• Tidak ada hasil yang ditemukan

Afif Zamroni 1. Kata Kunci : Citra Merek, Kualitas Produk, Promosi, Keputusan Pembelian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Afif Zamroni 1. Kata Kunci : Citra Merek, Kualitas Produk, Promosi, Keputusan Pembelian"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

© Copyright 2016

Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk Dan Promosi

Terhadap Keputusan Pembelian Produk Pepsodent Pada

Konsumen Indomaret Plus Di Jalan M. Yamin

Samarinda

Afif Zamroni 1

Abstrak

Dalam penelitian ini menggunakan variabel independen citra merek (x1), kualitas produk (x2) dan promosi (x3). Metode analisis yang digunakan analisa regresi linier berganda. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 100 responden yang diambil secara random dari konsumen pepsodent yang melakukan keputusan pembelian. Data yang diperoleh merupakan data primer yang merupakan hasil dari jawaban responden atas kuesioner yang disebarkan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh secara simultan pada variabel citra merek, kualitas produk dan promosi terhadap keputusan pembelian. Hasil penelitian ini juga menunjukkan variabel citra merek, kualitas produk dan promosi berpengaruh signifikan secara parsial terhadap keputusan pembelian. Pada uji determinasi terdapat pengaruh sebesar 49,5% dari variabel independen (citra merek, kualitas produk dan promosi) terhadap variabel dependen (keputusan pembelian). Sedangkan, sebanyak 51,5% dipengaruhi oleh variabel lain dan tidak termasuk kedalam analisis regresi ini.

Kata Kunci : Citra Merek, Kualitas Produk, Promosi, Keputusan Pembelian

Pendahuluan

Sejalan dengan perkembangan bisnis saat ini, banyak menjanjikan peluang dan tantangan bisnis bagi sebuah perusahan. Perusahaan saling berlomba untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Suatu perusahaan harus untuk bersaing dengan perusahaan lainya untuk mendapatkan posisi terdepan, perusahaan juga harus mengerti apa yang diinginkan oleh konsumen, untuk dapat memberikan produk terbaik. Persaingan pada era sekarang ini, perusahaan dituntut untuk memberikan layanan yang memuaskan, karena banyak bermunculan produsen-produsen yang baru yang menjual barang-barang yang sejenis.

Banyaknya pesaing semakin memberikan pilihan bagi pelanggan untuk dapat memilih produk yang sesuai dengan apa yang menjadi harapannya. Sebagai konsumen masyarakat dituntut untuk lebih cermat dan pintar dalam menghadapi setiap produk yang beredar dibutuhkan. Salah satu cara yaitu

(2)

perusahaan melebarkan sayapnya memperluas pasar untuk mendapatkan tempat di hati konsumen. konsumen merupakan sebagai tolak ukur keberhasilan perusahaan, bagi pemasar harus dapat mengetahui apa yang di butuhkan oleh konsumen, pemasar harus bisa menyusun strategi untuk dapat memuaskan kebutuhan konsumen, dimana kebutuhan konsumen akan bergerak dinamis sesuai dengan perkembangan zaman, sehingga para pemasar harus peka membaca setiap perubahan selera konsumennya.

Pada hakekatnya konsumen merupakan faktor penting bagi

berlangsungnya hidup perusahaan, karena sekarang ini konsumen sudah pintar dan cermat dalam mencari sebuah informasi atas produk maupun jasa, yang nantinya bisa bermanfaat memenuhi keinginan dan bisa memuaskannya. Persaingan yang begitu ketat dewasa ini menuntut perusahaan- perusahaan agar mampu memainkan strategi pemasaran yang handal dan mampu menarik minat konsumen sehingga dapat memenangkan pasar.

Mencapai kesuksesan perusahaan harus memenuhi syarat yang harus dipenuhi agar dapat mencapai sukses dalam persaingan. Misalnya seperti mencapai tujuan untuk menciptakan dan mempertahankan pelanggan tujuan tersebut tercapai, maka setiap perusahaan harus berupaya menghasilkan dan menyampaikan barang dan jasa yang diinginkan konsumen dengan harga yang sesuai. Setiap perusahaan harus mampu memahami perilaku konsumen pada pasar sasarannya, karena kelangsungan hidup perusahaan tersebut sebagai organisasi yang berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen sangat tergantung pada perilaku konsumennya (Tjiptono, 2008:19).

Strategi pemasaran merupakan alat fundamental yang direncanakan untukmencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut. Strategi pemasaran memberikan arah dalam kaitannya dengan variabel-variabel seperti segmentasi pasar, identifikasi pasar sasaran, positioning, elemen bauran pemasaran dan biaya bauran pemasaran/marketing mix (Tjiptono, 2012:101).

Beberapa merek yang memiliki kualitas yang relatif sama dapat memiliki kinerja yang berbeda-beda di pasar karena perbedaan persepsi yang tertancap di benak konsumen. Dan masyarakat tentunya sudah mengerti dalam menentukan pilihan pada suatu produk sesusai kebutuhannya apalagi pasta gigi karena bisa dikatakan pasta gigi merupakan produk yang diperlukan mahasiswa ketika melakukan komunikasi dan pepsodent memberikan varian kepada konsumen dengan karena suatu merek yang dirancang perusahaan harus dapat memenuhi apa yang dibutuhkan dan diingankan konsumen serta dikomunikasikan dengan baik sehingga pada saat konsumen membutuhkan produk tertentu, maka konsumen akan memutuskan produk dengan merek tersebut yang menjadi pilihan utama untuk dibeli. Merek (brand) bukanlah sekedar nama, istilah (term), tanda (sign), simbol atau kombinasinya. Lebih dari itu merek adalah janji perusahaan secara konsisten memberikan features, benefits, dan services kepada para pelanggan. Dan “janji” inilah yang membuat

(3)

masyarakat lebih dari yang lain. Berdasarkan dari latar belakang masalah yang telah diuraikan tersebut diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk, dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Produk Pepsodent Pada Konsumen Indomaret Plus Di Jalan M. Yamin Samarinda”.

Kerangka Dasar Teori

Pengertian Pemasaran

Pasar secara tradisional merupakan tempat secara fisik di mana para penjual dan pembeli berkumpul untuk membeli dan menjual barang. Para ahli ekonomi menggambarkan pasar sebagai kumpulan pembeli dan penjual yang melakukan transaksi atas sebuah produk atau kelompok produk tertentu misalnya, pasar perumahan atau bahan makanan (Kotler, 2009:12).

Pengertian Citra (Image)

Image (Citra) adalah persepsi masyarakat terhadap perusahaan atau produknya. Image dipengaruhi oleh banyak faktor yang di luar kontrol perusahaan. Citra yang efektif melakukan tiga hal:

a. Memanfaatkan karakter produk.

b. Menyampaikan karakter itu dengan cara yang berbeda sehingga tidak dikacaukan dengan karakter pesaing.

c. Memberikan kekuatan emosional yang lebih dari sekedar citra mental. Citra merupakan seperangkat keyakinan, ide, dan kesan yang dimiliki oleh seseorang terhadap suatu objek (Kotler, 2009:299).

Pengertian Merek

Merek mempunyai beberapa peran bagi perusahaan yang

memasarkannya. Peran ekonomi yang penting adalah memungkinkan perusahaan untuk mencapai skala ekonomi dengan memproduksi merek tersebut secara massal. Peran ekonomi tidak ternilai lainnya adalah bahwa merek yang sukses dapat menjadi penghambat bagi pesaing yang ingin memperkenalkan merek yang sama. Merek merupakan simbol yang mempunyai peran strategis yang penting dengan menjadi pembeda antara produk yang ditawarkan suatu perusahaan dengan merek-merek saingannya (Kanuk, 2008:123).

Pengertian Kualitas Produk

Berbicara mengenai produk maka aspek yang perlu diperhatikan adalah kualitas produk. Menurut American Society for Quality Control, kualitas adalah “The totality of features and characteristics of a product or service that bears on its ability to satisfy given needs”, artinya keseluruhan ciri dan karakter-karakter dari sebuah produk atau jasa yang menunjukkan kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang tersirat. Definisi ini merupakan pengertian kualitas yang berpusat pada konsumen sehingga dapat dikatakan bahwa seorang penjual telah memberikan kualitas bila produk atau pelayanan penjual telah memenuhi atau melebihi harapan konsumen. Kotler (2009:2), menyatakan bahwa kualitas produk merupakan kemampuan sebuah produk dalam

(4)

memperagakan fungsinya, hal itu termasuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian dan reparasi produk juga atribut produk lainnya.

Promosi

Promosi merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk. Promosi adalah semua jenis kegiatan pemasaran yang ditujukan untuk mendorong permintaan. Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran Tjiptono (2008:229) promosi penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera dan meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan Tjiptono (2008:200).

Menurut Tjiptono (2008:219), promosi merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Betapa pun kualitasnya suatu produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk itu akan berguna pada mereka, maka mereka tidak akan membelinya

Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian merupakan suatu keputusan konsumen yang dipengaruhi oleh ekonomi keuangan, teknologi, politik, budaya, produk, harga, lokasi, promosi, physical evidence, people dan process, sehingga membentuk suatu sikap pada konsumen untuk mengolah segala informasi dan mengambil kesimpulan berupa response yang muncul produk apa yang akan dibeli (Alma, 2011:96).

Perilaku konsumen akan menentukan proses pengambilan keputusan dalam pembelian mereka, proses tersebut merupakan sebuah pendekatan penyesuaian masalah yang terdiri dari lima tahap yang dilakukan konsumen, kelima tahap tersebut adalah pengenalan masalah, pencarian informasi, penilaian alternatif, membuat keputusan, dan perilaku pasca pembelian.

Metode Penelitian

Jenis Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan dalam proposal ini merupakan metode penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif yang mementingkan adanya variabel-variabel sebagai obyek penelitian dan variabel-variabel tersebut harus didefenisikan dalam bentuk operasionalnya. Penelitian kuantitatif memerlukan adanya hipotesis dan pengujianya serta menentukan tahapan-tahapan berikutnya, seperti penentuan teknik analisis dan formula statistik yang akan digunakan serta lebih menjelaskan makna dalam hubungannya dengan penafsiran angka statistik (Sarwono,2006)

Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Penelitian

Berdasarkan pokok permasalahan dan hipotesis, Penelitian mengenai pengaruh citra merek, kualitas produk dan promosi terhadap keputusan

(5)

pembelian pada mahasiswa fisipol yang menggunakan pasta gigi pepsodent. Dimana terdapat empat variabel diantaranya:

1. Variabel Bebas X:

a. (X1) adalah Variabel Citra Merek

Menurut Kotler (2007:346) citra merek ialah persepsi dan keyakinan yang dilakukan oleh konsumen, seperti tercermin dalam asosiasi yang terjadi dalam memori konsumen. Citra merupakan image yang terbentuk dimasyarakat (konsumen/pelanggan) tentang baik buruknya perusahaan (Majid, 2009:70).

b. (X2) adalah Variabel Kualitas Produk

Kotler (2009:2), menyatakan bahwa kualitas produk kualitas produk merupakan kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, hal itu termasuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian dan reparasi produk juga atribut produk lainnya.

c. (X3) adalah Variabel Promosi

Promosi merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk. Kegiatan promosi bukan saja berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan dengan konsumen, melainkan juga sebagai alat untuk memengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian atau penggunaan produk sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya (Sunyoto, 2012:154). Promosi adalah semua jenis kegiatan pemasaran yang ditujukan untuk mendorong permintaan.

2. Variabel terikat Y adalah Keputusan Pembelian.

Menurut Tjiptono (2008:19) keputusan pembelian konsumen adalah pemilihan satu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Keputusan pembelian konsumen merupakan keputusan pembelian konsumen akhir perorangan dan rumah tangga yang membeli barang dan jasa untuk konsumsi pribadi (Kotler, 2009:184).

Hasil Penelitian

Hasil Analisis

Uji Validitas Dan Uji Reabilitas

Sebelum penelitan ini dilakukan, peneliti terlebih dahulu melakukan uji validitas dan reabilitas untuk menguji konsistensi dan akurasi data yang dikumpulkan dari penggunaan instrumen, uji validitas dan reliabilitas yang digunakan adalah metode konsistensi internal dengan menggunakan cronbach alpha. Tabel Ikhtisar Uji Validitas Butir-butir Pernyataan menunjukkan hasil keseluruhan uji validitas dan Tabel Ikhtisar Uji Reliabilitas Butir-butir Pernyataan reliabilitas instrumen penelitian. Sebagai berikut:

a. Uji Validitas

Hasil uji validitas kuisioner dapat dilihat pada tabel dibawah sedangkan output SPSS dapat dilihat secara lengkap pada bagian lampiran.

(6)

Tabel Ikhtisar Uji Validitas Butir-butir Pernyataan

Butir

Pernyataan Koefisien Korelasi Kesimpulan

X1a 0,837 Valid X1b 0,848 Valid X1c 0,900 Valid X1d 0,682 Valid X2a 0,803 Valid X2b 0,679 Valid X2c 0,760 Valid X2d 0,685 Valid X2e 0,750 Valid X3a 0,310 Valid X3b 0,310 Valid X3c 0,378 Valid X3d 0,256 Valid X3e 1,000 Valid Y1a 0,331 Valid Y2b 0,745 Valid Y3c 0,630 Valid Y3d 0,680 Valid Y4e 0,741 Valid

Sumber: Data Diolah Oleh Peneliti Juli-Agustus (2016)

Tabel diatas menunjukkan bahwa hasil uji validitas dari seluruh item sub-indikator penelitian mempunyai koefisien yang lebih besar dari tabel (nilai r-tabel untuk N=100 dengan tingkat signifikansi 5% adalah 0,195). Dengan demikian seluruh butir pernyataan dilampirkan dalam kuisioner dinyatakan valid.

Uji Reliabilitas

Setelah mengetahui hasil uji validitas dari seluruh item indikator penelitian langkah selanjutnya adalah melakukan uji reliabilitas variabel untuk menguji konsistensi internal dari seluruh jawaban responden. Berikut Tabel hasil uji reliabilitas penelitian.

Tabel Ikhtisar Uji Reliabilitas Butir-butir Pernyataan

Butir Pernyataan Cronbach’s Alpha Kesimpulan

X1 0,837 Residual

X2 0,786 Residual

X3 0,799 Residual

Y 0,602 Residual

Sumber: Data Diolah Oleh Peneliti Juli-Agustus (2016)

Berdasarkan Tabel diatas dapat diketahui dari empat variabel penelitian ini diketahui bahwa seluruh variabel memiliki Cronbach’s Alphalebih besar dari 0,6 sehingga semua variabel dan dimensi penelitian dinyatakan reliabel.

(7)

Dengan hasil Cronbach’s Alpha yang lebih besar dari 0,6 maka secara keseluruhan variabel penelitian dinyatakan reliabel, dan dasar indikator ini yang digunakan pada analisis lebih lanjut.

Uji Asumsi Kelasik Uji Multikolineritas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah di dalam variabel regresi terdapat korelasi antar variabel bebas (independent). Dalam model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. 1) Jika Tolerance> 0,10 dan VIF < 10, maka tidak terjadi multikolioneritas

antar variabel bebas.

2) Jika Tolerance< 0,10 dan VIF > 10, maka terjadi multikolioneritas antar variabel bebas.

Tabel Hasil Uji Multikolinearitas

Variabel Penelitian VIF Tolerance

Citra Merek(X1) 1,228 0,814

Kualitas Produk (X2) 1,339 0,747

Promosi (X3) 1,109 0,902

(Sumber: data penelitian yang diolah dari SPSS, 2016)

Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan IBM SPSS 20 pada Tabel diatas diketahui bahwa tidak ada variabel independen yang memiliki nilai Variance Inflation Faktor (VIF) tidak lebih besar dari 10 dan nilai Tolerance kurang dari 0,10. Maka penulis menyimpulkan bahwa tidak ada multikonearitas dalam penelitian ini.

Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas menghasilkan grafik pola penyebaran titik (scatterplot) seperti tampak pada gambar berikut ini.

Gambar Pola penyebaran titik (scatterplot)

Dari hasil grafik scatterplot di atas dapat dilihat bahwa tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Uji Normalitas

Uji normalitas menghasilkan Normal Probability Plot yang tampak pada gambar berikut ini:

(8)

Gambar Grafik Normal Probability Plot

Grafik normal probability plot menunjukkan bahwa mengikuti dan mendekati garis diagonalnya sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.

Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam satu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode (t-1). Untuk pengujian autokorelasi dapat dideteksi dengan niali Durbin Watson (DW) berdasarkan kriteria.

1. Jika d < dL atau d > (4-dL), bearti terdapat autokorelasi.

2. Jika d terletak antara dU dan (4-dU), bearti tidak terjadi autokorelasi. 3. Jika d terletak antara dL dan dU atau diantara (4-dU) dan (4-dL), tidak

menghasilkan kesimpulan yang pasti.

Hasil uji autokorelasi dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel Hasil Uji Autokorelasi, Koefisiensi Korelasi, dan Koefisiensi Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .459a .210 .186 .39080 2.383 a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2 b. Dependent Variable: Y

Sumber : Data diolah (2016)

Dari tabel di atas, output SPSS menghasilkan nilai d = 2,383. Selanjutnya dari Tabel DW dengan n (jumlah observasi) = 100, k (jumlah variabel bebas) =3, dan Alpha 0,05 diperoleh dL = 1,6131 dan dU = 1,7364 sehingga (4-dU) = 2,2636. Dengan demikian, d terletak antara dU dan (4-dU), bearti tidak ada autokorelasi.

Analisis Regresi Linear Berganda Persamaan Regresi

Pengujian ini dilakukan untuk mengukur seberapa besar pengaruh dari variabel independen yaitu Citra Merek (X1), Kualitas Produk (X2), Promosi (X3),terhadap variabel dependen Keputusan Pembelian (Y). Perhitungan statistik dalam analisis regresi linear berganda yang digunakan dalam penelitian peogram IBM SPSS versi 20. Berdasarkan hasil regresi linear berganda diperoleh hasil sebagai berikut.

(9)

Tabel Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 2.170 .389 5.584 .000 X1 .154 .074 .209 2.075 .041 X2 .156 .093 .176 1.680 .096 X3 .147 .056 .251 2.623 .010 a. Dependent Variable: Y Sumber: Data diolah

Berdasarkan hasil perhitungan di atas diperoleh persamaan regresi linear berganda terdiri dari Citra Merek (X1), Kualitas Produk (X2), Promosi (X3), terhadap variabel dependen Keputusan Pembelian (Y) adalah sebagai berikut: Y = 2,170 + 0,154 X1 + 0,156 X2 + 0,147 X3

Persamaan regresi diatas memiliki pengertian sebagai berikut: 1) Konstanta (a)

Konstanta 2,170 berarti bahwa Keputusan Pembelian akan konstan sebesar 2,170 terdiri dari Citra Merek (X1), Kualitas Produk (X2), Promosi (X3),terhadap variabel dependen Keputusan Pembelian (Y) adalah sebagai berikut:

2) Koefisien Regresi Variabel Citra Merek ( )

Variabel Citra Merek (X1) menunjukkan koofisien sebesar 0,154, yang artinya jika variabel Citra Merek(X1) dinaikkan 1 satuan maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,154. Dengan asumsi variabel bebas lainnya tetap.

3) Koefisien Regresi Kualitas Produk ( )

Variabel Kualitas Produk (X2) menunjukkan koefisien sebesar 0,156, yang artinya jika variabel obsesi terhadap kualitas (X2) dinaikkan 1 satuan maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,156. Dengan asumsi variabel bebas lainnya tetap.

4) Koefisien Regresi (b3) Variabel Promosi

Variabel Promosi menunjukkan koefisien sebesar 0,147, yang artinya jika variabel promosi (X3) dinaikkan 1 satuan maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,147. Dengan asumsi variabel bebas lainnya tetap.

Koefisien Korelasi (R)

Tabel Hasil Uji Autokorelasi, Koefisien Korelasi, dan Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .459a .210 .186 .39080 2.383 a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2 b. Dependent Variable: Y

(10)

Dalam output SPSS pada Tabel Hasil Uji Autokorelasi, Koefisien Korelasi, dan Koefisien Determinasi Model Summaryb diperoleh nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,459 atau 45,9% yang bearti tingkat hubungan antar variabel yang terdiri dari Citra Merek (X1), Kualitas Produk (X2), dan Promosi (X3), variabel dependen Keputusan Pembelian (Y) pada konsumen indomaret termasuk pada tingkat hubungan yang sedang.

Koefisien Determinasi (R2) Dan (R)

Pengujian koefisiensi determinasi (R2) Bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independent (bebas) menjelaskan variabel dependen (terikat). Dalam output SPSS, koefisien determinasi (R2) terletak pada Tabel Hasil Uji Autokorelasi, Koefisien Korelasi, dan Koefisien Determinasi Model Summaryb dan tertulis R square.

Dalam output SPSS pada Tabel Hasil Uji Autokorelasi, Koefisien Korelasi, dan Koefisien Determinasi Model Summaryb diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,210 atau 21,0%. Maka koefisien determinasinya = 0, 210 x 100% = 21 % secara serentak dalam menjelaskan variasi atau perubahan variabel terikat (Y) didapati besarnya pengaruh variabel bebas sebesar 21%, sedangkan sisanya yaitu 100% - 21% = 79% dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel penelitian.

Uji F (Uji Serentak)

Uji F digunakan untuk menguji apakan perubahan variabel independen yang terdiri dari Citra Merek (X1), Kualitas Produk (X2), dan Promosi (X3), berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Keputusan Pembelian) pada konsumen indomaret Plus di Samarinda yakni dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel dengan tingkat kepercayaan sebesar 95% (α = 0,05).

Hasil uji F dari perhitungan SPSS sebagai berikut:

Tabel Uji F (Uji Serentak)

ANOVAa

Model Sum of

Squares

Df Mean Square F Sig.

1 Regression 3.906 3 1.302 8.525 .000b Residual 14.662 96 .153 Total 18.568 99 a. Dependent Variable: Y b. Predictors: (Constant), X1, X2, X3 Sumber: Data diolah

Berdasarkan perhitungan Ftabel diperoleh hasil sebesar 2.700 sedangkan Fhitung sebesar 8.525. Jika dibandingkan dengan nilai Ftabel maka terlihat bahwa Fhitung> Ftabel dan tingkat signifikansi diperoleh hasil 0,000 < 0,05 dengan demikian menunjukan bahwa variabel independen yang terdiri dari Citra Merek(X1), Kualitas Produk (X2), dan Promosi (X3), secara bersama-sama (simultan) mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen Keputusan Pembelian sehingga dapat dinyatakan Hipotesis diterima.

(11)

Uji t (Uji Parsial)

Uji t digunakan untuk menguji apakah masing-masing variabel bebas berpengaruh dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada konsumen indomaret di Samarinda dengan cara membandingkan t hitung dan t tabel dengan tingkat kepercayaan sebesar α = 0,05 sehingga diperleh hasil perhitungan SPSS.

Tabel UJi t (Uji Parsial) Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 2.170 .389 5.584 .000 X1 .154 .074 .209 2.075 .041 X2 .156 .093 .176 1.680 .096 X3 .147 .056 .251 2.623 .010 a. Dependent Variable: Y b. Predictors: (Constant), X1, X2, X3

Sumber: Data diolah

Berdasarkan hasil perhitungan yang terdapat pada Tabel diatas dapat dijelaskan pengaruh antara variabel independen yang terdiri dari Citra Merek (X1), Kualitas Produk (X2), dan Promosi (X3), terhadap variabel dependen Keputusan Pembelian pada konsumen Indomaret Plus di Samarinda sebagai berikut:

1) Variabel Citra Merek (X1)

Nilai Sig. thitung menunjukkan bahwa variabel Citra Merek (X1) sebesar 2.075 dengan nilai Sig. = 0.041. Karena thitung = 2.075> ttabel = 1.985 serta nilai Sig. = 0.041<a = 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya, variabel citra merek (X1) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y).

2) Variabel Kualitas Produk (X2)

Nilai Sig. thitung menunjukkan bahwa variabel kualitas produk (X2) sebesar 1.680 dengan nilai Sig. = 0.096. Karena thitung = 1.680< ttabel = 1.985 serta nilai Sig. = 0.096>a = 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya, variabel kualitas produk (X2) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y).

3) Variabel Promosi(X3)

Nilai Sig. thitung menunjukkan bahwa variabel promosi (X1) sebesar 2.623 dengan nilai Sig. = 0.010. Karena thitung = 2.623> ttabel = 1.985 serta nilai Sig. = 0.010<a = 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya, variabel promosi (X1) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y).

Variabel Paling Berpengaruh

Untuk mengetahui variabel yang paling berpengaruh dari citra merek, kualitas produk, dan promosi terhadap keputusan pembelian yaitu dengan

(12)

melihat nilai standar koefisien beta yang tertinggi.

Tabel Variabel yang paling berpengaruh Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 2.170 .389 5.584 .000 X1 .154 .074 .209 2.075 .041 X2 .156 .093 .176 1.680 .096 X3 .147 .056 .251 2.623 .010 a. Dependent Variable: Y b. Predictors: (Constant), X3, X1, X2

Sumber: Data diolah

Berdasarkan data tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai standart koefisien beta tertinggi yakni variabel promosi terhadap keputusan pembelian (X3) sebesar 0.251 yang berarti bahwa variabel promosi terhadap keputusan pembelian secara parsial mempunyai pengaruh yang paling besar terhadap keputusan pembelian konsumen.

Pembahasan

Analisis Secara Simultan (Uji F)

Dari hasil analisis variabel keputusan pembelian yang terdiri dari citra merek (X1), kualitas produk (X2), promosi (X3), secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

Fakta yang penulis temukan dilapangan yaitu dengan melakukan wawancara dengan konsumen Indomaret Plus dimana dapat disimpulkan bahwa ini sesusai yang dikemukakan oleh Alma, Kotler, Tjiptono, Keputusan pembelian merupakan suatu keputusan konsumen yang melibatkan segala aspek seperti ,citra merek, kualitas produk dan promosi, sehingga membentuk suatu sikap pada konsumen untuk mengolah segala informasi dan mengambil kesimpulan berupa response yang muncul produk apa yang akan dibeli, kemudian pada variabel promosi menurut penulis menjadi variabel yang paling unggul di pepsodent karena iklan pepsodent secara masif, menjalin ikatan dengan dokter gigi indonesia di berbagai acara, selain itu pepsodent juga memperkenalkan produknya melalui event-event yang mereka buat, salah satu contohnya yaitu Senyum Pepsodent, melalui event ini pepsodent memperkenalkan produknya secara langsung..dengan memberikan pengetahuan tentang manfaat bersikat gigi,cara sikat gigi dengan benar, melalui event inilah pepsodent dapat merebut hati masyarakat agar masyarakat menggunakan produknya.dengan event ini juga pepsodent mengenalkan produknya agar lebih dikenal di masyarakat dan di pasaran, melalui event ini juga pepsodent memberikan sikat gigi dan pasta gigi gratis kepada para pesertanya, ini juga salah satu cara untuk merebut hati masyarakat.

Penelitian ini sejalan dengan Sulistyawati (2009) yang menyatkan bahwa citra merek, kulitas produk dan promosi berpengaruh secara signifikan terhadap

(13)

keputusan pembelian.

Penelitian ini diperkuat dengan hasil kuisioner, dimana citra merek (X1), kualitas produk (X2), promosi (X3) terhadap keputusan pembelian dinilai sudah cukup sbaik terbukti bahwa hasil tanggapan responden mengenai indikator-indikator variabel citra merek (X1), kualitas produk (X2), promosi (X3) di respon setuju oleh konsumen. Dapat dilihat pada table 4.1 sampai dengan 4.19

Analisis Secara Parsial (Uji t)

Pada uji t menunjukkan bahwa dari ketiga variabel independen tersebut, secara parsial keseluruhan variabel independen berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada konsumen indomaret plus.

a. Citra Merek (X1)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel citra merek secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pada konsumen indomaret plus (M. yamin).

Sesuai dengan fakta data penelitian semua sub indikator dinyatakan dalam kategori baik tetapi masih ada kategori sangat baik oleh karena itu semua indikator harus ditingkatkan khususnya indikator kemasan pemampilan fisik yang menarik relatif masih rendah dibandingankan presentase indikator yang lain yaitu sebesar 79% dengan rata-rata 4, 15.

Jadi yang harus dilakukan oleh pepsodent adalah dengan memberikan bentuk pada kemasan pasta giginya secara unik sehingga konsumen dapat melihat bahwa produk pepsodent memiliki kemasan yang berbeda dengan yang lain, misalnya dengan mengubah bentuk kemasannya disesuaikan dengan umur dan kegunaan pasta giginya

b. Kualitas Produk (X2)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kualitas produk kualitas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pada konsumen Indomaret Plus (M. yamin)

Peningkatan kualitas produk yang baik akan menyebabkan konsumen terus menerus membeli produk. Sebaliknya menurunnya kualitas produk akan menyebabkan konsumen memilih produk yang lain.

Sesuai dengan fakta data penelitian semua sub indikator dinyatakan dalam kategori baik tetapi masih ada kategori sangat baik oleh karena itu semua indikator harus ditingkatkan khususnya indikator nyaman saat digunakan yang relatif masih rendah dibandingkan persentase indikator yaitu sebesar 82% dengan rata-rata 4,04. Hal ini menunjukkan bahwa pepsodent harus memiliki kualitas yang setara dengan merek top pasta gigi lainnya dengan memberikan kenyamanan penuh pada produk pasta giginya agar konsumen merasa puas dengan saat memakainya.

c. Promosi (X3)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel promosi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pada konsumen indomaret.

(14)

pepsodent. Sebaliknya menurunnya promosi akan menyebabkan penurunan penjualan pepsodent dan akhirnya konsumen memilih produk yang lain.

Sesuai dengan fakta data penelitian semua sub indikator dinyatakan dalam kategori baik tetapi masih ada kategori sangat baik oleh karena itu semua indikator harus ditingkatkan khususnya indikator melakukan promosi melalui diskon harga persentase sebesar 82% dengan nilai rata-rata 4,15. Hal ini menunjukkan bahwa seharusnya pepsodent memberikan diskon harga yang bersaing artinya jika pemberian diskon pepsodent dilakukan secara berkala maka konsumen aksan loyal dan terus membeli pepsodent.

Penutup

Berdasarkan hasil uji regresi berganda secara parsial ditemukan bahwa seluruh variabel independen yaitu citra merek, kualitas produk dan promosi memberikan pengaruh signifikan terhadap variabel terikat keputusan pembelian.

Berdasarkan hasil uji Regresi berganda secara simultan ditemukan bahwa seluruh variabel independen (citra merek, kualitas produk dan promosi) berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian.

Berdasarkan hasil uji t diketahui bahwa variabel promosi merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

Bagi perusahaan

Agar melakukan peningkatan dari segi citra merek, kualitas produk dan promosi dengan melakukan riset keinginan dari konsumen dan melakukan penelitian yang lebih akurat lagi.

Melakukan riset keputusan pembelian lebih lanjut karena masih ada faktor-faktor yang belum dapat dijelaskan dari penelitian lain.

Perusahaan agar meningkatkan kualitas produk agar konsumen semakin nyaman saat memakai produk pepsodent.

Bagi akademisi

Bagi pihak yang ingin melakukan penelitian yang sejenis, disarankan untuk meneliti variabel-variabel selain citra merek, kualitas produk dan promosi. Karena dari penelitian ini diketahui 51% masih ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi keputusan pembelian.

Lebih teliti lagi dalam penentuan teori dan pembuatan kuesioner, agar lebih baik lagi dalam hasil penelitian.

Untuk memperkuat hasil penelitian serupa dianjurkan menambah sampel dan menjelaskan proses pengisian kuesioner dan mendampingi responden ketika mengisi kuesioner tersebut.

Daftar Pustaka

Buku :

Alma, Buchari, “Pemasaran dan Pemasaran Jasa”, Alfabeta, Bandung, 2011. Dwi Priyatno. 2008. Mandiri Belajar SPSS. MediaKom : Yogyakarta.

(15)

Ghozali, Imam, 2009. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Edisi. Keempat, Penerbit Universitas Diponegoro.

Hamid, Abdul, “Buku Panduan Penulisan Skripsi”, Cetakan Pertama, FEIS UIN Press, Jakarta, 2007.

Kanuk, Schiffman, Leon &, Leslie Lazar, “Consumer Behaviour” 7th Edition (Perilaku Konsumen), PT. Indeks, Jakarta, 2008.

Kotler, Philip, Manajemen Pemasaran, Jakarta: PT Index, Edisi Kesebelas, 2005

Kotler, Philip, Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Kontrol, Jakarta: Penerbit Index, 2009.

Mullins, J., Walker, O.C., Boyd, H.W. and Larreche, J.C, “Marketing Management : A Strategic Decision – Making Approach”, McGraw – Hill, New York, 2005.

Novita Klarisa 2013. Judul Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Di Swalayan Maxi Balikpapan, Jurnal, 2013. Praba Sulistyawati 2009. Analisis Pengaruh Citra Merek Kualitas Produk dan

promosi Terhadap Keputusan Pembelian Laptop Merek Acer Di Kota Semarang, Jurnal, 2013.

Rangkuti, Freddy, Riset Pemasaran, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2003.

Sugiyono, “Memahami Penelitian Kualitatif”, ALFABET, Bandung, 2005. Susilo, Candra Hamanto, Pengaruh Kualitas Merek, Citra Merek, Dan Asosiasi

Merek Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Gran Max Pada PT. Karya Zirang Utama Semarang, Universitas Negeri semarang, jurnal, 2008.

Tjiptono, Fandy,” Pemasaran Jasa”, Penerbit Bayu Media Publishing, Malang, 2008.

Umar, Husein, “Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen”, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2010.

Mc. Daniel, Pemasaran, Edisi I, Salemba Empat, Jakarta, 2001.

Angipora P. Marius, Dasar-dasar Pemasaran, Rajawali Pers, Jakarta, 1999 Basu Swastha dan Irawan, (2005), Manajemen Pemasaran Modern. Liberty,

Yogyakarta

Internet :

www.tanyapepsodent.com. dilihat 3 februari 2016 www.topbrand-award.com. dilihat 3 februari 2016

Gambar

Tabel Ikhtisar Uji Validitas Butir-butir Pernyataan  Butir
Tabel Hasil Uji Multikolinearitas
Gambar Grafik Normal Probability Plot

Referensi

Dokumen terkait

Pasal 45 ayat (4) Kegiatan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa dalam rangka melaksanakan tugas akhir, skripsi, tesis, atau disertasi, selain harus mememenuhi ketentuan pada

AMI yang sebelumnya merupakan gerakan arsitek muda yang berusaha mendobrak kemapanan dan kemandegan perkembangan desain Indonesia (;klaim mereka,tentunya) dengan

Kemudian untuk mengetahui atau menguji pengaruh masing-masing faktor (kualitas produk, citra merek, harga dan promosi) terhadap keputusan konsumen dalam pembelian

Nilai signifikansi 0,000 menunjukkan bahwa hubungan yang signifikan antara asertivitas dengan kewirausahaan.Tanda positif menunjukkan bahwa hipotesis yang berbunyi terdapat

Dalam penelitian ini yang akan menjadi fokus penulis adalah apakah terdapat perbedaan harga saham perusahaan sub sektor konstruksi bangunan yang telah terdaftar

Penemuan kajian menunjukkan sistem ini berpotensi digunakan mengikut garis panduan yang telah ditetapkan oleh Jabatan Perancangan Bandar dan Desa (JPBD) dengan

Berdasarkan kedua definisi di atas, dapat dikatakan bahwa komunikasi adalah suatu proses yang terjadi ketika pengirim bertingkah laku atau memberikan informasi,

Kontraksi isometrik memberikan tekanan ringan pada sendi dan ditoleransikan baik oleh penderita osteoatritis dengan pembengkakan dan nyeri sendi latihan ini dapat