo Lampung Tengah dan pada periode 2004-2007 penulis melanjutkan jenjang pendidikanya di SMA N 2 Bandar Lampung. Penulis diterima di IPB melalui jalur USMI (Undangan Seleksi Masuk IPB) pada tahun 2007 di Departemen Teknik Pertanian yang saat ini berubah nama menjadi Teknik Mesin dan Biosistem dengan sistem mayor minor.

Selama di bangku perkuliahan penulis aktif di organisasi mahasiswa daerah KEMALA (Keluarga Mahasiswa Lampung) sebagai anggota pada 2007, dan diangkat sebagai staf PSDM pada 2008/2009-2009/2010. Pada tahun 2009-2010 penulis aktif dalam organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Teknologi Pertanian menjabat sebagai staf HRD. Selain itu penulis juga aktif dalam Himpunan Profesi Mahasiswa Teknik Pertanian (HIMATETA) pada tahun 2010-2011 sebagai staf HRD. Diluar lingkup organisasi penulis juga aktif di berbagai kepanitiaan yang diselenggarakan oleh himpunan profesi, departemen, dan juga IPB dalam lingkup acara hingga nasional.

(8)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan rasa syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan serangkaian praktek kerja magang dan penyusunan skripsi. Skripsi yang berjudul ‘Analisis Antropometri Terhadap Tata Letak Komponen dan Panel Kendali Pada Prototipe Composting Turner’ sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian di departemen Teknik Mesin dan Biosistem Institut Pertanian Bogor.

Laporan ini disusun berdasarkan kegiatan magang yang penulis lakukan selama 6 bulan (Februari 2011 - Juli 2011) di PT.United Tractors Pandu Engineering yang beralamat di Jalan Jababeka XI Blok H 30-40 Kawasan Industri Jababeka Cikarang-Bekasi. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada :

1. Dr. Ir. M. Faiz Syuaib, M. Agr selaku pembimbing akademik atas bimbingan, motivasi, dan pengarahan selama penulis melaksanakan magang dan penyusunan skripsi.

2. Ir. Mulad Wibowo selaku pembimbing lapang di PT. United Tractors Pandu Engineering atas bimbingan, bantuan, pengarahan, serta memberikan kesempatan kepada penulis untuk menimba pengalaman berharga selama kegiatan magang.

3. Pimpinan dan staff Fakultas Teknologi Pertanian dan juga dari Departemen Teknik Mesin dan Biosistem atas bantuan dan pengarahan yang telah diberikan.

4. Bapak Indra Budi yang telah membantu serta memberikan motivasi dan dukungannya kepada penulis.

5. Seluruh staff Departemen RnD atas bantuan dan dukungannya.

6. Kedua orang tua tercinta Bapak Syarbaini, AM dan Ibu Ambar Alfiah atas motivasi dan dukungan yang telah diberikan, dan kepada seluruh anggota keluarga penulis (wodang, dongah, cingah, ade, kak Ilal, figo, raffa) yang senantiasa selalu memberikan doa dan dukungannya. 7. Nina Ratna Furry atas segala bantuan dan dukungannya.

8. Angger Suryo Prastowo selaku teman seperjuangan melaksanakan kegiatan magang yang telah membantu penulis selama kegiatan magang berlangsung.

9. Teman-teman Ensemble Teknik Mesin dan Biosistem angkatan 2007 atas kebersamaanya selama 4 tahun bersama di IPB.

10. Teman-teman PL dan magang: Eko, Wisnu, Muslim, Qya, Anas, Ike atas bantuan dan kebersamaanya selama kegiatan magang.

11. Bapak Purwanto beserta Ibu yang telah memberikan tempat tinggal kepada penulis selama penulis melaksanakan kegiatan magang.

12. Anak-anak kos RT.04 Harjamekar : Chandra, Adul, Aris, Agus, Tarno atas bantuan dan kebersamaannya, dan

13. Semua pihak yang telah membantu sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkannya.

Bogor, Juli 2011

(9)

F14070036

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ...

DAFTAR GAMBAR ...

DAFTAR TABEL...

DAFTAR LAMPIRAN ...

I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG ...

B. TUJUAN...

II. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

A. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PERUSAHAAN ...

B. VISI DAN MISI PERUSAHAAN...

C. STRUKTUR ORGANISASI ...

D. LOKASI DAN TATA LETAK PERUSAHAAN...

III. TINJAUAN PUSTAKA

A. ENGINEERING DESIGN PROCESS ... B. ERGONOMIKA / HUMAN FACTOR ENGINEERING... C. ANTROPOMETRI ... D. BIOMEKANIK ... IV. METODOLOGI

A. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN ...

B. ALAT DAN BAHAN...

C. METODE PELAKSANAAN MAGANG ...

D. PENGAMBILAN DATA ...

E. ANALISIS DATA ...

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. PELAKSANAAN MAGANG (WORK AND STUDY) DI PERUSAHAAN ... B. PENGOLAHAN DATA ANTROPOMETRI...

C. DESAIN DAN LAYOUT RUANG KENDALI PROTOTIPE

COMPOSTING TURNER... D. APLIKASI ANTROPOMETRI DAN BIOMEKANIK DALAM DESAIN TATA

LETAK KOMPONEN DAN PANEL KENDALI PROTOTIPE

(10)

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN ...

B. SARAN...

1. UNTUK INSTITUSI ...

2. UNTUK PERUSAHAAN ...

3. UNTUK MAHASISWA ...

DAFTAR PUSTAKA ...

LAMPIRAN... 69

70

70

70

70

71

(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Struktur Organisasi PT. United Tractors Pandu Engineering ...

Gambar 2. PATRIA Plant Cikarang ...

Gambar 3. Head Office ... Gambar 4. Gedung serbaguna ...

Gambar 5. Ruang makan ...

Gambar 6. Sports Center ... Gambar 7. Training Center ... Gambar 8. Engineering Design Process ... Gambar 9. Distribusi normal dan perhitungan percentil...

Gambar 10. Bagian-bagian yang dilakukan pengukuran ...

Gambar 11. Desain Modeling 3D Tower Light LS 6-12000 Hydraulic Skid ... Gambar 12. Drawing Top Assy Tower Light LS 6-12000 Hydraulic Skid... Gambar 13. Modeling komponen part composting turner ... Gambar 14. Modeling komponen assembly composting turner ... Gambar 15. Modifikasi desain pompa hidrolik... Gambar 16. Drawing komponen... Gambar 17. Proses perakitan unit composting turner... Gambar 18. Grafik hubungan antaraswitch drum dengan kapasitas olahan unit

composting turner... Gambar 19. Grafik hubungan antara switvh drum dengan pressure engine blockunit

composting turner... Gambar 20. Locking roda belakang Castor ... Gambar 21. Painting Style Unit Composting Turner ... Gambar 22. Modeling 3D Ruang Kendali Unit Prototipe Composting Turner ... Gambar 23. Tampak Atas Drawing Layout Dimensi Ruang Kendali Unit Prototipe

Composting Turner... Gambar 24. Tampak Samping Drawing Layout Dimensi Ruang Kendali Unit Prototipe

Composting Turner ... Gambar 25. Tampak Atas Pemplotan Daerah Kerja Operator (Percentil 5) pada Ruang

Kendali Unit Prototipe Composting Turner... Gambar 26. Tampak Samping Pemplotan Daerah Kerja Operator (Percentil 5) pada Ruang

(12)

Gambar 27. Tampak Atas Pemplotan Daerah Kerja Operator (Percentil 50) pada Ruang

Kendali Unit Prototipe Composting Turner... Gambar 28. Tampak Samping Pemplotan Daerah Kerja Operator (Percentil 50) pada Ruang

Kendali Unit Prototipe Composting Turner... Gambar 29. Tampak Atas Pemplotan Daerah Kerja Operator (Percentil 95) pada Ruang

Kendali Unit Prototipe Composting Turner... Gambar 30. Tampak Samping Pemplotan Daerah Kerja Operator (Percentil 95) pada Ruang

Kendali Unit Prototipe Composting Turner... Gambar 31. Macam-macam Selang Gerakan ...

Gambar 32. Panel yang dioperasikan dengan tangan ...

Gambar 33. Operator saat sedang mengoperasikan accessoris switch ... Gambar 34. Daerah/wilayah pandangan horizontal mata... Gambar 35. Daerah pergerakan horizontal kepala dan mata ...

Gambar 36. Daerah pergerakan vertikal kepala dan mata ...

Gambar 37. Tampak Atas Pengamatan Display dalam Ruang Kendali Kabin ... Gambar 38. Tampak Samping Pengamatan Display dalam Ruang Kendali Kabin ... Gambar 39. Gerakan rotasi leher... Gambar 40. Gerakan fleksi dan ekstensi leher ...

51

52

53

54

56

59

59

61

62

62

63

65

66

(13)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Data antropometri yang diukur ...

Tabel 2. Nilai z (z-score)... Tabel 3. Hasil Uji Kinerja Unit Prototipe Composting Turner... Tabel 4. Nilai Rata-rata, Simpangan Baku, dan Percentil Data Antropometri ...

Tabel 5. Selang Gerakan dari Beberapa Zona Gerakan ...

Tabel 6. Parameter Antropometri yang Terkait dengan Desain Ruang Kendali Unit

Prototipe Composting Turner... Tabel 7. Tinggi duduk dan jangkauan ke depan masing-masing percentil...

Tabel 8. Selang zona gerakan rotasi leher pada saat pengamatan display... Tabel 9. Selang zona gerakan fleksi dan ekstensi leher pada saat pengamatan display ...

21

23

37

44

55

57

60

66

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Denah Lokasi dan Tata Letak Bangunan PT UTE ...

Lampiran 2. Customer PT United Tractors Pandu Engineering...

Lampiran 3. Struktur Organisasi PT United Tractors Pandu Engineering ...

Lampiran 4. Beberapa Gambar Drawing Komponen Part Unit Tower Light ... Lampiran 5. Beberapa Gambar Drawing Komponen Assembly Unit Tower Light... Lampiran 6. Beberapa Gambar Drawing Komponen Unit Prototipe Composting Turner... Lampiran 7. Hasil Perhitungan Nilai Koefisien Korelasi Antarparameter Antropometri ...

73

74

75

77

78

79

(15)

I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam melakukan suatu pekerjaan, ada banyak faktor yang mempengaruhi manusia untuk mencapai keberhasilan pekerjaan itu. Secara garis besar faktor yang mempengaruhi manusia tersebut dapat dibagi dua, yaitu faktor individual dan faktor situasional. Faktor individual berasal dari diri orang itu sendiri misalnya usia, pendidikan, motivasi, pengalaman. Faktor situasional berasal dari luar diri pekerja misalnya. tata letak ruang kerja, kondisi mesin, kondisi pekerjaan, karakteristik lingkungan. Berbeda dengan faktor-faktor individual, faktor-faktor situasional ini dapat diubah untuk memberikan pengaruh pada keberhasilan kerja. Salah satu faktor situasional yang sangat berpengaruh dalam pendisainan adalah antropometri.

Kemajuan teknologi telah menghasilkan banyak produknya dalam kehidupan kita. Namun, di samping mempunyai segi positip, produk teknologi itu juga berpotensi negatip. Sebuah industri dapat menghasilkan produk yang bermanfaat dan sangat dibutuhkan, tetapi dilain sisi juga dapat menimbulkan kerusakan lingkungan bahkan secara langsung dapat membunuh. Sebagai contoh, sebuah pesawat terbang dapat dengan mudahnya menerbangkan orang dari satu ujung dunia ke ujung dunia lain dalam waktu singkat. Tetapi pesawat yang sama dapat dialihfungsikan menjadi pesawat pengangkut bom penghancur. Karena itu teknologi sering diibaratkan sebagai pedang bermata dua. Dengan kata lain untuk setiap produk yang dibuat, pembuatnya sekaligus menyediakan dua hal: yang baik dan yang buruk.

Tujuan pendekatan antropometri dalam perancangan alat dan perlengkapan adalah agar terjadi keserasian antara manusia dengan sistem kerja (man-machine system). Sehingga menjadikan tenaga kerja dapat bekerja secara nyaman, baik dan efisien. Tenaga kerja akan bekerja secara terus menerus pada setiap hari kerja di tempat kerja tersebut. Karena itu perancangan tempat kerja dan peralatan pendukungnya menjadi penting agar sisi buruk yang ada pada setiap produk tidak muncul. Sisi buruk yang dimunculkan suatu produk diakibatkan oleh tidak manusiawinya desain produk itu karena terkadang para pendesain terlalu berorientasi pada kuantitas, berkorban sekecil-kecilnya dengan mengharapkan hasil sebanyak-banyaknya tanpa memperhatikan kualitas. Pemilihan desain terlalu diukur pada “murah” yang berkonotasi pada penghematan biaya daripada produktifitas dan efektifitas desain tadi pada peningkatan taraf hidup manusia Disinilah letak pentingnya antropometri karena kenyamanan atau ketidaknyamanan menggunakan alat bergantung pada kesesuaian alat dengan ukuran manusia.

Jika disadari bahwa perancangan suatu produk juga dilakukan oleh manusia, maka perancangan sistem manusia-mesin juga tidak lepas dari faktor-faktor manusia karena sebagian dari kesalahan-kesalahan kerja yang terjadi disebabkan oleh rancangan produk yang tidak mempunyai kompatibilitas dengan manusia yang menanganinya. Karena itu seorang perancang produk mempunyai peran besar dalam mengurangi risiko bahaya akibat kesalahan kerja.

(16)

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Kegiatan magang ini mempunyai tujuan baik bagi mahasiswa sendiri sebagai pelaksana magang, institusi dalam hal ini Institut Pertanian Bogor (IPB), dan tempat penyelenggara magang yakni PT. United Tractors Pandu Engineering.

a. Tujuan Bagi Mahasiswa

 Memberikan kesempatan untuk menerapkan keterampilan dan pengetahuan yang telah diperoleh diperkuliahan.

 Memberikan kesempatan untuk memperoleh keterampilan dan pengetahuan baru melalui kerjasama, komunikasi, dan praktek kerja langsung dengan para pekerja/karyawan yang telah berpengalaman di lapangan.

 Meningkatkan pengetahuan, sikap, keterampilan, kemampuan profesi, komunikasi, dan human relationship,serta menambah pengalaman mahasiswa melalui penerapan ilmu pengetahuan, latihan kerja, dan pengamatan langsung tentang teknologi yang diterapkan di lapangan.

 Mahasiswa pelaksana magang mampu berkontribusi secara nyata bagi perusahaan.

b. Tujuan Bagi IPB

Memperkenalkan dan mendekatkan IPB, khususnya Fateta, dengan dunia kerja guna mendapatkan masukan bagi penyusunan kurikulum dan peningkatan kualitas pendidikan yang sesuai dengan kemajuan Iptek.

c. Tujuan Bagi Instansi Lokasi Magang

Mahasiswa pelaksana magang dapat membantu kegiatan kerja di perusahaan, berkontribusi langsung kepada perusahaan, serta dari hasil kegiatan magang perusahaan dapat memperoleh masukan/rekomendasi positif dari mahasiswa penyelenggara magang.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui kesesuaian tata letak komponen dan panel kendali dalam ruang kendali unit prototipe Composting Turnerterhadap operator Indonesia.

(17)

II. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

A. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PERUSAHAAN

PT. United Tractors Pandu Engineering (PT. UTE) merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang rekayasa (engineering) dan pembuatan (manufacturing) Heavy Transportation Equipment, Attachment (trailer, bucket, dump body, dan lain-lain), serta industrial equipment.

PT. United Tractors Pandu Engineering merupakan anak perusahaan PT. United Tractors Tbk. PT. United Tractors Tbk didirikan pada tanggal 13 Oktober 1972 dengan nama PT. Inter Astra Motor Work dan PT. Astra International Tbk sebagai pemegang saham terbesar. Perusahaan ini semula bergerak sebagai agen alat-alat berat (Heavy Equipment) yang mencakup kegiatan penyimpanan unit, pelayanan suku cadang, dan memberikan pelayanan pengoperasian alat-alat tersebut. Perseroan ini menempati area seluas 20 Ha di Jalan Raya Bekasi km.22 Jakarta Timur yang sekaligus merupakan kantor pusat.

Pada tahun 1973-1974 PT. Inter Astra Motor Work menjadi distributor produk Komatsu, Sumitomo, Lenk Belt, Bomag, dan Todano. Tahun berikutnya yakni pada tahun 1975 PT. Inter Astra Motor Work mengembangkan usahanya dengan mendirikan anak perusahaan PT. Bina Pertiwi untuk memproduksi peralatan pertanian. Pada tahun 1982 PT. Bina Pertiwi dipercaya menangani produk tractor pertanian John Deere. Pada tahun yang sama, PT. Inter Astra Motor Work bekerjasama dengan Komatsu Jepang mendirikan PT. Komatsu Indonesia dan sekaligus memanfaatkan teknologi yang ada pada waktu itu untuk memproduksi mesin konstruksi Komatsu.

Pada tanggal 8 Februari 1983, didirikan PT. United Tractors Pandu Engineering (PT. UTE). Pada tahun yang sama, PT. Inter Astra Motor Work berganti nama menjadi PT. United Tractors Tbk (UT) yang merupakan induk perusahaan dari PT. United Tractors Pandu Engineering.

Melihat peluang bisnis dan perekonomian nasional yang membaik pada waktu itu maka PT. United Tractors Tbk mengembangkan usaha ke bidang industri manufaktur komponen dengan visi dan misi untuk mampu memproduksi alat-alat berat secara full manufacturing. Keinginan tersebut mulai diwujudkan dengan pusat pengembangan produksi yang merupakan fasilitas manufaktur, rekayasa, penelitian, serta pusat latihan dan pendidikan terpadu. PT. United Tractors Tbk juga tidak melupakan pembinaan terpadu industri kecil dan menengah yang merupakan kegiatan tak terpisahkan dari usaha industri secara keseluruhan. Oleh karena itu, atas jasa kepeloporan dalam pembinaan dan penegembangan industri nasional, maka pada tanggal 21 Desember 1988, perseroan ini menerima penghargaan UPAKARTI dari Pemerintah RI.

Sejarah singkat perkembangan PT. United Tractors Pandu Engineering dari awal berdiri hingga saat ini, dirangkum sebagai berikut :

1983 : PT. United Tractors Pandu Engineering didirikan di daerah Cakung, Jakarta Timur (sekarang disebutPlant1 Cakung).

1989 : Perluasan areal produksi sebesar 4800 m2 di Cakung sehingga menjadi 10 470m2 dengan luasan tanah 20 940m2.

1992 : Mendirikan plant II di Citereup Jawa Barat seluas 6000m2.

(18)

1995 : Memperoleh sertifikat ISO 9002 dari SAQAS (Quality Endorsed Company) untuk produk Forklift.

Menggantikan plant II Citereup ke Cikarang dengan luas areal produksi sebesar 15 022m2 diatas tanah seluas 46 225m2.

1996 : Memperoleh sertifikat CE dan GS oleh TUV Reinland, Germany untuk Patria Forklift kapasitas 2 – 3 ton.

1997 : ISO 9001 untuk Bulk Transfer Systemdan Concrete Mixer. 1998 : Mendirikan Patria Europedi Rotterdam, Belanda.

2006 : Perluasan areal produksi plant II Cikarang menjadi 17 000 m2 dan penambahan beberapa peralatan produksi.

2008 : Pada tanggal 9 Desember 2008, relokasi seluruh departemen plant I Cakung ke Cikarang dengan luas 88 736 m2.

2009 : Mendapatkan sertifikat ASME : U-Stamp dan T-Stamp dan merupakan satu-satunya perusahaan yang mendapatkan T-Stamp di Asia Tenggara.

2009 : Pembentukan anak perusahaan: a. Patria Maritim Line (PML)

PML merupakan anak perusahaan dari PT. United Tractors Pandu Engineering (UTE : 70%) dan Orion Maritime Lines (OML : 30%). PML bergerak di bidang shipping dan operator kapal pengangkut hasil tambang di Kalimantan. b. Komatsu Patria Attachment (KPA)

KPA merupakan anak perusahaan dari Komatsu (50.5%+4.5%) dan PT. United Tractors Pandu Engineering (UTE : 45%) yang bergerak di bidang manufaktur attachment produk Komatsu. Daerah pemasaran produk yaitu Asia Tenggara, Asia Tengah, dan Rusia. Merek desain yang digunakan:

o Komatsu : untuk produk yang di desain oleh Komatsu

o Patria : untuk produk yang telah di desain oleh UTE maupun yang akan di desain oleh KPA.

Berikut adalah perkembangan produk PT. United Tractors Pandu Engineering, yaitu : 1985 : Pembuatan Tipping Trailer Assembling Forklift Komatsu (2 – 3 ton). Mulai

memproduksi Stone Crusher (30 ton) dan LBT (Low Bed Trailer).

1987 : Memproduksi Log Forkuntuk Komatsu D75, WA180, WA350, WA420, Logging Pole Trailer(30 ton).

1988 : Mulai mengekspor rangka Forkliftuntuk ForkliftKomatsu Mfg. USA. 1989 : Ekspor Forklift frameke Komatsu Mfg. Jepang.

Ekspor Heavy Duty Off – Highway Dump Truckke Komatsu Ltd. Jepang. 1990 : Ekspor rangka Forkliftke Sumitono, Yale, USA dan Jepang.

1991 : Ekspor ke-10.000 rangka Forklift, perakitan Rear Tipper Coal Trailer (40 ton), Skeletal Container Trailer, Concrete Mixer dengan kapasitas 5 m3.

1992 : Membuat Cane Stacker, Fuel Tank Trailer.

1993 : Ekspor ke-25.000 rangka Forkliftke Jepang dan Amerika.

Memproduksi LBT dan Cane Grappleuntuk Hydraulic Excavator PC100 Komatsu. 1995 : Ekspor Patria Forklift Truckke Germany.

Assembling Komatsu Dump Vesseldan Folding Trailer. Ekspor Forkliftke-65.000 ke Jepang dan Amerika.

(19)

1999 : Memproduksi GE Component(Fuel Tankdan Snow Flow).

2000 : Memproduksi Bucketuntuk WA600, WA800, Dozer BladeD375, NewLPT-60. 2001 : Pembuatan desain baru Heavy Dump(HD) Body CAT777, HD785.

2002 : Pembuatan Semi Side Dump Trailers(SDT) 60 dan SDT 50. Pengembangan produk-produk Dump Vesselkapasitas 8m3 – 33m3. MemproduksiSemi Log Trailer54 dengan Dollykapasitas 30 ton. Pembuatan Full Tank20.000 liter.

2003 : Pembuatan Semi Bottom Dump Trailers(SBD) kapasitas 67m3 dan 80m3. Pembuatan produk-produk untuk keperluan on-road, seperti Full Tank.

2006 : Pembuatan produk baru Car Hauler kapasitas 8 ton dan Mobile Fit Stop dengan kapasitas 64.000 liter.

Pembuatan Low Bed Trailers kapasitas 200 ton. 2007 : Pembuatan Man Hauler.

2010 : Produk baru Composting Turner, namun masih dalam tahap riset. 2011 : Fabrikasi unit (prototipe) Composting Turner.

Fabrikasi New Varian Tower Light LS6-12000 Hydraulic Skid KPC.

*Catatan : Produk-produk yang tercantum tiap tahun diatas tidak berarti pada tahun tersebut PT. UTE hanya memproduksi unit yang bersangkutan, produk-produk yang dicantumkan tidak termasuk kedalam mass product. (Beberapa gambar produk tercantum dalam Lampiran 3).

PT. United Tractors Pandu Engineering memiliki dua komponen induk dalam pelaksanaan usahanya, yaitu Design Engineeringdan Manufacture. Pada bagian design engineeringini proses yang dilakukan adalah merancang dan menghitung segala aspek yang terkait dalam suatu produk yang ingin diciptakan atau dikembangkan. Sedangkan pada bagian manufacture, proses kegiatan yang dilakukan adalah bentuk lanjutan dari proses design yang merealisasikan design yang telah ada kedalam produk jadi nyata yang siap pakai. Komponen lain yang tidak kalah penting yaitu Marketing, bertugas melaksanakan studi pasar tentang konsumen serta mencari pasar dimana produk tersebut bisa dijual. Dengan menyatukan ketiga komponen dan fokus terhadap kebijakan yang telah dibentuk, PT. United Tractors Pandu Engineering mampu mengembangkan bisnisnya dengan baik.

B. VISI DAN MISI PERUSAHAAN

Dalam mengembangkan unit usahanya, PT. United Tractors Pandu Engineering mempunyai visi dan misi perusahaan yaitu:

Visi: “To be the best manufacturing company in terms of QUALITY of the product and services, GROWTH, PROFITABILITY and ENVIRONMENT MANAGEMENT in the business of MATERIAL HANDLING, HEAVY TRANSPORT EQUIPMENT and FABRICATION COMPONENT

(20)

Selain visi dan misi tersebut, PT. United Tractors Pandu Engineering juga menerapkan beberapa kebijakan perusahaan/Company Policyyang terangkum dalam sebuah brand marketing

PATRiA. Kebijakan-kebijakan tersebut, yaitu:

1. Provide Quality Product

Menerapkan Astra Green Companydan membuat produk yang aman dioperasikan dan ramah lingkungan termasuk pelayananya, untuk kepuasan pelanggan.

2. Achieve Stakeholders Satisfaction

Tanggung jawab perusahaan untuk memenuhi kepuasan semua pihak yang terkait dengan bisnis PT. United Tractors Pandu Engineering, antara lain: pelanggan, pemegang saham, karyawan, distributor/dealer, rekan bisnis, masyarakat, dan lingkungan sekitar.

3. Treat Organization With Respect

Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk meraih prestasi terbaik dengan membina hubungan yang harmonis antara semua pihak dalam organisasi dan mengembangkan suasana kerja yang aman dan nyaman, serta memberikan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.

4. Reputable Provider

Memiliki reputasi dibidang kualitas dan reabilitas dengan mengembangkan persaingan yang bebas namun adil dan pengelolaan perusahaan yang taat hukum.

5. Innovation Spirit

Selalu satu langkah didepan dalam menyediakan solusi baru untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang selalu berubah.

6. Aim for World Class

Produk dan pelayanan yang diberikan harus terus diangkat ketingkat six-sigma (6σ) yang telah diterima oleh masyarakat dunia.

C. STRUKTUR ORGANISASI

(21)

Gambar 1. Struktur Organisasi PT. United Tractors Pandu Engineering

(22)

C.1. Bisnis Development

Departemen ini melakukan riset dan mendapatkan informasi tentang prospek suatu produk baru. Mencari potensi bisnis baru yang berhubungan dengan bisnis perusahaan dan mengembangkannya: Collect business information, sourcing technology, survey market, dan feasibility study.

C.2. Corp. Sec. And Legal

o Menjamin compliance perusahaan terhadap aturan yang berlaku (UU Perseroan Terbatas, UU Tenaga Kerja) dan patuh terhadap prinsip GCG.

o Membuat dan me-reviewsemua aturan/perjanjian perusahaan, baik internal (AD/ART) maupun eksternal (Sales-buyer, marketing: distributorship, dsb).

o Legalisasi cabang.

o Bertanggung jawab terhadap pendaftaran HAKI (patent &/ desain industri).

C.3. Engineering Department

C.3.1. Research And Development Division

Melakukan penelitian dan pengembangan produk-produk baru yang bersifat next-level dan new landscape technology berdasarkan teknologi terkini yang dikuasai, regulasi/standard yang berlaku serta kondisi perekonomian, untuk menjawab kebutuhan pasar di masa yang akan datang (creating demand based on market forecast).

C.3.2. Application Engineering Division

Departemen ini mendukung kegiatan sales dari sisi teknis (technical) serta menerjemahkan keinginan customer ke dalam bahasa teknikal (preliminary drawing/design, perhitungan kasar/rough calculation).

C.3.3. Design Engineering Division

Membuat drawing dan detail design serta melakukan pengembangan produk, modifikasi dan evaluasi desain yang sudah ada berdasarkan job order.

C.4. Marketing And Sales

C.4.1. Sales Department

o Melakukan promosi dan penjualan unit (taktis), sebagai front-liner penjualan. o Berkoordinasi dengan Manuf, AE, principal, dan menjaga hubungan baik

dengan Customer.

(23)

C.4.2. Marketing Department

o Business review.

o Merencanakan strategi pemasaran dan sasaran penjualan (analisis situasi: change-competitor- customer-company).

o Menggabungkan (Mix) taktik pemasaran (product-promotion, price, place). o Marketing program, evaluasi budget.

o Berkoordinasi dengan Manuf, AE, principal, dan menjaga hubungan baik dengan Customer.

C.4.3. Marketing Administrasi Department

Mengatur proses export & import barang (custom clearence, tax, documents) serta mengatur keluar-masuk barang/produk ke plant: menerima barang masuk (cek IS), menerima barang hasil assembly, melakukan proses pre-delivery (good issue), membuat BAST, membuat invoice ke customer, mengatur dan mengawasi forwarder untuk pengiriman barang.

C.5. Plant Operation

C.5.1. Product Control Department

Berfungsi sebagai “conductor” kegiatan produksi; perencanaan, penjadwalan dan pengendalian proses produksi. Terdiri dari 2 bagian :

1. PPC (Product Planning Control) & Cost control o Membuat rencana delivery.

o Mengatur supplai material & purchase requestation. o Merencanakan production order.

o Analisa biaya (produk jadi/finished product). 2. Inventory Management

Mengatur proses penerimaan, penyimpanan, dan pengeluaran barang/produk, termasuk kelengkapannya.

C.5.2. Production Engineering And Quality Control Department

Departemen ini membawahi 4 bagian dengan lingkup kerjanya masing-masing, yaitu sebagai berikut:

1. Production Engineering: proses support: jig design & making, paint style; welding & surface treatment. Bagian ini yang membawahi Patria Development Center (PDC).

2. Production Improvement: bertanggung jawab untuk melakukan perbaikan proses sehingga didapat proses yang lebih efektif dan efisien.

3. Quality Control Inspection: pengawasan mutu dilakukan supaya produk yang dihasilkan memiliki keunggulan komparatif sesuai dengan persyaratan mutu perdagangan internasional atau lebih dikenal dengan ISO.

(24)

C.5.3. Purchasing Department

Mengatur kegiatan pembelian barang dari vendor, dan pengerjaan barang dari subcontractor.

C.5.4. Manufacturing I Department

Department ini terdiri atas 3 bagian yang memiliki fokus kerja masing-masing yaitu Material Preparation, Fabrication 1, danFabrication 2. Material Preparation bertanggung jawab terhadap persiapan bahan dimana raw material khususnya yang berupa plat, dipotong dan dibentuk sesuai dengan kebutuhan produk yang akan diproduksi. Fabrication 1 bertanggung jawab terhadap produksi General Trailer dan General Tank. Fabrication 2 bertanggung jawab terhadap produksi HD Vessel, Big Vessel dan Attachment.

C.5.5. Manufacturing II Department

Department ini dibagi kedalam 3 bagian yaitu Fabrication 3, Painting,dan Assembling. Fabrication 3 bertanggung jawab terhadap produksi DV/TV. Paintingbertanggung jawab untuk melakukan blasting dan painting baikprimary maupuntop coat. Assembling bertanggung jawab untuk melakukan assembly ke rangka kendaraan hingga dihasilkan suatu unit hasil produksi berupa produk jadi/finished good product.

C.6. Finance Accounting - Human Resource – General Affair (FAHRGA)

Divisi ini berfungsi untuk mengatur pengadaan dan penggunaan dana untuk operasi perusahaan. Selain itu juga bertugas merencanakan anggaran pengeluaran rutin dan mengontrol pengeluaran biaya, serta bertugas sebagai administrasi perusahaan. Divisi ini terbagi menjadi 3 departemen, yaitu: Human Resource Development, Finance And Accounting Department, dan Personal And General Affair Department.

C.7. Management Development Department (MDD)

C.7.1. Quality Assurance And Environment, Healthy, Safety (QA & EHS)

o Menjamin penerapan sistem manajemen mutu (ISO 9001-2008). o Pengembangan mutu (6 Sigma).

o Penerapan EHS (Environment, Healthy, And Safety). o Pelaksanaan CSR (Coorporate Social Responsibility).

C.7.2. Management Information System & Information Technology (MIS & IT)

Menjamin berjalannya sistem Informasi perusahaan (hardware, software, network) serta pengadaan & maintenance hardware, software, dan network.

C.7.3. Astra Management System (AMS)

(25)

C.8. Parts And Services

C.8.1. Parts And Site Operation Department

o Parts marketing. o Parts sales.

o Parts inventory (purchasing, parts analyst, warehouse).

o Site operating: Sangatta & Tanjung area (technical officer, welder, mechanic, administration).

D.8.2. Customer Support Department

o Customer support (Periodical Service Monitoring/Report untuk unit yang masih garansi, training, follow up claim).

o Workshop(pekerjaan diluar garansi). o Service business development.

D. LOKASI DAN LETAK PERUSAHAAN

PT. United Tractors Pandu Engineering terletak di Jalan Jababeka XI Blok H 30-40 Kawasan Industri Jababeka Cikarang–Bekasi. Pada Plant Cikarang ini, kegiatan produksi lebih difokuskan untuk melayani customer dengan konsep produksi engineer to order, jadi pembuatan suatu produk didasarkan oleh pesanan atau permintaan pasar. Plant dengan luas areal produksi sekitar 38 479.5 m2 diatas tanah seluas 88 736 m2 ini merupakan pusat kegiatan produksi perusahaan. Beberapa order yang berkapasitas besar dari Plant I Cakung sering dialihkan pembuatannya di Plant ini.

Di Plant Cikarang ini sendiri terdiri dari beberapa unit area kerja yaitu: Head Office, Gedung Serba Guna, Plant Manuf I, Plant Manuf II, warehouse spareparts, warehouse Assembly, Painting Plant, PDC (Patria Developing Center), Labor Center, parking area, dan Security&CCTV center.

1. Head Office

Pada area ini seluruh kegiatan administrasi perkantoran dilakukan. Bangunan terdiri dari 3 lantai. Lantai 1: Loby, ruang meeting kecil, PPC, dan ATM center. Lantai 2: HRD, PE, DE, Marketing, ruangan Presiden Directur, dan ruang meeting. Lantai 3: ruang meeting, R&D, MDD, AE, kantin, dan Perpustakaan Patria.

(26)

Gambar 3. Head Office

2. Gedung Serba Guna

Bangunan ini terdiri dari dua lantai, Lantai1: ruang makan direksi dan arena olahraga serbaguna. Lantai 2: ruang meeting besar (Training Center).

Gambar 4. Gedung serbaguna Gambar 5. Ruang makan

Gambar 6. Sports Center Gambar 7. Training Center

3. Plant Manufaktur I (Manuf I)

Pada plant ini terdapat beberapa section yang memiliki lingkup kerja tersendiri. Lingkup kerja tersebut yaitu:

o Material preparation (Cutting, forming, machining, supply inhouse component, nesting planning, programming).

(27)

4. Plant Manufaktur II (Manuf II)

Kegiatan inti yang dilakukan di plant ini yaitu perakitan unit. Namun lingkup kerja yang secara keseluruhan dilakukan antara lain:

o Fabrication of medium & small vessel (DV/TV). o Assembling.

o Facility & maintenance.

5. Warehouse Spareparts

Plant ini merupakan tempat penerimaan barang dari subcontractor/vendor serta sebagai tempat penyimpanan komponen-komponen untuk produksi. Plant ini juga bertanggung jawab terhadap kegiatan pemasukan dan pengeluaran komponen serta pembuatan tanda terima barang.

6. Warehouse Assembly

Warehouse ini digunakan sebagai gudang penyimpanan sementara komponen-komponen sebelum komponen-komponen unit tersebut dirakit menjadi sebuah unit jadi.

7. Plant Painting & Blasting

Pada plant ini terdiri dari dua pusat kegiatan yang dilakukan yaitu painting dan blasting. Blasting merupakan proses penyemprotan bijih besi dengan tujuan menghilangkan karat serta membuat pori permukaan suatu komponen sehingga pada saat pengecetan, cat tidak cepat luntur. Sedangkan painting merupakan proses pengecetan/pemberian warna terhadap unit yang diproduksi setelah proses blasting berlangsung.

8. Patria Development Center (PDC)

Patria Development Centermerupakan bagian dari struktur organisasi PT. UTE yang berada dibawah PE & QC Department yang bertugas melakukan pelatihan kepada seluruh teknisi baik teknisi yang telah bekerja maupun teknisi baru. Pelatihan ini difokuskan pada pelatihan painting dan welding. Atau bisa dikatakan bahwa Patria Development Center adalah sekolah bagi para teknisi baik teknisi baru maupun yang sedang bekerja di PT. UTE untuk meningkatkan kemampuan kerja di bidang painting dan welding.

9. Labor Center

Bangunan ini terdiri dari 2 lantai. Lantai 1 terdiri dari ruang makan teknisi, koperasi, dan klinik Patria. Lantai 2 merupakan ruangan mushola Patria.

10. Parking Unit Area

Adalah area yang digunakan sebagai tempat parkir (penempatan sementara) untuk produk-produk Patria yang telah siap didistribusikan. Biasanya sebelum produk dikirim ke customer, produk yang telah siap delivery, ditempatkan di area parker ini.

11. Security & CCTV Center

(28)

III. TINJAUAN PUSTAKA

A.

ENGINEERING DESIGN PROCESS

Engineering design process atau proses desain engineering merupakan proses atau tahapan dimana seorang engineer merancang sebuah produk/alat atau mesin kerja yang digunakan untuk mempermudah manusia menyelesaikan pekerjaan mereka yang berpedoman pada tujuan dari desain produk itu diciptakan serta peran manusia itu sendiri dalam lingkungan kerjanya tersebut. Terdapat 5 (lima) tahapan dalam proses desain engineering yang biasanya digunakan dalam pemecahan masalah-masalah dalam desain atau merancang sebuah produk. Lima langkah yang digunakan untuk memecahkan masalah desain yang terkait ke dalam proses desain engineering adalah:

1. Mendefinisikan masalah 2. Mengumpulkan informasi terkait 3. Menghasilkan beberapa solusi 4. Menganalisis dan memilih solusi 5. Test dan menerapkan solusi

Gambar 8. Engineering Design Process

(29)

Tahap berikutnya yaitu tahap keempat adalah menganalisis dan menetapkan solusi terbaik yang digunakan untuk memecahkan masalah desain. Pada tahap ini ada banyak pertimbangan yang digunakan saat analisis dan pemilihan solusi antara lain analisis fungsional, analisis kekuatan, ergonomika, jaminan kenyamanan dan keselamatan produk, analisis ekonomi dan pasar, dan lain-lain. Selanjutnya tahap akhir dari proses desain adalah implementasi, yang mengacu pada pengujian, konstruksi, dan manufaktur dari solusi yang dipilih untuk masalah desain (Khandani, 2005).

Pengaplikasian ergonomika ke dalam proses produksi sebuah produk tidaklah mudah dalam pengertian seringkali implementasi justru mempengaruhi harga jual produk. Namun demikian, ini bukanlah suatu alasan untuk tidak memperhatikan faktor ergonomika. Tingginya rasio kecelakaan yang terjadi di lapangan tidak selalu disebabkan keteledoran seseorang, tapi dalam banyak kasus justru disebabkan oleh salahnya desain produk itu sendiri. Oleh karena itu ergonomika memiliki peran sangat penting dalam proses desain suatu produk, ergonomika mempertimbangkan bagaimana peralatan serta kondisi lingkungan kerja dapat menjamin hak pekerja/operator untuk bisa bekerja secara aman, nyaman, dan sehat.

B. ERGONOMI /

HUMAN FACTORS ENGINEERING

Secara harfiah kata “ergonomi” berasal dari bahasa Yunani : ergo (kerja) dan nomos (peraturan, hukum). Jadi ergonomi adalah penerapan ilmu-ilmu biologis tentang manusia bersama-sama dengan ilmu teknik dan teknologi untuk mencapai penyesuaian satu sama lain secara optimal antara manusia dengan lingkungan kerjanya, yang manfaatnya diukur dengan efisien dan kesejahteraan kerja (Zander, 1972).

Menurut Bridger (2003), ergonomi adalah interaksi antara manusia dan mesin dan faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi mesin-manusia. Tujuannya adalah untuk memperbaiki/meningkatkan performa dari sistem dengan memperbaiki interaksi mesin-manusia. Hal ini dapat dilakukan dengan “desain internal“ dari suatu interaksi mesin-manusia atau “desain eksternal” dari faktor-faktor yang ada di lingkungan kerja saat bekerja atau saat organisasi kerja menurunkan performa interaksi mesin-manusia.

Menurut International Ergonomics Association (IEA), ergonomika dapat diartikan sebagai disiplin ilmu yang mempelajari tentang interaksi antara manusia dan elemen lainnya dalam sistem yang berhubungan dengan perancangan, pekerjaan, produk, dan lingkungannya untuk mendapatkan kesesuaian antara kebutuhan, kemampuan, dan keterbatasan manusia (Syuaib, 2003). International Ergonomics Association (IEA) (2000) dalam Helander (2006), menyatakan bahwa para ahli ergonomi menyokong dalam hal mendesain dan mengevaluasi tugas, kerja, produk, lingkungan dan sistem agar dapat membuat hal tersebut sesuai dengan kebutuhan, kemampuan, dan keterbatasan manusia.

Ergonomi merupakan pengetahuan yang didasarkan penelitian ilmiah terhadap human/manusia dalam situasi kerja. Ergonomi diaplikasikan dalam desain proses dan mesin, tata letak tempat kerja, metode kerja, dan kontrol terhadap lingkungan fisik, untuk meningkatkan efisiensi antara manusia dan mesin (Applied Ergonomics Handbook, 1974).

(30)

berkaitan dengan bagaimana merancang objek sehingga manusia dapat menggunakannya secara lebih efektif serta menciptakan lingkungan yang lebih baik untuk manusia hidup dan bekerja (Huchingson RD, 1981). Human factors juga berarti suatu teknologi yang fokus untuk mengoptimumkan hubungan antara manusia dengan aktifitas mereka melalui aplikasi pengetahuan manusia yang sistematik (Edwards E, 1988).

Human factors engineering atau human engineeringfokus dengan bagaimana cara/proses dalam desain mesin, pekerjaan, dan lingkungan kerja sehingga terjadi kecocokan dengan keterbatasan kemampuan yang dimiliki manusia (Chapanis AR, 1965).

C. ANTROPOMETRI

Antropometri merupakan istilah yang digunakan dalam pengukuran sifat fisik tubuh manusia yang mengenai panjang, tebal, berat, atau volume maupun faktor lain yang berkaitan dengan rancangan suatu alat (Sanders, 1987). Dalam merancang mesin agar operator dapat mengoperasikan dengan nyaman, efisiensi , dan aman perlu diperhatikan ukuran alat yang sesuai dengan operatornya (Puecell, 1980 dalam Fatah, 1991).

Antropometri merupakan bidang ilmu yang berhubungan dengan dimensi tubuh manusia. Dimensi-dimensi ini dibagi menjadi kelompok statistika dan ukuran persentil. Jika seratus orang berdiri berjajar dari yang terkecil sampai terbesar dalam suatu urutan, hal ini akan dapat diklasifikasikan dari 1 percentile sampai 100 percentile. Data dimensi manusia ini sangat berguna dalam perancangan produk dengan tujuan mencari keserasian produk dengan manusia yang memakainya. Pemakaian data antropometri mengusahakan semua alat disesuaikan dengan kemampuan manusia, bukan manusia disesuaikan dengan alat. Rancangan yang mempunyai kompatibilitas tinggi dengan manusia yang memakainya sangat penting untuk mengurangi timbulnya bahaya akibat terjadinya kesalahan kerja akibat adanya kesalahan disain ( design-induced error).

Menurut Mc. Cormick (1970), antropometri adalah pengukuran fisik tubuh yang meliputi dimensi, berat, dan volume. Sedangkan menurut Kroemer (1978) dalam Sanders (1982) bahwa engineering anthropometry adalah ilmu fisik terapan dalam metode pengukuran fisik manusia untuk pengembangan standar desain alat-alat teknik. Antropometri meliputi pengukuran statik dan dinamik (fungsional), dimensi dan karakteristik fisik ruang dan gerak, dan pemakaian energi sebagai fungsi dari jenis kelamin, umur, pekerjaan, etnik, asal, dan demografi.

Antropometri merupakan istilah yang digunakan dalam pengukuran sifat fisik tubuh manusia yang mengenai panjang, tebal, berat, atau volume maupun faktor lain yang berkaitan dengan rancangan suatu alat. Pengukuran antropometri dibedakan menjadi 2 tipe yaitu struktural atau statik dan tipe dinamik. Tipe statik menghasilkan data dimensi tubuh dalam keadaan diam, seperti tinggi badan atau tinggi bahu. Sedangkan pada tipe dinamik, pengukuran lebih memperhatikan kemampuan gerak manusia dalam melakukan aktivitas (Sanders, 1982).

(31)

tertentu, karena keterbatasan melakukan kerja sesuai antr

Secara umum data diambil dari percentil k keteknikan untuk merancan duduk pada kendaraan umum oleh semua orang, contoh yang dapat diatur sesuai dirancang dapat memenuhi sela

Ukuran tubuh san termasuk penyebaran posisi merancang tata letak tempatdudu bahwa seseorang yang dudu nyaman sesuai dengan ukura tidak digunkan untuk bekerja pada bagian tubuh yang da

Faktor fisiologis tubuh, tinggi duduk tegak jarak lutut sampai paha atas, badan (Sanders, 1987).

[image:31.612.244.433.445.649.2]

Menurut Nurnianto dengan adanya nilai mean nilai yang menyatakan bahwa dengan atau lebih dari nilai rendah dari 95 percentil; 5% Besarnya nilai percentil da

Gambar

keterbatasan gerakan manusia maka ada daerah yang paling optimum suai antropometri operatornya (Dianti, 1998).

umum data antropometri yang diterapkan untuk hal-hal yang percentil ke-5, ke-50, ke-95, atau antara percentil ke-5 sampai

merancang mesin, umunya dipakai selang percentil 50, cont kendaraan umum. Percentil 100 diterapkan pada rancangan yang dapat

contoh perlengkapan rumah sakit. Zander (1972) mengemukakan sesuai dengan operatornya seperti tempat duduk, posisi pega pat memenuhi selang percentil ke-5 sampai ke-95.

tubuh sangat diperlukan dalam pembuatan tata letak dalam suatu ebaran posisi kerja yang baik, sehingga dapat menurunkan beban

letak tempatduduk yang nyaman, persyaratan yang harus dipenuhi ang duduk diatasnya akan mendapat kemantapan pada posisi duduk, dengan ukuran tubuhnya dan memberikan relaksasi pada otot-otot

untuk bekerja dan tempat duduk itu tidak mengadakan penekanan yang dapat mengganggu peredaran darah.

fisiologis yang perlu diperhatikan adalah dimensi tubuh yang meliputi duduk tegak, tinggi duduk normal, tinggi lutut, tinggi betis, tinggi siku,

paha atas, jarak paha atas sampai ke betis, lebar siku, lebar duduk,

urnianto (2004) dalam Rahmawan (2011), adapun distribusi normal nilai mean (rata-rata) dan SD (standar deviasi). Sedangkan percentil

kan bahwa percentase tertentu dari sekelompok orang yang dim dari nilai tersebut. Misalnya : 95% populasi adalah sama dengan percentil; 5% dari populasi berada sama dengan atau lebih rendah dar nilai percentil dapat ditentukan dari tabel probabilitas distribusi normal.

Gambar 9. Distribusi normal dan perhitungan persentil

paling optimum untuk

yang khusus, cukup sampai ke-95. Dalam 50, contohnya tempat ang dapat digunakan emukakan bahwa alat posisi pegangan kendali,

dalam suatu ruang kerja, urunkan beban kerja. Untuk s dipenuhi antara lain posisi duduk, yaitu rasa otot yang sedang penekanan-penekanan

ang meliputi : tinggi nggi siku, tebal paha, bar duduk, dan berat

distribusi normal ditandai percentil adalah suatu ang dimensinya sama sama dengan atau lebih bih rendah dari 5 percentil.

(32)

D. BIOMEKANIK

Menurut Philips (2000) dan Bagchee dan Bhattacharya (1996), biomekanika adalah studi tentang mekanika yang diterapkan pada sistem-sistem biologis, sedangkan menurut Frankel dan Nordin (1980) dalam Chaffin dan Andersson (1991), biomekanika menggunakan hukum-hukum fisika dan konsep-konsep teknik untuk mendeskripsikan gerakan yang dialami oleh berbagai segmen tubuh dan gaya-gaya pada bagian-bagian tubuh ini selama melakukan aktivitas.

Berdasarkan definisi yang dikemukakan oleh Philips (2000) maka bila tubuh manusia dipandang sebagai suatu sistem maka biomekanika dalam konteks ini adalah terfokus pada studi tentang aplikasi konsep-konsep mekanika dalam struktur tubuh manusia dan interaksi dengan lingkungan sekitar.

Menurut Chaffin dan Andersson (1991) biomekanika kerja dapat didefinisikan sebagai studi tentang interaksi fisik para pekerja dengan peralatan, mesin, dan perlengkapan (material) yang digunakan agar supaya dapat meningkatkan kinerja dan meminimalkan keluhan-keluhan otot.

Mengacu pada definisi yang telah dikemukakan diatas maka dalam konteks penelitian ini konsep biomekanika yang akan dibahas adalah biomekanika kerja. Secara khusus dibahas konsep biomekanika yang terfokus pada interaksi antara pekerja dengan lingkungan kerjanya dalam hal ini sikap kerja operator dalam ruang kendali kabin unit prototipe composting turner sebagai akibat dari tuntutan pekerjaan atau aktivitas kerja yang dilakukan.

(33)

IV. METODOLOGI

A. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN

Kegiatan magang ini dilaksanakan selama 6 (enam) bulan terhitung mulai Februari 2011 sampai dengan Juli 2011 di PT. United Tractors Pandu Engineering yang beralamat di Jl. Jababeka XI Blok H 30-40 Kawasan Industri Jababeka Cikarang-Bekasi.

B. ALAT DAN BAHAN

1. Alat dan bahan yang dibutuhkan pada kegiatan magang antara lain adalah: a. Komputer/laptop

b. Software desain (AutoCAD, AutoCAD Inventor, Pro-Engineer Wildfire 4.0) c. Microsoft Office 2007

d. Camera Digital e. Alat tulis f. Kalkulator g. Meteran/penggaris. h. Jangka sorong

2. Subjek

Subjek dalam penelitian ini merupakan masyarakat umum (rata-rata antropometri Indonesia), dan subjek mengacu pada subjek pengukuran antropometri pada penelitian sebelumnya yakni penelitian milik Rahmawan (2011).

3. Objek

Objek yang dianalisis adalah ruang kendali (kabin) prototipe Composting Turner.

C. METODE PELAKSANAAN MAGANG

1. Pengamatan Lapang dan Wawancara

(34)

2. Analisis dan Evaluasi

Dilakukan untuk keperluan akademik mahasiswa dan digunakan untuk keperluan analisis antropometri dan biomekanik tata letak komponen dan panel kendali dalam desain ruang kendali/kabin prototipecomposting turner.

3. Analisis dan Evaluasi

Dilakukan pengukuran terhadap dimensi ruang kendali serta tata letak komponen dan panel kabin prototipe Composting Turner yang telah dibuat oleh perusahaan, kemudian mapping layout ruang kendali (kabin) tersebut. Melakukan analisis apakah kabin tersebut sudah cukup sesuai dengan data antropometri yang diacu (dimensi rata-rata orang Indonesia), baru kemudian mengevaluasi dan membuat ruang kendali serta tata letak komponen dan panel yang optimum berdasarkan data-data hasil analisis dan referensi/literatur yang diacu untuk dijadikan rekomendasi ke perusahaan saat produksi produk selanjutnya.

4. Peran serta aktif mahasiswa dalam program magang dari perusahaan

Berupa keikutsertaan mahasiswa dalam kegiatan-kegiatan kerja di perusahaan atau ikut serta dalam proyek perusahaan sebagai project supportsesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh perusahaan.

5. Studi pustaka

Studi pustaka dilakukan untuk mendapatkan informasi pendukung dengan mencari referensi dan literatur yang berkaitan dengan kegiatan yang dilakukan untuk kepentingan akademik mahasiswa atau yang berkaitan dengan keikutsertaan pada proyek perusahaan yang sedang dijalankan.

D. PENGAMBILAN DATA

Data yang digunakan dalam analisa antropometri tata letak komponen dan panel kendali prototipe Composting Turner ini penulis tidak mengambil data secara langsung antropometri rata-rata orang Indonesia. Namun data pada penelitian ini mengacu atau menggunakan data antropometri pada penelitian sebelumnya yaitu data penelitian milik Rahmawan (2011) dengan judul antropometri petani pria dan aplikasinya pada desain tangkai cangkul.

Berikut gambar yang dapat mengilustrasikan pengukuran yang dilakukan :

(35)

Sumber : Pheasant (2003)

Gambar 10. Bagian-bagian yang dilakukan pengukuran

Di bawah ini adalah tabel yang berisi keterangan dari gambar di atas mengenai bagian-bagian dari tubuh yang dilakukan pengukuran antropometri :

Tabel 1. Data antropometri yang diukur

Data yang diukur ketika berdiri adalah Data yang diukur ketika duduk adalah

No Keterangan No Keterangan

1 Berat Badan 24 Tinggi Dudukan

2 Tinggi Badan 25 Tinggi Lutut

3 Tinggi Mata 26 Tinggi Pinggul

4 Tinggi Bahu 27 Tinggi Bahu

5 Tinggi Siku Tangan 28 Tinggi Mata

[image:35.612.151.520.83.470.2]
(36)

7 Tinggi Ujung Tangan 30 Tebal Badan

8 Tinggi Siku Kaki 31 Lebar Pantat

9 Tinngi Telapak Tangan 32 Panjang Siku ke Ujung Jari

10 Tinggi Selangkang 33 Panjang Siku ke Pergelangan Tangan

11 Tinggi Pinggul 34 Tinggi Siku Tangan

12 Jangkauan ke Depan 35 Panjang Kedudukan hingga Siku Kaki 13 Jangkauan ke Depan (Menggenggam) 36 Panjang Kedudukan hingga Lutut 14 Panjang Lengan Atas 37 Panjang Pergelangan Tangan

15 Panjang Lengan 38 Panjang Telapak Tangan

16 Lebar Bahu 39 Lebar Telapak Tangan (4 jari)

17 Jangkauan Horizontal Siku Tangan 40 Lebar Telapak Tangan (5 jari) 18 Jangkauan Horizontal Tangan 41 a. Keliling Genggaman Tangan 19 Panjang Siku ke Genggaman Tangan b. Diameter Genggaman Tangan 20 Tinggi Genggaman Tangan

21 Tinggi Sandaran Tangan

22 Lebar Telapak Kaki 23 Panjang Telapak Kaki

E. ANALISIS DATA

1. Pengolahan data

Ada beberapa hal yang perlu dianalisis dari data antropometri yang digunakan pada penelitian ini sehingga melalui analisis dan perhitungan tersebut, pola serta sebaran data bisa diketahui dan dijelaskan. Beberapa hal tersebut antara lain adalah nilai rata-rata, simpangan baku, dan percentil. Data yang diperoleh diolah dan ditentukan:

a. Nilai Rata-rata

Nilai rata-rata merupakan penjelasan kelompok yang didasarkan dari nilai dari sampel yang diambil dalam kelompok. Maka individu-individu yang mewakili kelompok tersebut diharapkan tidak terjadi penyimpangan yang ekstrem sehingga cukup bisa mewakili (reprsentatif) dari kelompok atau populasi yang dijadikan objek penelitian. Nilai rata-rata juga berarti suatu nilai yang mampu menjelaskan/mewakili dari sejumlah nilai yang diambil dari kelompok atau populasi. Menurut Walpole (1992), cara menghitung mean adalah dengan menggunakan rumus:

=

Dimana,

x

: nilai rata-rata n : jumlah data

Data yang diukur ketika berdiri adalah Data yang diukur ketika duduk adalah No Keterangan No Keterangan

(37)

b. Simpangan Baku

Simpangan baku biasa juga disebut sebagai standar deviasi. Standar deviasi ini digunakan untuk membandingkan penyebaran atau penyimpangan data dari dua kelompok atau lebih. Apabila standar deviasi suatu data tersebut kecil maka hal tersebut menunjukkan data-data tersebut berkumpul disekitar rata-rata hitungnya, dan jika standar deviasinya besar hal tersebut menunjukkan penyebaran yang besar dari nilai rata-rata hitungnya. Menurut Walpole (1992), cara menghitung simpangan baku adalah dengan menggunakan rumus :

= ∑ ( − )

Dimana,

s : simpangan baku n : jumlah data xi : data ke-i

x : nilai rata-rata

c. Persentil ke-5, ke-50, dan ke-95

Percentil adalah suatu nilai yang menyatakan bahwa persentase tertentu dari sekelompok orang yang dimensinya sama dengan atau lebih rendah dari nilai tersebut. Menurut Pheasant (2003), cara menghitung persentil adalah dengan menggunakan rumus:

= + ……….. (3)

Dimana,

x : nilai rata-rata s : simpangan baku z : z-score(nilai z)

Nilai z dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 2. Nilai z (z-score)

p z p z p z p z

1 -2.33 26 -0.64 51 0.03 76 0.71

2 -2.05 27 -0.61 52 0.05 77 0.74

3 -1.88 28 -0.58 53 0.08 78 0.77

4 -1.75 29 -0.55 54 0.10 79 0.81

5 -1.64 30 -0.52 55 0.13 80 0.84

6 -1.55 31 -0.50 56 0.15 81 0.88

7 -1.48 32 -0.47 57 0.18 82 0.92

8 -1.41 33 -0.44 58 0.20 83 0.95

9 -1.34 34 -0.41 59 0.23 84 0.99

10 -1.28 35 -0.39 60 0.25 85 1.04

(38)

p z p z p z p z

11 -1.23 36 -0.36 61 0.28 86 1.08

12 -1.18 37 -0.33 62 0.31 87 1.13

13 -1.13 38 -0.31 63 0.33 88 1.18

14 -1.08 39 -0.28 64 0.36 89 1.23

15 -1.04 40 -0.25 65 0.39 90 1.28

16 -0.99 41 -0.23 66 0.41 91 1.34

17 -0.95 42 -0.20 67 0.44 92 1.41

18 -0.92 43 -0.18 68 0.47 93 1.48

19 -0.88 44 -0.15 69 0.50 94 1.55

20 -0.84 45 -0.13 70 0.52 95 1.64

21 -0.81 46 -0.10 71 0.55 96 1.75

22 -0.77 47 -0.08 72 0.58 97 1.88

23 -0.74 48 -0.05 73 0.61 98 2.05

24 -0.71 49 -0.03 74 0.64 99 2.33

25 -0.67 50 0.00 75 0.67

Sumber : Pheasant (2003)

2. Menganalisa kesesuaian ruang kendali (kabin) unit prototipe composting turnerberikut tata letak komponen dan panel kendali terhadap ukuran operator Indonesia melalui analisa dimensi antara ukuran tubuh operator dengan dimensi ruang kendali serta analisa gerak berkaitan dengan selang zona gerak yang dilakukan operator saat mengoperasikan unit prototipe composting turner. Tahapan analisa yang dilakukan adalah :

2.1. Perhitungan nilai rata-rata, simpangan baku, dan percentil dari data antropometri yang mewakili dimensi tubuh orang Indonesia,

2.2. Pengukuran dimensi berikut tata letak komponen dan panel kendali pada ruang kendali unit prototipe composting turner,

2.3. Pembuatan model 3 dimensi (3D) ruang kendali menggunakan software Pro/Engineer Wildfire 4.0,

(39)

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. PELAKSANAAN MAGANG

(WORK AND STUDY)

DI PERUSAHAAN

D.1. Orientasi Departemen

Research And Development

Pada pelaksanaan program praktek kerja magang ini, mahasiswa melakukan kegiatan pelaksanaan magang di departemen Research and Development (RnD) yang tegabung kedalam divisi Engineering. Selain departemen Research and Development, bagian departemen lain yang ikut tergabung kedalam divisi engineering adalah Application Engineering dan Design Engineering.

Departemen RnDmemiliki 1 orang manager dan 10 orang staff. Departemen ini bertugas melakukan penelitian dan pengembangan produk-produk baru yang bersifat next-level dan new landscape technology berdasarkan teknologi terkini yang dikuasai, regulasi/standard yang berlaku serta kondisi perekonomian, untuk menjawab kebutuhan pasar di masa yang akan datang (creating demand based on market forecast). Beberapa proyek yang saat ini sedang dikerjakan oleh departemen RnD antara lain adalah Composting Turner, Tower Light dengan beberapa varian, dan Marine (bisnis perkapalan).

D.2. Tower Light

Tower light yang biasa juga disebut dengan tower lamp merupakan suatu unit produk yang digunakan sebagai sumber penerangan di area pertambangan, karena di area pertambangan sendiri relatif letaknya sangat jauh dari sumber listrik. Unit ini terdiri dari beberapa lampu yang kemudian ditopang oleh sebuah tower/tiang penopang dengan daya lampu dan ketinggian tower yang beragam lengkap dengan generator sebagai sumber listrik. Ketinggian tower/tiang penopang mencapai kisaran 8 – 12 meter. Ada beberapa produk tower lightdengan jenis, tipe, dan spesifikasi berbeda yang diproduksi oleh PT. United Tractors Pandu Engineering, namun perbedaan yang sangat terlihat yakni pada jumlah lampu, ketinggian tower, sistem pengungkit tower, dan jenis dari penggerak (tyre/ban atau skid). Berikut adalah beberapa varian unit tower lightyaitu :

 LS 3 – 6000 Hydraulic Skid, LS 3 – 6000 Standard Tyre  LS 4 – 4000 Semi Compact

 LS 4 – 6000 Standard Skid, PAMA, LS 4 – 6000 Hydraulic Skid  LS 6 – 6000 Freeport, Hydraulic Tyre

 LS 6 – 12000 Hydraulic Skid  LS 8 – 12000 Hydraulic Skid  LS 12 – 18000 Hydraulic Skid  LS 12 – 24000 Hydraulic Skid

(40)

Pemberian nama pada tiap jenis tower light tergantung kepada jumlah lampu, daya engine yang digunakan, sistem pengungkit tower, dan penggerak yang digunakan tyre atau skid. Misal LS 6-6000 Hydraulic Skid, artinya tipe varian tower light ini terdiri dari 6 (enam) buah lampu, daya engine yang digunakan 6000 watt, mekanisme pengungkit tower menggunakan sistem hidrolik, dan penggerak berupa skid. LS 3-6000 Standard Tyre, artinya tipe varian tower light ini terdiri dari 3 (enam) buah lampu, daya engine yang digunakan 6000 watt, mekanisme pengungkit tower tidak menggunakan sistem hidrolik melainkan manual dengan tenaga manusia, dan penggerak berupa tyre/ban. Begitu seterusnya.

[image:40.612.173.518.295.539.2]

Pada kegiatan produksi unit ini, penulis ikut serta dalam proses desain dan modifikasi desain unit. Modeling part atau assembly yang belum dibuat serta membuat gambar drawing untuk part dan assembly yang akan difabrikasi. Berikut dibawah ini adalah gambar modeling 3D dan drawing top assyvarian tower light yang penulis ikut terlibat dalam proyek unit yang bersangkutan (beberapa gambar drawing part dan assembly varian tower light terlampir), antara lain :

Gambar 11. Desain Modeling 3D Tower Light LS6-12000 Hydraulic Skid

(41)
[image:41.612.184.514.79.318.2]

Gambar 12. Drawing Top Assy Tower Light LS 6-12000 Hydraulic Skid

D.3. Composting Turner

Composting Turnermerupakan salah satu produk unit PT. United Tractors Pandu Engineering bekerjasama dengan PT. Astra Agro Lestari yakni sebuah produk alat berat yang berfungsi untuk membantu proses pengolahan limbah sawit menjadi kompos. Dalam proses pengomposan limbah sawit, composting turner mempunyai tugas untuk membalikkan dan mengaduk timbunan cacahan limbah tandan kosong kelapa sawit agar timbunannya menjadi homogen atau seragam.

1. Desain dan Perancangan

(42)

Berikut adalah gambar contoh desain 3D modeling dari part dan assembly komponen unit composting turner.

(a)

[image:42.612.217.498.120.346.2]

(b)

(43)

(a)

(b)

[image:43.612.218.494.80.286.2]
(44)

Pada proses perancangan unit composting turner ini juga, Departemen RnD menyiapkan beberapa jenis pompa hidrolik dan motor hidrolik tentunya dengan spesifikasi yang berbeda untuk diuji coba dalam unit. Beberapa pompa dan motor hidrolik tersebut antara lain :

Pompa hidrolik :

o PVH 131 CLF13S10C25V31 Hyd Pump 131, 1cm3/rev, 250l/min, max 250bar SAE C 4 bolts, SAE CC straight keyed no Thru drive.

SAE C 4 bolts, SAE D 13T 8/16, rear pad SAE B 2 z=13T 16/32. o Poclain Hyd Pump 20.5 cm3/rev, max pres 350 bar SAE B, z=13T 16/32.

Gambar

Gambar 9.  Distribusi normal dan perhitungan persentilGambar
Tabel 1. Data antropometri yang diukur
Gambar 11. Desain Modeling 3D Tower Light LS6-12000 Hydraulic Skid
Gambar 12. Drawing Top Assy Tower Light LS 6-12000 Hydraulic Skid
+7

Referensi

Dokumen terkait