• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Ulang Tata Letak Tombol Panel Dan Kursi Kendali Dengan Pendekatan Antropometri Dan Quality Function Deploymet Di PT.Inalum

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Ulang Tata Letak Tombol Panel Dan Kursi Kendali Dengan Pendekatan Antropometri Dan Quality Function Deploymet Di PT.Inalum"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Permasalahan

Perusahaan penghasil aluminium menggunakan berbagai alat material handling dalam melaksanakan kegiatan peleburan. Di PT. Inalum, kegiatan penggantian Anoda lama dengan anoda baru dalam proses elektrolisa dilakukan dengan alat Anode Changing Crane (ACC). ACC dioperasikan dengan berbagai macam tombol dan panel yang berfungsi jika dihubungkan dengan arus listrik.

Operator yang mengoperasikan ACC bekerja selama 6 jam dengan satu kali istirahat, dengan kata lain operator bekerja selama 3 jam non stop. Dalam waktu tersebut, operator dituntut untuk berkonsentrasi dan fokus dalam mengoperasikan berbagai tombol dan panel di dalam kabin ACC. Kabin ACC berukuran 1 x 1 m dengan tinggi kabin dua meter. Selain dilengkapi dengan papan tombol, dalam kabin ACC juga terdapat kursi untuk operator dengan diameter 30 cm.

(2)

keliru serta jangkauan tangan operator yang terbatas menyebabkan operator sering melakukan kesalahan dalam mengoperasikan ACC.

Gambar 1.1. Sketsa di Dalam Ruang Kontrol ACC Berdasarkan

Kondisi Aktual Kabin

(3)

nyaman karena desain kursi yang tidak ergonomis, dan lain sebagainya. Keluhan-keluhan operator mengenai papan tombol dan ruang kabin telah direkapitulasi beradasarkan kuesioner pendahuluan yang telah diberikan.

Kesalahan dalam mengoperasikan crane terjadi karena tangan operator yang tidak sengaja menyentuh tombol dan tuas lain yang letaknya berdekatan dan tidak beratutan sehingga menggerakkan bagian crane yang tidak seharusnya diaktifkan saat penukaran anoda dilakukan. Jika pergerakan yang tidak terkontrol ini terjadi, maka berakibat sangat fatal dan menimbulkan berbagai kerugian. Kerugian yang terjadi akibat kerusakan antara lain: pot peleburan yang rusak akibat tertabrak anode latch, batang anoda yang terjatuh karena terlepas dari anode wrench, dan crane yang tidak sengaja menabrak forklift yang melintas. Selain menambah biaya bagi perusahaan akibat kerusakan, hal ini juga dapat membahayakan keselamatan kerja operator yang melintas di dekat crane.

(4)

Berdasarkan hasil identifikasi masalah di atas, ditemukan beberapa faktor yang harus dianalisis yaitu layout tombol panel, bentuk dan ukuran tombol panel, dimensi tubuh operator dan rancangan awal kursi kendali. Dari keempat faktor tersebut maka disarankan untuk merancang ulang ruang kabin beserta aspek yang terdapat di dalamnya.

Dari permasalahan di atas, maka perlu dilakukan perancangan ulang beberapa aspek dalam kabin crane yaitu tata letak tombol dan panel, dan kursi kendali yang ergonomis yaitu menggunakan data antropometri yang disesuaikan dengan pengaturan tataletak tombol panel dan memenuhi keinginan operator dengan pendekatan QFD. Maka dari itu, penulis akan melakukan penelitian dengan judul ”Perancangan Ulang Tata Letak Tombol Panel dan Kursi Kendali dengan Pendekatan Antropometri dan Quality Function Deployment Di PT.Inalum”

1.2 Rumusan Masalah

(5)

Adapun metode yang digunakan untuk merancang ulang tataletak tombol panel dan kursi kendali adalah dengan pendekatan antropometri operator dan Quality Function Deployment (QFD).

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan umum penelitian ini adalah merancang ulang tata letak tombol panel dan kursi kendali untuk menghilangkan potensi kesalahan pengoperasian karena tata letak tombol yang rapat serta mengurangi keluhan operator akibat kelelahan yang disebabkan oleh rancangan kursi yang tidak ergonomis. Tujuan ini dicapai dengan merancang ulang aspek-aspek dalam kabin Anode Changing Crane yang mempertimbangkan data antropometri dan dengan pendekatan QFD.

Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian tugas akhir ini adalah: 1. Mengetahui rancangan tombol panel yang sesuai dengan pengaturan tataletak

yang seharusnya

2. Menyesuaikan rancangan tombol panel dan kursi kendali dengan kaedah ergonomis dan sesuai keinginan operator ACC

3. Mengetahui karakteristik teknis aspek-aspek Anode Changing Crane yaitu tataletak tombol dan rancangan kursi untuk meningkatkan kualitas dan kinerja operator serta menurunkan potensi kesalahan dalam bekerja

Manfaat dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat bagi mahasiswa

(6)

memecahkan masalah sebelum memasuki dunia kerja khususnya dalam hal perancangan ulang tataletak tombol panel dan desain kursi sebagai acuan pelaksanaan perancangan produk dengan menggunakan data antropometri dengan pendekatan Quality Function Deployment.

2. Manfaat bagi perusahaan.

Sebagai masukan bagi perusahaan (PT.Inalum) dalam mendesain aspek-aspek penting dalam ruang kendali ACC yaitu tataletak tombol panel dan rancangan kursi.

3. Bagi Departemen Teknik Industri USU

Untuk mempererat hubungan kerja sama antara perusahaan (PT.Inalum) dengan Departemen Teknik Industri USU.

1.4. Batasan Masalah dan Asumsi Penelitian

Batasan-batasan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Penelitian ini dilaksanakan di PT.Inalum departemen SRO (Smelter

Reduction Operation) Pot Line 2.

2. Pengukuran, pengamatan, dan penyebaran kuesioner dilakukan di tiga stasiun dari enam stasiun pada Pot Line 2.

3. Pengamatan hanya dilakukan pada kegiatan penukaran anoda ( Anode Changing) dan pengambilan metal cair (Metal Tapping).

4. Kegiatan pengamatan dan pengukuran dilakukan pada jam kerja di Shift II. 5. Metode penyelesaian masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah

(7)

Deployment (QFD)fase I

Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian adalah :

1. Operator mengetahui cara pemakaian dan penggunaan Anode Changing Crane dengan sangat baik

2. Ruang kendali ACC tidak mengalami perubahan selama penelitian berlangsung.

3. Responden tidak dipengaruhi pihak lain dalam pengisian kuisioner kerja.

1.5 Sistematika Penulisan Tugas Akhir

Sistematika penulisan tugas sarjana dapat dilihat sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan, menguraikan latar belakang permasalahan yang mendasari penelitian dilakukan, perumusan permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian dan sistematika penulisan tugas sarjana.

Bab II gambaran umum PT.Inalum, ruang lingkup perusahaan , lokasi, struktur organisasi , tugas dan tanggung jawab, jumlah tenaga kerja dan jam kerja

karyawan, dan sistem pengupahan,

Bab III Landasan Teori, berisi teori antropometri tubuh manusia, pengaturan ruang control, metode Quality Function Deployment (QFD), uji validitas dan reliabilitas data serta teknik sampling.

(8)

identifikasi variabel penelitian, instrumen pengumpulan data, populasi, teknik sampling, sumber data, metode pengolahan data, blok diagram prosedur penelitian dan pengolahan data dengan metode Quality Function Deployment (QFD), pengolahan data, analisis pemecahan masalah sampai kesimpulan dan saran.

Bab V Pengumpulan dan Pengolahan Data, berisi pengumpulan data-data antropometri dan data kuesioner, yang kemudian dilakukan pengolahan data yaitu rancangan usulan tataletak tombol panel dan desain kursi, validitas dan reliabilitas data, membangun matriks House of Quality (HOQ), dan merancang perbaikan alat berdasarkan keinginan emosi pengguna.

Bab VI Analisis Pemecahan Masalah, meliputi analisis rancangan usulan, pengolahan data kuesioner, analisis pengolahan matriks House of Quality serta analisis pengolahan QFD.

Gambar

Gambar 1.1. Sketsa di Dalam Ruang Kontrol ACC Berdasarkan

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil analisis yang dilakukan, diketahui bahwa fasilitas fisik aktual tidak ergonomis, tata letak mesin kurang baik, sehingga mengganggu jalur transportasi barang,

Desain tata letak halaman majalah yang baik dan bisa diminati oleh segmentasi pasar adalah desain tata letak yang tidak membinggungkan, jelas, tertata dan

Lebar meja makan dinilai belum ergonomis karena lebar 600 mm tidak berada pada dimensi perhitungan ukuran perancangan yang diusulkan terlalu lebar dan akan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat10 aspek yang tidak sesuai dalam pedoman GMP, 6 aspek yang tidak sesuai dalam pedoman SSOP, dan3 proses yang memiliki titik kendali

Barata Indonesia (Persero) Medan memiliki masalah dalam tata letak lantai produksinya dimana penyusunan stasiun kerja membentuk jarak yang tidak diperlukan yang disebabkan adanya

Tata letak lantai produksi usulan dengan pendekatan Proses Layout tidak memiliki jarak yang tidak diperlukan yang disebabkan adanya area yang tidak digunakan di antara dua

Seperti dalam proses produksinya terdapat aliran pemindahan bahan yang berpotongan (cross movement) dikarenakan tata letak mesin yang kurang teratur sehingga dapat

Perancangan ulang tata letak fasilitas dengan pendekatan lean manufacturing diperlukan oleh PT. Dwi Putra Sakti untuk mengatasi masalah penumpukan work in process dan tata letak fasilitas yang tidak