• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pemanfaatan Sistem Preservasi Arsip Web Indonesia Menggunakan Technology Acceptance Model Studi Kasus Pada Perpustakaan Nasional Ri.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Pemanfaatan Sistem Preservasi Arsip Web Indonesia Menggunakan Technology Acceptance Model Studi Kasus Pada Perpustakaan Nasional Ri."

Copied!
108
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PEMANFAATAN SISTEM PRESERVASI ARSIP

WEB INDONESIA MENGGUNAKAN

TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL

STUDI KASUS PADA PERPUSTAKAAN NASIONAL RI

NOVI MURDIYANTI

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI TUGAS AKHIR DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul Analisis Pemanfaatan Sistem Preservasi Arsip Web Indonesia Menggunakan Technology Acceptance Model Studi Kasus Pada Perpustakaan Nasional RI adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tugas akhir ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

(4)

RINGKASAN

NOVI MURDIYANTI. Analisis Pemanfaatan Sistem Preservasi Arsip Web Indonesia Menggunakan Technology Acceptance Model Studi Kasus Pada Perpustakaan Nasional RI. Dibimbing oleh IRMAN HERMADI dan JOKO SANTOSO.

Arsip Web Indonesia merupakan salah satu bagian dari portal web Perpustakaan Digital Nasional RI yang mempunyai peran penting dalam upaya menyimpan, mengelola, mengarsipkan serta melestarikan warisan dokumenter Indonesia dalam format online. Untuk menjamin tersedianya akses informasi yang berkesinambungan, portal web Arsip Web Indonesia yang diresmikan pada tahun 2009 belum pernah dilakukan penelitian yang berkaitan dengan pemanfataan sistem preservasi arsip web ini. Pentingnya mengetahui hubungan kausal dari sebuah model yang berkaitan tentang persepsi dan perilaku pengguna dalam memanfaatkan Arsip Web Indonesia merupakan alasan penelitian ini dilakukan.

Tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan model, mengetahui faktor-faktor serta hubungan kausal dari penerimaan pengguna sistem preservasi arsip web di Perpustakaan Nasional RI dengan menggunakan Technology Acceptance Model (TAM). Variabel TAM yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari 1 variabel bebas yaitu persepsi kemudahan dan 4 variabel terikat yaitu persepsi manfaat, sikap pengguna, niat menggunakan dan penggunaan nyata. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pengumpulan data melalui survey dan kuesioner.

Populasi yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah pemustaka yang pernah mengakses website Perpustakaan Nasional RI. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode snowball sampling. Data primer yang diambil berupa hasil pengisian kuesioner yang meliputi 5 komponen dasar sebagai variable dengan menggunakan skala likert dalam 4 kategori pilihan, pada 110 responden yang telah menggunakan Arsip Web Indonesia. Teknis analisis data penelitian ini menggunakan pengujian instrumen (uji validitas dan reliabilitas), analisis deskriptif dan analisis inferensial yaitu menggunakan Structural Equation Model (SEM) dengan alat bantu pengolahan analisis data menggunakan softaware IBM SPSS AMOS Versi 21.

Hasil analisis dalam penelitian ini menyimpulkan bahwa hanya variabel Persepsi Manfaat terhadap Niat Menggunakan yang tidak mempunyai pengaruh positif dan signifikan. Dari analisis data, diperoleh koefisien jalur kedua variabel tersebut sebesar 0.155, dimana nilai t-statistik (Critical Ratio/CR) sebesar 0.736 lebih kecil dari nilai t-tabel sebesar 1.960 pada taraf signifikan α = 0.05. Analisis tersebut menunjukkankan bahwa semakin tinggi pemanfaatan teknologi sistem arsip web, tidak akan selalu meningkatkan minat untuk menggunakan sistem arsip web.

(5)

SUMMARY

NOVI MURDIYANTI. Analysis of the Use of Indonesia Web Archive Preservation System Using Technology Acceptance Model A Case Study of National Library of Indonesia. Supervised by IRMAN HERMADI and JOKO SANTOSO.

Indonesia Web Archive is one part of the web portal of the National Digital Library that has an important role in the effort to store, manage, archive and preserve the documentary heritage of Indonesia in an online format. Web Portal of Indonesia Web Archive, which was inaugurated in 2009, is to ensure continuous availability of information access but has never been carried out research related to the utilization of this web archive preservation system. The importance of knowing a causal relationship from a model that relates about the perceptions and behaviors of users in utilizing the Indonesia Web Archive is the reason the study was conducted.

The purpose of this study is to get a model, knowing the factors and the causal relationship of user acceptance on web archive preservation system at the National Library by using Technology Acceptance Model (TAM). TAM variables used in this study consists of one independent variable, namely the perception of simplicity and four dependent variables, namely perceived usefulness, user attitude, intention to use and actual use. This research is a quantitative research with data collection through surveys and questionnaires.

The population which is the object of this research is pemustaka ever accessing the website of the National Library. The sampling technique used is the snowball sampling method. Primary data are taken in the form of the results of questionnaires, which includes five basic components as variable using a Likert scale with four categories of selection, filled by 110 respondents who have used the Indonesia Web Archive. Technical data analysis of this study using a test instrument (validity and reliability); the analysis is descriptive and inferential analysis using Structural Equation Model (SEM) with processing aids software data analysis using IBM SPSS AMOS version 21.

The results of the analysis in this study concluded that only variable Perceived Benefits to Using Intention that does not have a positive and significant influence. From the analysis of the data, the path coefficients obtained of both variables is 0.155, where the value of t-statistic (Critical Ratio / CR) of 0. 736 is smaller than t-table value of 1. 960 at significance level α = 0. 05. The analysis showed that the higher utilization of web archive system technology will not always increase the interest to use a web archive system.

(6)

© Hak Cipta Milik IPB, Tahun 2016

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan IPB

(7)

Tugas Akhir

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Profesional

pada

Program Studi Magister Teknologi Informasi untuk Perpustakaan

ANALISIS PEMANFAATAN SISTEM PRESERVASI ARSIP

WEB INDONESIA MENGGUNAKAN

TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL

STUDI KASUS PADA PERPUSTAKAAN NASIONAL RI

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2016

(8)
(9)
(10)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala karunia-Nya sehingga tugas akhir ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Juli 2014 ini ialah Analisis Pemanfaatan Sistem Preservasi Arsip Web Indonesia Menggunakan Technology Acceptance Model Studi Kasus Pada Perpustakaan Nasional RI. Penulis sadar bahwa tugas akhir ini tidak dapat tersusun tanpa bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Irman Hermadi Skom MS PhD dan Bapak Dr Joko Santoso MHum

selaku ketua dan anggota pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam memberikan saran dan perbaikan di tengah kesibukan yang sangat padat.

2. Perpustakaan Nasional RI selaku pemberi beasiswa selama mengikuti program pascasarjana IPB. Kepada Ibu Dra Sri Sumekar Msi dan Bapak Moh Kodir Ssos Msi selaku atasan penulis yang telah memberikan kesempatan dan keleluasan waktu dalam penyelesaian studi.

3. Bapak Aziz Kustiyo SSi MKom yang selalu memberi semangat kepada penulis untuk segera menyelesaikan tugas akhir ini.

4. Prof Dr Ir Pudji Mulyono MSi selaku Dosen Penguji dan Ibu Dr Yani Nurhadriyani SSi MT selaku Ketua Program Studi Magister Teknologi Informasi untuk Perpustakaan (MTIP) atas masukan, pengarahan dan bimbingan baik selama penyelesaian tugas akhir dan proses belajar.

5. Seluruh Dosen Program Studi MTIP yang telah membekali ilmu berkaitan dengan teknologi informasi dan ilmu perpustakaan dan tak lupa kepada Bapak Ficky yang telah membantu mengorganisasi kebutuhan administrasi. 6. Keluarga besar penulis terutama suami tercinta Syahristani Hidayat yang

telah memberi dukungan, Bapak Ibu tersayang yang memberikan semangat serta putri tercinta (Syahvinisa Nuraulia dan Syahviraisa Adhwaizzati) atas semua dukungan doa, cinta dan moral.

7. Teman-teman MTIP, Rekan-rekan staf Bidang Transformasi Digital dan narasumber yang telah memberi bantuan, perhatian serta dukungan penuh sehingga tugas akhir ini dapat diselesaikan.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan ridho-Nya dan ditambahkan ilmu pengetahuan-Nya kepada penulis, agar dapat terus menghasilkan karya-karya ilmiah bermutu dan bermanfaat bagi perkembangan dan kemajuan ilmu perpustakaan di Indonesia. Aamiin.

(11)

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL i

DAFTAR GAMBAR ii

DAFTAR LAMPIRAN iii

1 PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Perumusan Masalah 2

Tujuan Penelitian 3

Manfaat Penelitian 3

Ruang Lingkup Penelitian 3

2 TINJAUAN PUSTAKA 4

Sistem Preservasi 4

Sejarah Website 4

Website di Indonesia 5

Definisi Arsip Web dan Ruang Lingkup 6

Perkembangan Arsip Web di Indonesia 13

Technology Acceptance Model (TAM) 15

Structural Equation Modeling (SEM) 16

Hasil Studi Penelitian yang Relevan 17

Konsep Model Pendekatan 19

3 METODE 21

Tahapan Penelitian 21

Tahap Persiapan 21

Tahap Perumusan Model dan Pengumpulan Data 22

Perumusan Model TAM dan Hipotesis 22

Penentuan Teknik Pengumpulan Data 23

Pembuatan Kisi-kisi Instrumen Penelitian 24

Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian 26

Tahap Analisis dan Interpretasi 27

Teknis Analisis Data 27

Teknis Analisis Deskriptif 27

Teknis Analisis Inferensial 27

4 HASIL DAN PEMBAHASAN 33

Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian 33

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian 33

Gambaran Umum Responden 34

Teknis Analisis Deskriptif 35

Teknis Analisis Inferensial 40

5 PENUTUP 52

Kesimpulan 52

Saran 52

DAFTAR PUSTAKA 53

(12)

DAFTAR TABEL

1 Daftar nama domain tahun 2014 5

2 Penelitian relevan 18

3 Konstruk variabel dan indikator 19

4 Kisi-kisi instrumen kuesioner penelitian 25

5 Hasil uji validitas instrumen 33

6 Hasil uji reliabilitas instrumen 33

7 Daftar butir koefisien korelasi kuesioner penelitian 34

8 Profil responden penelitian 34

9 Rekapitulasi tingkat penerimaan responden 38

10 Pengujian validitas model pengukuran 41

11 Pengujian reliabilitas model pengukuran 42

12 Nilai kesesuaian model keseluruhan 43

13 Nilai standardized loading indikator terhadap variabel laten persepsi kemudahan 44

14 Nilai standardized loading indikator terhadap variabel laten persepsi manfaat 45

15 Nilai standardized loading indikator terhadap variabel laten sikap pengguna 46

16 Nilai standardized loading indikator terhadap variabel laten niat menggunakan 47

17 Nilai standardized loading indikator terhadap variabel laten penggunaan nyat 47

18 Rekapitulasi hasil pengujian hipotesis 50

19 Pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung 51

DAFTAR GAMBAR

1 Persentase penggunaan layanan alokasi IP Adress 5

2 Bagan alur kerja alat kurator web (Web Curator Tool) 9

3 Model alur penyimpanan file WARC oleh crawler 12

4 Halaman Antarmuka Portal Web Arsip Web Indonesia 14

5 Data statistik hasil pengarsipan web dan kunjungan 14

6 Diagram jalur teori Technology Acceptance Model (TAM) 15

7 Konsep model TAM dalam Sistem Arsip Web Indonesia 19

8 Rancangan penelitian 21

9 Konstruksi awal diagram jalur SEM pada TAM 22

10 Pengembangan diagram jalur 25

11 Diagram jalur dalam model persamaan struktural 28

12 Responden berdasarkan jenis kelamin 36

13 Responden berdasarkan usia 36

14 Responden berdasarkan pendidikan 36

15 Responden berdasarkan pekerjaan 37

16 Responden berdasarkan Intensitas akses web 37

(13)

18 Diagram jalur hasil estimasi 40 19 Diagram jalur hasil estimasi parameter model strukutral 48

DAFTAR LAMPIRAN

1 Elemen metadata dublin core DCMES 57

2 Daftar item kuesioner 58

3 Hasil uji validitas instrumen penelitian 62 4 Hasil uji reliabilitas instrumen penelitian 66

5 Form kuesioner penelitian online 68

6 Komposisi data responden 74

7 Rekapitulasi tingkat penerimaan responden 77

8 Normalitas Data Multivariat 82

9 Analisis Reliabilitas Model Pengukuran 86

(14)
(15)

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

World Wide Web adalah sistem Internet yang mendistribusikan informasi grafis, hyperlink dokumen tertulis dan tersimpan dalam sebuah format yang disebut hypertext markup language (HTML). Adanya hyperlink memungkinkan isi web saling terkait, secara lokal dan global yang terprogram berdasarkan hypertext transfer protocol (HTTP). Keberadaan web sebagai sumber informasi global telah menciptakan sebuah tantangan baru untuk pengarsipan bahan digital. Terus berkembangnya ukuran web dengan sifat dinamis dan masif dalam isinya, menjadikan perhatian khusus bagaimana konten web akan diambil, disimpan dan diakses untuk jangka panjang. Hal demikian merupakan kunci masalah yang harus ditangani oleh program pengarsipan elektronik. Revolusi informasi menjadikan web sebuah imperium yang menyimpan, mengatur, mengakses dan menyebarkan berbagai informasi dengan dukungan teknologi. Perkembangan teknologi informasi dan pemanfaatannya terus meningkat seiring waktu. Kecepatan dan keakuratan informasi akan menjadi tuntutan sebuah institusi untuk selalu meningkatkan kualitas pelayanan terhadap publik. Layanan informasi yang diberikan perpustakaan pun menuju kepada pelayanan berbasis teknologi. Perkembangan perpustakan digital di era globalisasi mendukung peningkatan akses sumber informasi dan layanan perpustakaan dalam media jaringan Internet.

Perpustakaan Digital Nasional merupakan jaringan informasi yang dibentuk oleh Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas RI) dengan kerjasama berbagai jenis perpustakaan di Indonesia yang mempunyai tujuan untuk mempromosikan pemahaman dan kesadaran antar budaya dalam lingkup nasional dan menyediakan berbagai bahan perpustakaan yang bernilai budaya tinggi sehingga dapat diakses publik melalui World Wide Web (WWW) secara terbuka. Dalam pembangunan perpustakaan digital ini Perpusnas RI berinisiatif untuk terus mengembangkan sistem perpustakaan yang terintegrasi sesuai dengan amanah UU No.43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, dengan memanfaatkan dukungan teknologi informasi dan komunikasi. Sebagai lembaga yang menyediakan akses sumber informasi online dan layanan kepada publik, Perpusnas RI hingga tahun 2014 memiliki lebih dari 42 situs dan portal web termasuk aplikasi berbasis web. Arsip Web Indonesia merupakan salah satu bagian dari portal web Perpustakaan Digital Nasional RI yang mempunyai peran penting dalam upaya menyimpan, mengelola, mengarsipkan serta melestarikan warisan dokumenter Indonesia dalam format online. Pengarsipan web adalah proses mengumpulkan cuplikan-cuplikan website dan memastikan koleksi tersebut terpelihara dalam satu situs web arsip untuk memenuhi kepentingan peneliti, sejarawan, dan publik masa mendatang.

(16)

2

Materi digital dari web saat ini menjadi pusat dan bagian esensial sumber informasi dunia. Akses terhadap materi informasi yang ditampilkan melalui web senantiasa dalam ancaman kefanaan. Kefanaan ini disebabkan oleh dinamika informasi di dalam web berikut perubahan teknologi informasi dan komunikasi untuk tetap dapat mengakses atau menggunakan informasi tersebut. Untuk itu diperlukan preservasi arsip web sebagai langkah awal untuk menjamin konten web tersebut terorganisir, terdokumentasi, dan terkelola secara tepat untuk kebutuhan akses jangka panjang.

Arsip web merupakan sarana berbentuk sistem database berbasis web yang memiliki konten ilmiah dalam sisi nilai intelektualitas suatu objek website. Sejak peresmian portal web Arsip Web Indonesia pada tahun 2009 diperoleh data setiap tahun terdapat peningkatan koleksi pengarsipan web hingga saat ini tercatat 54.091 berkas yang telah dikategorikan berdasarkan 17 subjek, berbeda halnya dengan jumlah kunjungan dari data statistik Web Anaytics pada portal web Arsip Web Indonesia di Perpusnas RI menunjukkan penurunan di setiap tahun. Hasil pengamatan tersebut terlihat bahwa koleksi pengarsipan web belum termanfaatkan secara maksimal dan untuk menjamin tersedianya akses informasi yang berkesinambungan maka perlu dilakukan evaluasi pemanfaatan terkait faktor apa saja yang saling berhubungan dan mempengaruhi tingkat penerimaan pengguna terhadap teknologi sistem preservasi arsip web dari portal web ini. Sehingga dapat diketahui hubungan kausal antara kemudahan dan manfaat yang diterima oleh pengguna akan berpengaruh pada tingkat intensitas dari penggunaan portal web Arsip Web Indonesia.

Berdasarkan informasi yang diperoleh sejak berjalannya sistem preservasi arsip web belum pernah dilakukan penelitian oleh mahasiswa, dosen, peneliti maupun staf yang berkaitan dalam kegiatan tersebut. Untuk itu perlu adanya dilakukan penelitian dengan menggunakan suatu model penerimaan teknologi yang telah dikembangkan oleh (Davis et al. 1989) yang mampu menjelaskan dan memprediksi penerimaan suatu teknologi oleh pengguna. Model yang dikenal dengan istilah Technology Acceptance Model (TAM) menjelaskan bahwa penerimaan teknologi melalui berbagai dimensi tertentu dapat mempengaruhi penerimaan teknologi oleh pengguna. Pada model TAM menggunakan dua variabel masukan utama, yaitu usefulness (kemanfaatan) dan ease of use (kemudahan) dengan menempatkan beberapa faktor lain di antaranya sikap, niat dan perilaku pengguna, sehingga sukses atau tidaknya penerapan teknologi sistem preservasi arsip web sangat tergantung pada penggunaan teknologi tersebut.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui penerimaan teknologi sistem preservasi arsip web dengan menggunakan metodologi permodelan TAM sebagai kerangka teoritis dan teknik analisis statistik multivariat Structural Equation Modeling (SEM) dengan menggunakan alat bantu software AMOS (Analysis of Moment Structures).

Perumusan Masalah

(17)

3 Pepusnas RI ?”. Untuk menjawab permasalahan tersebut, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut, yaitu:

1. Mengetahui model yang dapat menjelaskan faktor apa saja yang saling berhubungan dan mempengaruhi tingkat penerimaan pengguna terhadap teknologi sistem arsip web.

2. Mengetahui bagaimana hubungan kausal antara faktor kemudahan dan manfaat yang diterima oleh pengguna akan mempengaruhi intensitas penggunaan sistem preservasi Arsip Web Indonesia.

Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana model yang dapat menjelaskan penerimaan pengguna terhadap sistem preservasi Arsip Web Indonesia dalam rangka pelestarian bahan perpustakaan online.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan sistem preservasi Arsip Web Indonesia sebagai sarana pelestarian informasi.

3. Untuk mengetahui hubungan kausal antara faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan pengguna terhadap sistem preservasi Arsip Web Indonesia.

Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan bukti empiris yang menjelaskan gambaran menyeluruh mengenai tingkat penerimaan dari penerapan sistem preservasi Arsip Web Indonesia di Perpusnas RI.

2. Sebagai acuan yang dapat dijadikan bahan referensi untuk mengembangkan penelitian lebih lanjut dalam memanfaatkan sarana penelusuran informasi yang efektif melalui sistem preservasi arsip web dalam rangka memenuhi kebutuhan informasi.

3. Dapat menjadi bahan pemikiran dan pertimbangan bagi pihak terkait dalam manajemen fungsi pengendalian dan meningkatkan ketersediaan sumber informasi perpustakaan berbasis web.

Ruang Lingkup Penelitian

Pada penelitian ini, batasan ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas difokuskan sebagai berikut:

1. Pengarsipan web yang dilakukan oleh Perpusnas RI berdasarkan pendekatan domain spesifik dengan alamat web yang berakhiran dengan ekstensi “.id”. 2. Kajian faktor-faktor penerimaan sistem preservasi arsip web berfokus pada

(18)

4

2

TINJAUAN PUSTAKA

Sistem Preservasi

Presevasi bahan pustaka merupakan kegiatan pelestarian yang mencakup pada semua aspek usaha melestarikan semua bahan pustaka dan arsip, termasuk di dalamnya kebijakan pengolahan, sumber daya manusia, metode dan teknik penyimpanannya agar semua koleksi yang terdapat pada perpustakaan tersebut dapat dilestarikan dengan baik. Pada hakekatnya preservasi mencakup berbagai aspek, yaitu merupakan kegiatan melestarikan bahan pustaka atau arsip, termasuk di dalamnya yaitu kebijakan antara lain dalam kebijakaan pengelolaan, keuangan, sumber daya manusia, metode serta teknik penyimpanan (Basuki 1993). Sesuai dengan pendapat Dureau dan Clement (1986) bahwa preservasi mempunyai arti yang lebih luas, yaitu mencakup unsur-unsur pengelolaan, keuangan, cara penyimpanan, tenaga, teknik dan metoda untuk melestarikan informasi dan bentuk fisik bahan pustaka.

Sejarah Website

(WWW/W3) adalah istilah yang dikenal dengan website, sebuah kata yang tidak asing lagi di dunia teknologi. Awal sejarah web bermula di kota bernama Geneva dekat perbatasan Perancis dan Swiss, dengan pembentukan suatu organisasi yang didirikan oleh 18 negara di Eropa yang dikenal European Laboratory for Particle Physics (CERN). Pada tahun 1989 yang dipelopori oleh Sir Tim Berners-Lee dan peneliti lainnya dari CERN mengusulkan membuat sistem prototipe bernama Enquire, yang merupakan ide dasar untuk menciptakan WWW yang dikembangkan di John Poole's Image Computer Systems Ltd., merupakan web server pertama yang bernama httpd. Berlanjut di tahun 1994, Berners-Lee mendirikan World Wide Web Consortium (W3C) di Massachusetts Institute of Technology yang merupakan komunitas internasional yang bekerjasama untuk mengembangkan standar untuk teknologi web.

Interconnected network yang biasanya sering disebut dengan Internet adalah sebuah sistem komunikasi yang global menghubungkan jaringan komputer di seluruh dunia tanpa mengenal batas teritorial, hukum dan budaya. Jaringan dalam setiap komputer harus dapat berkomunikasi melalui sebuah bahasa standar (protokol), yaitu seperangkat aturan atau kesepakatan cara berkomunikasi lewat Internet berupa Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP).

(19)

5 Website di Indonesia

Pertumbuhan jaringan Internet di Indonesia menunjukkan kecenderungan yang sangat positif, potensi pengguna berkembang sedemikian pesat menunjukkan peningkatan jumlah jaringan Internet yang bertambah setiap tahun. Data yang dikeluarkan oleh Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) merupakan organisasi nirlaba yang dibentuk oleh komunitas Internet Indonesia bersama pemerintah pada 29 Desember 2006 untuk menjadi registri domain .id. Saat ini PANDI mengelola secara penuh domain co.id, biz.id, my.id, web.id, or.id, sch.id, ac.id, dan net.id, serta membantu pemerintah Republik Indonesia mengelola domain go.id dan mil.id.

Tabel 1 Daftar nama domain tahun 2014 (sumber: PANDI 2014)

Untuk mengetahui dengan pasti jumlah website yang berada di Indonesia hingga kini masih sulit, namun dari data yang diperoleh dari Indonesia Network Information Center (ID-NIC) sebagai institusi yang menangani pendaftaran dan pengelolaan domain TLD-ID Country (Top Level Domain yang menandakan negara Indonesia) memberikan arahan tersedianya pengelolaan informasi jaringan nasional yang mandiri dan berkelanjutan.

(20)

6

Definisi Arsip Web dan Ruang Lingkup

Internet telah memungkinkan setiap orang untuk berbagi pengetahuan, kreativitas, inovasi, dan koneksi. Sistem pelayanan informasi pada jaringan Internet yang dapat diakses melalui website seperti publikasi ilmiah, berita politik, karya seni, dokumen pemerintah, korespondensi serta beragam koleksi lain dapat didokumentasikan dan dilestarikan sebagai koleksi kontemporer.

Website atau Web merupakan repositori hypertext terbesar dan sudah banyak dikenal. Web terdiri dari miliaran dokumen yang didistribusikan jutaan komputer selama terhubung dengan perangkat komunikasi baik dengan saluran telepon, serat optik, Wireless Fidelty (WiFi), maupun General Pocket Radio Service (GPRS). Web telah menjadi gudang pengetahuan yang luas, dibangun dalam desentralisasi dengan cara kolaboratif. Web hidup, tumbuh, populer dan menjadi media partisipasi ekspresi tanpa pusat redaktur.

Dalam sejarah perjalanan arsip web dimulai pada tahun 1996, Brewster Kahle mendirikan Internet archive dengan misi menciptakan perpustakaan digital secara universal yang dapat diakses. Internet archive adalah suatu organisasi baru yang mengumpulkan bahan-bahan umum di Internet untuk membangun sebuah perpustakaan digital (Kahle 1997). Sebagai situs yang bekerja untuk melindungi hilangnya web yang memiliki nilai sejarah karena bersifat non permanen, pada tahun yang sama Perpustakaan Nasional Australia meresmikan program pengarsipan web yang pertama guna menangkap domain sejarah dan budaya nasional Australia. Kemudian pada tahun 2000, Perpustakaan Kongres memulai dengan proyek Minerva sekarang menjadi The Library of Congress Web Archives (LCWA), upaya pengarsipan web untuk menciptakan bahan koleksi topikal yang relevan dengan sejarah dan budaya Amerika. Diikuti oleh perpustakaan nasional yang lain, seperti British Library dengan UK Web Archive pada tahun 2005, Perpustakaan Nasional Perancis pada tahun 2006 dengan memperkenalkan BnF web archive, dan menyusul Perpustakaan Nasional RI pada tahun 2009 dengan sistem yang bernama Arsip Web. Proyek pengarsipan web juga telah dilakukan oleh beberapa universitas dengan tujuan untuk melengkapi koleksi digital dan bahan penelitian. Universitas yang telah melakukan pengarsipan web di antaranya Stanford WebBase Archive (Stanford, CA), Socio-Sense System di Universitas Tokyo (Tokyo, Jepang), dan Infomall Web di Peking University (Beijing, China).

Pada bulan Juli 2003, sebuah organisasi pengarsipan web didirikan dengan nama International Internet Preservation Consortium (IIPC) dengan dedikasi untuk mengembangkan standar dan alat open source terbaik, termasuk memfasilitasi kerjasama internasional secara luas serta penggunaan arsip web untuk penelitian warisan budaya. Jumlah anggota IIPC meningkat secara signifikan sejak tahun 2003 dan tercatat sampai dengan tahun 2011, lebih dari 40 lembaga yang telah ikut berpartisipasi.

Pengertian

Terinspirasi dari pengertian website yang dikemukakan oleh Noruzi (2004) dari Hukum S.R. Ranganathan Versi Five Laws of Library pada Web yang mengatakan bahwa :

1. Web resources are for use.

(21)

7 4. Save the time of the user.

5. The Web is a growing organism.

Hal ini menyiratkan bahwa web digunakan untuk belajar karena di dalamnya terdapat informasi yang dapat digunakan. Peran dari web adalah untuk melayani individu, masyarakat dan memaksimalkan manfaat komunikasi dalam proses sosial. Dalam sebuah situs resmi milik IIPC “Mengapa Web diarsip? Informasi yang diterbitkan pada WWW hari ini akan menjadi sumber daya utama untuk para peneliti mendatang”. Arsip web adalah proses mengumpulkan bagian dari WWW, pelestarian koleksi dalam format arsip dan melayankan arsip tersebut agar biasa diakses dan digunakan. Arsip web adalah sistem yang dirancang untuk mendukung alur kerja proses pengarsipan web secara selektif untuk melestarikan data dan dokumen.

Dikatakan oleh Masanes (2006) “saat ini arsip web menggunakan tiga pendekatan untuk mengatur dan menyimpan konten arsip web: sistem file lokal, arsip berbasis web dan arsip berbasis non-web. Semua tiga pendekatan menjaga intelektual isi dari halaman web, tetapi bervariasi dalam tingkat pelestarian konteks dan struktur”. Dalam buku tentang Web Archiving Bibliography menurut Ayala (2013) “pelestarian web adalah bagian dari pelestarian digital, yaitu proses mempertahankan sumber daya Internet dalam kondisi yang cocok untuk digunakan”. Jelas kiranya bahwa arsip web adalah suatu sistem jaringan pengarsipan yang merupakan tindakan menyimpan sumber informasi Internet untuk menjaga sejarah, informasi, hukum, dan merekam bukti.

Konsep Dasar

Pengarsipan web memerlukan beberapa proses teknis dan biasanya terjadi dalam urutan sebagai berikut:

1. Fase Seleksi (selection): Dalam fase ini, arsiparis web memilih sumber daya Internet untuk dilestarikan dengan melakukan browsing yaitu pencarian informasi dengan batasan sesuai subjek yang telah ditentukan. Perangkat yang digunakan dalam fase ini berupa peramban (web browser) yaitu aplikasi untuk membuka informasi yang ada di Internet seperti Microsoft Internet Explorer, Mozilla Firefox, Google Chrome, dan sebagainya.

2. Fase Akuisisi (acquisition) / Cuplik (capture) / Panen (harvest): Fase yang dikerjakan oleh sebuah mesin yang dikenal sebagai 'crawler' yang mempunyai fungsi utama yaitu mengumpulkan Uniform Resource Locator (URL) / link dengan cara memindai halaman hyperlink untuk dikumpulkan menjadi satu. Dengan prinsip dasar crawling yaitu: mengunjungi setiap sumber informasi untuk ditangkap, membuat salinan, dan menyimpannya dalam database. Dalam fase ini juga dilengkapi dengan perangkat lain di antaranya HERITRIX, Web Curator Tool dan Nutchwax.

3. Fase Akses (access) : Fase ini menyediakan akses dari konten yang diambil. Wayback machine memegang peranan penting sebagai perangkat untuk navigasi dan menampilkan kembali web yang telah diarsip.

Model Pendekatan

(22)

8

elektronik. Selain itu, sejumlah kemitraan internasional juga telah berhasil dalam mengeksplorasi dan menguji teori dan praktek pengarsipan digital. Ada lima model pendekatan yang telah dikembangkan untuk koleksi konten yang dapat dikategorikan sebagai berikut (PADI 2014):

1. Global Domain

Pendekatan komprehensif yang melibatkan kumpulan web dari sumber informasi online, menggunakan sistem pemanen dengan secara otomatis mengambil seluruh materi web nasional, seperti yang dilakukan oleh Swedish kulturarw3 (Cultural Heritage Cubed) dan Finlandia dalam proyek EVA. 2. Selektif

Pendekatan selektif ditujukan untuk pengarsipan yang sudah didefinisikan dari bagian web yang merupakan sumber informasi, sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Seleksi didasarkan pada tema, subjek, dan kualitas sumber informasi dari suatu rangkaian web yang dianggap penting dan relevan. Model pemanenan selektif, awalnya diadopsi oleh Australia PANDORA arsip web, dengan memerlukan 'snapshot' dari koleksi web tertentu pada interval yang sudah dijadwalkan.

3. Tematik

Bentuk lain dari pengarsipan web dengan model pendekatan selektif yang melibatkan proses pengumpulan dan pelestarian konten web yang berkaitan dengan topik atau peristiwa tertentu. Perpustakaan Kongres dengan proyek Minerva telah menggunakan pendekatan ini untuk memilih publikasi elektronik yang akan diarsip.

4. Deposit

Di beberapa negara penerbit sumber informasi online memberikan hak akses secara sukarela sesuai dengan hukum deposit. Sebuah kesuksesan dari skema perjanjian dengan penerbit melalui hukum deposit yaitu pengarsipan jurnal dalam bentuk elektronik telah berjalan di negara Belanda, sementara di Swedia sumber informasi statis dan dinamis Internet merupakan persyaratan legislatif dari hukum deposit.

5. Gabungan

Semakin banyak program pengarsipan web yang menyimpulkan bahwa tidak ada satu model pengarsipan sepenuhnya memuaskan untuk melestarikan warisan nasional secara online. Sebaliknya, negara-negara seperti Perancis dan Denmark telah menemukan bahwa dengan menggunakan teknik kombinasi dari pendekatan komprehensif, selektif, dan tematik, cakupan bahan sumber informasi dapat dicapai secara optimum.

Dari kelima model pendekatan di atas, Perpustakaan Nasional RI menekankan kuat pemilihan model pengarsipan web sebagai berikut:

a. Domain spesifik, yaitu pengarsipan web berdasarkan pada alamatnya web yang berakhiran dengan ektensi “.id”;

b. Selektif, yaitu dengan mengumpulkan dan menyediakan akses jangka panjang ke beberapa publikasi dan web terpilih tentang subjek yang dianggap penting serta relevan bagi Indonesia;

(23)

9 d. Deposit, sesuai dengan UU No.4 Tahun 1990 tentang serah simpan karya cetak dan karya rekam maka menghimpun situs web berdasarkan legalitas formal.

Alur Kerja

Semakin banyak warisan dokumenter yang tersedia secara online, dengan sifat masif dan dinamis dari konten web merupakan tantangan untuk membangun alat pengelola web dalam proses pengarsipan. Sekaligus mendukung model alur kerja arsip web dari serangkaian tugas dan proses yang terdiri dari:

1. Mencari, mengidentifikasi, dan memilih web

2. Mendaftarkan dan merekam izin web yang akan diarsip 3. Mengatur sistem pengelola clawer

4. Melakukan panen

5. Pemeriksaan jaminan kualitas 6. Memulai proses pengarsipan, dan

7. Mengorganisir akses, tampilan, dan rute penemuan metadata untuk sumber informasi yang diarsipkan.

Web Curator Tool sebagai alat kurator yang dirancang untuk mengelola proses pengarsipan web selektif. Digunakan oleh banyak Perpustakaan Nasional dan lembaga dalam mengumpulkan konten web untuk melestarikan dokumen online yang mempunyai kemampuan adalah sebagai berikut:

(24)

10

a. Harvest Authorization, yang berfungsi untuk meminta izin melakukan web harvesting kepada pemilik web yang akan diarsipkan oleh Perpustakaan Nasional RI.

b. Selection, Scoping, and Scheduling, yang berfungsi untuk mengatur apa saja yang akan masuk dalam proses harversing, kapan proses harvesting dilakukan dan seberapa sering proses harvesting dijalankan.

c. Harvesting, yang berfungsi untuk mendownload materi web yang dipasang pada beberapa mesin.

d. Quality Review, yang berfungsi untuk memastikan bahwa proses harvesting berjalan sesuai dengan yang direncanakan dan fitur koreksi jika ada kesalahan pada proses harvesting.

e. Submitting, yang berfungsi menyimpan hasil proses harvesting kedalam sebuah arsip digital.

Standarisasi

Mengumpulkan dokumen online adalah proses otomatis yang dilakukan oleh perangkat lunak pemanen yaitu melakukan pengindeksan dan penyimpanan data dalam arsip sesuai dengan parameter. Saat ini, sebagian besar perangkat lunak yang digunakan adalah produk open source yang dikembangkan oleh IIPC secara lokal. File panen termasuk metadata yang relevan akan disimpan dalam format arsip standar yang didukung oleh konsorsium IIPC.

Metadata

Metadata dapat dikatakan sebagai data tentang data. Metadata adalah informasi terstruktur yang menggambarkan, menjelaskan, menempatkan atau mempermudah dalam proses pengambilan, penggunaan dan pengelolaan sumber informasi (NISO 2004). Metadata merupakan kunci untuk memastikan bahwa sumber informasi akan bertahan dan terus dapat diakses. Dalam lingkungan perpustakaan, metadata biasanya digunakan untuk deskripsi skema formal (bibliografi) sumber informasi yang diterapkan untuk semua jenis objek baik digital atau non-digital. Metadata menggambarkan isi, deskripsi fisik, lokasi, jenis, format file, dan bentuk informasi termasuk sejarah migrasi yang diperlukan untuk manajemen pengelolaan informasi digital. Terdapat tiga jenis metadata yaitu (NISO 2004) :

1. Metadata deskriptif

Data yang mengambarkan sumber informasi yang digunakan untuk tujuan penemuan dan identifikasi suatu objek yang mencangkup unsur-unsur seperti judul, abstrak, penulis dan kata kunci.

2. Metadata struktural

Data yang digunakan untuk menampilkan dan menavigasi sumber informasi seperti link (hubungan) antara daftar isi sumber informasi dengan halaman yang dipilih dalam suatu file digital.

3. Metadata administratif

Data yang menyediakan informasi untuk membantu mengelola sumber informasi, seperti tanggal pembuatan, jenis dokumen dan informasi teknis lainnya.

(25)

11 yang diarsipkan, seperti:

a. Informasi deskriptif (judul, URL, identifier, penerbit);

b. Status izin (apakah izin untuk arsip diberikan atau ditolak oleh sistem); c. Jenis sumber informasi;

d. Status (dipilih, ditolak, masih dipantau); e. Subyek (dipilih dari daftar kategori);

f. Nama koleksi (jika judul yang berkaitan dengan subjek);

g. Pembatasan Informasi (akses in-house hanya untuk jangka waktu tertentu). Sebagian besar kegiatan pengarsipan makro menggunakan salah satu rancangan dari dua format terkait untuk skala pengarsipan web yaitu: ARC dan WARC. Format file Archive (ARC) pertama kali dikembangkan oleh Brewster Kahle dan Mike Burner dari Internet Archive pada tahun 1996 untuk mengelola miliaran obyek dan digunakan saat ini oleh beberapa perpustakaan nasional. Motivasi untuk memperpanjang format ARC muncul dari diskusi dan pengalaman dari IIPC yang misinya adalah untuk memperoleh, menyimpan dan membuat akses pengetahuan dan informasi dari Internet untuk generasi mendatang. Standar Kelompok Kerja IIPC mengajukan ke ISO TC46/SC4/WG12 sebagai draft menyajikan format file Web ARChive (WARC). Draft diterima sebagai pos pekerjaan baru oleh ISO pada Mei 2005 dan diresmikan sebagai standar internasional pada bulan Mei 2009.

Terkait dengan sistem temu kembali dalam kategorisasi subjek pada pengarsipan web dapat dilihat dalam keterhubungan dengan Resource Description Framework (RDF) adalah suatu standar kerangka kerja untuk mewakili informasi di web guna memungkinkan interoperabilitas metadata. Dokumen ini mendefinisikan sintaks abstrak (model data) yang berfungsi untuk menghubungkan semua spesifikasi yang berbasis bahasa RDF. Kerangka kerja ini telah ditinjau dan menjadi rekomendasi dari W3C. Bentuk kerangka kerja yang mempresentasikan berbagai format sintaks dan memanfaatkan standar formal untuk deskripsi elemen metadata dapat digunakan Dublin Core Metadata Element Set versi 1.1 (DCMES) yang tujuan utamanya adalah membantu meningkatkan konsistensi metadata dan meningkatkan kejelasan, ruang lingkup internal dari elemen metadata dublin core (Beckett et al. 2002). Berikut unsur-unsur dari DCMES versi 1.1. yang terintergrasi dalam elemen metadata dublin core, dapat dilihat pada (lampiran 1).

International Organization for Standardization (ISO) 1. ISO 28500:2009

(26)

12

bagian 2.1 dari HTTP/1.1 (Fielding et al. 1999)

Format WARC diharapkan menjadi penerapan standar untuk struktur, pengelolaan dan penyimpan miliaran sumber informasi yang dikumpulkan dari web dan sebagai pedoman untuk membangun aplikasi web crawler (seperti software open source Heritrix) untuk mengumpulkan, mengelola, mengakses, dan bertukar konten. ISO 28500:2009 menetapkan format file WARC :

a. Untuk menyimpan baik isi payload dan kontrol informasi dari aplikasi lapisan utama protokol Internet, seperti HTTP, Domain Name System (DNS), dan File Transfer Protocol (FTP);

b. untuk menyimpan metadata yang terkait dengan data yang tersimpan lainnya (misalnya klasifikasi subjek, bahasa, encoding);

c. untuk mendukung kompresi data dan menjaga integritas data rekam;

d. untuk menyimpan semua kontrol informasi dari protokol panen, bukan hanya respon informasi;

e. untuk menyimpan hasil transformasi data yang terkait dengan data yang tersimpan lain;

f. untuk menyimpan saat deteksi duplikat terkait dengan data yang lain yang tersimpan;

g. untuk diperpanjang tanpa gangguan terhadap fungsi yang ada;

h. untuk mendukung penanganan catatan terlalu panjang dengan pemotongan atau segmentasi, mana yang diinginkan.

2. ISO TR 14873: 2013

Standar untuk statistik informasi dan masalah kualitas dokumentasi untuk pengarsipan web. Standar yang mendefinisikan statistik, syarat dan kriteria kualitas untuk pengarsipan web dengan mempertimbangkan kebutuhan dan praktek di berbagai organisasi seperti perpustakaan, arsip, museum, pusat penelitian dan yayasan pelestarian. ISO TR 14873: 2013 ditujukan untuk para profesional yang terlibat langsung dalam pengarsipan web. Hal ini juga berguna bagi otoritas pendanaan lembaga pengarsipan web dan pemangku kepentingan eksternal yang berfokus pada dasar prinsip-prinsip dan metode pengarsipan web yang digunakan dalam upaya untuk mencerminkan berbagai kepentingan dan keahlian pengguna dalam keseimbangan antara ilmu komputer, manajemen dan kepustakawanan.

(27)

13 Infrastruktur

Dalam pengelolaan sumber informasi, yang termasuk penilaian dalam rantai pengarsipan web menurut IIPC di antaranya akuisisi, seleksi dan verifikasi, penyimpanan koleksi dan pemeliharaan, akses dan alat temu kembali. Dalam sebuah sistem arsip web terdapat 5 komponen utama dimana masing-masing komponen mempunyai fungsi terkait alur kerja yang terintegrasi dari arsip web, di antaranya sebagai berikut (Santoso 2010):

1. Indexer. Berfungsi melakukan pengindeksan web yang dipilih untuk diarsip oleh Perpustakaan Nasional RI.

2. Clawler. Berfungsi melakukan penelusuran terhadap web yang ada dalam indexer, seolah-olah sebagai user yang sedang menelusuri web-web tersebut. 3. Ingest. Berfungsi melakukan penjadwalan dari web yang akan diarsip.

4. Storage. Berfungsi sebagai penyimpanan hasil crawling, termasuk pengklasifikasian berdasarkan topik web.

5. Web Archive. Berfungsi sebagai arsip yang bisa diakses oleh user, sesuai dengan aturan-aturan yang telah ditetapkan dalam content management.

Sistem pengarsipan web yang berjalan hingga saat ini dengan memanfaatkan sistem yang telah dikembangkan oleh praktisi-praktisi internasional. Sistem ini dirancang untuk mendukung alur kerja pengarsipan web yang meliputi:

a. Web Curator Tool sebagai alat kurator yang dirancang untuk mengelola proses pengarsipan web.

b. HERITRIX sebagai perangkat untuk melakukan unduh bahan web. c. Nutchwax sebagai perangkat untuk pengindeksan.

d. Wayback Mechine sebagai alat untuk menavigasi terhadap web yang telah diarsip dan sebagai sarana menampilkan kembali web yang telah diharvest.

Perkembangan Arsip Web di Indonesia

Web adalah halaman informasi di Internet. Dengan sifat dinamis dan masif dari web, hal ini menciptakan tantangan baru bagi lembaga institusi untuk dapat menyimpan, mengatur, mengakses dan menyebarkan informasi yang tersedia di web. Dalam rangka melestarikan warisan budaya, menjaga kontinuitas akses konten yang telah hilang dari web dan memastikan konten web ini bertahan untuk generasi mendatang maka telah banyak perpustakaan melakukan pengarsipan web yang dipilih secara selektif dengan harus diambil, disimpan dan diakses secara real-time dari sumber daya web untuk pelestarian.

(28)

14

Gambar 4 Halaman antarmuka portal web Arsip Web Indonesia

Gambar 5 Data statistik hasil pengarsipan web dan kunjungan Periode September 2014

(sumber: Web Anaytics Arsip Web Perpusnas RI)

(29)

15

Technology Acceptance Model

TAM dikembangkan oleh (Davis et al. 1989) dari teori yang berasal dari ranah ilmu psikologi yaitu Theory of Reasoned Action (TRA) yang merupakan teori sebab akibat dari reaksi dan persepsi seseorang yang akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku terhadap kemudahan dan kegunaan dalam penggunaan teknologi sehingga dijadikan tolak ukur dalam penerimaan teknologi. Penggunaan TAM selain dapat menjelaskan suatu sistem dapat diterima atau ditolak, metode ini juga memberikan masukan untuk memperbaiki suatu sistem terknologi agar lebih bisa diterima oleh penggunanya (Davis et al. 1989). Model TAM mengasumsikan bahwa kepercayaan pengguna terhadap kemanfaatan (perceived usefulness) dan kemudahan (perceived of ease of use) adalah penentu utama bagi seseorang untuk mengadopsi suatu sistem atau teknologi. Menurut TAM kedua hal ini menjadi dasar dari sikap seseorang terhadap penggunaan suatu sistem (attitude towards using), yang kemudian menciptakan perilaku penggunaan sistem (actual system use) pada diri pengguna (Lu et al. 2003). Sehingga pada model ini dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Persepsi Kemudahan (Perceived Ease of Use)

Perceived Ease of Use (PEOU) Menurut Davis et al. (1989) didefinisikan sebagai “tingkat kepercayaan seseorang dengan menggunakan teknologi/sistem tertentu akan mempermudah usaha yang dilakukan”. Dijelaskan bahwa ketika pengguna percaya bahwa suatu sistem yang digunakan akan mudah untuk dipahami. Pendapat Saade dan Bahli (2005) menjelaskan bahwa PEOU merupakan sebuah tingkat kepercayaan seseorang bahwa penggunaan dari sistem bisa meningkatkan performance dari pekerjaan yang dilakukan.

2. Persepsi Kemanfaatan (Perceived Usefulness)

Didefinisikan Perceived Usefulness (PU) sebagai “tingkat di mana seseorang percaya bahwa menggunakan sistem akan memberikan kontribusi untuk mencapai tujuan tertentu” (Davis et al. 1989). Pendapat ini menjelaskan bahwa suatu keadaan dimana pengguna percaya bahwa dalam menggunakan suatu sistem akan meningkatkan performansinya. Perceived usefulness merupakan sebuah tingkat kepercayaan seseorang bahwa penggunaan dari sistem akan memudahkan berbagai pekerjaan sehingga pekerjaan bisa dilakukan dengan lebih cepat (Lin et al. 2010).

(30)

16

3. Sikap terhadap penggunaan (Attitude Toward Using)

Dalam TAM Attitude Toward Using (ATU) dikonsepkan sebagai “sikap terhadap penggunaan sistem yang berbentuk penerimaan atau penolakan sebagai akibat dari bilamana seseorang menggunakan suatu teknologi/sistem dalam pekerjaannya” (Davis et al. 1989). Attitude atau sikap didefinisikan sebagai feeling (perasaan) negatif atau positif pengguna secara individual dalam mengevaluasi suatu sistem.

4. Niat untuk menggunakan (Behavioral Intention)

Behavioral Intention (BI) merupakan “Kecenderungan perilaku untuk tetap menggunakan suatu teknologi” (Davis et al. 1989). Bentuk kecenderungan pengguna yang dapat diprediksi untuk menggunakan suatu sistem.

5. Penggunaan Nyata (Actual Usage)

Dikonsepkan dalam TAM bentuk Actual Usage (AU) adalah ”pengukuran terhadap frekuensi dan durasi waktu penggunaan teknologi” (Davis et al. 1989). Konsep diatas merupakan kondisi sesungguhnya dari penggunaan suatu sistem.

Structural Equation Modeling

Structural Equation Modeling (SEM) merupakan salah satu metodologi statistik dengan menggunakan pendekatan konfirmasi untuk menganalisa teori struktural hubungan kausal variabel secara kompleks yang dibangun berdasarkan fenomena-fenomena (Byrne 2010). SEM membangun suatu model hipotesis yang terdiri dari model struktural yang berisi variabel laten dan variabel manifes dan model pengukuran dalam bentuk diagram jalur yang berdasarkan justifikasi teori. SEM dapat menganalisis hubungan antara variabel laten dengan variabel indikatornya, hubungan antar sesama variabel laten lainnya serta mengetahui besarnya kesalahan pengukuran.

1. Model dalam SEM

SEM berisi dua jenis model, yakni measurement model dan structural model, maka alat analisis yang digunakan juga terkait dengan tujuan analisis kedua jenis model tersebut, yaitu (Santoso 2011):

a. Confirmatory Factor Analysis (CFA), b. Multiple Regression Analysis (MRA).

CFA digunakan untuk menguji sebuah measurement model. Dengan alat ini, akan diketahui apakah indikator-indikator yang ada memang benar-benar dapat menjelaskan sebuah konstruk (variabel laten).

MRA digunakan untuk menguji sebuah struktural model. Dengan alat ini dapat diketahui apakah ada hubungan yang signifikan di antara variabel-variabel eksogen (independen) dengan endogen (dependen).

2. Variabel-variabel dalam SEM

Menurut Wijayanto (2008) variabel SEM terbagi menjadi 2 jenis, yaitu variabel manifes dan variabel laten.

a. Manifest Variabel (ML)

Variabel manifes adalah variabel yang dapat diamati atau indikator dapat diukur dari variabel laten. Variabel ini digunakan dalam setiap pertanyaan kuesioner yang mewakili sebuah variabel teramati.

(31)

17 Variabel laten merupakan konsep abstrak yang tidak dapat diukur secara langsung. Terdapat dua jenis variabel laten didalam SEM yakni : variabel eksogen dan variabel endogen. Variabel eksogen selalu muncul sebagai variabel independen (bebas) pada setiap persamaan yang ada didalam model, sedangkan variabel endogen merupakan variabel dependen (terikat) dengan variabel lainnya.

3. Tahapan Pemodelan dan Analisis SEM

Pada tahap ini dilakukan proses pengolahan, analisis dan pembahasan dari data yang sudah dikumpulkan sebelumnya. Pengolahan pada tahap ini menggunakan alat bantu software yakni analisis faktor dan analisis regresi berganda, seperti LISREL, AMOS, EQS, dan Mplus (Santoso 2011). Adapun software pengolah data yang digunakan pada penelitian ini adalah AMOS (Analysis of Moment Structures) dikembangkan oleh James L. Arbuckle dengan program aplikasi SPSS (Statistical Package for Social Science).

Tujuan akhir dari SEM adalah mendapatkan model struktural yang bermanfaat untuk prediksi atau pembuktian model. Pendekatan dasar untuk melakukan analisis SEM menurut Hair et al. (1998) tahapan pemodelan dan analisis persamaan struktural menjadi 7 (tujuh) langkah, yaitu:

1. Pengembangan Model Berdasarkan Teori 2. Membangun Diagram Jalur

3. Konversi Diagram Jalur Ke dalam Persamaan Struktural 4. Memilih Matriks Input dan Estimasi Model

5. Evaluasi Masalah Identifikasi Model 6. Evaluasi Asumsi dan Kesesuaian Model 7. Interpretasi dan Modifikasi model

Langkah pertama dari tahapan permodelan analisis SEM yaitu dengan membangun sebuah model yang secara teoritis mempunyai kebenaran untuk mendukung masalah yang sedang diuji. Selanjutnya dari model teoris yang telah dibangun tersebut digambarkan hubungan kausal mengenai fenomena yang diteliti didalam sebuah diagram jalur. Kemudian mengkonvesi diagram jalur kedalam bentuk persamaan struktural dengan memilih jenis input, mengidentifikasi dan mengevaluasi kesesuaian model. Langkah terakhir adalah menginterpretasikan dam modifikasi model.

Hasil Studi Penelitian yang Relevan

Penelitian yang berkaitan dengan pengunaan model SEM untuk TAM dilakukan oleh Davis et al. (1989) yang membahas mengenai “Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use and User Acceptance of Information Tehnology”. Penelitian tersebut dilakukan untuk menguji variabel-variabel yang dapat memprediksi tingkat penerimaan komputer terhadap pengguna. Penelitian ini menunjukkan bahwa Perceived Usefulness dan Perceived Ease of Use merupakan penentu dasar penggunaan komputer. Davis et al. (1989) dalam penelitiannya juga berhasil menunjukkan bahwa penggunaan teknologi (usage) dipengaruhi oleh tingkat penerimaan terhadap teknologi TAM.

(32)

18

teknologi internet yang dilengkapi dengan Instant Messaging Service (IMS) dengan menggunakan model TAM. Variabel niat menggunakan IMS berpengaruh pada manfaat yang dirasakan. Hasil menunjukkan bahwa model TAM dalam penelitian ini memiliki nilai yang baik terlihat dari hasil uji asumsi hipotesis diterima.

Kemudian dalam penelitian studi lain yang relevan adalah penelitian yang dilakukan oleh Phuangthong dan Settapong Malisawan, Ph.D. Penelitiannya yang berjudul “A Study of Behavioral Intention for 3G Mobile Internet Technology: Preliminary Research on Mobile Learning”, Dulyalak (2005) menambahkan variabel “Enjoyment” sebagai salah satu variabel yang berpengaruh terhadap niat seseorang untuk menggunakan teknologi internet bergerak berbasis 3G. Jika seseorang dapat merasakan senang dalam mengadopsi teknologi baru tersebut, maka niat untuk menggunakan teknologi tersebut akan menjadi positif yang tentunya akan memotivasi pengguna untuk mengulang kembali aktifitas penggunaan teknologi tersebut.

[image:32.595.61.491.221.816.2]

Beberapa penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya dirangkum dalam sebuah tabel untuk memudahkan pemahaman dan analisa model yang telah dikembangkan. Pada tabel 2 dibawah ini merupakan rangkuman dari hasil penelitian yang relevan tersebut diatas sebagai berikut:

Tabel 2 Penelitian relevan

No Peneliti Hasil Penelitian

1 (Davis et al. 1989) § Teori sebab akibat dari reaksi dan persepsi seseorang yang akan berpengaruh terhadap sikap dan prilaku terhadap kemudahan dan kegunaan dalam penggunaan teknologi sehingga dijadikan tolak ukur dalam penerimaan teknologi.

§ Kepercayaan pengguna terhadap kemanfaatan (perceived usefulness) dan kemudahan (perceived of ease of use) adalah penentu utama bagi seseorang untuk mengadopsi suatu sistem atau teknologi

2 (Wang 2004) Membangun model penerimaan teknologi internet dengan menggunakan model TAM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerimaan teknologi internet dengan variabel niat menggunakan IMS berpengaruh pada manfaat yang dirasakan. Hasil menunjukkan bahwa model TAM dalam penelitian ini memiliki nilai yang baik terlihat dari hasil uji asumsi hipotesis diterima.

3 (Dulyalak 2005) § Dalam penelitian tersebut Dulyalak menambahkan variabel “Enjoyment” sebagai salah satu variabel yang berpengaruh terhadap niat seseorang untuk menggunakan teknologi internet bergerak berbasis 3G. § Jika seseorang dapat merasakan senang dalam

(33)

19 Konsep Model Pendekatan

Kerangka Model

Kerangka Model yang diajukan untuk mengkaji Sistem Arsip Web Indonesia adalah TAM dengan model yang cukup sederhana dan mudah untuk diaplikasikan dengan menampilkan konstruk laten. Model TAM yang digunakan dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut:

Variabel dan Indikator

[image:33.595.126.484.192.357.2]

Dari kerangka model di atas dapat dirumuskan variabel exogen dan variabel endogen yang menghasilkan beberapa indikator. Pada tabel 3 dibawah ini merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur variabel laten.

Tabel 3 Konstruk variabel dan indikator

No Variabel Indikator Referensi

1. Perceived Ease of Use (PEOU) Sejauh mana seseorang dengan menggunakan teknologi/sistem tertentu akan mempermudah usaha yang dilakukan.

a) Mudah untuk digunakan b) Mudah dipelajari c) Mudah mendapatkan

informasi

(Davis et al. 1989) (Wang 2004) (Dulyalak 2005)

2. Perceived Usefulness (PU)

Sejauh mana seseorangpercaya bahwa menggunakan

teknologi/sistem akan

memberikan kontribusi untuk mencapai tujuan tertentu.

a) Menarik untuk digunakan

b) Memenuhi kebutuhan informasi

c) Efisiensi biaya dan waktu

(Davis et al. 1989) (Wang 2004)

(Dulyalak 2005)

3. Attitude Toward Using (ATU)

Bagaimana sikap penggunaan terhadap sistem yang berbentuk penerimaan atau penolakan dalam menggunakan teknologi/sistem

a) Senang menggunakan

b) Percaya menggunakan c) Memilih menggunakan

(Davis et al. 1989)

[image:33.595.102.544.485.789.2]

(Dulyalak 2005) Gambar 7 Konsep Model TAM dalam Sistem Arsip Web Indonesia

Sumber: diolah peneliti berdasarkan sumber (Davis et al. 1989)

(34)

20

No Variabel Indikator Referensi

4. Behavioral Intention to Use (BITU)

Bagaimana kecenderungan perilaku untuk tetap menggunakan suatu teknologi/sistem.

a) Berminat dalam penggunaan

b) Motivasi ke sesama pengguna

(Davis et al. 1989) (Wang 2004) (Dulyalak 2005)

5. Actual Use (AU)

Pengukuran terhadap frekuensi dan durasi waktu dalam penggunaan teknologi/sistem.

a) Kepuasan dalam penggunaan

b) Meningkatkan intensitas penggunaan

(Davis et al. 1989)

(Wang 2004) (Dulyalak 2005)

Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian (Sugiyono 2012). Hipotesis dari penelitian ini berupa analisis hubungan direksional pengaruh konstruk terhadap penerimaan Sistem Arsip Web Indonesia berdasarkan pendekatan TAM. Dari model konseptual tersebut, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

H1 : Persepsi kemudahan penggunaan sistem (PEOU) akan berpengaruh terhadap sikap penggunaan sistem (ATU).

H2 : Persepsi kemudahan penggunaan sistem (PEOU) akan berpengaruh terhadap persepsi manfaat penggunaan sistem (PU).

H3 : Persepsi manfaat penggunaan sistem (PU) akan berpengaruh terhadap sikap penggunaan sistem (ATU).

H4 : Persepsi manfaat penggunaan sistem (PU) akan berpengaruh terhadap niat menggunakan sistem (BI).

H5 : Sikap penggunaan sistem (ATU) akan berpengaruh terhadap niat menggunakan sistem (BI).

(35)
[image:35.595.123.498.277.648.2]

21

Gambar 8 Rancangan Penelitian

3

METODE

Tahapan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui tingkat penerimaan pengguna sistem preservasi arsip web Indonesia di Perpusnas RI yang dikelola oleh bidang Transformasi Digital, Pusat Preservasi Bahan Pustaka. Jenis penelitian ini termasuk kedalam explanatory research, yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel penelitian dengan pengujian hipotesa (Singarimbun dan Effendi 1987). Pembuktian hipotesa penelitian ini dibangun melalui teori pendekatan model TAM, yang dibuat dalam alur diagram SEM kemudian diuji dengan menggunakan perangkat lunak yaitu AMOS versi 21.

Tahap Persiapan

(36)
[image:36.595.43.479.40.766.2]

22

Gambar 9 Konstruksi awal diagram jalur SEM pada TAM

Setelah mendapatkan permasalahan yang ada, dilanjutkan mencari sumber literatur yang berhubungan dengan riset question. Dalam teori integrasi teknologi terdapat sebuah model yang dapat digunakan untuk melihat tingkat penerimaan pengguna terhadap implementasi atau keberadaan teknologi informasi. Model tersebut adalah TAM yaitu suatu model yang dibangun untuk menganalisis dan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi diterimanya penggunaan teknologi. Model TAM sering dikombinasikan dengan metode analisa statistik SEM sebagai teknik pengolah data multivariat untuk mengetahui hubungan kausal antar variabel yang dibangun pada model tersebut. Dari hasil kajian literatur penelitian ini menetapkan untuk menggunakan kedua metode tersebut untuk melihat hasil analisa dari penerimaan pengguna sistem preservasi arsip web Perpusnas RI.

Tahap Perumusan Model dan Pengumpulan Data Perumusan Model TAM dan Hipotesis

Ada beberapa tahapan yang dilakukan dalam kegiatan survei dan pengumpulan data diantaranya:

1. Perumusan Model TAM

Pada tahap ini mengidentifikasikan faktor-faktor yang berdampak pada keputusan pengguna dalam menggunakan teknologi informasi dari sistem preservasi arsip web Perpustakaan Nasional RI terlihat dalam gambar berikut:

2. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan serangkain pernyataan dan usulan yang dapat diuji (Pendit 2003). Faktor-faktor dari model penerimaan yang digunakan berpengaruh secara signifikan terhadap penerimaan pengguna sistem preservasi arsip web. Hipotesis dari penelitian ini berupa analisis pengaruh antar konstruk terhadap penerimaan Sistem Arsip Web berdasarkan pendekatan TAM:

(37)

23 dalam penelitian ini didukung oleh fakta penggunaan teknologi Sistem Arsip Web Indonesia yang dipengaruhi oleh variabel kemudahan, manfaat, sikap pengguna sistem, niat penggunaan sistem dan penggunaan nyata sistem.

Hal ini diindikasikan dengan hipotesis umum berikut: H0 : R = 0 g Tidak ada pengaruh antar variabel HA : R ≠ 0 g Ada pengaruh antar variabel Dimana:

Jika H0 ditolak, maka ada pengaruh positif antar variabel Jika H0 diterima, maka tidak ada pengaruh positif antar variabel Hipotesis khusus pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

H1 : Diduga persepsi kemudahan penggunaan sistem arsip web (PEOU) akan berpengaruh positif terhadap sikap penggunaan sistem sistem arsip web (ATU), sehingga semakin mudah teknologi sistem arsip web digunakan maka sikap terhadap penggunaan sistem arsip web akan semakin positif. H2 : Diduga persepsi kemudahan penggunaan sistem arsip web (PEOU) akan

berpengaruh positif terhadap persepsi manfaat penggunaan sistem arsip web (PU), semakin mudah teknologi sistem arsip web digunakan maka akan semakin tinggi kemanfaatannya.

H3 : Diduga persepsi manfaat penggunaan sistem arsip web (PU) akan berpengaruh positif terhadap sikap penggunaan sistem arsip web (ATU), diharapkan semakin tinggi pemanfaatan teknologi sistem arsip web maka akan semakin positif sikap terhadap penggunaan sistem arsip web tersebut. H4 : Persepsi manfaat penggunaan sistem arsip web (PU) akan berpengaruh

positif terhadap niat menggunakan sistem arsip web (BI), sehingga semakin tinggi pemanfaatan teknologi sistem arsip web maka akan semakin meningkat minat untuk menggunakan sistem arsip web.

H5 : Sikap penggunaan sistem arsip web (ATU) akan berpengaruh positif terhadap niat menggunakan sistem arsip web (BI), semakin positif sikap terhadap penggunaan sistem arsip web maka akan meningkatkan minat untuk menggunakan sistem arsip web.

H6 : Niat menggunakan sistem (BI) akan berpengaruh positif terhadap penggunaan nyata sistem (AU). Diharapkan semakin meningkat niat untuk menggunakan sistem arsip web maka akan semakin positif perilaku dalam menggunakannya.

Penentuan Teknik Pengumpulan Data 1. Sampel dan populasi

Populasi dan sampel merupakan sarana dalam penelitian. Penentuan Sampel atau responden diambil dari pemustaka yang sudah terdaftar menjadi anggota Perpusnas RI. Sedangkan populasi dalam penelitian ini adalah pengguna website Perpustakaan Nasional RI yang pada saat survey belum atau telah menggunakan sistem preservasi arsip web Indonesia.

2. Pemilihan sampel

(38)

24

Tetapi menurut Roscoe dalam Sugiyono (2008) merekomendasikan jumlah sampel yang diambil dari populasi ditentukan sebesar 5-10 kali jumlah variabel yang digunakan dalam desain analisis dengan multivariat. Dengan demikian penelitian dianggap mencukupi karena terdapat 110 responden.

3. Pengumpulan data

Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini dengan menggunakan metode survey. Survey yang dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada para responden, baik diberikan secara langsung maupun dengan mengirimkan email dengan mengunakan teknik snowball sampling. Tujuan dari survey ini adalah untuk mendapatkan gambaran dari pengguna sistem preservasi arsip web Indonesia. Dengan metode yang diterapkan secara spesifik ini diharapkan memperoleh data empiris dari tingkat penerimaan sistem preservasi arsip web dengan kesalahan yang seminimal mungkin.

4. Sumber data

Sebagai teknologi baru yang dikenalkan di Indonesia, belum banyak masyarakat yang telah menggunakan teknologi sistem arsip web ini, untuk itu sumber data yang dikumpulkan melalui:

a. Data primer, yang dikumpulkan peneliti melalui penyebaran kuesioner yang telah disebarkan yang kemudian diolah dan dianalisa untuk menyimpulkan hipotesis yang ditentukan sebelumnya

b. Data sekunder, yang didapat melalui studi kepustakaan, literatur, jurnal, materi kuliah dan bahan lain yang masih terkait dengan penelitian untuk mendapatkan data yang bersifat teoritis.

Pembuatan Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Dalam pembuatan kuesioner penelitian ini terdapat daftar pertanyaan yang akan disebarkan kepada responden untuk diisi dan kemudian untuk dianalisis lebih lanjut. Adapun tahapan dalam pembuatan kuesioner adalah sebagai berikut: 1. Format Kuesioner

Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini berupa kuesioner untuk memperoleh data dari setiap variabel yang terdapat pada model penelitian. Pada Penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner yang dibuat dengan menggunakan closed question. Dengan menggunakan closed questions, responden dapat dengan mudah menjawab kuesioner dan data dari kuesioner itu dapat dengan cepat dianalisis secara statistik, serta pernyataan yang sama dapat diulang dengan mudah. Kuesioner tersebut dibagi dalam 3 bagian, yaitu:

a. Tutorial antar muka sistem arsip web b. Data demografi (profil responden) c. Daftar pertanyaan mengenai:

- Keinginan untuk memanfaatkan sistem arsip web

- Kebutuhan informasi terkait dengan pemanfaatan sistem arsip web - Hambatan yang dialami terkait dengan penggunaan sistem arsip web

(39)
[image:39.595.106.503.146.542.2]

25

Gambar 10 Pengembangan diagram jalur 2. Pengukuran Instrumen

Kerangka konsep pengukuran pada penelitian TAM adalah penggabungan antara model TAM yang diperluas dengan menampilkan variabel dan indikator. Model pengembangan pada diagram path mengalami modifikasi seperti gambar dibawah ini:

Dari hasil pengembangan diagram jalur di atas maka indikator penelitian mengalami modifikasi yang akan menjadi kisi-kisi untuk dijadikan item pertanyaan pada kuesioner. Berikut ini model pengembangan modifikasi sebelum dilakukan uji reliabilitas dan validitas. Daftar item kuesioner selengkapnya dapat dilihat pada (lampiran 2), adapun butir kisi-kisi instrumen sebagai berikut:

Tabel 4 Kisi-kisi instrumen kuesioner penelitian

No Variabel Definisi Indikator No. Item

Instrumen

1 1 Perceived Ease of Use

Persepsi Kemudahan (Davis et al.

1989) Sejauh mana seseorang dengan menggunakan teknologi/sistem tertentu akan mempermudah usaha yang dilakukan

Arsip web mudah diakses Menu mudah digunakan Mudah mencari informasi Tata letak mudah dipelajari

Menu bantuan mudah dimengerti Indeks alfabetis mudah ditemukan Pilihan kategori mudah didapatkan

PEOU1 PEOU2 PEOU3 PEOU4 PEOU5 PEOU6 PEOU7 1 2 3 4 5 6 7 1. X1 2. X1 3. X1 1. X2 2. X2 1. X3 2. X3 2 2 Perceived

Usefulness Persepsi Manfaat Sejauh mana seseorangpercaya bahwa menggunakan teknologi/sistem

Arsip web menarik dimanfaatkan Menu pencarian menarik digunakan Dokumen full-text menarik dibaca

[image:39.595.64.550.558.783.2]
(40)

26

No Variabel Definisi Indikator No. Item

Instrumen

3 (Davis et al. 1989) akan memberikan kontribusi untuk mencapai tujuan tertentu

Arsip web memenuhi informasi Data statistik memberikan informasi Nilai tambah mendapatkan informasi Akses arsip web menghemat waktu Akses arsip web dapat hemat biaya Sumber informasi yang hemat waktu dan biaya PU4 PU5 PU6 PU7 PU8 PU9 11 12 13 14 15 16 2. Y2 3. Y2 4. Y2 1. Y3 2. Y3 3. Y3

3 Attitude Toward Using Sikap Pengguna

Sistem (Davis et al.

1989) Bagaimana sikap penggunaan terhadap sistem yang berbentuk penerimaan atau penolakan dalam menggunakan teknologi/sistem dalam pekerjaannya

Senang menggunakan arsip web Senang mengakses repositori web Keaslian data dapat percaya Kepercayaan nilai informasi web Memilih menggunakan arsip web Pilihan sumber informasi

ATU1 ATU2 ATU3 ATU4 ATU5 ATU6 17 18 19 20 21 22 1. Y4 2. Y4 1. Y5 2. Y5 1. Y6 2. Y6

4 Behavioral Intention to

Use Niat Penggunaan

Sistem (Davis et al.

1989) Bagaimana kecenderungan perilaku untuk tetap menggunakan suatu tekno

Gambar

Gambar 1  Persentase penggunaan layanan alokasi IP Adress
Gambar 2  Bagan alur kerja alat kurator web (Web Curator Tool)
Gambar 3 Model alur penyimpanan file WARC oleh crawler
Gambar 4  Halaman antarmuka portal web Arsip Web Indonesia
+7

Referensi

Dokumen terkait

Elettariopsis slahmong juga tidak efektif sebagai antimikroba karena kandungan senyawa yang sama di dalamnya.. Rata-rata pertambahan

Sikap pada kategori positif menunjukkan bahwa responden turut mendukung dan ikut berpartisipasi dalam Gerakan Sekali Bilas yang dihimbau dalam tayangan iklan Molto Ultra Sekali

Dengan mengemukakan bahwa manusia hanya sebagai debu tanah yang akan musnah kalau mati (kecuali yang menjadi SY yang akan masuk surga atau tinggal dalam langit dan bumi

Sejalan dengan perkembangannya, melalui teknologi social media atau Web 2.0, yang melanda hampir seluruh aspek kehidupan masyarakat melalui budaya populer saat ini dan diadopsi

Fakta yang penulis temukan dilapangan yaitu dengan melakukan wawancara dengan konsumen Indomaret Plus dimana dapat disimpulkan bahwa ini sesusai yang dikemukakan oleh

Hasil penelitian menunjukkan bahwa serbuk pigmen warna hitam, merah dan kuning memiliki struktur kristal kubik dengan bentuk morfologi permukaan dan ukuran

Hal ini sesuai dngan pernyataan Ko (2012) dalam Ko dan Chung (2014) yang menyebutkan bahwa kepuasan belajar adalah tingkat kepuasan siswa terhadap

7.1.4 Tuliskan jumlah judul penelitian* yang sesuai dengan bidang keilmuan PS, yang dilakukan oleh dosen tetap yang bidang keahliannya sesuai dengan PS dalam tiga tahun