• Tidak ada hasil yang ditemukan

Skema Pmbiayaan Qardhul Hasan dan Murabahah pada BPRS Harta Insan Karimah

Skema Pembiayaan pada BPRS Harta Insan Karimah Kecamatan Ciledug

Bank perkreditan rakyat syariah (BPRS) Harta Insan Karimah menawarkan pembiayaan syariah qardhul hasan dan murabahah kepada pelaku usaha mikro. Pelaku usaha mikro dapat meminjam modal kepada BPRS HIK dengan persyaratan yang mudah dan tidak memberatkan nasabah yang meminjammnya. BPRS HIK akan menganalisis pembiayaan nasabah yang akan meminjam modal untuk menyesuaikan kebutuhan modal yang akan diberikan kepada nasabah. Dalam proses pengembaliannya BPRS HIK tidak menggunakan bunga atau riba melainkan menggunakan margin yang telah ditentukan BPRS HIK.

Skema Pembiayaan Qardhul Hasan pada BPRS Harta Insan Karimah

BPRS Harta Insan Karimah memiliki dana tersendiri untuk memberikan pembiayaan qardhul hasan kepada nasabahnya. Dana tersebut diperoleh dari dana ZakatInfaq Sedekah dan Wakaf (ZISWAF) serta qardhul hasan yang terkumpul dari nasabah yang memberikan sebagian rejekinya dan keuntungan yang diperoleh dari BPRS Harta Insan Karimah. Pembiayaan qardhul hasan diberikan kepada pelaku usaha mikro sebagai nasabah yang membutuhkan dan memiliki usaha yang produktif. Karakter nasabah harus diketahui secara jelas dan BPRS HIK memiliki keyakinan bahwa nasabah mampu mengembalikan dana yang dipinjamnya. BPRS HIK tidak boleh memberikan imbalan atau hadiah kepada nasabah peminjam serta akan memberikan sanksi jika nasabah penerima pembiayaan qardhul hasan tidak menjalankan sesuai dengan kesepakatan bersama antara nasabah dengan BPRS HIK.

Modal yang diberikan kepada nasabah harus sesuai dengan kebutuhan nasabah dan dikembalikan dalam jumlah yang sama dengan jangka waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan antara nasabah dengan pihak BPRS HIK dengan nilai maksimal yang dapat diberikan sebesar Rp 5 000 000. Biaya administrasi qardhul hasan dibebankan kepada nasabah penerima pembiayaan qardhul hasan. Proses pengembalian modal kepada BPRS HIK dapat dilakukan secara angsuran atau langsung lunas. Pengembalian modal kepada BPRS HIK dapat langsung datang ke bank atau melalui pegawai yang mengkontrol pembiayaan qardhul hasan. Jika nasabah tidak dapat mengembalikan sebagian atau seluruh modal pada saat kesepakatan yang telah disepakati serta BPRS HIK telah memastikan ketidakmampuannya untuk mengembalikan maka BPRS HIK dapat memperpanjang jangka waktu pengembalian modal atau menghapus sebagian atau seluruh peminjaman modal.

Penerima pembiayaan qardhul hasan selalu dikontrol setiap satu bulan sekali oleh BPRS HIK. Pengkontrolan ini bertujuan untuk menjaga silaturahmi kepada nasabah dan mencegah terjadinya penyimpangan dalam penggunaan modal tersebut. Dalam pembiayaan qardhul hasan, pihak bank tidak mendapatkan keuntungan dari

27 proses pembiayaan qardhul hasan kepada nasabah. BPRS HIK secara rela mengeluarkan modal kepada nasabah untuk menjalankan salah satu permodalan berprinsip syariah sebagai fungsi sosial. BPRS HIK juga memiliki kepentingan dalam pembiayaan qardhul hasan yaitu nasabah penerima pembiayaan qardhul hasan yang sudah mampu mengelola usaha mikro secara mandiri untuk selanjutnya diberikan skema pembiayaan dengan margin dalam pengembaliannya yaitu murabahah untuk mendapatkan suntikan modal yang lebih besar.

Skema Pembiayaan Murabahah pada BPRS Harta Insan Karimah

Pembiayaan murabahah menjadi pembiayaan utama pada BPRS HIK. Setiap pelaku usaha mikro dapat meminjam modal kepada BPRS HIK melalui pembiayaan murabahah. Murabahah atau akad jual beli disepakati antara BPRS HIK selaku penyedia barang dengan pelaku usaha mikro sebagai nasabah yang memesan untuk membeli barang yang diinginkan dengan nilai minimal pembiayaan yang dapat diberikan sebesar Rp 10 000 000. Nasabah sepakat untuk membeli barang yang diinginkan dengan BPRS HIK yang mendapatkan keuntungan melalui margin yang telah ditentukan oleh bank. Pengambilan marjin tersebut diketahui oleh nasabah secara transparan

Marjin yang telah ditentukan oleh BPRS HIK tentu berbeda dengan bunga yang diberikan bank konvensional. Secara teknis, marjin keuntungan adalah persentase tertentu yang diterapkan pertahun. Perhitungan marjin keuntungan dilakukan secara harian maka jumlah hari dalam setahun ditetapkan 360 hari dan perhitungan marjin kuntungan secara bulanan dalam setahun ditetapkan 12 bulan. BPRS HIK menerapkan marjin keuntungan terhadap produk-produk pembiayaan yang berbasis Natural Certainty Contracts (NCC) yaitu akad bisnis yang memberikan kepastian pembayaran seperti murabahah.

Kesepakatan antara nasabah dengan BPRS HIK atau ijab qabul dalam akad jual beli sudah dilaksanakan, maka harga jual tidak boleh berubah hingga berakhirnya akad jual beli tersebut. BPRS HIK harus teliti dalam menganalisis pembiayaan murabahah kepada nasabah agar tidak saling merugikan. Nasabah dituntut untuk wajib membayar secara angsuran kepada BPRS HIK setelah adanya akad jual beli. Nasabah harus mempunyai kemampuan untuk membayar angsuran dan memiliki keuangan yang produktif.

BPRS HIK harus membeli barang sesuai dengan keinginan nasabah yang memesan setelah adanya akad jual beli diantara mereka. Barang yang diperjualbelikan harus berwujud seperti rumah, alat-alat rumah tangga dan sejenisnya serta tidak termasuk kategori yang diharamkan. BPRS HIK memberikan barang tersebut kepada nasabah dengan tepat waktu sesuai akad yang telah disepakati bersama.

Karakteristik Responden

Responden yang dijadikan sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 responden yang terdiri dari 14 pelaku usaha mikro penerima pembiayaan qardhul hasan dan 16 pelaku usaha mikro penerima pembiayaan murabahah. Pelaku usaha mikro sebagai

28

responden dipilih dengan karakteristik memiliki usaha mikro yang mendapatkan pembiayaan qardhul hasan atau murabahah serta tidak memiliki pengetahuan sebelumnya mengenai tujuan penelitian. Dari sampel tersebut didapatkan cukup banyak data yang beragam mengenai keadaan sosial ekonomi dari pedagang yang dijadikan sebagai responden. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Hasil survei lapang menunjukkan bahwa pelaku usaha mikro yang dijadikan responden pada pembiayaan qardhul hasan lebih banyak berjenis kelamin perempuan. Responden yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 2 orang atau sebesar 14.29 persen dan 12 orang berjenis kelamin perempuan atau sebesar 85.71 persen. Pada pembiayaan murabahah, pelaku usaha mikro responden laki-laki dengan persentase sebesar 62.50 persen atau sebanyak 10 orang, sedangkan responden perempuan sebanyak 6 orang atau 37.50 persen. Karakteristik responden berdasarkan tingkat usia, status perkawinan, tingkat pendidikan, pengalaman berdagang dan jumlah tanggungan ditampilkan dalam bentuk statistik deskriptif pada Tabel 4. Statistik deskriptif ditampilkan untuk mengetahui karakteristik data berdasarkan pada ukuran pemusatan dan penyebaran data. Ukuran standar deviasi digunakan untuk menggambarkan variasi data.

Tabel 4 Statistik Deskriptif Karakteristik Responden

Variabel Rata-rata Nilai Maksimum

Nilai Minimum

Standar Deviasi

Responden Pembiayaan Qardhul Hasan

Usia (tahun) 39.07 58 24 10.19

Tingkat Pendidikan (tahun) 7.93 12 0 3.25

Pengalaman Berdagang (bulan) 66.2 360 13 91.46

Jumlah Tanggungan (orang) 2.71 7 1 1.59

Responden Pembiayaan Murabahah

Usia (tahun) 44 62 32 9.35

Tingkat Pendidikan (tahun) 13.06 16 9 2.17

Pengalaman Berdagang (bulan) 99.38 288 30 64.92

Jumlah Tanggungan (orang) 2.25 5 0 1.40

14,29% 62,50% 85,71% 37,50% 0% 20% 40% 60% 80% 100%

Responden Qardhul Hasan Responden Murabahah

Perempuan Laki-Laki

29 Berdasarkan hasil survei, nilai rata-rata tingkat pendidikan responden pembiayaan qardhul hasan adalah 7.93 tahun dengan tingkat pendidikan tertinggi yaitu 12 tahun atau setara dengan lulusan SMA sedangkan tingkat pendidikan terendah yaitu 0 tahun atau tidak bersekolah. Pada responden pembiayaan qardhul hasan, nilai rata-rata tingkat pendidikan responden adalah 13.06 tahun, dengan pendidikan tertinggi adalah 16 tahun atau setara dengan S1 sedangkan tingkat pendidikan terendah 9 tahun atau setara dengan SMA.

Menurut hasil penelitian, rata-rata pengalaman berdagang responden pembiayaan murabahah lebih tinggi dibandingkan dengan pengalaman berdagang responden pembiayaan qardhul hasan. Rata-rata pengalaman berdagang responden pembiayaan qardhul hasan adalah 66.2 bulan, dengan pengalaman terbesar adalah 360 bulan dan terkecil adalah 13 bulan. Pada responden pembiayaan murabahah, rata-rata pengalaman adalah sebesar 99.38 bulan, dengan pengalaman terbesar 288 bulan dan terkecil adalah 30 bulan.

Jumlah rata-rata tanggungan masing-masing responden pembiayaan qardhul hasan dan murabahah menunjukkan angka yang tidak jauh berbeda. Pada responden pembiayaan qardhul hasan, rata-rata jumlah tanggungan sebesar 2.71 sedangkan rata- rata responden pembiayaan murabahah adalah sebesar 2.25. Jumlah tanggungan responden pembiayaan qardhul hasan yang terbesar yaitu 7 orang dan terkecil adalah 1 orang, sedangkan pada responden pembiayaan murabahah, jumlah tanggungan terbesar adalah 5 orang dan terkecil adalah tidak memiliki tanggungan.

Gambar 7 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Perkawinan

Pada karakteristik responden berdasarkan status perkawinan dapat dilihat pada Gambar 7. Pada responden pembiayaan qardhul hasan, jumlah responden yang belum menikah sebanyak 1 orang atau sebesar 7.14%, responden yang sudah menikah sebanyak 9 orang atau sebesar 64.29%, sedangkan responden yang berstatus janda/duda memiliki persentase sebesar 28.57% atau sebanyak 4 orang. Pada responden pembiayaan murabahah, jumlah responden yang belum menikah sebanyak 1 orang atau sebesar 6.25%, responden yang sudah menikah sebanyak 15 orang atau sebesar 93.75%, sedangkan pada pembiayaan murabahah tidak terdapat responden yang berstatus janda/duda.

7,14% 6,25% 64,29% 93,75% 0% 20% 40% 60% 80% 100%

Responden Qardhul Hasan Responden Murabahah

Duda/Janda Menikah Belum Menikah

30

Demografi Responden Penerima Pembiayaan Qardhul Hasan dan Murabahah

Pada hasil penelitian ini, responden penerima pembiayaan qardhul hasan dan murabahah dimana pada variabel usia diantara umur 30-39 tahun memiliki jumlah terbesar yaitu 11 orang dengan persentase sebesar 37%. Pada variabel tingkat pendidikan dimana responden dengan pendidikan akhir SMA memiliki jumlah terbesar yaitu 14 orang dengan persentase sebesar 47%. Responden yang memiliki jenis usaha makanan dan minuman memiliki jumlah terbesar diantara jenis usaha lainnya yaitu sebesar 18 orang dengan persentase sebesar 60%. Pada variabel jumlah tanggungan, responden yang memiliki tanggungan dibawah 2 orang sebesar 16 orang dengan persentase sebesar 53%. Responden yang sudah menikah memiliki jumlah terbesar yaitu 24 orang dengan presentase 80%. Pada variabel pendapatan usaha setelah mendapatkan pembiayaan syariah dengan pendapatan sebesar Rp 10 000 000 hingga Rp 15 000 000 memiliki jumlah terbesar yaitu 11 orang dengan persentase 37% (Tabel 5).

Tabel 5 Demografi Responden Penerima Pembiayaan Qardhul Hasan dan Murabahah Dari BPRS Harta Insan Karimah Kecamatan Ciledug

Variabel Jumlah (orang) Persentase (%)

Usia Dibawah 30 tahun 3 10

30-39 11 37

40-49 9 30

50 atau lebih 7 23

Tingkat Pendidikan Lulus sd atau dibawahnya 6 20

Pendidikan Akhir SMP 6 20

Pendidikan Akhir SMA 14 47

Pendidikan Akhir kuliah 4 13

Jenis Usaha Mikro Makanan dan Minuman 18 60

Sayur dan buah 3 10

Pakaian 3 10

Elektronik 4 13

ATK 2 7

Jumlah Tanggungan Dibawah 2 16 53

3-4 10 33

5-6 2 7

7 keatas 1 3

Status Perkawinan Menikah 24 80

Belum menikah 2 7 Duda/janda 4 13 Pendapatan Usaha Setelah mendapatkan Pembiayaan Syariah(Rp/bulan) <Rp.5Juta 5 17 Rp 5 juta<Rp 10 juta 9 30 Rp 10 juta<Rp15 juta 11 37 Rp 15 juta<Rp20 juta 3 10 Rp 20 juta<Rp 25 juta 0 - Rp 25 juta< Rp 30 juta 1 3

Lebih dari Rp 30 juta 1 3

31

Jenis Usaha Responden

Persentase masing-masing jenis usaha pada responden penerima pembiayaan qardhul hasan dan murabahah dapat dilihat pada Gambar 8. Pada responden qardhul hasan, komoditas yang terbanyak diteliti adalah makanan dan minuman yaitu sebesar 64.28%, sedangkan komoditas yang tersedikit adalah pakaian sebesar 15.00%. Jenis komoditas yang terbanyak diteliti pada responden murabahah adalah makanan dan minuman dengan persentase sebesar 56.25%, sedangkan komoditas yang tersedikit adalah pakaian, yaitu sebesar 6.25%. Jenis usaha makanan dan minuman yang diperjuabelikan oleh responden seperti mie ayam, makanan ringan dan minuman ringan serta warung nasi siap saji. Jenis usaha sayur dan buah yang diperjualbelikan oleh responden seperti kangkung, timun, terong dan sayuran kebutuhan rumah tangga sehari-hari. Jenis usaha pakaian yang diperjualbelikan oleh responden seperti pakaian bekas dan pakaian baru. Jenis usaha elektronik yang diperjualbelikan oleh responden seperti barang elektronik bekas dan barang elektronik baru yaitu kipas angin, lampu, kabel dan lainnya. Jenis usaha ATK atau alat tulis kertas yang diperjualbelikan oleh responden seperti buku, pulpen, pensil dan lainnya.

Gambar 8 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Usaha

Status Usaha Responden

Pada penelitian ini, pembiayaan qardhul hasan dan murabahah oleh bank digunakan untuk membiayai usaha mikro yang dimiliki oleh responden. Status usaha mikro yang dilakukan oleh para responden baik responden pembiayaan qardhul hasan dan pembiayaan murabahah dapat dilihat pada Gambar 9. Dari 14 responden pembiayaan qardhul hasan, sebanyak 13 orang atau sebesar 90% responden menjadikan usaha mikronya sebagai pekerjaan utama, sedangkan sebanyak 15 orang atau sebesar 90.60% responden menjadikan usaha mikronya sebagai pekerjaan sampingan

64,28% 21,42%

15,00% 0% 0,00%

Makanan dan Minuman Sayur dan Buah Pakaian Elektronik ATK 56,25% 6,25% 12,50% 25,00% 0

Makanan dan minuman Pakaian

ATK elektronik Sayur dan buah

32

Gambar 9 Status Usaha Responden

Modal Awal Usaha Mikro Responden

Berdasarkan survei terhadap responden yang merupakan pelaku usaha mikro penerima pembiayaan qardhul hasan dan murabahah, pedagang memiliki beragam modal dagang (Tabel 6). Jumlah modal usaha mikro penerima pembiayaan qardhul hasan memiliki rata-rata modal sebesar Rp 567 857 dengan modal tertinggi Rp 2 000 000 dan terendah Rp 100 000. Modal tertinggi dimiliki oleh pelaku usaha makanan dan minuman dan modal terendah dimiliki oleh pelaku usaha makanan, minuman dan pakaian. Pada penerima pembiayaan murabahah, rata-rata modal sebesar Rp 7 937 500 dengan modal tertinggi oleh pelaku usaha elektronik sebesar Rp 20 000 000 dan modal terendah dimiliki oleh pelaku usaha makanan dan minuman sebesar Rp 2 500 000.

Tabel 6 Modal Awal Usaha Mikro Responden

Variabel Rata-rata Nilai Maksimum

Nilai

Minimum Standar Deviasi Modal Responden Qardhul

Hasan(Rp) 567 857 2 000 000 100 000 530 096.9225

Modal Responden

Murabahah (Rp) 7 937 500 20 000 000 2 500 000 4 480 984.125

Pendapatan Responden Penerima Pembiayaan Qardhul Hasan dan Murabahah

Pendapatan usaha mikro perbulan responden pada penerima pembiayaan qardhul hasan dan murabahah antara sebelum dan sesudah mendapatkan pembiayaan oleh BPRS HIK mengalami peningkatan yang cukup signifikan (Tabel 7). Pada penerima pembiayaan qardhul hasan, rata-rata pendapatan perbulan responden penerima pembiayaan qardhul hasan dan murabahah antara sebelum mendapatkan pembiayaan sebesar Rp 7 862 678 sedangkan sesudah mendapatkan pembiayaan sebesar Rp 13 200 000. Pendapatan responden penerima pembiayaan murabahah sebelum mendapatkan pembiayaan sebesar Rp 9 384 375 sedangkan sesudah mendapatkan pembiayaan sebesar Rp 12 333 750. Pendapatan usaha terbesar setelah mendapatkan pembiayaan syariah dengan jenis usaha mikro yaitu jenis usaha makanan dan minuman dengan besar pendapatan sebulan sebesar Rp 90 000 000 sedangkan pendapatan usaha mikro terkecil setelah mendapatkan pembiayaan syariah

0% 20% 40% 60% 80% 100%

Pembiayaan Qardhul Hasan Pembiayaan Murabahah

Pekerjaan Utama Pekerjaan Sampingan

33 dengan jenis usaha mikro yaitu jenis usaha pakaian dengan besar pendapatan sebulan sebesar Rp 1 350 000. Terdapat salah satu responden penerima pembiayaan qardhul hasan pada penelitian ini memiliki pendapatan Rp 60 000 000 sebelum mendapatkan pembiayaan qardhul hasan hal ini mengindikasikan terjadi ketidaktepatsasaran BPRS HIK dalam penyaluran dana qardhul hasan. Responden ini lebih tepat diberikan pembiayaan murabahah karena pendapatan responden dianggap sudah mampu untuk mengembalikan pinjaman dengan margin.

Tabel 7 Pendapatan Usaha Mikro Perbulan

Variabel Rata-rata Nilai

Maksimum

Nilai Minimum

Standar Deviasi

Pendapatan Penerima Pembiayaan Qardhul Hasan

Sebelum Mendapatkan

Pembiayaan (Rp) 7 862 678 571 60 000 000 750 000 15 243 395.18 Sesudah Mendapatkan

Pembiayaan(Rp) 13 200 000 000 90 000 000 1 350 000 22 589 303.50

Pendapatan Penerima Pembiayaan Murabahah

Sebelum Mendapatkan Pembiayaan (Rp) 9 384 375 000 20 550 000 3 450 000 4 434 513.08 Sesudah Mendapatkan Pembiayaan (Rp) 12 333 750 000 29 490 000 5 500 000 6 054 669.69

Sumber Modal Awal Usaha Mikro Responden

Pada hasil penelitian ini, modal yang diperoleh para responden pedagang mayoritas berasal dari modal sendiri. Sumber modal awal responden penerima pembiayaan qardhul hasan dan murabahah dapat dilihat pada Gambar 10. Jumlah responden penerima pembiayaan qardhul hasan yang menggunakan modal sendiri berjumlah 11 orang atau sebesar 78.57% dan 3 melalui pinjaman orang lain. Pada responden pembiayaan murabahah, dari seluruh jumlah responden terdapat 4 orang atau 25% melalui pinjaman orang. Responden penerima pembiayaan qardhul hasan maupun murabahah mayoritas menggunakan modal pribadi karena mereka tidak berani untuk meminjam uang ke bank dan menimbulkan hutang yang berkepanjangan. Selain itu, belum banyak pedagang yang mengerti sistem pinjaman dari bank dan lembaga lainnya sehingga lebih memilih meminjam pada orang lain.

Gambar 10 Sumber Modal Usaha Awal Responden

0,00% 20,00% 40,00% 60,00% 80,00% 100,00%

Responden Qardhul Hasan Responden Murabahah

Modal Pribadi Pinjaman

34

Keuntungan Responden Penerima Pembiayaan Qardhul Hasan dan Murabahah

Keuntungan usaha mikro pebulan responden pada responden pembiayaan qardhul hasan dan murabahah antara sebelum dan sesudah mendapatkan pembiayaan oleh BPRS HIK mengalami peningkatan yang cukup signifikan (Tabel 8). Pada penerima pembiayaan qardhul hasan, rata-rata keuntungan perbulan penerima pembiayaan qardhul hasan sebelum mendapatkan pembiayaan sebesar Rp 1 580 357 sedangkan sesudah mendapatkan pembiayaan sebesar Rp 3 075 000.

Tabel 8 Keuntungan Responden Penerima Pembiayaan Qardhul Hasan dan Murabahah (bulan)

Variabel Rata-rata Nilai

Maksimum

Nilai Minimum

Standar Deviasi

Keuntungan Responden Pembiayaan Qardhul hasan

Sebelum Mendapatkan

Pembiayaan(Rp) 1 580 357 8 250 000 375 000 2 034 159.687 Sesudah Mendapatkan

Pembiayaan(Rp) 3 075 000 12 000 000 900 000 3 358 614.069

Keuntungan Responden Pembiayaan Murabahah

Sebelum Mendapatkan Pembiayaan(Rp) 4 171 875 11 550 000 1950 000 2 290 776.342 Sesudah Mendapatkan Pembiayaan(Rp) 6 046 875 15 450 000 2 550 000 2 904 334.046

Penerima pembiayaan murabahah, dimana rata-rata keuntungan perbulan penerima pembiayaan murabahah sebelum mendapatkan pmbiayaan sebesar Rp 4 171 875 sedangkan sesudah mendapatkan pembiayaan murabahah sebesar Rp 6 046 875. Keuntungan usaha mikro terbesar setelah mendapatkan pembiayaan syariah dengan jenis usaha mikro yaitu jenis usaha pakaian dengan besar keuntungan sebulan sebesar Rp 15 450 000 sedangkan keuntungan usaha mikro terkecil setelah mendapatkan pembiayaan syariah dengan jenis usaha mikro yaitu jenis usaha makanan dan minuman serta sayur dan buah dengan besar keuntungan sebulan sebesar Rp 900 000.

Tingkat Keuntungan Responden Penerima Pembiayaan Qardhul Hasan dan Murabahah

Tingkat Keuntungan usaha mikro perbulan responden pada responden pembiayaan qardhul hasan dan murabahah antara sebelum dan sesudah mendapatkan pembiayaan oleh BPRS HIK mengalami peningkatan yang cukup signifikan (Tabel 9). Pada penerima pembiayaan qardhul hasan, rata-rata tingkat keuntungan perbulan penerima pembiayaan qardhul hasan sebelum mendapatkan pembiayaan sebesar 32.36% sedangkan sesudah mendapatkan pembiayaan sebesar 35.61%. Hal ini juga terjadi pada penerima pembiayaan murabahah, dimana rata-rata keuntungan perbulan penerima pembiayaan murabahah sebelum mendapatkan pmbiayaan sebesar 46.51% sedangkan sesudah mendapatkan pembiayaan murabahah sebesar 51.31%. Tingkat Keuntungan usaha mikro terbesar setelah mendapatkan pembiayaan syariah dengan jenis usaha mikro yaitu jenis usaha pakaian dengan besar persentase tingkat

35 keuntungan sebulan sebesar 71% sedangkan tingkat keuntungan usaha mikro terkecil setelah mendapatkan pembiayaan syariah dengan jenis usaha mikro yaitu jenis usaha pakaian dengan besar presentase tingkat keuntungan sebulan sebesar 11%.

Tabel 9 Tingkat Keuntungan Responden Penerima Pembiayaan Qardhul Hasan dan Murabahah Per Bulan

Variabel Rata-rata Nilai

Maksimum

Nilai Minimum

Standar Deviasi

Tingkat Keuntungan Responden Pembiayaan Qardhul hasan

Sebelum Mendapatkan

Pembiayaan (persen) 32.36 60 10.71 15.09

Sesudah Mendapatkan

Pembiayaan (persen) 35.61 70 13.33 19.83

Tingkat Keuntungan Responden Pembiayaan Murabahah

Sebelum Mendapatkan Pembiayaan (persen) 46.51 66.66 15 56.52 Sesudah Mendapatkan Pembiayaan (persen) 51.31 71.42 23 45.94

Besar Jumlah Pembiayaan Qardhul Hasan dan Murabahah Yang Diterima Responden

Besar jumlah pembiayaan qardhul hasan dan murabahah yang diberikan kepada responden oleh BPRS HIK cukup bervariatif sesuai dengan kebutuhan responden. Pada penerima pembiayaan qardhul hasan, rata-rata besar jumlah pembiayaan yang diterima responden qardhul hasan sebesar Rp 2 264 285 karena qardhul hasan tidak menggunakan marjin keuntungan untuk mengambalikan pinjaman maka rata-rata besar pengembalian sama dengan besar pengambalian (Tabel 10). Periode pembiayaan qardhul hasan rata-rata 18 bulan, dengan nilai maksimum 24 bulan dan minimum 12 bulan. Hal ini tentu berbeda dengan pembiayaan qardhul hasan. Rata-rata besar jumlah pembiayaan murabahah yang diterima responden pembiayaan murabahah sebesar Rp 20 750 000 karena murabahah menggunakan marjin yang telah ditentukan oleh BPRS HIK maka rata-rata besar pengembalian pembiayaan murabahah sebesar Rp 25 978 842. Periode pembiayaan murabahah rata-rata 19 bulan, dengan nilai maksimum 36 bulan dan minimum 5 bulan.

Tabel 10 Besar Jumlah Pembiayaan Qardhul Hasan dan Murabahah Yang Diterima Responden

Variabel Rata-rata Nilai

Maksimum

Nilai Minimum

Standar Deviasi

Besar pembiayaan Responden Qardhul hasan

Besar Pembiayaan(Rp) 2 264 285 5 000 000 1 000 000 936 940.309 Besar Pengembalian(Rp) 2 264 285 5 000 000 1 000 000 936 940.309

Periode Pembiayaan(bulan) 18 24 12 6.16

Besar Pembiayaan Responden Murabahah

Besar Pembiayaan(Rp) 20 750 000 30 000 000 10 000 000 6 637 959.024 Besar Pengembalian(Rp) 25 978 842 44 672 668 10 710 781 9 578 483.175

36

Kemampuan Responden Untuk Bersedekah

Responden setelah mendapatkan pembiayaan qardhul hasan dan murabahah (Tabel 11) menunjukan bahwa responden penerima pembiayaan qardhul hasan yang dapat bersedekah sebesar 12 orang dan tidak bisa bersedekah sebesar 2 orang sedangkan responden penerima pembiayaan murabahah yang dapat bersedekah sebesar 16 orang dari total keseluruhan pengambilan responden.

Tabel 11 Jumlah Responden Setelah Mendapatkan Pembiayaan Qardhul Hasan dan Murabahah

Variabel Bersedekah Responden sebelum mendapatkan pembiayaan

Responden setelah mendapatkan pembiayaan

Bisa Tidak Bisa Tidak

Qardhul hasan 10 4 12 2

Murabahah 16 0 16 0

Hasil Estimasi

Analisis Dampak Pembiayaan Syariah Terhadap Perubahan Pendapatan, Perubahan Keuntungan dan Perubahan Tingkat Keuntungan Responden

Hasil uji-t berpasangan pada Tabel 12 menunjukkan bahwa pada pembiayaan qardhul hasan, rata-rata pendapatan dan keuntungan mengalami perbedaan yang signifikan. Variabel pendapatan dan keuntungan menunjukkan bahwa pendapatan dan keuntungan responden pembiayaan qardhul hasan sesudah mendapatkan pembiayaan qardhul hasan lebih besar dibandingkan dengan pendapatan dan keuntungan responden pembiayaan qardhul hasan sebelum mendapatkan pembiayaan qardhul hasan dengan peningkatan pendapatan sebesar Rp 5 337 320 dan peningkatan keuntungan sebesar Rp 1 494 642.

Pada pembiayaan murabahah, variabel pendapatan dan keuntungan juga menunjukkanbahwa pendapatan dan keuntungan responden pembiayaan murabahah sesudah mendapatkan pembiayaan lebih besar dibandingkan dengan pendapatan dan keuntungan responden sebelum mendapatkan pembiayaan murabahah dengan selisih untuk pendapatan sebesar Rp 2 949 380 dan Rp 1 875 000 untuk keuntungan. Hal ini menunjukkan bahwa baik pembiayaan qardhul hasan maupun pembiayaan murabahah mampu meningkatkan pendapatan maupun keuntungan yang diperoleh oleh pelaku mikro.

Seiring peningkatan pendapatan dan keuntungan, tingkat keuntungan yang didapatkan oleh masing-masing responden pembiayaan baik qardhul hasan dan murabahah juga mengalami peningkatan, namun hanya signifikan pada pembiayaan qardhul hasan. Hal ini disebabkan karena besaran pembiayaan yang disalurkan melalui pembiayaan murabahah lebih besar dibandingkan dengan besaran pembiayaan yang disalurkan oleh pembiayaan qardhul hasan. Selain itu, jenis usaha yang dimiliki oleh responden pembiayaan murabahah memiliki tingkat keuntungan yang lebih besar dibandingkan dengan jenis usaha yang dimiliki oleh responden qardhul hasan.

37 Tabel 12 Perubahan Pendapatan, Perubahan Keuntungan dan Perubahan Tingkat

Keuntungan Responden setelah Mendapatkan Pembiayaan

Dokumen terkait