• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Umum Desa Suko Binangun Keadaan Geografi dan Topografi

Desa Suko Binangun merupakan salah satu dari enam desa di Kecamatan Way Seputih, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung. Desa ini terletak di ketinggian dua sampai tiga meter di atas permukaan laut. Desa ini memiliki topografi yang relatif datar. Desa ini juga terletak pada koordinat 1050,47’ sampai 1050,58’ BT dan 040,36’ sampai 040,47’LS. Curah hujan Desa Suko Binangun rata-rata 20,05 mm per tahun. Curah hujan terendah nol milimeter pada bulan Juni dan September. Desa ini memiliki temperatur udara rata-rata berkisar antara 260 C sampai 280 C dan kelembaban udara sekitar 80 sampai 88 persen. Secara administratif Desa Suko Binangun memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:

• Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Seputih Mataram

• Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Seputih Banyak

• Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Rumbia

• Sebelah barat berbatasan dengan Desa Sri Budaya

Desa Suko Binangun terdiri dari empat dusun, tujuh rukun warga dan 17 rukun tetangga. Keempat dusun tersebut yaitu Dusun Besuki, Dusun Tugu, Dusun Sumbersari dan Dusun Wates. Desa dengan penduduk 2329 jiwa atau 690 KK ini, memiliki kepadatan 295 jiwa per kilometer persegi. Kecamatan Way Seputih terletak di Desa Suko Binangun, sehingga tidak memerlukan waktu yang lama untuk menuju pusat pemerintahan Way Seputih. Jarak Desa Suko Binangun ke Kabupaten Lampung Tengah adalah 56 kilometer, ke kabupaten lain 58 kilometer dan jarak ke Provinsi Lampung adalah 111 kilometer. Jarak dengan pasar terdekat yaitu pasar di Kecamatan Seputih Banyak adalah tiga kilometer yakni selama 30 menit dengan penggunakan kendaraan bermotor atau ojek dengan ongkos sebesar Rp.10.000. Jarak dengan pabrik penampungan dan pengolahan ubi kayu terdekat yakni ITTARA adalah tiga kilometer dengan waktu tempuh 30 menit dengan kendaraan bermotor atau ojek dengan ongkos Rp. 10.000.

Tata Guna Lahan di Desa Suko Binangun

Desa Suko Binangun merupakan salah satu dari enam desa yang masuk ke dalam wilayah Kecamatan Way Seputih yang memiliki luas ± 6.431 hektar. Desa Suko

Binangun sendiri, memiliki luas 770 hektar. Hampir keseluruhan kepemilikan lahan di desa ini merupakan milik pribadi warga setempat. Hanya beberapa petani ubi kayu saja yang memiliki lahan dengan cara menyewa. Kepemilikan lahan oleh petani ubi kayu di desa ini sebagian besar bermula dari pemberian pemerintah pada saat sedang berlangsung program transmigrasi nasional yakni pada tahun 1961. Pada saat pemberian lahan oleh pemerintah, lahan-lahan tersebut masih merupakan kawasan hutan yang subur dan padat ditumbuhi oleh tanaman perkebunan. Lahan-lahan tersebut dikelola secara perorangan maupun secara komunal sebagai lahan pertanian. Masyarakat mulai menanam padi, ubi kayu, jagung, kacang tanah dan lain-lain. Untuk lebih jelas mengenai penggunaan lahan di desa ini dapat di lihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Luas areal dan persentase tata guna lahan, Desa Suko Binangun, tahun 2010

Tata guna lahan Luas areal

(Ha) Persentase (%) Sawah 259 Ha 33,63 Ladang 347 Ha 38,96 Rawa 5 Ha 6,75 Pemukiman/perkarangan/industri lainnya 148 Ha 19,22 Lainnya 11 Ha 1,42 Total 770 Ha 100%

Sumber : BPS Kabupaten Lampung Tengah, 2010.

Hingga saat ini lahan yang ada di Desa Suko Binangun sebagian besar milik warga setempat. Untuk kepemilikan lahan sewa di desa ini tidaklah terlalu terlihat, karena kepemilikan secara pribadi diwariskan secara turun-temurun. Lain halnya dengan pengelolaan lahan, jika pada lahan-lahan sempit yakni kurang satu hektar banyak dikerjakan atau digarap sendiri oleh petani pemilik, namun pada lahan yang sedang yakni berkisar satu sampai tiga hektar dan lahan luas yakni lebih tiga hektar dikerjakan oleh petani pemilik dan juga dengan tenaga kerja buruh tani. Sebagian besar lahan yang tersedia di Desa Suka Binangun dipergunakan untuk ladang dan sawah.

Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana sosial mutlak dibutuhkan demi menunjang pembangunan desa. Selain untuk menunjang pembangunan desa, sarana dan prasarana juga berguna untuk memfasilitasi masyarakat sehingga dapat memperoleh kehidupan yang layak. Desa Suko Binangun merupakan salah satu desa yang memiliki sarana dan prasarana yang cukup memadai dalam menunjang aktivitas kehidupan masyarakatnya. Hal ini dapat dilihat dari tersedianya sarana pendidikan untuk taman kanak-kanak,

sekolah dasar, dan sekolah menengah pertama. Untuk sarana transportasi masih kurang memadai, karena jalan-jalan di desa tersebut masih berupa jalan tanah yang berbatu. Hanya sedikit saja jalan yang sudah diaspal, yakni jalan yang berada di sekeliling kantor desa, kecamatan dan jalan menuju Dusun Besuki. Untuk lebih jelas, rincian sarana dan prasarana dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Jumlah dan jenis sarana dan prasarana di Desa Suko Binangun, tahun 2010

Sarana Dan Prasarana Jenis Jumlah/Satuan

Transportasi Jalan aspal 1 km

Jalan berbatu onderlagh 4,1 km

Jalan hotmix 2 km

Jalan tanah 42 km

Olah Raga Lapangan sepak bola 1 bh

Lapangan volly 1 bh Tenis meja 1 bh Kesehatan Puskesmas 1 bh Klinik bidan 1 bh Klinik KB 1 bh Pos KB 1 bh Posyandu 3 bh

Pendidikan Taman kanak-kanak (Al-Hidayah) 1 bh Sekolah dasar (SDN 1, SDN 2) 2 bh Sekolah Menengah Pertama

(SMPN1)

1 bh

Peribadatan Masjid 4 bh

Musholah 9 bh

Sumber: BPS Kabupaten Lampung Tengah, 2010.

Desa Suko Binangun terdiri dari empat dusun. Masing-masing dusun memiliki kondisi sarana dan prasarana yang berbeda. Jika dilihat dari sarana yang umum yakni sarana transportasi Dusun Besuki memiliki sebagian jalan yang sudah diaspal. Berdasarkan tabel di atas, jalan yang sudah diaspal di Dusun Besuki sepanjang satu kilometer. Dusun Tugu dan Dusun Sumbersari sebagian memiliki jalan berbatu onderlagh dan hotmix, sedangkan pada Dusun Wates jalan yang dimiliki keseluruhannya masih berupa jalan tanah.

Sarana olahraga yang tersedia di Desa Suko Binangun hanyalah lapangan bola, lapangan volly dan tenis meja. Meski sarana olah raga yang tersedia tidak begitu banyak, aktivitas berolahraga di desa ini berlangsung dengan dinamis dan bekelanjutan. Hal ini terlihat dari lapangan bola dan volly yang tidak pernah sepi dari kegiatan olahraga setiap harinya. Para pecinta volly selalu berlatih setiap sore hari

mulai pukul 16.00-18.00 WIB. Untuk pecinta bola, setiap harinya bermain dan berlatih bola dengan mendatangkan khusus pelatih bola. Pecinta bola tidak hanya dari kalangan dewasa tetapi juga dari kalangan anak-anak yang berlatih dengan giat mengikuti instruktur dari pelatih bola mereka. Beberapa penghargaan yang pernah diraih oleh Desa Suko Binangun diantaranya adalah sepak bola juara pertama dan volli juara pertama selama dua kali berturut-turut. Penghargaan diberikan oleh organisasi pemuda bola voli dan sepak bola Kecamatan Way Seputih.

Sarana Pendidikan

Sarana pendidikan yang terdapat di Desa Suko Binangun ini dapat dikatakan cukup memadai. Hal ini terlihat dari sejumlah sekolah yang sudah dimanfaatkan dengan optimal oleh masyarakat Desa Suko Binangun. Terdapat satu buah taman kanak-kanak, dua buah sekolah dasar dan satu buah sekolah menengah tingkat pertama. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti, terlihat bahwa masyarakat Desa Suko Binangun memiliki minat yang tinggi dalam pendidikan. Sebagian besar warga desa ini menamatkan sekolahnya pada jenjang sekolah dasar dan pada jenjang sekolah menengah pertama. Tidak sedikit masyarakat desa ini yang meneruskan pendidikannya hingga jenjang sekolah menengah umum dan bahkan hingga perguruan tinggi meski harus bersekolah hingga ke luar wilayah Desa Suko Binangun. Tabel di bawah ini menyajikan rincian ketersedian fasilitas dalam sarana pendidikan yang berada di Desa Suko Binangun.

Tabel 4. Jumlah ruang kelas, murid dan guru berdasarkan tingkat sarana pendidikan di Desa Suko Binangun, tahun 2010

Tingkat Sarana Pendidikan

Ruang Kelas Murid Guru

Tetap Tidak Tetap

TK 2 70 3 1

SD 12 239 8 2

SMPN 6 295 18 10

Total 20 604 29 13

Sumber: BPS Kabupaten Lampung Tengah, 2010.

Sarana Komunikasi

Sarana komunikasi merupakan salah satu sarana yang paling penting dalam menunjang kehidupan bermasayarakat bagi masyarakat di Desa Suko Binangun. Selain itu, ketersediaan sarana komunikasi merupakan keharusan dalam menciptakan perubahan sosial pada masyarakat. Beberapa sarana komunikasi yang tersedia di Desa Suko Binangun diantaranya adalah warung telekomunikasi (wartel). Terdapat dua buah lokasi warung telekomunikasi (wartel) di desa ini yang dapat dikatakan cukup

memadai untuk memenuhi kebutuhan komunikasi masyarakat desa. Namun, sangat disayangkan di desa ini tidak terdapat kantor pos sebagai media dalam surat-menyurat dalam berkomunikasi. Sebagian besar masyarakat di desa ini kerap menggunakan handphone untuk melakukan komunikasi dengan keluarga, teman, kerabat yang berada jauh maupun dekat dengan tempat tinggal mereka. Untuk memenuhi kebutuhan akan hiburan dan informasi lainnya, masyarakat di desa ini sering mengakses radio dan televisi.

Beberapa siaran radio yang mampu ditangkap disini untuk Fm adalah radio pramudia (lampung timur), radio kartika (lampung tengah), radio ramayana (metro). Sedangkan untuk Am adalah siaran radio elshinta dan radio omega. Untuk siaran televisi yang mampu ditangkap di Desa Suko Binangun adalah TV LAMPUNG, TV ONE, TRANS 7, TPI, TRANS TV, INDOSIAR, ANTV, RCTI, SCTV, GLOBAL TV, METRO TV, TVRI, LAMPUNG TV, TEGAR TV, KROS TV (TV lampung tengah) dan RADAR TV.

Meski hampir semua keluarga di desa ini memiliki televisi, namun penggunaan radio tidak secara nyata ditinggalkan. Sebagian besar masyarakat di desa ini masih seringkali mendengarkan radio untuk mencari informasi atau sekedar mencari hiburan. Kebiasaan masyarakat yang masih sering mendengarkan tembang lagu berbahasa jawa merupakan salah satu alasan yang membuat masyarakat di Desa Suko Binangun masih sering mendengarkan radio. Waktu yang mereka gunakan untuk mendengarkan siaran radio seringkali dipilih malam hari, karena waktu malam hari merupakan waktu senggang masyarakat Desa Suko Binangun. Di waktu malam hari mereka yang mendengarkan tembang lagu jawa bahkan seringkali didengarkan dengan alasan untuk menemani mereka melakukan ronda ataupun untuk menemani tamu yang datang untuk mengobrol santai.

Dalam konteks pertanian, sarana komunikasi juga merupakan alat pendukung dalam meningkatkan usaha-usaha pertanian. Sarana komunikasi yang kerap kali digunakan oleh petani ubi kayu adalah handphone. Penggunaan handphone di Desa Suko Binangun telah menyebar dengan merata. Sebagian besar petani ubi kayu memiliki dan menggunakan handphone untuk mengakses informasi mengenai harga jual ubi kayu yang diterima oleh pabrik ubi kayu. Tidak hanya itu, mereka menggunakan handphone untuk membantu memutuskan ke pabrik mana mereka akan menjual hasil panen. Selain itu, petani ubi kayu menggunakan handphone untuk mengakses tenaga kerja yang akan memanen dan juga untuk mengakses transportasi pengangkutan untuk hasil panen.

Sarana Peribadatan

Mayoritas penduduk Desa Suko Binangun memeluk agama islam, sehingga tempat peribadatan merupakan sarana yang sangat dibutuhkan untuk mendukung kehidupan bermasayarakat. Terdapat empat masjid dan 9 surau atau langgar yang mendukung kebutuhan peribadatan masyarakat desa tersebut. Bagi pemeluk agama kristen katolik, protestan dan hindu dapat melaksanakan ibadahnya di tempat peribadatan yang tersedia di kecamatan lain seperti Kecamatan Seputih Raman yang mayoritas masyarakatnya memeluk agama hindu dan kristen.

Keadaan Demografi

Berdasarkan tata guna lahan yang ada di Desa Suko Binangun, terlihat bahwa seluas 148 ha lahan dipergunakan untuk pemukiman, dimana pemukiman yang didirikan terbagi menjadi pemukiman permanen dan semi permanen. Pemukiman permanen sebanyak 287 buah dan pemukiman semi permanen sebanyak 365 buah. Dengan kepadatan penduduk 295 jiwa per km2 penduduk Desa Suko Binangun tersebar dengan berbagai kategori, yakni berdasarkan jenis kelamin, usia, mata pencaharian, tingkat pendidikan dan tingkat kesejahteraan.

Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Penduduk di Desa Suko Binangun berjumlah 2329 jiwa dan 690 KK. Jumlah penduduk yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 1178 orang atau sebesar 50,57 persen dan jumlah penduduk berjenis kelamin perempuan sebanyak 1151 orang atau sebesar 49,42 persen. Untuk lebih lengkap dapat di lihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Jumlah penduduk dan persentase berdasarkan jenis kelamin dan tempat tinggal, Desa Suko Binangun, tahun 2010

Tempat Tinggal Laki-Laki Perempuan Jumlah Persentase (%)

Dusun 1 Besuki 326 326 652 27,99

Dusun 2 Tugu 305 284 589 25,28

Dusun 3 Sumbersari 273 274 547 23,48

Dusun 4 Wates 274 267 541 23,22

Total 1178 1151 2329 100%

Sumber: BPS Kabupaten Lampung Tengah, 2010.

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa sebanyak 652 orang atau sebesar 27,99 persen penduduk Desa Suko Binangun bertempat tinggal di dusun 1 yaitu Dusun Besuki. Hal ini dapat dimengerti bahwa di Dusun Besuki merupakan pusat pemerintahan desa dan pemerintahan kecamatan. Selain itu, sarana jalan beraspal

dan sarana pendidikan pun sebagian besar berada di tempat tersebut. Di dusun tersebut juga terletak lapangan sepak bola dan masjid agung. Keseluruhan sarana tersebut tentunya akan sangat membantu masyarakat Desa Suko Binangun untuk memenuhi kebutuhannya, sehingga menjadi hal yang sangat wajar jika Dusun Besuki memiliki kepadatan penduduk yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan dusun-dusun yang lain.

Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia

Penduduk Desa Suko Binangun dapat dikategorikan berdasarkan usia. Usia merupakan identitas perorangan yang melekat pada seseorang yang dapat menunjukkan tingkat produktivitas kerja seseorang. Untuk lebih jelas, penduduk Desa Suko Binangun berdasarkan usia dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Jumlah dan persentase penduduk berdasarkan usia, Desa Suko Binangun, tahun 2010

Usia (Tahun) Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

0-4 190 8,15 5-9 120 5,15 10-14 219 9,40 15-19 210 9,01 20-24 118 5,06 25-29 128 5,49 30-34 135 5,79 35-39 189 8,11 40-44 266 11,42 45-49 180 7,72 50-54 175 7,51 55-59 100 4,29 ≥ 59 299 12,83 Total 2329 100% Sumber: BPS Kabupaten Lampung Tengah, 2010.

Tabel di atas menunjukan bahwa 77,28 persen dari jumlah penduduk Desa Suko Binangun atau berjumlah 1800 jiwa termasuk dalam usia produktif dalam angkatan kerja (15-64 tahun).

Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

Mata pencaharian penduduk Desa Suko Binangun terdiri atas berbagai macam kegiatan pekerjaan. Namun demikian, mata pencaharian penduduk Desa Suko Binangun yang paling dominan adalah mata pencaharian sebagai petani dan sebagai buruh. Secara rinci sebaran jumlah penduduk Desa Suko Binangun berdasarkan mata pencaharian dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Jumlah dan persentase penduduk berdasarkan jenis pekerjaan, Desa Suko Binangun, tahun 2010

Jenis Pekerjaan Jumlah (Orang) Persentase (%)

Petani 1.236 71,65 Pegawai swasta 5 0,28 Buruh 192 11,13 Pedagang 121 7,01 Guru 42 2,43 Kontraktor 5 0,28 Penambang pasir 3 0,17 Jasa Elektronik 2 0,11 Pengrajin/industri pengolahan 47 2,72

Tenaga Kerja Indonesia (TKI) 5 0,28

Transportasi dan komunikasi 25 1,44

Dukun Bayi 2 0,11

Dokter 1 0,05

Lainnya 39 2,26

Total 1725 100%

Sumber: BPS Kabupaten Lampung Tengah, 2010.

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa sebanyak 71,65 persen atau sejumlah 1.236 orang penduduk desa Suko Binangun bekerja sebagai petani. Banyaknya penduduk desa yang bekerja sebagai petani pada tabel di atas mencakup petani pemilik, petani penggarap dan buruh tani. Banyaknya penduduk Desa Suko Binangun yang bekerja sebagai buruh sebanyak 11,13 persen dan pedagang sebanyak 7,01 persen. Hal ini menunjukkan bahwa Desa Suko Binangun merupakan desa agraris, dimana desa ini mengandalkan sektor pertanian untuk menunjang kebutuhan ekonomi desa.

Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Penduduk Desa Suko Binangun jika dilihat berdasarkan tingkat pendidikan formal memiliki pendidikan yang beragam. Mulai dari sekolah dasar, sekolah lanjut tingkat pertama, sekolah lanjut tingkat atas, dan perguruan tinggi. Secara rinci, jumlah penduduk Desa Suko Binangun berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Jumlah dan presentasi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan, Desa Suko Binangun, tahun 2010

Tingkat Pendidikan Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

Tidak pernah sekolah 297 12,75

Belum sekolah 190 8,15

Pernah sekolah SD tetapi tidak tamat 179 7,68

Tamat SD/sederajat 1000 42,93 Tamat SLTP/sederajat 334 14,34 Tamat SMU/sederajat 313 13,43 D1 2 0,08 D2 2 0,08 D3 1 0,04 Perguruan Tinggi 11 0,47 Total 2329 100%

Sumber: BPS Kabupaten Lampung Tengah, 2010.

Tabel di atas menunjukkan bahwa tingkat pendidikan Desa Suko Binangun relatif rendah. Jenjang pendidikan terbanyak berada pada sekolah dasar dengan persentase 42,93 persen dan sekolah lanjut tingkat pertama dengan persentase 14,34 persen. Kondisi ini dapat mempengaruhi perkembangan dan kemajuan desa. Salah satu penyebab rendahnya tingkat pendidikan di Desa Suko Binangun disebabkan oleh kurangnya kesadaran penduduk desa ini dalam pendidikan, yang menjadi prioritas mereka adalah pendidikan untuk baca tulis saja sehingga dapat mencari pekerjaan. Oleh karena itu, pendidikan harus lebih ditingkatkan, karena pendidikan merupakan dasar dari terciptanya potensi sumberdaya manusia yang berkualitas dan juga untuk menciptakan kesejahteraan yang lebih baik.

Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Kesejahteraan

Keadaan penduduk berdasarkan kesejahteraan dapat diklasifikasikan sebagai keluarga pra sejahtera, keluarga sejahtera I, keluarga sejahtera II, keluarga sejahtera III dan keluarga sejahtera III plus. Berikut di bawah ini adalah jumlah penduduk di Desa Suko Binangun berdasarkan tahapan keluarga sejahtera disajikan pada Tabel 9.

Tabel 9. Jumlah dan persentase penduduk berdasarkan tahapan keluarga sejahtera, Desa Suko Binangun, tahun 2010

Tahapan Keluarga Sejahtera Jumlah Persentase (%)

Keluarga Pra Sejahtera 262 37,97

Keluarga Sejahtera I 357 51,73

Keluarga Sejahtera II 47 6,81

Keluarga Sejahtera III 24 3,47

Keluarga Sejahtera III Plus - -

Total 690 100%

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa 51,73 persen atau 357 keluarga penduduk Desa Suko Binangun merupakan keluarga sejahtera I. Hal ini menunjukkan bahwa matapencaharian sebagai petani yang merupakan mata pencaharian yang masih dapat diandalkan untuk memberikan kesejahteraan bagi keluarga petani, sedangkan sebesar 37,97 persen atau 262 keluarga penduduk Desa Suko Binangun merupakan keluarga Pra sejahtera. Meskipun jumlah ini tidak terlalu mengkhawatirkan, tetapi ini menggambarkan bahwa masih terdapat keluarga yang hidup di bawah garis kemiskinan. Oleh karena itu, diperlukan bantuan dari pemerintah untuk terus melanjutkan adanya program pengentasan kemiskinan dan program pengembangan masyarakat (community development) di desa ini.

Keadaan Ekonomi

Desa Suko Binangun memiliki potensi ekonomi yang beragam. Beberapa potensi ekonomi yang ada bersumber dari sektor pertanian, perkebunan, peternakan perikanan, industri kecil serta usaha di sektor ekonomi. Potensi ekonomi desa di sektor pertanian memiliki dua komoditas besar yang diandalkan oleh desa ini, yaitu ubi kayu dan padi. Ubi kayu dan padi masing-masing mampu menghasilkan 3.771,50 ton per tahun dan 2.446,50 ton per tahun. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Desa Suko Binangun, bagi petani yang mengandalkan kehidupannya dengan bertani ubi kayu mereka juga tetap mengusahakan menanem padi untuk di konsumsi sendiri. Untuk sektor perkebunan terdapat komoditas kelapa dalam, coklat dan kopi. Masing- masing komoditas tersebut mampu menghasilkan 1,2 ton per tahun, 1,6 ton per tahun dan 2,4 ton per tahun.

Pada sektor peternakan, ternak yang dapat diternakan adalah ayam buras, sapi dan kambing. Dimana, saat ini terdapat 3.813 ekor ayam buras, 554 ekor sapi serta 254 ekor kambing. Sektor perikanan yang dapat di usahakan di desa ini adalah perikanan sungai dan rawa. Perikanan sungai mampu menghasilkan 146 ton per tahun, sedangkan pada perikanan rawa mampu menghasilkan 18 ton per tahun.

Industri kecil yang sangat potensial di desa ini adalah industri kecil makanan, sedangkan untuk usaha di sektor ekonomi yang sangat potensial adalah toko atau warung kelontong dan warung atau kedai makan. Untuk industri kecil makanan, terdapat enam buah industri di desa ini. Industri kecil makanan ini memproduksi sejumlah makananan ringan dan kue kering. Untuk usaha di sektor ekonomi, terdapat empat buah toko/warung kelontong dan tiga buah warung atau kedai makan. Warung kelontong dan warung makan ini sangat potensial untuk dikembangkan karena dapat

menghasilkan keuntungan yang tidak sedikit. Selain itu, keberadaannya pun kurang menyebar dengan baik. Sebahagian besar keberadaan warung makan dan warung kelontong terpusat pada Dusun Besuki dan Dusun Tugu dimana kedua dusun tersebut merupakan dusun pusat pemerintahan kecamatan dan desa sekaligus. Akan tetapi, bagi mereka yang ingin mengusahakan warung kelontong diperlukan modal yang tidak sedikit. Oleh karena itu, hingga saat ini keberadaan warung kelontong masih terbatas.

Budaya Desa Suko Binangun

Penduduk Desa Suko Binangun sebagian besar berasal dari Pulau Jawa khususnya daerah Madiun, Ponorogo, Banyuwangi, Tulung Agung dan Trenggalek. Desa Suko Binangun merupakan salah satu di antara desa di Provinsi Lampung yang dijadikan sebagai daerah sasaran program transmigrasi pada tahun 1961. Program transmgrasi merupakan suatu program pemerintah dalam pemerataan penduduk dan meningkatkan taraf hidup penduduk Indonesia.

Penduduk yang ditransmigrasikan ini mendapatkan binaan dari jawatan transmigrasi selama dua tahun, selanjutnya pembinaan diserahkan sepenuhnya kepada pemerintah daerah. Penduduk yang dipindahkan dipimpin oleh seorang ketua rombongan yakni Bapak Sastro Suwiryo yang selanjutnya diangkat sebagai kepala Desa Suko Binangun pertama di tahun 1961. Kemudian, penduduk pendatang membuka hutan untuk dijadikan daerah pertanian dengan mendapatkan bimbingan dan binaan dari pemerintah menangani cara bercocok tanam yang memakai pola teknis modern.

Daerah pembukaan baru ini diberi nama Desa Suko Binangun yang mempunyai arti “suko” yang artinya senang dan “binangun” artinya pembangunan, sehingga nama “suko binangun” secara keseluruhan dapat diartikan dengan senang terhadap pembangunan. Oleh karena itu, sampai sekarang masyarakat Desa Suko Binangun masih terus-menerus melaksanakan pembangunan terhadap desa-nya.

Kelembagaan lokal di Desa Suko Binagun memiliki fungsi masing-masing. Kelembagaan kematian berfungsi yaitu membantu atau meringankan keluarga yang sedang terkena musibah. Kelembagaan ini akan segera turut membantu baik dalam hal pendanaan maupun bantuan tenaga dalam proses pemakaman dan pengajian. Struktur kepengurusan terdiri dari ketua, sekrataris, bendahara. Proses terbentuknya dilakukan melalui musyawarah anggota yasinan lingkungan RT setempat. Kelembagaan sinoman berfungsi sebagai penyedia kostum atau pakaian seragam untuk berbagai hajatan. Hajatan dapat seperti pernikahan, syukuran ataupun khitanan.

Dokumen terkait