• Tidak ada hasil yang ditemukan

ORASI ILMIAH HUBUNGAN FAKTOR MOTIVASI WISATAWAN DAN CITRA DESTINASI PARIWISATA I GUSTI BAGUS RAI UTAMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ORASI ILMIAH HUBUNGAN FAKTOR MOTIVASI WISATAWAN DAN CITRA DESTINASI PARIWISATA I GUSTI BAGUS RAI UTAMA"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

ORASI ILMIAH

HUBUNGAN FAKTOR MOTIVASI WISATAWAN DAN CITRA DESTINASI PARIWISATA

I GUSTI BAGUS RAI UTAMA

PROGRAM STUDI PENGELOLAAN PERHOTELAN UNIVERSITAS DHYANA PURA

BADUNG 2017

(2)

JUDUL ORASI ILMIAH

HUBUNGAN FAKTOR MOTIVASI WISATAWAN DAN CITRA DESTINASI PARIWISATA

Disajikan pada

Pada : Rabu

Tanggal : 12 Juli 2017 Pukul : 09.00 - selesai

I GUSTI BAGUS RAI UTAMA NIDN. 0810107001

PROGRAM STUDI PENGELOLAAN PERHOTELAN UNIVERSITAS DHYANA PURA

BADUNG 2017

(3)

UCAPAN TERIMAKASIH

Salam Sejahtera,

ertama-tama perkenankanlah penulis memanjatkan puji dan syukur ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia-Nya, tesis dengan judul “HUBUNGAN FAKTOR MOTIVASI WISATAWAN DAN CITRA DESTINASI PARIWISATA” dapat diselesaikan dan diseminarkan.

Penulis menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada I Gusti Ketut Mustika, S.Sos., MM. selaku Ketua Yayasan Dhyana Pura, dan Dr. dr. Made Nyandra., Sp.KJ., M.Repro., FIAS selaku Rektor Universitas Dhyana Pura yang telah memberikan dukungan dana kepada penulis untuk mengadakan penelitian ini. Kepada Yth. Drs. Ida Bagus Kade Subhiksu, MM, selaku Kadis Pariwisata Provinsi Bali (saat penelitian dilakukan masih menjabat) yang telah memberikan dukungan berupa menyediaan sarana promosi atau cinderamata untuk para responden maupun informan penelitian ini. Begitu juga dengan teman-teman dosen di lingkungan Universitas Dhyana Pura, para mahasiswa Universitas Dhyana Pura yang telah berpartisipasi sebagai tim relawan pencari data penelitian disertasi ini.

Untuk hal ini, diucapkan terimakasih kepada Sayyidul Arifin, Dian Maharani, William Sem, Arfah Khayat, Diana Ratna, Hendra Saputra, dan Poppy Karyani.

Terima kasih kepada Ibu Dra. Adri Supriati selaku ketua LP2M Universitas Dhyana Pura (saat penelitian ini dilakukan masih sebagai pejabat LP2M) atas segala semangat, motivasi, dan bantuan yang dengan tulus dan penuh kesabaran dalam mendukung penelitian ini dapat dilakukan dengan baik. Rasa terima kasih yang tulus juga penulis sampaikan kepada istri tercinta Ni Luh Rai Sri Anggareni beserta anak-anak

P

(4)

terkasih Mutiara Karismayani, Christian Widhinata, dan Trisna Maharani yang telah senantiasa memberikan dukungan dalam berkarya sebagai dosen dan juga sebagai ayahnya.

Demikian pula penulis sampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu atas dukungan yang diberikan kepada penulis. Seberapa tingginya ilmu, dan seberapa banyaknya harta yang dimiliki jikalau tidak bermanfaat bagi orang lain, semuanya menjadi sia-sia, karena pada hakekatnya manusia hanyalah debu tanah. Akhirnya, Tuhanlah yang akan membalas semua budi baik yang telah diberikan kepada penulis, semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk pengembangan ilmu kepariwisataan, manfaat praktis bagi para praktisi pariwisata, dan bagi para pengelola destinasi pariwisata Bali.

Denpasar, 12 Juli 2017 I Gusti Bagus Rai Utama

(5)

DAFTAR ISI

ORASI ILMIAH ... i

JUDUL ORASI ILMIAH ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iii

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

RINGKASAN ... 1

I. PENDAHULUAN ... 1

II. TINJAUAN PUSTAKA, TEORI, DAN KONSEP ... 3

III. METODE PENELITIAN ... 7

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 9

V. SIMPULAN DAN SARAN ... 20

DAFTAR PUSTAKA ... 22

RIWAYAT PENELITI ... 34

EDUCATION ... 34

STATISTICS ... 35

AWARDS & GRANTS ... 35

SKILLS & ACTIVITIES... 36

PUBLICATION HIGHLIGHTS ... 36

BUKU TERBIT INTERNASIONAL ... 39

BUKU TERBIT NASIONAL ... 39

CONFERENCE PROCEEDINGS ... 40

PUBLIKASI POPULER ... 42

(6)

ABSTRAK

HUBUNGAN FAKTOR MOTIVASI WISATAWAN DAN CITRA DESTINASI PARIWISATA

Penelitian ini dilakukan untuk mengkonfirmasi faktor motivasi, citra destinasi dan loyalitas wisatawan mancanegara yang berwisata di Bali.

Responden penelitian berjumlah 414 orang yang ditentukan secara purposif.

Responden yang dimaksud adalah wisatawan mancanegara yang berlibur di Bali pada tahun 2016. Analisis yang digunakan adalah kuantitatif dan kualitatif. Analisis kunatitatif berupa statistik deskriptif dan model struktural SEM-AMOS.

Hasil penelitian dan analisis membuktikan bahwa faktor pendorong wisatawan mancanegara tidak berpengaruh signifikan terhadap citra destinasi Bali. Faktor pendorong tersebut adalah keinginan untuk beristirahat dan relaksasi, ingin keluar dari rutinitas, ingin mendapatkan pengetahuan dan pengalaman baru, mengunjungi tempat-tempat baru, bertemu orang dan bersosialisasi, dan untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran fisik.

Faktor penarik wisatawan mancanegara berpengaruh signifikan terhadap citra destinasi Bali. Daya tarik Bali yang sangat menarik adalah budaya Bali, keindahan alam Bali, dan sejarah Bali. Faktor citra destinasi berpengaruh signifikan terhadap loyalitas wisatawan mancanegara berwisata ke Bali. Citra Bali yang paling menonjol adalah sebagai destinasi pariwisata budaya, keramahan masyarakat Bali, aktivitas wisata yang menarik, infrastruktur pariwisata yang lengkap, suasana Bali yang nyaman, keindahan alam, dan stabilitas politik dan ekonomi yang mendukung pariwisata.

Kata Kunci: wisatawan mancanegara, faktor pendorong, faktor penarik, citra destinasi, loyalitas wisatawan.

(7)

ABSTRACT

THE RELATIONSHIP BETWEEN TOURISTS MOTIVATION AND DESTINATION IMAGES

This study was conducted to confirm the motivation factor, the destination image and tourist loyalty. The respondents are 414 people who determined purposively. Respondents are foreign tourists who vacation in Bali in 2016. The quantitative and qualitative analyses are used. The quantitative analysis is descriptive statistic and structural equation modeling (SEM-AMOS).

The research finding and analysis determine that the push factor of foreign tourist has not significant effect on the image of Bali's destinations.

The push factor consist of the desire to relax, to get out of the routine, to gain new knowledge and experience, to visit new places, to meet people and socialize, and to improve physical health and fitness.

The pull factor of foreign tourist has a significant effect on the image of Bali's destinations. Bali's destinations image consist of Balinese culture, Balinese natural beauty, and Balinese history. The Bali’s destination image factor significantly influences the tourist loyalty. The most prominent image is as a cultural tourism destination, Balinese hospitality, exciting tourism activities, complete tourism infrastructure, a comfortable Balinese atmosphere, natural beauty, and political and economic stability that support tourism industry.

Keywords: foreign tourists, push motivation, pull motivation, destination image, and tourist’s loyalty.

(8)

RINGKASAN

HUBUNGAN FAKTOR MOTIVASI WISATAWAN DAN CITRA DESTINASI PARIWISATA

I. PENDAHULUAN

Latar Belakang

Motivasi berwisata dipandang sebagai bagian dari sisi kebutuhan dan keinginan psikologis maupun biologis yang meliputi bagian yang tidak dapat dipisahkan antara yang mendorong dan menarik seseorang untuk berbuat atau melakukan aktivitas wisata (Uysal dan Hagan, 1993; Iso-Ahola, 1991; Yoon dan Uysal, 2003).

Goeldner and Ritchie, (1999) mengindentifikasi bahwa secara kognitif, citra destinasi terdiri atas komponen psikologis wisatawan, keunikan, dan atribut destinasi secara holistik. Lebih lanjut,

Chi, (2005) telah melakukan penelitian dan mengklasifikasikan sembilan atribut yang mempengaruhi citra destinasi, yaitu (1) atribut alamiah, (2) kesempatan wisatawan untuk bersenang-senang dan rekreasi, (3) lingkungan alamiah, (4) fasilitas umum, (5) budaya, sejarah, dan seni, (6) lingkungan sosial, (7) infrastruktur pariwisata, (8) faktor ekonomi dan politik, dan (9) suasana destinasi. Sebagai sebuah produk, wisatawan mungkin akan datang kembali (revisit) atau merekomendasi teman -teman dan keluarga sebagai calon wisatawan (recommend travel destinations).

Telaah tentang loyalitas konsumen dapat diterapkan pada bidang pariwisata, di mana pariwisata merupakan sebuah produk atau jasa yang disuguhkan untuk wisatawan di tengah persaingan pemasaran destinasi yang semakin ketat (Dimanche dan Havitz,

(9)

1994).

Penelitian ini penting dilakukan untuk mengkonfirmasi pengaruh antara motivasi, citra destinasi dan loyalitas wisatawan mancanegara yang berwisata di Bali. Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, maka pokok permasalahan pada penelitian adalah: bagaimanakah pengaruh antara motivasi, citra destinasi dan loyalitas wisatawan mancanegara yang berwisata di Bali.

Rumusan Masalah

1) Bagaimanakah pengaruh faktor pendorong wisatawan mancanegara terhadap citra destinasi pariwisata Bali?

2) Bagaimanakah pengaruh faktor penarik wisatawan mancanegara terhadap citra destinasi pariwisata Bali?

3) Bagaimanakah pengaruh citra destinasi pariwisata Bali terhadap loyalitas wisatawan mancanegara yang berwisata di Bali?

4) Bagaimanakah model hubungan motivasi berwisata dan citra destinasi serta loyalitasnya berwisata di Bali?

Tujuan Penelitian

1) Menentukan pengaruh faktor pendorong wisatawan mancanegara terhadap citra destinasi pariwisata Bali.

2) Menentukan pengaruh faktor penarik wisatawan mancanegara terhadap citra destinasi pariwisata Bali.

3) Menentukan pengaruh citra destinasi pariwisata Bali terhadap loyalitas wisatawan mancanegara yang berwisata di Bali.

4) Menentukan model hubungan motivasi berwisata dan citra destinasi serta loyalitasnya berwisata di Bali.

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diarahkan untuk memberikan kontribusi secara teoritis dan praktis terhadap pemasaran destinasi pariwisata khususnya

(10)

yang berhubungan dengan motivasi, citra destinasi, dan loyalitas wisatawan mancanegara yang berwisata pada sebuah destinasi pariwisata.

Manfaat teoritis yang diharapkan bagi perkembangan ilmu adalah untuk menguji hipotesis penelitian, menguji kesesuaian model loyalitas wisatawan yang telah dibangun oleh Yoon dan Uysal (2003) dan Chi (2005), dan melakukan kombinasi kedua model tersebut untuk menentukan model loyalitas wisatawan khususnya bagi wisatawan mancanegara. Terbentuknya model loyalitas wisatawan mancanegara yang berhubungan dengan motivasi perjalanan, dan citra destinasi yang diharapkan akan dapat dikonfirmasi lebih lanjut oleh para peneliti berikutnya.

Secara praktis, teridentifikasinya motivasi perjalanan wisatawan ke Bali diharapkan bermanfaat untuk menentukan dimensi penawaran dan permintaan produk destinasi pariwisata Bali. Manfaat lainnya adalah hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan target pasar dalam hal: (1) strategi promosi yang lebih efektif, (2) penyediaan produk/jasa yang lebih sesuai dengan harapan para wisatawan, (3) menentukan saluran distribusi, dan (4) menentukan harga yang lebih kompetitif sehingga wisatawan lebih memilih berwisata ke Bali jika dibandingkan dengan destinasi lainnya di Asia.

II. TINJAUAN PUSTAKA, TEORI, DAN KONSEP

Motivasi Berwisata

Motivasi perjalanan wisata dibagi menjadi faktor pendorong dan penarik. Pitana dan Gayatri (2005) berpendapat bahwa faktor pendorong merupakan sebelum seseorang melakukan perjalanan wisata, yang berarti pula mereka digerakkan oleh motif untuk melakukan wisata. Lebih lanjut dikatakan bahwa motivasi merupakan hal yang sangat mendasar dalam studi tentang wisatawan dan pariwisata karena motivasi merupakan penggerak dari proses perjalanan wisata. Motivasi berwisata juga di

(11)

pandang sebagai bagian dari sisi kebutuhan dan keinginan psikologis maupun biologis yang meliputi bagian yang tidak dapat dipisahkan antara yang mendorong dan menarik seseorang untuk berbuat atau melakukan aktivitas wisata (Uysal dan Hagan, 1993; Iso-Ahola, 1991; Yoon dan Uysal, 2003).

Citra Destinasi Pariwisata

Milman dan Pizam (1995) secara kognitif menawarkan tiga komponen yang membentuk citra destinasi, yakni atraksi, perilaku tuan rumah, dan lingkungan destinasi seperti iklim, fasilitas dan sebagainya.

Sementara (Ritchie, 1993) mengindentifikasikan bahwa secara kognitif, citra destinasi terdiri atas komponen psikologis wisatawan, keunikan, dan atribut destinasi secara holistik. Lebih lanjut Beerli dan Martin, 2004 (dalam Chi, 2005) mengklasifikasikan sembilan atribut yang mempengaruhi citra destinasi yaitu: (1) atribut alamiah, (2) kesempatan wisatawan untuk bersenang-senang dan rekreasi, (3) lingkungan alamiah, (4) fasilitas umum , (5) budaya, sejarah, dan seni, (6) lingkungan sosial, (7) infrastruktur pariwisata, (8) faktor ekonomi dan politik, dan (9) suasana destinasi.

Loyalitas Wisatawan

Pada bidang pemasaran, pembelian ulang (repeat purchases) atau kesediaan merekomendasi (recommendations) calon pembeli biasanya dipakai untuk menunjukkan loyalitas konsumen (wisatawan). Tinggi rendahnya derajat loyalitas konsumen merupakan satu indikator digunakan untuk mengukur keberhasilan sebuah strategi pemasaran (Flavian dkk., 2001).

Hal yang sama juga terjadi pada bidang pariwisata, dimana pariwisata dipandang sebagai sebuah produk, wisatawan yang loyal mungkin akan datang kembali (revisit) atau merekomendasi teman-teman dan keluarga sebagai calon wisatawan (recommend travel destinations). Pada konteks ini, telaah tentang loyalitas konsumen dapat diterapkan pada bidang pariwisata, di mana pariwisata merupakan sebuah produk atau jasa

(12)

yang disuguhkan untuk wisatawan di tengah persaingan pemasaran destinasi yang semakin ketat (Dimanche dan Havitz, 1994).

Kontekstualisasi loyalitas wisatawan terhadap destinasi pariwisata merupakan loyalitas yang mengandung konsistensi wisatawan untuk selalu mengunjungi sebuah destinasi meskipun pesaing menawarkan destinasi baru dengan atribut kualitas yang lebih superior. Pada industri pariwisata, terdapat bukti empiris yang menjelaskan bahwa kepuasan merupakan indikator yang berpengaruh kuta terhadap loyalitas wisatawan untuk berkunjung kembali pada sebuah destinasi pariwisata dan sekaligus juga wisatawan yang loyal tersebut akan menjadi pemasar yang baik bagi destinasi karena mereka cenderung akan bercerita dan merekomendasi teman-teman, keluarga, serta kerabat dan orang lain untuk mengunjungi destinasi yang telah mereka kunjungi (Chi, 2005).

Kerangka Berpikir

Pada peneilitian ini terdapat empat variabel laten yang terdiri atas variabel laten faktor pendorong (eksogen), faktor penarik (eksogen), citra destinasi (endogen), dan loyalitas (endogen). Variabel laten merupakan variabel tidak terukur sehingga untuk dapat mengukurnya diperlukan indikator-indikator tertentu sesuai dengan teori yang telah ada (Ferdinand, 2002:59).

Konsep yang mendasari penelitian ini merupakan konsep loyalitas wisatawan yang dibangun oleh (Yoon dan Uysal, 2003 dan Chi 2005). Model loyalitas tersebut, menggambarkan bahwa loyalitas dibentuk oleh motivasi wisatawan yang dimediasi oleh variabel kepuasan. Tetapi, model loyalitas yang dibangun oleh Chi (2005) menggambarkan bahwa loyalitas dibentuk oleh citra destnasi yang dimediasi oleh atribut destinasi dan kepuasan secara keseluruhan.

Dari kedua model tersebut, peneliti melakukan kombinasi antara model yang telah dikonfirmasi oleh Yoon dan Uysal (2003) dan Chi (2005), sehingga terbentuk model baru yang menggambarkan bahwa loyalitas

(13)

wisatawan terhadap destinasi dibentuk oleh faktor pendorong dan faktor penarik melalui variabel citra destinasi dan kepuasan wisatawan mancanegara.

Selanjutnya, operasionalisasi variabel loyalitas wisatawan diterjemahkan menjadi dua indikator yang terdiri atas kesediaan merekomendasi, dan keinginan berkunjung kembali (Yoon dan Uysal, 2003 dan Chi, 2005).

Gambar 2.1 Model Teoritis Hipotesis Penelitian

Berdasarkan konsep penelitian di atas, diajukan tiga hipotesis penelitian sebagai berikut ini.

1) Faktor pendorong wisatawan mancanegara berpengaruh terhadap citra destinasi pariwisata Bali.

Pull Push

Image Loyalty

Y2.2 1

Y2.1 e31

1

e32

1

X1.1 e1

1 1

X1.2 e2

1

X1.3 e3

1

X1.4 e4

1

X1.5 e5

1

X1.6 e6

1

X1.7 e7

1

X1.8 e8

1

e30 Y1.7

1 1

e29 Y1.6

1

e28 Y1.5

1

e27 Y1.4

1Y1.3

e26

1

e25 Y1.2 1

e24 Y1.1

1

e33 e34

X2.15

e23

1

1

X2.14

e22

1

X2.13

e21

1

X2.12

e20

1

X2.11

e19

1

X2.10

e18

1

X2.9

e17

1

X2.8

e16

1

X2.7

e15

1

X2.6

e14

1

X2.5

e13 X2.41

e12

1

X2.3

e11

1

X2.2

e10

1

X2.1

e9

1

1 1

(14)

2) Faktor penarik wisatawan mancanegara berpengaruh terhadap citra destinasi pariwisata Bali.

3) Citra destinasi pariwisata berpengaruh terhadap loyalitas wisatawan mancanegara yang berwisata di Bali.

III. METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan konfirmatori terhadap model loyalitas wisatawan yang telah dibangun oleh Yoon dan Uysal (2003) dan Chi (2005).

Fokus kajian penelitian ini adalah wisatawan mancanegara yang melibatkan 414 responden yang ditentukan secara purposif. Responden yang dimaksud adalah wisatawan mancanegara dan berlibur pada lima kawasan pariwisata yakni: Kawasan Kuta, Nusa Dua, Sanur, Ubud, dan Lovina. Analisis kuantitatif dan kualitatif digunakan untuk mengolah data.

Analisis data kuantitatif pada penelitian ini adalah analisis statistik deskriptif dan analisis model struktural SEM-AMOS. Analisis kualititatifnya adalah analisis tambahan yang bertujuan menjelaskan dan melengkapi analisis kuantitatif. Variabel dan Indikator penelitian pada penelitian ini terdiri atas (lihat Tabel 3.1)

Tabel 3.1 Definisi Indikator Penelitian Variabel Kode Indikator

X1 Faktor pendorong

X1.1 Istirahat dan relaksasi

X1.2 Mengunjungi tempat-tempat baru X1.3 Mencari pengetahuan dan pengalaman X1.4 Keluar dari rutinitas

(15)

Variabel Kode Indikator

X1.5 Bertemu orang dan bersosialisasi X1.6 Kesehatan dan kebugaran (wellness) X1.7 Dorongan melatih fisik

X1.8 Mengunjungi keluarga dan teman-teman X2 Faktor

penarik

X2.1 Daya tarik sejarah Bali X2.2 Daya tarik Budaya Bali

X2.3 Daya tarik keindahan Alam Bali X2.4 Harga-harga di Bali

X2.5 Daya tarik even and festival X2.6 Liburan atau waktu luang X2.7 Kemudahan transportasi X2.8 Jarak dari negara asal

X2.9 Tersedianya makanan dan minuman X2.10 Tersedianya fasilitas dan pelayanan

X2.11 Tersedianya fasilitas kebugaran (wellness, spa) X2.12 Pelayanan dan prosedur imigrasi

X2.13 Keamanan pulau Bali X2.14 Pelayanan biro perjalanan X2.15 Pemandu wisata

Y1 Citra Destinasi

Y1.1 Aktivitas wisata yang menyenangkan Y1.2 Keindahan alam Bali

Y1.3 Budaya Bali yang mempesona Y1.4 Masyarakat lokal Bali yang ramah Y1.5 Infrastruktur Pariwisata yang baik

Y1.6 Stabilitas politik dan ekonomi yang mendukung Y1.7 Suasana Bali yang nyaman

Y2 Loyalitas Y2.1 Kunjungan ulang liburan mendatang Y2.2 Merekomendasi teman dan sahabat Sumber: Yoon dan Uysal, (2003); Chi, (2005)

(16)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Profil Responden

Profil responden penelitian terdiri atas 56,5% laki-laki, dan 43,5%

perempuan. Profil ini hanya sebuah gambaran bahwa secara deskriptif modus responden laki-laki lebih besar daripada perempuan (lihat Tabel 4.1)

Tabel 4.1. Profil Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis kelamin Frekwensi Persentase

Laki 234 56,5

Perempuan 180 43,5

N (total responden) 414 100 Sumber: Penelitian Primer (2016)

Namun, jika diamati dari kebangsaannya, dominan responden berasal dari Australia mencapai hingga 31,1%, kemudian Belanda mencapai 9,7%, Jerman mencapai 6,5%, Amerika Serikat mencapai 6%, dan seterusnya (lihat Tabel 4.2). Profil asal responden sesuai dengan profil asal wisatawan yang mengunjungi Bali sejak beberapa tahun terakhir, yang mencatat bahwa wisatawan Australia masih berada di urutan pertama.

Tabel 4.2 Profil Berdasarkan Kebangsaannya Kebangsaan Frekwensi Persentase

Australia 170 41,1

Belanda 40 9,7

(17)

Kebangsaan Frekwensi Persentase

Jerman 27 6,5

USA 25 6

Jepang 17 4,1

Perancis 16 3,9

England 15 3,6

Itali 14 3,4

Swiss 13 3,1

Rusia 9 2,2

Lainnya 68 16,4

N (total responden) 414 100 Sumber: Penelitian Primer (2016)

Penelitian ini juga menggambarkan bahwa profil responden penelitian terdiri atas 63,8% mereka telah lebih dari dua kali datang ke Bali, sedangkan mereka yang datang untuk kedua kalinya sebesar 16,2% dan 20%

adalah datang untuk pertama kalinya. Profil ini hanya dapat menggambarkan bahwa responden penelitian ini adalah mereka yang sebenarnya loyal terhadap Bali (lihat Tabel 4.3)

Tabel 4.3 Profil Frekwensi Kunjungan

Frekwensi Kunjungan Jumlah (orang) Persentase

Lebih dari dua kali 264 63,8

Pertama kalinya 83 20,0

Kedua kalinya 67 16,2

N (total responden) 414 100

Sumber: Penelitian Primer (2016)

(18)

Secara deskriptif, yang diamati berdasarkan nilai rata-rata (mean), faktor pendorong responden berwisata ke Bali lebih kuat didorong oleh keinginan untuk beristirahat dan relaksasi, ingin keluar dari rutinitas, ingin mendapatkan pengetahuan dan pengalaman baru, mengunjungi tempat- tempat baru, bertemu orang dan bersosialisasi, dan untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran fisik (lihat Tabel 4.4)

Tabel 4.4 Persepsi Wisatawan Faktor Pendorong

Faktor Pendorong Mean Keterangan

X1.1 Istirahat dan relaksasi 4,34 Sangat mendorong

X1.4 Keluar dari rutinitas 4,13 Mendorong

X1.3 Pengetahuan dan pengalaman 4,11 Mendorong

X1.2 Tempat-tempat baru 4,06 Mendorong

X1.5 Bertemu orang dan bersosialisasi 3,98 Mendorong X1.6 Kesehatan dan kebugaran 3,55 Mendorong X1.8 Keluarga dan teman-teman 3,36 Cukup mendorong

X1.7 Melatih fisik 3,26 Cukup mendorong

Catatan: (1,00 – 1,80): sangat kurang mendorong, (1,81 – 2,60): kurang mendorong, (2,61 – 3,40):

cukup mendorong, (3,41 – 4,20): mendorong, (4,21 – 5,00): sangat mendorong Sumber: Penelitian Primer (2016):

Persepsi responden terhadap daya tarik destinasi pariwisata Bali, digambarkan bahwa terdapat tiga faktor yang sangat menarik yakni budaya Bali, keindahan alam Bali, dan sejarah Bali. Faktor daya tarik Bali yang juga menarik bagi responden adalah suasana liburan yang baik, ketersediaan makanan dan minuman, adanya even and festival, harga-harga di Bali yang dianggap menarik, fasilitas dan pelayanan pariwisata yang baik, jarak dari negara asal, dan faktor keamanan pulau Bali (lihat Tabel 4.5).

(19)

Tabel 4.5 Persepsi Wisatawan Faktor Penarik

Faktor Penarik Mean Keterangan

X2.2 Budaya Bali 4,36 Sangat menarik

X2.3 Alam Bali 4,31 Sangat menarik

X2.1 Sejarah Bali 4,25 Sangat menarik

X2.6 Liburan atau waktu luang 4,15 Menarik X2.9 Makanan dan minuman 3,98 Menarik X2.5 Even and festival 3,98 Menarik X2.4 Harga-harga di Bali 3,82 Menarik X2.10 Fasilitas dan pelayanan 3,70 Menarik X2.8 Jarak dari negara asal 3,68 Menarik

X2.13 Keamanan 3,41 Menarik

X2.7 Transportasi 3,38 Cukup menarik

X2.11 Fasilitas Kebugaran 3,35 Cukup menarik X2.15 Pemandu wisata 3,35 Cukup menarik X2.14 Pelayanan biro perjalanan 3,24 Cukup menarik X2.12 Pelayanan dan prosedur

imigrasi 3,07 Cukup menarik

Catatan: (1,00 – 1,80): sangat kurang menarik, (1,81 – 2,60): kurang menarik, (2,61 – 3,40): cukup menarik, (3,41 – 4,20): menarik, (4,21 – 5,00): sangat menarik.

Sumber: Penelitian Primer (2016):

Secara deskriptif, persepsi wisatawan terhadap citra Bali sebagai destinasi pariwisata menggambarkan bahwa Bali memiliki citra sebagai destinasi pariwisata budaya yang sangat kuat yang didukung oleh keramahan masyarakat Bali, adanya aktivitas wisata yang menarik, infrastruktur pariwisata yang lengkap, suasana Bali yang nyaman, keindahan alam, dan stabilitas politik dan ekonomi yang mendukung pariwisata (lihat Tabel 4.6).

(20)

Tabel 4.6 Persepsi Wisatawan Faktor Citra Destinasi

Faktor Citra Destinasi Mean Keterangan

Y1.3 Budaya Bali 4,30 Sangat Baik

Y1.4 Keramahan masyarakat Bali 4,14 Baik Y1.1 Aktivitas wisata yang menarik 4,13 Baik Y1.5 Infrastruktur Pariwisata yang lengkap 4,03 Baik

Y1.7 Suasana Bali yang nyaman 3,91 Baik

Y1.2 Keindahan alam 3,84 Baik

Y1.6 Stabilitas politik dan ekonomi 3,42 Baik

Catatan: (1,00 – 1,80): sangat kurang baik, (1,81 – 2,60): kurang baik, (2,61 – 3,40): cukup baik, (3,41 – 4,20): baik, (4,21 – 5,00): sangat baik.

Sumber: Penelitian Primer (2016)

Analisis tabulasi silang dan Chi-Square membuktikan hanya faktor frekwensi kunjungan yang berhubugan signifikan terhadap citra stabilitas politik dan ekonomi destinasi pariwisata Bali. Responden yang berkunjung lebih dari dua kali memiliki persepsi yang lebih baik terhadap citra stabilitas politik dan ekonomi destinasi pariwisata Bali jika dibandingkan dengan mereka yang datang pertama kali, dan yang kedua kali (lihat Tabel 4.7).

Tabel 4.7 Hubungan Frekwensi Kunjungan terhadap Citra Destinasi

Hubungan Frekwensi Kunjungan Total

≥ 2 1st 2nd

Stabilitas politik dan ekonomi

1 10 1 5 16

2 39 17 6 62

3 94 15 19 128

4 89 34 27 150

5 32 16 10 58

N (total responden) 264 83 67 414

Chi-Square Tests Asymp. Sig. (2-sided)=.028

(21)

Konfirmasi Faktor Pendorong

Analisis faktor konfirmasi terhadap faktor pendorong digunakan untuk menentukan variabel yang benar-benar memiliki hubungan yang kuat secara kumunal dengan variabel latennya. Kriteria yang digunakan adalah dengan menentukan nilai Standardized Regression Weights Estimate lebih besar dari 0,5 dianggap memiliki hubungan kumunal yang kuat dengan variabel latennya. Hasil pengujian mengeliminasi dua indicator yakni istirahat dan relaksasi, dan keluarga dan teman-teman, yang selanjutnya indicator ini tidak disertakan pada pengujian model struktural (Lihat Tabel 4.8).

Tabel 4.8 Konfirmasi Faktor Pendorong

Faktor Pendorong Estimate Indikator Keterangan X1.1 <--- X1 0,480 Istirahat dan relaksasi Tidak

Mewakili X1.2 <--- X1 0,591 Tempat-tempat baru Mewakili X1.3 <--- X1 0,636 Pengetahuan dan

pengalaman

Mewakili

X1.4 <--- X1 0,522 Keluar dari rutinitas Mewakili X1.5 <--- X1 0,585 Bertemu orang dan

bersosialisasi

Mewakili

X1.6 <--- X1 0,591 Kesehatan dan kebugaran Mewakili X1.7 <--- X1 0,561 Melatih fisik Mewakili X1.8 <--- X1 0,490 Keluarga dan teman-

teman

Tidak Mewakili Standardized Regression Weights Estimate < 0,5 = tidak mewakili

(22)

Konfirmasi Faktor Penarik

Hasil pengujian terhadap faktor penarik mengeliminasi lima indicator yakni indicator liburan atau waktu luang, even and festival, alam Bali, budaya Bali, dan sejarah Bali, yang selanjutnya indicator ini tidak disertakan pada pengujian model struktural (Lihat Tabel 4.9).

Tabel 4.9 Konfirmasi Faktor Penarik

Faktor Penarik Estimate Indikator Keterangan X2.15 <--- X2 0,720 Pemandu wisata Mewakili X2.14 <--- X2 0,696 Pelayanan biro

perjalanan

Mewakili

X2.13 <--- X2 0,675 Keamanan Mewakili X2.12 <--- X2 0,661 Pelayanan dan prosedur

imigrasi

Mewakili X2.11 <--- X2 0,702 Fasilitas Kebugaran Mewakili X2.10 <--- X2 0,661 Fasilitas dan pelayanan Mewakili X2.9 <--- X2 0,550 Makanan dan minuman Mewakili X2.8 <--- X2 0,682 Jarak dari negara asal Mewakili X2.7 <--- X2 0,652 Transportasi Mewakili X2.6 <--- X2 0,496 Liburan atau waktu

luang

Tidak Mewakili

X2.5 <--- X2 0,498 Even and festival Tidak Mewakili X2.4 <--- X2 0,529 Harga-harga di Bali Mewakili X2.3 <--- X2 0,446 Alam Bali Tidak Mewakili X2.2 <--- X2 0,437 Budaya Bali Tidak Mewakili X2.1 <--- X2 0,425 Sejarah Bali Tidak Mewakili Standardized Regression Weights Estimate < 0,5 = tidak mewakili

(23)

Konfirmasi Faktor Citra Destinasi

Hasil pengujian terhadap faktor citra destinasi mengeliminasi satu indicator yakni indicator aktivitas wisata, yang selanjutnya indicator ini tidak disertakan pada pengujian model struktural (Lihat Tabel 4.10).

Tabel 4.10 Konfirmasi Faktor Citra Destinasi Faktor Citra Estimate Indikator Keterangan Y1.7 <--- Y1 0,654 Suasana Bali Mewakili Y1.6 <--- Y1 0,511 Stabilitas politik dan

ekonomi

Mewakili

Y1.5 <--- Y1 0,718 Infrastruktur Pariwisata Mewakili Y1.4 <--- Y1 0,710 Penduduk Bali Mewakili Y1.3 <--- Y1 0,582 Budaya Bali Mewakili Y1.2 <--- Y1 0,519 Keindahan alam Mewakili Y1.1 <--- Y1 0,451 Aktivitas wisata Tidak Mewakili Standardized Regression Weights Estimate < 0,5 = tidak mewakili

Hasil Uji Hipotesis dan Temuan Penelitian

Setelah dilakukan pengujian, ternyata ada beberapa indikator yang dinyatakan kurang layak mewakili variabel latennya. Indikator-indikator yang kurang layak tersebut, tidak disertakan pada pengujian model berikutnya. Metode estimasi yang dipilih pada penelitian ini adalah Maximum Likelihood Estimates (MLE). Setelah dilakukan pengujian model dengan hanya menyertakan indikator-indikator yang memiliki nilai Standardized Regression Weights lebih besar dari 0,5 maka terbentuklah model yang dinyatakan fit (Gambar 4.1)

(24)

Gambar 4.1 Model Hubungan Faktor Pendorong dan Penarik, Citra Destinasi, dan Loyalitas Wisatawan Mancanegara.

Tabel 4.11 menunjukkan bahwa kriteria kelayakan model dinyatakan telah memenuhi kriteria goodness of fit, sehingga hipotesis dapat ditentukan dengan melihat CR (critical ratio) dan signifikansi dari masing- masing hubungan terkait dengan hipotesis penelitian tersebut.

Tabel 4.11 Kriteria Kelayakan Model

GoF Index Cut off Value Hasil Uji Keterangan X2-Chi Square Diharapkan Kecil 597.492 Moderate

RMSEA ≤ 0,08 0,061 Fit

(25)

GoF Index Cut off Value Hasil Uji Keterangan

GFI ≥ 0,90 0,887 Moderate

AGFI ≥ 0,90 0,857 Moderate

CMIN/DF ≤ 3,00 2,521 Fit

TLI ≥ 0,95 0,897 Moderate

CFI ≥ 0,95 0,911 Moderate

Sumber: Hair dkk., (1998)

Setelah semua asumsi dapat dipenuhi, selanjutnya akan dilakukan pengujian hipotesis sebagaimana diajukan pada bab sebelumnya. Pengujian delapan hipotesis penelitian ini dilakukan sebagai berikut (Tabel 4.12).

Tabel 4.12 Critical Ratio Pengujian Hipotesis Penelitian

Hubungan Estimate S.E. C.R. P Keterangan

Y1 <--- X1 0,155 0,082 1,896 0,058 Tidak Signifikan Y1 <--- X2 0,467 0,065 7,197 *** Signifikan Y2 <--- Y1 0,685 0,066 10,314 *** Signifikan

Keterangan X1 = Faktor Pendorong, X2 = Faktor Penarik, Y1 = Citra Destinasi, Y2 = Loyalitas, C.R.>1,96 dam P < 0,05 = Signifikan

Dari pengolahan data primer pada model tersebut di atas, hipotesis penelitian dapat dijawab sebagai berikut:

1) Pengaruh (X1) faktor pendorong wisatawan mancanegara terhadap (Y1) citra destinasi Bali.

Parameter estimasi untuk pengujian pengaruh (X1) faktor pendorong wisatawan mancanegara terhadap (Y1) citra destinasi Bali

(26)

ditunjukkan oleh nilai CR (critical ratio) sebesar 1,896 dan dengan probabilitas sebesar 0,058. Kedua nilai tersebut tidak memenuhi syarat untuk penerimaan H1 yaitu nilai CR yang lebih kecil dari 1,96 dan probabilitas yang lebih besar dari 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa (X1) faktor pendorong wisatawan mancanegara tidak berpengaruh signifikan terhadap (Y1) citra destinasi Bali.

Hubungan teoritis kedua variabel tersebut, rupanya belum didukung oleh data empiris sehingga hubungan yang terjadi, hanya sebuah kebetulan saja atau tidak signifikan. Makna lain yang dapat disimpulkan adalah jika faktor pendorong semakin kuat, maka faktor citra destinasi Bali semakin meningkat, namun pengaruhnya tidak signifikan.

2) Pengaruh (X1) faktor penarik wisatawan mancanegara terhadap (Y1) citra destinasi Bali.

Parameter estimasi untuk pengujian pengaruh (X2) faktor penarik wisatawan mancanegara terhadap (Y1) citra destinasi Bali menunjukkan nilai CR (critical ratio) sebesar 7,197 dan dengan probabilitas sebesar ***. Kedua nilai tersebut telah memenuhi syarat untuk penerimaan H1 yaitu nilai CR yang lebih besar dari 1,96 dan probabilitas yang lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa (X2) faktor penarik wisatawan mancanegara berpengaruh signifikan terhadap (Y1) citra destinasi Bali. Hubungan teoritis kedua variabel tersebut, telah didukung oleh data empiris sehingga hubungan yang terjadi adalah hubungan yang signifikan.

Makna lain yang dapat disimpulkan adalah jika daya tarik destinasi pariwisata Bali semakin baik, maka faktor citra destinasi Bali semakin meningkat.

(27)

3) Pengaruh (Y1) faktor citra destinasi Bali terhadap (Y2) loyalitas wisatawan mancanegara.

Parameter estimasi untuk pengujian pengaruh (Y1) faktor citra destinasi terhadap (Y2) loyalitas wisatawan menunjukkan probabilitas sebesar **** dan nilai CR sebesar 10,314. Nilai tersebut telah memenuhi syarat untuk penerimaan H1 yaitu nilai probabilitas yang lebih kecil dari 0,05 dan nilai CR yang lebih besar dari 1,96.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pengaruh (Y1) faktor citra destinasi berpengaruh signifikan terhadap (Y2) loyalitas.

Hubungan teoritis kedua variabel tersebut, didukung oleh data empiris sehingga pengaruh yang terjadi adalah pengaruh signifikan. Makna lain yang dapat disimpulkan adalah jika citra destinasi semakin baik, maka loyalitas wisatawan semakin meningkat.

V. SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Responden yang berkunjung lebih dari dua kali memiliki persepsi yang lebih baik terhadap citra stabilitas politik dan ekonomi destinasi pariwisata Bali jika dibandingkan dengan mereka yang datang pertama kali, dan yang kedua kali.

Faktor pendorong wisatawan mancanegara tidak berpengaruh signifikan terhadap citra destinasi Bali. Faktor pendorong responden berwisata ke Bali lebih kuat didorong oleh keinginan untuk beristirahat dan relaksasi, ingin keluar dari rutinitas, ingin mendapatkan pengetahuan dan pengalaman baru, mengunjungi tempat-tempat baru, bertemu orang dan bersosialisasi, dan untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran fisik.

(28)

Faktor penarik wisatawan mancanegara berpengaruh signifikan terhadap citra destinasi Bali. Daya tarik destinasi pariwisata Bali, digambarkan bahwa terdapat tiga faktor yang sangat menarik yakni budaya Bali, keindahan alam Bali, dan sejarah Bali. Faktor daya tarik Bali yang juga menarik bagi responden adalah suasana liburan yang baik, ketersediaan makanan dan minuman, adanya even and festival, harga-harga di Bali yang dianggap menarik, fasilitas dan pelayanan pariwisata yang baik, jarak dari negara asal, dan faktor keamanan pulau Bali.

Faktor citra destinasi berpengaruh signifikan terhadap loyalitas wisatawan mancanegara berwisata ke Bali. Citra Bali sebagai destinasi pariwisata digambarkan bahwa Bali memiliki citra sebagai destinasi pariwisata budaya yang sangat kuat yang didukung oleh keramahan masyarakat Bali, adanya aktivitas wisata yang menarik, infrastruktur pariwisata yang lengkap, suasana Bali yang nyaman, keindahan alam, dan stabilitas politik dan ekonomi yang mendukung pariwisata.

Saran

Saran ditujukan untuk semua lapisan masyarakat tentang pentingnya mempertahankan citra destinasi pariwisata Bali yang telah baik menurut wisatawan mancanegara yang berwisata di Bali karena hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi wisatawan terhadap citra Bali sebagai destinasi pariwisata memiliki citra sebagai destinasi pariwisata budaya yang sangat kuat yang didukung oleh keramahan masyarakat Bali, adanya aktivitas wisata yang menarik, infrastruktur pariwisata yang lengkap, suasana Bali yang nyaman, keindahan alam, dan stabilitas politik dan ekonomi yang mendukung pariwisata.

(29)

DAFTAR PUSTAKA

Ajzen, I,. Fishbein, M. 1977. Attitude-Behavior relations: A theoretical analysis and review of empirical research. Psychological Bulletin, 84, 888–918.

Ardika, I Wayan. 2003. Pariwisata Budaya Berkelanjutan, Refleksi dan Harapan di Tengah Perkembangan Global. Denpasar: Program Studi Magister (S2): Kajian Pariwisata Program Pascasarjana Universitas Udayana Azwar, S. 2003. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Backman, S. J., Crompton, J. L,. 1991. The usefulness of selected variables for predicting activity loyalty. Leisure Science, 13, 205–220.

Badan Pusat Statistik. 2011. Data Kunjungan wisatawan Mancanegara dan Nusantara yang langsung datang ke Bali. Laporan BPS Prov Bali.

Bates, Lyndel. 2004. The Value of Grey Tourism: Maximising the Benefits for Queensland. Queensland Parliamentary Library, Research

Publications and Resources Section. Research Brief No 2004/04, available from www.parliament.qld.gov.au cited 1 July 2013.

Creswell, JW. (2008). Educational research: Planning, conducting, and evaluating quantitative and qualitative research (3rd ed.). Upper Saddle River, NJ:

Pearson Prentice Hall.

Chena, Ching-Fu,. Chine-Chiu, Wu,. 2009. How Motivations, Constraints, and Demographic Faktors Predict Seniors’ Overseas Travel

Propensity. Department of Transportation and Communication Management Science, National Cheng Kung University, Taiwan, Department of Tourism Department, Nan Hua University, Taiwan:

Asia Pacific Management Review 14(3) (2009) 301-312, available from www.apmr.management.ncku.edu.tw cited 20 December 2013 Chi, Gengqing. 2005. “A Study of Developing Destination Loyalty Model”.

(Dissertation). Oklahoma: The Faculty of the Graduate College of the Oklahoma State University in Partial Fulfillment of the Requirements for the Degree of Doctor of Philosophy, July 2005

(30)

Choi, Suh-hee., Jeong-Nam, Kim., Cai, Liping A. 2012. Tourism Loyalty: An Extended Communicative Action Model. Purdue Tourism and Hospitality Research Center, Purdue University, USA (serial online) cited 12 May 2013, available from www.scholarworks.umass.edu Coban, S. 2012. The Effects of The Image of Destination on Tourist

Satisfaction and Loyalty: The Case of Cappadocia. European Journal of Social Sciences, 29(2), 222-232.

Cohen, E. 1984. The Sociology of Tourism: Approaches, Issues and Findings.

Ann. Rev. Social 10: 373-92

Corporate Tourism of New South Wales . 2009. Facts & Figures, Reports and Presentations. Available from http://www.destinationnsw.com.au cited 21 September 2012.

Dick, A. S., Basu, K,. 1994. Customer loyalty: Toward an Integrated Conceptual Framework. Journal of the Academy of Marketing Science, 22(2), 99–113.

Dimanche, F., Havitz, M. E,. 1994. Consumer Behavior and Tourism: Review and Extension Of Four Study Areas. Journal of Travel and Tourism Marketing, 3(3), 37–58.

Disparda Bali. 2012. Data perkembangan Jumlah kunjungan langsung wisatawan Mancanegara ke Bali. Denpasar: Laporan Tahun 1994 – 2012.

Disparda Bali. 2013. Analisis Pasar Wisatawan Nusantara 2013. Available from http://www.disparda.baliprov.go.id/id/Database-Dinas- Pariwisata, cited 8 January 2014.

Echtner, C. M., Ritchie, J. R. B,. 1991. The Meaning and Measurement of Destination Image. The Journal of Tourism Studies, 2 (2), pp. 2-12.

Ekinci, Y., Riley, M., Chen, J,. 2001. a Review of Comparisons Used in Service Quality and Customer Satisfaction Studies: Emerging Issues for Hospitality and Tourism Research. Tourism Analysis, 5(2/4), 197–

202.

Esichaikul, Ranee. 2012. Travel Motivations, Behavior and Requirements of European Senior Tourists to Thailand.Sukhothai. Journal of

(31)

Thammathirat Open University (Thailand), Vol. 10 No 2. Special Issue.

Pp. 47-58. 2012.

European Commission. 2012. Tourism for Seniors. cited 5 October 2014, available from http://ec.europa.eu/enterprise/sectors/tourism/tourism- seniors/index_en.htm

Fakeye, P. C., Crompton, J. L. 1991. Image Differences between Prospective, First-time, and Repeat Visitors to The Lower Rio Grande valley.

Journal of Travel Research, 30 (2): 10-15.

Fandeli, Chafid. 2001. Dasar-dasar Managemen Kepariwisataan Alam.

Yogyakarta: Liberty.

Ferdinand, Agusty. 2002. Structural Equation Modeling Dalam Penelitian Manajemen. Semarang: BP UNDIP.

Flavian, C., Martinez, E., Polo, Y,. 2001. Loyalty to Grocery Stores in the Spanish Market of the 1990s. Journal of Retailing and Consumer Services, 8, 85–93.

Framke, W,. 2002. The Destination as a Concept: A Discussion of the Business-related Perspective versus the Socio-cultural Approach in Tourism Theory. Scandinavian Journal of Hospitality and Tourism, 2 (2):

92-108.

Francken, D. A., Van Raaij, W. F,. 1981. Satisfaction with Leisure Time Activities. Journal of Leisure Research, 13(4), 337–352.

Gallarza, M., Gil, I. Calderón, H. 2002. Destination image. Towards a conceptual framework. Annals of Tourism Research, 29 (1), 56-78.

Gartner, W. C. 1993. Image Formation Process. Journal of Travel & Tourism Marketing, 2(2-3), 191-216.

Ghozali, Imam Fuad. 2005. Structural Equation Modelling. Semarang: Badan Penerbit: Undip.

Gillon, S.M. 2004. Boomer Nation: the Largest and Richest Generation Ever, and How it Changed. New York: Free Press.

Gitelson, R. J., J. L. Crompton. 1984. Insights into the repeat vacation phenomenon. Annals of Tourism Research, 11: 199-217.

(32)

Gnoth, J,. 1997. Tourism Motivation and Expectation Formation. Annals of Tourism Research, 21(2), 283–301.

Gray, Pennington, L.. Kerstetter, D.L,. 2001. Examining Travel Preferences of Older Canadian Adults Over Time. Journal of Hospitality and Leisure Marketing 8, 131–145.

Gremler, Dwayne D., Brown, Stephen W. 1997. Service Loyalty: Its Nature, Importance, and Implications. Advancing Service Quality: A Global Perspective, Conference Processing, University of Karlstad, Sweden, (171- 181).

Griffin, Jill. 2002. Customer Loyalty : How to Earn It, How to Keep It. Singapore:

Lexington Books, The Free Press.

Guliling, Hasnawati., Yuhanis Abdul Aziz, Jamil Bojei, Murali Sambasivan,.

2013. Conceptualizing Image, Satisfaction and Loyalty of Heritage Destination. 4th International Conference on Business and Economic Research (4th Icber 2013) Proceeding, cited 05 March 2013. Golden Flower Hotel, Bandung, Indonesia ISBN: 978-967-5705-10-6. available from www.internationalconference.com.my

Gyte, D. M., A. Phelps. 1989. Patterns of Destination Repeat Business: British Tourists in Mallorca, Spain. Journal of Travel Research, 28 (1): 24-28.

Hair, J. F., Anderson, R. E., Tatham R.L., Black, W. C., 2006. Multivariate Data Analysis. Upper Saddle River, NJ: Prentice Hall.

Hanson, W., Creswell, J.W., Plano Clark, V., Creswell, J.D,. 2005. Mixed methods research designs in counseling psychology. Journal of Counseling Psychology, 52(2), 224-235.

Heskett, J. L., Sasser, W. E., Schlesinger, L. A,. 1997. The Service Profit Chain.

New York, NY: The Free Press.

Hooper, Daire; Joseph Coughlan., Michael R. Mullen. 2008. Structural Equation Modelling: Guidelines for Determining Model Fit, The Electronic Journal of Business Research Methods, Vol 6: 53-60.

(33)

Indrawati, Yayuk. 2010. Persepsi mancanegara pada Fasilitas Akomodasi dan Aktivitas Pariwisata Bernuansa Seni Budaya di Desa Sanur. Jurnal Soca, Denpasar: Universitas Udayana.

Iso-Ahola, S.E. 1991. Towards a Social Psychological Theory of tourism Motivation: A Rejoinder. Annals of Tourism Research.

Iso-Ahola, S.E. 1999. Motivational Foundations of Leisure. Leisure Studies Prospects for the Twenty First Century. University of Maryland.

Jackson, Edgar, L., Burton, Thomas, L. 1999. Leisure Studies: Prospects for the Twenty First Century. Pennsylvania: State College Venture Publishing Inc.

Jacoby, J., Chesnut, R. W,. 1978. Brand Loyalty Measurement and Management.

New York: Wiley.

Jin, Wu Qing. 2006. A Study of Tourist Consumer Behaviour. Tourism Education Publishing House, pp. 15-19

Kelloway, E. Kevin. 1995. Structural Equation Modelling in Perspective, Journal of Organizational Behavior, Vol 16: 215-224.

Kem. Kebudayaan dan Pariwiata RI. 2011. “SK Menteri Kehakiman No. M- 04-12.01.02/1998”. Jakarta: Temporary Visa: Ijin Tinggal wisatawan Senior .

Kem. Kebudayaan dan Pariwiata. 2011. “Temporary Visa: Ijin Tinggal mancanegara”. Jakarta: Publikasi Kem. Kebudayaan dan Pariwiata RI.

2011. Keputusan Presiden /Keppres No. 31/1998.

Kem. Kebudayaan dan Pariwiata. 2012. “Kunjungan Langsung wisatawan Mancanegara ke Bali Berdasarkan Kebangsaan Tahun 2007–2011”

Publikasi Kanwil Dep. Kehakiman dan HAM Provinsi Bali

Keown, C., Jacobs, L. and Worthley, R. 1984. American tourists’ perceptions of retail stores in 12 selected countries. Journal of Travel Research, 22(3):

26-30.

Koentjaraningrat. 1993.Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama.

(34)

Kotler, P, Bowen, Jhon, Makens, James. 1996. Marketing for Hospitality &

Tourism. Practice-Hall, Inc. A Simon and Schuster Company Upper Saddle River, NJ 07458.

Kotler, P, Keller, K. 2012. Marketing Management, 14th Edition, Pearson Education, Inc., publishing as Prentice Hall, One Lake Street, Upper Saddle River,New Jersey 07458

Kotler, Philip, Gary Armstrong. 1999. Principle of Marketing. 8th Edition. New Jersey: Prentice Hall.

Kotler, Philip. 2003. Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan, Implementasi dan kontrol, Jakarta: Prehalindo.

Kozak, M,. Rimmington, M,. 2000. Tourist Satisfaction with Mallorca, Spain, as an off-season Holiday Destination. Journal ofTravel Research, 38(3), 260–269.

LaTour, S. A., Peat, N. C, 1979. Conceptual and Methodological Issues in consumer satisfaction research, Ralph day, Bloomington Wilkie, W.L.

(Eds.), In: Indiana University Press.

Levent, G.E. 1972. A Market Segmentation Analysis of Holiday Destinations.

Seminar on Research and the Travel and Tourism Market. Yugoslavia:

ESOMAR Bled.

Liljander, V,. 1994. Modeling Perceived Service Quality Using Different Comparison Standard. Journal of Consumer Satisfaction and Dissatisfaction, 7, 126–142.

Liying, Zhou Tze,. Wang, Xiaolin. 2012. Tourist Satisfaction-based Tourism Destination Image Mode – TSS. Available from http://www.ikk9.com cited 23 Oktober 2012

Losier, Gaetan F., Bouraque, Paul E., Vallerand, Robert J. 1992. A

Motivational Model of Leisure Participation in the Elderly. The Journal of Psychology 127(2).153-170: Universite du Quebec a Montreal.

MacCannell, D. 1977. The Tourist. New York: Schockon

(35)

MacNeil, R.D, .1991. The Recreation Profession and The Age Revolution: Times They are a ‘Changin’. Illinois Parks and Recreation 22,

(September/October), 22–24.

Mazursky, D,. Jacoby, J. 1986. Exploring The Development of Store Images.

Journal of Retailing, 62: 145-65.

Mbuthia, Ruth., Bambot, Gildas Y. 2011. Utilizing Elderly Free Time Activities: A Study Of Activities That Promote Health And Wellbeing.

(Bachelor‟s Thesis Degree Programme in Nursing) Vasa: Novia University of Applied Sciences.

Milman, A., Pizam, A,. 1995. The Role of Awareness and Familiarity with a Destination: The Central Florida Case. Journal of Travel Research, 33 (3), pp. 21-27.

Moleong, J. Lexy. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda Karya

Muller, T.E., O’Cass, A. 2001. Targeting The Young at Heart: Seeing Senior Vacationers The Way They See Themselves. Journal of Vacation Marketing 7.

Musa, Ghazali., Sim, Ong Fon. 2010. Travel Behaviour: a Study of Older Malaysians. Current Issues in Tourism. Vol. 13, No. 2, March 2010, 177–

192.

Nirwandar, Sapta. 2010. Ijin Tinggal Bagi Wisatawan Warga Negara Asing Lansia. Jakarta: News letter informasi pemasaran pariwisata., Edisi 12.

Noe, F. P., Uysal M,. 1997. Evaluation of Outdoor Recreational Settings. a problem of Measuring User Satisfaction. Journal of Retailing and Consumer Services, 4(4), 223–230.

Oliver, Richard L. 1999. When Customer Loyalty, Journal of Marketing, Vol.

63. pp. 33-34 (Special Issues)

Patterson, Ian. 2006. Growing Older: Tourism and Leisure Behaviour of Older Adults. School of Tourism and Leisure Management University of Queensland, CABI is a Trading Name of CAB International.

(36)

Pearce, P. L,. 1982. The Social Psychology of Tourist Behavior. Oxford:

Pergamon Press.

Pitana, IG., Gayatri, PG. 2005. Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Rahmawati, Indah Putu. 2011. Motivation and Behavior of Older People Assist Segmenting the Mature Market and Identifying Senior Tourist Expectation. Jurnal Kepariwisataan. Denpasar: STP Nusa Dua Bali, Volume 10 Nomor 2 September 2011, Hal 95-100.

Rai Utama I Gusti Bagus, Nyoman Darma Putra, I Made Suradnya, DESTINATION LOYALTY MODEL OF ELDERLY FOREIGN TOURISTS VISITING BALI, E-Journal of Tourism. 2014;1(1) Rai Utama I Gusti Bagus, Strategi Menuju Pariwisata Bali yang Berkualitas,

Jurnal Kajian Bali. 2015;3(2)

Rai Utama I Gusti Bagus: DESTINATION IMAGE OF BALI BASED ON THE PUSH MOTIVATIONAL FACTORS, IDENTITY AND

DESTINATION CREATIONS IN THE PERSPECTIVE OF FOREIGN SENIOR TOURIST. 03/2016; Jurnal Manajemen dan

Kewirausahaan (ISSN: 1411-1438):e-ISSN: 2338-8234., DOI:10.9744/jmk.18.1.16-24

Rai Utama I Gusti Bagus: POSITIONING ECO-TOURISM FOR

IMPROVING DESTINATION IMAGE OF BALI INDONESIA, E- Journal of Tourism. 2016;2(1)

Rai Utama I Gusti Bagus: Keunikan Budaya dan Keindahan Alam sebagai Citra Destinasi Bali menurut Wisatawan Australia Lanjut Usia. SSRN Electronic Journal 04/2016; Vol 6, No 1 (2016)(Vol 6, No 1 (2016)):149–172., DOI:10.2139/ssrn.2790503

Rai Utama, I Gusti Bagus: Buku Pemasaran Pariwisata. 02/2017; Andi Yogyakarta.

Rai Utama I Gusti Bagus: Metodologi Penelitian Pariwisata & Hospitalitas : dilengkapi studi kasus penelitian. Revision 2016 edited by Slamat Trisila, 01/2016; Pustaka Larasan., ISBN: 978-602-1586-63-1

(37)

Rai Utama Gusti Bagus: Pengantar Industri Pariwisata). 1 edited by Woffi, 10/2014; Deepublish Yogyakarta CV. BUDI UTAMA.., ISBN: 978- 602-280-328-7

Rai Utama I Gusti Bagus, Ni Made Eka Mahadewi: Metodologi Penelitian Pariwisata Dan Perhotelan. 1 edited by -, 12/2012; AndiPublisher., ISBN: 978-979-29-3463-2, DOI:10.13140/RG.2.1.3537.8083

Resmayasari, Ira. 2011. “Persepsi wisatawan Perancis Terhadap The Island of Paradise”. Denpasar (Tesis): Kajian Pariwisata, Program Pascasarjana Universitas Udayana.

Ritchie, Hu, Y. Z., J. R. B. 1993. Measuring Destination Attractiveness: A Contextual Approach. Journal of Travel Research, 32 (2): 25-34.

Santoso, Singgih. 2007. Riset Pemasaran (Konsep dan Aplikasi dalam SPSS).

Jakarta : PT. Alex Media Komputindo.

Santoso, Singgih. 2012. Analisis SEM Menggunakan AMOS. Jakarta: Penerbit PT Elex Media Komputindo (Kompas Gramedia).

Schofield, P. 2000. Evaluating castlefield Urban Heritage Park from The Consumer Perspective: Destination attribute importance, visitor perception, and satisfaction. Tourism Analysis, 5(2–4), 183–189.

Setiawan, Boenyamin. 2002. Kesadaran dan Kepedulian Lansia. Cited Februari 17, 2010. available from http://www.depsos.go.id.

Shiffman, L.G., Sherman, E,. 1991. Value Orientations of New-Age Elderly:

The Coming of an Ageless Market. Journal of Business Resarch 22 April, 187–194.

Shoemaker, S,. 1989. Segmentation of The Senior Pleasure Travel Market.

Journal of Travel Research Winter 27, 14–21.

Sirgy, M. J,. 1984. A Social Cognition Model of Consumer Satisfaction/

Dissatisfaction: An Experiment. Journal Psychology & Marketing, 1, 27–44.

Smith, James P., Kington R. 1997. Demographic and Economic Correlates of Health in Old Age. Journal Demography. Volume 34 No. 1, Februari 1997.

(38)

Som, Ahmad Puad Mat,. Badarneh, Mohammad Bader. 2011. Tourist Satisfaction and Repeat Visitation; Toward a New Comprehensive Model. International Journal of Human and Social Sciences 6:1 2011 Spillane, James.1993. Ekonomi Pariwisata, Sejarah dan prospeknya. Yogyakarta:

Kanisius.

Strauss, W. and Howe, N,. 1991. Generations: The History of America’s Future.

1584–2069. Quill, New York.

Suradnya, I Made. 2005. Analisis Faktor-Faktor Daya Tarik Wisata Bali dan Implikasinya terhadap Perencanaan Pariwisata Daerah Bali, Jurnal SOCA, Denpasar: Universitas Udayana

Syamsu, Yoharman. 2000b. Memahami Perilaku wisatawan, Jakarta: STP Trisakti. Jurnal Pariwisata, Edisi Agustus 2000 Vol. 51.

Syamsu, Yoharman. 2000a. Karakteristik Wisatawan Asing di Indonesia, Jakarta: STP Trisakti. Jurnal Pariwisata, Edisi November 2000 Vol.

52

Tenaya, Narka. 2002. Metode Successive Interval (MSI). Modul Statistik Parametrik Pascasarjana Agribisnis. Universitas Udayana.

Thaothampitak, Wipada., Weerakit, Naree. 2007. Tourist Motivation and Satisfaction:The Case Study of Trang Province. Thailand. Faculty of Hospitality and Tourism, Prince of Songkla University.

The Hong Kong Polytechnic University. 2012. Overall Tourist Satisfaction Index. The Hong Kong Polytechnic University, PolyU Tourist Satisfaction Index Report, available from http://hotelschool.shtm.polyu.edu.hk/tsi/common/methodology.jsp cited 23 Oktober 2012.

The United Nation. 2010. World Population Ageing, 1950–2050. Available from

http://www.un.org/esa/population/publications/worldageing19502 050/

Tjiptono, Fandy. 1997. Strategi Pemasaran Edisi II. Yogyakarta: ANDI

(39)

Tjiptono, Fandy. 2000. Prinsip dan Dinamika Pemasaran. Yogyakarta: JJ Learning, Edisi Pertama.

Tse, D. K., Wilton, P. C,. 1988. Models of Consumer Satisfaction: an Extension. Journal of Marketing Research, 25, 204–212.

United Nation. 2007. World Population Prospects The 2006 Revision. New York: Department of Economic and Social AffairsPopulation Division available from http://www.un.org cited 1 Juli 2013 United Nation-World Tourism Organization (WTO). 2005. Tourism

Highlight UNWTO, Tourism Barometer Volume 12, January 2014.

USAID, World Population Data Sheet. 2012. Population Reference Bureau.

Washington: DC 20009 USA, available from website: www.prb.org cited 12 December 2012.

Uysal M., Hagan, L. R. 1993. Motivation of Pleasure to Travel and Tourism. In M. A. Khan, M. D. Olsen, & T. Var (Eds.), VNR’S Encyclopedia of Hospitality and Tourism. New York: Van Nostrand Reinhold.

Wahab, Salah.1997. Manajemen Kepariwisataan. Jakarta: PT. Perca.

Wei, S., Millman, A. 2002. Growing Older: The Impact of Participation in Activities While on Vacation on Senior S’ Psychological Well- Being: a Path Model Analysis. London: Journal of Hospitality and Tourism Research 26.

Wilkie, L.1994. Consumer Behavior, 4th. New York: John Wiley and Sons.

Wylie, R.C,. 1974. The Self Concept. University of Nebraska Press, Lincoln, Nebraska.

Yoeti, Oka. 1996. Pemasaran Pariwisata. Bandung: Angkasa.

Yoo, J. J. - E., Chon, K. 2008. Factors Affecting Convention Participation Decision Making: Developing a Measurement. Journal of Travel Research, 47, 113-122.

Yoon, Yooshik., Muzaffer, Uysal. 2003. An Examination of The Effects Of Motivation and Satisfaction on Destination Loyalty: a structural model. Tourism Management (in press). Virginia Polytechnic

(40)

Institute and State University, 362 Wallace Hall, Blacksburg, VA 24061-0429, USA

Zeithaml, Valerie A., Bitner, Mary Jo. 2000. Services Marketing. McGraw-Hill International Editions.

(41)

RIWAYAT PENELITI

Universitas Dhyana Pura Bali Hospitality Management Indonesia

raiutama@undhirabali.ac.id Phone: +62361426450 Mobile: +6281337868577 Fax: Edit +62361426452

Website: http://tourismbali.wordpress.com/

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

1) https://www.researchgate.net/profile/Rai_Utama_I_Gusti_Bagus 2) http://orcid.org/0000-0002-1962-0707

3) http://sinta1.ristekdikti.go.id/?ref=author&mod=profile&id=179706 4) https://www.scopus.com/authid/detail.uri?authorId=57193734933 5) https://scholar.google.co.id/citations?user=VjebKtgAAAAJ&hl=en 6) https://papers.ssrn.com/sol3/cf_dev/AbsByAuth.cfm?per_id=231375

EDUCATION

Year Institution Sep 2010 – Dec

2014

Udayana University

Dr., Post Graduated in Tourism Badung, Indonesia

Sep 2006 – Nov 2007

Stenden University of Applied Sciences M.A., International Leisure and Tourism Studies Leeuwarden, Netherlands

Sep 2003 – Jun Udayana University

(42)

Year Institution

2005 M.MA, Master in Agribusiness Badung, Indonesia

Sep 1997 – Sep 2001

Universitas Mahasaraswati Denpasar S.E, Economic

Denpasar, Indonesia

STATISTICS

Indicator Score RG Score 16.04 scholar.google

Citations 51 scholar.google

h-index 4 scholar.google

i10-index 2

AWARDS & GRANTS

Year Donatur/Sponsor

Jan 2014 Grant: Directorate of Higher Education though the Competitive Grant Scheme for the Fiscal Year 2014-2016 (Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Skim Penelitian Hibah Bersaing, tahun pendanaan 2014-2016)

Oct 2010 Scholarship: Barnabas Foundation

Sep 2003 Scholarship: Directorate of Higher Education though the BPPS Scholarship Scheme for the Fiscal Year 2003-2005 (Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Skim BPPS-

(43)

DIKTI, tahun pendanaan 2003-2005)

SKILLS & ACTIVITIES

Indicator Remarks

Skills Hospitality Management, Tourism, Marketing, Sustainable Tourism, Ecotourism, Strategy, Statistical Analysis, Tourism Management, Business, Consumer Behavior, Survey Methods, Quantitative, Quantitative Methods, Qualitative Analysis, Quantitative Analysis, Tourism Marketing, Hospitality, Tourism, Economics and Development, Regional Tourism, Tourism Economics, Cultural Tourism, Rural Tourism, Service Quality, Management, Mixed Methods, Descriptive Analysis, Multivariate Analysis, Research Methods, Agricultural Economics, Statistical Testing, Data Analysis, Strategic Management

Languages Indonesian, Balinese, English, Javanese, Nusa Penida Scientific

Memberships

Tourism Research

Interests tourism, hospitality, economic

PUBLICATION HIGHLIGHTS

TERINDEX SCOPUS

1) Utama, I.G.B.R.,: Senior tourists’ travel selection: A structural model development. Heritage, Culture and Society: Research agenda and

(44)

best practices in the hospitality and tourism industry - Proceedings of the 3rd International Hospitality and Tourism Conference, IHTC 2016 and 2nd International Seminar on Tourism, ISOT 2016, Bandung, Indonesia; 10/2016

TERINDEX NON SCOPUS

(http://globalimpactfactor.com, http://www.scijournal.org, http://journals.indexcopernicus.com)

1) Utama, I Gusti Bagus Rai and Komalawati, Travel Motivation and Destination Image of Bali Indonesia in the Perspective of Senior Foreign Tourists (August 3, 2015). International Journal of Scientific

& Engineering Research, Volume 6, Issue 7, July-2015 ISSN 2229- 5518. Available at SSRN: https://ssrn.com/abstract=2584289 or http://dx.doi.org/10.2139/ssrn.2584289

2) Utama, I Gusti Bagus Rai, Botanical Garden as a Recreational Park:

Balancing Economic Interest with Conservation (April 16, 2015).

International Journal of Scientific & Engineering Research, Volume 6, Issue 4, April- 2015, I SSN 2229-5518. Available at SSRN:

https://ssrn.com/abstract=2595134 or http://dx.doi.org/10.2139/ssrn.2595134

TERINDEX DOAJ

1) I Gusti Bagus Rai Utama, Nyoman Darma Putra, I Made Suradnya, DESTINATION LOYALTY MODEL OF ELDERLY FOREIGN TOURISTS VISITING BALI, E-Journal of Tourism. 2014;1(1)

(45)

2) I Gusti Bagus Rai Utama, Strategi Menuju Pariwisata Bali yang Berkualitas, Jurnal Kajian Bali. 2015;3(2)

3) Rai Utama I Gusti Bagus: DESTINATION IMAGE OF BALI BASED ON THE PUSH MOTIVATIONAL FACTORS, IDENTITY AND DESTINATION CREATIONS IN THE PERSPECTIVE OF FOREIGN SENIOR TOURIST. 03/2016; Jurnal Manajemen dan

Kewirausahaan(ISSN: 1411-1438):e-ISSN: 2338-8234., DOI:10.9744/jmk.18.1.16-24

4) I Gusti Bagus Rai Utama, TOURISM AND FORESTRY

COLLABORATION IN BALI-INDONESIA E-Journal of Tourism.

2016;2(2)

5) I Gusti Bagus Rai Utama, POSITIONING ECO-TOURISM FOR IMPROVING DESTINATION IMAGE OF BALI INDONESIA, E- Journal of Tourism. 2016;2(1)

6) Rai Utama I Gusti Bagus: Keunikan Budaya dan Keindahan Alam sebagai Citra Destinasi Bali menurut Wisatawan Australia Lanjut Usia.

SSRN Electronic Journal 04/2016; Vol 6, No 1 (2016)(Vol 6, No 1 (2016)):149–172., DOI:10.2139/ssrn.2790503

TERINDEX SCHOLAR GOOGLE

1) I Gusti Bagus Rai Utama, Putu Chris Susanto: DESTINATION DEVELOPMENT MODEL FOR FOREIGN SENIOR TOURISTS.

01/2017; 2(1):16., DOI:10.22334/jbhost.v2i1.35

(46)

2) I Wayan Ruspendi Junaedi, I Gusti Bagus Rai Utama:

AGROTOURISM AS THE ECONOMICS TRANSFORMATION OF THE TOURISM VILLAGE IN BALI (CASE STUDY: BLIMBINGSARI VILLAGE, JEMBRANA, BALI). 01/2017; 2(1):15.,

DOI:10.22334/jbhost.v2i1.37

BUKU TERBIT INTERNASIONAL

1) Utama, I Gusti Bagus Rai, Agrotourism as an Alternative Form of Tourism in Bali Indonesia (October 31, 2014). Summary of

Paperback:, Scholars' Press (October 22, 2014), ISBN-10:3639667123, ISBN-13:978-3639667127. Available at SSRN:

https://ssrn.com/abstract=2517811 or http://dx.doi.org/10.2139/ssrn.2517811

BUKU TERBIT NASIONAL

1) Rai Utama, I Gusti Bagus: Buku Pemasaran Pariwisata. 02/2017; Andi Yogyakarta.

2) Rai Utama I Gusti Bagus: Metodologi Penelitian Pariwisata &

Hospitalitas : dilengkapi studi kasus penelitian. Revision 2016 edited by Slamat Trisila, 01/2016; Pustaka Larasan., ISBN: 978-602-1586-63-1 3) Rai Utama I Gusti Bagus: AGROWISATA SEBAGAI PARIWISATA ALTERNATIF INDONESIA: Solusi Masif Pengentasan Kemiskinan.

Ed.1, Cet. 1--Yogyakarta: Deepublish, Juli 2015 edited by Rizky

(47)

Selvasari, 08/2015; Deepublish Publisher., ISBN: 978-602-280-886-2, DOI:10.13140/RG.2.1.4668.9121

4) Rai Utama Gusti Bagus: Pengantar Industri Pariwisata). 1 edited by Woffi, 10/2014; Deepublish Yogyakarta CV. BUDI UTAMA.., ISBN:

978-602-280-328-7

5) Rai Utama I Gusti Bagus, Ni Made Eka Mahadewi: Metodologi Penelitian Pariwisata Dan Perhotelan. 1 edited by -, 12/2012;

AndiPublisher., ISBN: 978-979-29-3463-2, DOI:10.13140/RG.2.1.3537.8083

CONFERENCE PROCEEDINGS

Keynote Speaker

1) Rai Utama I Gusti Bagus: INCREASING THE INTEREST OF FORESTRY EDUCATION THROUGH COLLABORATION WITH TOURISM. International Workshop on Forestry, Universiti Putra Malaysia, Universiti Putra Malaysia, UPM Serdang, Selangor Darul Ehsan; 05/2015, DOI:10.13140/RG.2.1.2376.9767

Presenter/Speaker

1) Rai Utama I Gusti Bagus: POSITIONING OF ECO TOURISM OBJECTS IN BALI INDONESIA. Program Studi Manajemen Universitas Dhyana Pura, Universitas Dhyana Pura; 05/2015, DOI:10.13140/RG.2.1.1796.2408

Gambar

Gambar 2.1 Model Teoritis  Hipotesis Penelitian
Tabel 3.1 Definisi Indikator Penelitian  Variabel  Kode  Indikator
Tabel 4.1. Profil Berdasarkan Jenis Kelamin  Jenis kelamin  Frekwensi  Persentase
Tabel 4.3 Profil Frekwensi Kunjungan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menentukan kandungan masing- masing unsur tanah jarang yang terkandung dalam monasit dan senotim dapat dilakukan dengan menggunakan kurva baku dari hasil

Dalam rangka persiapan pelaksanaan Program Pamsimas II, maka dengan ini kami mohon kehadiran Saudara/i untuk mengikuti Pelatihan Fasilitator Masyarakat dan Fasilitator Senior

dengan rumus slovin , maka sampel yang diperoleh sebanyak 85 orang. Pengumpulan data penelitian melalui observasi, wawancara, tes, kuesioner, dan

Sanggup menyelesaikan tahapan latihan dengan menghasilkan capaian (outcome) sesuai fokus materi yang dipilih (meliputi penulisan proposal, penulisan buku hasil

Jurnal Penelitian Transportasi Laut merupakan majalah ilmiah yang mempublikasikan hasil penelitian atau kajian ilmiah dalam bidang transportasi laut yang diterbitkan berkala dua

Perkembangan teknologi yang berkembang menggunakan sistem mikrokontroller Arduino Uno yang diintegrasikan dengan smartphone android melalui modul Bluetooth HC-05 ,

• Dari menu Proses KPUD – Verifikasi Dukungan Perseorangan -

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlindungan hukum bagi konsumen akibat penipuan jual beli online, menimbulkan tanggung jawab atas kerugian konsumen dalam transaksi