• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sejarah Perusahaan

PT. Paparti Pertama merupakan perusahaan milik keluarga Alisyahbana. Pendirian perusahaan ini berdasarkan akta notaris Kartini Mulyadi SH, di Jakarta dengan Akta Nomor 25 tanggal 3 September 1980 dan telah mengalami perubahan antara lain Akta Nomor 243 tanggal 28 Februari 1981, Akta Nomor 177 tanggal 27 Oktober 1981 dan terakhir diubah dengan Akta Notaris Nomor 12 tanggal 3 September 1993 oleh notaris Irawati Marzuki Arifin, SH.

Perusahaan telah mendapatkan persetujuan dari Badan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada tanggal 23 Januari 1982 Nomor 16/I/PMDN/1982 dalam rangka Undang-undang Nomor 6 Tahun 1968 Juncto Undang-undang Nomor 12 Tahun 1976. Surat persetujuan tersebut mengalami perubahan dengan Nomor 203/VI/PMDN/1982 tanggal 5 Agustus 1982. Pada tanggal 3 Maret Tahun 2011 terjadi proses perubahan manajemen, hingga akhirnya ditetapkan pada tanggal 27 Agustus 2012 oleh notaris P. Sutrisno Tampubolon, SH di Jakarta tentang pengambil alihan perusahaan oleh keluarga H. Moh Jakaria.

Lokasi Perusahaan

PT Paparti Pertama berada di Desa Pamuruyan, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi yang berjarak ± 2 kilometer dari jalan raya Jakarta-Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Perusahaan ini mempunyai luas tanah 5,7 hektar dan luas bangunan 2,3 hektar.

Pemilihan lokasi pabrik dengan memperhatikan faktor-faktor bahan baku yang dekat dengan pabrik, sarana listrik, buangan limbah industri, sumber air, sarana jalan yang memadai untuk transportasi bahan baku dan pemasaran, tenaga kerja yang sebagian besar berasal dari daerah setempat dan fasilitas pendukung lainnya.

Manajemen Tenaga Kerja, Waktu Kerja, dan Sistem Upah Perusahaan

Total keseluruhan tenaga kerja di PT. Paparti Pertama berjumlah 194 orang, yang terbagi ke dalam empat divisi yaitu 20 orang di divisi produksi papan partikel, 136 orang di divisi furnitur (retail dan job order), 25 orang di divisi supporting, dan 13 orang di divisi keamanan pabrik (satpam). Berdasarkan ruang lingkup bidang yang ditangani, karyawan dibedakan ke dalam dua kategori yaitu staf dan non staff. Divisi produksi papan partikel memiliki jumlah staf sebanyak 7 orang, dan karyawan non staf sebanyak 16 orang. Adapun jika ditinjau dari statusnya, saat ini divisi produksi memiliki 7 karyawan harian, 1 karyawan percobaan, 5 karyawan kontrak, dan 7 karyawan tetap.

Berdasarkan waktu kerja PT. Paparti Pertama membedakan tenaga kerja menjadi dua bagian, yakni karyawan shift dan karyawan non-shift. Saat ini Karyawan shift diberlakukan hanya pada divisi retail dengan waktu kerja 7 jam efektif/ hari. Shift I bekerja dari jam 07:00 – 15:00 WIB, shift II bekerja dari jam 15:00 – 23:00 WIB, dan shift III bekerja dari jam 23:00 – 07:00 WIB. Karyawan non shift diberlakukan untuk divisi produksi papan partikel, mereka bekerja dari jam 07:00 - 15:00 WIB pada hari Senin-Jum’at, dan pada hari Sabtu dari jam 07:00 - 12:00 WIB. Waktu istirahat karyawan dari jam 12:00-13:00 WIB. Karyawan yang

15 tetap masuk kerja diluar hari dan jam kerja reguler akan dihitung lembur (beberapa kali jam kerja) perhitungannya dapat dilihat di lapiran 1. Data karyawan PT. Paparti Pertama dapat dilihat pada Tabel 1, 2, dan 3.

Tabel 1. Jumlah karyawan berdasarkan jenis kelamin di PT. Paparti Pertama tahun 2013

No Jenis Kelamin Produksi

Papan Partikel

Furnitur Supporting Satpam Jumlah

1 Laki-laki 20 121 23 13 177

2 Perempuan 0 15 2 0 17

Jumlah 20 136 25 13 194

Sumber : Bagian Personalia PT. Paparti Pertama (2013)

Tabel 2. Jumlah karyawan tetap, kontrak, harian, percobaan, dan out sourcing di PT. Paparti Pertama tahun 2013

No Status Karyawan Produksi

Papan Partikel

Furnitur Supporting Satpam Jumlah

1 Karyawan tetap 8 2 4 0 14 2 Karyawan kontrak 6 9 7 0 22 3 Karyawan harian 6 124 14 0 144 4 Karyawan percobaan 0 1 0 0 1 5 Out sourcing 0 0 0 13 13 Jumlah 20 136 25 13 194

Sumber : Bagian Personalia PT. Paparti Pertama (2013)

Tabel 3. Jumlah karyawan berdasarkan jenjang pendidikandi PT. Paparti Pertama tahun 2013

No Jenjang Pendidikan Produksi

Papan Partikel

Furnitur Supporting Satpam Jumlah

1 SD 6 12 7 0 25 2 SMP/MTS 1 52 4 7 64 3 SMA/SMK/MAN 13 72 12 6 103 4 D III 0 0 0 0 0 5 S1 0 0 2 0 2 Jumlah 20 136 25 13 194

Sumber : Bagian Personalia PT. Paparti Pertama (2013)

Sistem Manajemen di PT. Paparti Pertama mengikuti ketentuan Kementrian Tenaga Kerja. Kebijakan perusahan yang merupakan hasil kesepakatan antara pihak perusahaan dengan serikat pekerja yang memperhatikan aspek-aspek waktu kerja, sistem upah, disiplin kerja, waktu libur, jaminan sosial dan kesejahteraan karyawan. Terkait dengan sistem upah, PT. Paparti Pertama mengacu pada standar Upah Minimum Regional (UMR) Kabupaten Sukabumi sebesar Rp 885.000,- pada tahun 2012, dan mengalami kenaikan sebesar 36% menjadi Rp 1.200.000,- pada Januari 2013.

16

Karyawan harian mendapatkan gaji sebesar Rp 48.000,-/hari perhitungannya dapat dilihat pada Lampiran 2. Karyawan kontrak, percobaan, dan tetap mendapatkan gaji dengan komponen-komponen gaji yang dapat dilihat pada tabel 4.

Tabel 4. Komponen gaji karyawan kontrak, percobaan, dan tetap

No Komponen Besar (Rp)

1 Gaji Pokok (Gapok) 1.100.000

2 Tunjangan Kesehatan (TK) 100.000

3 Premi Tepat Hadir (PTH) 75.000

4 Jamsostek 120.000

5 PPH – 21 20.000

6 Tunjangan Jabatan (TJ) 150.000 – 400.000

7 Tunjangan Komunikasi (TKI) 50.000 – 150.000

Sumber : Bagian Personalia PT. Paparti Pertama (2013)

Struktur organisasi merupakan suatu bentuk gambaran koordinasi baik vertikal maupun horizontal, yang menjelaskan tentang uraian pekerjaan yang terdiri dari tugas serta tanggung jawab baik itu personal maupun team work. Struktur organisasi ini sangat penting dikarenakan :

1. Pembagian tugas operasional baik itu produksi, administrasi, keuangan dan lain-lain ke dalam berbagai jabatan yang dibentuk oleh perusahaan.

2. Pembagian wewenang dan tanggung jawab masing-masing menjabat sesuai jabatannya.

3. Hubungan komando dan koordinasi antara berbagai jabatan atau posisi yang ada dalam organisasi tersebut.

Dengan demikian struktur organisasi akan memberikan kepada kita gambaran tentang siapa yang bertugas dan bertanggung jawab dengan melihat wewenang yang terkoordinasi secara mantap. Dalam melaksanakan aktivitas perusahaan maka PT. Paparti Pertama dipimpin oleh seorang Presiden Direktur, satu orang Direktur, satu orang General menager yang dibantu oleh beberapa kepala divisi antara lain :

1. Divisi Retail 2. Divisi Bengkel 3. Divisi Produksi 4. Divisi Marketing

5. Divisi Keuangan dan Administrasi 6. Divisi Job Order

7. Divisi Pemeliharaan 8. Divisi Informasi Teknologi

Pemasaran

Segmentasi pasar dari PT. Paparti Pertama berada pada pasar lokal, dimana produk hasil penjualannya telah terdistribusi ke beberapa daerah seperti Sukabumi, Bogor, Tangerang, Bekasi, dan Jakarta untuk produk papan partikelnya. Sedangkan untuk produk furnitur, melalui merek dagang Woodland, telah mampu terdistribusi ke berbagai wilayah di pulau Jawa, Sumatra, dan Kalimantan.

17 Di bawah naungan PT. Triputra Trading Indonesia (TDI), PT. Paparti Pertama memiliki sebuah kantor pemasaran pusat di Graha Bintara, Jl. Bintara Raya No 18 Bintara, Bekasi 17134, Indonesia. Kantor ini berfungsi sebagai kantor pemasaran produk dan administrasinya.

Finansial

PT. Paparti Pertama merupakan perusahaan berskala besar di bawah naungan PT.TDI dengan kepemilikan saham dimiliki oleh tiga orang. Jakaria (55%), Mario (35%), dan Boy (5%). PT.Paparti Pertama mengalokasikan dana untuk investasi per bulan ke berbagai sektor, seperti Taman Kanak-Kanak (TK) sebesar Rp 2.000.000,-, sarana warga sebesar Rp 5.000.000,-, biaya perbaikan dan pemeliharaan sarana umum sebesar Rp 10.000.000,-, dan paling besar pada permesinan produksi sebesar Rp 40.000.000,-

Proses Produksi Papan Partikel Persiapan Log

Log yang masuk dari hasil penebangan memiliki ukuran panjang 90-100 cm, dan diameter 10-30 cm, dengan berat satu log 20-50 kg. Harga kayu karet sesampainya di lokasi pabrik sebesar Rp 350,-/kg. Di sini menggunakan proses klasifikasi penyimpanan log berdasarkan waktu kayu yang masuk, sehingga tidak terjadi pencampuran antara log yang lama tersimpan dengan log yang baru masuk. Pada kondisi ideal, jika proses produksi berjalan stabil, maka waktu penyimpanan log hanya 14 hari untuk kemudian diproses. Semakin lama log berada di log yard, maka kadar airnya akan semakin rendah. Dari log yard, log diangkut dengan menggunakan mascot ke tempat produksi. Dan sebelum masuk ketahap penggilingan, log disusun pada log chain conveyor sepanjang 13 meter. Selain kayu karet sebagai bahan baku utama, PT. Paparti Pertama juga menggunakan bahan baku tambahan yang disebut kayu jaburan. Jenis kayu jaburan yang digunakan adalah jenis kayu sengon (Paraserianthes falcataria) dengan harga kayu di lokasi pabrik sebesar Rp 150,-/kg.

Gambar 1. Persiapan log pada logchain conveyor

Penggilingan Log

Mesin flaker digunakan untuk menggiling atau menghancurkan kayu-kayu gelondongan menjadi serpihan-serpihan kayu atau flake (partikel-partikel kayu). Ukuran spesifikasi panjang kayu yang dimasukkan ke mesin flaker adalah 90-100

18

cm dengan diameter 10-30 cm dan kayu yang akan digiling tidak boleh bercabang (cabang dipotong). Bagian mesin flaker terdiri atas :

a. Log chain converyor : digunakan untuk membawa kayu dari log yard ke mesin flaker.

b. Log feeding chain converyor : merupakan lanjutan dari log chain converyor yang diteruskan ke rotary.

c. Rotary knife : merupakan proses bersegmen tiga dengan diameter 70 cm dan panjang 110 cm, setiap segemen terdiri atas 36 pisau.

d. Scraper : digunakan untuk mendorong partikel kayu tersebut ke luar melalui Belt converyor yang bergerak maju mundur secara hidrolik ke Wet silo.

Mesin ini menggunakan motor listrik dengan daya 3,5 KW dengan putaran 2920 rpm, yang direduksi secara hidrolik dengan tekanan 70 bar. Pisau digerakan oleh motor listrik 220 KW dengan putaran 990 rpm.

Gambar 2. Penggilingan log pada mesin flaker

Pengeringan (Drying)

Mesin pengering digunakan untuk mengeringkan flake dengan cara pemberian panas. Bagian mesin pengering terdiri dari :

a. Burner : merupakan ruang api tempat pembakaran abu.

b. Dust silo : tempat penampungan debu untuk bahan bakar burner. c. Wet silo : tempat penampungan flake basah dari mesin flaker. d. Alpine : digunakan untuk menghancurkan flake menjadi lebih halus.

e. Rotary drum : digunakan untuk memutar flake agar proses pemanasan terjadi secara merata sesuai yang diinginkan, digerakan dengan motor listrik 7,5 KW dengan putaran 1420 rpm yang direduksi menjadi putaran 50 rpm.

f. Sas : digunakan untuk menampung flake sementara agar tidak terjadi penumpukan dan debu tidak keluar

19

Penyaringan (Screening)

Mesin penyaring merupakan saringan bersusun tiga bagian yaitu saringan CL, SL, dan saringan debu yang digerakkan secara mekanik dimana flake CL masuk ke blender CL dan flake SL masuk ke blender SL. Mesin ini memanfaatkan sistem proses eksentrik sehingga gerakannya terus bergoyang dengan radius tertentu yang digerakan oleh motor listrik dengan daya putaran 1425 rpm. Bagian mesin pengering terdiri atas :

a. Refine flaker : digunakan untuk memperhalus flake.

b. Blower silo : digunakan sebagai pembawa chip halus ke dry silo.

c. Dry silo core layer & dry surface layer : sebagai penampung flake hasil saringan CL dan SL.

Gambar 4. Proses screening flake, untuk memisahkan lapisan core dan surface

Pengadukan (Blanding)

Mesin pengaduk digunakan untuk mengaduk atau mencampurkan flake CL dan SL dari hasil saringan dengan masing-masing perekat yang digunakan. Bagian mesin pengaduk terdiri atas :

a. Glue mixer tank : merupakan tangki pengaduk flake. b. Emulsi mixer tank : merupakan tangki pengaduk emulsi.

c. Blender CL dan SL : merupakan tempat pengaduk chip dan lem. d. Chiller : merupakan alat pendingin blender.

Gambar 5. Persiapan Glue

Penaburan (Spreading)

a. Rak penerima : untuk menyimpan cake yang sudah menjadi papan partikel.

20

Gambar 6. Penaburan partikel tiga lapis (surface-core-surface)

Pemotongan (Trimming)

Pada proses ini mesin digunakan untuk memotong papan partikel yang keluar dari main press yang terdiri dari lima buah gergaji yang mempunyai arah logitudinal dengan ukuran 1220 x 2440 mm, dengan tiga tipe ketebalan (9mm, 12mm, dan 15mm) dan dilakukan penimbangan. Bagian mesin pemotong sebagai berikut: a. Gergaji : untuk memotong.

b. Timbangan : untuk mengukur berat papan partikel yang dihasilkan.

Gambar 7. (a) pengaturan ketebalan papan, (b) pemotongan papan

Penghalusan (Sanding)

Pada proses ini mesin digunakan untuk menghasilkan permukaan papan partikel yang dihasilkan dari proses pemotongan. Mesin ini dilengkapi dengan dua buah ampelas dengan gerakan yang saling berlawanan (double action). Ampelas yang digunakan adalah ampelas P-40 dengan ukuran dimensi 1350mm x 2800mm. Sebelum diampelas, papan partikel memiliki ketebalan masing-masing 10,5mm, 13,5mm, dan 16,5mm. Setelah diampelas menghasilkan papan partikel sesuai dengan ketebalan yang diinginkan yaitu masing-masing 9mm, 12mm, dan 15mm dengan ukuran batas toleransi ± 2mm.

21

Tahap Akhir (Finishing)

Setelah papan partikel mengalami proses sanding, maka papan partikel akan disortir melalui uji visual ke dalam kelas kualitas (grade) A , B, C, Cus atau D sesuai dengan kondisi akhir yang sering disebut dengan final check. Standar spesifikasi dari uji visual ini dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Standar spesifikasi papan partikel PT. Paparti Pertama

Sumber : Bagian Pemasaran PT. Paparti Pertama (2013)

Keterangan :

x = tidak boleh ada + = sedikit cacat + + = banyak cacat

Cus = kualitas C yang belum diampelas

Tahapan pembuatan papan partikel di PT. Paparti Pertama dari awal hingga akhir dapat dilihat pada Gambar 9.

Gambar 9. Bagan Aliran Proses Produksi Papan Partikel Jenis cacat Kelas kualitas (grade)

A B C Cus D

Permukaan kasar (brodol) x + + + + + + +

Warna permukaan berbeda (belang) x + + + + + + +

Keropos x x + + + +

Retak x x + + + +

Gompal x x + + + +

Belah x x x x + +

22

Pengawasan Mutu (Quality Control)

1. Glue

Dalam kaitannya dengan penggunaan lem, maka PT. Paparti Pertama bekerjasama dengan PT. Arjuna Utama Kimia (ARUKI) dengan menetapkan standar sebagai berikut.

Resin Analisys Report Glue, dengan beberapa sampel prosedur pengukuran seperti dibawah ini.

a. Tes pH

Ditimbang sejumlah contoh dan dilarutkan dengan aquades hingga 100 cc. Elektroda pH dimasukkan ke dalam larutan contoh dan nilai pH dibaca pada display pH meter.

b. Specific Gravity Test

Sampel sebanyak 250 ml didinginkan sampai suhu ± 20˚C. Larutan sampel ini dituangkan ke dalam gelas ukur 250 ml dan hydrometer dimasukkan ke dalam gelas ukur. Nilai spesifik gravity sampel dibaca pada skala hydrometer.

c. Viskositas

Spindle no.4 dipasang pada alat Brookfield Viscometer dan diatur kecepatan putarannya 100 rpm. Sampel diletakkan di bawah spindle dan alat dinyalakan hingga 2 menit sampai putaran stabil. Alat dimatikan saat jarum penunjuk skala sejajar mata bersamaan dengan menekan ke bawah tuas penghenti. Pembacaan skala (nilai viskositas) dilakukan dengan tabel viscosimeter untuk spindle no.4 dan kecepatan putaran 100 rpm dan hasilnya dikalikan dengan 20.

Tabel 6. Resin analysis report glue

Spesification Standard

Type UL-172

Ph Value 7,5 – 8,0

Viscosity pada suhu 300 C – cPs 80 – 120

Resin Content - % 50,0 – 52,0

Spesific Gravity 1,1950 – 1,2200

Potlife 30– 60

Sumber : Bagian Laboratorium Produksi PT. Paparti Pertama (2013) 2. Moisture Content (MC) flake

Pengukuran MC dilakukan beberapa kali pada beberapa tahapan proses, dan dinyatakan dalam satuan persen (%). Cara perhitungan MC dilakukan dengan mengambil flaker timbang seberat 5 gram, untuk kemudian dipanaskan sampai pada suhu 1500 C selama 145 detik. Timbang kembali setelah pemanasan. Melalui pengukuran ini, didapatkan kadar air flaker. Yang hasilnya dilihat pada tabel konversi untuk mengetahui besar MC.

Kadar Air =

x 100%

Pada saat serpihan kayu memasuki mesin flaker, kayu ideal untuk proses pemasakan memiliki nilai MC sebesar 20-40%. Untuk selanjutnya, setelah flake dipanaskan pada mesin rotary menghasilkan MC sebesar 4-5%. Flake yang telah dipanaskan, akan digiling pada hammer mill dengan proses lanjutan yaitu

23 penyaringan, disini flake akan terpisah kedalam tiga bagian, core layer (CL) dengan MC 5%, surface layer (SL) dengan MC 11%, dan sisanya berupa debu untuk proses pembakaran pada dryer.

Pada proses mixing dengan glue, MC tidak boleh lebih dari 6% karena akan menimbulkan retak pada hasil akhir papan partikel, sehingga kondisi ideal setelah dicampur dengan glue memiliki MC sebesar 3-5%.

3. Kerapatan/ density

Sampel diambil setelah sanding, dengan dimensi 10x10cm, didapatkan standar besar density : 500-700 g/cm3.

4. Kekuatahn tarik/bending strenght

Sampel diambil setelah sanding, dengan dimensi 10x10cm.Pengukuran kekuatan tarik dilakukan sebanyak 6x pengulangan dengan besar bending strenght sebesar 1-6 kg/cm2.

5. Kekuatan lentur

Sampel diambil setelah sanding, dengan dimensi panjang 50cm lebar 5cm, ditekan ditengah. Loud bending strenght 0-100 kg/cm2.

6. Penambahan dimensi/ swelling

Pengukuran swelling dilakukan dengan perlakuan yang berbeda pada lama waktu perendaman yaitu 2 jam dan 24 jam dengan dimensi dari contoh uji 5x5cm direndam dalam air. Swelling papan partikel yang diinginkan menghasilkan nilai untuk perendaman 2 jam sebesar 10% dan perendaman 24 jam sebesar 20%. 7. Pengecekan terakhir/ final check

Papan partikel yang telah disanding disortir kedalam beberapa kelas kualitas yaitu A, B, C, Cus, dan D.

Deskripsi Produk

PT. Paparti Pertama memilih memproduksi papan partikel dengan 3 variasi ketebalan yaitu 9 mm, 12 mm, dan 15 mm. Pemilihan ini berdasarkan permintaan pasar, baik dari perusahaan furnitur maupun non furnitur. Selanjutnya, hasil produksi akan terbagi kedalam lima kelas kualitas (grade) yaitu A, B, C, Cus, dan D. Daftar tabel harga papan partikel dapat dilihat pada Tabel 7. Dari lima grade yang dihasilkan, penelitian ini hanya akan membahas tiga diantaranya yaitu grade A, B, dan C. Hal ini dikarenakan untuk grade Cus, jika disanding ulang akan menghasilkan papan dengan grade C, B, atau bahkan A. Sedangkan untuk grade D, pemasarannya sangat kecil bahkan untuk data sekunder penelitian ini tidak diperoleh data hasil produksi dan data hasil penjualan grade D selama periode Januari 2012 sampai dengan Januari 2013. Data hasil produksi papan partikel pada periode tersebut dapat dilihat pada Tabel 8. Dalam kondisi optimum PT. Paparti Pertama mampu mencapai waktu produksi selama 24 jam yang terbagi ke dalam 3 shift dengan kapasitas optimum produksi dapat dilihat pada Tabel 10. Sedangkan untuk data hasil penjualan papan partikel dapat dilihat pada Tabel 9.

24

Tabel 7. Daftar harga papan partikel PT. Paparti Pertama tahun 2012 dan 2013

Sumber : Bagian Pemasaran PT. Paparti Pertama (2013)

No Spesifikasi Grade Harga 2012

(Rp) Harga 2013 (Rp) 1 Ukuran 1220 x 2440 x 9 mm A 65.000 68.000 2 Ukuran 1220 x 2440 x 9 mm B 62.500 65.000 3 Ukuran 1220 x 2440 x 9 mm C 58.000 63.000 4 Ukuran 1220 x 2440 x 12 mm A 76.500 80.000 5 Ukuran 1220 x 2440 x 12 mm B 74.500 77.000 6 Ukuran 1220 x 2440 x 12 mm C 72.500 75.000 7 Ukuran 1220 x 2440 x 15 mm A 98.000 104.000 8 Ukuran 1220 x 2440 x 15 mm B 96.000 100.000 9 Ukuran 1220 x 2440 x 15 mm C 94.000 97.000

25

Tabel 8. Produksi Papan Partikel PT. Paparti Pertama Periode Januari 2012-Januari 2013

Bulan Tahun

Ketebalan

9 mm 12 mm 15 mm Jumlah

Grade Grade Grade (lembar)

A B C A B C A B C

(lembar) (lembar) (lembar) (lembar) (lembar) (lembar) (lembar) (lembar) (lembar)

Januari 2012 66 0 90 845 0 2852 545 290 665 5353 Februari 2012 0 0 0 4273 0 1576 150 144 816 6959 Maret 2012 0 1250 742 2233 0 761 0 0 0 4986 April 2012 1123 431 0 3073 21 647 0 0 0 5295 Mei 2012 933 0 0 1399 0 0 0 0 0 2332 Juni 2012 1445 0 0 2220 0 581 0 0 0 4246 Juli 2012 1624 0 212 1556 0 1835 112 0 529 5868 Agustus 2012 933 0 0 1822 288 1637 0 0 0 4680 September 2012 70 734 0 3096 0 1648 191 110 210 6059 Oktober 2012 28 422 0 2237 879 3469 553 128 1225 8941 Nopember 2012 0 0 0 1285 1747 2503 0 0 193 5728 Desember 2012 0 0 0 385 461 559 243 247 161 2056 Januari 2013 0 0 0 2307 918 1569 0 0 0 4794 Jumlah 6222 2837 1044 26731 4314 19637 1794 919 3799 67297 Rata-rata 479 218 80 2056 332 1511 138 71 292 5177

Sumber : Bagian Produksi PT. Paparti Pertama (2013)

26

Tabel 9. Penjualan Papan Partikel PT. Paparti Pertama Periode Januari 2012-Januari 2013

Bulan Tahun

Ketebalan

9 mm 12 mm 15 mm Jumlah

Grade Grade Grade (lembar)

A B C A B C A B C

(lembar) (lembar) (lembar) (lembar) (lembar) (lembar) (lembar) (lembar) (lembar)

Januari 2012 0 0 1000 240 0 200 0 0 0 1440 Februari 2012 0 0 60 996 0 950 0 0 0 2006 Maret 2012 0 1250 265 1590 0 667 251 0 18 4041 April 2012 0 750 295 0 500 550 0 0 0 2095 Mei 2012 1627 0 900 1899 0 701 0 0 50 5177 Juni 2012 1169 700 152 1399 400 380 8 0 14 4222 Juli 2012 933 600 920 739 500 550 0 0 5 4247 Agustus 2012 933 0 680 699 0 150 0 0 2 2464 September 2012 0 720 840 20 0 865 0 0 0 2445 Oktober 2012 0 0 206 0 0 1870 0 0 5 2081 Nopember 2012 0 0 368 0 0 850 0 0 0 1218 Desember 2012 0 0 130 0 0 0 0 0 0 130 Januari 2013 0 0 915 0 0 0 0 0 0 915 Jumlah 4662 4020 6731 7582 1400 7733 259 0 94 32481 Rata-rata 359 309 518 583 108 595 20 0 7 2499

Sumber : Bagian Pemasaran PT. Paparti Pertama (2013)

27

Tabel 10. Kapasitas produksi optimum PT. Paparti Pertama per bulan

tipe ketebalan kapasitas produksi (lembar) kapasiitas produksi (m3)

9 mm 6371 170,71

12 mm 46.486 1660,80

15 mm 6512 290,71

Total 59.369 2.122,22

Sumber : Bagian produksi PT. Paparti Pertama (2013)

Dokumen terkait