• Tidak ada hasil yang ditemukan

Biaya Produksi

Harga Pokok Produksi (HPP), keuntungan, dan biaya produksi papan partikel di PT. Paparti Pertama dalam penelitian ini dihitung untuk setiap meter kubik dan setiap bulannya. Penelitian ini dilakukan pada tiga tipe ketebalan papan partikel yaitu : 9 mm, 12 mm, dan 15 mm. Besarnya biaya produksi dapat dilihat pada Tabel 11 dan hasil perhitungan biaya produksi untuk setiap elemen biaya, baik biaya tetap maupun biaya variabel secara rinci dapat dilihat pada Tabel lampiran 3, 6, dan 9. Besarnya biaya produksi papan partikel setiap bulannya adalah Rp 382.011.478 yang terdiri dari biaya tetap sebesar Rp 111.755.730 (29,25%) dan biaya variabel sebesar Rp 270.255.748 (70,75%) untuk rata-rata produksi papan partikel 182,47 m3 per bulan. Nilai rata-rata produksi yang dihasilkan dari penelitian ini masih cukup jauh dari kapasitas produksi ideal PT. Paparti Pertama yaitu sebesar 2.122,22 m3 per bulan. Penurunan nilai kapasitas produksi ini diakibatkan oleh alokasi pemasaran papan partikel PT. Paparti Pertama tidak seluas periode-periode sebelumnya yang turut memenuhi permintaan dari barbagai industri retail, seperti Olympic. Saat ini PT. Paparti Pertama berkonsentrasi memenuhi kebutuhan retail dari anak perusahaannya sendiri dengan merek dagang Woodland.

Biaya produksi untuk setiap meter kubik papan partikel dengan berbagai tipe ketebalan besarnya bervariasi. Biaya produksi per meter kubik papan partikel untuk ketebalan 9 mm Grade A (X11), 9 mm Grade B (X12), 9 mm Grade C (X13), 12 mm Grade A (X21), 12 mm Grade B (X22), 12 mm Grade C (X23), 15 mm Grade A (X31), 15 mm Grade B (X32), dan 15 mm Grade C (X33) secara berurut yaitu sebesar Rp 1.721.343, Rp 1.721.343, Rp 1.721.343, Rp 1.691.498, Rp 1.691.498, Rp 1.691.498, Rp 1.689.398, Rp 1.689.398, dan Rp 1.689.398. Beberapa faktor yang menyebabkan adanya variasi biaya antara lain : perbedaan penggunaan mesin-mesin dan peralatan khususnya mesin pembentuk lembaran papan partikel pre press dan hot press, jumlah bahan baku kayu karet, kayu jaburan, veneer, perekat, dan Amonium chlorida yang dibutuhkan oleh setiap jenis produk papan partikel. Hal ini dapat dilihat pada Tabel Lampiran 5 dan 9.

Biaya produksi terbesar adalah biaya bahan (70,75%) dari seluruh biaya produksi. Pada Tabel 11 terlihat bahwa biaya bahan yang paling besar ada pada kayu karet (30,86%), perekat (29,75%), dan listrik (8,10%). Pemakaian kayu karet terbesar adalah untuk menghasilkan produk ketebalan 9 mm, dapat dilihat pada Tabel lampiran 7. Sedangkan pemakaian perekat, emulsi, dan amonium chlorida terbesar adalah untuk menghasilkan produk ketebalan 15 mm.

Pada Tabel 11, memperlihatkan nilai keuntungan rata-rata dari PT Paparti Pertama dalam produksi papan partikel setiap bulannya. Melalui dua variasi harga jual (tahun 2012 dan 2013), menunjukkan bahwa nilai keuntungan sebesar Rp 6.714.176 (tahun 2012) dan Rp 22.887.368 (tahun 2013), kedua nilai menunjukkan bahwa PT. Paparti Pertama mengalami keuntungan dalam hal produksi papan partikel. Keuntungan yang didapatkan pada tahun 2013 menunjukkan nilai yang lebih besar dibandingkan pada tahun 2012. Perbedaan besarnya nilai kentungan ini, diakibatkan PT. Paparti Pertama meningkatkan besarnya harga pokok dengan rata-rata kenaikan sebesar 4% untuk setiap lembar papan partikel.

29 Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rosdiana (2007) di PT. Paparti Pertama, terdapat persamaan pada jumlah biaya produksi yang terbesar yaitu pada biaya bahan sebesar (76,52%) dari seluruh biaya produksi, dengan tiga komponen biaya bahan terbesar berturut-turut adalah kayu karet (31,77%), perekat (28,86%), dan listrik (11,53%). Perbedaan nilai persentase ini disebabkan perbedaan tingkat produksi pada masing-masing periode tahun produksi yang diteliti.

Analisis Break Event Point (BEP)

Break Event Point adalah titik pulang pokok dimana total pendapatan sama dengan total biaya yang dikeluarkan (Ibrahim, 2002). Peubah-peubah yang memengaruhi nilai BEP adalah biaya tetap, biaya variabel, dan harga jual. Apabila sebuah perusahaan belum mencapai BEP, maka perusahaan akan terus berada dalam kerugian. Semakin lama sebuah perusahaan mencapai BEP, maka selama itu pula perusahaan akan berada dalam kerugian, karena besar keuntungan yang didapatkan terus digunakan untuk menutupi seluruh biaya yang telah dikeluarkan.

Nilai Break Event Point (BEP) dari PT. Paparti Pertama berbeda-beda pada setiap variasi produk, dapat dilihat pada Tabel 12. Break Event Point pada ketebalan 9 mm Grade A (X11), 9 mm Grade B (X12), 9 mm Grade C (X13), 12 mm Grade A (X21), 12 mm Grade B (X22), 12 mm Grade C (X23), 15 mm Grade A (X31), 15 mm Grade B (X32), dan 15 mm Grade C (X33) secara berurut yaitu sebesar 5,09 m3/bulan, 2,53 m3/bulan, 0,99 m3/bulan, 36,31 m3/bulan, 6,35 m3/bulan, 30,63 m3/bulan, 2,80 m3/bulan, 1,55 m3/bulan, dan 6,85 m3/bulan. Jika dihitung secara keseluruhan, maka nilai BEP PT. Paparti Pertama sebesar 93,11 m3/bulan. Nilai total ini masih dibawah produksi rata-rata 182,47 m3/bulan. Hal ini menunjukkan bahwa PT. Paparti Pertama telah melampau BEP dan mendapatkan keuntungan. Variasi nilai BEP pada setiap jenis produk, menunjukkan papan partikel dengan ketebalan 12 mm Grade A memiliki nilai BEP terbesar (36,31 m3/bulan), nilai ini lebih kecil daripada rata-rata produksi (73,46 m3/bulan) yang dihasilkan. Secara keseluruhan, tingkat produksi dari semua jenis papan partikel yang diproduksi menunjukkan nilai di atas BEP sehingga perusahaan mengalami keuntungan. Nilai perbandingan BEP dan prosuksi rata-rata tiap variasi produk dapat dilihat pada Tabel 12.

Analisis Return on Investment (ROI)

Kemampuan perusahaan memperoleh laba dilihat dari nilai Return on Investment (ROI) yang dihasilkan. Semakin besar nilai ROI, maka semakin besar pula laba bersih yang mampu dihasilkannya. Peubah yang dibutuhkan pada analisis ROI adalah laba bersih yang dihasilkan perusahaan dalam waktu satu tahun dan semua aset yang dimiliki perusahaan. Hasil ROI PT. Paparti Pertama dapat dilihat pada Tabel 13. Dapat dilihat bahwa besarnya ROI adalah 9,29 %. Laba bersih merupakan selisih antara harga jual dengan biaya produksi dari setiap jenis produk dengan total Rp 274.648.416 sedangkan semua aset yang dimiliki perusahaan meliputi biaya pengadaan mesin, angkutan, inventaris, dan sarana prasarana sebesar Rp 2.957.927.066.

Hasil ini menunjukkan bahwa nilai ROI PT. Paparti Pertama (9,29% per tahun) lebih besar dibandingkan dengan nilai suku bunga deposito dari dua bank besar di Indonesia baik bank swasta yaitu bank BCA (3,88% per tahun) maupun

30

bank BUMN yaitu bank Mandiri (5,13% per tahun) (Widodo 2013). Dengan kata lain investasi yang dilakukan di PT. Paparti Pertama menghasilkan keuntungan yang lebih besar daripada investasi dalam bentuk deposito.

31

Tabel 11. Biaya produksi papan partikel dari setiap meter kubik dan setiap bulan di PT. Paparti Pertama Biaya Rata-rata Proporsi

per Bulan (%) X11 X12 X13 X21 X22 X23 X31 X32 X33 Harga Pokok th 2012 388.725.654 2.425.800 2.332.500 2.164.560 2.141.235 2.085.255 2.029.275 2.195.200 2.150.400 2.105.600 Harga Pokok th 2013 404.898.846 2.537.760 2.425.800 2.351.160 2.239.200 2.155.230 2.099.250 2.329.600 2.240.000 2.172.800 Biaya Tetap 111.755.730 29,25 536.584 536.584 536.584 535.329 535.329 535.329 534.363 534.363 534.363 Biaya Penggunaan mesin-mesin dan peralatan 22.091.388 5,78 12.455 12.455 12.455 11.200 11.200 11.200 10.235 10.235 10.235 Biaya pengangkutan 6.303.864 1,65 34.207 34.207 34.207 34.207 34.207 34.207 34.207 34.207 34.207 Biaya inventaris kantor 6.303.864 1,65 34.547 34.547 34.547 34.547 34.547 34.547 34.547 34.547 34.547

Biaya sarana dan

prasarana 25.792.801 6,75 141.354 141.354 141.354 141.354 141.354 141.354 141.354 141.354 141.354 Biaya upah 39.451.812 10,33 241.665 241.665 241.665 241.665 241.665 241.665 241.665 241.665 241.665 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 11.812.000 3,09 72.355 72.355 72.355 72.355 72.355 72.355 72.355 72.355 72.355 Biaya Variabel 270.255.748 70,75 1.184.759 1.184.759 1.184.759 1.156.169 1.156.169 1.156.169 1.155.035 1.155.035 1.155.035 Kayu karet 117.885.035 30,86 287.692 287.692 287.692 252.571 252.571 252.571 247.273 247.273 247.273 Kayu jaburan 138.462 0,04 594 594 594 600 600 600 603 603 603 Kayu veneer 1.786.154 0,47 175 175 175 176 176 176 177 177 177 Solar 4.688.462 1,23 27.600 27.600 27.600 27.600 27.600 27.600 27.600 27.600 27.600 Listrik 30.932.647 8,10 155.250 155.250 155.250 155.250 155.250 155.250 155.250 155.250 155.250 Emulsi 444.615 0,12 16.495 16.495 16.495 16.654 16.654 16.654 16.755 16.755 16.755 Glue 113.655.951 29,75 638.665 638.665 638.665 644.806 644.806 644.806 648.722 648.722 648.722 A.chlorida 615.385 0,16 3.881 3.881 3.881 3.919 3.919 3.919 3.942 3.942 3.942 Ampelas 12.885 0,00 35.000 35.000 35.000 35.000 35.000 35.000 35.000 35.000 35.000 Pisau flaker 96.154 0,03 19.406 19.406 19.406 19.593 19.593 19.593 19.712 19.712 19.712 Biaya Produksi 382.011.478 100,00 1.721.343 1.721.343 1.721.343 1.691.498 1.691.498 1.691.498 1.689.398 1.689.398 1.689.398 Keuntungan th 2012 6.714.176 704.457 611.157 443.217 449.737 393.757 337.777 505.802 461.002 416.202 Keuntungan th 2013 22.887.368 816.417 704.457 629.817 547.702 463.732 407.752 640.202 550.602 483.402 Biaya Produksi (Rp/m3) Komponen Biaya 31

32

32

Tabel 12. Perhitungan Break Event Point tiap jenis papan partikel

Tabel 13. Perhitungan Return on Investment (ROI)

X11 X12 X13 X21 X22 X23 X31 X32 X33

Harga Jual (P) Rp/m3 2.537.760 2.425.800 2.351.160 2.239.200 2.155.230 2.099.250 2.329.600 2.240.000 2.172.800 Biaya Tetap (FC) Rp/m3 536.584 536.584 536.584 535.329 535.329 535.329 534.363 534.363 534.363 Biaya Variabel (VC) Rp/m3 1.184.759 1.184.759 1.184.759 1.156.169 1.156.169 1.156.169 1.155.035 1.155.035 1.155.035

BEP 0,40 0,43 0,46 0,49 0,54 0,57 0,45 0,49 0,53

Produksi rata-rata m3/ bulan 12,82 5,85 2,15 73,46 11,86 53,97 6,16 3,16 13,05

BEP m3/ bulan 5,09 2,53 0,99 36,31 6,35 30,63 2,80 1,55 6,85

Komponen BEP Satuan Jenis papan partikel

Keuntungan Rp/bulan 22.887.368 Keuntungan Rp/tahun 274.648.416

Total Aset Rp 2.957.927.066

ROI % 9,29

Dokumen terkait