• Tidak ada hasil yang ditemukan

- Kelemahan - - Peluang - - Ancaman - - Total Sumber: David (2006)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Gapoktan

Gapoktan Karya Bersama

Gapoktan Karya Bersama merupakan salah satu Gapoktan di Kabupaten Dairi, Sumatera Utara yang bergerak dalam bidang hortikultura. Gapoktan Karya Bersama berdiri pada tanggal 06 Mei 2010, yang terdiri dari empat Kelompok Tani (Poktan). Daftar jumlah petani anggota Gapoktan Karya Bersama per Kelompok Tani tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6 Daftar jumlah petani anggota Gapoktan Karya Bersama tahun 2013 No. Kelompok Tani (Poktan) Jumlah anggota (Orang)

1 Karya Tani 27

2 Wanita Bakti Karya 23

3 Serikat Wanita Tani 20

4 Adian Padang 21

Jumlah 91

28

Gapoktan Karya Bersama merupakan Gapoktan yang berdiri karena adanya kesadaran dari setiap anggota Poktan bahwa dengan bergabung dalam Gapoktan mereka akan mendapatkan kemudahan dalam meminjam dana, dalam mengajukan bantuan, dalam melakukan kemitraan, dalam mendapatkan pengetahuan dan informasi, dalam mendapatkan saprotan, dalam memasarkan hasil produksi dan mendapatkan kemudahan untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Pada tahun 2010 Gapoktan Karya Bersama mengajukan diri sebagai penerima dana PUAP (Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan), namun Gapoktan Karya Bersama tidak mendapatkan dana PUAP yang diharapkan pada saat itu. Kejadian tersebut membuat pihak Gapoktan merasa tidak diperhatikan dan tidak mampu berkembang. Hal tersebut juga membuat kegiatan Gapoktan berhenti dimana semua kegiatan diserahkan ke masing–masing Kelompok Tani saja. Pada bulan September 2012, Gapoktan kembali beraktivitas dan juga mengajukan diri sebagai salah satu penerima dana PUAP. Pada November 2012, Gapoktan Karya Bersama berhasil mendapat bantuan dana PUAP dari pemerintah. Hal ini membuat Gapoktan menyadari bahwa pemerintah turut berupaya untuk mengembangkan Gapoktan dan hal tersebut juga akhirnya meningkatkan keinginan Gapoktan Karya Bersama untuk menjadi Gapoktan yang berkembang. Dana ini digunakan sebagai modal usaha bagi petani anggota dengan cara dipinjamkan kepada anggota secara bergilir.

Lokasi dan Letak Geografis Gapoktan Karya Bersama

Lokasi Gapoktan Karya Bersama berada di salah satu Kabupaten di provinsi Sumatera Utara yang potensi daerahnya merupakan pertanian hortikultura yaitu Kabupaten Dairi, bahkan Gapoktan Karya Bersama berada di kawasan Kecamatan Parbuluan dimana kecamatan ini merupakan penghasil hortikutura jenis kol/kubis terbesar di Kabupaten Dairi. Lingkungan kerja Gapoktan Karya Bersama adalah Desa Parbuluan V. Desa Parbuluan V berada pada ketinggian rata-rata 700 s/d 1 250 m di atas permukaan laut. Sekretariat Gapoktan Karya Bersama terletak di pinggir jalan yang menjadikan lokasinya strategis, namun tempat tinggal sebagian anggota Gapoktan terletak cukup jauh dari sekretariat Gapoktan. Jarak terjauh tempat tinggal anggota yang cukup jauh dari sekretariat Gapoktan kira-kira sejauh sepuluh km.

29

Visi, Misi, dan Tujuan Gapoktan Karya Bersama

Visi Gapoktan Karya Bersama adalah menjadi Gapoktan yang berkembang, mandiri, mampu menyejahterakan seluruh anggota, mampu mengekspor produknya dan mampu memproduksi produk olahan dari hortikultura. Dalam upaya mencapai visi tersebut, Gapoktan Karya Bersama merumuskan misi-misi sebagai berikut:

1. Mengusahakan pemupukan modal yang berasal dari simpanan anggota baik simpanan pokok, simpanan wajib, maupun simpanan sukarela dengan sistem saling menguntungkan dan mengusahakan usaha lain yang tidak bertentangan dengan tujuan Gapoktan.

2. Melakukan pembinaan kepada anggota masyarakat petani pada umumnya dan kepada anggota Gapoktan pada khususnya.

3. Memberikan pelayanan pembinaan kepada para anggota untuk tujuan produktif melalui cara pelayanan cepat, layak, dan tepat sasaran.

4. Mengusahakan program pendidikan secara intensif dan teratur untuk menambah pengetahuan, keterampilan, dan sikap para anggota.

5. Melakukan usaha–usaha lain yang bermanfaat bagi anggota yang tidak bertentangan dengan tujuan Gapoktan, dan melaksanakan sesuai dengan peraturan dan perundang–undangan yang berlaku.

Pendirian Gapoktan Karya Bersama bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota Gapoktan pada khususnya dan kemajuan lingkungan pada umumnya; menciptakan sumber pembiayaan dan penyediaan modal bagi anggota dengan prinsip saling menguntungkan, jujur, tulus dan transparan; mengembangkan sifat hemat dan mendorong kegiatan menyimpan; menumbuhkan usaha–usaha produktif anggota; dan memperkuat posisi tawar, sikap amanah dan jaringan komunikasi para anggota.

Struktur Organisasi Gapoktan

Susunan pengurus Gapoktan Karya Bersama adalah sebagai berikut:

Ketua : Abner Malau

Wakil Ketua : Rosdiana Sitanggang Sekretaris : Penri Simbolon Wakil Sekretaris : Rosdiana Sinaga Bendahara : Diston Manik

30

Gambar 6 Struktur organisasi Gapoktan Karya Bersama

Sumber: Data Sekunder Gapoktan Karya Bersama (2013)

Keanggotaan Gapoktan Karya Bersama

Kelompok Tani yang dapat diterima menjadi anggota dalam Gapoktan Karya Bersama adalah Kelompok Tani yang berada di lingkungan Gapoktan atau Kelompok Tani yang mempunyai usaha di daerah lingkungan Gapoktan dan tunduk kepada AD/ART Gapoktan Karya Bersama. Keanggotaan Gapoktan Karya Bersama didasarkan atas kesadaran, kerelaan, dan kesungguhan untuk ikut dalam kegiatan Gapoktan. Penerimaan dan pemberhentian anggota Gapoktan ditentukan oleh pengurus yang telah mendapat persetujuan dari komite pengarah dan dilaporkan pada rapat anggota.

Setiap anggota Gapoktan Karya Bersama mempunyai hak yang sama untuk berbicara dan menyampaikan pendapat, mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam memajukan Gapoktan, mempunyai hak yang sama dalam meminta laporan mengenai keadaan keuangan, wajib menjunjung tinggi nama dan kehormatan Gapoktan dan wajib mematuhi ketentuan yang ada dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga, keputusan–keputusan rapat, serta peraturan– peraturan khusus.

Keanggotaan Gapoktan Karya Bersama terdiri dari:

1. Anggota pendiri yang terdiri dari pengurus Gapoktan selama periode berlangsung.

2. Anggota biasa yang terdiri dari anggota Kelompok Tani yang terdaftar dalam keanggotaan Gapoktan.

3. Anggota luar biasa adalah masyarakat di sekitar lokasi Gapoktan yang atas kedudukannya dapat menjadi anggota Gapoktan, namum tidak terdaftar sebagai anggota Kelompok Tani yang telah resmi.

4. Anggota pendamping yaitu anggota yang terdiri atas usul kepala desa ataupun anggota masyarakat yang memanfaatkan jasa Gapoktan, akan tetapi tidak mempunyai hak suara dalam Gapoktan.

Rapat Anggota Pengurus Gapoktan Poktan Karya Tani Poktan Bakti Karya Poktan Serikat Wanita Tani Poktan Adian Padang Badan Pengarah Pendamping

31 5. Anggota kehormatan yaitu anggota yang mempunyai kepedulian untuk ikut serta memajukan Gapoktan baik secara moril maupun materil tetapi tidak bisa ikut serta secara penuh sebagai anggota Gapoktan.

Anggota Gapoktan juga berhak untuk memilih dan dipilih menjadi pengurus Gapoktan, memberikan suara, mengeluarkan pendapat dan memperoleh kesejahteraan dan perlindungan hukum dalam pelaksanaan hak dan kewajiban. Anggota luar biasa dan anggota kehormatan berhak untuk mengeluarkan pendapat secara tertulis dan mendapat pelayanan demi kesejahteraannya sesuai darma baktinya. Seluruh anggota berkewajiban untuk turut serta dalam memajukan usaha Gapoktan baik secara langsung maupun tidak langsung, menghadiri rapat–rapat yang dipandang perlu diadakan oleh pengurus, mengikuti secara aktif program Gapoktan terutama dalam peningkatan sumber daya insani dan mematuhi serta melaksanakan semua peraturan dan beban yang menjadi tanggung jawab anggota.

Kegiatan Gapoktan Karya Bersama Unit Usaha Jasa Saprotan

Gapoktan Karya Bersama memiliki unit usaha jasa saprotan dimana unit usaha ini bertujuan untuk menyediakan kebutuhan saprotan bagi petani anggota pada khususnya dan petani non anggota pada umumnya. Unit usaha ini belum berjalan secara optimal dimana saat ini Gapoktan Karya Bersama belum menyediakan jasa penjualan saprotan. Saprotan yang disalurkan oleh Gapoktan masih berupa saprotan yang bersumber dari bantuan dan saprotan yang diproduksi sendiri oleh Gapoktan. Penyaluran saprotan ini dilakukan melalui masing-masing Poktan dan tidak dijual. Gapoktan Karya Bersama belum melakukan kegiatan penjualan saprotan dikarenakan petani anggota maupun non anggota telah memiliki tempat pembelian saprotan sejak awal sebelum Gapoktan Karya Bersama terbentuk. Alasan lainnya yaitu tempat tinggal petani yang tidak seluruhnya dekat dengan lokasi sekretariat Gapoktan sehingga petani harus menempuh jarak cukup jauh bila ingin membeli melalui Gapoktan, sementara perusahaan penyedia jasa saprotan menyediakan jasa antar untuk pembelian saprotan dan Gapoktan Karya Bersama tidak menyediakan jasa antar tersebut sehingga petani lebih memilih untuk membeli dari perusahaan.

Pada masa yang akan datang, Gapoktan Karya Bersama berniat untuk mengembangkan unit usaha jasa saprotannya dengan tidak hanya menyediakan saprotan yang berasal dari bantuan ataupun saprotan yang di produksi sendiri namun juga ingin menjual saprotan bagi petani anggota maupun petani anggota dengan berusaha mencari solusi untuk kendala yang sedang dihadapi tersebut, terlebih lagi saat ini Gapoktan mendapatkan tawaran untuk bekerjasama dengan salah satu perusahaan penyedia saprotan yaitu Kios Roda Tani.

Unit Usaha Jasa Pemasaran

Hampir sama dengan unit usaha jasa saprotan, unit usaha jasa pemasaran Gapoktan Karya Bersama juga belum berjalan dengan optimal. Petani anggota masih menjual hasil panenya secara individual atau belum dijual secara kolektif melalui Gapoktan. Sementara Gapoktan bersedia untuk menerima hasil panen petani anggota dan menjualnya secara kolektif, selain itu pada saat ini Gapoktan

32

menerima tawaran untuk bekerjasama dengan pihak yang bersedia menerima penjualan produk dari Gapoktan dengan harga yang lebih tinggi dibanding harga rata-rata di pasar. Jumlah pihak yang bersedia melakukan kerjasama dengan Gapoktan Karya Bersama ada sebanyak dua pihak, yaitu pedagang yang menjual produk hortikultura ke daerah Medan (Bapak Sihotang) dan pedagang yang menjual produk hortikultura ke daerah Pekanbaru (Bapak Robert Silalahi).

Unit Usaha Jasa Keuangan

Kegiatan Gapoktan Karya Bersama yang telah berjalan dengan baik yaitu kegiatan pada unit usaha jasa keuangan. Gapoktan menyediakan jasa pinjaman bagi petani anggota menggunakan dana yang dimiliki oleh Gapoktan, termasuk dana PUAP yang diterima. Pinjaman dilakukan secara bergilir dan jumlah pinjaman disesuaikan dengan pinjaman yang diinginkan anggota namun tetap memperhatikan kebutuhan pinjaman anggota lainnya. Kegiatan peminjaman ini berjalan dengan cukup baik. Petani anggota tidak saling berebut melakukan pinjaman dan segera mengembalikan pinjaman bila telah memiliki uang dengan tujuan agar dana tersebut bisa dipinjamkan lagi kepada anggota yang lainnya. Data peminjam dan jumlah pinjaman dicatat oleh pengurus Gapoktan dan data tersebut diinformasikan kepada setiap anggota Gapoktan pada saat dilakukan rapat sehingga kondisi keuangan dan pinjaman Gapoktan bersifat transparan.

Unit Pelatihan dan Pembinaan

Kegiatan Gapoktan lainnya yaitu kegiatan pelatihan dan pembinaan bagi anggota. Pelatihan dan pembinaan dilakukan dengan didampingi oleh PPL ataupun didampingi masyarakat yang bersedia memberikan pelatihan dan pembinaan bagi anggota Gapoktan. Setiap ilmu maupun pengetahuan yang diperoleh pengurus dari pemerintah akan disampaikan lagi kepada anggota Gapoktan. Pelatihan dan pembinaan terkadang dilakukan setelah selesai rapat, namun juga terkadang dilakukan pada suatu waktu yang telah dijadwalkan.

Analisis Lingkungan Gapoktan

Analisis Lingkungan Internal Manajemen

Dalam perencanaan, Gapoktan membuat konsep kegiatan yang akan dilaksanakan Gapoktan, persiapan untuk menghindari masalah di kemudian hari dan perencanaan dilakukan agar kegiatan yang akan dilaksanakan dapat dilakukan dengan lebih mudah, teratur, dan terarah. Perencanaan pada Gapoktan Karya Bersama dilakukan saat Rapat Anggota. Rapat Anggota pada Gapoktan Karya Bersama terdiri dari tiga jenis yaitu Rapat Anggota Tahunan (sekali dalam setahun), Rapat Anggota pengurus Gapoktan (sekali dalam sebulan) dan Rapat Anggota Poktan (sekali dalam sebulan). Mengenai perencanaan di dalam Rapat Anggota, dibahas sasaran yang ingin dicapai Gapoktan, cara mencapai sasaran, dan aturan kerja anggota dan pengurus. Adanya perencanaan yang dilakukan oleh Gapoktan Karya Bersama membantu Gapoktan dalam pelaksanaan setiap kegiatan

33 yang telah direncanakan sebelumnya, perencanaan juga menjadi dasar dari cara berlangsungnya kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Gapoktan Karya Bersama.

Pengorganisasian memiliki tujuan untuk menciptakan lingkungan kerja yang terkoordinasi dengan menentukan tugas-tugas dan wewenang para anggota Gapoktan khususnya pengurus. Gapoktan Karya Bersama terdiri dari tiga badan pengawas, lima badan pengurus, satu pendamping, empat Kelompok Tani (Poktan) dan 91 anggota. Badan pengurus Gapoktan Karya Bersama terdiri dari ketua, wakil ketua, sekretaris, wakil seketaris dan bendahara. Tujuan pengorganisasian di Gapoktan Karya Bersama adalah pendistribusian pekerjaan dan sumber daya manusia serta kewenangan dari setiap pengurus. Gapoktan Karya Bersama belum melakukan pengorganisasian sumber daya manusia dan pekerjaan dengan baik, hal ini dapat dilihat dari pembagian kerja pengurus yang masih kurang baik, yaitu ketua Gapoktan merangkap menjadi pemegang unit usaha saprotan, unit usaha pemasaran, serta unit usaha pelatihan dan pembinaan. Selain itu bendahara Gapoktan juga merangkap sebagai pemegang unit usaha jasa keuangan. Anggota Gapoktan memang berjumlah banyak, namun tidak semua anggota bersedia menjadi pengurus karena mereka merasa kurang cakap untuk menjadi seorang pengurus, selain itu jarak tempat tinggal yang cukup jauh juga menjadi penghalang karena bila menjadi pengurus maka intensitas untuk datang ke sekretariat Gapoktan harus lebih sering sementara jarak tempat tinggal mereka jauh dan belum memiliki sarana transportasi untuk selalu bisa menjangkau sekretariat Gapoktan dengan mudah. Pengorganisasian yang kurang baik tersebut membuat pengurus Gapoktan karya bersama memiliki peran ganda, hal ini kurang baik bagi organisasi.. Dalam pengelolaan sumber daya manusia Gapoktan Karya Bersama, pengurus mendapatkan pelatihan dari pemerintah dan PPL yaitu pelatihan akuntansi, pelatihan administrasi, dan pelatihan pembuatan surat. Pelatihan tersebut memudahkan pengurus dalam melakukan tanggung jawabnya.

Pemotivasian merupakan upaya mempengaruhi anggota agar turut serta dalam pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi. Di Gapoktan Karya Bersama, pemotivasian dilakukan secara formal dan informal. Pemotivasian dilakukan oleh pengurus, PPL (komite pengarah) ataupun pihak luar yang diundang oleh Gapoktan untuk memberikan motivasi bagi anggota Gapoktan. Gapoktan Karya Bersama juga menerapkan suasana kekeluargaan dalam lingkungan kerjanya, hal tersebut juga menjadi salah satu upaya pemotivasian bagi anggota. Komunikasi yang berjalan baik antara pengurus dengan anggota juga menjadi bagian dari pemotivasian dalam Gapoktan Karya Bersama dimana hal tersebut dapat memberikan suasana kondusif dan tenang bagi anggota sehingga berkeinginan untuk tetap menjadi bagian dari Gapoktan Karya Bersama. Pemotivasian yang diberikan mampu mendorong anggota Gapoktan untuk ikut serta dalam pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi, pemotivasian yang dilakukan Gapoktan membuat anggota semakin betah berada di dalam Gapoktan.

Pengendalian di Gapoktan Karya Bersama mencakup evaluasi dan monitoring. Pengendalian biasa dilakukan oleh Ketua Gapoktan, badan pengarah dan pengawas, Rapat Anggota juga difungsikan untuk mengendalikan pelaksanaan kegiatan agar sesuai dengan perencanaan. Namun, sistem kontrol pada Gapoktan Karya Bersama masih berjalan kurang baik, hal ini dilihat dari sekretaris dan wakil sekretaris Gapoktan yang jarang datang ke Gapoktan untuk

34

melakukan tugasnya, selain itu Gapoktan Karya Besama sempat berhenti berkegiatan selama kurang lebih satu tahun.

Gambar 7 Kegiatan makan bersama setelah melakukan produksi pupuk kompos

Keuangan/Akuntansi

Pembukuan yang baik akan memberikan informasi yang aktual tentang kondisi keuangan suatu organisasi. Gapoktan Karya Bersama melakukan perencanaan keuangan pada saat rapat anggota. Perencanaan keuangan yang dilakukan menjadi arah dari penggunaan dana Gapoktan sehingga pengeluaran dan jumlah dana untuk dipinjamkan sudah memiliki estimasi sejak awal. Gapoktan Karya Bersama telah memiliki buku keuangan. Gapoktan Karya Bersama berdiri sejak Mei 2010, namun tidak berapa lama setelah pembentukan Gapoktan berhenti beraktivitas sehingga keuangan Gapoktan tidak berubah. Gapoktan Karya Bersama mulai beraktivitas kembali pada September 2012. Sampai tanggal 26 Februari 2013, Gapoktan Karya Bersama berhasil memiliki dana sebesar Rp116 259 000. Dana ini merupakan akumulasi dana sejak September 2012. Jumlah simpanan pokok dan simpanan wajib tidak mengalami perubahan karena jumlah anggota mulai September 2012 sampai saat ini tidak berubah. Pendapatan Gapoktan Karya tersebut bersumber dari simpanan wajib (Rp2 000/bulan), simpanan pokok (Rp50 000/bulan), dana PUAP dari pemerintah (Rp100 000 000), administrasi pinjaman (1%) dan bunga pinjaman (2%). Buku keuangan Gapoktan mampu menjadi salah satu alat yang digunakan untuk mengetahui kondisi Gapoktan dan buku keuangan tersebut merupakan suatu pertanggung jawaban oleh pengurus kepada anggota dan badan pengawas.

Produksi/Operasi

Unit usaha yang dimiliki oleh Gapoktan Karya Bersama antara lain unit usaha jasa saprotan, unit usaha jasa pemasaran, unit usaha jasa keuangan dan unit usaha pelatihan dan pembinaan. Pada unit usaha jasa saprotan, produk yang dihasilkan oleh Gapoktan Karya Bersama saat ini masih hanya pupuk kompos organik padat dengan kandungan nitrogen (N), pospat (P), dan kalium (K), sementara saprotan lainnya belum diproduksi atau dijual melalui Gapoktan. Produksi kompos dilakukan secara bersama-sama di salah satu lahan anggota Gapoktan dan hasil produksi kompos digunakan secara bersama-sama oleh anggota Gapoktan.

Saat ini Gapoktan mendapat tawaran kerjasama dengan perusahaan saprotan yaitu Kios Roda Tani, hal ini semakin meningkatkan keinginan Gapoktan untuk turut menjual saprotan. Gapoktan belum melakukan budidaya produk hortikutura

35 secara bersama-sama. Petani anggota masih melakukan budidaya secara sendiri-sendiri, namun ke depannya Gapoktan ingin melakukan budidaya secara bersama-sama per Kelompok Tani, hal ini didukung oleh tersedianya lahan yang dapat digunakan sebagai lahan bersama per Kelompok Tani. Pembudidayaan bersama akan dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan pembagian kerja dan waktu bekerja. Produk utama hortikultura yang diusahakan oleh anggota Gapoktan Karya Bersama yaitu sayur kol/kubis, sayur sawi, kentang jenis granola, dan cabai merah.

Gambar 8 Salah satu produk utama Gapoktan Karya Bersama (cabai merah)

Gambar 9 Kegiatan memproduksi kompos

Produk dari unit usaha jasa pemasaran yaitu berupa jasa untuk memasarkan produk hortikultura hasil petani anggota, namun produk ini belum dimanfaatkan optimal oleh anggota Gapoktan karena mereka masih menjual hasil panennya masing-masing (tidak melalui Gapoktan), namun saat ini Gapoktan mendapat tawaran bekerjasama dengan dua pihak pedagang sehingga Gapoktan berencana untuk mengoptimalkan perannya dalam jasa pemasaran dengan menjual secara kolektif produk hortikultura. Rencana ini juga ditanggapi oleh anggota, anggota akan bersedia menjual hasil panen mereka melalui Gapoktan bila Gapoktan telah melakukan kerjasama atau kemitraan. Pedagang yang bersedia melakukan kerjasama dengan Gapoktan dalam pembelian produk hortikultura hasil Gapoktan yaitu Bapak Robert Silalahi (pedagang ke Pekanbaru) dan Bapak Sihotang (pedagang ke Medan). Kedua pedagang tersebut akan membeli produk hortikultura dari Gapoktan Karya Bersama.

36

Produk dari unit usaha jasa keuangan yaitu berupa jasa simpan pinjam bagi anggota Gapoktan secara bergilir. Setiap anggota berkewajiban untuk membayar simpanan pokok dan simpanan wajib dan juga berhak untuk melakukan pinjaman dana dengan membayar administrasi pinjaman dan bunga pinjaman sampai pinjaman dikembalikan kepada Gapoktan. Besar simpanan wajib yaitu Rp2 000/bulan, besar simpanan pokok adalah Rp50 000/bulan, besar administrasi pinjaman adalah 1% dari total pinjaman dan besar bunga pinjaman adalah 2% dari total pinjaman.

Produk terakhir dari Gapoktan yaitu jasa pelatihan dan pembinaan. Pelatihan dan pembinaan dilakukan dengan didampingi oleh PPL ataupun didampingi masyarakat yang bersedia memberikan pelatihan dan pembinaan bagi anggota Gapoktan. Setiap ilmu maupun pengetahuan yang diperoleh pengurus dari pemerintah akan disampaikan lagi kepada anggota Gapoktan. Pelatihan dan pembinaan terkadang dilakukan setelah selesai rapat, namun juga kadang dilakukan pada suatu waktu yang telah dijadwalkan. Pelatihan dan pembinaan yang pernah didapatkan oleh Gapoktan Karya Bersama yaitu pelatihan dan pembinaan mengenai kelembagaan Gapoktan, mengenai sistem agribisnis, mengenai dana PUAP, mengenai pencatatan keuangan dan administrasi, pembuatan pupuk kompos, dan teknik budidaya beberapa komoditi hortikultura.

Pemasaran

Gapoktan Karya Bersama belum berperan nyata dalam memasarkan produk hasil petani anggotanya. Petani anggota masih menjual hasil panen hortikulturanya secara sendiri–sendiri, hal ini dikarenakan Gapoktan belum melakukan kemitraan dengan pihak pembeli produk hortikultura, namun saat ini Gapoktan mendapatkan tawaran untuk melakukan kemitraan dengan pedagang produk hortikultura dalam jumlah besar dan Gapoktan Karya Bersama ingin memanfaatkan kesempatan tersebut. Selain itu Gapoktan Karya Bersama juga menginginkan terbangunnya sistem pemasaran hasil produksi anggota hortikultura secara kolektif karena adanya perbedaan harga produk hortikultura pada berbagai pasar, sehingga dengan diterapkannya sistem pemasaran kolektif maka Gapoktan dapat berupaya mendapatkan pembeli dengan harga yang lebih tinggi. Pihak yang menawarkan kemitraan dengan Gapoktan Karya Bersama adalah Bapak Robert Silalahi (pedagang ke Pekanbaru) dan Bapak Sihotang (pedagang ke Medan).

Penelitian dan Pengembangan

Gapoktan Karya Bersama belum melakukan penelitian dan pengembangan dan belum memiliki divisi khusus yang menangani penelitian dan pengembangan. Hal tersebut disebabkan oleh kondisi Gapoktan yang memang belum mampu untuk melakukan penelitian dan pengembangan. Kendalanya yaitu keterbatasan sumber daya manusia dan juga karena biaya yang mahal. Gapoktan Karya Bersama membutuhkan pihak luar untuk meneliti seperti mahasiswa yang ingin menyelesaikan tugas tingkat akhirnya atau mahasiswa yang ingin magang atau KKN (kuliah kerja nyata) terutama dibidang Gapoktan dan hortikultura (baik budidaya hortikultura maupun pengolahan horikultura) untuk membantu Gapoktan dalam penelitian dan pengembangan.

37

Sistem Informasi Manajemen

Dalam melaksanakan kegiatannya, Gapoktan Karya Bersama tidak terlepas dari sistem informasi manajemen. Penyelenggaraan administrasi pada Gapoktan Karya Bersama belum sepenuhnya menggunakan komputer. Untuk database

keanggotaan dan data keuangan masih menggunakan buku biasa, sedangkan komputer digunakan untuk membuat surat dan AD/ART. Jaringan informasi dalam Gapoktan bersumber dari pengurus maupun anggota. Informasi yang

Dokumen terkait