• Tidak ada hasil yang ditemukan

Profil Responden

Profil responden penelitian terdiri atas 56,5% laki-laki, dan 43,5%

perempuan. Profil ini hanya sebuah gambaran bahwa secara deskriptif modus responden laki-laki lebih besar daripada perempuan (lihat Tabel 4.1)

Tabel 4.1. Profil Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis kelamin Frekwensi Persentase

Laki 234 56,5

Perempuan 180 43,5

N (total responden) 414 100 Sumber: Penelitian Primer (2016)

Namun, jika diamati dari kebangsaannya, dominan responden berasal dari Australia mencapai hingga 31,1%, kemudian Belanda mencapai 9,7%, Jerman mencapai 6,5%, Amerika Serikat mencapai 6%, dan seterusnya (lihat Tabel 4.2). Profil asal responden sesuai dengan profil asal wisatawan yang mengunjungi Bali sejak beberapa tahun terakhir, yang mencatat bahwa wisatawan Australia masih berada di urutan pertama.

Tabel 4.2 Profil Berdasarkan Kebangsaannya Kebangsaan Frekwensi Persentase

Australia 170 41,1

Belanda 40 9,7

Kebangsaan Frekwensi Persentase

Jerman 27 6,5

USA 25 6

Jepang 17 4,1

Perancis 16 3,9

England 15 3,6

Itali 14 3,4

Swiss 13 3,1

Rusia 9 2,2

Lainnya 68 16,4

N (total responden) 414 100 Sumber: Penelitian Primer (2016)

Penelitian ini juga menggambarkan bahwa profil responden penelitian terdiri atas 63,8% mereka telah lebih dari dua kali datang ke Bali, sedangkan mereka yang datang untuk kedua kalinya sebesar 16,2% dan 20%

adalah datang untuk pertama kalinya. Profil ini hanya dapat menggambarkan bahwa responden penelitian ini adalah mereka yang sebenarnya loyal terhadap Bali (lihat Tabel 4.3)

Tabel 4.3 Profil Frekwensi Kunjungan

Frekwensi Kunjungan Jumlah (orang) Persentase

Lebih dari dua kali 264 63,8

Pertama kalinya 83 20,0

Kedua kalinya 67 16,2

N (total responden) 414 100

Sumber: Penelitian Primer (2016)

Secara deskriptif, yang diamati berdasarkan nilai rata-rata (mean), faktor pendorong responden berwisata ke Bali lebih kuat didorong oleh keinginan untuk beristirahat dan relaksasi, ingin keluar dari rutinitas, ingin mendapatkan pengetahuan dan pengalaman baru, mengunjungi tempat-tempat baru, bertemu orang dan bersosialisasi, dan untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran fisik (lihat Tabel 4.4)

Tabel 4.4 Persepsi Wisatawan Faktor Pendorong

Faktor Pendorong Mean Keterangan

X1.1 Istirahat dan relaksasi 4,34 Sangat mendorong

X1.4 Keluar dari rutinitas 4,13 Mendorong

X1.3 Pengetahuan dan pengalaman 4,11 Mendorong

X1.2 Tempat-tempat baru 4,06 Mendorong

X1.5 Bertemu orang dan bersosialisasi 3,98 Mendorong X1.6 Kesehatan dan kebugaran 3,55 Mendorong X1.8 Keluarga dan teman-teman 3,36 Cukup mendorong

X1.7 Melatih fisik 3,26 Cukup mendorong

Catatan: (1,00 – 1,80): sangat kurang mendorong, (1,81 – 2,60): kurang mendorong, (2,61 – 3,40):

cukup mendorong, (3,41 – 4,20): mendorong, (4,21 – 5,00): sangat mendorong Sumber: Penelitian Primer (2016):

Persepsi responden terhadap daya tarik destinasi pariwisata Bali, digambarkan bahwa terdapat tiga faktor yang sangat menarik yakni budaya Bali, keindahan alam Bali, dan sejarah Bali. Faktor daya tarik Bali yang juga menarik bagi responden adalah suasana liburan yang baik, ketersediaan makanan dan minuman, adanya even and festival, harga-harga di Bali yang dianggap menarik, fasilitas dan pelayanan pariwisata yang baik, jarak dari negara asal, dan faktor keamanan pulau Bali (lihat Tabel 4.5).

Tabel 4.5 Persepsi Wisatawan Faktor Penarik

Faktor Penarik Mean Keterangan

X2.2 Budaya Bali 4,36 Sangat menarik

X2.3 Alam Bali 4,31 Sangat menarik

X2.1 Sejarah Bali 4,25 Sangat menarik

X2.6 Liburan atau waktu luang 4,15 Menarik X2.9 Makanan dan minuman 3,98 Menarik X2.5 Even and festival 3,98 Menarik X2.4 Harga-harga di Bali 3,82 Menarik X2.10 Fasilitas dan pelayanan 3,70 Menarik X2.8 Jarak dari negara asal 3,68 Menarik

X2.13 Keamanan 3,41 Menarik

X2.7 Transportasi 3,38 Cukup menarik

X2.11 Fasilitas Kebugaran 3,35 Cukup menarik X2.15 Pemandu wisata 3,35 Cukup menarik X2.14 Pelayanan biro perjalanan 3,24 Cukup menarik X2.12 Pelayanan dan prosedur

imigrasi 3,07 Cukup menarik

Catatan: (1,00 – 1,80): sangat kurang menarik, (1,81 – 2,60): kurang menarik, (2,61 – 3,40): cukup menarik, (3,41 – 4,20): menarik, (4,21 – 5,00): sangat menarik.

Sumber: Penelitian Primer (2016):

Secara deskriptif, persepsi wisatawan terhadap citra Bali sebagai destinasi pariwisata menggambarkan bahwa Bali memiliki citra sebagai destinasi pariwisata budaya yang sangat kuat yang didukung oleh keramahan masyarakat Bali, adanya aktivitas wisata yang menarik, infrastruktur pariwisata yang lengkap, suasana Bali yang nyaman, keindahan alam, dan stabilitas politik dan ekonomi yang mendukung pariwisata (lihat Tabel 4.6).

Tabel 4.6 Persepsi Wisatawan Faktor Citra Destinasi

Faktor Citra Destinasi Mean Keterangan

Y1.3 Budaya Bali 4,30 Sangat Baik

Y1.4 Keramahan masyarakat Bali 4,14 Baik Y1.1 Aktivitas wisata yang menarik 4,13 Baik Y1.5 Infrastruktur Pariwisata yang lengkap 4,03 Baik

Y1.7 Suasana Bali yang nyaman 3,91 Baik

Y1.2 Keindahan alam 3,84 Baik

Y1.6 Stabilitas politik dan ekonomi 3,42 Baik

Catatan: (1,00 – 1,80): sangat kurang baik, (1,81 – 2,60): kurang baik, (2,61 – 3,40): cukup baik, (3,41 – 4,20): baik, (4,21 – 5,00): sangat baik.

Sumber: Penelitian Primer (2016)

Analisis tabulasi silang dan Chi-Square membuktikan hanya faktor frekwensi kunjungan yang berhubugan signifikan terhadap citra stabilitas politik dan ekonomi destinasi pariwisata Bali. Responden yang berkunjung lebih dari dua kali memiliki persepsi yang lebih baik terhadap citra stabilitas politik dan ekonomi destinasi pariwisata Bali jika dibandingkan dengan mereka yang datang pertama kali, dan yang kedua kali (lihat Tabel 4.7).

Tabel 4.7 Hubungan Frekwensi Kunjungan terhadap Citra Destinasi

Hubungan Frekwensi Kunjungan Total

≥ 2 1st 2nd

Stabilitas politik dan ekonomi

1 10 1 5 16

2 39 17 6 62

3 94 15 19 128

4 89 34 27 150

5 32 16 10 58

N (total responden) 264 83 67 414

Chi-Square Tests Asymp. Sig. (2-sided)=.028

Konfirmasi Faktor Pendorong

Analisis faktor konfirmasi terhadap faktor pendorong digunakan untuk menentukan variabel yang benar-benar memiliki hubungan yang kuat secara kumunal dengan variabel latennya. Kriteria yang digunakan adalah dengan menentukan nilai Standardized Regression Weights Estimate lebih besar dari 0,5 dianggap memiliki hubungan kumunal yang kuat dengan variabel latennya. Hasil pengujian mengeliminasi dua indicator yakni istirahat dan relaksasi, dan keluarga dan teman-teman, yang selanjutnya indicator ini tidak disertakan pada pengujian model struktural (Lihat Tabel 4.8).

Tabel 4.8 Konfirmasi Faktor Pendorong

Faktor Pendorong Estimate Indikator Keterangan X1.1 <--- X1 0,480 Istirahat dan relaksasi Tidak

Mewakili X1.2 <--- X1 0,591 Tempat-tempat baru Mewakili X1.3 <--- X1 0,636 Pengetahuan dan

pengalaman

Mewakili

X1.4 <--- X1 0,522 Keluar dari rutinitas Mewakili X1.5 <--- X1 0,585 Bertemu orang dan

bersosialisasi

Mewakili

X1.6 <--- X1 0,591 Kesehatan dan kebugaran Mewakili X1.7 <--- X1 0,561 Melatih fisik Mewakili X1.8 <--- X1 0,490 Keluarga dan

teman-teman

Tidak Mewakili Standardized Regression Weights Estimate < 0,5 = tidak mewakili

Konfirmasi Faktor Penarik

Hasil pengujian terhadap faktor penarik mengeliminasi lima indicator yakni indicator liburan atau waktu luang, even and festival, alam Bali, budaya Bali, dan sejarah Bali, yang selanjutnya indicator ini tidak disertakan pada pengujian model struktural (Lihat Tabel 4.9).

Tabel 4.9 Konfirmasi Faktor Penarik

Faktor Penarik Estimate Indikator Keterangan X2.15 <--- X2 0,720 Pemandu wisata Mewakili X2.14 <--- X2 0,696 Pelayanan biro

perjalanan

Mewakili

X2.13 <--- X2 0,675 Keamanan Mewakili X2.12 <--- X2 0,661 Pelayanan dan prosedur

imigrasi

Mewakili X2.11 <--- X2 0,702 Fasilitas Kebugaran Mewakili X2.10 <--- X2 0,661 Fasilitas dan pelayanan Mewakili X2.9 <--- X2 0,550 Makanan dan minuman Mewakili X2.8 <--- X2 0,682 Jarak dari negara asal Mewakili X2.7 <--- X2 0,652 Transportasi Mewakili X2.6 <--- X2 0,496 Liburan atau waktu

luang

Tidak Mewakili

X2.5 <--- X2 0,498 Even and festival Tidak Mewakili X2.4 <--- X2 0,529 Harga-harga di Bali Mewakili X2.3 <--- X2 0,446 Alam Bali Tidak Mewakili X2.2 <--- X2 0,437 Budaya Bali Tidak Mewakili X2.1 <--- X2 0,425 Sejarah Bali Tidak Mewakili Standardized Regression Weights Estimate < 0,5 = tidak mewakili

Konfirmasi Faktor Citra Destinasi

Hasil pengujian terhadap faktor citra destinasi mengeliminasi satu indicator yakni indicator aktivitas wisata, yang selanjutnya indicator ini tidak disertakan pada pengujian model struktural (Lihat Tabel 4.10).

Tabel 4.10 Konfirmasi Faktor Citra Destinasi Faktor Citra Estimate Indikator Keterangan Y1.7 <--- Y1 0,654 Suasana Bali Mewakili Y1.6 <--- Y1 0,511 Stabilitas politik dan

ekonomi

Mewakili

Y1.5 <--- Y1 0,718 Infrastruktur Pariwisata Mewakili Y1.4 <--- Y1 0,710 Penduduk Bali Mewakili Y1.3 <--- Y1 0,582 Budaya Bali Mewakili Y1.2 <--- Y1 0,519 Keindahan alam Mewakili Y1.1 <--- Y1 0,451 Aktivitas wisata Tidak Mewakili Standardized Regression Weights Estimate < 0,5 = tidak mewakili

Hasil Uji Hipotesis dan Temuan Penelitian

Setelah dilakukan pengujian, ternyata ada beberapa indikator yang dinyatakan kurang layak mewakili variabel latennya. Indikator-indikator yang kurang layak tersebut, tidak disertakan pada pengujian model berikutnya. Metode estimasi yang dipilih pada penelitian ini adalah Maximum Likelihood Estimates (MLE). Setelah dilakukan pengujian model dengan hanya menyertakan indikator-indikator yang memiliki nilai Standardized Regression Weights lebih besar dari 0,5 maka terbentuklah model yang dinyatakan fit (Gambar 4.1)

Gambar 4.1 Model Hubungan Faktor Pendorong dan Penarik, Citra Destinasi, dan Loyalitas Wisatawan Mancanegara.

Tabel 4.11 menunjukkan bahwa kriteria kelayakan model dinyatakan telah memenuhi kriteria goodness of fit, sehingga hipotesis dapat ditentukan dengan melihat CR (critical ratio) dan signifikansi dari masing-masing hubungan terkait dengan hipotesis penelitian tersebut.

Tabel 4.11 Kriteria Kelayakan Model

GoF Index Cut off Value Hasil Uji Keterangan X2-Chi Square Diharapkan Kecil 597.492 Moderate

RMSEA ≤ 0,08 0,061 Fit

GoF Index Cut off Value Hasil Uji Keterangan

GFI ≥ 0,90 0,887 Moderate

AGFI ≥ 0,90 0,857 Moderate

CMIN/DF ≤ 3,00 2,521 Fit

TLI ≥ 0,95 0,897 Moderate

CFI ≥ 0,95 0,911 Moderate

Sumber: Hair dkk., (1998)

Setelah semua asumsi dapat dipenuhi, selanjutnya akan dilakukan pengujian hipotesis sebagaimana diajukan pada bab sebelumnya. Pengujian delapan hipotesis penelitian ini dilakukan sebagai berikut (Tabel 4.12).

Tabel 4.12 Critical Ratio Pengujian Hipotesis Penelitian

Hubungan Estimate S.E. C.R. P Keterangan

Y1 <--- X1 0,155 0,082 1,896 0,058 Tidak Signifikan Y1 <--- X2 0,467 0,065 7,197 *** Signifikan Y2 <--- Y1 0,685 0,066 10,314 *** Signifikan

Keterangan X1 = Faktor Pendorong, X2 = Faktor Penarik, Y1 = Citra Destinasi, Y2 = Loyalitas, C.R.>1,96 dam P < 0,05 = Signifikan

Dari pengolahan data primer pada model tersebut di atas, hipotesis penelitian dapat dijawab sebagai berikut:

1) Pengaruh (X1) faktor pendorong wisatawan mancanegara terhadap (Y1) citra destinasi Bali.

Parameter estimasi untuk pengujian pengaruh (X1) faktor pendorong wisatawan mancanegara terhadap (Y1) citra destinasi Bali

ditunjukkan oleh nilai CR (critical ratio) sebesar 1,896 dan dengan probabilitas sebesar 0,058. Kedua nilai tersebut tidak memenuhi syarat untuk penerimaan H1 yaitu nilai CR yang lebih kecil dari 1,96 dan probabilitas yang lebih besar dari 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa (X1) faktor pendorong wisatawan mancanegara tidak berpengaruh signifikan terhadap (Y1) citra destinasi Bali.

Hubungan teoritis kedua variabel tersebut, rupanya belum didukung oleh data empiris sehingga hubungan yang terjadi, hanya sebuah kebetulan saja atau tidak signifikan. Makna lain yang dapat disimpulkan adalah jika faktor pendorong semakin kuat, maka faktor citra destinasi Bali semakin meningkat, namun pengaruhnya tidak signifikan.

2) Pengaruh (X1) faktor penarik wisatawan mancanegara terhadap (Y1) citra destinasi Bali.

Parameter estimasi untuk pengujian pengaruh (X2) faktor penarik wisatawan mancanegara terhadap (Y1) citra destinasi Bali menunjukkan nilai CR (critical ratio) sebesar 7,197 dan dengan probabilitas sebesar ***. Kedua nilai tersebut telah memenuhi syarat untuk penerimaan H1 yaitu nilai CR yang lebih besar dari 1,96 dan probabilitas yang lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa (X2) faktor penarik wisatawan mancanegara berpengaruh signifikan terhadap (Y1) citra destinasi Bali. Hubungan teoritis kedua variabel tersebut, telah didukung oleh data empiris sehingga hubungan yang terjadi adalah hubungan yang signifikan.

Makna lain yang dapat disimpulkan adalah jika daya tarik destinasi pariwisata Bali semakin baik, maka faktor citra destinasi Bali semakin meningkat.

3) Pengaruh (Y1) faktor citra destinasi Bali terhadap (Y2) loyalitas wisatawan mancanegara.

Parameter estimasi untuk pengujian pengaruh (Y1) faktor citra destinasi terhadap (Y2) loyalitas wisatawan menunjukkan probabilitas sebesar **** dan nilai CR sebesar 10,314. Nilai tersebut telah memenuhi syarat untuk penerimaan H1 yaitu nilai probabilitas yang lebih kecil dari 0,05 dan nilai CR yang lebih besar dari 1,96.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pengaruh (Y1) faktor citra destinasi berpengaruh signifikan terhadap (Y2) loyalitas.

Hubungan teoritis kedua variabel tersebut, didukung oleh data empiris sehingga pengaruh yang terjadi adalah pengaruh signifikan. Makna lain yang dapat disimpulkan adalah jika citra destinasi semakin baik, maka loyalitas wisatawan semakin meningkat.

Dokumen terkait