• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis dan Perancangan Fasilitas Fisik, Tata Letak, Lingkungan Fisik, dan K3 Ditinjau dari Segi Ergonomi (Studi Kasus di Bag. Spinning PT. Kurios Utama).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis dan Perancangan Fasilitas Fisik, Tata Letak, Lingkungan Fisik, dan K3 Ditinjau dari Segi Ergonomi (Studi Kasus di Bag. Spinning PT. Kurios Utama)."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PT. Kurios Utama adalah perusahaan yang bergerak pada bidang tekstil. Perusahaan berkembang dengan pesat, sehingga mampu mengembangkan usahanya dengan cara memproduksi benang untuk digunakan sebagai bahan baku. Namun seiring dengan perkembangannya, pembangunan pabrik tidak disertai dengan perhatian terhadap fasilitas-fasilitas yang digunakan, tata letak mesin, lingkungan fisik perusahaan, juga tidak memperhatikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja dari pekerjanya.

Oleh karena itu, PT. Kurios Utama berusaha memperbaiki fasilitas-fasilitas yang digunakan, menata mesin agar lebih baik, merancang lingkungan fisik yang lebih baik, dan mulai memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja dari pekerjanya, sehingga kegiatan-kegiatan yang berjalan di pabrik dapat berjalan dengan makin baik.

Penelitian dimulai dengan observasi yang dilakukan pada pabrik guna mengetahui keadaan pabrik. Setelah dilakukan observasi, dilakukan pengumpulan data. Data yang dikumpulkan adalah sejarah perusahaan, waktu kerja, proses produksi, ukuran fasilitas fisik, produk pembanding, tata letak, lingkungan fisik, kondisi tempat kerja, posisi tubuh pekerja pada saat penyusunan barang jadi, dan kesehatan dan keselamatan kerja. Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah pengolahan data. Pengolahan data untuk data ukuran fasilitas fisik dilakukan dengan membandingkan ukuran aktual fasilitas fisik dengan data anthropometri yang diperoleh dari buku “Konsep Dasar Ergonomi dan Aplikasinya”, karangan Eko Nurmianto. Pengolahan data untuk data lingkungan fisik dilakukan dengan membandingkan keadaan lingkungan fisik aktual dengan kondisi ideal lingkungan fisik yang baik. Pengolahan data untuk data posisi tubuh pada saat penyusunan barang jadi, dilakukan dengan pengukuran menggunakan metode RULA. Setelah dilakukan pengolahan data, maka langkah selanjutnya adalah analisis hasil pengolahan data, analisis tata letak, analisis kondisi tempat kerja dengan 5S, dan analisis kesehatan dan keselamatan kerja.

Dari hasil analisis yang dilakukan, diketahui bahwa fasilitas fisik aktual tidak ergonomis, tata letak mesin kurang baik, sehingga mengganggu jalur transportasi barang, pencahayaan di beberapa tempat kurang baik, kelembaban terlalu tinggi, terdapat kondisi tempat kerja yang kurang baik, posisi tubuh pekerja saat penyusunan barang jadi yang tidak baik, dan kurangnya perhatian perusahaan terhadap kesehatan dan keselamatan pekerja.

Berdasarkan kondisi di atas, maka penulis melakukan perancangan 3 alternatif meja manajer dan staf, 2 alternatif meja dan kursi di area produksi, perancangan meja barang jadi, perancangan rak penyimpanan barang jadi, perancangan tata letak, penataan ulang posisi lampu, penggunaan alat dehumidifier, dan perancangan

Standard Operating Procedure (SOP) untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja.

(2)

ix

DAFTAR ISI

COVER………..… i

LEMBAR PENGESAHAN………...……….…... ii

PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI……… iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN………. iv

KATA PENGANTAR………. v

ABSTRAK………..………..… vi

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR TABEL... xiv

DAFTAR GAMBAR…... xix BAB 1 PENDAHULUAN……... 1-1 1.1. Latar belakang masalah... 1-1 1.2. Identifikasi masalah………... 1-2 1.3. Batasan dan asumsi………..……… 1-2 1.4. Perumusan masalah……….. 1-3 1.5. Tujuan penelitian………...………... 1-4 1.6. Sistematika penulisan.……….. 1-4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA………... 2-1 2.1 Ergonomi... 2-1 2.1.1. Definisi ergonomi………... 2-1 2.1.2. Sejarah ergonomi……… 2-1 2.1.3. Prinsip ergonomi………….……… 2-3

2.2 Anthropometri…...……… 2-4

(3)

2.3.2. Kondisi lingkungan fisik yang mempengaruhi

kegiatan manusia……….. 2-8 2.3.2.1 Temperatur………. 2-9 2.3.2.2 Kelembaban……… 2-11 2.3.2.3 Pencahayaan……….. 2-12 2.3.2.4 Kebisingan………. 2-14

2.4 Perancangan…….………. 2-15

2.4.1. Konsep perancangan dan pengukuran……… 2-15 2.4.2. Karakteristik perancangan………. 2-15 2.4.3. Karakteristik perancang………. 2-15 2.4.4. Perancangan kursi……….. 2-16 2.5 Analisis desain………... 2-17 2.6 Analisis penilaian konsep……….…… 2-18 2.7 5S Workplace management ……….. 2-19

2.8 RULA……… 2-22

2.9 Kesehatan dan Keselamatan Kerja... 2-23 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN….………... 3-1

3.1 Flowchart penelitian……….. 3-1

3.2 Penelitian pendahuluan………..………. 3-3

3.3 Tinjauan pustaka………. 3-3

3.4 Identifikasi masalah……….……… 3-4 3.5 Batasan dan asumsi………. 3-4

3.6 Perumusan masalah……… 3-5

3.7 Tujuan penelitian……… 3-6

3.8 Pengumpulan data………. 3-6

3.9 Pengolahan data………. 3-7

3.10 Perancangan……… 3-7

3.11 Analisis………. 3-8

3.12 Kesimpulan dan saran……… 3-8

BAB 4 PENGUMPULAN DATA……….. 4-1

(4)

xi

4.2 Tujuan perusahaan……….. 4-1 4.3 Struktur organisasi………...………... 4-2

4.4 Proses produksi……… 4-5

4.5 Fasilitas pabrik…..………... 4-7

4.5.1. Kantor………... 4-7

4.5.1.1 Peralatan kantor…………...….…………... 4-11 4.5.2. Area produksi…...……… 4-14 4.5.2.1 Fasilitas area produksi………. 4-14

4.6 Layout perusahaan……….. 4-16

4.7 Lingkungan fisik……….. 4-24 4.7.1 Pencahayaan……… 4-24 4.7.2 Suhu dan kelembaban………. 4-29 4.7.3 Kebisingan………... 4-34 4.8 Postur tubuh saat penyusunan barang jadi….………... 4-39 4.9 Kecelakaan kerja..………... 4-40 BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS……… 5-1

5.1 Data anthropometri..………... 5-1

5.1.1. Kantor………... 5-1

5.1.2. Area produksi……..………….………... 5-7 5.2 Analisis data anthropometri………... 5-9 5.3 Analisa fasilitas……… 5-20 5.4 Analisa bentuk dan bahan fasilitas………... 5-20

5.5 Layout pabrik aktual………. 5-22

5.6 Lingkungan fisik………. 5-22 5.7 Kondisi tempat kerja……… 5-33 5.8 Postur tubuh saat penyimpanan barang jadi……… 5-37 5.9 Kecelakaan kerja……… 5-46

BAB 6 USULAN DAN ANALISIS……… 6-1

6.1 Usulan………..……… 6-1

6.1.1 Meja manajer…….………. 6-1

(5)

6.1.3 Kursi manajer………. 6-12

6.1.4 Kursi staf……… 6-14

6.1.5 Meja area produksi……….. 6-16 6.1.6 Kursi area produksi………...…….. 6-19 6.2 Analisis data anthropometri……….…….. 6-20 6.3 Penilaian konsep……….……. 6-63 6.4 Meja dan rak penyimpanan barang jadi……….. 6-75 6.4.1 Meja barang jadi………..………. 6-76

6.4.1.1 Pengolahan data anthropometri untuk

perancangan meja barang jadi……….. 6-77 6.4.1.2 Analisis data anthropometri meja barang jadi… 6-77 6.4.2 Rak barang jadi………...……….. 6-78

6.4.2.1 Pengolahan data anthropometri untuk

perancangan rak barang jadi………. 6-78 6.4.2.2 Analisis data anthropoetri rak barang jadi……… 6-78 6.5 Postur tubuh pada tempat penyimpanan barang

jadi setelah disediakan meja dan rak penyimpanan

barang jadi……….. 6-79

6.6 Tata letak usulan………... 6-97 6.7 Lingkungan fisik………. 6-98 6.8 Kesehatan dan Keselamatan Kerja……… 6-99 6.9 Standard Operating Procedure (SOP)………. 6-102 BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN………... 7-1

7.1Kesimpulan……… 7-1

7.1.1 Fasilitas fisik………. 7-1

7.1.2 Tata letak………. 7-1

7.1.3 Lingkungan fisik……….. 7-2 7.1.4 Tempat kerja……….………. 7-2 7.1.5 Kesehatan dan Keselamatan Kerja……… 7-3 7.1.6 Postur tubuh pekerja pada saat penyimpanan

(6)

xiii

7.2Saran………... 7-4

DAFTAR PUSTAKA……….. xxvi

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

2.1 Tabel data anthropometri tubuh manusia 2-6 2.2 Tabel data anthropometri tangan manusia 2-7 2.3 Tabel kebutuhan pencahayaan untuk berbagai aktivitas 2-13

2.4 Tabel batas pendengaran 2-14

2.5 Intensitas bunyi dan efeknya 2-14

2.6 Contoh tabel penilaian konsep 2-19

4.1 Ukuran telepon 4-11

4.2 Ukuran laptop manajer 4-12

4.3 Ukuran monitor 4-12

4.4 Ukuran CPU 4-13

4.5 Ukuran printer 4-14

4.6 Tabel pencahayaan area kantor 4-25

4.7 Tabel pencahayaan area blendomat dan carding 4-27 4.8 Tabel pencahayaan area drawing dan simplex 4-27

4.9 Tabel pencahayaan area ring frame 4-28

4.10 Tabel pencahayaan area winding 4-28

4.11 Tabel suhu dan kelembaban area kantor 4-30 4.12 Tabel suhu dan kelembaban area blendomat dan carding 4-32 4.13 Tabel suhu dan kelembaban area drawing dan simplex 4-32 4.14 Tabel suhu dan kelembaban area ring frame 4-33 4.15 Tabel suhu dan kelembaban area winding 4-34

4.16 Tabel kebisingan area kantor 4-35

4.17 Tabel kebisingan area blendomat dan carding 4-37 4.18 Tabel kebisingan area drawing dan simplex 4-37

4.19 Tabel kebisingan area ring frame 4-38

(8)

xv

DAFTAR TABEL (LANJUTAN)

Tabel Judul Halaman

4.21 Data kecelakaan kerja 4-40

5.1 Pengolahan data anthropometri untuk perancangan

meja manajer 5-2

5.2 Pengolahan data anthropometri untuk perancangan meja

staf 5-4

5.3 Pengolahan data athropometri untuk perancangan kursi

manajer 5-5

5.4 Pengolahan data anthropometri untuk perancangan kursi

staf 5-6

5.5 Pengolahan data anthropometri untuk perancangan meja

area produksi 5-8

5.6 Pengolahan data anthropometri untuk perancangan kursi

area produksi 5-8

5.7 Tabel pencahayaan area kantor 5-22

5.8 Tabel pencahayaan area blendomat dan carding 5-23 5.9 Tabel pencahayaan area drawing dan simplex 5-23 5.10 Tabel pencahayaan area ring frame 5-23

5.11 Tabel pencahayaan area winding 5-23

(9)

DAFTAR TABEL (LANJUTAN)

Tabel Judul Halaman

5.21 Tabel kebisingan area drawing dan simplex 5-32

5.22 Tabel kebisingan area ring frame 5-32

5.23 Tabel kebisingan area winding 5-32

5.24 Data awal postur tubuh pengambilan barang jadi aktual 5-40 5.25 Data awal postur tubuh penataan barang jadi aktual 5-44

5.26 Rangkuman kecelakaan kerja 5-46

5.27 Jenis kotak P3K 5-54

5.28 Rasio kotak P3K 5-54

6.1 Pengolahan data anthropometri untuk perancangan meja

manajer alternatif 1 6-2

6.2 Pengolahan data anthropometri untuk perancangan meja

manajer alternatif 2 6-4

6.3 Pengolahan data anthropometri untuk perancangan meja

manajer pembanding 6-6

6.4 Pengolahan data anthropometri untuk perancangan meja

staf alternatif 1 6-8

6.5 Pengolahan data anthropometri untuk perancangan meja

staf alternatif 2 6-10

6.6 Pengolahan data anthropometri untuk perancangan meja

staf pembanding 6-11

6.7 Pengolahan data anthropometri untuk perancangan kursi

manajer Pembanding 1 6-12

6.8 Pengolahan data anthropometri untuk perancangan kursi

manajer Pembanding 2 6-13

6.9 Pengolahan data anthropometri untuk perancangan kursi

(10)

xvii

DAFTAR TABEL (LANJUTAN)

Tabel Judul Halaman

6.10 Pengolahan data anthropometri untuk perancangan kursi

staf Pembanding 2 6-15

6.11 Pengolahan data anthropometri untuk perancangan meja

area produksi pembanding 1 6-17

6.12 Pengolahan data anthropometri untuk perancangan meja

area produksi pembanding 2 6-18

6.13 Pengolahan data anthropometri untuk perancangan kursi

area produksi alternatif 1 6-19

6.14 Pengolahan data anthropometri untuk perancangan kursi

area produksi alternatif 2 6-20

6.15 Penilaian konsep meja manajer 6-64

6.16 Penilaian konsep kursi manajer 6-66

6.17 Penilaian konsep meja staff 6-68

6.18 Penilaian konsep kursi staff 6-70

6.19 Penilaian konsep meja produksi 6-72

6.20 Penilaian konsep kursi produksi 6-74

6.21 Dimensi timbangan 6-76

6.22 Pengolahan data anthropometri untuk perancangan meja

barang jadi 6-77

6.23 Pengolahan data anthropometri untuk perancangan rak

barang jadi 6-79

6.24 Data usulan postur tubuh peletakan barang jadi pada meja 6-83 6.25 Data usulan postur tubuh pengambilan barang jadi pada

Meja 6-88

6.26 Data usulan postur tubuh penataan barang jadi pada rak atas 6-92 6.27 Data usulan postur tubuh penataan barang jadi pada rak

(11)

DAFTAR TABEL (LANJUTAN)

Tabel Judul Halaman

6.28 Efek perubahan posisi lampu 6-100

(12)

xix

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

2.1 Anthropometri tubuh manusia yang diukur dimensinya 2-5 2.2 Anthropometri tangan manusia yang diukur dimensinya2-6 2.3 Temperatur di setiap anggota tubuh manusia 2-9

2.4 Pengaruh temperatur pada tubuh 2-10

2.5 Zona nyaman temperatur dan kelembaban 2-11

3.1 Flowchart metodologi penelitian 3-1

4.1 Struktur organisasi bag. spinning PT. Kurios Utama 4-4

4.2 Proses produksi 4-5

4.3 Layout bagian kantor 4-7

4.4 Ruang kantor manajer 4-8

4.5 Ruang staff manajer 4-8

4.6 Gambar 2D meja manajer 4-9

4.7 Gambar 2D meja staff 4-9

4.8 Gambar 2D kursi manajer 4-10

4.9 Gambar 2D kursi staff 4-10

4.10 Telepon 4-11

4.11 Laptop 4-11

4.12 Monitor 4-12

4.13 CPU 4-13

4.14 Printer 4-13

4.15 Meja kerja area produksi 4-14

4.16 Gambar 2D meja kerja area produksi 4-15

4.17 Kursi area produksi 4-15

4.18 Gambar 2D kursi area produksi 4-16

4.19 Layout pabrik aktual (Bag. Spinning) 4-17

(13)

DAFTAR GAMBAR (LANJUTAN)

Gambar Judul Halaman

4.21 Mesin blendomat 4-18

4.22 Area carding 4-19

4.23 Area drawing 4-19

4.24 Bahan baku simplex 4-20

4.25 Mesin simplex 4-20

4.26 Area ring frame 4-21

4.27 Mesin ring frame 4-21

4.28 Bahan baku winding 4-22

4.29 Mesin winding 4-22

4.30 Barang jadi 4-23

4.31 Tempat penyimpanan barang jadi 4-23

4.32 Lokasi pengambilan data pencahayaan di kantor 4-24 4.33 Lokasi pengambilan data pencahayaan di produksi 4-26 4.34 Lokasi pengambilan data suhu dan kelembaban di kantor 4-29 4.35 Lokasi pengambilan data suhu dan kelembaban di produksi 4-31 4.36 Lokasi pengambilan data kebisingan di area kantor 4-35 4.37 Lokasi pengambilan data kebisingan di area produksi 4-36 4.38 Postur tubuh pengambilan barang jadi aktual 4-39

4.39 Postur tubuh penataan barang jadi 4-39

4.40 Standar atribut operator spinning 4-40

4.41 Penggunaan sepatu 4-41

4.42 Pembersihan lantai 4-41

4.43 Kotak P3K 4-42

5.1 Gambar 3D meja manajer 5-1

5.2 Gambar 3D meja staf 5-3

5.3 Gambar 3D kursi manajer 5-5

(14)

xxi

DAFTAR GAMBAR (LANJUTAN)

Gambar Judul Halaman

5.5 Zona nyaman temperatur dan kelembaban area kantor 5-24 5.6 Zona nyaman temperatur dan kelembaban area Blendomat 5-25 5.7 Zona nyaman temperatur dan kelembaban area carding 5-26 5.8 Zona nyaman temperatur dan kelembaban area drawing 5-27 5.9 Zona nyaman temperatur dan kelembaban area simplex 5-28 5.10 Zona nyaman temperatur dan kelembaban area ring frame 5-30 5.11 Zona nyaman temperatur dan kelembaban area winding 5-31 5.12 Posisi lengan atas pada saat pengambilan barang jadi aktual 5-38 5.13 Posisi Lengan bawah pada saat pengambilan

barang jadi aktual 5-38

5.14 Posisi pergelangan tangan pada saat pengambilan

barang jadi aktual 5-39

5.15 Posisi leher pada saat pengambilan barang jadi aktual 5-39 5.16 Posisi Punggung pada saat pengambilan barang jadi aktual 5-40 5.17 Posisi kaki pada saat pengambilan barang jadi aktual 5-40 5.18 RULA beban dan penggunaan otot pada saat pengambilan

barang jadi aktual 5-41

5.19 Hasil RULA pada saat pengambilan barang jadi aktual 5-41 5.20 Posisi lengan atas pada saat penataan barang jadi aktual 5-42 5.21 Posisi lengan bawah pada saat penataan barang jadi aktual 5-42 5.22 Posisi Leher pada saat penataan barang jadi aktual 5-43 5.23 Posisi pergelangan tangan saat penataan barang jadi aktual 5-43 5.24 Posisi punggung pada saat penataan barang jadi aktual 5-44 5.25 Posisi kaki pada saat penataan barang jadi aktual 5-44 5.26 RULA beban dan penggunaan otot pada saat penataan

barang jadi actual 5-45

(15)

DAFTAR GAMBAR (LANJUTAN)

Gambar Judul Halaman

5.28 Diagram pareto kecelakaan kerja 5-46

5.29 Fishbone terpeleset 5-47

5.30 Fishbone tangan sobek 5-48

5.31 Fishbone tangan terjepit mesin 5-49

5.32 Fishbone mata terkena gram 5-50

5.33 Fishbone kejang otot 5-51

5.34 Fishbone tangan tersedot mesin 5-52

6.1 Meja manajer alternatif 1 6-1

6.2 Meja manajer alternatif 2 6-3

6.3 Meja manajer pembanding 6-5

6.4 Meja staf alternatif 1 6-7

6.5 Meja staf alternatif 2 6-9

6.6 Meja staf pembanding 6-11

6.7 Kursi manajer pembanding 1 6-12

6.8 Kursi manajer pembanding 2 6-13

6.9 Kursi staf pembanding 1 6-14

6.10 Kursi staff pembanding 2 6-15

6.11 Meja produksi pembanding 1 6-16

6.12 Meja produksi pembanding 2 6-18

6.13 Kursi produksi alternatif 1 6-19

6.14 Kursi produksi alternatif 2 6-20

6.15 Ukuran box barang jadi 6-75

6.16 Timbangan 6-76

6.17 Rancangan meja barang jadi 6-77

6.18 Rancangan rak barang jadi 6-78

(16)

xxiii

DAFTAR GAMBAR (LANJUTAN)

Gambar Judul Halaman

6.20 Posisi lengan atas pada saat peletakan barang jadi pada

Meja 6-81

6.21 Posisi lengan bawah pada saat peletakan barang jadi pada

Meja 6-81

6.22 Posisi pergelangan tangan pada saat peletakan barang jadi

pada meja 6-82

6.23 Posisi leher pada saat peletakan barang jadi pada meja 6-82 6.24 Posisi punggung pada saat peletakan barang jadi pada meja 6-83 6.25 Posisi kaki pada saat peletakan barang jadi pada meja 6-83 6.26 RULA beban dan penggunaan otot pada saat peletakan

barang jadi pada meja 6-84

6.27 Hasil RULA pada saat peletakan barang jadi pada meja 6-84 6.28 Pengambilan barang jadi pada meja barang jadi 6-85 6.29 Posisi lengan atas pada saat pengambilan barang jadi pada

Meja 6-85

6.30 Posisi lengan bawah pada saat pengambilan barang jadi

pada meja 6-86

6.31 Posisi pergelangan tangan pada saat pengambilan barang

jadi pada meja 6-86

6.32 Posisi leher pada saat pengambilan barang jadi pada meja 6-87 6.33 Posisi punggung pada saat pengambilan barang jadi pada

Meja 6-87

6.34 Posisi kaki pada saat pengambilan barang jadi pada meja 6-87 6.35 RULA beban dan penggunaan otot pada saat pengambilan

barang jadi pada meja 6-88

(17)

DAFTAR GAMBAR (LANJUTAN)

Gambar Judul Halaman

6.37 Penataan barang jadi Pada posisi barang pada rak atas 6-89 6.38 Posisi lengan atas pada saat penataan barang jadi pada

rak atas 6-89

6.39 Posisi lengan bawah pada saat penataan barang jadi pada

rak atas 6-90

6.40 Posisi pergelangan tangan pada saat penataan barang

jadi pada rak atas 6-90

6.41 Posisi leher pada saat penataan barang jadi pada rak atas 6-91 6.42 Posisi punggung pada saat penataan barang jadi pada

rak atas 6-91

6.43 Posisi kaki pada saat penataan barang jadi pada rak atas 6-92 6.44 RULA beban dan penggunaan otot pada saat penataan

barang jadi pada rak atas 6-92

6.45 Hasil RULA pada saat penataan barang jadi pada rak atas 6-93 6.46 Penataan barang jadi pada posisi barang pada rak bawah 6-93 6.47 Posisi lengan atas pada saat penataan barang jadi pada

rak bawah 6-94

6.48 Posisi lengan bawah pada saat penataan barang jadi

pada rak bawah 6-94

6.49 Posisi pergelangan tangan pada saat penataan barang jadi

pada rak bawah 6-95

6.50 Posisi leher pada saat penataan barang jadi pada rak bawah 6-95 6.51 Posisi punggung pada saat penataan barang jadi pada rak

bawah 6-96

6.52 Posisi kaki pada saat penataan barang jadi pada rak bawah 6-96 6.53 RULA beban dan penggunaan otot pada saat penataan

(18)

xxv

DAFTAR GAMBAR (LANJUTAN)

Gambar Judul Halaman

6.54 Hasil RULA pada saat penataan barang jadi pada rak bawah6-97

6.55 Tata letak produksi usulan 6-98

6.56 Safety Shoes 6-101

6.57 Kepala mesin blendomat 6-102

(19)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam era pasar bebas sekarang ini, perkembangan pada sektor industri mempunyai peranan yang sangat penting untuk meningkatkan perekonomian secara menyeluruh dalam semua bidang. Kegiatan perindustrian akan lebih baik, apabila didukung dengan penyediaan tempat kerja yang nyaman, dan aman bagi pekerja.

PT. Kurios Utama adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang tekstil. Bidang tekstil yang dikerjakan oleh PT. Kurios Utama adalah pemintalan kapas menjadi benang dan pembuatan benang sampai menjadi kain. Bagian proses pembuatan benang atau disebut juga bagian spinning merupakan bagian yang terbaru dari PT. Kurios Utama. Dari hasil observasi diketahui bahwa masih banyak kekurangan yang dirasakan pada bagian ini.

Pada bagian spinning ini terdapat area kantor, ruang rapat, area sparepart mesin, area quality control, dan area produksi. Pada area produksi terdapat 7 stasiun kerja. Pada area kantor dan produksi masih terdapat kekurangan yaitu kurang baiknya fasilitas fisik yang dimiliki, tata letak yang kurang ergonomis, lingkungan fisik yang kurang mendukung, tempat kerja yang kurang nyaman, dan kurangnya perhatian pada kesehatan dan keselamatan pekerja.

Dengan adanya kekurangan – kekurangan seperti yang telah disebutkan di atas, efek yang dirasakan perusahaan adalah kurang nyamannya pekerja menggunakan fasilitas fisik yang tersedia. Tata letak yang kurang baik, juga menyebabkan terhambatnya proses produksi. Pekerja juga terganggu dengan kurang baiknya lingkungan fisik di area produksi. Kurangnya perhatian pada kesehatan dan keselamatan pekerja, juga berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja.

Menyadari akan pentingnya fasilitas fisik yang baik, tata letak yang baik , lingkungan fisik yang baik, tempat kerja yang nyaman, dan kesehatan keselamatan kerja yang baik, maka PT. Kurios Utama membutuhkan perbaikan dalam hal – hal tersebut, guna mendukung kegiatan perindustrian.

(20)

Bab 1 Pendahuluan 1-2

memberikan usulan perbaikan fasilitas fisik, lingkungan fisik, tata letak fisik, manajeman tempat kerja, dan kesehatan keselamatan kerja yang baik dan ergonomis bagi PT. Kurios Utama bagian spinning.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan hasil dari pengamatan dan wawancara terhadap pihak PT. Kurios Utama, maka didapatkan beberapa faktor yang menjadi objek masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Fasilitas fisik yang dimiliki berupa meja kerja, dan kursi memiliki ukuran yang tidak sesuai dengan ukuran anthropometri, mengakibatkan kurang nyamannya pekerja dalam menggunakan fasilitas tersebut.

2. Tata letak area produksi yang kurang baik mengakibatkan aliran produksi terganggu.

3. Kondisi lingkungan fisik berupa suhu dan kelembaban yang tidak ideal, pencahayaan yang kurang baik, tingkat kebisingan yang tinggi, mengakibatkan terganggunya aktivitas pekerja.

4. Kondisi tempat kerja yang kurang nyaman seperti kebersihan yang tidak terjaga, barang-barang yang berserakan, mengganggu kegiatan produksi pekerja.

5. Keselamatan dan Kesehatan pekerja yang kurang diperhatikan berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja.

6. Posisi tubuh pekerja pada saat penyimpanan barang jadi tidak baik, berpotensi menimbulkan cacat fisik pada pekerja.

1.3 Batasan & Asumsi

Dari seluruh pembahasan pada identifikasi masalah, maka diperlukan batasan yang berkaitan dengan masalah ini. Hal – hal yang menjadi batasan adalah sebagai berikut :

1. Tidak mempertimbangkan biaya yang dibutuhkan dalam perancangan 2. Area yang akan diamati yaitu area kantor, dan area produksi

3. Perancangan fasilitas fisik dilihat dari dimensi fasilitas, tata letak penempatan, dan fungsi dari fasilitas fisik tersebut

(21)

Bab 1 Pendahuluan 1-3

• Pencahayaan area kantor manajer dan produksi

• Temperatur dan kelembaban area kantor manajer dan area produksi • Kebisingan area kantor manajer dan area produksi

6. Data anthropometri diperoleh dari buku “Konsep Dasar Ergonomi dan Aplikasinya”, karangan Eko Nurmianto

7. Metode analisis dan usulan tempat kerja yang digunakan berdasarkan 5S manajemen tempat kerja.

8. Data Kesehatan dan Keselamatan Kerja dari tahun 2011 hingga 2013. 9. Dimensi maksimum printer panjang 40 cm, lebar 22.5 cm, tinggi 13.5 cm. 10.Dimensi maksimum CPU panjang 17.5 cm, lebar 30 cm, tinggi 42.5 cm.

11.Posisi tubuh yang diamati hanyalah posisi tubuh pada saat penyimpanan barang jadi.

Hal – hal yang menjadi asumsi adalah sebagai berikut : 1. Tinggi alas sepatu sebesar 3 cm.

2. Tebal tangan sebesar 3 cm.

3. Tebal kayu untuk laci sebesar 1.5 cm.

4. Data anthropometri yang digunakan sudah mewakili pengguna fasilitas

5. Panjang adalah satu dimensi yang diukur dari posisi depan yang sejajar dengan dada (horizontal), lebar adalah satu dimensi yang diukur dari posisi depan yang tegak lurus dada (horizontal), dan tinggi adalah satu dimensi diukur secara vertikal.

6. Berat 1 box barang jadi diasumsikan sama, sebesar 30kg.

1.4 Perumusan Masalah

Hal – hal yang menjadi perumusan masalah pada penelitian ini adalah: 1. Bagaimana kondisi fasilitas fisik pada saat ini?

2. Bagaimana kondisi tata letak fasilitas fisik pada saat ini? 3. Bagaimana kondisi lingkungan fisik pada saat ini? 4. Bagaimana kondisi tempat kerja saat ini?

5. Bagaimana kondisi kesehatan dan keselamatan kerja pada saat ini? 6. Bagaimana posisi tubuh pekerja pada saat penyimpanan barang jadi? 7. Bagaimana usulan fasilitas fisik yang ergonomis?

(22)

Bab 1 Pendahuluan 1-4

9. Bagaimana usulan lingkungan yang ergonomis? 10.Bagaimana usulan tempat kerja yang lebih baik?

11.Bagaimana usulan kesehatan dan keselamatan kerja yang lebih baik?

12.Bagaimana usulan posisi tubuh pekerja pada saat penyimpanan barang jadi?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Menganalisis fasilitas fisik yang ada saat ini

2. Menganalisis tata letak fasilitas fisik yang ada saat ini 3. Menganalisis lingkungan fisik yang ada saat ini 4. Menganalisis tempat kerja pada saat ini

5. Menganalisis kesehatan dan keselamatan kerja pada saat ini

6. Menganalisis posisi tubuh pekerja pada saat penyimpanan barang jadi saat ini 7. Mengusulkan fasilitas fisik yang ergonomis

8. Mengusulkan tata letak fasilitas fisik yang ergonomis 9. Mengusulkan lingkungan fisik yang ergonomis 10.Mengusulkan tempat kerja yang lebih baik

11.Mengusulkan kesehatan dan keselamatan kerja yang lebih baik

12.Mengusulkan posisi tubuh pekerja pada saat penyimpanan barang jadi yang lebih baik

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan pada laporan penelitian ini sebagai berikut:

Bab 1 Pendahuluan

Bab ini berisi mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan & asumsi, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab 2 Tinjauan Pustaka

(23)

Bab 1 Pendahuluan 1-5

Bab 3 Metodologi Penelitian

Bab ini berisi mengenai langkah-langkah yang dilakukan secara sistematis yang digambarkan dalam bentuk flowchart dari awal penelitian hingga akhir laporan tugas akhir.

Bab 4 Pengumpulan Data

Bab ini berisi mengenai data umum perusahaan dan data – data penunjang awal yang dibutuhkan untuk melakukan pengolahan data.

Bab 5 Pengolahan Data dan Analisis

Bab ini berisi tata cara pengolahan data, serta analisis hasil – hasil pengolahan data.

Bab 6 Usulan dan Analisis

Bab ini berisi usulan dari hasil pengolahan data.

Bab 7 Kesimpulan dan Saran

(24)

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

7.1.1 Fasilitas Fisik

Kondisi fasilitas fisik pada saat ini memiliki ukuran yang belum sesuai dengan data anthropometri pengguna. Agar pengguna dapat menggunakan fasilitas dengan nyaman, maka perlu dilakukan perbaikan fasilitas fisik khususnya mengenai ukuran yang sesuai dengan anthropometri pengguna. Penulis telah memberikan beberapa usulan fasilitas-fasilitas fisik untuk menggantikan fasilitas fisik pada saat ini, berikut adalah usulan pergantian fasilitas fisik yang diusulkan oleh penulis:

• Meja manager  dapat dilihat pada gambar 6.2 meja manajer alternatif 2, pada halaman 6-3.

•Meja staf  dapat dilihat pada gambar 6.4 meja staf alternatif 1, pada halaman 6-7.

•Kursi manajer  dapat dilihat pada gambar 6.8 kursi staf pembanding 2, pada halaman 6-13.

•Kursi staf  dapat dilihat pada gambar 6.10 kursi staf pembanding 2, pada halaman 6-15.

•Meja produksi  dapat dilihat pada gambar 6.11 meja produksi pembanding 1, pada halaman 6-16.

•Kursi produksi  dapat dilihat pada gambar 6.13 kursi produksi alternatif 1, pada halaman 6-19.

7.1.2 Tata Letak

Perubahan tata letak yang diusulkan hanya perubahan tata letak pada area produksi bagian spinning saja, karena tata letak fasilitas pada area kantor sudah baik.

(25)

Bab 7 Kesimpulan dan Saran 7-2

pada beberapa mesin, dan penggunaan ruang yang lebih baik. Usulan tata letak yang baru dapat dilihat pada gambar 6.54 tata letak produksi usulan halaman 6-97.

7.1.3 Lingkungan Fisik

Pencahayaan

Kondisi pencahayaan pada area kantor secara keseluruhan sudah baik. Pada area produksi masih terdapat bagian yang memiliki pencahayaan buruk. Untuk bagian yang pencahayaannya masih buruk, maka sebaiknya dilakukan penurunan ketinggian lampu sebesar 40 cm dari posisi asal.

Suhu dan Kelembaban

Kondisi suhu dan kelembaban pada area kantor dan bagian produksi kurang baik. Tingkat kelembaban yang terlalu tinggi dapat berakibat buruk bagi kondisi kesehatan pekerja. Untuk memperbaiki kondisi suhu dan kelembaban yang ada, pada area kantor dapat dipasang Air Conditioner dengan kapasitas yang lebih besar, dan untuk area produksi dilakukan pemasangan exhaust fan untuk mengurangi suhu, dan menggunakan alat dehumidifier untuk mengurangi kelembaban.

Kebisingan

Tingkat kebisingan pada keseluruhan bagian spinning sudah baik, sehingga tidak perlu dilakukan perbaikan, ataupun penggunaan alat peredam kebisingan.

7.1.4 Tempat kerja

Kondisi tempat kerja pada saat ini masih kurang baik. Pemilahan barang-barang yang diperlukan pekerja masih kurang baik pada area kantor dan pada area pendataan, sedangkan pada area blendomat, carding, drawing, simplex, ring frame, dan winding pemilahan barang sudah baik. Penataan

barang-barang yang diperlukan pekerja masih kurang baik pada area kantor dan pada area pendataan, sedangkan pada area blendomat, carding, drawing, simplex, ring frame, dan winding penataan barang-barang sudah baik. Kebersihan pada

(26)

Bab 7 Kesimpulan dan Saran 7-3

blendomat, carding, drawing, simplex, ring frame, dan winding kebersihan

sudah terjaga dengan baik. Secara keseluruhan pengendalian pemilahan, penataan, dan kebersihan sudah terjaga dengan baik, hanya pada area pendataan saja pengendalian belum berjalan dengan baik. Kedisiplinan pekerja dalam pemilahan, penataan, kebersihan, dan pengendalian secara keseluruhan sudah baik, namun pada area pendataan kedisiplinan untuk melakukan hal-hal tersebut masih perlu ditingkatkan.

Untuk menciptakan tempat kerja yang semakin baik, maka usulan yang diberikan adalah penerapan 5S, dan pelatihan metode 5S pada semua pekerja.

7.1.5 Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Kecelakaan-kecelakaan kerja yang pernah terjadi pada bagian spinning yaitu terpeleset, tangan sobek, tangan terjepit mesin, mata terkena gram, kejang otot, dan tangan tersedot mesin. (lihat tabel 4.21 data kecelakaan kerja halaman 4-41). Untuk mencegah berulangnya kecelakaan-kecelakaan kerja tersebut, maka penulis telah mengusulkan Standard Operating Procedure (SOP) untuk bagian spinning (lihat tabel 6.24 usulan SOP halaman 6-102) dan usulan alat bantu untuk mesin blendomat (lihat gambar 6.57 pemasangan alat bantu halaman 6-101). Untuk penanggulangan kecelakaan kerja diusulkan penggantian kotak P3K, dapat berupa 3 buah kotak C, atau 6 buah kotak B, atau 12 buah kotak A, atau 3 buah kotak B dan 6 buah kotak A.

7.1.6 Postur tubuh pekerja saat penyimpanan barang jadi

(27)

Bab 7 Kesimpulan dan Saran 7-4

halaman 6-83, gambar 6.35 hasil RULA pada saat pengambilan barang jadi pada meja halaman 6-87, gambar 6.44 hasil RULA pada saat penataan barang jadi pada rak atas halaman 6-92, dan gambar 6.53 hasil RULA pada saat penataan barang jadi pada rak bawah halaman 6-96.

7.2 Saran

1. Sebaiknya dilakukan penelitian lanjutan untuk meneliti kondisi fasilitas fisik, tata letak, lingkungan, dan K3 pada area lainnya selain area-area yang telah diteliti, agar dapat diketahui kondisi bagian spinning secara keseluruhan.

(28)

xxvi

DAFTAR PUSTAKA

1 Monden, Yasuhiro., “Sistem Produksi Toyota buku pertama”, Buku Pertama, PT. Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta, 1995.

2 Nurmianto, Eko., “Ergonomi, Konsep Dasar dan Aplikasinya”, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya: Guna Widya, 2004.

3 Sutalaksana, Iftikar Z., Anggawisastra, Rukara, Tjakraatmadja, John H., “Teknik Tata Cara Kerja”, Bandung, 1979.

4 Ulrich, Karl. T, Steven .D. Eppinger, “Product Design and

Development”, Irwin / McGraw-Hill, 2000.

5 Weimer, Don, Ph.D., “Handbook of Ergonomic and Human Factors

Table”, Prentice Hall, 1993

6 Yudiantyo, Wawan, S.T., M.T., “Diktat Kuliah Analisis Perancangan

Kerja dan Ergonomi 1”. Bandung, 2009.

7 Yudiantyo, Wawan, S.T., M.T., “Diktat Kuliah Analisis Perancangan

Kerja dan Ergonomi 2”. Bandung, 2009.

8 Yudiantyo, Wawan, S.T., M.T., “Diktat Kuliah Kesehatan dan

Gambar

Tabel kebisingan area ring frame
Tabel kebisingan area blendomat dan carding
Tabel
Tabel
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara terdapat beberapa permasalahan yang dialami oleh perusahaan yaitu tata letak perusahaan saat ini masih kurang baik

Fasilitas fisik yang terdapat pada ruang operation maintenance centre (OMC) sudah dinilai cukup ergonomis, juga dalam hal lingkungan fisik tetapi untuk hal

Pada rancangan tata letak alternatif 3, di ruangan tempat penjualan produk variasi mobil dan ruang tunggu konsumen terdapat 20 kursi tunggu (sofa) dan sembilan

Masalah yang terdapat pada caravan saat ini adalah fasilitas fisik seperti tempat tidur, sofa, meja, kamar mandi yang kurang ergonomis dan sarana air, sarana listrik yang

Tata letak fasilitas fisik secara keseluruhan Balai Pengobatan “X” saat ini belum baik karena belum disesuaikan dengan aktivitas dokter, pasien dan staf... Usulan

Hasil penelitian ini memberikan rekomendasi merekomendasikan ukuran antropometri yang dapat digunakan sebagai masukan perancangan tata letak fasilitas yang ergonomis

Batasan adalah penelitian ini hanya dibatasi pada fasilitas fisik seperti meja makan, kursi makan, kursi tunggu, meja persiapan bahan, meja persiapan minum, dan

Dengan perancangan yang dilakukan diharapkan dapat menciptakan suatu fasilitas, tata letak dan lingkungan fisik yang lebih ergonomis1. 6.1 Perancangan