• Tidak ada hasil yang ditemukan

RS. BUDI MULIA

HASIL DAN PEMBAHASAN

Keadaan Umum Lokasi Penelitian

Perkampungan Budaya Betawi merupakan suatu tempat di Jakarta Selatan dimana dapat ditemui dan dinikmati kehidupan bernuansa Betawi berupa komunitas Betawi, keasrian alam Betawi, tradisi Betawi, kebudayaan serta materi yang merupakan sumber informasi dan dokumentasi kebetawian (Imron, 2002). Hal ini dapat dilihat dari arsitektur rumah Betawi, pekarangan Betawi, jenis-jenis tarian dan permainan yang masih dapat ditemui di beberapa Rukun Tetangga (RT). Perkampungan Budaya Betawi memiliki potensi lingkungan alam yang menarik yang sulit ditemukan ditengah hiruk pikuknya kota Jakarta. Dengan mudah dapat dijumpai aktifitas keseharian masyarakat Betawi berupa latihan pukul (silat), pesta nikah, akekah, injek tanah, ngarak nganten sunat, memancing, menjala dan budidaya ikan air tawar, bertani, berdagang sampai kegiatan memasak makanan khas Betawi yang masih berlanjut sampai sekarang.

Hasil Inventarisasi Lokasi Daerah Penelitian

Secara geografis, Perkampungan Budaya Betawi (PBB) terletak pada 106°49’50”BT dan 6°20’23”LS. Daerah penelitian secara administratif dimasukkan ke dalam Kampung Situ Babakan, Kelurahan Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Kotamadya Jakarta Selatan. Luas keseluruhan PBB 165 hektar, dengan luas Situ Babakan sekitar 35 hektar. (Lemtek FTUI dan Dinas Tata Kota DKI Jakarta, 2001). Batas fisik kawasan yaitu dengan Jalan Moch. Kahfi II sebelah utara, Jalan Desa Putera dan Jalan Mangga Bolong Timur sebelah timur, Jalan Tanah Merah, Jalan Srengseng Sawah dan Jalan Puskesmas sebelah selatan, serta Jalan Moch. Kahfi II sebelah barat.

Gambar 2. Peta Perkampungan Budaya Betawi

Aksesibilitas

Lokasi studi terletak + 5 km dari stasiun Lenteng Agung. Jalan Raya Pasar Minggu dan lintasan Kereta Rel Listrik (KRL) Jakarta-Bogor merupakan akses utama menuju lokasi tapak. Secara makro, PBB dapat dicapai dari empat arah yaitu :

• Dari arah barat, mewakili daerah Ciganjur, Cinere, dan Pondok Labu sebagai konsentrasi tujuan dari lokasi dan ke lokasi melalui jalan warung silah.

• Dari arah timur melalui jalan Srengseng Sawah.

• Dari arah utara, dari jalan raya Lenteng Agung melalui jalan Mohammad Kahfi II atau jalan jeruk, dan

• Dari arah selatan mewakili daerah Lebak Bulus dan Depok, melalui jalan tanah baru (terusan Mohammad Kahfi II ke arah selatan) dari Lebak Bulus dan jalan Kukusan di Depok.

SDN DESA PUTRA SRENGSENG SAWAH KOMPLEK PANTI ASUHAN DESA PUTRA SLTP/SMU, SMK DESA PUTRA BALAI KESMAS DESA PUTRA

KEL. SRENGSENG SAWAH

KOMPLEK YON ZIKON 14

BONCEL SETU BABAKAN

MI/MTS/MA SLTP/SMK DARUSSALAM PDK . SIBON CEL Gg. SET IA BHA KTI

U

Tanpa Skala

Gambar 3. Pintu Masuk I Bang Pitung

Keadaan Iklim

Suhu rata-rata bulanan di Kawasan Situ Babakan dan sekitarnya adalah 27,41°C dengan kisaran 26,52°-28,04°C. Suhu udara rata-rata masih berada dalam kisaran ideal untuk kenyamanan manusia yaitu 10-27°C berdasarkan Laurie (1986). Kelembaban rata-rata bulanan 79,70 %, dengan kisaran 72,54-86,55 %. Curah hujan rata-rata 191,42 mm/bulan, dengan kisaran 57,72-321,13 mm/bulan. Kecepatan angin rata-rata bulanan 4,9 km/jam, dengan kisaran 4-6,57 km/jam. Kecepatan angin berada dalam kisaran angin yang nyaman yaitu 1,0-6,0 km/jam (Kartasapoetra, 1989). Intensitas penyinaran matahari rata-rata bulanan 54,41 %, dengan kisaran 35,36-70,83 %. (Badan Meteorologi dan Geofisika Stasiun Klimatologi Pondok Betung, 1994-2004).

Tanah

Berdasarkan Peta Tanah Tinjau Propinsi Jawa Barat (1996), jenis tanah di kawasan PBB adalah asosiasi latosol merah, latosol coklat kemerahan, dan laterit air tanah, dengan bahan induk tuf volkan intermedier. Tanah latosol tidak memperlihatkan pembentukan tanah yang baru dan tidak dapat dimanfaatkan sebagai lahan pertanian. Latosol bersifat asam dengan kandungan bahan organik yang rendah sehingga kesuburan juga rendah (Soepardi, 1983). Tanah ini berstruktur granular dan drainasenya baik sehingga tanah ini berbahaya jika dibiarkan terbuka. Laterit air tanah memiliki sifat masam hingga agak masam (pH

H2O 6,0-7,5), zat organiknya rendah (1-4 %), unsur hara dan permeabilitas jelek, dan kepekaan erosi kecil (Driessen dan Soepraptohardjo, 1974).

Topografi

Secara umum, keadaan topografi kawasan Situ Babakan datar sampai bergelombang. Pemukiman di sebelah barat terletak lebih tinggi dari permukaan jalan di sepanjang setu. Jalan di sepanjang situ relatif datar. Lahan yang datar umumnya bersifat monoton dan tidak memiliki titik fokus (focal point) (Simonds, 1983).

Hidrologi

Situ Babakan memiliki sistem hidrologi yang terbuka dengan adanya inlet

dan outlet air Setu. Berdasarkan keterangan warga PBB, pada Situ Babakan terdapat mata air alami yang terletak di dalam Situ. Inlet situ ada empat buah, yaitu dari Situ Mangga Bolong, Kali Baru, Kali Tengak, dan Situ ISTN (Institut Sains dan Teknologi), sedangkan outletnya menuju sungai Ciliwung (Bapedalda, 2004).

Tanaman

Tanaman yang terdapat di kawasan PBB, baik di area pekarangan ataupun di sekitar sempadan situ berfungsi sebagai tanaman peneduh ataupun estetis. Jenis-jenis tanaman khas yang ditemukan di PBB adalah :

Tabel 1. Jenis Tanaman yang ada di Tapak

No. Nama Lokal Spesies Tempat Penanaman Umumnya Pekarangan Kebun Batas

Lahan 1. Andong Cordilyn fruticosa linn 8 0 8 2.

Anting-anting

Acalypha australis L 2 2 0

3. Asem Tamarindus indica 4 4 0 4. Bangle Zingiber purpureum 8 (32%)● 6 0

5. Bambu Bambusa sp 4 4 4

6. Belimbing Wuluh

7. Belimbing Manis

Averhoa carambola L 8 16 (64%)● 2

8. Brotowali Tinospora crispa 8 (32%)● 2 2 9. Bunga Kenop Gomphrena globasa 0 0 2 (8%)●

10. Bunga Teleng

Clitoria tematea 4 (16%)● 0 2

11. Buni Antidesma bunius 2 6 (24%)● 0 12. Buah Nona Annona reticulata 4 (16%)● 2 0 13. Bisbol Diospyros philipensis 2 2 0 14. Cabe Jawa Piper refrofractum

Vahl

4 (16%)● 2 0

15. Cakar Ayam Selaginella doederlinii 2 2 0 16. Calincing Oxalis corniculata 0 2 2 17. Cincau Cyclea barbata 4 (16%)● 2 2 18. Ciplukan Phisais peruviana L 0 10 (40%)● 0 19. Duku Condet Lansium domesticum

Var. Condet

4 6 (24%)● 0

20. Durian sitokong

Durio zibetinus Murr. Var. Sitokong

10 (40%)● 4 0

21. Daun dewa Gynura segetum 14 (56%)● 4 0 22. Daun jinten Coleus amboinicus

Lour

2 2 4 (16%)●

23. Daun katuk Sauropis anchoginus L 10 (40%)● 4 2 24. Daun

mangkokan

Nothopana pseutellarium

6 8 (32%)● 6

25. Daun pandan Pandanum amarylifolium 12 12 4 26. Daun reumatik Plumbago zeylanica Linn 0 4 (16%)● 0

27. Daun salam Eugenia operculata 2 18 (72%)● 4 28. Daun sendok Plantago mayar 0 2 (8%)● 0 29. Daun suji Pleomele angustifolia 14 (56%)● 10 2 30. Daun wungu Graphtophyllum pictum 0 0 0 31. Daruju Acanthus ilicifolius

Linn

2 0 0

33. Gendolo Bosella rubra Linn 0 4 (16%)● 0 34. Jahe merah Zingiber oficinale 10 (40%)● 4 0 35. Jeruk nipis Citrus aurantifolia 4 6 (24%)● 0 36. Jamblang Eugenia cuminii 0 2 (8%)● 0 37. Jambu

mawar

Eugenia jambos 2 6 (24%)● 0

38. Jambu biji Psidium guajava 8 14 (56%)● 2 39. Jambu bol Eugenia malaccencis L 6 14 (56%)● 0 40. Jarak Jatropha multifida 4 2 10 (40%)●

41. Jengkol Pithecolobium jiringa 2 4 4 42. Kawista batu Feronia limonia 0 2 (8%)● 0 43. Kara wedus Lablab purpureus L 2 0 2 44. Kaca piring Gardenia sp 10 (40%)● 2 2 45. Kembang sepatu Hibiscus rosasinensis 8 (32%)● 4 2 46. Kembang pukul empat Mirabilis jalapa 0 2 2

47. Kemuning Murraya paniculata 14 (56%)● 6 2 48. Kencur Kaempferia galanga

Linn

8 (32%)● 6 0

49. Ki tolod Isotoma longiflora 2 2 0 50. Kenanga Canangium odoratum 4 (16%)● 2 2 51. Kumis

kucing

Orthociphor aristatus 8 (32%)● 2 2

52. Karet kebo Ficus elastica Roxb 0 4 (16%)● 0 53. Keji beling Strobilantes crispus 0 0 4 (16%)●

54. Kembang coklat

Zephyranthes candida 0 0 2 (8%)●

55. Kweni Mangifera odorata 2 8 (32%)● 2 56. Kecapi Sandoricum loetjape 2 10 (40%)● 2

57. Lada Piper albi 4 4 0

58. Lempuyang Zingiber americans 6 6 0 59. Lidah buaya Aloe vera 18 (72%)● 2 2 60. Lengkuas Alpina galanga 16 (64%)● 8 0 61. Lidah mertua Sansiviera trifasciata 14 (56%)● 4 2 62. Melinjo Gnetum gnemon 8 16 (64%)● 4 63. Menteng Baccauria rasemosa 0 4 (16%)● 0

64. Matoa Pometia pinnata 2 4 (16%)● 0 65. Mengkudu Morinda citrifolia 4 18 (72%)● 2 66. Melati Jasmimum sambac 14 (56%)● 2 2 67. Miana Coleus scutellaricides 12 (48%)● 4 2 68. Mondo kaki Ertafamia diffaricata 0 0 0 69. Nona makan sirih Clerodendrum thomsonai 2 4 (16%)● 0 70. Nangka Anthocarpus heterophillus 8 18 (72%)● 0 71. Pangkas kuning Duranta repens 6 2 6

72. Pepaya Carica papaya 6 12 (48%)● 2 73. Pisang Musa sp 6 22 (88%)● 0 74. Poselen Thalium triangulare 0 0 0 75. Puring Codieaum variegatum 10 (40%)● 6 2 76. Rambutan Nephelium lappaceum

L

6 25 (100%)● 0 77. Rukem Falcourtia rukam 2 6 (24%)● 0 78. Sosor bebek Kalanchoe pinnata 16 (64%)● 2 2 79. Sawo duren Chrysophilum cainato 2 6 (24%)● 0 80. Sawo kecik Manilkara kauki 2 6 (24%)● 0 81. Sirih Piper bitle 20 (80%)● 4 2 82. Saga Abius precatorius 12 (48%)● 6 4 83. Salam Syzgium polyanthum 6 10 (40%)● 0 84. Sambung dara Excoecaria cochinicinensis 2 4 (16%)● 0 85. Sambiloto Androganthis paniculata 8 (32%)● 4 0 86. Sambung nyawa Stachytarpheta mutabilis 8 (32%)● 2 0 87. Sereh Cimbopogan nardus 6 16 (64%)● 2 88. Seledri Apium grafeolens 2 2 0 89. Tapak dara Cantharanthus roseus 4 (16%)● 0 0 90. Temukunci Boesenvergia

pandurata

4 8 (32%)● 0 91. Temulawak Curcuma xanthorriza 6 8(32%)● 0

Tanaman yang Terdapat di Pekarangan

• Andong (Cordilyn fruticosa linn)

Sosoknya berupa tanaman tegak dengan daun-daun panjang lebar seperti dasi. Memiliki daun hijau polos, tetapi Andong merah memiliki dua macam warna, yaitu sisi atas berwarna hijau dan sisi bawah berwarna merah. Sepintas tanaman ini mirip dengan Dracaena.

Habitatnya cocok di lingkungan yang terang dan merata supaya warna daunnya cemerlang. Tanah yang ada di dalam pot harus lembab tetapi pada musim hujan harus dicegah supaya jangan sampai terlalu basah.

• Belimbing (Averrhoa carambola)

Buahnya berair, agak manis tajam, bentuk penampangnya seperti bintang, dapat dimakan segar dan digunakan sebagai lalapan mentah atau minuman. Termasuk ke dalam famili Oxalidaceae.

Pohon ini dapat tumbuh 5 hingga 12 m tingginya. Setiap tangkai memiliki 7-11 anak daun, buahnya berwarna kuning muda kehijauan, bijinya coklat tua, panjangnya sekitar 1 cm, terbungkus dalam daging di tengah-tengah buah. Tanaman ini dapat ditanam dari biji dalam kotak atau kantung plastik, disambung, ditempel atau dicangkok. Tanaman ini dapat tumbuh alami di daratan Asia tropis lembab, pada ketinggian kurang dari 500 mdpl dan pada tanah-tanah yang solumnya tebal dan drainasenya baik.

Banyak kultivar belimbing manis dan masam ditanam orang. Kecambah bibit dapat ditanam setelah tingginya 30-50 cm dengan jarak tanam 5-7 m. Pupuk perlu diberikan untuk mendapatkan hasil yang baik. Buah pertama muncul setelah umur 4-5 tahun dan dapat berbuah sepanjang tahun. Penyiangan di bawah lingkaran tajuk diperlukan untuk mematikan gulma. Hama yang penting adalah lalat buah, dapat dikontrol dengan membungkus buah, membuang buah yang terserang, dan membongkar tanah untuk membunuh pupanya.

• Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi)

Buahnya seperti timun kecil, sangat masam dan digunakan untuk cuka, obat dan penyamak kulit. Tanaman ini termasuk ke dalam famili Oxalidaceae. Pohon ini tumbuh hingga setinggi 15 m dengan 11-12 anak daun pada tiap tangkai daun.

Bunganya merah tua muncul dari batang atau cabang ranting. Teknik budidayanya serupa dengan belimbing besar.

• Brotowali (Tinospora crispa)

Tanaman ini merupakan perdu memanjat, tingginya mencapai 2,5 m, batang berduri semu yang lunak serupa bintil-bintil, daun tunggal, bertangkai, bentuknya mirip jantung dan ujungnya mendekati lancip. Bunga berukuran kecil, warna hijau dan memiliki tandan semu. Buah berbentuk dalam tandan yang warnanya merah muda. Asal tanaman ini diduga dari Asia Tenggara dan dapat ditemui tumbuh liar di hutan atau ladang namun sekarang ditanam di pekarangan. Penyebaran terutama di daerah berkawasan tropik karena tanaman ini menyukai tempat yang panas. Diperbanyak dengan stek batang dan lebih baik batang yang sudah tua.

• Durian (Durio zibethinus)

Buah ini terkenal di kawasan Asia Tenggara karena baunya yang khas dan rasanya yang enak. Daging buah di sekeliling biji dimakan secara segar atau untuk penyedap. Tanaman ini termasuk ke dalam famili Bombacaceae.

Durian merupakan pohon tinggi yang dapat mencapai hingga 40 m, pohon penempelan biasanya lebih pendek + 12 m. Buahnya besar-besar, hijau olive, dan berduri keras, mengandung banyak biji yang terbungkus dengan daging buah yang lunak, daunnya kecil-kecil dan berwarna hijau perak.

Durian diduga berasal dari Malaysia, sekarang ditanam di sebagian besar kawasan Asia Tenggara. Memerlukan iklim lembab panas, tanah subur dan ketinggian di bawah 800 mdpl. Penyiangan di bawah lingkaran tajuk dilakukan secara teratur dengan tangan atau menggunakan herbisida. Jamur Phytophthora palmivora dapat menyebabkan gangguan serius yang disebut kanker kulit. Hama yang terpenting adalah penggerek buah.

• Cabe Jawa (Piper refrofractum Vahl)

Merupakan tanaman asli Indonesia yang banyak terdapat di Jawa, Madura dan Sumatera Selatan. Tumbuh pada ketinggian tempat dekat pantai, daerah datar sampai 600 m di atas permukaan laut. Tanaman ini dapat tumbuh dan menghasilkan dengan baik di semua jenis lahan kering atau semua jenis tanah di Pulau Jawa.

Belum banyak dibudidayakan oleh masyarakat. Beberapa daerah yang sedang dan pernah mengusahakannya adalah Jawa Tengah, Jawa Timur (khususnya kabupaten Lamongan) dan Banjarmasin. Dapat diusahakan di pekarangan sebagai tanaman yang merambat di pagar, maupun sebagai tanaman pengisi lahan yang ternaungi pohon di pekarangan, sehingga dapat meningkatkan produktifitas pekarangan.

Tumbuh dengan batang memanjat, melilit atau melata. Daun berbentuk bundar telur sampai lonjong, pangkal daun berbentuk jantung atau memundar, ujung daun lancip. Pembungaan berupa bulir yang tegak atau sedikit merunduk. Buah berbentuk bulat, lonjong, warna merah cerah, biji berukuran 2-3 mm.

• Jahe Merah (Zingiber oficinale)

Tumbuh hampir di seluruh wilayah kepulauan Indonesia. Herba menahun yang tumbuh liar di ladang-ladang berkadar tanah lembab dan memperoleh banyak sinar matahari. Ditanam pada dataran rendah sampai tinggi pada ketinggian 1.500 m di atas permukaan laut.

Batang tegak berakar serabut dan berumbi dengan rimpang mendatar. Tumbuhan semak berbatang semu ini tingginya 30-100 cm. Rimpang berkulit agak tebal membungkus daging umbi yang berserat dan berwarna coklat beraroma khas. Bentuk daun bulat panjang dan tidak lebar. Daun tunggal, berbentuk lanset dengan panjang antara 15-28 mm. Bunganya memiliki dua kelamin dengan satu benang sari dan tiga putik bunga. Bunga muncul pada ketiak daun dengan posisi duduk.

• Jambu Biji (Psidium guajava)

Buahnya dapat dimakan segar atau dikalengkan. Dapat digunakan untuk membuat bubur buah (jelly dan jam) dan sari buah. Mengandung vitamin C 2-5 kali lebih banyak daripada jeruk orange segar. Termasuk ke dalam famili Myrtaceae.

Tanaman ini tumbuh alami di daerah tropis Amerika, tetapi pada saat ini dijumpai diseluruh daerah tropis dan sub tropis. Penanaman biasanya dilakukan di pekarangan rumah. Di Selandia Baru dan kepulauan pasifik, tanaman ini dianggap sebagai gulma.

• Jeruk nipis (Citrus aurantifolia)

Pohonnya berukuran kecil, memiliki duri tajam dan banyak cabang-cabang kecil, daun berbentuk bulat telur, agak kaku, panjang 4-6 cm, pada bagian tepi berlekuk ke atas, tangkai daunnya kecil dan sempit. Bunga berwarna putih dan harum. Buah berbentuk agak bulat, ujungnya sedikit menguncup. Saat masih muda berwarna hijau, semakin tua semakin hijau muda atau kekuningan, rasanya asam segar.

Tanaman ini menyukai tempat terbuka dengan sirkulasi udara yang baik. Untuk memperbanyak tanaman ini dipilih hasil semaian dari biji atau bibit cangkokan.

• Kacapiring (Gardenia augusta Merr.)

Tumbuhannya berbentuk perdu yang tingginya antara 1-2 m. Bunganya putih bersih, berukuran relatif besar bila dibandingkan pohonnya. Bila dilihat seperti bulatan-bulatan besar dengan daun yang hijau tua melatarbelakanginya, dan bau bunganya semerbak harum.

Sebenarnya tumbuhan ini bukan merupakan tumbuhan asli Indonesia tetapi berasal dari Cina dan Jepang. Kacapiring dapat diperbanyak dengan stek. Potongan batang yang mempunyai 3 atau 4 ruas baik untuk keperluan ini.

• Katuk (Sauropus androginus L)

Perdu ini tumbuh menahun, berkesan ramping sehingga sering ditanam beberapa batang sekaligus sebagai tanaman pagar, tinggi sekitar 1-2 m, batang tumbuh tegak, saat masih muda berwarna hijau, setelah tua jadi kelabu keputihan, berkayu dan percabangannya jarang. Daun majemuk genap, bunganya berbentuk unik, kelopaknya keras, berwarna putih semu kemerahan. Buah berbentuk bulat, berukuran kecil-kecil seperti kancing, berwarna putih dan biji beruang empat.

Tanaman tumbuh di dataran rendah hingga 1200 m dpl, menyukai tempat terbuka maupun sedikit terlindung dengan struktur tanah yang ringan. Banyak ditanam di kebun, ladang ataupun pekarangan.

Dapat diperbanyak melalui stek batang yang belum terlalu tua. Penanaman dapat diatur di pekarangan sebagai pagar hidup. Bila produksi daun sudah sedikit, tanaman katuk dapat diremajakan dengan pemangkasan batang utama.

• Kenanga (Cananga odorata)

Berupa pohon yang tingginya dapat mencapai 30 m. Daun mahkota dan kelopaknya berwarna serupa. Dikenal beberapa macam kenanga. Yang pohonnya berukuran pendek, digemari oleh orang kota karena tempat yang diperlukan untuk tumbuhnya tidak banyak. Yang pohonnya tinggi sering dijumpai di pekarangan pedesaan. Baik yang pendek maupun yang tinggi, berbunga sepanjang tahun.

Secara alami, kenanga tersebar di Semenanjung Malaya, kepulauan Indonesia dan Filipina. Untuk perbanyakannya, umumnya digunakan cangkok. Secara alami, kenanga membiakkan diri melalui bijinya.

• Kencur (Kaempferia galanga)

Rhizome dan akar digunakan untuk bumbu masakan atau penyedap nasi. Kadang-kadang dicampur dengan beras dan ditumbuk untuk membuat semacam minuman dan bedak wanita. Daun-daun muda dapat digunakan sayuran setelah dimasak. Termasuk ke dalam famili Zingiberaceae

Tanaman herba ini tidak berbatang, mempunyai rhizome yang bercabang-cabang, sehingga ia dapat hidup secara perenial. Perakarannya di beberapa tempat menjadi umbi yang berwarna putih kekuningan, membulat atau memanjang dan aromatis. Helai daunnya berdaging dan tersembunyi dalam tanah. Helai daunnya tumbuh mendatar di permukaan tanah, besar-eliptis atau bulat memanjang. Tandan bunganya tumbuh di pucuk di antara helai daun, terdiri dari 4-12 bunga yang berwarna putih dengan garis violet. Tanaman ini diduga berasal dari daerah tropis Asia. Sekarang banyak ditanam di Jawa Tengah dan Jawa Timur, tumbuh baik pada tanah berpasir yang subur.

Bibit yang ditanam adalah potongan-potongan rhizome yang bermata tunas, jarak tanam (40-60 cm) x (20-60 cm). Pengolahan tanah dilakukan dengan cangkul atau bajak, untuk menyiapkan guludan dan bedengan yang gembur. Bibit dibenamkan sedalam 5-7½ cm, penanaman pada awal musim hujan. Pada awal musim kemarau berikutnya daun-daun mengering dan umbi atau rhizomenya dapat dipanen atau dibongkar. Penggunaan pupuk kandang sangat dianjurkan pada saat pengolahan tanah, sehingga pemupukan N dan K diperlukan untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman dan pembentukan rhizome serta umbi. Penyiangan gulma sangat diperlukan.

• Kumis Kucing (Orthosiphon stamineus Benth)

Terna ini meskipun tumbuh tegak namun cenderung menyemak atau rimbun. Batangnya berwarna coklat keunguan/kemerahan dan berbentuk persegi. Daun berbentuk belah ketupat, tepi bergerigi, kedua permukaan daun berbintik-bintik. Bunga berupa tandan yang keluar dari ujung cabang dan benang sari lebih panjang dari tabung bunga. Umumnya berwarna putih, tetapi ada juga yang berwarna kebiruan. Tanaman ini tumbuh di dataran rendah sampai dataran sedang (menengah). Untuk memperbanyak dengan stek batang, harus dipilih batang yang sudah tua dan dipotong sepanjang 15 – 20 cm.

• Lengkuas (Alpina galanga)

Rhizome mudanya digunakan untuk penyedap (bumbu) masakan dan pengawet makanan. Batang yang sangat muda dan tunas-tunas bunga dimakan sebagai sayuran. Rhizomenya mengandung kaemferide, glagin, dan minyak-minyak esensial kuning kehijauan. Termasuk ke dalam famili Zingiberaceae

Tanaman herba ini tumbuh tegap, tingginya mencapai 2 m. Rhizomenya merayap, berdaging, aromatik, berwarna putih dan ada yang kemerahan. Tanda bunganya tumbuh di pucuk tanaman, terdiri atas banyak bunga yang berwarna putih. Tanaman ini tumbuh alami di daerah tropika Afrika. Di kawasan tropis Asia dan Jawa tumbuh liar di antara hutan jati dataran rendah hingga dataran tinggi 1200 m dpl.

Tanaman dapat diperbanyak dengan rhizome atau biji, namun biasanya lebih mudah diperbanyak dengan rhizome. Bagian ujung rhizome lebih baik untuk bibit. Pengolahan tanah diperlukan untuk menggemburkan tanah dan menyiapkan guludan. Penggunaan pupuk kandang, pupuk buatan, penyiangan gulma dan pembumbunan perlu dilakukan. Panen dapat dilakukan pada umur 2½-3 bulan setelah tanam. Kalau tanaman dipanen terlalu tua, rhizome akan berserat.

• Lidah Mertua (Sansiviera trifasciata)

Tanaman ini memiliki daun tegak kaku dan berdaging. Warna daun putih atau kuning, penuh belang-belang hitam seperti gambaran kulit ular, sehingga sering disebut Snake plant dan Mother in law’s tounge. Tanaman ini tahan terhadap kekeringan sehingga tidak perlu disiram setiap hari dan tumbuh di naungan ataupun tempat yang terang benderang.

• Melati (Jasminum sambac)

Perdu ini tumbuh menyemak, tinggi 0,3 – 3 m, daun berbentuk jorong hingga bulat dengan tulang daun yang jelas, berwarna hijau terang hingga hijau kelabu. Bunganya berwarna putih, mungil dan berbau wangi. Saat masih kuncup, bunga membulat dan setelah mekar seperti terompet kecil. Memiliki akar serabut, liat dan sulit dipatahkan. Tanaman ini berasal dari daratan Asia.

Tumbuh dan berbunga dengan baik di dataran rendah hingga dataran sedang. Dapat diperbanyak dengan stek batang / anakan yang tumbuh dari akar. Anakan dari akar tidak langsung dipotong tetapi dipotong sedikit demi sedikit selama beberapa hari. Setelah dirasa kuat, anakan diambil berikut tanah yang membalut perakarannya.

• Melinjo (Gnetum gnemon L)

Melinjo berbentuk pohon, batangnya lurus dan tajuknya berbentuk kerucut dan tingginya dapat mencapai 20 m. Buahnya berwarna hijau sewaktu muda, kemudian setelah masak berwarna kuning dan akhirnya menjadi merah.

Pusat penyebarannya meliputi daerah Asam sampai ke Fiji. Varitas gnemon adalah yang sengaja ditanam. Yang tumbuh liar termasuk varitas ovalifolium. Tanaman ini menyukai dataran rendah, tetapi dapat juga tumbuh di daerah pegunungan sampai dengan ketinggian 1200 m dpl. Di Indonesia banyak dijumpai di pulau Jawa, yang ditanam untuk daunnya ataupun bijinya.

Biji yang tua disamping untuk sayur, dapat dibuat kerupuk yang dikenal dengan nama emping. Sekarang banyak dibuat emping yang dicampur dengan udang, grinting dan gula. Jenis melinjo mempunyai kegunaan lain yaitu batangnya dapat dibuat tali. Tali tersebut kuat dan biasanya digunakan untuk tali jala, pengikat kapal dan untuk tali panjat. Kayunya dapat digunakan untuk bahan pembuat kertas yang bermutu baik.

Melinjo dapat diperbanyak dengan bijinya yang disemaikan terlebih dahulu, tetapi biasanya diperbanyak dengan tunas akar. Sesudah pohon mulai menghasilkan buah terus menerus, jenis ini mudah dibudidayakan dan tidak banyak memerlukan pemeliharaan.

• Mengkudu (Morinda citrifolia) Tumbuh hampir di seluruh wilayah kepulauan Indonesia, umumnya tanaman ini tumbuh liar di pantai, ladang, hutan atau sengaja di tanam di pekarangan.

Berupa pohon dengan tinggi 4-8 m. Batang berkayu, bulat, dahan kaku dan kasar dengan daun yang berwarna hijau mengkilap, tebal dan berbentuk seperti tandan. Bunga majemuk, bentuk bongkol, bertangkai, diketiak daun. Buah bongkol, permukaan buahnya bertutul-tutul. Mula-mula buah berwarna hijau, kemudian menjadi kuning.

• Nangka (Artocarpus heterophyllus)

Buah nangka banyak yang dijual, baik yang masih muda maupun yang

Dokumen terkait