• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Saluran Pemasaran Tahu di Kecamatan Medan Selayang

Saluran pemasaran tahu di daerah penelitian terdiri dari beberapa lembaga pemasaran yaitu pedagang besar dan pedagang pengecer. Lembaga pemasaran ini berperan untuk mendistribusikan tahu hingga sampai ke konsumen akhir. Saluran pemasaran ini di peroleh dari informasi produsen sampel kepada siapa mereka menjualnya.

Saluran pemasaran tahu di Kecamatan Medan Selayang ada 3 saluran, yaitu :

1. Saluran I yaitu : Produsen Pedagang Besar Pedagang Pengecer Konsumen

2. Saluaran II yaitu : Produsen Pedagang Besar Konsumen 3. Saluran III yaitu : Produsen Pedagang Pengecer Konsumen

Pedagang Besar

Pedagang Pengecer

Konsumen

Saluran I 25.420 kotak Saluran II 16.519 Kotak Saluran III 8.901 kotak 8.901 kotak 13.977 kotak

Gambar 2. Skema Saluran Pemasaran Tahu Secara Keseluruhan di Daerah Penelitian

Terdapat 4 jenis saluran pemasaran tahu di daerah penelitian yaitu: 1. Saluran 1 adalah Produsen Pedagang Besar Pedagang

Pengecer Konsumen 25.420 Kotak 8.901 Kotak 13.977Kotak 2.542 Kotak

Gambar 3. Skema Saluran I Pemasaran Tahu

Produsen Tahu Produsen Pedagang Besar Pedagang Pengecer Konsumen

Saluran pertama ini, produsen menjual tahu kepada pedagang besar. Volume penjualan tahu dari produsen ke pedagang besar rata-rata 8.901 kotak/bulan dengan harga jual rata-rata Rp 16.333/kotak, dari pedagang besar ini selanjutnya ada dibeli oleh pedagang pengecer. Volume pembelian pedagang pengecer dari produsen dan pedagang besar rata-rata 13.977 kotak/bulan dengan harga jual rata-rata Rp 18.500/kotak, dan selanjutnya pedagang pengecer menjual ke konsumen dengan harga jual rata-rata Rp 26.000/kotak.

2. Saluran II adalah Produsen Pedagang Besar Konsumen

8.901 Kotak

2.542 Kotak

Gambar 4. Skema Saluran II Pemasaran Tahu

Saluran kedua pedagang besar membeli tahu langsung ke produsen. Volume penjualan produsen ke pedagang besar rata-rata 8.901 kotak/bulan dengan harga jual rata-rata Rp 16.333/kotak. Pedagang besar membelinya ke produsen yang ada di Kecamatan Medan Selayang. Pedagang besar kemudian menjualnya ke konsumen dengan harga rata-rata Rp 18.500/kotak.

Produsen

Pedagang Besar

3. Saluran III adalah Produsen Pedagang Pengecer Konsumen. 8.901 Kotak 8.901 Kotak

Gambar 5. Skema Saluran III Pemasaran Tahu

Saluran ketiga ini, produsen menjual tahu ke pedagang pengecer. Volume penjualan rata-rata petani ke pedagang pengecer adalah 13.977 kotak/bulan dengan harga jual rata-rata Rp 18.500/kotak. Selanjutnya pedagang pengecer menjual ke konsumen dengan harga jual rata-rata Rp 26.000/kotak.

B. Saluran Pemasaran Tempe di Kecamatan Medan Selayang

Saluran pemasaran tempe di daerah penelitian terdiri dari beberapa lembaga pemasaran yaitu pedagang besar dan pedagang pengecer. Lembaga pemasaran ini berperan untuk mendistribusikan tempe hingga sampai ke konsumen akhir. Saluran pemasaran ini di peroleh dari informasi produsen sampel kepada siapa mereka menjualnya.

Saluran pemasaran tempe di Kecamatan Medan Selayang, yaitu :

1. Saluran I yaitu : Produsen Pedagang Besar Pedagang Pengecer Konsumen

2. Saluaran II yaitu : Produsen Pedagang Besar Konsumen 3. Saluran III yaitu : Produsen Pedagang Pengecer Konsumen

Produsen

Pedagang Pengecer

Pedagang Besar

Pedagang Pengecer

Konsumen

Saluran I 284.952 Bungkus Saluran II 185.219 Bungkus Saluran III 99.7331 99.733 Bungkus Bungkus 156.724 Bungkus Gambar 6. Skema Saluran Pemasaran Tempe Secara Keseluruhan di Daerah Penelitian Terdapat 4 jenis saluran pemasaran tempe di daerah penelitian yaitu: 1. Saluran 1 adalah Produsen Pedagang Besar Pedagang Pengecer Konsumen 285.952 Bungkus 99.733 Bungkus 156.724 Bungkus 28.495 Bungkus Gambar 7. Skema Saluran I Pemasaran Tempe Produsen Tempe Produsen Pedagang Besar Pedagang Pengecer Konsumen

Saluran pertama ini, produsen menjual tempe kepada pedagang besar. Volume penjualan tahu dari produsen ke pedagang besar rata-rata 284.952 bungkus/bulan dengan harga jual rata-rata Rp 2.444/bungkus, dari pedagang besar ini selanjutnya ada dibeli oleh pedagang pengecer. Volume pembelian pedagang pengecer dari produsen dan pedagang besar rata-rata 99.733 kotak/bulan dengan harga jual rata-rata Rp 3.265/bungkus, dan selanjutnya pedagang pengecer menjual ke konsumen dengan harga jual rata-rata Rp 3.713/bungkus.

2. Saluran II adalah Produsen Pedagang Besar Konsumen

148.175 Bungkus

37.044 Bungkus

Gambar 8. Skema Saluran II Pemasaran Tempe

Saluran kedua pedagang besar membeli tahu langsung ke produsen. Volume penjualan produsen ke pedagang besar rata-rata 148.175 bungkus/bulan dengan harga jual rata-rata Rp 2.444/bungkus. Pedagang besar membelinya ke produsen yang ada di Kecamatan Medan Selayang. Pedagang besar kemudian menjualnya ke konsumen dengan harga rata-rata Rp 3.713/ bungkus.

Produsen

Pedagang Besar

3. Saluran III adalah Produsen Pedagang Pengecer Konsumen. 99.733 Bungkus 99.733 Bungkus

Gambar 9. Skema Saluran III Pemasaran Tempe

Saluran ketiga ini, produsen menjual tahu ke pedagang pengecer. Volume penjualan rata-rata petani ke pedagang pengecer adalah 99.733 bungkus/bulan dengan harga jual rata-rata Rp 3.265/bungkus. Selanjutnya pedagang pengecer menjual ke konsumen dengan harga jual rata-rata Rp 3.713 bungkus/bulan.

Berdasarkan keterangan tersebut maka ada 4 jenis saluran pemasaran tahu dan tempe sehingga identifikasi masalah 1 terjawab.

Fungsi-Fungsi Pemasaran

Fungsi pemasaran penting diketahui dalam upaya memasarkan tahu dan tempe, supaya tahu dan tempe tersebut dapat diterima konsumen dalam keadaan segar. Fungsi pemasaran ini dipengaruhi oleh adanya biaya-biaya pemasaran, setiap lembaga pemasaran akan melakukan beberapa fungsi pemasaran.

Fungsi pemasaran yang ada di daerah penelitian yaitu: fungsi pembelian, fungsi penjualan, fungsi transportasi, fungsi packing, fungsi penyimpanan, fungsi pembiayaan, fungsi pengolahan, fungsi penanggung resiko (rist taking), dan fungsi informasi pasar.

Produsen

Pedagang Pengecer

Banyaknya pedagang perantara yang berperan pada satu saluran pemasaran, maka dapat mempengaruhi besarnya biaya pemasaran yang harus dikeluarkan oleh pedagang tersebut.

Tabel 14. Fungsi-Fungsi Pemasaran yang dilakukan Oleh Produsen dan Lembaga Pemasaran Tahu dan Tempe di Daerah Penelitian, 2008. No Fungsi Pemasaran Produsen P. Besar P. Pengecer

1. Pembelian √ √ √ 2. Penjualan √ √ √ 3. Transportasi - √ √ 4. Packing √ √ √ 5. Penyimpanan √ - - 6. Pembiayaan √ - - 7. Pengolahan √ - - 8. Rist taking √ √ √ 9. Informasi Pasar - - - Sumber: Lampiran 12

Keterangan: √ : Melakukan Fungsi Pemasaran - : Tidak Melakukan Fungsi Pemasaran

Tabel 14 menunjukkan bahwa setiap lembaga pemasaran paling sedikit melakukan 5 fungsi pemasaran dan paling banyak 7 fungsi pemasaran. Produsen melakukan 7 fungsi pemasaran yaitu: Pembelian, penjualan, packing, penyimpanan, pembiayaan, pengolahan, rist taking. Fungsi pemasaran packing yang dilakukan produsen yaitu membuat tempat tahu dan tempe, agar kualitasnya tidak rusak.

Pedagang besar merupakan lembaga yang berperan dalam memasarkan tahu dan tempe dari produsen ke pedagang pengecer dan konsumen. Fungsi pemasaran yang dilakukan pedagang besar ada 6 yaitu: Pembelian, penjualan, transportasi, packing, penanggung resiko (rist taking) dan informasi pasar.

Fungsi pemasaran yang dilakukan oleh pedagang pengecer yaitu: Pembelian, penjualan, transportasi, packing, rist taking dan informasi pasar. Berdasarkan penjelasan tersebut maka identifikasi masalah 2 terjawab.

A. Analisis Margin, Price Spread dan Share Margin Pemasaran Tahu

Adapun analisis margin, price spread dan share margin yang dikeluarkan oleh Lembaga Pemasaran Tahu pada saluran I, II dan III adalah sebagai berikut :

Tabel 15.Analisis Margin, Price Spread dan Share Margin Pemasaran Tahu pada Pola Saluran I, II dan III, Tahun 2008.

URAIAN PRICE SPREAD SHARE MARGIN (%) SALURAN I SALURAN II SALURAN III SALURAN I SALURAN II SALURAN III 1. Harga Jual Produsen 16,333 16,333 18,500 62,81 62.81 71.15 (Rp/Kotak) 2. Pedagang Besar a. Harga Beli 16,333 16,333 b. Transportasi 76.62 16.26 0.29 0.06 c. Packing 74.87 15.89 0.28 0.06 d. Rist Taking 2.25 1.21 0.01 0.01

e. Upah Tenaga Kerja 40.44 8.58 0.15 0.03

f. Profit Margin 1.972,82 9.625.06 7.58 37.01 g. Harga Jual 18,500 26,000 3. Pedagang Pengecer a. Harga Beli 18,500 18,500 b. Transportasi 48,79 30.98 0.18 0.11 c. Sewa Tempat 61,52 39.07 0.23 0.15 d. Kebersihan 3,72 1.81 0.01 0.01 e. Keamanan 2,86 2.36 0.01 0.01 f. Rist Taking 1,43 2.25 0.01 0.01 g. Profit Margin 7,381.68 7.423,53 28.39 28.55 4. Konsumen 26,000 26,000 26,000 MARGIN PEMASARAN 9,667 9,667 7,500

Pada Tabel 15 dapat dilihat bahwa jumlah keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh pedagang adalah 430,91/kotak. Sedangkan jumlah profit keseluruhan pedagang perantara pada saluran I, II dan III adalah 26.403,09/kotak.

Dari Tabel 15 dapat dibuat rekapitulasi volume penjualan, harga beli, biaya pemasaran, profit margin, harga jual dan margin pemasaran.

Tabel 16.Rekapitulasi Volume Penjualan, harga Beli, Biaya Pemasaran, Profit Margin, Harga Jual dan Margin Pemasaran Tahu pada Saluran Pemasaran I, II dan III, Tahun 2008.

URAIAN SALURAN I SALURAN II SALURAN III

PRODUSEN PEDAGANG PEDAGANG PRODUSEN PEDAGANG PRODUSEN PEDAGANG

BESAR PENGECER BESAR PENGECER

1. Volume Penjualan (Kotak) 25,420 8,901 13,977 25,420 16,519 25,420 8,901 2. Harga Beli (Rp/kotak) 16,333 18,500 16,333 18,500 3. Biaya Pemasaran 194.18 118.32 41.94 76.47 4. Profit Margin 1,972.82 7,381.68 9,625.06 7,423.53 5. Harga Jual 16,333 18,500 26,000 16,333 26,000 18,500 26,000 6. Margin Pemasaran 9,667 9,667 9,667 7,500

Sumber : Data Primer Diolah

Dari Tabel 16 dapat dilihat volume penjualan, harga beli, biaya pemasaran, profit margin, harga jual dan margin pemasaran dari masing-masing saluran. Pada saluran I produsen memproduksi tahu sebesar 25.420 kotak/bulan kemudian produsen menjual tahu kepada pedagang besar sebesar 8.901 kotak/bulan dan kepada pedagang pengecer sebesar 13.977 kotak/bulan. Pada saluran II produsen menjual tahu kepada pedagang besar sebesar 16.519 kotak/bulan. Pada saluran III produsen menjual tahu kepada pedagang pengecer sebesar 8.901 kotak/bulan. Harga beli pedagang besar kepada produsen sebesar Rp 16.333 /kotak, kemudian pedagang pengecer membeli tahu dari pedagang besar sebesar Rp. 18.500 /kotak lalu pedagang pengecer menjualnya kepada konsumen dengan harga rata-rata Rp. 26.000 /kotak.

Biaya pemasaran pada saluran I sebesar 312,5 sedangkan pada saluran II sebesar 41,94 dan saluran III sebesar 76,47. Maka biaya pemasaran pada saluran I lebih besar daripada saluran II dan III.

Dari Tabel 16 dapat dibuat rekapitulasi share margin pemasaran tahu pada pola saluran I, II dan III.

Tabel 17.Rekapitulasi Share Margin Produsen Tahu, Pedagang Besar, Pedagang Pengecer dan Share Biaya Pemasaran pada Saluran Pemasaran I, II dan III, Tahun 2008.

URAIAN

PERSENTASE

(%)

SALURAN I SALURAN II SALURAN III

Share Margin Produsen 62.81 62.81 71.15

Share Margin Pedagang 35.97 37.01 28.55

Share Margin Biaya Pemasaran 1.17 0.16 0.29

Sumber : Data Primer Diolah

Dari Tabel 17 dapat dilihat bahwa share margin pemasaran lebih besar dari pada share margin produsen pada saluran I sebesar 62,81%, saluran II sebesar 62,81%, dan saluran III sebesar 71,15% sedangkan share margin pedagang saluran I sebesar 35,97%, saluran II sebesar 37,01% dan saluran III sebesar 28,55%. Share margin biaya pemasaran saluran I sebesar 1,17%, saluran II sebesar 0,16% dan saluran III sebesar 0,29%.

B. Analisis Margin, Price Spread dan Share Margin Pemasaran Tempe

Adapun analisis margin, price spread dan share margin yang dikeluarkan oleh Lembaga Pemasaran Tempe pada saluran I, II dan III adalah sebagai berikut :

Tabel 18.Analisis Margin, Price Spread dan Share Margin Pemasaran Tempe pada Pola Saluran I, II dan III, Tahun 2008.

URAIAN PRICE SPREAD SHARE MARGIN (%) SALURAN I SALURAN II SALURAN III SALURAN I SALURAN II SALURAN III 1. Harga Jual Produsen 2,444 2,444 3,265 65.82 65.82 87.94 (Rp/Bungkus) 2. Pedagang Besar a. Harga Beli 2,444 2,444 b. Transportasi 8.23 4.43 0.22 0.11 c. Packing 9.94 5.35 0.26 0.14 d. Rist Taking 0.40 1.67 0.10 0.04

e. Upah Tenaga Kerja 3.20 1.72 0.08 0.04

f. Profit Margin 799.23 1.255,83 21.52 33.82 g. Harga Jual 3,265 3.713 3. Pedagang Pengecer a. Harga Beli 3,265 3,265 0.32 b. Transportasi 7.61 11.96 0.20 0.46 c. Sewa Tempat 10.97 17.24 0.29 0.02 d. Kebersihan 0.52 0.82 0.01 0.01 e. Keamanan 0.51 0.80 0.01 0.02 f. Rist Taking 0.34 0.54 0.01 0.01 g. Profit Margin 428.05 416.31 11.52 11.21 4. Konsumen 3,713 3,713 3.713 MARGIN PEMASARAN 1,269 1,269 447.67

Sumber : Data Primer Diolah

Pada Tabel 18 dapat dilihat bahwa jumlah keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh pedagang adalah 86,25/bungkus. Sedangkan jumlah profit keseluruhan pedagang perantara pada saluran I, II dan III adalah 2.899,44/bungkus.

Dari Tabel 18 dapat dibuat rekapitulasi volume penjualan, harga beli, biaya pemasaran, profit margin, harga jual dan margin pemasaran.

Tabel 19.Rekapitulasi Volume Penjualan, harga Beli, Biaya Pemasaran, Profit Margin, Harga Jual dan Margin Pemasaran Tempe pada Saluran Pemasaran I, II dan III, Tahun 2008.

URAIAN SALURAN I SALURAN II SALURAN III

PRODUSEN PEDAGANG PEDAGANG PRODUSEN PEDAGANG PRODUSEN PEDAGANG

BESAR PENGECER BESAR PENGECER

1. Volume Penjualan (bungkus) 284,952 99,733 156,724 284,952 185,219 284,952 99,733 2. Harga Beli (Rp/bungkus) 2,444 3,265 2,444 3,265 3. Biaya Pemasaran 21.77 19.95 13.17 31.36 4. Profit Margin 799.25 428.05 1,255.83 416.31 5. Harga Jual 2,444 3,.265 3,713 2,444 3,713 3,265 3,713 6. Margin Pemasaran 1,269 1,269 1,269 1,269 1,269 447.67 447.67

Sumber : Data Primer Diolah

Dari Tabel 19 dapat dilihat volume penjualan, harga beli, biaya pemasaran, profit margin, harga jual dan margin pemasaran dari masing-masing saluran. Pada saluran I produsen memproduksi tempe sebesar 284.952 bungkus/bulan kemudian produsen menjual tempe kepada pedagang besar sebesar 99.733 bungkus/bulan dan kepada pedagang pengecer sebesar 156.724 bungkus/bulan. Pada saluran II produsen menjual tempe kepada pedagang besar sebesar 185.219 bungkus/bulan. Pada saluran III produsen menjual tempe kepada pedagang pengecer sebesar 99.733 bungkus/bulan. Harga beli pedagang besar kepada produsen sebesar Rp 2.444 /bungkus, kemudian pedagang pengecer membeli tempe dari pedagang besar sebesar Rp. 3.265 /bungkus, lalu pedagang pengecer menjualnya kepada konsumen dengan harga rata-rata Rp. 3.713 /bungkus.

Biaya pemasaran pada saluran I sebesar 41,72 sedangkan pada saluran II sebesar 13,17 dan saluran III sebesar 31,36. Maka biaya pemasaran pada saluran I lebih besar daripada saluran II dan III.

Dari Tabel 17 dapat dibuat rekapitulasi share margin pemasaran tahu pad pola saluran I, II dan III.

Tabel 20.Rekapitulasi Share Margin Produsen Tempe, Pedagang Besar, Pedagang Pengecer dan Share Biaya Pemasaran pada Saluran Pemasaran I, II dan III, Tahun 2008.

URAIAN

PERSENTASE

(%)

SALURAN I SALURAN II SALURAN III

Share Margin Produsen 65.82 65.82 87.94

Share Margin Pedagang 34.22 34.15 12.05

Share Margin Biaya Pemasaran 1.18 0.33 0.84

Sumber : Data Primer Diolah

Dari Tabel 20 dapat dilihat bahwa share margin produsen pada saluran I sebesar 65,82%, saluran II sebesar 65,82%, dan saluran III sebesar 87,94% sedangkan share margin pedagang saluran I sebesar 34,22%, saluran II sebesar 34,15% dan saluran III sebesar 12,05%. Share margin biaya pemasaran saluran I sebesar 1,18%, saluran II sebesar 0,33% dan saluran III sebesar 0,84%.

Berdasarkan penjelasan tersebut maka identifikasi masalah 3 telah terjawab.

Efisiensi Pemasaran Tahu dan Tempe

Efisiensi pemasaran merupakan hal yang penting untuk diketahui berapa besar perbedaan harga yang diterima di petani (produsen) dengan harga yang dibayar oleh konsumen. Perbedaan harga ini dipengaruhi oleh adanya fungsi- fungsi pemasaran yang dilakukan oleh pedagang perantara dalam menyalurkan barang dari produsen ke konsumen, semakin banyak dan kompleks fungsi pemasaran yang dilakukan maka semakin banyak biaya yang harus dikeluarkan oleh suatu lembaga pemasaran. Hal inilah yang mengakibatkan seberapa banyak untuk mendapatkan keuntungan oleh pedagang perantara. Keuntungan yang

mereka peroleh dianggap sebagai balas jasa atas upaya yang dilakukan dalam pemasaran.

Banyaknya pedagang perantara yang terlibat pada saluran pemasaran maka akan bertambahnya profit margin dan jasa sehingga harga yang ditawarkan ke konsumen lebih besar.

Faktor-faktor yang mempengaruhi efisien tidaknya suatu saluran pemasaran yaitu:

1. Persentase perbedaan harga yang dibayarkan konsumen dan produsen. 2. Distribusi keuntungan yang diperoleh masing-masing pelaku pasar. 3. Besarnya biaya pemasaran.

4. Tersedianya fasilitas fisik yang memadai yang dapat menjamin kelancaran arus barang.

5. Adanya kompetisi pasar yang sehat.

Efisiensinya suatu saluran pemasaran pada penelitian ini dapat diketahui dengan membandingkan keuntungan dengan biaya dalam suatu saluran pemasaran. Perbandingan yang menunjukkan angka yang relatif sama maka saluran pemasaran dianggap efisien.

Untuk menghitung efisiensi pemasaran pada saluran pemasaran tahu maka digunakan rumus sebagai berikut :

% 100 ProdukYangDipasarkanx Nilai aran BiayaPemas Ep= Keterangan :

Dokumen terkait