• Tidak ada hasil yang ditemukan

Komponen Sistem Jaringan Komunikasi Penyuluhan Melalui Cyber Extension

Komponen sistem jaringan komunikasi sangat berpengaruh terhadap keefektifan implementasi Cyber Extension. Komponen tersebut meliputi personil/orang, prosedur, data, perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

Personil

Personil adalah semua pihak yang bertanggung jawab dalam hal penyokong atau sponsor sistem informasi (system owner), pengguna sistem (system users), perancang sistem (system designer) dan pengembang sistem informasi (sistem development). Dalam implementasinya, Cyber Extension memiliki operator sistem sebagai perancang, penyokong, dan pengembang sistem serta pengguna sistem yang terdiri dari penyedia input (administrator dan penyuluh pusat), penerima output (penyuluh lapang), dan pengguna manual (mahasiswa dan petani).

Tabel 6. Personil sistem jaringan komunikasi Cyber Extension

No Peran Personil Identitas Jumlah (%)

1. Operator Sistem Jenis Kelamin Perempuan - Laki-laki 100 Umur 20-40 tahun 100 41-60 tahun - Pendidikan S1 100 S2 - S3 - 2. Penyedia Input Admin Jenis Kelamin Perempuan - Laki-laki 100 Umur 20-40 tahun 100 41-60 tahun - Pendidikan S1 100 S2 - S3 - Penyuluh Jenis Kelamin Perempuan 60 Laki-laki 40 Umur 20-40 tahun - 41-60 tahun 100 Pendidikan S1 40 S2 50 S3 10

Operator sistem yang berada di Cyber Extension bertugas sebagai perancang, pengembang, dan penanggung jawab dari isi yang ada di setiap konten website. Untuk

menjadi operator sistem, dipilih pegawai yang berlatar belakang pendidikan teknologi komputer agar dapat menjalankan tugas dengan baik.

Penyedia input dalam Cyber Extension dibagi menjadi dua yaitu penyuluh pertanian pusat dan pengolah materi. Penyuluh pertanian bertugas membuat materi-materi penyuluhan yang akan dipublikasi di Cyber Extension. Materi penyuluhan yang akan disajikan perlu diperhatikan kesederhanaan penyampaiannya agar mudah dimengerti oleh penerima informasi. Banyaknya sumber materi yang berasal dari hasil penelitian para ahli dan penyampaiannya tidak mudah dimengerti, maka penyuluh membutuhkan bantuan tim pengolah materi untuk menyempurnakan redaksi. Disamping itu, kurangnya pengetahuan penyuluh mengenai sistem informasi yang di Cyber Extension juga menjadi alasan dibutuhkannya tenaga tambahan yang bertugas untuk mengolah materi. Tenaga tambahan sebagai pengolah materi juga dikarenakan faktor usia dari penyuluh pertanian yang ada di pusat. Rata-rata usia penyuluh pusat adalah lebih dari 50 tahun. Memasuki usia ini cenderung sulit untuk mengikuti perkembangan teknologi. Sementara untuk mengelola materi di Cyber Extension dibutuhkan keterampilan mengoperasikan komputer yang mana terus mengalami perubahan sesuai perkembangan zaman serta pemahaman yang baik dalam mengakses internet.

Prosedur

Prosedur adalah sekumpulan aturan atau tahapan-tahapan untuk membuat, memakai, memproses dan mengolah sistem informasi ataupun hasil keluaran dari sistem informasi tersebut. Tugas dan tanggung jawab dari setiap personil adalah sebagai berikut 1. Operator Sistem

a. Merancang tampilan dan konten yang ada di dalam Cyber Extension

b. Merawat database Cyber Extension

c. Menetapkan dan merubah ID dan password administrator setiap level d. Memonitor materi masuk

e. Bertranggung jawab terhadap isi website Cyber Extension.

2. Penyedia input

a. Melakukan pengumpulan data dan informasi pertanian sebagai bahan untuk menyusun materi penyuluhan yang bersumber dari berbagai lembaga informasi b. Mengisi menu database penyuluhan masing-masing bidang

c. Mengisi menu gerbang nasional dan event

d. Menyeleksi materi penyuluhan dan berita kegiatan yang layak dipublikasikan e. Mempublikasikan materi penyuluhan dan berita kegiatan.

3. Penerima output

a. Menyeleksi materi spesifik lokalita dan gerbang daerah yang didapat dari penyuluh lapang binaan untuk dipublikasikan di Cyber Extension

b. Mensosialisasikan kepada penyuluh lapang binaan dan petani tentang materi-materi penyuluhan yang ada di Cyber Extension

4. Pengguna manual

Mengakses data baik materi penyuluhan maupun berita kegiatan. Data

Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas, dan transaksi yang tidak mempunyai makna dan tidak berpengaruh langsung secara langsung kepada pemakainya atau disebut juga sebagai sekumpulan fakta mentah dalam isolasi. Data-data yang diproses oleh Cyber Extension didapatkan dari berbagai sumber seperti buku, pengalaman penyuluh atau petani, serta penelitian yang dilakukan badan litbang yang

kemudian diproses menjadi materi penyuluhan yang mudah dipahami oleh semua kalangan pengguna.

Materi yang telah didapatkan dari lembaga penyedia materi diidentifikasi menurut masing-masing subsektor pertanian diantaranya adalah subsektor tanaman pangan, hortikultura, peternakan, perkebunan, dan pengelolaan lahan dan air (PLA). Pada masing-masing subsektor dibagi menjadi beberapa kriteria, yaitu :

1. Subsektor tanaman pangan

Pada subsektor tanaman pangan terdiri dari beberapa jenis tanaman pangan, yaitu : a. Padi : padi sawah, padi pasang surut, padi gogo

b. Serealia : jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau c. Umbi-umbian : ubi kayu, ubi jalar, garut, talas

2. Subsektor hortikultura

Pada subsektor hortikultura terdiri dari beberapa jenis hortikultura, yaitu : a. Tanaman hias : anggrek, melati, palem, sedap malam

b. Tanaman buah : durian, jeruk keprok/siam, mangga, manggis, melon, nanas, pisang, rambutan, salak, semangka

c. Tanaman biofarmaka : dringo, jahe, kencur, kunyit, lempuyang, lengkuas, temuireng, temukunci, temulawak

3. Subsektor perkebunan

Pada subsektor perkebunan terdiri dari beberapa jenis perkebunan, yaitu :

a. Tanaman rempah dan penyegar : aneka tanaman rempah dan penyegar, kakao, lada, teh, tembakau

b. Tanaman semusim : nilam, serat, tebu

c. Tanaman tahunan : jambu mete, jarak pagar, kapas, karet, kayu manis, kelapa, kelapa sawit, kemiri, kopi

Setelah jenis tanaman ditentukan kemudian isi informasi tersebut diklasifikasi kembali menjadi beberapa kriteria yaitu varietas, budidaya, hama penyakit, sarana produksi, panen dan pasca panen, pengolahan hasil, pemasaran, serta pembiayaan dan permodalan.

4. Subsektor peternakan

Pada subsektor peternakan terdiri dari beberapa jenis hewan ternak yaitu sapi potong, sapi perah, kambing, kerbau, ayam pedaging, ayam buras, itik pedaging, itik petelur, babi, burung puyuh, domba, dan kelinci. Setelah menentukan jenis hewan ternak, kemudian isi informasi tersebut diklasifikasikan kembali menjadi beberapa kriteria yaitu jenis bibit, kandang, kesehatan, panen dan pasca panen, pemasaran, dan sarana prasarana.

5. Subsektor Sumber Daya Manusia

Dalam subsektor ini, materi yang disajikan berisi tentang sumbedaya manusia pertanian yaitu penyuluh dan petani. Informasi yang disajikan berupa kegiatan kelembagaan petani, usahatani, serta kegiatan penyuluhan dan metode penyuluhan. 6. Subsektor Pengelolaan Lahan dan Air (PLA)

Pada subsektor pengelolaan lahan dan air terdiri dari beberapa kriteria, yaitu:

a. Air : kelembagaan, konservasi air, pengembangan sumber air, rehabilitaasi dan optimalisasi air.

b. Geofisika : gempa bumi dan tsunami

c. Iklim : iklim ekstrim, iklim pertanian, neraca air, potensi banjir, prakiraan hujan bulanan, prakiraan musim, rata-rata klimatologi.

d. Lahan : konservasi, optimalisasi lahan, pengendalian, dan reklamasi.

e. Perluasan areal : peernakan, hortikultura, tanaman pangan, dan perkebunan. Materi-materi penyuluhan yang akan dipublikasikan banyak yang masih perlu melalui proses penterjemahan. Kegiatan yang dilakukan dalam menterjemah materi penyuluhan yaitu kegiatan menterjemah bahasa ilmiah menjadi bahasa ilmiah popular berupa penyederhanaan bahan tulisan teknis dan rinci tanpa menghilangkan inti informasi atau gagasan yang akan disampaikan. Materi yang disampaikan harus sederhana agar mudah dimengerti oleh penerima informasi yang mana penerima materi tersebut akan menciptakan respon emosional positif secara tidak langsung. Untuk itu diperlukan seni dan gaya bahasa tersendiri untuk mengolah sebuah bahan tulisan menjadi menarik dan mudah dipahami oleh pembaca.

Materi penyuluhan yang dibuat oleh penyedia input merupakan konstruksi dari sebuah fakta yang menghasilkan sebuah berita atau materi penyuluhan. Secara teoritis ada banyak sekali ukuran dalam menilai sebuah berita atau naskah materi, namun secara umum ukuran tersebut hanya dibagi menjadi dua, yaitu penting dan menarik serta seberapa penting dan menarikkah suatu peristiwa layak untuk dijadikan berita. Untuk mempertimbangkan hal tersebut dibutuhkan nilai-nilai sebagai pertimbangan untuk menentukan suatu peristiwa dan penelitian layak dijadikan berita atau naskah materi penyuluhan. Dalam jurnalistik nilai-nilai tersebut dapat disebut dengan News Value (nilai berita). Maka itu, untuk menghasilkan news value yang tinggi diperlukan pelatihan jurnalistik kepada tim pengolah materi yang kemudian akan menggugah minat pembaca untuk membaca materi penyuluhan yang telah dibuat.

Perangkat lunak (software)

Perangkat lunak atau Software adalah sekumpulan instruksi-instruksi atau perintah-perintah yang memungkinkan perangkat keras bisa digunakan untuk memproses data, atau sering disebut sebagai program. Cyber Extension dibangun dengan menggunakan pemrograman berbasis web Drupal. Drupal adalah sebuah software yang bisaa digunakan untuk membuat aplikasi berbasis web (CMS) yang dibuat dalam bahasa PHP yang bisa didapatkan secara gratis dan telah banyak digunakan untuk kepentingan pribadi hingga perusahaan, bahkan telah digunakan untuk kepentingan bisnis dan knowledge management. Versi Drupal yang digunakan untuk pemrograman Cyber Extension adalah versi 7.

Drupal versi 7 mempunyai performa kerja yang mampu bersinergi dengan database, seperti SQL query cleansing, multi-site table, name prefixing, dan generating proper

SQL queries. Drupal 7 mempermudah seorang programmer untuk membangun aplikasi web, karena pada Drupal 7 telah memungkinkan pembuat untuk tidak menuliskan script SQL sebagai text strings. Dengan menggunakan PHP data objek untuk menggambarkan bentuk database secara fisikal.

Drupal memiliki kelebihan disbanding CMS lainnya, diantaranya adalah kemudahan pemakaiannya karena Drupal adalah sebuah open source yang didapatkan secara gratis. Proses instalasi yang mudah serta template yang bisa dirubah-rubah atau menggunakan template sendiri juga menjadi keunggulan Drupal yang akhirnya dipilih sebagai software pendukung Cyber Extension. Sayangnya untuk plugin pada Drupal tidak banyak seperti halnya joomla. Plugin dibutuhkan untuk menambahkan aksesoris atau program tambahan guna menambahkan fungsi dari program utama. Drupal sendiri tidak begitu banyak penggunanya di Indonesia.

Modulasi yang terdapat di dalam Drupal sangat menunjang untuk melakukan pengembangan website. Sebelum dilakukan pengembangan tersebut akan lebih baik jika dievaluasi terlebih dahulu mengenai aktivitas setiap konten yang disajikan. Data mengenai aktivitas website dapat dilihat dari statistik pengunjung website, akan tetapi hingga saat ini Cyber Extension belum memasukkan aplikasi tersebut.

Perangkat keras (hardware)

Perangkat keras atau Hardware adalah mencakup piranti-piranti fisik seperti komputer, printer, monitor, harddisk, dan lain-lain. Perangkat keras yang digunakan untuk mendukung sistem Cyber Extension terdiri dari 7 monitor HP LE1852w, 7 CPU HP 2210, dan 2 Acer. Server yang digunakan berjumlah 5 dengan masing-masing berkapasitas 1 terabyte (2 terabyte untuk sistem, 3 terabyte untuk backup).

Perangkat keras yang digunakan untuk mendukung sistem Cyber Extension dinilai mumpuni dan memadai. Hanya saja server yang ada perlu ditambah karena sumberdaya data yang semakin banyak memerlukan ruang penyimpanan yang lebih besar. Dalam mensiasatinya, Cyber Extension juga dibuat dalam bentik aplikasi offline, dimana kebutuhan akan data dan informasi bisa di download secara periodik, sehingga jika terjadi masalah di pusat, Cyber Extension tidak terkena dampaknya.

Strategi Pengembangan dengan Analisis Kekuatan Medan Identifikasi Faktor Pendorong dan Faktor Penghambat

Faktor pendorong dan penghambat dalam implementasi Cyber Extension perlu dilakukan identifikasi untuk melakukan perancangan rencara perubahan. Faktor pendorong dan penghambat bersumber dari internal dan eksternal. Faktor pendorong adalah perpaduan antara kekuatan dan peluang, sedangkan faktor penghambat adalah perpaduan dari kelemahan dan ancaman yang ada di dalam Cyber Extension.

Identifikasi faktor pendorong dan faktor penghambat digunakan sebagai dasar penyusunan strategi pengembangan implementasi Cyber Extension. Informasi pertanian merupakan salah satu faktor yang paling penting dalam produksi dan dapat mendorong ke arah pembangunan yang diharapkan. Informasi pertanian merupakan aplikasi pengetahuan yang terbaik yang akan mendorong dan akan menciptakan peluang untuk pembangunan dan pengurangan kemiskinan.integrasi yang efektif antara TIK dan sektor pertanian akan menuju pada pertanian berkelanjutan melalui penyiapan informasi pertanian yang tepat waktu dan relevan, yang dapat memberikan informasi yang tepat kepada petani dalam proses pengambilan keputusan berusahatani untuk meningkatkan produktivitasnya. TIK dapat memperbaiki aksesibilitas petani dengan cepat terhadap informasi pasar, input produksi, tren konsumen yang secara positif berdampak pada kualitas dan kuantitas produksi mereka.

FAKTOR PENDORONG FAKTOR PENGHAMBAT Kemampuan masyarakat

dalam mengakses informasi akan meningkat

Sarana dan prasarana akses terbatas

Akses petani terhadap informasi pertanian lebih mudah

Terbatasnya kemampuan

kapasitas SDM dalam aplikasi TIK Terlaksananya kegiatan pengembangan, pengelolaan, dan pemanfaatan informasi pertanian Kultur mendokumentasi

informasi/data tidak lazim

Kemampuan teknologi dan sosial meningkat

Sulit membangun pondasi bagi masyarakat tentang pengetahuan yang informatif Semua stakeholders dapat

berperan secara sinergis dan saling melengkapi

Rendahnya pemahaman dan awareness masyarakat akan potensi TIK

Produksi pertanian dan peternakan akan meningkat karena dapat memperoleh informasi teknis dari lembaga-lembaga riset melalui internet

Ketertinggalan dalam

persaingan global

Gambar 4. Faktor pendorong dan faktor penghambat Cyber Extension

Implementasi Cyber Extension dapat meningkatkan akses masyarakat terhadap informasi. Sementara pemanfaatan TIK dalam pembangunan pertanian berkelanjutan membutuhkan proses pendidikan dan peningkatan kapasitas karena masih erdapat kesenjangan secara teknis maupun keterampilan dalam bisnis secara elektronik. Membangun sebuah masa deapan elektronis berwawasan TIK yang berkelanjutan memerlukan strategi dan program untuk menyiapkan petani dengan kompetensi TIK. Hal ini bermanfaat untuk mendukung perdagangan dan kewirausahaan, sehingga pemerintah dapat meningkatkan kapasitas petani untuk berperan serta dan bermanfaat bagi tiap pertumbuhan ekonomi. Dengan mengimplementasikan Cyber Extension dalam pembangunan pertanian berkelanjutan melalui peningkatan fungsi sistem pengetahuan dan informasi pertanian dan peningkatan kapasitas petani, maka petani akan berfikir dengan cara yang berbeda, berkomunikasi secara berbeda, dan mengerjakan bisnisnya secara berbeda.

Penilaian Faktor

Analisis ini dilakukan dengan mengidentifikasi faktor pendorong dan penghambat untuk merancang perencanaan perubahan. Setelah faktor pendorong dan penghambat diidentifikasi maka selanjutnya diadakan penilaian terhadap faktor-faktor tersebut. Penilaian dilakukan dalam rangka mengetahui dan menentukan faktor-faktor mana yang lebih urgent dengan cara membandingkan setiap faktor dengan faktor-faktor lain. Hasil

penilaian terhadap faktor-faktor akan menghasilkan Nilai Urgensi Faktor (NU) dan Bobot Faktor (BF). NU dan BF ditentukan dengan teknik komparasi.

Gambar 5. Diagram Kekuatan Medan

Berdasarkan penilaian dengan analisis kekuatan medan, Cyber Extension memiliki faktor pendorong berupa kekuatan yang menyatakan bahwa Cyber Extension mendukung terlaksananya kegiatan pengembangan, pengelolaan, dan pemanfaatan informasi pertanian. Dengan kekuatan yang dimiliki tersebut pula, Cyber Extension berpeluang untuk meningkatkan produksi pertanian dan peternakan karena dapat memperoleh informasi teknis dari lembaga-lembaga riset melalui internet.

Selain faktor pendorong, ada pula faktor penghambat yang dinilai menggunakan analisis kekuatan medan. Setelah diidentifikasi dan dilakukan penilaian, disimpulkan bahwa sarana dan prasarana akses yang terbatas menjadi hambatan terbesar dalam implementasi Cyber Extension. Dengan hambatan yang ada dapat menimbulkan ancaman seperti ketertinggalan pertanian Indonesia dalam persaingan global.

Berdasarkan penilaian yang dilakukan terhadap setiap faktor, didapatkan hasil jumlah TNB faktor pendorong lebih besar dibandingkan jumlah TNB faktor penghambat yaitu sebesar 5,07. Hasil penilaian tersebut menghasilkan perumusan tujuan, sasaran, dan kinerja.

Tabel 7. Sasaran dan kinerja Cyber Extension

TUJUAN SASARAN INDIKATOR

KINERJA SEKARANG YANG AKAN DATANG 6 bulan 12 bulan Efektivitas penyuluhan melalui Cyber Extension Meningkatkan efektivitas setiap komponen sistem informasi dalam implementasi Cyber Extension - Memiliki perangkat pribadi untuk mengakses 52% 74% 100% -Tampilan konten lebih sederhana namun tetap menarik 42,8% 68% 100% -Setiap stakeholder

berperan secara sinergis dan saling melengkapi 42,8% 70% 100% -Menjadi one stop website penyuluhan pertanian 38,1% 60% 100% -Penggunaan yang fleksibel 42,8% 68% 100%

Tujuan dari perancangan pengembangan ini adalah meningkatkan efektivitas penyuluhan melalui Cyber Extension. Untuk mencapai efektivitas tersebut ada beberapa sasaran yang terlebih dahulu harus ditingkatkan pula efektivitasnya, yaitu setiap komponen sistem informasi yang terlibat dalam implementasi Cyber Extension. Tujuan dinilai terwujud jika indikatornya sudah sesuai sasararan, seperti :

1. Memiliki perangkat pribadi untuk mengakses

2. Tampilan konten lebih sederhana namun tetap menarik

3. Setiap stakeholder berperan secara sinergis dan saling melengkapi 4. Cyber Extension menjadi one stop website penyuluhan pertanian 5. Penggunaanya fleksibel.

Dari penjelasan tabel 3 diketahui bahwa rata-rata kinerja dari indikator yang ada untuk mencapai tujuan denan sasaran yang tepat masih dibawah 50 persen. Hal ini sudah pasti akan menghambat pencapaian tujuan. Dengan perumusan tujuan yang telah dilakukan, idealnya kinerja menjadi meningkat sebesar 20 sampai 30 persen dalam kurun waktu 6 bulan. Dengan begitu tujuan akan tercapai di bulan ke 12.

Penyusunan Strategi

Penyusunan strategi diarahkan pada optimalisasi pendorong kunci untuk mengatasi atau perbaikan pengahambat kunci guna pecapaian sasaran dan kinerja yang telah ditetapkan. Perumusan strategi dapat dilihat pada tabel 8 berikut.

Tabel 8. Perumusan strategi pengembangan Cyber Extension

PENDORONG KUNCI PENGHAMBAT KUNCI RUMUSAN STRATEGI . Terlaksananya kegiatan pengembangan, pengelolaan, dan pemanfaatan informasi pertanian .

Rendahnya pemahaman dan

awareness masyarakat akan potensi TIK

Operator sistem dengan penyedia input

bekerjasama dalam memberikan sosialisasi berupa pelatihan

Akses petani terhadap informasi pertanian lebih mudah

.

Sarana dan prasarana akses terbatas Mensosialisasikan kemudahan dan keuntungan mengakses informasi melalui internet

Produksi pertanian dan peternakan akan meningkat karena dapat memperoleh informasi teknis dari lembaga-lembaga riset melalui internet

.

Terbatasnya kemampuan kapasitas SDM dalam aplikasi TIK

Memberikan pelatihan jurnalistik sebagai penunjang untuk mengelola materi penyuluhan agar menghasilkan news value yang tinggi . Semua stakeholders dapat

berperan secara sinergis dan saling melengkapi

Ketertinggalan dalam persaingan global

Memperluas ruang gerak pengguna

Perumusan strategi di atas dilakukan dengan memperhatikan tingkat kecocokan kombinasi antara pendorong dan penghambat kunci dengan sasaran dan kinerja yang akan ditingkatkan.

Penetapan Strategi Terpilih

Dari rumusan strategi yang ada dipilah kembali sesuai tingkat urgensinya. Tabel 9 berikut memaparkan penetapan strategi terpilih.

Tabel 9. Penetapan strategi pengembangan terpilih

No Alternatif Strategi Efektivitas Efisiensi Kemudahan Total Keterangan 1 Operator sistem

dengan penyedia input bekerjasama dalam memberikan sosialisasi berupa pelatihan

5 4 3 12

2 Memperluas ruang

gerak pengguna 5 5 4 14 TERPILIH

Berdasarkan pengamatan dan wawancara yang telah dilakukan dengan beberapa responden, didapatkan 2 alternatif strategi yang dinilai mendesak namun relevan. Didapatkan, operator sistem dengan penyedia input harus bekerja sama dalam memberikan sosialisasi berupa pelatihan, dengan total nilai 12. Sementara memperluas ruang gerak pengguna mendapatkan total nilai 14. Alternatif strategi yang telah dipilih sesuai tingkat urgensinya kemudian dinilai berdasarkan efektivitas, efisiensi, serta kemudahan implementasinya. Alternatif ke 2 yaitu memperluas ruang gerak pengguna, dengan total nilai 14 dipilih sebagai alternatif yang lebih efektif, efisien dan mudah untuk diimplementasikan.

Metode penyuluhan yang digunakan dalam Cyber Extension adalah metode penyuluhan masal karena media penyuluhan yang digunakan adalah internet sehingga jumlah dan identitas massa tidak dapat diketahui. Selain itu dengan metode penyuluhan

Cyber Extension juga lebih mengefisienkan tenaga, waktu, dan biaya dibanding metode penyuluhan secara individual.

Metode penyuluhan secara masal merupakan bentuk komunikasi searah. Namun seiring dengan kemajuan informasi teknologi sebaiknya bentuk komunikasi ini diubah menjadi dua arah, yaitu dengan mempeluas ruang gerak pengguna.

Penyusunan Rencana Pengembangan

Penyusunan rencana pengembangan Cyber Extension dapat dilihat dalam tabel 10 berikut.

Tabel 10. Penyusunan rencana pengembangan Cyber Extension

TUJUAN SASARAN STRATEGI KEGIATAN

PENGEMBANGAN Efektivitas sistem Cyber Extension sebagai sumber informasi agribisnis Meningkatkan efektivitas setiap komponen sistem informasi dalam implementasi Cyber Extension Memperluas ruang gerak pengguna 1.Menambahkan konten “ruang diskusi” . 2. Membuat Cyber Extension versi mobile

. 3. Memilih layanan host internet yang ramah

bandwidth

. 4. Sosialisasi penggunaan

Dengan tujuan meningkatkan efektivitas sistem Cyber Extension sebagai sumber informasi agribisnis, telah ditentukan sasaran dengan meningkatkan efektivitas setiap komponen sistem informasi dalam implementasi Cyber Extension. Strategi yang dipilih adalah memperluas ruang gerak pengguna. Perluasan ruang gerak pengguna ini dapat dilakukan dengan memberikan kebijakan berupa menambahkan konten “ruang diskusi”. Dengan begitu setiap pengguna dapat berdiskusi seputar penyuluhan pertanian dan informasi-informasi pertanian seperti kabar pasar. Penambahan konten “ruang diskusi”

memerlukan moderasi lebih karena diharapkan akan menjadi tempat berkumpulnya para pelaku pertanian yang ingin berdiskusi dengan menyajikan solusi-solusi terbaik atas pertanyaan para pengunjung.

Melalui konten “ruang diskusi”, setiap pengunjung mulai dari petani hingga peneliti

dengan mudah dapat melontarkan sebuah pertanyaan mengenai informasi pertanian yang ingin diketahui. Setiap pertanyaan yang diajukan akan dikelompokkan melalui pemberian tag atau label. Sepanjang pertanyaan yang dilontarkan belum pernah diajukan oleh orang lain, tag sesuai dengan topic yang dipilih, maka pertanyaan akan tampil di daftar kelompok pertanyaan yang belum terjawab.

Keuntungan bagi para penanya adalah setiap permasalahan akan mendapatkan solusi, tip, dan trik pemecahan yang berbeda-beda dari para penjawab. Jawaban juga akan mendapatkan voting. Semakin tinggi jawaban serupa yang diperoleh, maka kemungkinan besar untuk solusi itulah yang paling baik untuk diaplikasikan. Bagi para penyuluh yang sering memberikan jawaban, maka Cyber Extension akan memberikan peringkat reputasi.

Konten “ruang diskusi” ini dapat menyajikan pertanyaan dan jawaban lengkap

karena telah ada di dalam database. Kemungkinan besar, pengunjung akan menemukan jawaban yang diperlukan tanpa perlu melontarkan pertanyaan lagi. Pencarian dan penelusuran pertanyaan juga sangat mudah karena adanya tag dan fitur pencarian.

Ruang gerak akan menjadi lebih luas jika pengguna dapat leluasa mengakses Cyber Extension. Dewasa ini penggunaan smart phone lebih banyak dibandingkan dengan perangkat lain seperti komputer atau laptop. Fenomena ini dapat menjadi acuan untuk

dilakukan pengembangan dengan membuat Cyber Extension versi mobile. Dengan versi

mobile penggunaan akan lebih mudah dan spesifik. Versi mobile juga dapat menghemat data sebesar 20 hingga 30 persen. Untuk meningkatkan animo pengguna, Cyber

Dokumen terkait