• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian

Dalam melakukan uji validitas dan reliabilitas telah ditentukan sampel sebanyak 10 responden dengan instrumen kuesioner sebanyak 32. Teknik pengujian validitas menggunakan korelasi Bivariate Pearson dimana nilai rtabel untuk n=10 pada tingkat signifikansi 0,05 adalah 0,632. Dari hasil pengolahan data terdapat beberapa instrumen yang tidak valid karena r hitung < r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) pada tabel 5, data lengkap uji validitas dan reliabilitas kuesioner disajikan pada (Lampiran 3).

Tabel 5 Hasil uji validitas instrumen

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Setelah dilakukan uji validasi dan telah ditentukan beberapa instrumen yang valid maka selanjutnya dilakukan uji reliabilitas, dimana menurut Zulganef (2006) yang menyatakan bahwa suatu instrumen penelitian mengindikasikan memiliki reliabilitas yang memadai jika koefisien alpha Cronbach ≥ 0.7. Sementara hasil uji ini menunjukan koefisien cronbach alpha sebesar 0.900. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa instrumen yang terdapat pada tabel 6 adalah reliabel sehingga dapat digunakan dalam penelitian. Hasil data lengkap uji validitas dan reliabilitas kuesioner disajikan pada (Lampiran 4).

Tabel 6 Hasil uji reliabilitas instrumen

Kode Reliability Statistics Kode Reliability Statistics Instrumen N of Items Cronbach's Alpha Instrumen N of Items Cronbach's Alpha PEOU1 1 .955 ATU1 17 .955 PEOU2 2 .955 ATU2 18 951 PEOU4 4 .954 ATU3 19 .955 PEOU5 5 .955 ATU5 21 .953 PEOU6 6 .956 ATU6 22 .955 PEOU7 7 .955 BITU3 25 .955 PU4 11 .954 BITU5 27 .955 PU5 12 .955 AU1 29 .954 PU7 14 .954 AU2 30 .954 PU8 15 .954 AU4 32 .953 Kode Instrumen No Item r Hitung Interpretasi Kode Instrumen No Item r Hitung Interpretasi PEOU3 3 0.252 Tidak Valid BITU1 23 0.609 Tidak Valid PU1 8 0.339 Tidak Valid BITU2 24 0.378 Tidak Valid PU2 9 0.252 Tidak Valid BITU4 26 0.427 Tidak Valid PU3 10 0.548 Tidak Valid BITU6 28 -0.347 Tidak Valid PU6 13 0.472 Tidak Valid AU3 31 0.570 Tidak Valid ATU4 20 0.448 Tidak Valid

34

Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas kuesioner yang dicobakan kepada 10 responden, dengan instrumen terdiri atas 32 butir (item), dimana setiap butir disiapkan 4 interval jawaban. Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen maka terdapat jumlah koefisien korelasi yang valid dan real sehingga layak untuk disebarkan berjumlah 21 butir. Pada tabel 7 berikut ini adalah daftar item instrumen yang ditetapkan untuk menjadi kuesioner penelitian. Bentuk kuesioner penelitian secara online selengkapnya dapat dilihat pada (lampiran 5). Tabel 7 Daftar butir koefisien korelasi kuesioner penelitian

Variabel Indikator No. Item

Instrumen 1. Persepsi Kemudahan

a. Mudah digunakan 1, 2

b. Mudah dipelajari 4, 5

c. Mendapatkan informasi 6, 7 2. Persepsi Manfaat b. Memenuhi kebutuhan informasi 11, 12

c. Efisiensi biaya dan waktu 14, 15, 16 3. Sikap Pengguna Sistem

a. Senang menggunakan 17, 18

b. Percaya menggunakan 19

c. Memilih menggunakan 21, 22 4. Niat Menggunakan Sistem a. Berminat dalam penggunaan 25

b. Motivasi kesesama pengguna 27 5. Penggunaan Nyata Sistem a. Kepuasan dalam penggunaan 29,30

b. Intensitas penggunaan 32 Gambaran Umum Responden

Dalam penyebaran kuesioner dilakukan menggunakan surat elektronik atau email dan pengisian langsung oleh responden untuk menjelaskan maksud penelitian dan cara mengakses portal web Arsip Web Indonesia di Perpusnas RI (http://arsipweb.pnri.go.id). Kuesioner dirancang dengan menggunakan aplikasi google formulir karena berkaitan dengan pertimbangan waktu dan biaya penelitian.

Berdasarkan data yang terkumpul sebanyak seratus sepuluh responden yang telah menanggapi kuesioner dengan menjawab pertanyaan. Dari jumlah tersebut sudah melewati scraning yaitu dengan menjawab pertanyaan kuesioner secara lengkap dalam kurun waktu tiga bulan. Data Profil responden yang menjadi obyek penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 8 berikut :

Tabel 8 Profil responden penelitian

Deskripsi Uraian Jumlah Persentase

Karakteristik Responden Jenis Kelamin - Pria

- Perempuan 54 49 51.8 48.2 Jumlah 110 100

Usia - kurang 19 tahun

- antara 20 - 35 tahun - lebihdari 36 tahun 4 72 27 0.9 72.1 27.0 Jumlah 110 100

35

Deskripsi Uraian Jumlah Persentase

Pendidikan - SLTA atau sederajat - Diploma atau sederajat - Sarjana (S1) - Magister (S2) - Doktor (S3) 13 8 50 27 5 15.2 8.9 44.6 29.5 1.8 Jumlah 110 100 Pekerjaan - Pelajar/Mahasiswa - PNS - Swasta - Profesional 27 33 26 17 26.8 30.4 26.8 16.1 Jumlah 110 100 Perilaku Responden Intensitas akses web

Perpusnas RI - Sering - Cukup sering - Sesekali 27 63 13 22.3 64.4 14.3 Jumlah 110 100 Frekuensi akses portal Arsip Web

- Sering - Kadang 55 48 50.9 49.1 Jumlah 110 100

Berdasarkan hasil rekapitulasi data dan perilaku responden Tabel 8 terlihat bahwa dari profil responden penelitian ini, menunjukkan karakteristik di antaranya pada jenis kelamin mayoritas laki-laki. Pada usia menunjukkan sebagian besar berkisar antara 20 - 35 tahun, dengan tingkat pendidikan sarjana (S1) dan didominasi oleh responden yang bekerja sebagai PNS.

Kemudian pada perilaku responden dalam intensitas mengakses web Perpustakaan Nasional (www.perpusnas.go.id) sebagian besar menunjukan cukup sering melakukan dengan jumlah enam puluh tiga responden. Responden juga ternyata cukup sering memanfaatkan portal arsip web dengan mengakses pada http://arsipweb.pnri.go.id/ yang berjumlah lima puluh lima responden. Data lengkap dapat dilihat dalam (Lampiran 6).

Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Hasil rekapitulasi data dan perilaku responden menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah berjenis kelamin laki-laki dengan usia antara 20 – 35 tahun dan jenjang pendidikan dari responden mayoritas berlatar belakang tingkat sarjana (S1) serta responden yang bekerja sebagai PNS . Adapun hasil rekapitulasi data dari responden dapat dilihat sebagai berikut :

Jenis Kelamin Responden

Berdasarkan Gambar 12 terlihat bahwa dari seratus sepuluh responden yang ada, terdiri atas lima puluh empat responden laki-laki dan empat puluh sembilan responden lainnya adalah responden perempuan. Berdasarkan jenis kelamin masing-masing responden menunjukkan responden laki-laki sebesar 51.8% lebih besar dibandingkan responden perempuan sebesar 48.2%.

36

Usia Responden

Komposisi responden yang disurvei berdasarkan usia yang ditunjukkan pada Gambar 13 terlihat bahwa dari seratus sepuluh responden minoritas 0.9% atau empat responden berusia antara kurang dari 19 tahun, sedangkan 72.1% atau tujuh puluh dua responden berusia antara 20-35 tahun dan dua puluh responden atau 27.1 % ditempati oleh responden yang berusia lebih dari 36 tahun.

Pendidikan Responden

Gambar 12 Responden berdasarkan jenis kelamin

Gambar 13 Responden berdasarkan usia

37 Pada Gambar 14 terlihat bahwa dari seratus sepuluh puluh responden yang menjawab, sebesar 44,6% atau lima puluh responden berlatar belakang pendidikan S1, 29.5% atau dua puluh tujuh responden merupakan lulusan S2, 15.2% atau tiga belas responden adalah lulusan SMA dan sebesar 8.9% atau delapan responden merupakan lulusan diploma dan angka yang menunjukan 1.8% atau lima responden kuesioner dijawab oleh responden yang bergelar doktor.

Pekerjaan Responden

Berdasarkan data yang diperoleh, responden yang disurvei berdasarkan pekerjaan yang ditunjukkan pada Gambar 15 terlihat bahwa dari seratus sepuluh responden mayoritas 30.4% atau tiga puluh tiga responden bekerja sebagai PNS, sedangkan 16.1% atau tujuh belas responden berstatus sebagai profesional dan angka yang hampir bersamaan ditunjukan oleh dua pekerjaan responden yang berbeda diantaranya dua puluh enam responden atau 26.8% ditempati oleh responden yang bekerja sebagai karyawan swasta dan dua puluh tujuh responden atau 26.8% berkegiatan sebagai pelajar/mahasiswa.

Intensitas akses web Perpusnas RI

Beberapa perilaku responden yang berkaitan dengan intensitas dalam mengakses website Perpustakaan Nasional RI (www.perpusnas.go.id) sebagian besar menunjukan cukup sering melakukan dengan jumlah enam puluh tiga responden. Pada gambar 16 terlihat, mayoritas perilaku responden dalam mengakses website Perpusnas RI adalah yaitu sebesar 64.4% atau enam puluh tiga responden.

Gambar 16 Responden berdasarkan Intensitas akses web Gambar 15 Responden berdasarkan pekerjaan

38

Beberapa responden yang berjumlah dua puluh tujuh atau 26.8% sangat sering mengakses website dan beberapa kali responden juga berpartisipasi dalam rangka mencari informasi tentang suatu website terlihat berjumlah 13 responden atau 14.3 %. Dari jumlah tersebut terlihat adanya kebutuhan informasi dari responden yang bisa didapat dari mengakses website Perpusnas RI.

Fekuensi akses web Perpusnas RI

Sejak peresmian portal arsip web, sosialisasi yang dilakukan oleh pengelola sudah cukup sering melalui temu wicara. Pada Gambar 17 menunjukkan bahwa banyak responden yang cukup sering mengakses memanfaatkan portal arsip web dengan mengkases pada http://arsipweb.pnri.go.id/ sebesar 50.9% atau lima puluh lima responden dan sesekali responden mengakses portal arsip web sebesar 49.1% atau empat puluh delapan responden. Hal ini terlihat bahwa arsip web merupakan salah satu sarana layanan informasi untuk memenuhi kebutuhan pemustaka.

Data rekapitulasi tingkat penerimaan responden

Dari penelitian ini, data hasil evaluasi tingkat penerimaan pengguna terhadap Portal Arsip Web Indonesia pada Perpustakaan Nasional RI, menunjukan bahwa secara keseluruhan implementasi penggunan sistem ini dapat diterima dengan mudah oleh pengguna. Skala penerimaan dari 1 - 4 dimana tingkat penilaian untuk 1 = Sangat Tidak Setuju, 2 = Tidak Setuju, 3 = Setuju dan 4 = Sangat Setuju. Keterangan lebih lanjut dapat dilihat dalam (lampiran 7) dan telah dirangkum dalam tabel berikut ini.

Tabel 9 Rekapitulasi tingkat penerimaan responden

4 No Indikator

Skala Penerimaan (Persentase)

1 2 3 4

5 1 Arsip web mudah diakses Menu mudah digunakan Tata letak mudah dipelajari

Menu bantuan mudah dimengerti Indeks alfabetis mudah ditemukan Pilihan kategori mudah didapatkan

12.5 8.1 7.3 6.4 2.8 5.4 21.4 13.5 18.2 24.8 15.6 22.5 42.0 55.9 55.5 49.5 53.2 50.5 24.1 22.5 19.1 19.3 28.4 21.6 Gambar 17 Responden berdasarkan frekuensi akses web

39

6 No Indikator

Skala Penerimaan (Persentase)

1 2 3 4

7 2 Arsip web memenuhi informasi Data statistik memberikan informasi Akses arsip web menghemat waktu Akses arsip web dapat hemat biaya

Sumber informasi yang hemat waktu dan biaya

6.3 6.3 4.5 3.7 3.6 31.5 14.4 22.7 21.1 15.5 43.2 53.2 50.0 48.6 52.7 18.9 26.1 22.7 26.6 28.2 3 Senang menggunakan arsip web

Senang mengakses repositori web Keaslian data dapat percaya Memilih menggunakan arsip web Pilihan sumber informasi

4.5 6.4 5.6 5.5 2.8 20.5 26.4 13.1 24.8 12.0 52.7 49.1 59.8 55.0 60.2 22.3 18.2 21.5 14.7 25.0 4 Arsip web dapat perbarui informasi

Saran penggunaan arsip web

8.3 5.4 42.2 19.8 34.9 48.6 14.7 26.1 5 Kepuasan penggunaan arsip web

Berbagi kepuasan dalam penggunaan Intensitas akses website Perpusnas RI

6.3 3.6 12.5 26.1 22.3 33.0 54.1 58.9 42.0 13.5 15.2 12.5 Hasil rekapitulasi tingkat penerimaan responden pada penelitian ini memiliki implikasi secara praktis yang berhubungan dengan hal-hal yang perlu dilakukan oleh pengelola dalam pengembangan sistem yang lebih lanjut. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam tingkat penerimaan terhadap Portal web Arsip Web Indonesia terlihat dalam tabel 9 adalah kecenderungan pengguna dalam hal penggunaan sistem preservasi arsip web masih rendah. Hal ini ditunjukan pada variabel niat menggunakan dalam indikator Arsip web dapat perbarui informasi yang bernilai 34.9%. Tingkat ketidaksetujuan pengguna untuk memeriksa kebaruan informasi tentang suatu aspek yang tersebar diberbagai situs web Indonesia bernilai 42.2% diatas tingkat nilai kesetujuan.

Kecenderungan perilaku pengguna untuk tetap menggunakan suatu sistem teknologi yang baru juga dapat menjadi alasan atas rendahnya tingkat penilaian penerimaan pada pengguna. Portal web Arsip Web Indonesia yang terdapat pada website Perpustakaan Nasional RI (www.perpusnas.go.id) merupakan media baru untuk penyebaran informasi yang dapat diakses oleh pengguna. Pentingnya menyediakan fasilitas yang lengkap diantaranya fitur-fitur yang mudah difahami, antar muka yang user friendly dan perlunya sosialisasi terhadap media ini. Hal tersebut salah satu prediksi yang menjadi kunci dimana pengguna dapat menilai dari pemanfaatan sistem preservasi arsip web ini.

Untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih akurat dan relevan maka penelitian ini dilanjutkan dengan melakukan analisis statistik inferensial. Teknis analisis data ini menggunakan Structural Equation Model (SEM) dengan alat bantu pengolahan data menggunakan software AMOS kemudian hasil analisa dapat diinterpretasikan dan disimpulkan.

40

Hasil Analisis Statistik Inferensial Hasil Pengujian Normalitas Data Multivariat

Berdasarkan (Lampiran 8) pada uji kenormalan data diketahui bahwa secara individu, variabel obeservasi yang dalam hal ini adalah item indikator masing-masing memiliki nilai c.r yang berkisar antara -2.58 sampai 2.58 sehingga secara individu data dapat dikatakan berdistribusi normal. Namun untuk data secara multivariat diperoleh nilai c.r. sebesar 10.716, nilai tersebut berada diluar interval ± 2.58. sehingga dapat disimpulkan bahwa secara multivariat data tidak berdistribusi normal.

Ketidaknormalan data multivariat ini salah satunya dapat disebabkan oleh data yang teridentifikasi sebagai data outlier. Dari hasil pengukuran dengan Jarak Mahalanobis diketahui bahwa terdapat dua observasi yang teridentifikasi sebagai data outlier yaitu observasi ke 82 dan 98. Pada observasi ke 82 memiliki nilai mahalanobis sebesar 56.728 dan observasi ke 98 nilai mahalobisnya yaitu 42.002. Kedua nilai tersebut lebih besar dari nilai Chi-Square tabel 38.93 dengan derajat bebas 21 (jumlah item observasi) pada taraf signifikansi 0.01.

Tidak normalnya data menyebabkan penaksiran parameter dengan metode Maximum Likelohood (ML) tidak dapat dilakukan. Sehingga pada penelitian ini penaksiran parameter dilakukan dengan metode Unweighted Least Squares (ULS).

Hasil Permodelan Structural Equation Models (SEM) 1. Hasil Estimasi Parameter dalam Diagram Jalur

Di bawah ini adalah diagram jalur pemodelan SEM beserta parameter hasil estimasi yang menggambarkan hubungan antara indikator dengan variabel laten serta hubungan variabel eksogen dengan variabel laten endogen.

41 2. Hasil Identifikasi Model

Identifikasi model merupakan tahapan awal dalam pemeriksaan terhadap suatu model yang diusulkan apakah menghasilkan estimasi yang bersifat unique atau tidak.

p : banyaknya variabel observasi = 21

t : banyaknya koefisien yang diestimasi pada model yang diteliti = 48 Perhitungannya adalah sebagai berikut :

( )

( )

1 2 21 21 1 48 2 183 p p df = +t + = − =

Dari hasil perhitungan di atas diperoleh nilai df sebesar 183 dan df >0

(over-identified), sehingga dapat disimpulkan bahwa model yang diusulkan menghasilkan estimasi yang bersifat unique sehingga parameter yang ada pada model dapat ditaksir.

3. Hasil Evaluasi Kesesuaian Model

1) Hasil Evaluasi Kesesuaian Model Pengukuran

Evaluasi model pengukuran dilakukan untuk melihat apakah variabel observasi sudah dengan tepat mengukur konstuknya. Evaluasi model pengukuran terdiri atas dua jenis, yaitu evaluasi validitas model pengukuran dan evaluasi reabilitas model pengukuran. Pada pengujian validitas dilakukan dengan melihat nilai loading factor dan nilai statistik hitung t. Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan nilai muatan faktor standar (standardized loading factor) dan statistik hitung t untuk model pengukuran baik indikator dengan variabel laten eksogen maupun indikator dengan variabel laten endogen.

a) Hasil Evaluasi Validitas Model Pengukuran

Tabel di bawah ini menunjukkan bahwa seluruh muatan faktor standar (standardized loading factor) pada model pengukuran dari setiap variabel laten mempunyai validitas yang baik. Hal ini berdasarkan kriteria validitas yang baik, dimana nilai t muatan faktornya ≥ nilai kritis (thitung ≥ 1.96) dan nilai standardized loading factor ≥ 0.50. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel observasi/indikator pada model pengukuran dapat mengukur konstruknya dengan cukup baik.

Tabel 10 Pengujian validitas model pengukuran

Variabel Loading Factor t-hitung Measurement Error Keterangan Persepsi Kemudahan PEOU1 0.785 10.109 0.384 Valid PEOU2 0.842 10.273 0.291 Valid PEOU3 0.718 8.874 0.485 Valid PEOU4 0.725 8.231 0.474 Valid PEOU5 0.839 9.510 0.296 Valid

42 Variabel Loading Factor t-hitung Measurement Error Keterangan PEOU6 0.830 9.545 0.311 Valid Persepsi Manfaat PU1 0.822 …. 0.324 Valid PU2 0.748 4.134 0.441 Valid PU3 0.829 4.429 0.313 Valid PU4 0.822 4.448 0.324 Valid PU5 0.839 4.453 0.296 Valid Sikap Pengguna ATU1 0.820 …. 0.327 Valid ATU2 0.806 5.107 0.351 Valid ATU3 0.733 4.703 0.463 Valid ATU4 0.799 4.943 0.362 Valid ATU5 0.786 4.654 0.382 Valid Niat Menggunakan BITU1 0.691 …. 0.522 Valid BITU2 0.770 5.128 0.407 Valid Penggunaan Nyata AU1 0.769 …. 0.408 Valid AU2 0.860 4.573 0.261 Valid AU3 0.808 4.769 0.347 Valid

b) Hasil Evaluasi Reliabilitas Model Pengukuran

Selanjutnya dilakukan pengujian reliabilitas untuk melihat konsistensi pengukuran variabel-variabel observasi secara bersama-sama terhadap masing-masing kunstruknya. Berikut ini ditampilkan nilai Construct Reliability (CR) dan Variance Extracted (VE) untuk setiap setiap variabel laten pada model pengukuran.

Tabel 11 Pengujian Reliabilitas Model Pengukuran

Konstruk Construcy

Reliability

Variance

Extracted Keterangan

Persepsi Kemudahan 0.9093 0.6265 Reliabel

Persepsi Manfaat 0.9066 0.6604 Reliabel

Sikap Pengguna 0.8919 0.6230 Reliabel

Niat Menggunakan 0.6968 0.5354 Reliabel

Penggunaan Nyata 0.8539 0.6613 Reliabel

Dari Tabel 10 di atas diketahui bahwa untuk variabel laten persepsi kemudahan memiliki nilai Construct Reliability sebesar 0.9093 dan nilai Variance Extracted yaitu 0.6265. Pada variabel laten persepsi manfaat memiliki nilai Construct Reliability sebesar 0.9066 dan nilai Variance Extracted yaitu 0.6604. Sedangkan untuk variabel laten sikap pengguna memiliki nilai Construct Reliability sebesar 0.8919 dan nilai Variance Extracted yaitu 0.6230. Sementara

43 untuk variabel laten niat menggunakan memiliki nilai Construct Reliability sebesar 0.6968 dan nilai Variance Extracted sebesar 0.5354. Dan untuk variabel laten penggunaan nyata memiliki nilai Construct Reliability sebesar 0.8539 dan nilai Variance Extracted sebesar 0.6613.

Jika dikalkulasikan, empat dari lima variabel laten memiliki nilai Construct Reliability yang melebihi batas ambangnya yaitu 0.70. Hanya pada variabel niat menggunakan yang nilai Construct Reliability kurang dari ambang batas namun sudah mendekati 0.7 yaitu sebesar 0.6968. Sedangkan untuk nilai Variance Extracted, kelima variabel laten memiliki nilai yang melebihi batas ambangnya yaitu 0.50. Hal ini mengindikasikan bahwa tingkat reliabilitas pada tiap konstruk adalah cukup tinggi, sehingga dapat dikatakan bahwa indikator-indikator pada tiap konstruk cukup konsisten untuk mengukur konstruknya, data pada (Lampiran 9). 2) Hasil Evaluasi Kesesuaian Keseluruhan Model

Setelah dilakukan evaluasi model pengukuran, langkah selanjutnya adalah melakukan evaluasi model struktural dari model yang diajukan. Berikut ini ditampilkan hasil output untuk evaluasi kesesuaian model keseluruhan secara inferensial dan deskiptif (Lampiran 10):

Tabel 12 Nilai Kesesuaian Model Keseluruhan Kriteria kesesuaian Nilai Kritis Hasil

Kesesuaian Model Inferensial

Chi-Square Kecil, ≤ χ2 ά ; df 329.64

P-value ≥ 0.05 0.00000

Kesesuaian Model Deskriptif

GFI ≥ 0.90 0.989

AGFI ≥ 0,90 0.986

RMSEA ≤ 0.08 0.086

Berdasarkan Tabel 11 di atas menunjukan bahwa perolehan nilai statistik hitung untuk pengujian kesesuaian model struktural pada penelitian ini. Untuk pengujian secara statistik inferensial diperoleh nilai chi-square sebesar 329.64 dan p-value sebesar 0.0000. Nilai tersebut tidak memenuhi tingkat signifikan penerimaan model (model fit dengan data) yaitu p-value ≥ 0.05. Sehingga secara inferensia model dikatakan tidak cocok dengan data atau model tidak fit dengan data. Namun penilaian kesesuaian model tidak hanya bergantung pada statistik uji chi-square saja, pengujian kesesuaian model dapat menggunakan beberapa statistik uji lainnya. Seperti yang diutarakan oleh Bollen & Long dalam Wijanto (2008) bahwa penilaian kesesuaian model tidak hanya bergantung pada statistik inferensia, tapi juga dapat menggunakan kriteria pengujian secara statistika deskriptif.

Output pengujian kesesuaian model dengan statistik deskriptif menunjukkan bahwa model good fit. Hal tersebut ditunjukkan oleh nilai indeks kesesuaian model, yaitu GFI sebesar 0.989 dan PGFI sebesar 0.986 yang telah memenuhi kriteria good fit yang mensyaratkan nilai indeks kecocokan ≥ 0.90. Demikian halnya dengan nilai indeks kesesuaian RMR sebesar 0.0311, menurut Brown dan Cudeck dalam Wijanto (2008) bahwa apabila nilai RMR ≤ 0.05 menunjukkan bahwa model good fit. Tetapi untuk nilai RMSEA sebesar 0.086 masih belum memenuhi kriteria dimana nilainya harus ≤ 0.08. Namun demikian, sebagian besar

44

pengujian secara deskriptif sudah memenuhi kriteria model fit, sehingga dapat disimpulkan bahwa kecocokan keseluruhan model adalah baik.

Hasil Analisis Model Pengukuran Variabel Persepsi Kemudahan

Model pengukuran diartikan sebagai model pengukuran antara variabel laten Persepsi Kemudahan dengan masing-masing indikatornya. Hasil estimasi parameter standardized loading factor (nilai bobot) untuk model pengukuran Persepsi Kemudahan terdiri dari 6 indikator dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 13 Nilai Standardized Loading Indikator Terhadap Variabel Laten Persepsi Kemudahan

Variabel Item Indikator Nilai

Bobot Persepsi

Kemudahan

( )ξ

1

PEOU1 Arsip web mudah diakses 0.785

PEOU2 Menu mudah digunakan 0.842

PEOU3 Tata letak mudah dipelajari 0.718 PEOU4 Menu bantuan mudah dimengerti 0.725 PEOU5 Indeks alfabetis mudah ditemukan 0.839 PEOU6 Pilihan kategori mudah didapatkan 0.830 Pada Tabel 12 dapat diperoleh informasi berkaitan dengan nilai bobot yang diberikan oleh 6 indikator terhadap variabel laten persepsi kemudahan (

ξ

1) terlihat ke 6 indikator memiliki nilai loading yang besar (di atas 0.50). Hal ini mengindikasikan bahwa ke 6 indikator memberikan kontribusi yang baik dan valid dalam mengukur variabel persepsi kemudahan.

Berikut ini adalah analisis mengenai besar kontribusi yang diberikan oleh masing-masing indikator terhadap variabel persepsi kemudahan, yaitu :

1. Indikator PEOU1 (Arsip web mudah diakses) berkontribusi dalam mengukur variabel persepsi kemudahan sebesar 0.785.

2. Indikator PEOU2 (Menu mudah digunakan) berkontribusi dalam mengukur variabel persepsi kemudahan sebesar 0.842.

3. Indikator PEOU3 (Tata letak mudah dipelajari) berkontribusi dalam mengukur variabel persepsi kemudahan sebesar 0.718.

4. Indikator PEOU4 (Menu bantuan mudah dimengerti) berkontribusi dalam mengukur variabel persepsi kemudahan sebesar 0.725.

5. Indikator PEOU5 (Indeks alfabetis mudah ditemukan) berkontribusi dalam ≤mengukur variabel persepsi kemudahan sebesar 0.839.

6. Indikator PEOU6 (Pilihan kategori mudah didapatkan) berkontribusi dalam mengukur variabel persepsi kemudahan sebesar 0.830.

Untuk variabel persepsi kemudahan terlihat bahwa indikator yang berkontribusi paling besar adalah indikator PEOU2 (Menu mudah digunakan) yaitu sebesar 0.806, kontribusi terbesar kedua diberikan oleh indikator PEOU5 (Indeks alfabetis mudah ditemukan) sebesar 0.839. Sedangkan kontribusi terkecil pertama diberikan oleh indikator PEOU3 (Tata letak mudah dipelajari) sebesar 0.718 dan untuk kontribusi terkecil kedua yaitu oleh indikator PEOU4 (Menu bantuan mudah dimengerti) dengan nilai kontribusi 0.725.

Jika diakumulasikan, total kontribusi yang diberikan oleh 6 indikator dalam mengukur variabel persepsi kemudahan yaitu sebesar nilai Variance Extracted. Dari perhitungan sebelumnya untuk variabel persepsi kemudahan diperoleh nilai

45 Variance Extracted sebesar 0.6265. Hal ini menunjukkan bahwa ke 6 indikator yang mengukur variabel persepsi kemudahan dapat menjelaskan variabel tersebut sebesar 62.25%.

Hasil Analisis Model Pengukuran Variabel Persepsi Manfaat

Model pengukuran diartikan sebagai model pengukuran antara variabel laten Persepsi Manfaat dengan masing-masing indikatornya. Hasil estimasi parameter standardized loading factor (nilai bobot) untuk model pengukuran Persepsi Manfaat terdiri dari 5 indikator dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 14 Nilai Standardized Loading Indikator Terhadap Variabel Laten Persepsi Manfaat

Dimensi Item Indikator Nilai

Bobot Persepsi

Manfaat

( )η

1

PU1 Arsip web memenuhi informasi 0.822

PU2 Data statistik memberikan informasi 0.748 PU3 Akses arsip web menghemat waktu 0.829 PU4 Akses arsip web dapat hemat biaya 0.822 PU5 Sumber informasi yang hemat waktu dan biaya 0.839 Pada Tabel 13 dapat diperoleh informasi berkaitan dengan nilai bobot yang diberikan oleh 5 indikator terhadap variabel laten persepsi manfaat (

η

1), terlihat ke 5 indikator memiliki nilai loading yang besar (di atas 0.50). Hal ini mengindikasikan bahwa ke 5 indikator memberikan kontribusi yang baik dan valid dalam mengukur variabel persepsi manfaat.

Berikut ini adalah analisis mengenai besar kontribusi yang diberikan oleh masing-masing indikator terhadap variabel persepsi manfaat, yaitu :

1. Indikator PU1 (Arsip web memenuhi informasi) berkontribusi dalam mengukur variabel persepsi manfaat sebesar 0.822.

2. Indikator PU2 (Data statistik memberikan informasi) berkontribusi dalam mengukur variabel persepsi manfaat sebesar 0.748.

3. Indikator PU3 (Akses arsip web menghemat waktu) berkontribusi dalam mengukur variabel persepsi manfaat sebesar 0.829

4. Indikator PU4 (Akses arsip web dapat hemat biaya) berkontribusi dalam mengukur variabel persepsi manfaat sebesar 0.822.

5. Indikator PU5 (Sumber informasi yang hemat waktu dan biaya) berkontribusi dalam mengukur variabel persepsi manfaat sebesar 0.839.

Untuk variabel persepsi manfaat terlihat bahwa indikator yang berkontribusi paling besar adalah indikator PU5 (Sumber informasi yang hemat waktu dan biaya) yaitu sebesar 0.838, kontribusi terbesar kedua diberikan oleh indikator PU3 (Akses arsip web menghemat waktu) sebesar 0.829. Sedangkan kontribusi terkecil pertama diberikan oleh indikator PU2 (Data statistik memberikan informasi) sebesar 0.748 dan untuk kontribusi terkecil kedua yaitu oleh indikator PU4 (Akses arsip web dapat hemat biaya) dengan nilai kontribusi 0.822.

Jika diakumulasikan, total kontribusi yang diberikan oleh 5 indikator dalam

Dokumen terkait