• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tipe Gejala

Tanaman melon yang diinokulasi mulai menunjukkan gejala pada saat tujuh hari setelah inokulasi. Gejala infeksi virus kuning pada melon diawali dengan terbentuknya bintik-bintik kuning pada daun, gejala selanjutnya berupa mosaik yang jelas serta daun mengulung ke bawah. Pada gejala lanjut tanaman mengalami keriting dan kerdil (Gambar 5). Pada beberapa genotipe urutan gejala bisa berbeda tergantung ketahanan dari masing-masing genotipe.

Gejala infeksi virus yang ditularkan lewat kutu kebul (Begomovirus) pada tanaman lain juga dilaporkan memiliki kemiripan, pada tanaman cabe gejala diawali bintik kuning pada daun muda dan menyebar keseluruh daun, gejala lanjut berupa mosaik selanjutnya daun keriting dan mengecil (Ganefianti, 2010). Pada tanaman tomat gejala pada daun berupa kuning, mosaik, rugose dan keriting (Torres-Pachecho et al. 1996)

Gambar 5. Gejala tanaman melon akibat infeksi virus kuning 1= Muncul semburat kuning disertai sedikit keriting pada tepi daun, 2= Mosaik pada daun terlihat jelas, daun keriting, dan menggulung ke bawah, 3= Mosaik pada permukaan daun terlihat sangat jelas, daun keriting, menggulung ke bawah, dan ukuran daun mengecil, 0= tanaman tidak bergejala. Uji konfirmasi dilakukan untuk memastikan gejala yang muncul pada genotipe melon yang diuji sama dengan gejala yang muncul pada tanaman sumber inokulum (isolat Kencong). Identifikasi tanaman terifeksi virus kuning dengan melakukan analisis DNA, menggunakan teknik Polymerase Chain Reaction

(PCR), dengan primer universal untuk geminivirus (Gambar 7.). Hasil identifikasi pada daun melon yang diinokulasi menunjukkan adanya kesamaan pita dengan tanaman sumber inokulum, hal ini menunjukkan tanaman benar terinfeksi virus kuning dari isolat kencong. Dengan demikian metode penularan masal yang dilakukan efektif untuk pengujian ketahan terhadap penyakit virus yang ditularkan oleh kutu kebul.

Uji Ketahanan 20 Genotipe Melon

Hasil pengujian ketahanan terhadap penyakit virus kuning pada 20 genotipe melon dari tiga grup melon (dudaim, cantaloupe dan inodorous) disajikan dalam Tabel 5.

19 Tabel 5. Nilai tengah karakter agronomi dan intensitas serangan virus pada

kondisi inokulasi No Grup Genotipe Tinggi tanaman (cm) Jumlah ruas Lebar Daun (cm) Inten. serangan virus (%) Kategori Ketahanan

1 Dudaim MEV1 165.20a 27.87a 13.87a 0.00d Sangat tahan

2 Cantaloupe MEV2 57.80bc 15.33bcd 11.97ab 77.05abc Sangat rentan

3 Cantaloupe MEV3 38.60bcde 18.00bc 7.17de 95.87ab Sangat rentan

4 Cantaloupe MEV4 35.40bcde 10.20bcde 9.58bcde 79.94abc Sangat rentan

5 Cantaloupe MEV5 47.67bcd 12.27bcde 11.53ab 83.81abc Sangat rentan

6 Cantaloupe MEV6 17.27e 8.33de 10.00bcd 84.85abc Sangat rentan

7 Cantaloupe MEV7 59.60b 19.33ab 11.30ab 68.39c Sangat rentan

8 Cantaloupe MEV8 37.00bcde 12.27bcde 9.43bcde 97.33a Sangat rentan

9 Cantaloupe MEV9 19.00e 10.05cde 6.47e 88.15abc Sangat rentan

10 Cantaloupe MEV10 23.83de 7.78de 7.67de 75.28abc Sangat rentan

11 Cantaloupe MEV11 21.87de 9.28cde 7.57de 94.64ab Sangat rentan

12 Cantaloupe MEV12 47.40bcd 14.80bcd 11.20abc 95.66ab Sangat rentan

13 Cantaloupe MEV13 39.00bcde 11.33bcde 8.00cde 70.37bc Sangat rentan

14 Cantaloupe MEV14 29.60de 10.13bcde 9.00bcde 95.26ab Sangat rentan

15 Cantaloupe MEV15 31.13cde 12.27bcde 9.57bcde 96.03a Sangat rentan

16 Cantaloupe MEV16 33.80bcde 10.20bcde 9.63bcde 98.11a Sangat rentan

17 Cantaloupe MEV17 36.47bcde 13.07bcde 9.80bcd 97.78a Sangat rentan

18 Inodorous MEV18 25.07de 5.49e 9.82bcd 66.85c Sangat rentan

19 Inodorous MEV19 43.33bcde 14.33bcde 7.00de 81.48abc Sangat rentan

20 Cantaloupe MEV20 37.40bcde 8.67de 11.17abc 91.14abc Sangat rentan

Keterangan: angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata berdasar uji Tukey‟s taraf 5%

Hasil pengujian menunjukkan terdapat satu genotipe MEV1 dari grup dudaim dengan kategori ketahanan sangat tahan dengan intensitas serangan virus 0% dan 19 genotipe lainnya (cantaloupe dan inodorous) menunjukkan kategori ketahanan sangat rentan dengan kisaran intensitas serangan virus sebesar 66.85 - 98.11%. Data kauntitatif karakter pertumbuhan terlihat adanya perbedaan yang jelas antara genotipe tahan dan genotipe rentan. Akibat serangan penyakit virus kuning pada genotipe rentan tanaman menjadi kerdil. Hal ini terlihat dari ukuran daun mengecil, jumlah ruas sedikit dan memendek serta tanaman pendek. (Gambar 6).

Berdasarkan kategori ketahanannya terdapat dua kelompok ketahanan yaitu sangat tahan dari grup dudaim dan sangat rentan dari grup cantaloupe dan inodorous. Selanjutnya MEV1 (dudaim) digunakan sebagai genotipe donor yang mangandung gen ketahanan terhadap penyakit virus kuning.

Pemilihan tetua selain berdasarkan kriteria ketahanan juga diarahkan ke pengelompokan berdasarkan grup melon, untuk mengetahui bagaimana pola pewarisan sifat ketahanan pada virus kuning pada beberapa grup melon. Pengelompokan jenis melon menurut klasifikasi Robinson and Decker (1999), terdapat enam grup melon yaitu cantaloupe, inodorous, flexuosus, conomon, dudaim dan momordica. Tetua tahan adalah MEV1 yang merupakan grup dudaim

20

sedangkan tetua rentan dari grup cantaloupe (MEV2, MEV3,MEV4, MEV5, MEV6, MEV7, MEV8) dan inodorous (MEV18, MEV19).

Gambar 6. Pengujian ketahanan genotipe melon terhadap penyakit virus kuning a. genotipe tahan b. genotipe rentan

Tetua tahan MEV1 yang merupakan grup dudaim memiliki ciri ukuran buah kecil, berbentuk bulat, daging buah berwarna putih dan kulit buah tipis, kulit buah garis-garis hijau gelap dan hijau terang yang berubah menjadi jingga kecoklatan ketika matang. (Robinson and Decker, 1999). Genotipe ini tidak banyak dibudidayakan, dibeberapa tempat hanya dipergunakan sebagai sayur karena sangat rendahnya kualitas buah pada genotipe ini, baik rasa, aroma maupun kemanisan buah (Lampiran 12.).

Tetua rentan dari grup cantaloupe dan inodorous adalah tipe melon yang sudah banyak dikenal dan dibudidayakan. Ciri dari grup cantaloupe adalah permukaan kulit berjala/net dengan ukuran buah sedang, warna daging buah jingga sampai kehijauan dan memiliki aroma buah yang khas. Melon grup inodorous dicirikan dengan permukaan buah licin dan tidak berjala/net, ukuran lebih besar dari melon cantaloupe, daging buah berwarna putih sampai kehijauan, dengan aroma tidak menyengat (Lampiran 13.).

Ketahanan terhadap penyakit virus kuning bisa disebabkan oleh ketahanan tanaman tersebut terhadap virus itu sendiri secara langsung, atau ketahanan terhadap vektor pembawa virus, yaitu kutu kebul (Bemisia sp). Hasil penelitian ini menunjukkan ketahanan pada genotipe melon memiliki ketahanan terhadap virus secara langsung. Ketahanan terhadap virus secara langsung ditunjukkan pada

a

21 analisis DNA dengan menggunakan teknik Polymerase Chain Reaction (PCR), dengan primer universal untuk geminivirus. Hasil visualisasi PCR pada gel agarosa ditampilkan pada Gambar 7. Kontrol positif sebagai pembanding yaitu primer universal geminivirus teramplifikasi pada ukuran + 1600 bp. Sampel yang diuji dikatakan positip terinfeksi virus jika terbentuk pita DNA dengan ukuran + 1600 bp.

Hasil pengujian PCR menunjukkan sampel daun dari genotipe sangat rentan (A1, A2, A3) dan genotipe sangat tahan (B1, B2, B3) keduanya positif terinfeksi virus, meski pada genotipe sangat tahan pita DNA tampak lebih tipis. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa pada genotipe tahan, terdapat virus yang ditularkan oleh Bemisia sp, namun tidak muncul gejala serangan virus. Genotipe tahan mampu menghambat penyebaran virus dalam tanaman sehingga tidak mengganggu metabolisme dalam tanaman. Menurut Matthews (1991) tanaman tahan memiliki kemampuan untuk membatasi perkembangan virus pada sel tertentu sehingga virus tidak menyebar ke sel-sel lain.

Gambar 7. Hasil amplifikasi virus kuning menggunakan PCR, (M) marker, (K+) kontrol positif, (A1,A2,A3) MEV2: genotipe sangat rentan, (B1,B2,B3) MEV1: genotipe sangat tahan, (C1,C2,C3) sumber inokulum.

Pembentukan Materi Genetik

Materi kegenetikaan yang dibentuk adalah set populasi atau generasi hasil persilangan antar satu tetua tahan MEV1 (P1) dari grup dudaim dengan sembilan tetua rentan (P2): MEV2, MEV3,MEV4, MEV5, MEV6, MEV7, MEV8 (grup cantaloupe) MEV18, MEV19 (grup inodorous), sehingga dihasilkan sembilan turunan pertama (F1). Selanjutnya turunan pertama diselfing menghasilkan sembilan turunan kedua (F2).

SIMPULAN

1. Hasil pengujian ketahan terhadap penyakit virus kuning pada 20 genotipe dari tiga grup melon didapatkan satu genotipe MEV1 (grup dudaim) dengan kategori ketahanan sangat tahan.

2. Reaksi ketahanan tanaman pada 20 genotipe yang diuji mengelompok menjadi dua kelompok yaitu sangat tahan (grup dudaim) dan sangat rentan (grup cantaloupe dan inodorous).

22

PENDUGAAN PARAMETER GENETIK KETAHANAN

Dokumen terkait