• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Kabupaten Kampar terletak di bagian barat Provinsi Riau dengan luas wilayah daratan 11.289,28 Km2 (1.128.928 ha) yang meliputi 20 kecamatan.

Kabupaten Kampar merupakan kabupaten yang berbatasan langsung dengan ibukota Provinsi Riau.

Ibukota Kabupaten Kampar adalah Bangkinang yang berjarak 60 Km dari kota Pekanbaru yang merupakan ibukota Provinsi Riau. Bangkinang juga menjadi daerah penghubung menuju Provinsi Sumatera Barat. Dilihat dari bentangan wilayah, Kecamatan Bangkinang berbatasan dengan :

- Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Tapung - Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Kampar - Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Kampar Kiri - Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Bangkinang Barat.

Pemanfaatan Lahan

Dari 1.128.928 ha luas Kabupaten Kampar di antaranya 10.780 ha (0,95 persen) digunakan untuk tanah sawah dan 1.091.695 ha (96,70 persen) merupakan lahan kering. Luas tanah menurut penggunaan dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Luas tanah menurut penggunaan lahan di Kabupaten Kampar pada tahun 2008

Jenis penggunaan lahan Luas tanah (ha) Persentase ( %)

Tanah sawah 10.780 0,95

Pekarangan, bangunan dan lahan 82.813 7,34 Tegal/kebun 109.500 9,70 Ladang huma 65.738 5,82 Padang rumput 12.037 1,07

Rawa 26.453 2,34

Kolam 1.443 0,13

Sementara tidak diusahakan 41.405 3,67

Hutan 183.617 16,26

Perkebunan 377.781 33,46

Lain-lain 217.361 19,25

Total 1.128.928 100,00

Berdasarkan Tabel 1, bidang perkebunan mendominasi penggunaan lahan di Kabupaten Kampar. Tanaman perkebunan yang menjadi primadona komoditi perdagangan di Kabupaten Kampar adalah kelapa sawit, karet, kelapa dan kopi. Menurut data pendapatan regional Kabupaten Kampar (BPS Kampar 2008), bidang pertanian memiliki persentase distribusi terbesar yaitu 59,30 persen, dan distribusi terkecil dari sektor listrik yaitu sebesar 0,1 persen. Pendapatan regional Kabupaten Kampar dirinci pada Gambar 10.

Pertanian; 59,30 Pertambangan; 3,28 Industri; 17,31 Listrik; 0,10 Bangunan; 4,89 Perdagangan; 6,89 Transportasi; 2,62 Keuangan; 1,05 Jasa-jasa; 4,56

Pertanian Pertambangan Industri Listrik Bangunan Perdagangan Transportasi Keuangan Jasa-jasa

Gambar 10 Distribusi persentase PDRB Kabupaten Kampar atas harga berlaku tanpa migas menurut lapangan usaha

Sumber : BPS Kampar (2008)

Kependudukan

Jumlah penduduk Kabupaten Kampar adalah 633.320 orang. Kepadatan penduduk di Kabupaten Kampar adalah 56 jiwa/km2. Jumlah penduduk Kampar terdiri dari 324.916 laki-laki (51,3 persen) dan 308.404 perempuan (48,7 persen). Penduduk pada kelompok umur 0-14 tahun sebanyak 194.544 orang (30,7 persen), pada kelompok umur 15-64 tahun sebanyak 421.268 orang (66,5 persen) dan penduduk pada kelompok umur diatas 65 tahun sebanyak 17.508 orang (2,8 persen) (Gambar 11). Penduduk Kampar yang paling banyak adalah pada kategori umur produktif yaitu 15-64 tahun.

Gambar 11 Jumlah penduduk Kabupaten Kampar menurut kategori umur Sumber : BPS Kampar (2008)

Potensi Ekonomi

Kabupaten Kampar mempunyai banyak potensi yang masih dapat dimanfaatkan. BPS Kampar (2008) menjelaskan potensi tersebut antara lain :

1. Di bidang pertanian tanaman pangan, meliputi padi sawah dan padi ladang, palawija (jagung, ubi kayu, ubi jalar, kedelai dan kacang hijau), sayur-sayuran dan buah-buahan.

2. Di bidang pertanian tanaman keras atau perkebunan. Tanaman perkebunan merupakan salah satu primadona komoditi perdagangan di Kabupaten Kampar antara lain karet, kelapa, kelapa sawit, kopi, dan lain-lain. Dari 377.781 Ha luas areal tanaman perkebunan di Kabupaten Kampar, 23,41 persen lahan karet, 74,74 persen kelapa sawit, 0,65 persen kelapa, 1,12 persen lahan gambir dan 0,07 persen lainnya. Khusus perkebunan sawit untuk saat ini kabupaten Kampar mempunyai luas lahan 241,5 ribu ha dengan potensi coconut palm oil(CPO) sebanyak 966 ribu ton.

3. Bidang perikanan budidaya ikan patin yang dikembangkan melalui kerambah (kolam ikan berupa rakit) di sepanjang sungai Kampar, dan tambak (kolam) ikan. Tahun 2008 jumlah produksi perikanan di Kabupaten Kampar 20.105,89 ton masing-masing ditangkap dari perairan umum sebanyak 808,30 ton (4,02 persen) dan budi daya sebanyak 19.297,59 ton (95,98 persen). Potensi ini terus dikembangkan oleh

Umur

Pemerintah Kabupaten Kampar dengan adanya kerjasama antara Pemerintah daerah Kabupaten Kampar dengan PT. Benecom dengan jumlah investasi 30 miliar, dan diharapkan kedepan Kabupaten Kampar akan menjadi sentra ikan patin dengan produksi 220 ton per hari.

4. Di bidang peternakan, ternak yang dikembangkan di Kabupaten Kampar antara lain sapi, kambing, domba dan unggas.

Sarana ekonomi di Kabupaten Kampar berupa tiga buah bank, yaitu Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Pembangunan Daerah Riau (Bank Riau) dan Bank Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Sarimadu (Bank PD BPR Sarimadu), 78 Koperasi Unit Desa (KUD), 225 koperasi non KUD. Jumlah pasar di Kabupaten Kampar adalah 73 unit, yang terdiri dari 3 pasar pemerintah daerah dan 70 pasar desa.

Kabupaten Kampar memiliki berbagai sumber daya ekonomi yang potensial. Mulai dari sektor pertanian, perikanan, hingga perdagangan dan jasa. Besarnya potensi perekonomian di Kabupaten Kampar ini memungkinkan terjadinya perputaran uang di Kampar yang cukup besar, sehingga dibutuhkan lembaga keuangan seperti bank untuk membantu pengelolaan perputaran uang. Namun agar perputaran uang ini berjalan baik, diperlukan lembaga keuangan perbankan yang kuat. Hal ini membuat perkembangan Bank PD BPR Sarimadu sebagai salah satu lembaga keuangan di Kabupaten Kampar menjadi lebih baik.

Saat ini Pemerintah Kabupaten Kampar berencana untuk meremajakan salah satu pasar di Kabupaten Kampar yaitu pasar Inpres Bangkinang menjadi pasar modern. Untuk mewujudkan peremajaan pasar, pemerintah bekerjasama dengan investor sebagai pengembang, dan dengan pihak perbankan, pemerintah bekerjasama dalam hal pemberian bantuan kredit tambahan modal kerja. Bank PD BPR Sarimadu yang merupakan salah satu perusahaan daerah Kabupaten Kampar berperan dalam hal penyediaan modal untuk para pedagang di pasar ini. Bank PD BPR Sarimadu mengakomodir pedagang untuk tambahan modal untuk pengambilan kios di pasar.

Pendidikan

Pendidikan mempunyai peranan penting bagi suatu bangsa dan merupakan suatu sarana untuk meningkatkan kecerdasan dan keterampilan manusia. Kualitas sumber daya manusia sangat tergantung dari kualitas pendidikan. Guna meningkatkan kualitas pendidikan ini dibutuhkan sarana pendidikan dan penyediaan guru yang memadai.

Tabel 2 Jumlah sekolah, guru dan murid pada setiap tingkat pendidikan di Kabupaten Kampar tahun 2008

Tingkat

Pendidikan SekolahJumlah Jumlah Guru Jumlah Murid Rasio murid dan sekolah Rasio murid dan guru

TK 259 1.303 10.352 40 : 1 8 : 1 SD 467 7.673 91.197 195 : 1 12 : 1 SMP 97 2.413 23.693 244 : 1 10 : 1 SMA 57 1.409 16.685 292 : 1 12 : 1 Jumlah 880 12.798 141.927 Sumber : BPS Kampar (2008)

Berdasarkan Tabel 2, terlihat bahwa fasilitas sekolah dan perbandingan jumlah guru dan murid di Kabupaten Kampar telah mencukupi. Tidak hanya itu, bahkan di Kabupaten Kampar terdapat tiga (3) sekolah tinggi setingkat perguruan tinggi yaitu Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Bangkinang (bergerak di bidang ekonomi), Sekolah Tinggi Ilmi Kesehatan (Stikes) Tuanku Tambusai (bergerak di bidang kesehatan, khususnya keperawatan dan kebidanan) dan Politeknik Kampar (bergerak di bidang pertanian khususnya pengolahan kelapa sawit).

Profil Bank Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Sarimadu Sejarah Berdirinya Bank PD BPR Sarimadu

Bank PD BPR Sarimadu awalnya berasal dari Badan Kredit Kecamatan (BKK) Ujungbatu, berdasarkan Surat Keputusan Bupati Kampar Nomor: 41/V/Perek/1987, tentang Badan Kredit Kecamatan di Kabupaten Kampar yang ditempatkan di Ujungbatu. Modal awal BKK Ujungbatu berasal dari pinjaman kepada Bank Pembangunan Daerah Riau (Bank Riau) sebesar Rp.10.000.000,- yang dijamin oleh pemerintah daerah Kabupaten Kampar. Dikelola oleh 3 (tiga) orang yang berkantor di Kantor Camat Tandun dan diresmikan oleh Bupati

Kampar H. Saleh Djasit pada tanggal 27 Juni 1987 (Bank PD BPR Sarimadu 2010a).

BKK Ujungbatu dipersiapkan untuk menjadi Bank Perkreditan rakyat (BPR) Ujungbatu dengan adanya deregulasi perbankan yang dikenal dengan Paket Kebijaksanaan Perbankan (Deregulasi Perbankan tanggal 28 Oktober 1988). Gubernur Provinsi Riau menginstruksikan kepada Bupati untuk mempersiapkan pendirian Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat dalam wilayah masing- masing kabupaten dengan Surat Keputusan Nomor 539/PSD/86.18, tanggal 18 Desember 1988. Adanya Surat Gubernur Riau yang ditandatangani oleh Soeripto, maka Pemerintah Daerah Kampar mempersiapkan pendirian PD BPR Ujungbatu dengan langkah-langkah administrasi (Perda pendirian, Sisdur, Modal, dan SDM).

Berdasarkan izin dari Menteri Keuangan dan rekomendasi dari Bank Indonesia, status Badan Kredit Kecamatan (BKK) Ujungbatu berubah menjadi Bank PD BPR Ujungbatu yang diresmikan pada tanggal 23 Mei 1992 dengan pertambahan total asset modal sebesar Rp.50.000.000 menjadi Rp.96.000.000,- dan pegawai berjumlah 6 (enam) orang.

Pemekaran wilayah Kabupaten Kampar menyebabkan kantor pusat Bank PD BPR Sarimadu di Ujungbatu atas izin Bank Indonesia dipindahkan ke Bangkinang, karena Ujungbatu sudah termasuk wilayah kabupaten pemekaran yaitu Kabupaten Rokan Hulu, sehingga kantor Pusat di Ujungbatu menjadi kantor cabang Ujungbatu dan kantor cabang di Bangkinang menjadi kantor pusat di Bangkinang Kabupaten Kampar yang diresmikan pada tanggal 2 September 2002. Penggantian nama PD. BPR Ujungbatu diubah menjadi Bank PD BPR Sarimadudengan izin Bank Indonesia No. 6/1/KEP.PBI/PBR/2004 tanggal 3 Februari 2004 tentang perubahan nama Bank PD. BPR Ujungbatu menjadi Bank PD BPR Sarimadu serta Perda Kabupaten Kampar No. 09 Tahun 2003 tentang Bank PD BPR Sarimadu. Nama Sarimadu berarti Desa Mandiri, Merata dan Terpadu. Hal ini berawal dari konsep pembangunan daerah Kabupaten Kampar yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan perekonomian masyarakat pedesaan. Sesuai dengan perkembangannya, Bank PD BPR Sarimadu terus mengalami kemajuan dan membuka cabang di beberapa daerah meliputi

Kabupaten Kampar, Kota Pekanbaru dan Kabupaten Rokan Hulu. Saat ini kantor Bank PD BPR Sarimadu terdiri dari :

1. Satu buah kantor pusat yang berkedudukan di Bangkinang.

2. Satu buah kantor cabang yang berkedudukan di Ujungbatu Kabupaten Rokan Hulu.

3. Satu buah kantor cabang yang berkedudukan di Kota Pekanbaru. 4. Satu buah kantor cabang yang berkedudukan di Lipat Kain. 5. Enam buah kantor kas yang berkedudukan di :

a. Danausati Okak Rambah Samo, Kabupaten Rokan Hulu b. Pasir Pengarayan, Kabupaten Rokan Hulu

c. Dalu-dalu Tambusai , Kabupaten Rokan Hulu d. Sukaramai, Tapung Hulu Kabupaten Kampar e. Flamboyan, Tapung Hulu, Kabupaten Kampar f. Kabun, Kabupaten Rokan Hulu.

Adapun keunggulan Bank PD BPR Sarimadu yang dimiliki yaitu :

1. Bank PD BPR Sarimaduadalah sebagai Perusahaan daerah, sehingga rasa memiliki dari masyarakat sangat tinggi.

2. Visi dan misi sesuai dengan visi dan misi daerah, sehingga kebijakan mendapat dukungan pendanaan dari pemerintah daerah. Dukungan ini hanya didapatkan Bank PD BPR Sarimadu karena bank ini adalah milik pemerintah Kabupaten Kampar.

3. Pegawai berasal dari daerah setempat, sehingga menguasai lokasi dan karakteristik masyarakat yang ada, dan menunjang kemudahan untuk mengidentifikasi calon nasabah. Salah satu persyaratan menjadi pegawai adalah menguasai lokasi daerah di mana Bank PD BPR Sarimadu berdiri. 4. Letak kantor sangat strategis yang dekat dengan masyarakat.

5. Prosedur yang sederhana, namun prudential banking (prinsip kehati- hatian) tetap menjadi pegangan dalam mengoperasionalkan Bank.

Aktivitas Bank PD BPR Sarimadu

Aktivitas yang dilakukan Bank PD BPR Sarimadu dikelompokkan menjadi empat aktivitas utama yaitu tabungan, deposit, pemberian kredit dan kerjasama dengan beberapa instansi (Gambar 12).

Gambar 12 Aktivitas Bank PD BPR Sarimadu

Sumber : Bank Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Sarimadu(2010a)

Tabungan

Salah satu produk yang ditawarkan Bank PD BPR Sarimadu adalah tabungan. Jenis tabungan yang ditawarkan yaitu tabungan masyarakat (Tamasa), tabungan sarimadu dan Simpanan Pelajar (Simpel). Perbedaan kedua jenis tabungan ini terletak pada target konsumennya. Tamasa dan Sarimadu mempunyai suku bunga 3,5 persen pertahun (p.a) dengan target konsumen adalah masyarakat umum dan Simpel mempunyai suku bunga 3,5 persen p.a dengan target pelajar. Keuntungan yang ditawarkan kedua jenis tabungan ini antara lain :

1. Tabungan diciptakan khusus untuk keamanan masa depan dan hari tua serta untuk kelancaran usaha.

2. Kemudahan bertransaksi sesuka hati selama jam kerja. 3. Bunga tabungan dihitung setiap harinya.

4. Dana yang disimpan dijamin oleh LPS ( Lembaga Penjamin Simpanan )

Deposito

Deposito merupakan produk kedua yang ditawarkan Bank PD BPR Sarimadu. Deposito ini diperuntukkan bagi konsumen perorangan maupun kelompok / perusahaan. Jangka waktu deposito ini yaitu :

1. Satu bulan dengan suku bunga 6,75 persen p.a, Aktivitas Bank PD BPR

Sarimadu

Tabungan Deposito Kredit Kerjasama

Kredit modal

2. Tiga bulan dengan suku bunga 6,75 persen p.a, 3. Enam bulan dengan suku bunga 7,25 persen p.a, 4. Dua belas bulan dengan suku bunga 7,25 persen p.a.

Keuntungan yang diberikan Bank PD BPR Sarimadu adalah promosi penjualan yang dapat dilakukan melalui pemberian bunga khusus (special rate) untuk jumlah dana yang relatif besar, pemberian cinderamata, hadiah serta kenang-kenangan lainnya kepada nasabah yang loyal. Bank PD BPR Sarimadu juga menawarkan special rate bagi konsumen dengan penempatan dana di atas 100 juta rupiah. Penambahan tingkat suku bunga pada special rate ini berkisar 0,5 persen p.a sampai 2,0 persen p.a. Jadi, jika sebelumnya suku bunga yang diberikan untuk penempatan dana dua belas bulan adalah 7,25 persen p.a maka dengan penambahan special rate menjadi 7,75 persen p.a sampai 9,25 persen p.a. Penambahan suku bunga ini berdasarkan jumlah penempatan dana dan potensi nasabah tersebut. Jika nasabah mempunyai potensi untuk menempatkan dana yang lebih besar maka Bank PD BPR Sarimadu juga akan memberikan tingkat special rate yang besar pula. Beberapa keuntungan lain yang ditawarkan Bank PD BPR Sarimadu antara lain : 1. Jangka waktu 1, 3, 6, atau 12 bulan yang dapat diperpanjang secara

otomatis sesuai dengan permintaan. 2. Suku bunga bersaing.

3. Bunga dapat diambil secara tunai atau dapat dipindahkan langsung ke rekening tabungan

4. Dapat dijadikan jaminan/agunan kredit (jika jumlah deposito yang dimiliki lebih besar daripada jumlah kredit yang diajukan)

Perkreditan

Pinjaman kredit maksimal yang diberikan Bank PD BPR Sarimadu adalah sebesar 200 milyar rupiah dengan ketentuan wewenang keputusan sebagai berikut:

1. Kredit maksimal 5 juta rupiah keputusan pemberian kredit dapat diputuskan oleh kepala seksi kredit.

2. Kredit > 5 juta rupiah sampai dengan 50 juta rupiah keputusan pemberian kredit dapat diputuskan oleh kepala bagian kredit.

3. Kredit > 50 juta rupiah sampai dengan 100 juta rupiah keputusan pemberian kredit dapat diputuskan oleh direktur Bank PD BPR Sarimadu.

4. Kredit maksimal 200 juta rupiah keputusan pemberian kredit harus diputuskan bersama dengan Direktur Utama Bank PD BPR Sarimadu.

Sasaran distribusi kredit ini berdasarkan tujuan penggunaan dana dan cara pembayaran kredit. Berdasarkan tujuannya, Bank PD BPR Sarimadu mempunyai empat jenis kredit yaitu :

1. Kredit modal kerja yaitu kredit yang bertujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan berbagai usaha antara lain : perdagangan, rumah makan, industri kecil, berbagai sektor usaha jasa, pertanian, peternakan, perikanan dan perkebunan. Kredit modal kerja dibagi menjadi empat, yaitu :

a. Kredit modal kerja umum. Kredit ini diberikan kepada nasabah yang membutuhkan tambahan modal kerja untuk mengembangkan usaha yang telah ada. Kredit diarahkan bagi nasabah yang bergerak dibidang perdagangan dan jasa.

b. Kredit bakulan (mikro). Kredit ini diberikan kepada nasabah yang menjalankan usahanya dalam bentuk usaha kecil dan lebih dikhususkan untuk memenuhi kebutuhan modal pedagang kecil dan pedagang kaki lima dengan sistem pembayaran mingguan.

c. Kredit pola hubungan bank dan kelompok (PBHK). Kredit ini diberikan kepada kelompok-kelompok usaha masyarakat dan menggunakan sistem tangung renteng. Pembayaran dilakukan secara kolektif.

d. Kredit agribisnis/perkebunan. Kredit ini diberikan kepada nasabah yang membutuhkan dana untuk mengelola usaha pertanian atau perkebunan yang dimiliki dan difokuskan untuk petani baik bidang perkebunan, pertanian, perikanan, maupun peternakan.

2. Kredit konsumtif yang ditujukan untuk penggunaan konsumtif bagi pegawai negeri dan karyawan perusahaan yang sebelumnya telah melakukan perjanjian dengan pihak Bank. Kredit konsumtif terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu :

a. Kredit Graha Sarimadu. Kredit ini diberikan pada masyarakat untuk tujuan pembelian atau pembangunan rumah tempat tinggal.

b. Kredit Kesejahteraan. Skim kredit ini diperuntukkan khususkan bagi pegawai Bank Sarimadu. Sebelumnya Kredit ini disebut dengan kredit Karyawan, sejak Bulan Mei 2008 diubah dengan nama kredit Kesejahteraan.

c. Kredit Sarimadu. Skim kredit ini diperuntukkan bagi nasabah dengan status Pegawai Negeri, BUMN, BUMD, Perusahan dan Lembaga lainnya yang sehat.

d. Kredit Konsumtif Anggota Koperasi. Kredit Anggota Koperasi diberikan khusus untuk anggota koperasi yang akuntable dan mempunyai badan hokum minimal telah berjalan dua tahun

3. Kredit channeling yaitu kredit dana bergulir yang dikelola dinas terkait melalui Bank PD BPR Sarimadu. Kredit channeling ini hanya diberikan oleh kantor pusat Bank PD BPR Sarimadu di Bangkinang.

4. Kredit anggota koperasi yang ditujukan bagi anggota koperasi dengan sebelumnya melakukan perjanjian dengan pihak bank. Kredit ini diberikan kepada masyarakat yang tergabung pada sebuah koperasi dan membutuhkan tambahan modal usaha yang dikembangkan oleh masing- masing anggotanya.

Menurut cara pembayarannya, Bank PD BPR Sarimadu mempunyai dua jenis kredit yaitu kredit wirausaha dengan sistem pembayaran perbulan dan kredit bakulan dengan sistem pembayaran mingguan dan ditujukan untuk pedagang kecil dan pedagang kaki lima.

Kerjasama Bank PD BPR Sarimadu dengan Pihak ketiga

Saat ini bank sedang melakukan kerjasama dengan berbagai pihak dalam hal sebagai langkah promosi bank. Diantara kerjasama yang dilakukan oleh bank adalah :

1. Kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Kampar dalam penyaluran dana bergulir.

2. Kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Kampar dalam hal pengelolaan kas daerah.

3. Kerjasama dengan pihak yayasan dalam hal tempat pembayaran biaya pendidikan.

4. Kerjasama dengan PT. Telkom yang saat ini sedang dilakukan dalam hal tempat pembayaran rekening telpon untuk wilayah Riau Daratan. 5. Kerjasama dengan pihak telkomsel dalam hal pembayaran rekening

kartu Halo.

Pola Komunikasi Bank Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Sarimadu

Bank Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Sarimadu selanjutnya disebut Bank PD BPR Sarimadu berperan sebagai bank pada umumnya dan juga sebagai penyalur dana bergulir dari Pemerintah daerah Kampar. Kegiatan usaha yang ditunjang oleh Bank PD BPR Sarimadu adalah perdagangan kecil, toko- toko, warung, pengecer barang kebutuhan di pasar dan tempat lainnya, industri kecil dan kerajinan rakyat serta kegiatan non formal seperti pedagang kaki lima. Kegiatan tersebut sesuai dengan fungsi bank perkreditan rakyat (BPR) yang memberikan modal bagi lapangan kerja yang menyerap tenaga kerja cukup banyak. Membantu pelayanan kebutuhan bagi permodalan atau perkreditan menjadikan bank perkreditan rakyat turut dalam meningkatkan produksi serta dalam memperluas kesempatan kerja sehingga dapat membantu menyerap tenaga kerja terutama di daerah pedesaan (Suharto 1985).

Bank PD BPR Sarimadu turut pula berperan dalam menampung dan menghimpun tabungan masyarakat yang meningkat karena adanya kegiatan pembangunan di daerah sehingga adanya peningkatan dalam pendapatan

masyarakat. Menampung tabungan masyarakat berarti turut pula memobilisasi modal untuk keperluan perkreditan, dan turut membantu mendidik masyarakat pedesaan dalam berhemat dan menabung, dengan menyediakan tempat yang aman dan mudah untuk menyimpan uang bagi penabung kecil.

Bank PD BPR Sarimadu menggunakan pendekatan seperti lembaga keuangan informal dengan budaya setempat. Bank PD BPR Sarimadu mendekatkan diri kepada masyarakat khususnya pengusaha kecil di pasar-pasar dengan mengantarkan jasa-jasa perbankan ke tempat usaha mereka. Pendekatan budaya setempat yaitu dengan menggunakan bahasa daerah dan penggunaan seragam sesuai dengan kebiasaan masyarakat setempat yaitu penggunaan pakaian melayu. Hal ini sesuai dengan pendapat Cangara (2004) yang menyatakan khalayak akan mengikuti pandangan komunikator, karena ia memiliki kesamaan bahasa, agama, suku, serta daerah asal. Pada penelitian ini, pola komunikasi ditinjau dari lima komponen, yaitu melalui bentuk komunikasi yang dilakukan, isi pesan, aktor yang melakukan komunikasi, frekuensi berkomunikasi dan terakhir dari jenis hubungan yang dilakukan.

Bentuk dan Media Komunikasi

Komunikasi yang terbentuk antara pihak Bank PD BPR Sarimadu dengan calon nasabah dan nasabah adalah komunikasi langsung dan komunikasi tidak langsung. Bentuk komunikasi yang dilakukan ini berdasarkan alur yang telah ditetapkan dalam standar operasional Bank PD BPR Sarimadu baik itu dalam rangka mendapatkan calon nasabah, alur untuk mengajukan kredit sampai pada saat nasabah telah menggunakan kredit yaitu pada saat penagihan kredit. Komunikasi yang berkelanjutan tersebut akan membentuk pola komunikasi khususnya untuk perkreditan.

Berdasarkan standar operasional yang telah ditetapkan oleh manajemen Bank PD BPR Sarimadu, terbentuklah sebuah alur dalam mendapatkan calon nasabah khususnya untuk layanan jasa kredit. Alur tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Mencari daerah yang potensial untuk pengembangan usaha. Penentuan daerah potensial ini ditetapkan berdasarkan data yang didapatkan dari

instansi terkait seperti kantor kecamatan, kantor kelurahan dan kantor kepala desa. Selain itu, dapat pula dilihat dari perkembangan pasar di daerah yang dituju. Seperti yang dijelaskan kepala bagian kredit Bank PD BPR Sarimadu,

“Prosesnya diawali dengan sosialisasi dan promosi. Tentu pertama kita liat daerah-daerah potensial, kemudian kita masuk sosialisasi dan promosi. Biasanya kita door to door. Kalau untuk kredit modal kerja kita ke tempat usaha. Jadi kita bincang tentang usaha mereka. Kemudian kita tawarkan dalam bentuk kredit. E... kemudian kita terangkan, bagaimana suku bunganya, bagaimana batas-batas plafonnya, kemudian berapa jangka waktu maks. Jadi mereka bisa pilih.”

2. Setelah didapatkan data daerah yang potensial, petugas dari Bank PD BPR Sarimadu mendatangi daerah tersebut untuk melakukan sosialisasi dan promosi. Sosialisasi dan promosi dapat dilakukan di kantor kepala desa dengan mengumpulkan masyarakat atau dapat pula dilakukan dengan pendekatan personal yaitu dengan cara sistem door to door,

yaitu mendatangi langsung tempat usaha calon nasabah. Tahap awal ini dilakukan oleh petugas bank bagian kredit seperti dijelaskan Kepala Bagian Kredit Bank PD BPR Sarimadu,

“Setelah kita mendapatkan data daerah yang potensial untuk diberikan kredit, kita dapat mengumpulkan masyarakat di kantor desa atau langsung mendatangi tempat usahanya. Kita Mengumpulkan masyarakat tentunya dengan bantuan kepala desa, misalnya jika ada acara di balai adat, kita akan minta waktu untuk sosialisasi dan promosi kredit. Tapi dengan catatan kepala desa tidak boleh mengintervensi keputusan pemberian kredit ini. Dan kalau datang ke tempat usaha, kita akan mendekati dengan bertanya dulu bagaimana

Dokumen terkait