Permintaan Dan Penawaran Gula Kristal Putih Provinsi Sumatera Utara Permintaan Gula Kristal Putih Provinsi Sumatera Utara
Permintaan gula kristal putih di Provinsi Sumatera Utara dihitung dari
konsumsi gula kristal putih Sumatera Utara yang didapat dari pengalian konsumsi
gula kristal putih per kapita penduduk Sumatera Utara dengan jumlah penduduk
Provinsi Sumatera Utara.
Dari Lampiran 4 dapat diketahui perkembangan permintaan gula kristal
putih Provinsi Sumatera Utara seperti terlihat pada Tabel 10:
Tabel 10. Permintaan Gula Kristal Putih Sumatera Utara Tahun 2001-2011 TAHUN Permintaan Gula Kristal Putih (Kg) Permintaan Gula Kristal Putih (Ton) Perkembangan/Penurunan Dari Tahun Sebelumnya
(%) 2001 123.085.168,50 123.085,17 0 2002 123.209.590,40 123.209,59 0,10 2003 123.999.200,00 123.999,20 0,64 2004 124.870.608,00 124.870,61 0,70 2005 117.103.441,00 117.103,44 -6,22 2006 120.113.193,00 120.113,19 2,57 2007 123.209.961,00 123.209,96 2,57 2008 131.466.555,36 131.466,56 6,70 2009 123.209.989,80 123.209,99 -6,28 2010 123.460.760,04 123.460,76 0,20 2011 121.863.442,80 121.863,44 -1,29 Rata-rata 123.235.628,23 123.235,63 -0,03 Sumber: Lampiran 4
Tanda – menunjukkan penurunan
Dari Tabel 10 dapat dilihat bahwa permintaan gula kristal putih pada tahun
2001 sebesar 123.085,17 ton dan meningkat pada tahun 2002 sebesar 123.209,59
meningkat sebesar 0,64% dari tahun 2002 menjadi 123.999,20 ton. Tahun 2004,
pemintaan gula kristal putih meningkat sebesar 0,70% dari tahun 2003 menjadi
124.870,61.
Tahun 2005 terjadi penurunan kedua terbesar selama kurun waktu tahun
2001-2011 yakni sebesar 6,22% dari 124.870,61 ton pada tahun 2004 menjadi
117.103,44 ton. Permintaan pada tahun 2006 sebesar 120.113,19 ton atau naik
sebesar 2,57% dari tahun 2005. Tahun 2007, permintaan naik sebesar 2,57% dari
tahun 2006 menjadi 123.209,96 ton. Perkembangan permintaan terbesar terjadi
pada tahun 2008 sebesar 6,70% dari tahun 2007 menjadi 131.466,56 ton. Ini ini
dikarenakan konsumi gula yang cukup tinggi yakni sekitar 10 kg/kap/thn dan
jumlah penduduk yang besar sekitar 13 juta jiwa.
Tahun 2009 merupakan penurunan terbesar dalam kurun waktu 11 tahun
dari tahun 2001-2011. Penurunan mencapai 6,28% sehingga permintaan tahun
2009 hanya sebesar 123.209,99 ton. Penurunana ini dipicu oleh penurunan pola
konsumsi pangan Sumatera Utara terendah dalam kurun waktu 11 tahun terakhir
yakni hanya 9,31 kg/kap/thn. Tahun 2010 permintaan naik sebesar 0,20% dari
tahun 2009 menjadi 123.460,76 ton. Pada tahun 2011, permintaan gula kristal
putih sebesar 121.863,44 ton atau turun sebesar 1,29% dari tahun 2010.
Selama kurun waktu 11 tahun, dari tahun 2001-2011, rata-rata permintaan
gula kristal putih sebesar 123.235,63 ton atau sebesar 123.235.628,23 kg. Adapun
permintaan gula kristal putih di Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2001-20011
Gambar 4. Permintaan Gula Kristal Putih Tahun 2001-2011
Dari Gambar 4, dapat dilihat bahwa permintaan gula kristal putih tahun
2001-2011 mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun. Dimana pada tahun 2008,
permintaan mencapai puncaknya dan pada tahun 2005, permintaan gula kristal
putih berada posisi terendah.
Dari Tabel 10, selama kurun waktu 11 tahun dari tahun 2001-2011,
permintaan gula kristal putih Sumatera Utara mengalami penurunan rata-rata
sebesar 0,03%. Hal ini tidak sesuai dengan hipotesis 1 yang menyatakan
permintaan gula kristal putih dari tahun 2001-2011 meningkat. Oleh karena itu,
hipotesis 1 ditolak.
Trend Permintaan Gula Kristal Putih Tahun 2012-2020
Trend permintaan gula kristal putih tahun 2014-2020 diperoleh dengan
menggunakan trend eksponensial yang diolah menggunakan metode kuadrat
terkecil. Berdasarkan analisis dari data permintaan gula kristal putih tahun 2001-
2011, sehingga diperoleh persamaan trend:
105.000,00 110.000,00 115.000,00 120.000,00 125.000,00 130.000,00 135.000,00
Permintaan Gula Kristal Putih (Ton)
Permintaan Gula Kristal Putih (Ton)
Y = (123.196,96)(1,0009X)
Dari persamaan yang diperoleh, maka didapat diketahui permintaan gula
kristal putih untuk tahun 2012-2020 dengan menggantikan nilai X yang telah
ditetapkan untuk tahun tersebut.
Permintaan gula kristal putih tahun 2012-2020 di Provinsi Sumatera Utara
adalah sebagai berikut:
Tabel 11. Permintaan Gula Kristal Putih Sumatera Utara Tahun 2012-2020
Tahun Notasi Tahun (X) Permintaan (Y)
Y = (123.196,96)(1,0009X
)
2012 6 123.863,72 2013 7 123.975,20 2014 8 124.086,78 2015 9 124.198,45 2016 10 124.310,23 2017 11 124.422,11 2018 12 124.534,09 2019 13 124.646,17 2020 14 124.758,35 Sumber: Lampiran 7Berdasarkan Tabel 11 dapat dilihat bahwa permintaan gula kristal putih
pada tahun 2012 sebesar 123.863,72 ton, tahun 2012 sebesar 123.975,20, pada
tahun 2014 sebesar 124.086,78 ton, tahun 2015 sebesar 124.198,35 ton, tahun
2016 sebesar 124.310,23 ton, tahun 2017 sebesar 124.422,11 ton, tahun 2018
sebesar 124.534,09 ton, tahun 2019 sebesar 124.646,17 ton, dan pada tahun 2020
sebesar 124.758,35 ton. Tingkat pertumbuhan permintaan gula kristal putih
Sumatera Utara pada tahun 2012-2020 adalah sebesar 0,09%
Dari Gambar 5, dapat dilihat bahwa permintaan gula kristal putih di
Provinsi Sumatera Utara dari tahun 2012-2020 terus mengalami kenaikan dari
2020 adalah sebesar 124.310,57 ton. Berdasarkan hasil analisis trend permintaan
gula kristal putih, dapat disimpulkan bahwa permintaan mengalami kenaikan.
Gambar 5. Trend Permintaan Gula Kristal Putih Tahun 2012-2020
Ini berarti hipotesis 2 yang menyatakan bahwa trend permintaan gula
kristal putih tahun 2012-2020 adalah meningkat diterima.
Penawaran Gula Kristal Putih Provinsi Sumatera Utara
Penawaran gula kristal putih dicari dari hasil produksi hablur gula kristal
putih yang diketahui dengan mengalikan produksi tebu dengan rendemen nyata
gula. Dari Lampiran 8, penawaran gula kristal putih dapat disajikan dalam Tabel
12 sebagai berikut: 123.863,72 123.975,20 124.086,78 124.198,45 124.310,23 124.422,11 124.534,09 124.646,17 124.758,35 123.400,00 123.600,00 123.800,00 124.000,00 124.200,00 124.400,00 124.600,00 124.800,00 125.000,00 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Trend
Permintaan Gula Kristal Putih Tahun
2012-2020
Trend Permintaan Gula Kristal Putih Tahun 2012- 2020
Tabel 12. Penawaran Gula Kristal Putih Sumatera Utara Tahun 2001-2011 TAHUN Produksi Tebu
(Ton)
Produksi Hablur (Ton)
Perubahan Dari Tahun Sebelumnya (%) 2001 665.270,1 45.571 0 2002 435.348,8 29.952 -34,27 2003 371.511,8 26.786 -10,57 2004 175.436,8 13.456 -49,77 2005 568.746,5 40.836 200,35 2006 663.433,8 50.620 23,96 2007 662.435,4 48.689 -3,82 2008 494.939,0 40.585 -16,65 2009 483.703,7 37.874 -6,68 2010 479.520,9 31.025 -18,08 2011 641.115,7 47.122 51,88 Rata-rata 512.860,23 37.501,45 12,40 Sumber: Lampiran 8
Tanda – menunjukkan penurunan
Dari Tabel 12 dapat dilihat bahwa penawaran gula kristal putih pada tahun
2001 sebesar 45.571 ton dan mengalami penurunan pada tahun 2002 sebesar
29.952 ton atau menurun sebesar 34,27% dari tahun 2001. Tahun 2003,
penawaran kembali mengalami penurunan sebesar 10,57% dari tahun 2002
menjadi 26.786 ton. Tahun 2004, penawaran gula kristal putih mengalami
penurunan terbesar sebesar 49,77% dari tahun 2003 menjadi 13.456 ton.
Tahun 2005 terjadi peningkatan terbesar selama kurun waktu tahun 2001-
2011 yakni sebesar 200,35% dari 13.456 ton pada tahun 2004 menjadi 40.836 ton.
Penawaran gula kristal putih pada tahun 2006 sebesar 50.620 ton atau naik
sebesar 23,96% dari tahun 2005. Tahun 2007, penawaran turun sebesar 3,82%
dari tahun 2006 menjadi 48.689 ton. Pada tahun 2008, penawaran yang ada
sebesar 40.585 ton atau turun 16,65% dari tahun 2007. Tahun 2009, penawaran
Tahun 2010, penawaran gula kristal putih sebesar 31.025 ton atau
mengalami penurunan sebesar 18,08% dari tahun 2009. Pada tahun 2011,
penawaran kembali naik sebesar 51,88% atau sebesar 47.122 ton.
Selama kurun waktu 11 tahun, dari tahun 2001-2011, rata-rata penawaran
gula kristal putih sebesar 37.501,45 ton. Adapun penawaran gula kristal putih di
Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2001-20011 dapat dilihat pada grafik berikut:
Gambar 6. Penawaran Gula Kristal Putih Tahun 2001-2011
Dari Tabel 12, selama kurun waktu 11 tahun dari tahun 2001-2011,
penawaran gula kristal putih mengalami kenaikan rata-rata sebesar 12,40%. Hal
ini sesuai dengan hipotesis 3 yang menyatakan penawaran gula kristal putih dari
tahun 2001-2011 meningkat. Oleh karena itu, hipotesis 3 diterima.
Trend Penawaran Gula Kristal Putih Tahun 2012-2020
Trend penawaran gula kristal putih tahun 2012-2020 diperoleh dengan
menggunakan trend eksponensial yang diolah menggunakan metode kuadrat
0 10.000 20.000 30.000 40.000 50.000 60.000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011