• Tidak ada hasil yang ditemukan

Struktur Biaya

Biaya harus dianalisis terlebih dahulu sebelum menganalisis profitabilitas suatu usaha. Biaya digolongkaan menjadi biaya tetap, biaya variabel, biaya semi tetap, dan biaya semi varibel. Sehubungan dengan itu berikut ini akan dipaparkan struktur biaya dari usaha yoghurt yang berbahan baku susu sapi dan susu kambing yang menjadi objek dalam penelitian, terbagi kedalam biaya tetap dan biaya variabel.

24

Biaya Tetap

Biaya tetap merupakan biaya-biaya yang sifatnya tetap jumlahnya pada periode tertentu dan tidak berpengaruh langsung terhadap jumlah produk yang dihasilkan. Biaya tetap akan berbeda-beda tergantung jenis usahanya.

Unit Pengolahan Susu (UPS) Dafa memproduksi berbagai macam produk olahan susu sapi dan susu kambing sehingga terjadi pemakaian biaya tetap bersama. Biaya tetap masing-masing produk dapat dipisahkan melalui metode nilai pasar dengan menggunakan nilai penjualan untuk masing-masing produk. Proporsi nilai penjualan masing-masing produk dihitung terhadap total penjualan. Proporsi nilai penjualan yoghurt stik susu sapi sebesar 81 persen sedangkan proporsi nilai pasar yoghurt stik susu kambing sebesar 5 persen dan sisanya sebesar 14 persen untuk produk lainnya. Secara lengkap cara perhitungan proporsi masing-masing produk disajikan pada Lampiran 1. Proporsi tersebut digunakan untuk menetapkan biaya tetap masing-masing produk dari biaya produksi bersama.

Biaya tetap yang dikeluarkan oleh UPS Dafa meliputi biaya penyusutan investasi dan biaya tidak langsung lainnya. Adapun biaya investasi meliputi biaya bangunan, alat transportasi, dan peralatan produksi. Biaya tidak langsung terdiri dari biaya listrik, biaya komunikasi, biaya transportasi dan biaya tenaga kerja tetap. Besarnya pengeluaran yang merupakan biaya tetap dari usaha yoghurt stik susu sapi dapat dilihat lebih jelas pada Tabel 6

Tabel 6 Biaya Tetap Yoghurt Stik Susu Sapi dan Yoghurt Stik Susu Kambing pada Kondisi Aktual UPS Dafa Tahun 2014

No Uraian

Yoghurt Stik Susu Sapi Yoghurt Stik Susu Kambing Biaya per Tahun Persentase terhadap Total Biaya Tetap Biaya per Tahun Persentase terhadap Total Biaya Tetap 1. Biaya Penyusutan Investasi 5 200 426 18.2 321 014 18.2 2. Biaya Tidak Langsung a. Biaya Listrik 2 916 000 10.2 180 000 10.2 b. Biaya Komunikasi 972 000 3.4 60 000 3.4 c. Biaya Transportasi 2 430 000 8.6 150 000 8.6 d. Biaya Tenaga Kerja Tetap 17 010 000 59.6 1 050 000 59.6 Total Biaya Tetap 28 528 426 100 1 761 014 100

Berdasakan Tabel 6, persentase komponen biaya tetap terbesar terhadap total biaya tetap baik untuk yoghurt stik susu sapi maupun yoghurt stik susu kambing yaitu biaya tenaga kerja tetap yaitu sebesar 59.6 persen. Biaya tenaga

25 kerja diberikan untuk tiga orang pekerja tetap yang terdiri dari satu kepala produksi dan dua asisten produksi. Kepala produksi mendapat gaji sebesar Rp 750 000 per bulan atau Rp 9 000 000 per tahun. Asisten produksi mendapatkan gaji sebesar Rp 500 000 per bulan atau 6 000 000 per tahun. Adapun proporsi biaya tenaga kerja untuk yoghurt stik susu sapi sebesar Rp 17 010 000, proporsi untuk yoghurt stik susu kambing sebesar Rp 1 050 000, dan proporsi untuk produk lainnya sebesar Rp 2 940 000. Maka dari itu, biaya tenaga kerja tetap merupakan biaya yang paling mempengaruhi terhadap total biaya tetap. Hal ini karena biaya tetap memiliki persentase yang paling tinggi jika dibandingkan dengan komponen biaya tetap lainnya.

Persentase komponen biaya tetap kedua terbesar adalah biaya penyusutan investasi. Adapun komponen biaya investasi yang dimiliki UPS Dafa terdiri dari bangunan untuk produksi seluas 3x4 m2 dengan nilai perolehan sebesar Rp 15 000 000, bangunan terbuka untuk pengemasan produk seluas 3x6 m2 dengan nilai perolehan sebesar Rp 10 000 000 dan bangunan untuk penyimpanan produk seluas 2x4 m2 dengan nilai perolehan sebesar Rp 10 000 000. Masing-masing bangunan memiliki umur ekonomis selama dua puluh tahun, dengan penyusutan sebesar lima persen per tahun. Selain itu, investasi yang dimiliki UPS Dafa adalah kendaraan operasional berupa motor. Nilai perolehan sepeda motor sebesar Rp 15 000 000 dengan umur ekonomis selama sepuluh tahun. Persentasi penyusutan untuk kendaraan tersebut adalah sepuluh persen per tahun.

Penyusutan untuk masing-masing peralatan produksi pada usaha yoghurt stik susu sapi dan kambing juga didasarkan pada proposi nilai penjualan masing- masing produk. Adapun rincian biaya penyusutan investasi dapat dilihat pada Lampiran 2. UPS Dafa memliki 4 unit Freezer yang memiliki ukuran yang berbeda. Freezer ukuran 528 L, 300 L dan 150 L masing-masing berjumlah satu buah sedangkan freezer beukuran 200 L berjumlah empat buah. Masing-masing freezer memiliki umur ekonomis yang sama yaitu 10 tahun dengan persentasi penyusutan sebesar sepuluh persen per tahun. Peralatan produksi kompor gas dan termometer memiliki umur ekonomis yang sama yaitu 5 tahun. Persentase penyusutan untuk kompor dan termometer sebesar dua puluh persen per tahun. Milk can aluminium dengan harga Rp 400 000 memiliki umur ekonomis empat tahun. Milk can yang dimiliki UPS Dafa berjumlah empat dengan persentasi penyusutan sebesar dua puluh lima persen per tahun. Tiga buah panci yang dibutuhkan UPS Dafa memiliki umur ekonomis empat tahun juga. Penyusutan untuk panci sebesar dua puluh lima persen per tahun.

Dua unit sealer yang dibutuhkan dalam usaha yoghurt susu sapi dan kambing memiliki umur ekonomis empat tahun, dengan penyusutan sebesar dua puluh lima persen per tahun. UPS Dafa membutuhkan dua buah wadah plastik yang berukuran 20 L dan 5 L dengan umur ekonomis empat tahun. Keranjang juga diperlukan pada usaha ini, dimana UPS Dafa membutuhkan 22 unit keranjang. Umur ekonomis keranjang selama empat tahun dengan penyusutan sebesar dua puluh lima persen per tahun. Peralatan lainnya seperti timbangan, takaran, pengaduk kayu, saringan, centong, mangkuk dan galon air memiliki umur ekonomis yang sama yaitu empat tahun. Penyusutan untuk masing-masing alat tersebut sebesar dua puluh lima persen per tahun. UPS Dafa membutuhkan satu unit timbangan, takaran, saringan dan galon air dengan masing-masing nilai perolehan sebesar Rp 90 000 untuk timbangan, Rp 25 000 untuk takaran, Rp 16

26

000 untuk saringan dan Rp 46 000 untuk galon air. Sedangkan untuk pengaduk kayu dan centong, UPS Dafa membutuhkan masing-masing sebanyak empat unit dan mebutuhkan mangkuk sebanyak sepuluh unit. Adapun biaya penyusutan investasi untuk yoghurt stik susu sapi adalah sebesar 5 200 426 dan biaya penyusutan untuk yoghurt stik susu kambing sebesar Rp 321 014.

Faktor biaya lainnya yang juga termasuk dalam biaya tetap adalah biaya tidak langsung. Biaya tidak langsung yaitu biaya yang dikeluarkan untuk hal yang tidak berhubungan secara langsung dalam produksi, namun dapat menunjang dalam proses produksi. Biaya tidak langsung yang dikeluarkan UPS Dafa meliputi biaya listrik, biaya komunikasi, biaya transportasi, dan upah tenaga kerja tetap. Persentase biaya listrik terhadap total biaya tetap adalah 10.2 persen. Biaya listrik per bulan yang dikeluarkan UPS Dafa adalah Rp 300 000 atau Rp 3 600 000 per tahun, dengan proporsi sebesar Rp 2 961 000 untuk yoghurt stik susu sapi, sebesar Rp 180 000 untuk yoghurt stik susu kambing dan sebesar Rp 504 000 untuk produk lainnya. Biaya transportasi memiliki persentase sebesar 8.6 persen terhadap total biaya tetap. Biaya transportasi yang digunakan untuk membeli bahan bakar kendaraan membutuhkan biaya sebesar Rp 250 000 per bulan atau Rp 3 000 000 per tahun, dengan proporsi sebesar Rp 2 430 000 untuk yoghurt stik susu sapi, sebesar Rp 150 000 untuk yoghurt stik susu kambing dan sebesar Rp 420 000 untuk produk lainnya.

Persentase komponen biaya tetap tetap terkecil terhadap total biaya tetap yaitu biaya komunikasi sebesar 3.4 persen. Biaya komunikasi per bulan sebesar Rp 100 000 atau Rp 1 200 000 per tahun, dengan proporsi sebesar Rp 972 000 untuk yoghurt stik susu sapi, sebesar Rp 60 000 utuk yoghurt stik susu kambing dan sebesar Rp 168 000 untuk produk lainnya.

Biaya Variabel

Biaya variabel merupakan biaya yang mengalami peningkatan sebanding dengan peningkatan jumlah produksi. Biaya variabel pada proses produksi yoghurt stik susu sapi dan yoghurt stik susu kambing terdiri dari biaya bahan baku utama, biaya bahan baku pendukung dan biaya lainnya.

Usaha Yoghurt Stik Susu Sapi

Biaya bahan baku utama yoghurt stik susu sapi terdiri dari susu sapi segar dengan harga Rp 5 000 per liter. Adapun biaya bahan baku pendukung yang merupakan bahan baku penolong yang melengkapi proses produksi yaitu terdiri dari gula, air, starter bakteri, perisa buah, dan gas. Biaya gas merupakan biaya bersama sehingga dihitung berdasarkan proporsi penjualan masing-masing produk. Selain itu, ada bahan lainnya yang mendukung dalam proses produksi yaitu plastik, label dan upah ikat. Upah ikat merupakan upah untuk tenaga kerja borongan. Pengeluaran total biaya variabel dapat dilihat pada Tabel 7.

27

Tabel 7 Biaya Variabel Yoghurt Stik Susu Sapi pada Kondisi Aktual UPS Dafa Tahun 2014

No Uraian Satuan Jumlah

per Tahun Harga (Rp/Sa tuan) Total Biaya per Tahun (Rp) Persentase terhadap Total Biaya Variabel 1. Bahan Baku Utama:

a. Susu Sapi Segar liter 6 318 5000 31 590 000 41.00

Total Biaya 31 590 000 41.00

2. Bahan Baku Pendukung:

a.Gula kg 1 944 9000 17 496 000 22.70

b. Air liter 4 860 263 1 278 180 1.70

c. Starter Bakteri botol 486 10.000 4 860 000 6.30

d. Perisa Buah ml 11 178 25 279 450 0.40

e. Gas 641 520 0.80

Total Biaya 24 555 150 31.80

3. Biaya Lainnya:

a. Plastik stik 20x40 lembar 19 440 80 1 555 200 2.00 b. Plastik stik 2,8x40 lembar 388

800

15 5 832 000 7.50 c. Label lembar 19 440 100 1 944 000 2.50 d. Upah ikat rupiah 388

800

30 11 664 000 15.10

Total Biaya 20 995 200 27.20

TOTAL 77 140 350 100.00

Berdasarkan Tabel 7, dapat dilihat biaya variabel yang dikeluarkan UPS Dafa untuk yoghurt stik susu sapi selama setahun adalah sebesar Rp 77 140 350. Pertestase komponen biaya variabel terbesar terhadap total biaya variabel untuk yoghurt stik susu sapi yaitu biaya bahan baku utama sebesar 41.00 persen. Hal tersebut karena susu sapi segar termasuk dalam bahan baku utama yang merupakan bahan baku dasar dari yoghurt stik susu sapi. Sedangkan persentase komponen biaya variabel terkecil terhadap total biaya variabel adalah biaya lainnya sebesar 27.20 persen.

Biaya untuk bahan baku susu sapi segar yaitu sebesar Rp 31 590 000 per tahun dimana penggunaan susu sapi sebanyak 6 318 liter per tahun. Biaya bahan baku gula membutuhkan biaya sebesar Rp 17 496 000 per tahun untuk 1 944 kg per tahun. Biaya starter bakteri untuk proses fermentasi susu memnjadi yoghurt yaitu sebesar Rp 4 860 000 per tahun untuk 486 botol. Biaya air galon yang dibutuhkan selama setahun yaitu sebesar Rp 1 278 180 untuk 4 860 liter per tahun. Perisa buah membutuhkan biaya selama setahun sebesar Rp 279 450 untuk 11 178 ml atau 11.178 liter per tahun.

Perhitungan biaya gas didasarkan pada proporsi penjualan yoghurt stik susu sapi sebesar 81.00 persen dengan biaya gas yang dikeluarkan untuk produksi

28

yoghurt susu sapi stik yaitu sebesar Rp 641 520. Sedangkan biaya kemasan dihitung per lembar kemasan yang dikeluarkan. Kemasan untuk produksi yoghurt stik susu sapi terdiri dari plastik stik ukuran 20x40 dan 2.8x40 serta label. Biaya yang dikeluarkan untuk plastik stik ukuran 20x40 sebesar Rp 1 555 200 per tahun, untuk plastik stik ukuran 2.8x40 sebesar Rp 5 832 000 per tahun dan untuk label sebesar Rp 1 944 000 per tahun. Biaya tenaga kerja langsung merupakan upah untuk tenaga kerja kerja borongan. Besarnya upah untuk mengikat satu yoghurt stik sebesar Rp 30 sehingga biaya yang dikeluarkan untuk upah tenaga kerja borongan dalam setahun sebesar Rp 11 664 000.

Usaha Yoghurt Stik Susu kambing

Biaya bahan baku utama yoghurt stik susu kambing terdiri dari susu kambing segar dengan harga Rp 25 000 per liter. Adapun biaya bahan baku pendukung dan bahan lainnya sama seperti pada bahan baku pendukung pada yoghurt stik susu sapi. Pengeluaran total biaya variabel dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8 Biaya Variabel Yoghurt Stik Susu Kambing pada Kondisi Aktual UPS

Dafa Tahun 2014

No Uraian Satuan Jumlah per Tahun Harga (Rp/Satuan) Total Biaya per Tahun (Rp) Persentase terhadap Total Biaya Variabel 1. Bahan Baku Utama:

a. Susu Kambing Liter 156 25 000 3 900 000 70.10

Total Biaya 3 900 000 70.10

2. Bahan Baku Pendukung:

a.Gula Kg 84 9000 756 000 13.60

b. Air liter 180 263 47 340 0.90

c. Starter Bakteri botol 12 10.000 120 000 2.20

d. Perisa Buah Ml 276 25 6 900 0.10

e. Gas 39 600 0.70

Total Biaya 969 840 17.50

3. Biaya Lainnya:

a.Plastik stik 20x40 Lemb ar 1 200 80 96 000 1.70 b. Plastik stik 2,8x60 Lemb ar 6 000 30 180 000 3.20 c. Label Lemb ar 1 200 150 180 000 3.20

d. Upah ikat rupiah 6 000 40 240 000 4.30

Total Biaya 696 000 12.40

29 Berdasarkan Tabel 8, persentase komponen biaya variabel terbesar terhadap total biaya variabel untuk yoghurt stik susu kambing yaitu biaya bahan baku utama sebesar 70.10 persen. Persentase komponen biaya variabel terkecil terhadap total biaya variabel adalah biaya lainnya yaitu sebesar 12.40 persen.

Perhitungan biaya gas didasarkan pada proporsi penjualan yoghurt stik susu kambing sebesar 5 persen. Adapun biaya gas yang dikeluarkan UPS Dafa untuk yoghurt stik susu kambing yaitu sebesar Rp 39 600. Sedangkan biaya kemasan dihitung per lembar kemasan yang dikeluarkan. Kemasan untuk produksi yoghurt stik susu kambing terdiri dari plastik stik ukuran 20x40 dan 2.8x60 serta label. Biaya yang dikeluarkan untuk plastik stik ukuran 20x40 sebesar Rp 96 000 per tahun, untuk plastik stik ukuran 2.8x60 sebesar Rp 180 000 per tahun dan untuk label sebesar Rp 180 000 per tahun. Biaya tenaga kerja langsung merupakan upah untuk tenaga kerja kerja borongan. Besarnya upah untuk mengikat satu yoghurt stik susu kambing berbeda dengan yoghurt sapi yaitu sebesar Rp 40. Sehingga biaya yang dikeluarkan untuk upah tenaga kerja borongan dalam setahun sebesar Rp 240 000.

Total Biaya

Total biaya merupakan jumlah dari keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh usaha yang meliputi biaya tetap dan biaya variabel. Adapun total biaya dari usaha yoghurt stik susu sapi dan yoghurt stik susu kambing dapat dilihat lebih jelas pada Tabel 9.

Tabel 9 Total Biaya Yoghurt Stik Susu Sapi dan Yoghurt Stik Susu Kambing pada Kondisi Aktual UPS Dafa Tahun 2014

No Uraian

Yoghurt stik susu sapi Yoghurt stik susu kambing Jumlah (Rp) Persentase terhadap Total Biaya Jumlah (Rp) Persentase terhadap Total Biaya 1. Biaya Tetap a. Biaya Penyusutan Investasi 5 200 426 4.90 321 014 4.40 b. Biaya Tidak Langsung 23 328 000 22.00 1 440 000 19.70

Total Biaya Tetap 28 528 426 26.90 1 761 014 24.10

2. Biaya Variabel a. Biaya Bahan Baku Utama

31 590 000 30.00 3 900 000 53.20 b. Biaya Bahan Baku

Pendukung

24 555 150 23.20 969 840 13.20 c. Biaya Lainnya 20 995 200 19.90 696 000 9.50

Total Biaya Variabel 77 140 350 73.10 5 565 840 75.90

30

Berdasarkan Tabel 9, persentase komponen biaya terbesar terhadap total biaya baik untuk yoghurt stik susu sapi maupun yoghurt stik susu kambing yaitu biaya variabel. Biaya bahan baku utama menyumbang persentase terbesar pada biaya variabel. Persentase biaya bahan baku utama yoghurt stik susu kambing lebih besar dibandingkan yoghurt stik susu sapi. Hal tersebut karena harga susu kambing jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan harga susu sapi.

Total biaya yang dikeluarkan untuk usaha yoghurt stik susu sapi sebesar Rp 105 668 776 per tahun, yang merupakan jumlah dari biaya tetap sebesar Rp 28 528 426 per tahun dan biaya variabel sebesar Rp 77 140 350 per tahun. Total biaya usaha yoghurt stik susu kambing sebesar Rp 7 326 854 per tahun yang terdiri dari biaya tetap sebesar Rp 1 761 014 per tahun dan biaya variabel sebesar Rp 5 565 840 per tahun. Apabila struktur biaya dari kedua usaha dibandingkan, maka terlihat bahwa usaha yoghurt stik susu sapi memiliki total biaya yang jauh lebih besar dari usaha yoghurt stik susu kambing. Hal tersebut disebabkan volume produksi yoghurt stik susu sapi lebih banyak dibandingkan dengan yoghurt stik susu kambing.

Volume Penjualan

Yoghurt stik yang telah dikemas siap untuk dijual ke agen. Yoghurt stik susu sapi yang dihasilkan sebanyak 19 440 pack atau 388 800 stik. Yoghurt stik susu sapi dalam kemasan di jual dengan harga Rp 7 500 per pack. Satu pack yoghurt sapi berisi 20 stik dengan ukuran 30 ml per stik. Total penerimaan usaha yoghurt stik susu sapi adalah sebesar Rp 145 800 000 dalam setahun. Keuntungan yang dicapai pada usaha yoghurt stik susu sapi adalah sebesar Rp 40 131 224 per tahun.

Usaha yoghurt stik susu kambing hanya menghasilkan sebanyak 1 200 pack atau 6000 stik. Hal tersebut karena pasar yoghurt stik susu kambing masih sangat terbatas sehingga penjualannya sedikit. Yoghurt stik susu kambing dijual dengan harga yang sama dengan yoghurt stik susu sapi yaitu sebesar Rp 7 500 per pack. Satu pack yoghurt susu kambing hanya berisi 5 stik dengan ukuran 50 ml per stik. Total penerimaan usaha yoghurt stik susu kambing adalah sebesar Rp 9 000 000 dalam setahun. Keuntungan yang dicapai pada usaha yoghurt stik susu kambing adalah sebesar Rp 1 673 146 per tahun.

Analisis Profitabilitas

Analisis profitabilitas merupakan suatu analisis yang mengukur seberapa besar kemampuan suatu usaha untuk memperoleh laba atau untung. Analisis profitabilitas dipengaruhi oleh biaya, harga jual dan volume penjualan. Untuk dapat menganalisis profitabilitas suatu usaha, maka terlebih dahulu harus menghitung titik impas usaha yang terkait.

Titik impas atau break even pada suatu usaha adalah keadaan atau kondisi usaha yang tidak memperoleh laba dan tidak menderita kerugian. Titik impas

31 mampu memberikan informasi mengenai tingkat volume penjualan, serta hubungannya dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan bersangkutan.

Usaha Yoghurt Stik Susu Sapi

Apabila semua biaya dan pendapatan per tahun diketahui maka dapat melakukan perhitungan titik impas dengan menghitung komponen-komponen terlebih dahulu. Komponen-komponen dalam titik impas antara lain adalah Total Fixed Cost (TFC) atau total biaya tetap, Price (P) yang merupakan harga jual, dan Average Variable Cost (AVC) atau rata-rata biaya variabel.

Total biaya tetap per tahun pada usaha yoghurt stik susu sapi sebesar Rp 28 528 426 per tahun. Harga jual yang ditetapkan untuk yoghurt stik susu sapi adalah Rp 7 500 per pack untuk agen dan Rp 10 000 per pack untuk konsumen, namun penjualan pada tahun 2014 seluruhnya untuk agen sehingga komponen harga jual pada perhitungan titik impas menggunakan harga jual agen.

Komponen terakhir dalam perhitungan titik impas adalah rata-rata biaya variabel, yang diperoleh melalui pembagian antara total biaya variabel selama satu tahun dibagi dengan jumlah produk dalam satu tahun. Total biaya variabel pada usaha yoghurt stik susu sapi adalah Rp 77 140 350 Perhitungan rata-rata biaya variabel ini dengan jelas dapat terlihat pada uraian berikut:

Perhitungan titik impas pada penelitian ini dibedakan menjadi dua berdasarkan satuannya, yaitu unit dan rupiah. Berikut perhitungan titik impas pada usaha yoghurt stik susu sapi dapat dilihat sebagai berikut:

32

Berdasarkan hasil perhitungan, diketahui titik impas dalam unit (pack) sebesar 8 078 pack dan titik impas dalam rupiah didapatkan sebesar 60 580 626 rupiah. Artinya untuk mencapai keadaan impas atau usaha tidak rugi dan tidak untung, usaha yoghurt stik susu sapi harus memproduksi paling sedikit sebanyak 8 078 pack per tahun dengan total penerimaan sebesar 60 580 626 rupiah per tahun. Adapun perbandingan antara hasil perhitungan titik impas dengan kondisi aktual usaha dapat di lihat lebih jelas pada Tabel 10.

Tabel 10 Perbandingan titik impas dengan kondisi aktual usaha yoghurt stik susu sapi

Keterangan

Titik Impas Keadaan Aktual

Per Bulan Per Tahun Per Bulan Per Tahun

Dalam unit (pcs) 674 8 078 1 620 19 440

Dalam Rupiah(Rp) 5 048 386 60 580 626 12 150 000 145 800 000 Berdasarkan Tabel 10 terlihat bahwa usaha yoghurt stik susu sapi kondisinya berada di atas keadaan titik impas. Ini terlihat dari kemampuan usaha dalam memproduksi dan menjual habis sebanyak 19 440 pack yoghurt stik susu sapi serta memperoleh pendapatan sebesar 145 800 000 rupiah. Kelebihan total penerimaan di atas biaya variabel pada usaha yoghurt stik susu sapi menunjukkan usaha tersebut mampu menutupi biaya tetap dan menghasilkan laba. Kondisi perusahaan dalam titik impas juga dapat digambarkan pada grafik, seperti pada Gambar 4. Pada gambar terlihat bahwa penerimaan pada titik impas berada di atas biaya tetap sehingga perusahaan mampu berproduksi di atas titik impas.

33

Kemampuan suatu usaha memperoleh laba dapat dianalisis dengan profitabilitas. Analisis profitabilitas merupakan hasil perkalian antara MIR dan MOS. MIR (Marginal Income Ratio) merupakan pembagian antara selisih dari total penerimaan dan total biaya variabel, dengan hasil penjualan itu sendiri. Total penerimaan yang didapat adalah sebesar 145 800 000 rupiah per tahun sedangkan TVC sebesar 77 140 350 rupiah per tahun. Adapun perhitungan MIR untuk usaha yoghurt stik susu sapi dapat terlihat sebagai berikut :

Keterangan di atas menjelaskan bahwa setiap tahun usaha yoghurt stik susu sapi mampu memberikan 47.09 persen dari hasil penjualannya, untuk menutupi biaya tetap usaha dan mendapatkan keuntungan. Hasil penjualan pada tingkat titik impas jika dihubungkan dengan penjualan aktual, maka akan diperoleh informasi tentang seberapa jauh volume penjualan boleh turun sehingga usaha tidak rugi yang disebut juga Marginal of Safety (MOS). MOS adalah penurunan jumlah produksi yang dapat ditoleransi oleh perusahaan di atas titik impas. Berikut perhitungan MOS untuk usaha ini dapat terlihat pada uraian berikut :

Perhitungan di atas menunjukkan bahwa usaha yoghurt stik susu sapi memiliki tingkat keamanan 58.45 persen, yang menunjukkan batas penurunan tingkat penjualan agar usaha tidak mengalami kerugian. Persentase dari MOS dapat dihubungkan langsung dengan tingkat keuntungan usaha atau MIR guna melihat tingkat profitabilitas usaha yang bersangkutan. Profitabilitas yaitu ukuran seberapa besar kemampuan suatu usaha untuk menghasilkan keuntungan, dimana perhitungan profitabilitas untuk usaha yoghurt stik susu sapi sebagai berikut:

34

Perhitungan di atas menunjukkan usaha yoghurt stik susu sapi memiliki tingkat profitabilitas sebesar 27.50 persen. Ini menunjukkan bahwa apabila usaha tersebut mampu menjual seluruh hasil produksi, maka keuntungan yang diperoleh dari hasil penjualan adalah 27.50 persen.

Di samping perhitungan di atas yang sudah dijelaskan, ada satu parameter lagi yang disebut degree of operating leverage (DOL) guna memberikan ukuran dampak perubahan pendapatan penjualan terhadap profit pada tingkat penjualan tertentu. Perhitungan DOL dapat dihitung dengan menghitung komponen-

Dokumen terkait