• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembangunan Pabrik Astra Honda Motor bertempat di kawasan industri Bukit Indah City, Cikampek, Karawang. Pada pembangunan ini memiliki luas area sekitar 3 ha, yang terdiri dari lantai 1, lantai mezanine, dan lantai 2. Setiap proyek dalam

16

usaha mencapai tujuan pasti dihadapkan pada kendala-kendala yang dihadapi, oleh karena itu setiap proyek dalam menciptakan suatu kerjasama yang baik guna mencapai tujuannya membutuhkan suatu sistem yang disebut manajemen. Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu

.

Proyek pada umumnya memiliki batas waktu (deadline), artinya proyek harus diselesaikan sebelum atau tepat pada waktu yang telah ditentukan, oleh karena itu dibutuhkan suatu manajemen waktu. Dengan manajemen waktu dan pelaksanaan yang baik, maka resiko sebuah proyek akan mengalami keterlambatan menjadi kecil. Salah satu fungsi dan proses kegiatan dalam manajemen proyek yang sangat mempengaruhi hasil akhir proyek adalah pengendalian yang mempunyai tujuan utama meminimalisasi segala penyimpangan yang dapat terjadi selama berlangsungnya proyek.

Jadwal pekerjaan pembangunan dari proyek Pabrik Astra Honda Motor ini berupa jadwal rencana dan jadwal realisasi kegiatan pembangunan. Jadwal perencanaan ditampilkan dalam bentuk barchart dan kurva S, sedangkan jadwal realisasi kegiatan pembangunan ditampilkan dalam bentuk kurva S. Jadwal pekerjaan menjelaskan beberapa informasi yaitu pekerjaan yang dilakukan, durasi pekerjaan, bobot total pekerjaan, rencana bobot pekerjaan mingguan, realisasi bobot pekerjaan mingguan dan deviasi bobot pekerjaan mingguan. Jadwal pekerjaan pembangunan Pabrik Astra Honda Motor dapat dilihat pada Lampiran 1.

Suatu penjadwalan proyek dibuat untuk menentukan jangka waktu suatu proyek, dari mulainya suatu proyek sampai proyek tersebut selesai. Penjadwalan proyek menyediakan beberapa kegunaan, yaitu menunjukkan hubungan tiap aktivitas kepada yang lainnya dan kepada seluruh proyek, menunjukkan hubungan utama diantara kegiatan-kegiatan, mendorong penentuan waktu yang diperlukan dan perkiraan biaya untuk setiap kegiatan, dan membantu meningkatkan kegunaan sumber daya manusia, uang, dan material dengan identifikasi hambatan krtis dalam proyek.

Pengolahan Jadwal Rencana Menggunakan Microsoft Project 2013

Analisis kenerja waktu pada pembangunan Pabrik Astra Honda Motor menggunakan metode jalur kritis dilakukan dengan bantuan program Microsoft

Project 2013. Program Microsoft Project merupakan sistem perencanaan yang dapat

membantu dalam penyusunan jadwal (scheduling) suatu proyek atau rangkaian pekerjaan, dengan program ini suatu proyek dapat direncanakan secara terperinci pekerjaan demi pekerjaan dan dapat menghubungkan antara satu sub proyek dengan sub proyek lain yang saling berkaitan. Program ini dapat menampilkan pekerjaan-pekerjaan yang berada pada jalur kritis. Proyek pembangunan Pabrik Astra Honda Motor dimulai pada 7 November 2014. Pengaturan kalender kerja dilakukan untuk mengatur hari kerja, hari libur, dan lama waktu bekerja. Pada pembangunan Pabrik Astra Honda Motor, kegiatan pembangunan dilakukan setiap hari tanpa hari libur selama 350 hari, dengan waktu kerja selama 8 jam per hari, 08.00-12.00 WIB dan 13.00-17.00 WIB.

17 Data yang digunakan untuk mengolah pada program Microsoft Project adalah data nama pekerjaan, durasi pekerjaan, tanggal mulai pekerjaan, dan tanggal selesai pekerjaan. Kemudian terakhir menampilkan pekerjaan kritis dan jalur kritis. Pekerjaan kritis merupakan pekerjaan yang berpengaruh terhadap tanggal selesai proyek. Jika pekerjaan ini terlambat maka akan mempengaruhi pekerjaan lainnya yang saling berhubungan dan tanggal selesai proyek secara keseluruhan. Tahapan menampilkan pekerjaan kritis dan jalur kritis dilakukan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan pembangunan yang bersifat kritis sehingga mempermudah dalam melakukan analisis kinerja waktu.

Berikut daftar kegiatan yang berada pada jalur kritis: Pekerjaan Sub Struktur

1. Pondasi dan Pile cap

2. Balok beton dan plat lantai 1 Pekerjaan Upper Struktur 1. Lantai 1

 Kolom beton di bawah mezanine  Zone 2

 Zone 3 2. Lantai mezanine

 Balok dan plat beton  Zone 2

3. Lantai 2

 Balok dan plat beton  Zone 1 : area void

 Zone 2 : area mezanine dan area void  Zone 3 : area mezanine dan area void  Zone 4 : area mezanine dan area void  Zone 5 : area mezanine

 Kolom beton  Zone 3 area void  Zone 4 area void 4. Lantai atap dan dak atap

 Balok dan plat atap  Zone 1 area mezanine 5. Pekerjaan struktur tangga

Pemodelan 3D Menggunakan Tekla Structures 17

Tekla structures 17 merupakan perangakat lunak yang dikembangkan oleh

Tekla Corporation di Finlandia pada tahun 1966 dengan kantor pusat di Espoo,

Finlandia. Program ini dapat menjadi solusi untuk informasi model pada manajemen konstruksi. Tekla dapat digunakan oleh kontraktor, subkontraktor, dan para profesional manajemen proyek yang membantu dalam pelaksanaan dan pemeriksaan data proyek. Perangkat lunak ini mampu memproses sejumlah besar data model dan non-model terlepas dari sumber.

18

Program tekla structures 17 digunakan untuk melakukan pemodelan 3D dari Pabrik Astra Honda Motor dengan beberapa tambahan informasi-informasi yang diperlukan. Pemodelan dilakukan berdasarkan data detail engineering design dari proyek pembangunan ini. Pemodelan ini dilakukan tanpa menampilkan spesifikasi teknis secara detail dan analisis pembebanan pada komponen-komponen tersebut. Pada software ini telah disiapkan menu-menu dasar untuk membuat desain bentuk bagian-bagian struktur bangunan, diantaranya yaitu pondasi telapak (pad footing), pondasi menerus (strip footing), balok, kolom, dan slab dengan material beton atau baja serta beberapa menu tambahan lainnya. Pada menu-menu tersebut, dapat dimodifikasi berdasarkan bentuk dan dimensi struktur yang sesuai dengan data DED

dan shop drawing. Pemodelan pada penelitian ini dilakukan secara 3D dan 4D.

Pemodelan secara 3D pada bangunan gedung Pabrik Astra Honda Motor dilakukan dengan menggambar grid, pile cap, kolom, balok, slab, dan atap baja. Pemodelan secara 4D terjadi dengan menambahkan schedulling dari gambar 3D yang telah dibuat. Grid adalah pemodelan bantuan model tiga dimensi dari bidang horisontal dan vertikal. Grid ini berfungsi untuk mempermudah proses pembuatan model seperti slab, pile cap, kolom, dan balok. Pengaturan grid dilakukan berdasarkan koordinat x, y dan z melalui menu Modeling à Create Grid dan masukan ukuran koordinat yang diinginkan. Pengaturan grid dan hasil pengaturan grid yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 6.

Pile cap merupakan suatu cara untuk mengikat pondasi sebelum didirikan

kolom di bagian atasnya. Pile cap ini bertujuan agar lokasi kolom benar-benar berada dititik pusat pondasi sehingga tidak menyebabkan eksentrisitas yang dapat menyebabkan beban tambahan pada pondasi. Selain itu, seperti halnya kepala kolom,

pile cap juga berfungsi untuk menahan gaya geser dari pembebanan yang ada.. Pile

cap pada proyek ini terdapat beberapa ukuran yang berbeda, yaitu Tipe P-1 berukuran 850 x 850 mm dengan bentuk persegi, Tipe P-2 berukuran 850 x 2200 mm dengan bentuk persegi panjang, Tipe P-3 berukuran 2200 x 2019 mm dengan bentuk segienam, Tipe P-4 berukuran 2200 x 2200 mm dengan bentuk persegi, Tipe P-6 berukuran 2200 x 3550 mm dengan bentuk persegi panjang, Tipe P-8 berukuran 3188 x 3550 mm dengan bentuk persegi panjang, Tipe P-9 berukuran 3550 x 3550 mm dengan bentuk persegi, Tipe P-9a berukuran 3188 x 4530 mm dengan bentuk segienam, Tipe P-12 berukuran 4900 x 3550 mm dengan bentuk persegi panjang, Tipe P-14 berukuran 4900 x 4900 mm dengan bentuk persegi, dan Tipe P-14a berukuran 6250 x 4900 mm memiliki bentuk segienam.

Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan penting dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya (collapse) lantai yang bersangkutan dan juga runtuh total (total collapse) seluruh struktur. Kolom berfungsi meneruskan beban dari elevasi atas ke elevasi bawahnya hingga sampai tanah melalui pondasi. Kolom pada proyek ini setiap lantai terdiri dari 301 kolom, yang memiliki 11 ukuran yang berbeda-beda, yaitu Tipe K-1 untuk semua lantai berukuran 1300 x 1300 mm, untuk atapnya berukuran 1100 x 1100 mm, Tipe K-2 untuk semua lantai berukuran 1100 x 1100 mm, Tipe K-3 untuk semua lantai berukuran 1100 x 1100 mm, Tipe K-4 untuk semua lantai berukuran 1300 x 1300 mm, Tipe K-5 untuk semua lantai berukuran 1100 x 1100 mm, Tipe K-6 untuk semua lantai berukuran 1100 x 1100 mm, Tipe K-7 untuk semua lantai berukuran 600 x 600 mm, Tipe K-8 berukuran 600 x 600 mm yang hanya berada di lantai 1, Tipe K-8A berukuran 600 x 600 mm (ramp)

19 yang juga hanya berada di lantai 1, Tipe K-9 untuk semua lantai berukuran 700 x 700 mm, dan Tipe K-10 berukuran 300 x 300 mm yang hanya berada pada atap.

Slab merupakan alas dari suatu ruangan atau bangunan yang diperkuat oleh tulangan sehingga dapat meneruskan beban secara langsung ke kolom. Pada pembuatan slab terdapat 6 tipe, yaitu tipe S1 mempunyai tebal 120 mm, tipe S2 ketebalannya sebesar 150 mm, tipe S3 ketebalannya sebesar 170 mm, tipe S4 ketebalannya sebesar 200 mm, tipe S5 ketebalannya sebesar 220 mm, dan tipe S5A ketebalannya sebesar 220 mm.

Balok merupakan bagian struktur yang digunakan sebagai dudukan lantai dan pengikat kolom lantai atas. Fungsinya adalah sebagai rangka penguat horizontal bangunan akan beban-beban. Pada proyek ini terdapat beberapa tipe balok, yaitu tipe B24 berukuran 200 x 400 mm, B34 berukuran 300 x 400 mm, tipe B35 berukura 300 x 500 mm, tipe B37 berukuran 300 x 700 mm, tipe B39 berukuraan 300 x 900 mm, tipe B310 berukuran 300 x 1000 mm, tipe B410 berukuran 400 x 1000 mm, tipe B510 berukuran 500 x 1000 mm, tipe B610 berukuran 600 x 1000 mm, dan tipe B710 berukuran 700 x 1000 mm.

Atap adalah bagian dari suatu bangunan yang berfungsi sebagai penutup seluruh ruangan yang ada di bawahnya terhadap pengaruh panas, debu, hujan, angin atau untuk keperluan perlindungan. Atap pada pabrik ini menggunakan baja. Baja strukur merupakan material yang liat artinya memiliki kekuatan dan daktilitas. Kelebihan dari material baja struktur adalah kemudahan penyambungan baik dengan baut, paku keling maupun las, cepat dalam pemasangan, dapat dibentuk menjadi profil yang diinginkan, kekuatan terhadap fatik, kemungkinan untuk penggunaan kembali setelah pembongkaran, masih bernilai meskipun tidak digunakan kembali sebagai elemen struktur, adaptif terhadap prefabrikasi.

Setelah dilakukan pemodelan 3D dari Pabrik Astra Honda Motor, selanjutnya dilakukan pengelolaan pemodelan dan melihat jenis objek dalam model objek atau jenis klasifikasi lainnya. Pengelompokan model pada tiap lantai dikelompokan berdasarkan pembagian zona, dalam setiap zona dikelompokkan kembali berdasarkan jenis yaitu pile cap, kolom, slab, balok, dan atap baja, seperti disajikan pada Gambar 13. Hal ini difungsikan untuk membagi model besar menjadi bagian-bagian kecil yang dikategorikan berdasarkan jenis objek yang nantinya mempermudah dalam melakukan penjadwalan pembangunan Pabrik Astra Honda Motor.

Kemudian menganalisis kinerja waktu dengan menggunakan task manager

pada Tekla Structure 17 dalam bentuk barchart. Task manager berfungsi menggabungkan data time schedule pelaksanaan ke dalam struktur 3D dan untuk mengontrol jadwal pelaksanaan seluruh proyek. Task manager dapat menghasilkan

output schedule pelaksanaan proyek. Selain itu, fungsi task manager adalah

membuat, menyimpan, dan mengelola tugas-tugas yang dijadwalkan pada proyek, selanjutnya dihubungkan ke objek model sehingga dihasilkan permodelan 4D. Penjadwalan ini dilakukan untuk keperluan manajemen proyek, khususnya manajemen kinerja waktu pelaksanaan pekerjaan struktur. Data yang dibutuhkan pada bagian task manager ini hanya jadwal kegiatan pekerjaan struktur yang terdiri dari nama pekerjaan, waktu mulai pekerjaan dan waktu berkahir pekerjaan. Tampilan hubungan pemodelan, Model Organizer, dan Task Manager disajikan pada Gambar 15.

20

Gambar 15 Tampilan hubungan pemodelan, Model Organizer, dan Task Manager Analisis Kinerja Waktu Pembangunan Proyek

Kinerja waktu adalah proses yang diperlukan untuk memastikan waktu penyelesaian proyek yang berpusat pada berjalan atau tidaknya perencanaan dan penjadwalan proyek (Ardani, 2009). Penjadwalan dibuat untuk menggambarkan perencanaan dalam skala waktu. Penjadwalan menentukan kapan aktivitas dimulai, ditunda, dan diselesaikan, sehingga pembiayaan dan pemakaian sumber daya akan disesuaikan waktunya menurut kebutuhan yang akan ditentukan. Lamanya waktu penyelesaian proyek berpengaruh besar dengan pertambahan biaya proyek secara keseluruhan. Maka dari itu dibutuhkan laporan progress harian/ mingguan/ bulanan untuk melaporkan hasil pekerjaan dan waktu penyelesaian untuk setiap item pekerjaan proyek. Kemudian, dibandingkan dengan waktu penyelesaian rencana agar waktu penyelesaian dapat terkontrol setiap periodenya.

Menurut Tan dan Dissanayake (1998) kurva S adalah jadwal (Schedule) tahapan pekerjaan berdasarkan waktu. Kurva S dipakai untuk melihat progress kinerja waktu baik pekerjaan harian, mingguan, ataupun bulan. Dengan melihat deviasi pada kurva S dapat diketahui suatu pekerjaan terlambat atau mendahului dari jadwal rencana pekerjaan. Dalam pembuatan schedule, schedule dibagi menjadi dua yaitu master schedule dan detailed schedule. Master schedule berisikan kegiatan-kegiatan utama dari suatu proyek yang dibuat untuk level executive management,

sedangkan detailed schedule merupakan bagian dari master schedule yang berisikan

detail dari kegiatan-kegiatan utama yang dibuat untuk membantu para pelaksana

dalam pekerjaan dilapangan (Mertha, 2007). Kurva S dapat dilihat pada Lampiran 1. Selanjutnya, untuk kinerja waktu pada pembangunan Pabrik Astra Honda Motor dianalisis berdasarkan data jadwal kegiatan bulanan. Analisis ini dilakukan

21 dengan membandingkan jadwal rencana kegiatan dan jadwal realisasi kegiatan. Berikut analisis kinerja waktu selama 7 bulan pelaksanaan pembangunan yang dimulai pada tanggal 18 November 2014.

Kinerja Waktu Proyek Pabrik Astra Honda Motor selama 7 Bulan

Tabel 1 Perkembangan pembangunan Pabrik Astra Honda Motor tahun 2014

No Bulan Bobot Rencana (%) Akumulasi (%) Bobot Realisasi (%) Akumulasi (%) Deviasi 1 November 0.401 0.401 0.272 0.272 -0.129 2 Desember 3.788 4.189 3.460 3.731 -0.458 3 Januari 11.428 15.617 9.052 12.783 -2.834 4 Februari 16.433 32.049 11.728 24.565 -7.484 5 Maret 18.265 50.315 12.149 36.714 -13.601 6 April 19.803 70.118 16.949 53.663 -16.455 7 Mei 5.718 75.836 4.963 58.626 -17.210

Berdasarkan Tabel diatas dapat dilihat bahwa bobot rencana pada bulan November sebesar 0.401% dan bobot realisasinya sebesar 0.272%, sehingga pada bulan ini terjadi deviasi sebesar -0.129%. Deviasi merupakan selisih antara bobot rencana dan bobot realisasi, apabila deviasi ini bernilai negatif berarti terjadi keterlambatan dalam pekerjaan. Sebaliknya apabila deviasi bernilai positif maka ini berarti bahwa realisasi pekerjaan lebih cepat dibandingkan dengan rencana. Pekerjaan diatas tidak semua dapat diselesaikan, karena ada beberapa kemunduran pada pelaksanaan baik pekerjaan mobilisasi dan galian tanah pile cap. Nilai deviasi yang negatif pada bulan November menunjukan keterlambatan -0.129% pekerjaan dari bobot rencana keseluruhan. Adapun pekerjaan rencana bulan November yaitu: 1. Mobilisasi

2. Pekerjaan Engineering

Pada bulan Desember total jumlah bobot rencana dan bobot realisai dengan bulan sebelumnya sebesar 4.189% dan 3.731%, sehingga mengalami deviasi sebesar -0.458% . Jadwal realisasi bulan ini, tidak dilaksanakan sesuai jadwal rencana dan mengalami keterlambatan pekerjaan pembangunan. Pekerjaan yang kritis yaitu pekerjaan pondasi, pile cap zone 1 dan zone 2, dan pekerjaan lantai beton. Adapun pekerjaan rencana bulan Desember yaitu:

1. Pekerjaan pondasi dan pile cap zone 1 dan zone 2 2. Pembesian balok beton dan plat lantai 1 zone 1

Kemudian, untuk bulan Januari dapat dilihat bahwa total jumlah bobot rencana dan realisai sebesar 15.617% dan 12.783%, sehingga terdapat deviasi sebesar -2.834%. Deviasi negatif menunjukkan bahwa pekerjaan mengalami kemunduran. Pekerjaan kritis yang terjadi pada bulan januari yaitu pada pekerjaan upper struktur pada pekerjaan kolom beton dibawah mezanine zone 1 dan zone 2. Adapun pekerjaan rencana bulan Januari yaitu:

1. Pekerjaan pondasi dan pile cap zona 3, zone 4 dan zone 5 2. Balok beton dan plat lantai 1 zone 1, zone 2, dan zone 3 3. Kolom beton dibawah mezanine zone 1 dan zone 2

Selanjutnya, pada bulan Februari dapat dilihat bahwa perkembangan pembangunan mengalami kemunduran sebesar -7.484% dari perencanaan. Bobot

22

rencana kumulatif dan bobot realisasi kumulatif pada bulan Februari yaitu sebesar 32.049% dan 24.565%. Dan untuk pekerjaan kritis pada bulan ini yaitu, pekerjaan

upper struktur antara lain, balok dan plat beton lantai mezanine zone 2 dan kolom

beton dibawah mezaine zone 3. Adapun pekerjaan rencana bulan Februari yaitu: 1. Balok beton dan plat lantai 1 zone 4 dan zone 5

2. Kolom beton dibawah mezanine zone 3 3. Kolom beton void zone 1

4. Balok dan plat beton lantai mezanine zone 1

Di bulan kelima progres pekerjaan kembali mengalami penurunan dan total jumlah bobot rencana sebesar 50.315% sedangkan total bobot realisasi sebesar 36.714%. Dan terdapat deviasi sebesar -13.601% yang semakin memperburuk kinerja proyek yang selalu mengalami peurunan setiap bulannya. Pada bulan Maret terjadi pekerjaan kritis yaitu pada pekerjaan upper struktur antara lain pekerjaan Balok dan plat beton lantai 2 zone 1-area mezanine, zone 1-area void, zone 2-area mezanine, dan zone 2-area void dan pekerjaan kolom beton lantai 2 zone 1-area mezaine, zone 1-area void, dan zone 2 area-mezanine, serta pekerjaan atap. Nilai deviasi yang negatif pada bulan April menunjukan keterlambatan -13.601% pekerjaan dari bobot rencana keseluruhan. Kegiatan pada bulan Maret yaitu:

1. Pembesian kolom beton dibawah mezanine zone 4 dan zone 5 2. Bekisting dan pengecoran kolom void tahap 2 zone 1

3. Kolom void zone 2, zone 3

4. Balok dan plat beton lantai mezanine zone 2 5. Kolom beton mezanine zone 1 dan zone 2

6. Balok dan plat beton lantai 2 zone 1-area mezanine, zone 1-area void, zone 2-area mezanine, dan zone 2-area void

7. Kolom beton lantai 2 zone 1-area mezaine, zone 1-area void, dan zone 2 area-mezanine

8. Balok dan plat atap zone 1-area mezaine, zone 1-area void, dan zone 2 area-mezanine

9. Pekerjaan atap

Kinerja waktu pada bulan April kembali mengalami penurunan yang terlihat dari deviasi yang semakin kecil yaitu sebesar -16.455% pekerjaan dari bobot rencana keseluruhan. Nilai bobot rencana kumulatif dan bobot realisasi kumulatif pada bulan April sebesar 70.118% dan 53.663%. Adapun pekerjaan kritis pada bulan ini yaitu pekerjaan upper struktur antara lain pekerjaan balok dan plat beton lantai 2 zone 2-area void, zone 3-2-area mezanine, dan zone 3-2-area void dan pekerjaan kolom beton lantai 2 zone 2-area mezanne, zone 2-area void, zone area mezanine, dan zone 3-area void. Dan pekerjaan atap yaitu pekerjaan balok dan plat atap zone 2-3-area mezanine, zone 2-area void, zone 3-area mezanine, dan zone 3-area void. Adapun pekerjaan rencana bulan April yaitu:

1. Kolom void zone 3 dan zone 4

2. Kolom beton dibawah mezanine zone 4

3. Balok dan plat lantai mezanine zone 3 dan zone 4 4. Kolom beton mezanine zone 3

5. Kanopi beton

6. Balok dan plat beton zone 2-area void, zone 3-area mezanine, dan zone 3-area void

23 7. Kolom beton lantai 2 zone 2-area mezanne, zone 2-area void, zone 3-area

mezanine, dan zone 3-area void

8. Balok dan plat atap zone 2-area mezanine, zone 2-area void, zone 3-area mezanine, dan zone 3-area void

Terakhir untuk analisis pada bulan Mei dapat dilihat bahwa total jumlah bobot rencana dan realisai sebesar 70.118% dan 53.663%, sehingga terdapat deviasi sebesar –17.210%. Pekerjaan yang telah direncanakan tidak semua dapat diselesaikan, karena ada beberapa kemunduran pada pelaksanaan baik pekerjaan pengecoran, pembesian, dan pemasangan bekisting pada balok dan plat beton lantai 2 zone 3-area void, zone 4-area mezanine, zone 4-area void, zone 5-area mezanine, dan zone 5-area void dan pekerjaan kolom beton lantai 2 zone area mezanine, zone 4-area void, zone 5-4-area mezanine. Pekerjaan atap yaitu pekerjaan balok dan plat atap zone 3-area mezanine, zone 3-area void, zone 4-area mezanine, dan zone 4-area void. Dan pekerjaan struktur tangga. Adapun pekerjaan rencana bulan Mei yaitu:

1. Kolom beton void zone 4 dan zone 5

2. Balok dan plat beton lantai mezanine zone 4 dan zone 5 3. Kolom beton mezanine zone 4 dan zone 5

4. Balok dan plat beton lantai 2 zone 3-area void, zone 4-area mezanine, zone 4-area void, zone 5-area mezanine, dan zone 5-area void

5. Kolom beton lantai 2 zone 4-area mezanine, zone 4-area void, zone 5-area mezanine

6. Balok dan plat atap zone 3-area mezanine, zone 3-area void, zone 4-area mezanine, dan zone 4-area void

Bobot rencana dan realisasi pada bulan Mei minggu ke 26 telah dirubah dengan menggunakan kurva S yang telah di update. Itu dikarenakan deviasi yang terjadi cukup banyak sehingga pihak kontraktor meminta penambahan waktu selama 60 hari, serta kurva S nya di update ulang agar bobot yang direncanakan sesuai dengan realisasi. Kurva S yang telah di update ini dapat dilihat bahwa bobot rencana dan bobot realisasinya bernilai sama sehingga tidak terjadi deviasi atau sama dengan nol. Deviasi nol mengartikan bahwa realisasi pekerjaan sesuai dengan bobot rencana. Deviasi ini ditargetkan mencapai nol pada kurva S baru dimaksudkan agar pihak kontraktor dapat menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu. Hal ini sebagai salah satu upaya pihak kontraktor agar dapat terhindar dari denda apabila realisasi pekerjaan tidak sesuai dengan rencana. Agar realisasi sesuai dengan rencana pihak kontraktor meminta perpanjangan waktu pengerjaan. Pada awalnya pekerjaan ditargetkan selesai pada bulan Agustus, kemudian setalah meminta perpanjangan waktu pekerjaan ditargetkan berakhir pada bulan Oktober. Analisis untuk kurva S yag telah di update dapat dilihat pada Lampiran 6.

Manajemen pada umumnya mempunyai pengertian yaitu metode atau usaha untuk menghitung bobot pekerjaan yang akan dilakukan dan kemudian dumuat dalam bentuk tulisan atau laporan. Sedangkan, manajemen proyek dalam bidang teknik sipil mempunyai tidak jauh berbeda yaitu metode atau usaha untuk menghitung bobot pekerjaan yang akan dilakukan dan kemudian dumuat dalam bentuk tulisan atau laporan disertai dengan visualisasi progres. Visualisasi progres ini dibuat untuk memudahkan pihak-pihak yang terlibat (seperti owner, konsultan) dalam mengetahui kemajuan dalam setiap pekerjaan. Visualisasi progres yang dimaksud dapat berupa barchart dan gambar yang telah dilaksanakan. Barchart yang menggambarkan pekerjaan dari pembangunan Pabrik Astra Honda Motor telah

24

dibuat pada Microsoft Project yang telah dilampirkan, sedangkan untuk gambar disajikan dengan menggunakan software Tekla Structures17.

Dari penjadwalan yang dilakukan meggunakan Microsoft Project, didapatkan bahwa panjang durasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek adalah selama 339 hari (termasuk buffer time), hal ini tentu saja jauh lebih lama dibandingkan dengan penjadwal rencana yang dialukakan diawal yaitu selama 279 hari. Hal ini

Dokumen terkait