• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kondisi Umum Aspek Fisik dan Biofisik

Aspek fisik dan biofisik yang diinventarisasi meliputi aspek-aspek yang terkait dalam perancangan artwork diantaranya;

Lokasi dan Batas Tapak

Lokasi taman pulau dan median jalan ini berada di daerah Jakarta Pusat tepatnya berada di Jalan Medan Merdeka Utara, Selatan, Barat dan Timur. Jalan di Kawasan Medan Merdeka merupakan jalan utama yang mengelilingi kawasan Monas dan berbatasan dengan wilayah pusat perkantoran dan pusat pemerintahan nasional (Gambar 7). Berdasarkan letak geografisnya lokasi yang berada di Jakarta Pusat berada di antara 106°.22’.42’’ BT sampai dengan 106°.58’.18’’ BT dan 5°.19’.12’’ LS sampai dengan 6°.23’.54’’ LS.

Topografi dan Kemiringan

Menurut Riyanto Indra (2009) Wilayah DKI terbagi atas tiga tingkat ketinggian yang dominan, Jakarta Pusat termasuk dalam kategori dengan ketinggian permukaan tanah kurang dari 10 mdpl dan termasuk dalam kategori topografi relatif datar dengan kemiringan 0-8% dan berada pada dataran rendah. Kondisi topografi dan kemiringan pada Gambar 8.

Sumber gambar: google.com Gambar 7 Orientasi dan batas tapak

14

Tanah dan Hidrologi

Kawasan Medan Merdeka dengan curah hujan yang rendah maka pemeliharaan tanaman dilakukan dengan sumber air berasal dari PDAM. Kondisi drainase tapak cukup baik karena tidak ada genangan air dan sirkulasi air dalam tapak mengarah ke aliran drainase terdekat, namun jika curah hujan tinggi drainase pada tapak akan menggenang bahkan banjir akibat penutupan dengan beton dan kurangnya resapan air ke dalam tanah.

Jenis tanah pembentuk di Jakarta Pusat termasuk jenis tanah alluvial atau disebut dengan inseptisol dengan tingkat kesuburan yang tinggi (Ballittanah, 2013). Jenis tanah ini merupakan jenis tanah yang berada di dataran rendah atau lembah, Jakarta Pusat termasuk dalam dataran rendah. Dengan kondisi yang sekarang jenis tanah pada lokasi dapat dikategorikan sebagai tanah urugan karena tingkat pembangunan yang tinggi sehingga menutup tanah asli. Kondisi tanah dan hidrologi pada Gambar 9.

Sumber gambar : Dokumentasi pribadi Gambar 9 Drainase pada tapak Sumber gambar: Dokumentasi pribadi Gambar 8 Kondisi topografi pada tapak

15

Iklim

Lokasi tapak berada pada dataran rendah sehingga memiliki iklim yang sedikit panas dengan suhu rata-rata pada tahun 2012 sebesar 28°C. Curah hujan rata-rata di tahun 2012 sebesar 136.2 mm/bulan dan kelembaban sebesar 73.9%. Data rata-rata perubahan iklim setiap bulannya terlihat pada Tabel 4.

Tabel 4 Data iklim rata-rata tahun 2012

Jenis Data Bulan

Rata-Rata Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des

Suhu Bulanan (°C) 27.6 28.3 28.3 28.7 28.9 28.8 28.4 28.6 28.9 28.2 26.2 28.2 28.3 Jumlah Curah Hujan Bulanan (mm) 259.2 110.5 177.5 195.7 78.9 66.9 21.0 19.5 20.2 314.7 234.3 136.2 Kelembaban Udara Bulanan (%) 79.7 77.6 75.9 76.9 74.0 67.0 70.0 68.6 69.5 71.3 78.0 78.5 73.9 Lama Penyinaran Matahari Bulanan (%) 32.4 52.4 58.0 68.7 57.8 49.9 60.6 87.6 81.1 63.6 42.0 40.5 57.9 Kecepatan Angin Bulanan (knot) 5.1 4.5 5.7 4.9 5.2 4.9 4.6 4.9 4.5 4.6 4.5 5.5 4.9 Arah Angin Bulanan W W W E N E NE E E E E NW Sumber: BMKG Pusat, 2012 Vegetasi

Pada umumnya struktur dan vegetasi yang digunakan pada jalan merupakan vegetasi yang berfungsi untuk mengarahkan dan vegetasi estetika untuk membentuk karakter jalan. Fungsi utama vegetasi di perkotaan untuk menanggulangi penurunan kualitas lingkungan dan berkaitan langsung dengan kehidupan penghuni kota serta sebagai satu kesatuan sistem ekologi kota (Wungkar, 2005). Berikut jenis vegetasi yang ada di dalam tapak (Tabel 5).

Tabel 5 Jenis dan fungsi vegetasi dalam tapak No Nama

Lokal Nama Latin Famili Lokasi Gambar Fungsi

1. Teh-tehan Acalypha macrophylla Euphorbiaceae Medan Merdeka Selatan Pengisi ruang

2. Agave Agave sp Agaveceae

Medan Merdeka Timur dan Merdeka Selatan Pengisi ruang dan Estetik

16

Tabel 5 Jenis dan fungsi vegetasi dalam tapak (Lanjutan) No Nama

Lokal Nama Latin Famili Lokasi Gambar Fungsi 3. Bromelia Bromelia sp Bromeliaceae

Medan Merdeka Timur dan Merdeka Barat Pengisi ruang dan Estetik 4. Talas

Hias Calathea Luthea Marantaceae

Medan Merdeka Timur dan Merdeka Selatan Pengisi ruang dan Estetik

5. Kana Canna sp Cannaceae

Medan Merdeka Selatan dan Merdeka Barat Pengisi ruang

6. Kucai Carex morowii Liliaceae

Medan Merdeka Selatan dan Merdeka Barat Pengisi ruang 7. Cascade palm Chamaedorea cataractarum Araceae Medan Merdeka Selatan dan Merdeka Barat Pengisi ruang

8 Puring Codiaeum sp Euphordiaceae Medan

Merdeka Timur

Estetik

9 Jatimas Cordia sebestana Boraginaceae

Medan Merdeka Selatan

Pengarah

10 Hanjuang Cordyline Sp Agaveceae

Medan Merdeka Timur dan Merdeka Selatan Pengisi ruang dan Estetik

11 Sikas Cycas revoluta Cycadaceae

Medan Merdeka Selatan

Pengisi ruang

12. Drasena Dracena sp Agaveceae

Medan Merdeka Selatan

Pengisi ruang

17 Tabel 5 Jenis dan fungsi vegetasi dalam tapak (Lanjutan)

No Nama

Lokal Nama Latin Famili Lokasi Gambar Fungsi 13. Zodia Euodia suaveolens Rutaceae Medan Merdeka Timur Estetik 14. Pisang

Hias Heliconia sp Strelitciceae

Medan Merdeka, Merdeka Selatan, Merdeka Barat Pengisi ruang 15. Sambang dara Hemigraphis alternata Acanthaceae Medan Merdeka Selatan Pengisi ruang 16. Lili Air Mancur Hymenocallis speciosa Amarylidaceae Medean Merdeka Barat Pengisi ruang

17. Soka Ixora sp Rubiaceae Medean

Merdeka Barat

18. Serdang Livistonia sp Araceae

Medan Merdeka Selatan

Pengisi ruang

19. Ubi Hias Lpomoea sp Convolvulaceae Medan

Merdeka Barat

Pengisi ruang

20. Petunia Petunia Solanaceae

Medan Merdeka Selatan

Pengisi ruang

21. Daun Pilo Philodendrons Araceae

Medan Merdeka Timur dan Merdeka Selatan Pengisi ruang dan Estetik

22. Palem Fiji Pritchardia

pacifica Araceae Medan Merdeka Selatan Pengisi ruang 23. Angsana Pterocarpus indicus Papilionaceae Medan Merdeka Utara Pengarah

18

Tabel 5 Jenis dan fungsi vegetasi dalam tapak (Lanjutan) No Nama

Lokal Nama Latin Famili Lokasi Gambar Fungsi

24. Pisang Kipas Ravenala madagascariensis Strelitziaceae Medan Merdeka Timur Estetik 25. Palem

Wregu Rhapis excelsa Araceae

Medan

Merdeka Timur

Estetik

26. Palem

Raja Roystonea regia Araceae

Medan Merdeka Selatan Pengisi ruang 27. Mahoni Swietenia mahogani Meliaceae Medan Merdeka Selatan, Merdeka Barat, Merdeka Utara Pengarah 28. Pucuk

Merah Syzygium oleina Myrtaceae

Medan Merdeka Selatan dan Merdeka Barat Estetik 29. Bunga Tahi Kotok

Tagetes patula Compositae

Medan Merdeka Selatan

Estetik

Sumber gambar : google.com

Aksesibilitas dan Sirkulasi

Jalan Medan Merdeka dapat diakses melalui Jalan M.H Thamrin, Jalan Majapahit, Jalan Veteran, Jalan Perwira, Jalan Pejambon dan Jalan Moch Ichwan Ridwan Rais (Gambar 10). Aksesibilitas dapat menggunakan kendaraan bermotor baik kendaraan pribadi ataupun kendaraan umum dan dengan berjalan kaki. Sirkulasi Jalan Medan Merdeka terbagi atas dua jalur kendaraan bermotor dan dua jalur untuk pejalan kaki (pedestrian). Kondisi sirkulasi Jalan Medan Merdeka cukup lancar dan kondisi jalan yang baik.

Lebar dan Panjang median jalan pada Jalan Medan Merdeka memiliki ukuran yang berbeda sehingga mempengaruhi akses ke dalam median jalan tersebut. Aksesibilitas ke taman pulau dan median jalan tidak semua tapak dapat diakses secara langsung. Akses ke dalam tapak hanya dapat dilalui oleh pejalan kaki untuk menyeberang, seperti pada Jalan Medan Merdeka Utara, dan Jalan Merdeka Selatan. Median jalan pada bagian barat ada yang digunakan sebagai shelter busway. Fungsi

19 lainnya hanya sebagai pembatas sehingga hanya terdapat sirkulasi primer yaitu sirkulasi kendaraan bermotor dan sirkulasi sekunder yaitu sirkulasi pejalan kaki di luar maupun di dalam tapak. Sirkulasi primer termasuk dalam kategori jalan protokol atau disebut juga sebagai jalan kolektor. Kondisi jalan dan median jalan dapat dilihat pada Gambar 11.

Visual

Masing-masing visual pada tapak memiliki karakter yang berbeda, hal tersebut dikarenakan perbedaan kondisi lingkungan sekitarnya. Visual pada tapak yang baik berada pada Medan Merdeka Barat dan Selatan karena memiliki sudut pandang yang lebih luas dan mengarah ke Patung Arjuna Wijaya dan Patung Thamrin. Secara keseluruhan tidak terdapat visual yang buruk pada tapak.

Fasilitas dan Utilitas

Umumnya fasilitas pada tapak tergantung dengan kondisi luas tapak masing- masing, pada umumnya fasilitas yang tersedia adalah penerangan jalan umum (PJU). Penanda atau marka untuk memberi tanda-tanda tertentu kepada pengguna jalan. Marka jalan pada tapak seperti tanda berhenti dan memutar juga lampu lalu lintas untuk kendaraan bermotor maupun manusia untuk menyeberang jalan. Utilitas dalam tapak merupakan jaringan listrik yang digunakan untuk PJU. Kondisi fasilitas dan utilitas pada tapak di Gambar 12.

20

21

Elemen Seni

Terdapat beberapa elemen seni pada tapak khususnya pada bagian Medan Merdeka Barat dan Selatan. Elemen seni tersebut ialah Patung Arjuna Wijaya, Patung Thamrin dan Gerombong. Elemen seni tersebut dibuat dengan material yang masiv berupa perunggu dan tanaman yang dibentuk menjadi elemen seni. Kondisi elemen seni cukup baik karena diletakkan pada posisi yang strategis sehingga memiliki visual yang baik. Fungsi dari elemen seni tersebut sebagai elemen estetika kota untuk menambah keindahan serta memanfaatkan median dan taman pulau sebagai media display. Keberadaan elemen seni di tapak belum dapat memberikan identitas dan karakter bagi kawasan setempat. Kondisi elemen seni pada tapak ada pada Gambar 13.

Sumber gambar: Dokumen pribadi

Gambar 12 Fasilitas dan utilitas pada tapak

Sumber gambar: Dokumen pribadi Gambar 13 Elemen seni pada tapak

22 Ga mbar 14 Kondisi umu m t apa k

23

Aspek Sosial Pengguna

Penguna tapak pada umumnya adalah karyawan yang bekerja di kawasan perkantoran di Jalan Medan Merdeka, pengguna melewati tapak untuk menyeberang dari satu arah ke arah yang lainnya. Penggunaan tapak yang cukup padat berada pada Jalan Medan Merdeka Barat dikarenakan dekat dengan halte busway dan letaknya berdekatan dengan area perkantoran, sedangkan untuk pengguna tapak pada area lainnya tergolong sepi karena merupakan area pemerintahan. Waktu penggunaan padat pada tapak dimulai pada pukul 08.00-10.00 dan 16.00-17.00 WIB dikarenakan waktu masuk bekerja dan waktu pulang bekerja. Selain pengguna di dalam tapak, ada juga pengguna di luar tapak seperti pengguna dengan kendaraan bermotor yang memanfaatkan tapak sebagai area berputar arah, pembatas jalan dan keamanan.

Pengelola

Tapak dikelola oleh Dinas Pemakaman dan Pertamanan DKI Jakarta. Pengelolaan terbagi atas Pengelolaan Jalur Hijau dan Keindahan Kota. Jalan Medan Merdeka Jakarta termasuk koridor hijau dengan pengelola oleh sub bidang Jalur Hijau. Pengelola mengharapkan fungsi dari taman pulau dan median jalan dapat dimaksimalkan. Dari segi vegetasi penanaman masih kurang ideal dan bentuk tajuk yang berantakan. Pengelolaan oleh sub bidang jalur hijau dilakukan pada tanaman pohon, semak, dan rumput agar tetap menampilkan fungsi fisik yang maksimal. Pengelolaan terhadap elemen seni pada tapak dikelola oleh sub bidang keindahan kota. Pengelola mengatakan penambahan elemen seni pada tapak perlu memperhatikan aspek lanskap pembentuknya dari lokasi tersebut. Fungsi dari elemen tersebut harus dapat menjadi penciri/identitas dan memperhatikan nilai monumentalitas bagi kawasannya, fungsi dari artwork

diharapkan tidak hanya menjadi elemen estetis tetapi juga, dapat menjadi fungsi mental map bagi penggunanya. Selain itu elemen tersebut juga memperhatikan keselamatan bagi pengguna jalan. Pengelola juga mengharapkan penggunaan material yang ramah lingkungan, tahan lama dan pengelolaan yang minimum.

Aspek Seni Hasil Wawancara Arsitek Lanskap dan Seniman

Untuk melakukan pendekatan seni maka dilakukan wawancara pada seniman dan arsitek lanskap untuk mengetahui persepsi terhadap artwork. Hasil dari wawancara diklasifikasikan berdasarkan aspek-aspek yang dapat mempengaruhi artwork terhadap suatu lanskap. Dalam wawancara ini dapat diketahui fungsi artwork dalam lanskap dan aspek-aspek yang perlu diperhatikan untuk membentuk monumentalitas sebuah artwork.

Prinsip artwork

Karya seni kini sudah tidak hanya ditampilkan dalam bangunan-bangunan/galeri tertutup, tetapi karya seni juga sudah dapat menjadi elemen pembentuk suatu lanskap kota. Penambahan elemen lanskap berupa artwork dapat memberi karakter pada ruang dan perlu memperhatikan aspek-aspek yang dapat meningkatkan sense of place suatu

24

Aspek-aspek legibilitas yang perlu diperhatikan menurut Porteous (1977):

1. Struktur (form): Dalam struktur perlu memperhatikan kontur atau perbedaan level, dengan perbedaan level dapat membuat karakter menjadi lebih kuat dibanding dengan yang datar. Bentuk yang dibuat merupakan poin yang penting karena dapat mejadi karakter yang imageable bagi suatu kawasan. Poin penting lainnya seperti tekstur, kecerahan dan kualitas penggunaan atribut yang kadang kurang imageable.

2. Visual: Visual berkaitan dengan titik pandang dimana peletakan atau posisi diletakkannya suatu elemen agar dapat terlihat jelas tanpa terhalangi oleh bangunan lainnya. Peletakan elemen juga harus memperhatikan sirkulasi agar dapat menarik perhatian.

3. Kegunaan dan simbolis: Penggunaan area dengan intensitas tinggi penting dalam

mental map. Penggunaan objek secara tunggal, jarak antar pengguna, aktivitas bersama dan fasilitas, tetapi penyimbolan mengacu pada aspek politik atau sejarah yang signifikan menjadi sangat penting. Dengan mengetahui kegunaan simbolisme agar sesuai dengan prinsip form follow function (Louis Sullivan, 1986).

Dalam penataan ruang perlu memperhatikan elemen didalamnya agar tidak membuat disorientasi terhadap ruang. Penambahan elemen berupa artwork dapat memberikan identitas pada ruang dan menjadi simbol bagi masing-masing lokasi. Menurut Arie Bastaman (2013) fungsi artwork dapat dilihat kedalam tiga aspek, fungsi pertama artwork dilihat secara skala terbagai atas skala kota, kawasan dan komunitas; fungsi artworks dilihat sebagai fungsi orientasi yaitu sebagai orientasi pembangunan suatu kota dan sebagai simbol suatu lokasi; fungsi ketiga artworks dilihat sebagai fungsi penanda yaitu sebagai penanda tempat dan penanda suasana. Dari ketiga fungsi tersebut dapat menciptakan elemen mental map bagi penggunanya.

Untuk menciptakan fungsi-fungsi tersebut maka penambahan elemen artwork pada ruang publik juga perlu memperhatikan aspek sosial. Menurut Tatang Ramadhan3 (2013) artwork yang baik memiliki nilai etik dan tidak terlalu jauh dari masyarakat sehingga masyarakat dapat mengapresiasi dengan baik. Fungsi sosial menurut Arie Bastaman merupakan fungsi yang dapat diapresiasi oleh masyarakat. Artwork juga sebaiknya mudah dibaca/tersirat dalam bentuk yang dapat dinikmati dan dapat dicermati sehingga memiliki makna simbolik.

Artwork sebagai Elemen Lanskap

Menurut Umardi Zain4 (2013) artwork merupakan bagian dari elemen pembentuk lanskap dan sebagai pengisi ruang. Artwork juga dapat menjadi aksen dalam suatu ruang. Sebagai elemen lanskap maka dalam membentuk suatu artwork perlu memperhatikan lingkungannya. Menurut Ketut Winata5 (2013) artwork pada ruang publik perlu mempertimbangkan lokasi peletakkannya, karena dapat menentukan pengertian/makna dalam bentuk simbolik. Artwork sebagai bagian dari elemen lanskap juga harus memiliki nilai harmonis terhadap fisik lingkungannya. Untuk itu maka diperlukan monumentalitas sebuah artwork terhadap lingkungannya.

Monumentalitas artwork

Arie Bastaman (2013) mengatakan bahwa untuk menciptakan karya seni (arsitektural) yang monumental perlu memperhatikan jarak pandang, dimensi

3

Sculpture artist contemporer

4

Arsitek Lanskap profesional (pemilik OemarDi Zain Landscape Consultant)

5

25 lingkungan, struktur, apakah keberadaan karya seni dapat menambah kekuatan kawasan atau tidak, bentuk dan siluet. Menurut Ketut Winata (2013) hal yang menjadi pertimbangan untuk menciptakan monumentalitas sebuah artwork lokasi, jarak yang sering dilihat dan apakah artwork tersebut dekat dengan masyarakat atau tidak. Pertimbangan tersebut dapat menentukan dimensi artwork terhadap lingkungannya. Selain itu kepekaan terhadap lingkungan juga diperlukan, membaca ruang dan mengetahui latar belakang suatu lokasi akan memperkuat monumentalitas sebuah

artwork. Selain fungsi sosial fungsi sebuah karya seni (arsitektur) juga dapat meningkatkan kualitas lingkungan, meningkatkan karakter kawasan, menjadi elemen

mental map dan memberi citra kawasan. Selain dimensi terhadap ruang material juga dapat memberikan dan menciptakan kesan monumentalitas terhadap artwork.

Material artwork

Material ruang luar sangat peka terhadap perubahan iklim. Pemilihan material yang tepat juga dapat memberikan karakter terhadap artwork. Karakter material dapat memperkuat konsep estetika menurut Arie Bastaman (2013). Material juga dapat menggunakan bahan alami seperti penggunaan tanaman untuk membentuk artwork. Karakter artwork dapat diciptakan menggunakan material yang memiliki tekstur atau memberikan warna pada artwork.

Artwork Medan Merdeka

Menurut Tatang Ramadhan (2013) peletakan artwork menjadi pertimbangan dengan memperhatikan tingkat sosial masyarakat pada suatu kawasan untuk menentukan simbol yang dihadirkan dalam bentuk artwork. Jenis seni seperti apa yang akan dihadirkan dilokasi tersebut apakah jenis seni realis, simbolik, suerealis, abstrak dan lain sebagainya. Jakarta sebagai ibukota negara memiliki dua wajah, apakah sebagai wajah budaya lokal atau wajah internasional yang menentukan peradaban suatu bangsa. Jakarta tidak hanya mewakili satu etnik, tetapi sebagai etalase suatu bangsa yang seharusnya sejajar dengan negara-negara lain.

Dokumen terkait