• Tidak ada hasil yang ditemukan

C. Aspek Kajian

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Sejarah

CV. Hayashi Toys (HT) merupakan perusahaan yang memproduksi berbagai macam boneka. Usaha ini dimulai sejak tahun 1998, awalnya key person (Sdr. Nana Anang Sujana) pada tahun 1990 bekerja di perusahaan Korea yang bergerak dibidang industri boneka sebagai buruh. Pada tahun 1995, perusahaan boneka tempat ybs bekerja terkena imbas krisis ekonomi sehingga banyak karyawan yang terkena PHK termasuk ybs. Tapi ybs bukan tipe yang berlarut-larut dalam kesedihan, berbekal ilmu yang diperoleh selama 5 (lima) tahun di boneka maka ybs coba bangkit secara mandiri dan bermodal uang pinjaman ybs membuka usaha bahan baku pembuatan boneka dan boneka jadi yang dibuat pihak lain. Pada tahun 1998, badai krisis menerjang usaha ybs sehingga bisnis bonekanya diambang kebangkrutan. Ybs tidak mengenal kata menyerah berkat ketekunannya mengolah situasi dan merespon kondisi pasar perlahan- lahan membantu dirinya bangkit kembali dan sejak saat itu ybs tidak hanya menjual bahan baku boneka tetapi juga mulai memproduksi boneka sendiri dengan dibantu 2 (dua) karyawan dan 2 (dua) mesin jahit. Usaha tersebut sampai saat ini masih berjalan lancar. “Selama wanita masih bisa hamil, bisnis boneka masih menjadi pilihan kami,” itulah motto bisnis dari Nana Anang Sujana.

2. Manajemen

Bentuk usaha dari perusahaan ini adalah CV. Cf. Akta Pendirian no. 26 tahun 1998 dengan Sdr. Nana Anang Sujana sebagai pemilik. Usaha berbentuk perorangan dengan nama CV. HT ini sudah dirintis + 12 tahun dan hingga saat ini masih berjalan bahkan berkembang dengan baik. Kaderisasi usaha belum dilakukan karena anak - anak dari pemilik masih kecil dan usia key person masih produktif + 42 tahun dengan latar belakang pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA). Dalam menjalankan operasional usaha key person dibantu oleh 2 (dua) istrinya. Pengelolaan

keuangan dan administrasi dipegang oleh istri keduanya dan untuk pembelian barang dan penjualan dipegang oleh istrin pertamanya dan untuk produksi dipegang oleh kakak kandungnya, namun demikian ybs sebagai pemilik sekaligus key person tetap mengawasi dan menjadi pemutus terakhir untuk semua kebijakan yang diambil yang berkaitan langsung dengan usaha mereka.

Kemampuan dan kompetensi pemilik dalam mengelola usaha tidak diragukan lagi. Pengalaman usaha yang cukup lama dan keuletan pemilik yang tidak menyerah merupakan modal utama usaha ini untuk terus berjalan dan maju. Keuletan dan kreatifitas key person bersama istri- istrinya membuat usaha ini terus berkembang dan maju.

Perizinan dan legalitas usaha yang dimiliki untuk mendukung jalannya usaha lengkap dan masih berlaku, antara lain :

- SIUP No. 510/2567/Perindag/PK/XI/2008 - NPWP No. 21.005.418.4-432-000

- TDP No. 102655207346

- I.U.I No. 536/60/I.U.I/Indag II/XI/2008

3. Sumber Daya Manusia

Jumlah karyawan CV. HT yang ikut membantu jalannya proses produksi saat ini ada 108 orang, yang terdiri :

a. 10 orang pegawai tetap terdiri dari : - 1 orang Administrasi

- 1 orang Akunting, - 1 orang Disain,

- 1 orang Kepala Produksi, - 1 orang Kepala Cutting, - 1 orang Kepala Finishing, - 1 orang Checking/QC - 3 orang Cutting

b. 98 orang pegawai tidak tetap yang terdiri dari : - 1 orang bikin sampel,

- 2 orang Pembuat Pola,

- 2 orang Pemotongan Pola (Cutting), - 40 orang Penjahit (Sewing),

- 15 orang Isi Kapas, - 1 orang Penimbang, - 23 orang Finishing,

- 4 orang Penjahit Aksesoris, - 2 orang Checking,

- 6 orang Pengepakan, - 2 orang Supir.

Masing-masing sudah mempunyai pembagian kerja yang cukup baik. Rataan masa kerja dari karyawan adalah lebih dari 3 (tiga) tahun, dimana hal ini dikarenakan pengelolaan sumber daya manusia (SDM) yang bersifat kekeluargaan dan saling membantu.

4. Produksi

Kebutuhan bahan baku yang diperlukan adalah kain dengan berbagai jenis seperti velboa, rasfur, dan nylex, selama ini tidak ada kendala ataupun masalah. Pembelian bahan baku dilakukan secara tunai dan tempo dengan jangka waktu 2 (dua) minggu. Perusahaan telah menemukan pemasok langsung (pabrik) dan hubungan telah berlangsung lebih dari 5 (lima) tahun sampai dengan saat ini masih berjalan baik. Untuk bahan baku perusahaan mendapatkan dari produsen di beberapa lokasi, antara lain :

a. Kain velboa dari daerah Cikampek b. Kain rasfur dari daerah Tangerang c. Kain nylex dari daerah Bandung

d. Aksesoris boneka dari Pasar Pagi Mangga Dua e. Kapas Dacron dari daerah Bekasi

Dalam mengelola dan menjalankan usahanya, perusahaan memiliki sarana dan prasarana yang mendukung jalannya usaha, antara lain :

b. 3 (tiga) unit Meja cutting

c. 40 (enam puluh) unit mesin jahit d. 1 (satu) unit timbangan

e. Gudang untuk menyimpan bahan baku dan produk yang sudah jadi siap kirim ke pelanggan.

f. 2 (dua) unit mobil box.

g. Dan alat-alat lainnya (gunting, benang, dll)

Produknya adalah boneka siap dijual ke pelanggan. Proses produksi : (1) pembuatan pola/disain di atas kertas sesuai pesanan atau inovasi sendiri, (2) setelah disain jadi dibuatkan sample untuk di hitung berapa jumlah kain yang dipakai, kapas yang harus diisi dan penentuan harga, kemudian disampaikan ke pelanggan apakah cocok dengan pesanan dan penentuan harga, (3) jika telah ada kesepakatan maka di buatkan cetakan/moulding sesuai bentuk boneka, (4) dilakukan pemotongan kain/cutting dengan lempengan panas berdasarkan disain, (5) hasil potongan kain di jahit, (6) kemudian diisi kapas 7) ditimbang apakah sudah pasa berat boneka, (8) dilakukan finishing setelah kain tersebut terisi kapas, (9) diberikan aksesoris sesuai pesanan, (10) dilakukan

checking/QC untuk melihat apakah jahitan boneka telah rapi, (11) pengepakan dan (12) pengiriman. Kapasitas produksi yang dapat dihasilkan dalam sehari dengan jam kerja jam 08.00 sampai jam 16.00 adalah + 1.000 - 1.500 buah boneka dengan berbagai ukuran, dan bentuk. Pada saat pesanan meningkat terutama pada saat menjelang bulan ramadhan, hari raya, hari valentine dan tahun baru, maka pesanan tersebut selain dikerjakan sendiri, juga dibantu oleh anak usaha/plasma yang berjumlah 13 (tiga) plasma dengan cara bahan diberikan dari CV. HT, kemudian dilakukan pemotongan oleh plasma setelah dipotong lalu dijahit, hasil jahitan tersebut diserahkan ke CV. HT untuk dilakukan pengisian kapas sampai menjadi boneka. Atas aktivitas usahanya tersebut telah didukung oleh 1 (satu) unit tempat usaha yang berada di Jl. Blue Safir Raya no. 34 – 35, jembatan 9, rawa Lumbu, Bekasi.

5. Pemasaran

Konsumen dari produk-produk boneka CV. HT adalah pengguna eceran (+ 10%) dan pedagang grosir (+ 90%). Pelanggan CV. HT adalah para pedagang yang ada hampir diseluruh wilayah Jakarta, bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) dan seluruh wilayah Indonesia. Khusus untuk pedagang grosir dengan pembelian besar, setelah pembayaran atas pembelian barang diterima (masuk langsung ke rekening pemilik), baru dilakukan pengiriman barang pesanan sesuai dengan pesanannya dan dilakukan dengan menggunakan jalan darat, untuk wilayah yang ada di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek), barang dapat diantar atau diambil sendiri oleh pembeli, sedangkan untuk yang berada di wilayah luar Jabodetabek maka untuk biaya pengiriman atas beban pembeli.

Proses penerimaan pesanan boneka melalui telepon dan facsimile, sedangkan pengiriman untuk pelanggan di luar Jakarta dengan menggunakan mobil boks.

Pemasaran merupakan bagian penting dari sebuah unit usaha dalam mencapai hasil dan tujuan yang diharapkan. Area pemasaran CV. HT masih meliputi wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) dan hampir seluruh wilayah Indonesia. Untuk memperluas jaringan, saat ini pengembangan usaha telah dilakukan dengan membuka usaha sejenis yang berlokasi di daerah Bandung dan Ciawi, saat ini pengelolaan diserahkan kepada saudaranya.

Untuk kedepannya usaha dinilai masih cukup prospektif karena beberapa keunggulan dari usaha boneka adalah mampu bertahan karena produk ini digemari oleh berbagai tingkatan kalangan, mulai dari anak- anak, remaja, gadis, dan ibu-ibu. Angka kebutuhan pasar dari berbagai kalangan konsumen terhadap boneka dikarenakan tingginya peminat dan pengemar boneka, bahkan semakin bertambah permintaannya sejalan dengan bertambahnya penduduk. Persaingan untuk usaha sejenis dinilai cukup ketat, disekitar lokasi usaha cukup banyak usaha sejenis + 52 usaha

boneka di Kecamatan Rawa Lumbu, namun dengan pengalaman yang cukup lama disertai pengelolaan pelanggan yang cukup baik, pihak manajemen perusahaan cukup yakin bahwa posisi persaingan bisa diatasi.

Perusahaan akan memperoleh perkembangan yang menggembirakan jika telah menjalankan pemasaran secara tepat dan cepat. Pemasaran terkait dengan persoalan penetapan harga, penentuan penampilan (kinerja produk), penempatan produk, hingga masalah promosi. Analisis pemasaran berhubungan dengan analisis bauran pemasaran, yang meliputi analisis produk, harga, distribusi, mutu, merek dan kemasan. Untuk memahami bauran pemasaran itu sendiri, berikut ini dijelaskan hal yang dimaksud :

a. Produk

Boneka merupakan mainan paling tua di dunia, boneka menjadi jenis mainan yang digemari bagi semua kalangan mulai dari anak-anak hingga dewasa khususnya kaum perempuan. Tak heran hingga kini boneka selalu di buru pembeli. Strategi terhadap produk yang dilakukan perusahaan berkaitan dengan produk yang dihasilkan dan kemudian dipasarkan. Perencanaan strategi menduduki posisi yang sangat menentukan terhadap upaya mengatasi persaingan dengan perusahaan sejenis dalam skala kecil dan perusahaan sejenis yang berskala besar. Hal ini disebabkan karena produk merupakan sesuatu yang ditawarkan kepada konsumen sebagai pembeli dan diharapkan dapat memuaskan keinginan dan kebutuhannya. Keputusan seorang pembeli untuk menentukan jenis produk yang dibeli sangat ditentukan oleh beberapa aspek yaitu mutu produk, manfaat dan kemampuan produk tersebut untuk memberikan kepuasan kepada konsumen (Tjiptono, 1995) Strategi produk dari industri boneka yang diproduksi CV. HT dapat dilihat dari segi mutu dan variasi produk.

1) Mutu produk

CV. HT cenderung memperhatikan mutu produk yang dihasilkan sebagai salah satu strategi yang dikedepankan oleh bauran pemasaran. Hal ini disebabkan karena mutu adalah hal

paling penting dan menentukan konsumen untuk memutuskan membeli suatu produk. Mutu produk boneka dapat dilihat dari hasil jahitan (tidak mudah robek jika ditekuk), bentuk yang sesuai (contoh bentuk binatang tidak aneh jika dipandang). Produk yang dihasilkan perusahaan ini dinilai memiliki mutu yang baik, karena berasal dari bahan baku pilihan berkualitas baik.

2) Variasi produk

Produk yang dihasilkan perusahaan ini memiliki beragam bentuk mengingat pangsa pasar yang dibidik oleh perusahaan ini cukup beragam. Hal ini menunjukkan jumlah suatu produk memiliki peranan yang cukup penting dalam strategi pemasaran yang diterapkan suatu perusahaan, karena banyaknya variasi produk yang dihasilkan mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam penguasaan pasar. Kemampuan penguasaan pasar menjadi salah satu tujuan perusahaan untuk mengembangkan usahanya. Hal ini dapat dicapai dengan terjaganya mutu, jumlah, dan kontinuitas produk dalam memasuki pasaran dimana terjadi keseimbangan diantara ketiganya agar konsumen memperoleh yang diinginkannya.

Untuk memenuhi kebutuhan konsumen, perusahaan menyediakan produk dalam jumlah besar yang dapat dipesan konsumen. Hal ini tentu saja tidak akan mempengaruhi mutu produk tetapi berpengaruh terhadap harga penjualan karena perusahaan akan memberikan harga spesial sebagai langkah jangka panjang untuk membina hubungan baik dengan pelanggan.

b. Harga

Perusahaan akan menetapkan suatu harga dalam proses penjualan produknya dimana penentuan harga dinilai sangat penting dalam memuluskan keberhasilan perusahaan. Pangsa pasar yang akan diraih perusahaan sangat bervariasi, sehingga perusahaan harus mampu

mementukan harga yang tepat sesuai dengan mutu produk yang dihasilkan sehingga konsumen akan merasakan telah memperoleh pilihan yang tepat dalam membeli produk tersebut.

Di satu sisi, masyarakat akan menganggap harga sebagai faktor penentu untuk membeli suatu produk, tetapi di sisi lain pertimbangan utama masyarakat membeli produk dari segi mutu produk itu sendiri tetapi di sisi yang berbeda akan muncul masyarakat yang akan membeli suatu produk dengan pertimbangan dari segi mutu dan harga, berkenaan dengan hal tersebut maka perusahaan harus mampu mengakomodir kebutuhan masyarakat yang berbeda, minimal memahaminya. Penetapan harga jual dari produk ditentukan perusahan berdasarkan biaya produksi dan ditambah margin

keuntungan dengan tetap mempertimbangkan pangsa pasar yang akan dituju.

c. Lokasi

Lokasi usaha meliputi tempat usaha memproses bahan baku mentah menjadi boneka, serta gudang terletak dalam 1 (satu) lingkungan yang sama, yaitu di Jl. Blue Safir Raya No. 34-35, Jembatan 9, Rawa Lumbu, Bekasi. Lokasi usaha terletak di lokasi cukup strategik sehingga akses ke lokasi cukup mudah ditempuh. d. Promosi

Promosi merupakan salah satu kegiatan dalam bauran pemasaran yang meliputi iklan, promosi penjualan secara langsung, penjualan secara personal dan hubungan masyarakat (Kotler, 2000). Pada dasarnya agar pemasaran produknya berjalan sesuai dengan harapan sebuah perusahaan perlu melaksanakan promosi untuk memperkenalkan dan mengkomunikasikan produk suatu perusahaan dengan harapan konsumen akan membelinya sebagaimana pendapat bahwa, dengan langkah memperkenalkan suatu produknya melalui kerjasama penjualan dengan sistem konsinyasi, sehingga para pengusaha toko ritel dan grosir tertarik dengan produk yang ditawarkannya.

Sejauh ini, perusahaan belum melaksanakan sistem promosi secara khusus. Kegiatan promosi yang telah dilaksanakan oleh perusahaan hanya terbatas pada penjualan produk langsung. Selain itu, promosi penjualan masih dilakukan melalui informasi dari mulut ke mulut antar pelanggan. Ke depannya diperlukan langkah konkrit dalam kegiatan promosi, diantaranya pemasangan iklan baik di surat kabar, radio, maupun televisi.

Dokumen terkait