• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum

Pada tanggal 20 Agustus 1746, bertempat di Batavia merupakan awal berdirinya lembaga pegadaian di Indonesia. Pemerintah kolonial Belanda mendirikan Bank Van Leening, lembaga keuangan yang memberikan kredit dengan sistem gadai. Pegadaian adalah monopoli Pemerintah, pada tanggal 1 April 1901 didirikan lembaga Pegadaian Negara pertama di Sukabumi, Jawa Barat. Maka pada tanggal 1 April diperingati sebagai hari ulang tahun PT Pegadaian (Persero).

Pegadaian telah mengalami beberapa pergantian status, mulai dari Perusahaan Negara (PN) pada 1 Januari 1961. Perubahan status kedua adalah Perusahaan Jawatan (PERJAN) dan perubahan status ketiga sebagai dasar hukum status Perusahaan Umum (PERUM), status PERUM bertahan sampai tahun 2011. Hingga pada 13 Desember 2011 Pemerintah mengeluarkan PP nomor 51 tahun 2011 yang menandakan perubahan status badan hukum Pegadaian menjadi Perusahaan Persero (Persero). Dan berdasarkan Akta Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian tanggal 1 April 2012 telah disahkan Badan Hukum Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian (Persero). Jejak langkah selengkapnya terdapat pada lampiran 1.

Perubahan banyak dialami oleh PT Pegadaian (Persero) untuk lebih meningkatkan kualitas dan pencitraan pada masyarakat, salah satunya kini pegadaian pun melakukan perubahan logo perusahaan yang menggunakan citra tiga deret bentuk lingkaran berwarna hijau. Citra dari perusahaan pegadaian dengan dominan berwarna hijau melambangkan keteduhan sebagaimana pelayanan Pegadaian yang selalu dapat memberikan keteduhan dalam proses pelayanan kepada masyarakat umum. Hal ini juga sesuai dengan moto perusahaan

Visi dan Misi

Visi PT Pegadaian (Persero) adalah sebagai solusi bisnis terpadu terutama berbasis gadai yang selalu menjadi market leader dan mikro berbasis fidusia selalu menjadi yang terbaik untuk masyarakat.

Misi PT Pegadaian (Persero) adalah memberikan pembiayaan yang tercepat termudah, aman dan selalu memberikan pembinaan terhadap usaha golongan menengah ke bawah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Memastikan pemerataan pelayanan dan infrastuktur yang memberikan kemudahan dan kenyamanan di seluruh Pegadaian dalam mempersiapkan diri menjadi pemain regional dan tetap menjadi pilihan utama masyarakat. Dan membantu pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat golongan menengah ke bawah dan melaksanakan usaha lain dalam rangka optimalisasi sumber daya perusahan.

Budaya Perusahaan

Budaya kerja PT Pegadaian (Persero) disimbolkan dari kata INTAN, yang merupakan singkatan dari I untuk inovatif, berupaya melakukan penyempurnaan nilai tambah dan tanggapan terhadap perubahan. N untuk nilai moral tinggi, memahami dan mematuhi ajaran agama masing-masing serta etika perusahaan. T untuk terampil, mengetahui dan memahami tugas yang diemban serta selalu belajar dengan penuh tanggung jawab. A untuk adi layanan, memberikan layanan yang dapat memuaskan orang lain dan fokus pada privacy. N untuk nuansa citra, senantiasa peduli dan menjaga nama baik serta reputasi perusahaan.

Bidang Usaha

Bidang usaha yang dilakukan PT Pegadaian (Persero) meliputi bisnis inti dan bisnis non inti. Adapun bisnis inti PT Pegadaian (Persero) terdiri dari:

1. Pegadaian KCA (Kredit Cepat Aman)

Pegadaian KCA adalah pinjaman berdasarkan hukum gadai dengan prosedur pelayanan yang mudah, cepat dan aman. Barang jaminan yang menjadi agunan sepeti perhiasan emas, kendaraan bermotor, alat elektronik dan alat rumah tangga lainnya. Kredit yang diberikan mulai Rp 50.000 sampai dengan Rp 200.000.000 dengan pengenaan sewa modal maksimum 1,15% per 15 hari dengan jangka waktu kredit maksimum 4 bulan dan dapat dilunasi sewaktu- waktu selama masa pinjaman.

2. Pegadaian Rahn

Pegadaian Rahn adalah produk jasa gadai yang berlandaskan pada prinsip- prinsip syariah dengan mengacu pada sistem administrasi modern. Tarif Ijaroh dikenakan sebesar Rp80-Rp90 per sepuluh hari masa penyimpanan untuk setiap kelipatan Rp 10.000 dari taksiran barang jaminan yang dititipkan.

PT Pegadaian (Persero) mengembangkan bisnis non inti dengan kegiatan usaha yang luas. Beberapa bisnis non inti pegadaian yaitu pegadaian jasa taksiran, pegadaian jasa titipan, pegadaian kreasi, pegadaian krasida, pegadaian kresna, pegadaian kremada, pegadaian krista, jasa lelang dan pegadaian MULIA.

Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah pola tentang hubungan antara berbagai komponen, sehingga dapat mencapai sasaran secara efektif . Pada pola organisasi

memberikan kerangka yang menghubungkan wewenang karena struktur merupakan penghubung antar posisi para anggota organisasi. Tiap anggota organisasi mempunyai wewenang yang harus dipertanggungjawabkan secara baik. Struktur organisasi PT Pegadaian (Persero) dapat dilihat pada Gambar 2.

Perkembangan Keuangan

Laporan keuangan suatu perusahaan sangat dibutuhkan untuk mengetahui perkembangan usaha dari tahun ke tahun dibantu dengan menggunakan analisis trend. Dalam laporan keuangan dengan menggunakan analisis trend dapat dilihat pergerakan pos-pos jika dibandingkan dengan pos yang sama pada tahun dasar. Analisis ini dapat memberikan gambaran tentang kecenderungan yang terjadi pada pos keuangan.

Pada penelitian ini, periode pengamatan adalah lima tahun, yaitu tahun 2008-2012. Data laporan keuangan lengkapnya baik neraca dan laporan laba rugi dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 terlampir pada lampiran 2 dan lampiran 3. Analisis trend adalah alat analisa pendukung yang dijadikan dasar analisis kinerja yang dihasilkan dalam analisis rasio (likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan profitabilitas). Sehingga komponen yang ada dalam analisis trend

Direktur Bisnis II JM Bisnis Gadai JM Bisnis Emas Direktur Bisnis III JM Bisnis Properti JM Pemasara n Direktur Keuangan JM Tresuri JM Akuntansi JM Manajemen Risiko Direktur Bisnis I JM Bisnis Fidusia JM Bisnis Syariah Direktur Umum dan SDM JM Pengelolaan SDM JM Hubungan Industrial JM Pendidikan dan Pelatihan JM Logistik Dewan Pengawas Direktur Utama Kepala Satuan Pengawas Intern Sekretaris Perusahaan Pemimpin Wilayah

Gambar 2 Struktur Organisasi PT Pegadaian (Persero) (Sumber: http\\www.pegadaian.co.id)

adalah komponen yang digunakan dalam analisis rasio, yaitu neraca dan laporan laba rugi.

Perkembangan Neraca

Dilihat dari neraca PT Pegadaian (Persero), pendanaan perusahaan banyak dibiayai oleh hutang dibandingkan dengan modal sendiri (ekuitas). Komponen hutang yang ada pada perusahaan meliputi pinjaman bank, pinjaman medium term notes, pinjaman obligasi, pinjaman lainnya, hutang kepada rekanan, hutang kepada nasabah, hutang pajak, biaya yang masih harus dibayar, pendapatan diterima di muka dan hutang lancar lainnya. Sedangkan komponen hutang tidak lancar meliputi pinjaman obligasi setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun, pinjaman dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah, pendapatan ditangguhkan, kewajiban estimasi untuk imbalan kerja. Dan komponen modal sendiri (ekuitas) pada perusahaan terdiri dari modal awal, penyertaan modal pemerintah dan saldo laba. Hasil perhitungan analisis trend terhadap neraca dapat dilihat pada Lampiran 4.

Analisis trend terhadap laporan neraca dilakukan terhadap komponen- komponen yang digunakan untuk memberikan informasi tentang arah kemana perusahaan akan bergerak serta melihat kondisi keuangan perusahaan, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Kondisi keuangan jangka pendek digunakan untuk menilai likuiditas perusahaan, yaitu liabilitas lancar dan aset lancar. Sementara, pada kondisi keuangan jangka panjang dilihat dari komponen yang digunakan untuk menilai solvabilitas perusahaan, yaitu hutang, aset dan modal. Gambar perkembangan komponen likuiditas terdapat pada Gambar 3.

2008 2009 2010 2011 2012 Aset Lancar 100 148.41 190.62 248.08 277.34 Liabilitas Lancar 100 149.91 210.88 269.44 285.14 0 50 100 150 200 250 300 P e rs e n ta se

Analisis Trend Terhadap Neraca

Gambar 3 Perkembangan komponen likuiditas terhadap neraca PT Pegadaian (Persero) periode 2008 – 2012

Pada Gambar 3, terlihat bahwa analisa trend dengan menggunakan tahun dasar terhadap komponen-komponen neraca yang digunakan untuk melihat likuiditas pada perusahaan, aset lancar cenderung mengalami peningkatan, namun tidak begitu signifikan. Peningkatan yang paling besar terjadi pada tahun 2012 yaitu sebesar 277,34% dimana peningkatan ini disebabkan oleh kas dan bank, uang muka, pajak dibayar di muka, pinjaman yang diberikan, piutang lainnya,

persediaan, pendapatan yang masih harus diterima dan beban dibayar di muka. Pada tahun 2012 dapat dilihat jumlah kenaikan yang terbesar terjadi pada pinjaman yang diberikan, hal ini sesuai dengan usaha PT Pegadaian (Persero) untuk turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Terlihat pada tahun 2008-2012, hutang lancar cenderung mengalami peningkatan yang signifikan selama 5 tahun terakhir. Peningkatan terbesar terjadi pada tahun 2011 dan 2012 yaitu masing-masing sebesar 142,61% dan sebesar 159,52%. Peningkatan ini terjadi karena pinjaman bank yang setiap tahunnya terus meningkat, beberapa bank yang terlibat dalam pinjaman modal kerja adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT BRI (Persero) Tbk, PT Bank BNI (Persero) Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Syariah Mandiri Tbk, PT Bank Permata Tbk, PT Bank DKI Syariah dan PT Bank Permata Syariah. Dilihat hutang pajak perusahaan juga mengalami peningkatan yang begitu besar terjadi pada tahun 2011 dan 2012.

Berdasarkan analisis trend dengan menggunakan tahun dasar terhadap

komponen-komponen dalam neraca yang mencerminkan solvabilitas perusahaan menunjukkan kecenderungan yang meningkat dalam dua tahun terakhir. Solvabilitias digunakan untuk membayar utang salah satunya pada utang jangka panjang. Komponen aset tidak lancar dalam analisis trend terhadap neraca adalah piutang kepada pihak-pihak berelasi, aset pajak tangguhan, aset tetap dan aset lainnya. Terlihat aset lainnya tahun 2010 mengalami kenaikan karena perusahaan terus menambah jaringan usaha sehingga menambah sejumlah kantor cabang unit pelayanan cabang di seluruh wilayah operasi Perusahaan. Gambar perkembangan komponen solvabilitas dan ekuitas terhadap neraca terdapat pada Gambar 4.

2008 2009 2010 2011 2012

Aset Tidak Lancar 100 115.59 138.25 142.61 159.52 Liabilitas Tidak Lancar 100 153.7 138.84 196.82 230.67

Ekuitas 100 130.63 169.56 209.69 276.33 100 120 140 160 180 200 220 240 260 280 300 P e rs e nt a se

Gambar 4 Perkembangan komponen solvabilitas dan ekuitas terhadap neraca PT Pegadaian (Persero) periode 2008-2012

Berdasarkan gambar 4, terlihat peningkatan terbesar terjadi pada komponen aset tidak lancar tahun 2011 dan 2012 yang meningkat masing-masing sebesar 142,61% dan 159,52% dari tahun dasarnya. Untuk hutang (liabilitas) tidak lancar terjadi penurunan sebesar 138,84% dari tahun sebelumnya yang mencapai persentase 153,7% dan terjadi kenaikan kembali pada tahun 2011 dan 2012 sebesar 196,82% dan 230,67%. Kenaikan ini dikarenakan pada tahun 2011 terdapat pinjaman medium term notes yang mencapai jumlah tinggi. Sedangkan

peningkatan komponen modal sendiri (ekuitas) lebih disebabkan karena peningkatan saldo laba baik yang ditentukan penggunaanya maupun yang belum ditentukan penggunaanya. Selama dalam jangka waktu lima tahun yaitu 2008- 2012, perusahaan terus mengalami pertambahan persediaan dalam aset lancar yang merupakan persediaan emas MULIA. Perusahaan tidak memperhitungkan penyisihan atau penghapusan persediaan rusak atau usang dan tidak ada persediaan yang dijaminkan. Dapat dilihat analisis trend jumlah aset tidak lancar dan ekuitas mengalami kecenderungan meningkat terutama pada tahun 2011 dan 2012 namun hutang tidak lancar mengalami penurunan pada tahun 2010, hal ini disebabkan oleh menurunnya pinjaman obligasi - setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun.

Perkembangan Rugi Laba

Dalam perkembangan rugi laba perusahaan terhadap analisis trend dilakukan pada komponen-komponen yang digunakan untuk melihat kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Komponen-komponen tersebut adalah pendapatan usaha, beban usaha, laba usaha, laba sebelum pajak dan laba bersih. Hasil perhitungan analisis trend terhadap laporan laba rugi dapat dilihat pada Lampiran 5. Dan Gambar perkembangan analisis trend terhadap laporan rugi laba terdapat pada Gambar 5.

2008 2009 2010 2011 2 Pendapatan Usaha 100 137.07 183.52 225.24 26 Beban Usaha 100 144.15 187.09 228.46 25 Laba Usaha 100 120.7 175.27 217.8 27 Laba Sebelum Pajak 100 123.86 179.39 222.17 28

100 130 160 190 220 250 280 310 Pe rs e n ta se (%)

Dokumen terkait