• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakteristik Usaha Peternakan Selama Penelitian Bibit Ayam (Day Old Chick)

DOC (Day Old Chick) yang digunakan oleh PT Kusuma Niaga Persada Nusantara berasal dari PT Charoen Pokphand, setiap pembelian 100 ekornya diberikan ekstra 2 ekor. Hal yang dilakukan setelah DOC datang adalah penimbangan untuk mengetahui bobot badan awal rata-rata DOC tersebut. Bobot badan awal DOC tersebut rata-rata berkisar 0,03 - 0,04 kg. Selama penelitian harga DOC tiap periodenya terus mengalami kenaikan seperti yang terjadi di wilayah DKI – Jakarta pada tahun 2005. Perubahan harga DOC selama penelitian dapat dilihat pada Gambar 5.

0 5 0 0 1 ,0 0 0 1 ,5 0 0 2 ,0 0 0 2 ,5 0 0 3 ,0 0 0

J u n i-J u li0 4 A g st-S ep t0 4 O kt-N ov0 4 D e s0 4 -J a n 0 5 F e b -M a r 0 5 A p r -M e i0 5 P e r iod e P em e lih a r a a n H a rg a D O C ( Rp )

Gambar 5. Grafik Harga DOC Setiap Periode Pemeliharaan

Total biaya DOC dipengaruhi oleh kenaikan harga DOC tiap periodenya. Total biaya DOC setiap periode produksi selama penelitian terlihat pada Tabel 9. Tabel 9. Total Biaya DOC Setiap Periode Berdasarkan Harga DOC

Harga DOC Juni -Juli 2004 Agustus September 2004 Oktober November 2004 Desember 2004 Januari 2005 Februari Maret 2005 April Mei 2005 Rp 2.000 12.000.000 2.100 8.400.000 2.200 11.000.000 2.300 13.800.000 2.400 7.200.000 2.500 9.750.000

26 Total biaya untuk pembelian DOC selama satu tahun produksi (Juni 2004 – Mei 2005) sebesar Rp. 62.150.000. Harga DOC yang terus meningkat tidak merubah keputusan PT Kusuma Niaga Persada Nusantara dalam hal pemilihan bibit yang berkualitas baik. Perusahaan tetap menggunakan bibit yang baik agar bobot hidup akhir dari ayam broiler yang dihasilkan sesuai dengan target perusahaan tersebut yaitu 2,0 – 2,5 kg dengan lama pemeliharaan 45 hari. Total biaya DOC yang tertinggi pada bulan Desember 2004 - Januari 2005 yaitu sebesar Rp 13.800.000, selain karena DOC yang dibeli banyak (6000 ekor) juga karena harganya mencapai Rp 2.300/ekor.

Pakan

Pakan yang dibutuhkan oleh ayam broiler rata-rata 5,38 kg/ekor/periode produksi dengan konversi pakan 2,45 yang dipelihara selama 45 hari. Besarnya konversi pakan tersebut menunjukkan bahwa penggunaan pakan belum efisien, karena untuk menghasilkan 1 kg bobot hidup diperlukan pakan sebanyak 2,45 kg. Pada saat umur ayam broiler lebih dari 20 hari pakan yang diberikan tidak hanya pakan dari PT Charoen Pokphand saja (np 11 dan BR 1). Komposisi pakan yang diberikan selama satu periode produksi dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10. Komposisi Penggunaan Pakan Selama Satu Periode Produksi

Umur Pemeliharaan

(Hari)

Pakan Starter Jagung cbr/kbr Bekatul

kg/hari 01 – 20 50 0 0 0 21 – 25 0 50 50 10 25 – 30 0 75 50 15 30 – 33 0 100 50 15 33 – 35 0 125 50 15 35 – 45 0 150 50 25 Total 2.675 1.250 450

Keterangan : untuk setiap 1000 ekor ayam broiler

Harga pakan yang digunakan oleh PT Kusuma Niaga Persada Nusantara sangat bervariasi dalam satu tahun produksi selama penelitian. Kisaran harga pakan dapat dilihat pada Tabel 11.

27 Tabel 11. Variasi Harga Satuan Masing-masing Jenis Pakan

Setiap Periode Pemeliharaan Periode Pemeliharaan np11 BR 1 cbr/kbr Jagung Bekatul Rp Juni – Juli 2004 136.000 136.000 162.000 1.125 600 Agustus-September 2004 114.000 138.500 140.500 1.125 1.300 800 Oktober-November 2004 135.000 140.000 1.125 700 Desember 2004 Januari 2005 136.500 162.500 1.125 1.375 800 Februari-Maret 2005 135.000 162.000 1.200 800 April - Mei 2005 135.000 165.000 1.400 800

Total biaya pakan setiap periode produksi dipengaruhi oleh perbedaan harga pada setiap jenis pakan yang digunakan selama satu periode. Total biaya pakan setiap periode pemeliharaan selama penelitian terlihat pada Tabel 12.

Tabel 12. Total Biaya Pakan Setiap Periode Pemeliharaan

Periode Pemeliharaan np11 BR 1 cbr/kbr Jagung Bekatul

Rp Juni – Juli 2004 9.520.000 6.800.000 24.300.000 18.056.250 1.620.000 Agustus-September 2004 9.120.000 0 13.890.000 12.510.000 1.440.000 Oktober-November 2004 13.500.000 0 17.500.000 15.046.875 1.575.000 Desember 2004 Januari 2005 16.380.000 0 24.375.000 19.068.700 2.160.000 Februari-Maret 2005 8.100.000 0 12.150.000 9.630.000 1.080.000 April - Mei 2005 10.800.000 0 16.500.000 14.980.000 1.440.000

Penggunaan pakan campuran dilakukan pengelola peternakan dengan pertimbangan untuk memperpanjang umur pemeliharaan agar mencapai bobot badan akhir ayam broiler yang diinginkan yaitu antara 2,0 – 2,5 kg. Peternak menginginkan hal tersebut karena pemanenan ayam broiler pada PT Kusuma Niaga Persada Nusantara dilakukan berdasarkan harga pasar yang berlaku saat itu sehingga pengelola peternakan bisa mengantisipasi kapan saat yang tepat untuk menjual, yaitu jika harga di pasar berkisar antara Rp. 6.000 – Rp. 8.000/ekor.

28 Air Minum

Air gula (gula merah atau gula pasir) diberikan oleh pengelola peternakan setelah DOC datang ke kandang. Air gula berfungsi untuk menambah energi, agar ayam tidak stres. Gula merah/gula pasir yang diperlukan untuk setiap 1.000 ekor ayam adalah sebanyak 1 kg dilarutkan ke dalam 5 liter air. Biaya pemakaian gula merah/gula pasir tiap periode pemeliharaan terlihat pada Tabel 13.

Tabel 13. Biaya Gula Merah/Gula Pasir Setiap Periode Pemeliharaan

Harga Gula (Rp/kg) Juni -Juli 2004 Agustus September 2004 Oktober November 2004 Desember 2004 Januari 2005 Februari Maret 2005 April Mei 2005 Rp 3.400 20.400 13.600 3.500 17.500 21.000 3.700 11.100 3.800 15.200

Kandang dan Peralatan Kandang

Kandang merupakan bagian dari faktor produksi yang harus ada dalam usaha peternakan ayam broiler. Karakteristik kandang yang digunakan PT Kusuma Niaga Persada Nusantara terlihat pada Tabel 14..

Tabel 14. Karakteristik Kandang Ayam Broiler

Uraian Keterangan Jumlah Kandang 8 kandang Ukuran Kandang @ 5 m x 25 m Kepadatan Kandang 8 ekor/ m2 Bahan Kandang Bilah-bilah bambu

Model Kandang Panggung

Bahan Lantai Kandang Bilah-bilah bambu Bahan Penyangga Kandang Bata bersemen Jarak Tanah – Lantai Kandang 1,5 m Jarak Lantai Kandang – Atap Kandang 2 – 3 m

Model Atap Monitor

Bahan Atap Genteng

Pagar permanen di sekeliling kandang Tingginya 5 m

Kandang model panggung akan sangat mengurangi kontak langsung antara ayam dan fesesnya sehingga dapat mengurangi penyebaran berbagai jenis penyakit pada ayam. Hal ini juga memudahkan pengelola peternakan untuk mendeteksi kesehatan ayam. Kandang dengan atap model monitor (dua atap yang diberi jarak untuk sirkulasi udara), akan memudahkan sirkulasi udara di dalam kandang.

29 Banyaknya peralatan yang diperlukan untuk usaha peternakan ayam broiler akan sangat menuntut pengelola peternakan untuk bisa mengelolanya dengan sangat baik, pengalaman dalam usaha inipun akan sangat menunjang dalam pengelolaannya. Peralatan yang digunakan tiap satu kandang (per 1000 ekor ayam) terdapat pada Tabel 15.

Tabel 15. Peralatan Kandang Tiap 1.000 ekor

Uraian Jumlah Harga

(Rp) Tempat Pakan 17 buah @ 8.000 Tempat Minum 17 buah @ 8.000 Pemanas Batubara 2 buah @ 180.000 Sak Bekas Semen 50 lembar @ 300 Jerami 45 sak dengan ketebalan 5 cm @ 1.500 Lampu Neon (25 Watt) 3 buah @ 7.000 Tirai ¾ rol dengan ketebalan 0,3 mm @ 67.500 Batubara 15 boks @ 11.000 Susu Skim 4 dus (@ 50 gram) @ 3.000 Keterangan : Harga masing-masing peralatan kandang selalu sama tiap periodenya

Jenis tempat pakan dan minum yang digunakan adalah manual

Untuk kenyamanan ternak di dalam kandang diberi sekam (jerami) pada lantai. Alas lantai tambahan untuk DOC (1 – 7 hari) berupa sak bekas semen. Pemanas batubara diberikan untuk memberikan kehangatan bagi ayam broiler agar dapat tumbuh dengan baik. Komponen biaya variabel yang lain dapat dilihat pada Tabel 16.

Tabel 16. Komponen Biaya Variabel

Uraian Jumlah Harga

(Rp) Minyak Tanah 200 – 300 liter dalam satu periode 1.000 – 1.200 Bensin (besarnya selalu sama/bulan) Dianggarkan tiap bulan 55.000/bulan Pita Mesin Ketik Tiap bulan berbeda yang dibutuhkan 10.000 –

15.000 Listrik Tiap bulan berbeda yang dibutuhkan 215.000/8

kandang Telepon Tiap bulan berbeda yang dibutuhkan Biaya +

abodemen (49.200) Korek Api Tiap periode dianggarkan sama 5000 Trafo Lampu Tidak tiap periode mengganti 15.000 Dll (baterai,ravia, solasi,servis

sepeda, kuitansi, nota, kabel, lem pvc, siltep, kawat)

30 Tenaga Kerja

Tenaga kerja pada suatu usaha akan sangat diperlukan untuk melaksanakan semua aktivitas pada usaha tersebut. Kebutuhan tenaga kerja pada PT Kusuma Niaga Persada Nusantara terdapat pada Tabel 17. Setiap tenaga kerja mempunyai tugas masing-masing dengan upah yang bervariasi.

Tabel 17. Komposisi Tenaga Kerja pada Usaha Peternakan PT Kusuma Niaga Persada Nusantara

Uraian Tugas Upah

(Rp) Pengelola Peternakan

(1 orang)

Mengontrol kinerja semua bawahannya,

Mengontrol kesehatan ayam tiap hari,

Membuat laporan keuangan tiap periode pemeliharaan.

400.000/periode + insentif 2% dari laba bersih tiap pemeliharaan > 5.000 ekor, Menerima bagian 40% dari laba bersih/tahun.

Pekerja Kandang

(4 orang untuk 8 kandang)

Membersihkan kandang dan semua peralatan kandang,

Memberikan vaksin, fumigasi, obat-obatan dan vitamin,

Melakukan kegiatan teknis yang ada di usaha peternakan ayam.

@ 225.000/orang/periode + insentif 1% dari laba bersih tiap pemeliharaan > 5.000 ekor.

Juru Timbang (1 orang)

Menimbang ayam saat di panen 50.000/periode Penjaga Malam

(1 orang)

Menjaga ayam broiler selama 20 hari agar tidak ada pencurian

15.000/hari Pekerja Tambahan

(1 orang)

Membantu saat dilakukan vaksinasi tetes mata

@ 7.000/hari Keterangan : Tenaga Kerja semuanya pria dewasa

Perhitungan biaya untuk tenaga kerja pada tiap periode pemeliharaan terlihat pada Tabel 18. Jumlah ayam yang dipelihara sangat berpengaruh pada besarnya biaya tenaga kerja terutama untuk pekerja kandang.

Tabel 18. Biaya Tenaga Kerja Setiap Periode Pemeliharaan

Tenaga Kerja Juni -Juli 2004 Agustus September 2004 Oktober November 2004 Desember 2004 Januari 2005 Februari Maret 2005 April Mei 2005 Rp Pengelola Peternakan 507.099 400.000 400.000 456.148 400.000 400.000 Pekerja Kandang 835.649 450.000 562.500 759.222 337.500 450.000 Juru Timbang 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000 Penjaga Malam 300.000 300.000 300.000 300.000 300.000 300.000 Pekerja Tambahan 14.000 14.000 14.000 14.000 14.000 14.000 Total 1.706.748 1.214.000 1.326.500 1.579.370 1.101.500 1.214.000

31 Total biaya tenaga kerja selama satu tahun produksi sebesar Rp 8.142.118 Besarnya biaya tenaga kerja bisa diminimumkan dengan menambah keterampilan untuk para pekerja kandang, sehingga kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pemeliharaan ayam broiler dapat dikerjakan oleh pekerja kandang tanpa pekerja tambahan. Hal ini juga dapat lebih mengefisienkan waktu kerja para pekerja kandang.

Fumigasi

Fumigasi sangat penting dilakukan pada suatu usaha peternakan ayam broiler. Fumigasi dilakukan untuk memberantas hama penyakit yang masih tertinggal di kandang yang digunakan pada periode sebelumnya. Fumigasi yang dilakukan PT Kusuma Niaga Persada Nusantara tertera pada Tabel 19.

Tabel 19. Program Fumigasi PT Kusuma Niaga Persada Nusantara

Jenis Obat Fumigasi

Dosis Harga (Rp)

Keterangan Kapur 17 liter untuk 2

kandang

6.000 – 7.000 per liter

Dilakukan saat masa kosong kandang Formalin 1 cc dilarutkan

dalam 2 liter air

- Selama penelitian dilakukan, formalin tidak digunakan

Antisep 1 cc dilarutkan dalam 1 liter air

46.000, 47.500 dan 50.000

per liter

Sebagai desinfektan pada peralatan (seperti tempat pakan dan tempat minum)

Total biaya fumigasi pada setiap periode pemeliharaan dipengaruhi oleh harga dan banyaknya jenis obat fumigasi yang dipakai pada masing-masing periode pemeliharaan. Total biaya fumigasi setiap periode pemeliharaan selama penelitian terlihat pada Tabel 20.

Tabel 20. Total Biaya Fumigasi Setiap Periode Pemeliharaan

Jenis Obat Fumigasi Juni -Juli 2004 Agustus September 2004 Oktober November 2004 Desember 2004 Januari 2005 Februari Maret 2005 April Mei 2005 Rp Kapur 306.000 204.000 252.000 357.000 158.000 238.000 Antisep 278.500 50.000 92.000 90.000 47.500 47.500 Total 584.500 254.000 344.000 447.000 205.500 285.500

Biaya fumigasi periode Juni-Juli 2004 terutama antisep paling besar dibandingkan periode lainnya yaitu sebesar Rp. 278.500. Hal ini dikarenakan pada bulan tersebut merupakan musim pancaroba dimana terjadinya perubahan suhu udara yang sangat fluktuatif dibandingkan bulan-bulan lainnya, sehingga untuk

32 0 100,000 200,000 300,000 400,000 500,000 600,000 700,000

Juni -Juli 04 Agst-Se pt04 O kt-Nov04 De s04-Jan 05 Fe b- Mar05 Apr-Me i 05 Pe riode Pe me l ih araan

mencegah penyebaran penyakit pada kandang ayam diberikan desinfektan berupa antisep secara intensif. Ayam-ayam pada bulan tersebut jika tidak mendapat penanganan yang baik akan menyebabkan tingkat mortalitas yang tinggi, penerimaan yang diperoleh peternak pun akan menurun bahkan dapat menyebabkan kerugian. Fluktuasi biaya fumigasi pada setiap periode pemeliharaan ditunjukkan pada Gambar 6.

Gambar 6. Grafik Biaya Fumigasi Setiap Periode Pemeliharaan

Vaksinasi

Vaksinasi untuk ayam broiler oleh pengelola peternakan dilakukan selama periode pemeliharaan. Pemberian vaksin selama periode pemeliharaan ditunjukkan pada Tabel 21.

Tabel 21. Pemberian Vaksin Selama Periode Pemeliharaan

Umur Pemeliharaan

(hari)

Jenis Vaksin Harga (Rp)

Keterangan

04 Tetes mata 1.000 ekor = 22.000 500 ekor = 13.000

Diberikan saat jam 07.00 – 10.00 Digunakan untuk mencegah penyakit ND/tetelo

07 - 12 Gumboro A 1.000 ekor = 42.000 500 ekor = 27.500

Mencegah penyakit gumboro, polio, ngorok, CRD

17 - 21 ND La Sota 1.000 ekor = 11.500 500 ekor = 8.500

Untuk kekebalan tubuh ayam broiler 26 - 27 Clon 1.000 ekor = 17.000

500 ekor = 13.000

Mencegah penyakit ND dan gumboro Keterangan : ND (New Castle Disease), CRD (Chronic Respiratory Disease)

Pemberian vaksin sesuai dengan beberapa ketentuan. Pengelola peternakan PT Kusuma Niaga Persada Nusantara mempunyai ketentuan dalam pemberian vaksin. Cara pemberian vaksin dilakukan dengan tetes mata dan melalui air minum. Vaksin yang diberikan melalui air minum harus dilarutkan terlebih dahulu dengan susu skim. Sebelum dilakukan vaksinasi ayam terlebih dahulu dipuasakan

B ia ya F u m iga si ( R p )

33 dari minum selama tiga jam. Dosis vaksin yang diberikan adalah 500 – 1000 cc, dosis tersebut harus bisa habis dalam waktu dua jam. Jenis vaksinasi yang dilakukan setiap periode pemeliharaan selalu sama, tetapi jumlah pemberiannya disesuaikan dengan jumlah ayam broiler yang dipelihara karena vaksin harus diberikan sesuai dosis dan tepat waktu. Data lengkap mengenai biaya vaksinasi setiap periode pemeliharaan tertera pada Tabel 22.

Tabel 22. Biaya Vaksinasi Setiap Periode Pemeliharaan Jenis Vaksin Juni -Juli

2004 Agustus September 2004 Oktober November 2004 Desember 2004 Januari 2005 Februari Maret 2005 April Mei 2005 Rp Tetes Mata 210.000 140.000 175.000 210.000 105.000 156.000 Gumboro A 417.000 250.500 347.500 417.000 208.000 252.000 ND Lasota 51.000 80.000 100.000 51.000 34.500 78.000 Clon 141.000 120.000 150.000 141.000 51.000 102.000 Total 819.000 590.500 772.500 819.000 399.000 588.000 Obat-obatan

Tujuan dilakukan pengobatan pada ayam yang sakit adalah untuk menjaga produktivitas ayam. Salah satu cara yang dilakukan oleh pengelola peternakan ayam broiler ini adalah pengontrolan setiap dua hari sekali terhadap kotoran (feses) ayam broiler. Obat yang digunakan oleh pengelola peternakan disesuaikan dengan ciri-ciri penyakitnya (Tabel 23).

Tabel 23. Jenis Penyakit dan Obat pada Ayam Broiler Ciri-ciri Penyakit Obat Yang

Digunakan

Dosis Penggunaan

Warna feses ayam merah Cocci Warna feses ayam hijau Therapi

Ayam mencret putih Therapi

Ayam mencret tanpa warna Trimisin Setiap 1 gram dilarutkan dalam 2 liter air Ayam ngorok dan batuk-batuk Neomeditril Setiap 1 ml dilarutkan dalam 2 liter air

Harga untuk setiap jenis obat juga berbeda. Biaya obat-obatan setiap periode pemeliharaan dapat dilihat pada Tabel 24. Jenis obat-obatan yang sering digunakan pada setiap periode pemeliharaan adalah trimisin dan therapi, sedangkan trivural, kholiridin, neomeditril dan porbitol tidak digunakan pada setiap periode pemeliharaan.

34 Tabel 24. Biaya Obat-obatan Setiap Periode Pemeliharaan

Jenis Obat Harga Juni -Juli 2004 Agustus September 2004 Oktober November 2004 Desember 2004 Januari 2005 Februari Maret 2005 April Mei 2005 Rp Trimisin 24.000 25.000 442.000 392.000 250.000 450.000 450.000 450.000 Therapi 32.000 34.000 769.000 386.000 352.000 384.000 96.000 423.000 Trivural 51.000 102.000 0 0 0 0 104.000 Kholiridin 28.000 0 112.000 0 0 0 0 Neomeditril 25.000 0 100.000 0 0 0 0 Porbitol 18.000 0 0 0 0 0 72.000 Total 1.313.000 990.000 602.000 834.000 552.000 1.049.500

Pembelian obat-obatan pada bulan Juni – Juli 2004 sangat besar, karena pada bulan tersebut cuaca sedang tidak baik sehingga banyak ayam broiler yang sedang sakit (mencret putih) maka Rp 769.000 digunakan untuk membeli therapi. Bulan April – Mei 2005 pembelian obat-obatan juga sangat besar (terutama untuk pembelian trivural dan porbitol) dibandingkan bulan-bulan yang lainnya, karena pada bulan tersebut ayam broiler banyak yang terkena penyakit CRD (Chronic Respiratory Disease). Karena banyaknya ayam broiler yang sakit pada akhir pemeliharaan pada bulan April – Mei 2005, maka ada sebanyak 18 ekor ayam tidak laku dijual karena bobot badan akhirnya kurang dari 1 kg. Hal tersebut dikarenakan pertumbuhan ayam broiler tidak maksimal akibat serangan penyakit CRD pada bulan pemeliharaan.

Pemberian obat-obatan selain harus disesuaikan dengan jenis penyakitnya juga harus diperhatikan dalam hal batas waktu pemberiannya. Pemberian obat-obatan pada ayam broiler harus dihentikan lima hari sebelum ayam-ayam broiler tersebut dijual, jika hal ini tidak dilakukan maka obat-obatan akan meresap di daging. Keuntungan dari penghentian pemberian obat-obatan adalah untuk meringankan biaya produksi sehingga laba yang diperolehpun diharapkan lebih besar. Pertimbangan lain penghentian pemberian obat-obatan lima hari sebelum ayam broiler dijual karena pada saat umur ayam lebih dari 30 hari sudah termasuk umur aman untuk ayam, sedangkan pada saat umur 25 – 30 hari ayam broiler sangat masih sangat rentan terhadap penyakit.

35 Vitamin

Pemberian vitamin pada ayam broiler bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan dan untuk meningkatkan daya tahan tubuh ayam broiler terhadap segala jenis penyakit. Jenis-jenis vitamin yang digunakan pada usaha peternakan ayam broiler PT Kusuma Niaga Persada Nusantara ditunjukkan pada Tabel 25.

Tabel 25. Macam-macam Vitamin Ayam Broiler

Jenis Vitamin

Dosis Keterangan

Vitabro 1 gram dilarutkan dalam 1 liter air Diberikan saat ayam broiler umur 1 -20 hari Vitachick 1 gram dilarutkan dalam 1 liter air Diberikan saat ayam broiler umur 1 -20 hari Niobro 1 gram dilarutkan dalam 1 liter air Diberikan saat ayam broiler umur 1 -20 hari Vitastres 1 gram dilarutkan dalam 1 liter air Diberikan saat ayam broiler umur 1 -20 hari Diberikan lagi saat ayam broiler umur > 20 hari jika masih diperlukan.

Keterangan : Semua jenis vitamin yang digunakan merupakan produk dari PT Medion

Pemakaian vitamin pada setiap periode pemeliharaan disesuaikan dengan kondisi kesehatan ayam broiler. Jenis vitamin yang digunakan berbeda pada setiap periodenya. Besarnya biaya vitamin setiap periode pemeliharaan yang dipengaruhi oleh harga dan jenis vitamin yang dipakai pada masing-masing periode selama penelitian terlihat pada Tabel 26.

Tabel 26. Biaya Vitamin Setiap Periode Pemeliharaan

Jenis Vitamin Juni -Juli 2004 Agustus September 2004 Oktober November 2004 Desember 2004 Januari 2005 Februari Maret 2005 April Mei 2005 Rp Vitachick 256.000 128.000 128.000 256.000 128.000 160.000 Vitastres 211.600 144.000 94.400 96.000 142.400 52.000 Niobro 65.000 0 64.000 66.000 0 0 Multimex 0 0 0 0 0 60.000 Multifit 0 0 0 0 0 30.000 Total 532.600 272.000 286.400 418.000 270.400 302.000

Fluktuasi biaya vitamin yang dikeluarkan tidak terlalu berbeda tiap periodenya, tetapi pengeluaran terbesar untuk vitamin terdapat pada bulan Juni – Juli 2004. Pada bulan tersebut sedang terjadi musim pancaroba, sehingga ayam broiler menurun ketahanan tubuhnya. Pengelola peternakan memberikan vitamin dalam dosis yang lebih besar tetapi tetap dalam batas aman supaya ayam-ayam broiler tidak banyak yang mati.

36 0 100 200 300 400 500 600

Juni-Juli04 Agst-Sept04 Okt-Nov04 Des04-Jan05 Feb-Mar05 Apr-Mei05 Periode Pemeliharaan M o rt a li ta s ( ek o r) Panen

Umur panenpada ayam broilerakan sangat berkaitan erat dengan tingkat mortalitas dari ayam broiler yang sedang dipelihara. Rata-rata ayam broiler yang dipanen tiap periodenya lebih dari 90% dari total ayam yang dipelihara berarti mortalitasnya kurang dari 10%, bobot badan akhir 2,0 – 2,5 kg per ekornya pada umur pemeliharaan 45 hari. Mortalitas terbesar di peternakan ayam broiler PT Kusuma Niaga Persada Nusantara disebabkan oleh CRD (Chronic Respiratory Disease). Mortalitas ini juga sangat mempengaruhi tingkat penerimaan peternak, yang pada akhirnya akan mempengaruhi tingkat laba usaha peternakan tersebut. Mortalitas pada setiap periode pemeliharaan selama satu tahun produksi ditunjukkan oleh Gambar 7.

Gambar 7. Grafik Mortalitas Setiap Periode Pemeliharaan

Mortalitas terbesar terjadi pada pemeliharaan bulan Juni – Juli 2004 (skala pemeliharaan 6000 ekor). Periode tersebut merupakan musim pancaroba sehingga ayam broiler yang mati mencapai 537 ekor (8,95%) karena udara panas. Periode pemeliharaan bulan Agustus – September 2004 (skala pemeliharaan 4000 ekor) tingkat mortalitasnya hanya 2,10%, hal ini mengindikasikan bahwa ayam broiler dapat beradaptasi dengan baik pada bulan Agustus –September. Pada bulan April – Mei 2005 tingkat mortalitasnya lebih tinggi dibandingkan pada bulan Agustus – September 2004, hal ini disebabkan karena banyaknya ayam broiler yang terserang penyakit CRD (Chronic Respiratory Disease).

37 Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu unsur yang mempunyai kontribusi dalam usaha peternakan ayam broiler. Pemasaran yang terencana dengan baik akan sangat menguntungan usaha peternakan ayam broiler, karena perusahaan dapat merencanakan tingkat laba yang ingin diperolehnya. Pengelola peternakan mengantisipasi masalah pemasaran ini dengan cara menjalin kerjasama dengan beberapa pedagang ayam broiler untuk menjadi konsumen tetap. Hal ini akan memudahkan perusahaan dalam distribusi ayam broiler.

Aspek Keuangan Struktur Modal

Modal sangat diperlukan untuk memulai suatu usaha. Besarnya modal disesuaikan dengan kebutuhan usaha tersebut. Modal awal (kandang, gudang, rumah untuk kantor dan lahan semuanya milik perusahaan) untuk usaha ayam broiler ini berasal dari PT Kusuma Niaga Persada Nusantara dan pengelola peternakan.

Modal awal pemeliharaan yang diperlukan adalah Rp 13.000/ekor ayam broiler, sedangkan untuk biaya pengembangan diambil dari tabungan bersama kedua belah pihak dengan persentase untuk perusahaan lebih besar (70%) dibandingkan dengan persentase pengelola peternakan (30%). Pembagian laba berdasarkan kesepakatan adalah 40: 60 dari total laba bersih yaitu 40% untuk pengelola peternakan ayam broiler dan 60% untuk PT Kusuma Niaga Persada Nusantara.

Biaya

Biaya pada suatu usaha akan sangat menentukan besarnya modal yang diperlukan. Biaya terdiri atas dua jenis, yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Komponen biaya tetap terdiri atas biaya sewa lahan, penyusutan kandang, pajak bumi bangunan dan biaya penyusutan peralatan-peralatan.

Biaya variabel terdiri atas biaya pembelian DOC, pakan, tenaga kerja, obat-obatan, vaksin, vitamin, fumigasi, jerami, sak bekas semen, listrik, telepon, batubara, minyak tanah, gula merah, susu skim, bensin untuk akomodasi pengelola peternakan, servis sepeda, pita mesin tik, trafo lampu, pembelian tali, alat tulis, kabel dan biaya bina lingkungan. Komponen-komponen tersebut

38 termasuk ke dalam biaya variabel karena pembeliannya tidak tetap berdasarkan skala pemeliharaan pada periode tersebut. Lama pemeliharaan ayam juga sangat berpengaruh pada besarnya biaya variabel tiap periodenya. Komponen biaya tetap dan biaya variabel yang digunakan oleh pengelola peternakan selama penelitian terdapat pada Tabel 27.

Tabel 27. Komposisi Biaya Selama Satu Tahun Produksi

Jumlah Persentase Macam Biaya (Rp/Th) (%/Th) Biaya Tetap Sewa Lahan 547.500,00 0,143 Penyusutan kandang 1.639.726,03 0,429 Penyusutan tempat pakan dan minum 93.895,87 0,025 Penyusutan pemanas 248.547,94 0,065 Penyusutan pompa air 300.000,00 0,079 Penyusutan lampu (neon) 4.832,88 0,001 Penyusutan semprotan untuk fumigasi 50.000,00 0,013 Penyusutan timbangan gantung 20.000,00 0,005 Penyusutan sepeda 80.000,00 0,021 Penyusutan mesin tik 35.000,00 0,009 Penyusutan gembok kandang 3.559,92 0,001 Penyusutan freezer 400.000,00 0,105 Penyusutan tirai 29.126,71 0,008 Pajak Bumi dan Bangunan 90.000,00 0,023

Total Biaya Tetap 3.542.189,35 0,927

Biaya Variabel DOC 62.150.000,00 16,269 Pakan 281.541.875,00 73,698 Obat-obatan 5.340.500,00 1,398 Vaksin 3.988.080,00 1,044 Fumigasi 2.120.500,00 0,555 Vitamin 2.081.400,00 0,545 Batubara 4.620.000,00 1,209 Minyak tanah 1.700.000,00 0,445 Pita mesin tik + kertas 70.000,00 0,018 Bensin 660.000,00 0,173 Tenaga kerja 8.142.118,00 2,131 Gula Merah/gula pasir 98.700,00 0,026 Susu skim 330.000,00 0,086 Listrik 1.696.350,00 0,444 Telepon 763.400,00 0,200 Jerami/sekam 1.890.000,00 0,495 Sak bekas semen 420.000,00 0,110 Biaya lain-lain 865.625,00 0,227

Total Biaya Variabel 378.478.548,00 99,073

39 Biaya pakan merupakan biaya terbesar dikeluarkan oleh peternak pada usaha ayam broiler yaitu sebesar 73,698% dari total biaya. Besarnya biaya pakan tersebut karena belum efisien dalam penggunaan pakan, hal ini dapat dilihat dari konversi pakan sebesar 2,45. Lama pemeliharaan ayam broiler sangat berpengaruh pada banyaknya jumlah pakan yang diperlukan. Oleh karena itu pengelola peternakan harus efisien dalam penggunaan pakan, dengan cara meningkatkan kualitas pakan dan manajemen pemeliharaan sehingga diperoleh ayam dengan bobot badan lebih dari 2 kg dalam waktu yang lebih singkat.

Biaya untuk pengobatan dan pencegahan terhadap penyakit, yaitu biaya obat-obatan; vaksin; fumigasi dan vitamin merupakan biaya yang persentasenya cukup besar yaitu 3,542%. Besarnya persentase tersebut dipengaruhi oleh meningkatnya pembelian obat-obatan pada periode April – Mei 2005 karena ayam

Dokumen terkait