• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil

Jenis-jenis fungi yang terdapat pada serasah daun A. marina yang mengalami proses dekomposisi pada salinitas 0-10 ppt

Dari hasil pengamatan terhadap fungi-fungi dekomposer, diperoleh 15

jenis spesies fungi yang berhasil diisolasi dari serasah daun A. marina pada lokasi 1 (salinitas 0-10 ppt). Jumlah koloni dan frekuensi koloni masing-masing

spesies yang berhasil diisolasi dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Jumlah koloni rata-rata x (102 cfu/ml) tiap jenis fungi tiap 15 hari dan frekuensi kolonisasinya pada serasah daun A. marina yang telah mengalami proses dekomposisi selama 90 hari dilingkungan dengan salinitas 0-10 ppt

No Jenis Fungi

Lama masa dekomposisi (hari) Jumlah seluruh koloni Jumlah koloni rata-rata Jumlah pengamatan (kali) Jumlah kemunculan koloni (kali) Frekuensi kolonisasi (%)a 15 30 45 60 75 90 1 Aspergillus sp. 1 0 0 0 1,67 0 1 2,67 0,44 6 2 33 2 Aspergillus sp .2 0 1,67 0 0,67 0,67 1,67 4,68 0,78 6 4 66 3 Aspergillus sp. 3 0,33 0 0 0 0,33 0 0,66 0,11 6 2 33 4 Fusarium spp 0 0,67 0 0 0 0 0,67 0.11 6 1 17 5 Penicilium sp. 1 0 0,33 0 0 0,33 0 0,66 0,11 6 2 33 6 Penicilium sp. 2 0 0,33 0 0 0,33 0 0,66 0,11 6 2 33 7 Aspergillus sp. 4 1 0 0 0 0,67 0 1,67 0,28 6 2 33 8 Aspergillus sp.5 1 0 0 0,67 0 0 1,67 0,28 6 2 33 9 Aspergillus sp. 6 0 0 1 0 0 2,3 3,33 0,55 6 2 33 10 Aspergillus sp. 15 0 0 0,33 2,33 0 0 2,66 0,44 6 2 33 11 Aspergillus spp 7 2,67 0 0 0 0 0 2,67 0,44 6 1 17 12 Aspergillus sp. 8 0 0 0,33 0,33 0 2,6 2,66 0,44 6 3 50 13 Aspergillus spp 9 0 0 0 0 0,67 0,67 1,34 0,22 6 2 33 14 Aspergillus sp. 10 0 0 0 1,67 0 0 1,67 0,28 6 2 33 15 Aspergillus sp. 11 0 0 0 0,67 0 0 0,67 0,11 6 1 17 Total 27,67 4,61 a

Dari 15 jenis fungi yang berhasil diisolasi, Aspergillus sp.2 mempunyai jumlah koloni rata-rata terbesar yaitu 0,78 x102 cfu/ml dengan frekuensi kolonisasi

66 %. Sedangkan jumlah koloni rata-rata terkecil yaitu 0,11 x102 cfu/ml diperoleh oleh Aspergillus sp.3, Fusarium spp, Penicillium sp.1, Penicillium sp.2 dan Aspergillus sp.11.

Jenis-jenis fungi yang terdapat pada serasah daun A. marina yang mengalami proses dekomposisi pada salinitas 10-20 ppt

Pada serasah daun A. marina yang mengalami proses dekomposisi pada tingkat salinitas 10-20 ppt diperoleh 15 jenis fungi yang diisolasi. Jumlah koloni dan frekuensi koloni setiap spesies pada lokasi ini dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2 Jumlah koloni rata-rata x (102 cfu/ml) tiap jenis fungi tiap 15 hari dan frekuensi kolonisasinya pada serasah daun A. marina yang telah mengalami proses dekomposisi selama 90 hari dilingkungan dengan salinitas 10-20 ppt

No Jenis Fungi

Lama masa dekomposisi (hari) Jumlah seluruh koloni Jumlah koloni rata-rata Jumlah pengamatan (kali) Jumlah kemunculan koloni (kali) Frekuensi kolonisasi (%)a 15 30 45 60 75 90 1 Penicillium sp. 3 0,67 0,67 1,33 1,33 0 0 4 0,67 6 4 67 2 Aspergillus spp8 0 0,33 0 0,67 0,67 0 1,67 0,28 6 3 50 3 Aspergillus sp.9 0 0 0 0 0,67 0,33 1 0,2 6 2 33 4 Aspergillus sp. 11 0,33 0 0 0 0 0 0,33 0,05 6 1 17 5 Aspergillus spp 3 0,67 0,33 0 0 0 0 1 0,2 6 2 33 6 Aspergillus sp. 2 2 0 0,33 0 0 0 2,33 0,39 6 2 33 7 Penicillium sp. 1 0 0 0 0,67 0 0 0,67 0,11 6 1 17 8 Aspergillus sp. 5 1 0 0 0,67 0,33 0 2 0,33 6 3 50 9 Aspergillus sp. 12 0 0,33 0 0 0 0 0,33 0,05 6 1 17 10 Aspergillus sp. 6 0 1,67 3,33 0 0 0 5 0,83 6 2 33 11 Aspergillus sp. 4 0 0 0 0,67 0 0 0,67 0,11 6 1 17 12 Aspergillus spp 1 0 0 0 0 0,67 0 0,67 0,11 6 1 17 13 Penicillium sp. 2 0 0 0 0 0,33 0 0,33 0,05 6 1 17 14 Aspergillus sp.16 0 0 0 0 0,67 0 0,67 0,11 6 1 17 15 Aspergillus sp. 13 0 0 0 0 0 2 2 0,33 6 1 17 Total 22,67 3,78

Dari 15 jenis fungi yang berhasil diisolasi pada salinitas 10- 20 ppt , Aspergillus sp.6 mempunyai jumlah koloni rata-rata terbesar yaitu 0,83 x102

cfu/ml. Sedangkan jumlah koloni rata-rata terkecil yaitu 0,05 x 102 cfu/ml

diperoleh oleh Aspergillus sp.11, Penicillium sp.2 dan Aspergillus sp.12. Frekuensi kolonisasi terbesar yang diperoleh pada lokasi ini yaitu Penicillium sp.3 dengan frekuensi kolonisasi 67 % dan frekuensi kolonisasi terkecil diperoleh pada fungi Aspergillus sp.1, Aspergillus sp.4, Aspergillus sp.11, Aspergillus

sp.12, Aspergillus sp.13, Aspergillus sp.16, Penicillium sp.1, dan Penicillium sp.2.

Jenis-jenis fungi yang terdapat pada serasah daun A. marina yang mengalami proses dekomposisi pada salinitas 20 -30 ppt

Terdapat 12 jenis spesies fungi yang berhasil diisolasi dari serasah daun A. marina pada lokasi 3 ( salinitas 20-30 ppt). Jumlah koloni dan frekuensi koloni masing-masing spesies yang berhasi diisolasi dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3 Jumlah koloni rata-rata x (102 cfu/ml) tiap jenis fungi tiap 15 hari dan frekuensi kolonisasinya pada serasah daun A. marina yang telah mengalami proses dekomposisi selama 90 hari dilingkungan dengan salinitas 20-30 ppt

No Jenis Fungi Lama masa dekomposisi (hari) Jumlah seluruh koloni Jumlah koloni rata rata Jumlah pengamatan (kali) Jumlah kemunculan koloni (kali) Frekuensi kolonisasi (%)a 15 30 45 60 75 90 1 Aspergillus sp. 15 0,67 0 0 0 0 0 0,67 0,11 6 1 17 2 Aspergillus sp. 8 0 0,67 0 0 1 0 1,67 0,28 6 2 33 3 Aspergillus sp. 9 0 0 1 0 0 0,67 1,67 0,28 6 2 33 4 Aspergillus sp. 3 2,33 9 0 0,33 0,33 0 11,96 1,99 6 4 67 5 Penicilium sp. 2 0 0,67 0 0 0 0 0,67 0,11 6 1 17 6 Aspergillus sp. 2 2,33 2,33 0 3,33 0 0 7,9 1,32 6 3 50 7 Penicilium sp. 1 0 0,67 5 0 0 0 5,67 0,94 6 2 33 8 Aspergillus sp. 14 0 0 1 0 0 0,67 1,67 0,28 6 2 33 9 Aspergillus sp. 5 0 3,33 0 0,33 0,33 0 3.99 0,66 6 3 50 10 Saccharomyce s spp 0 0 0 0 0 2,67 2,67 0,44 6 1 17

11 Aspergillus sp. 13 0 0 0 0 0 0,67 0,67 0,11 6 1 17 12 Aspergillus sp. 1 0 0 0 1,33 0 0 1,33 0,22 6 1 17 Total 40,54 6,76 a

: Jumlah kemunculan koloni (kali) / Jumlah pengamatan x 100 %

Pada lokasi 3 (salinitas 20 - 30 ppt) diperoleh 12 jenis fungi. Dari 12 jenis fungi yang berhasil diisolasi pada salinitas ini, Aspergillus sp.3 mempunyai

jumlah koloni rata-rata terbesar yaitu 1,93 x 102 cfu/ml. Sedangkan jumlah

koloni rata-rata terkecil yaitu 0,11 x 102 cfu/ml diperoleh oleh

Aspergillus sp.13, Penicillium sp.2 dan Aspergillus sp.15. Frekuensi kolonisasi terbesar yang diperoleh pada lokasi ini yaitu Aspergillus sp.3 dengan frekuensi kolonisasi 67 % dan frekuensi kolonisasi terkecil diperoleh pada fungi Aspergillus sp.1, Saccharomyces spp, Aspergillus sp.13, Aspergillus sp.15, dan Penicillium sp.2 yaitu sebesar 17 %.

Gambar 2, Gambar 3 dan Gambar 4 menyatakan struktur makroskopis dan mikroskopis fungi Aspergillus sp. yang diisolasi dari serasah A. marina yang telah terdekomposisi pada berbagai tingkat salinitas.

a b b a

Gambar 2.1 Aspergillus sp.1 Gambar 2.2 Aspergillus sp.2

a a b b

Gambar 2.3 Aspergillus sp.3 Gambar 2.4 Aspergillus sp.4

a

b a b

Gambar 2.5 Aspergillus sp.5 Gambar 2.6 Aspergillus sp.6

Gambar 2. Struktur makroskopis dan mikroskopis (Perbesaran 40 kali) genus-genus Aspergillus spp yang diisolasi dari serasah A. marina.

Gambar 3 menyatakan struktur makroskopis dan mikroskopis fungi Aspergillus sp. yang diisolasi dari serasah A. marina yang telah terdekomposisi pada berbagai tingkat salinitas.

a b b a

Gambar 3.1 Aspergillus sp.7 Gambar 3.2 Aspergillus sp.8

a

a

b b

Gambar 3.3 Aspergillus sp.9 Gambar 3.4 Aspergillus sp.10

a a b

b

Gambar 3.5 Aspergillus sp.11 Gambar 3.6 Aspergillus sp.12

Gambar 3. Struktur makroskopis dan mikroskopis ( Perbesaran 40 kali ) genus-genus Aspergillus spp yang diisolasi dari serasah A. marina.

Gambar 4 menyatakan struktur makroskopis dan mikroskopis fungi yang diisolasi dari serasah A. marina yang telah terdekomposisi pada berbagai tingkat salinitas.

a a

b b

Gambar 4.1 Aspergillus sp.13 Gambar 4.2 Aspergillus sp.14

a

b a

b

Gambar 4.3 Aspergillus sp.15 Gambar 4.4 Aspergillus sp.16

Gambar 4. Struktur makroskopis dan mikroskopis (Perbesaran 40 kali) genus-genus Aspergillus spp yang diisolasi dari serasah A. marina.

Gambar 5 menyatakan struktur makroskopis dan mikroskopis fungi Penicillium sp. yang diisolasi dari serasah A. marina yang telah terdekomposisi pada berbagai tingkat salinitas.

c c b a

b a

Gambar 5.1 Penicilium sp.1 Gambar 5.2 Penicilium sp.2

c b

Gambar 5. 3 Penicilium sp.3

Gambar 5. Struktur makroskopis dan mikroskopis (Perbesaran 40 kali ) genus-genus Penicilium sp. yang diisolasi dari serasah A. marina. Koloni umur 14 hari pada media PDA. (a) konidia ; (b) konidiofor; (c) fialid;

Gambar 6 menyatakan struktur makroskopis dan mikroskopis fungi Fusarium sp. yang diisolasi dari serasah A. marina yang telah terdekomposisi pada berbagai tingkat salinitas.

a

b

Gambar 6. Struktur makroskopis dan mikroskopis (Perbesaran 40 kali) genus Fusarium spp yang diisolasi dari serasah A. marina. Koloni umur 14 hari pada media PDA. (a) konidiofor (b) makrokonidia

Gambar 7 menyatakan struktur makroskopis dan mikroskopis fungi Saccharomyces spp yang diisolasi dari serasah A. marina yang telah terdekomposisi pada berbagai tingkat salinitas.

Gambar 7. Struktur makroskopis dan mikroskopis (Perbesaran 40 kali) genus Saccharomyces spp yang diisolasi dari serasah A. marina. Koloni umur 14 hari pada media PDA.

Perbandingan jumlah jenis fungi pada berbagai tingkat salinitas

Jumlah jenis fungi yang terdapat pada serasah daun A.marina yang

mengalami proses dekomposisi pada tingkat salinitas 0-10 ppt, 10-20 ppt dan 20-30 ppt mempunyai nilai yang berbeda. Dari Gambar 8 dapat dilihat bahwa

jumlah spesies terkecil yaitu 12 jenis didapat pada serasah yang telah mengalami proses dekomposisi pada tingkat salinitas 20-30 ppt. Sedangkan salinitas 0 – 10 ppt dan 10-20 ppt diperoleh 15 jenis fungi berhasil diisolasi .

Gambar 8. Grafik jumlah spesies fungi pada serasah daun A. marina yang telah mengalami proses dekomposisi pada berbagai salinitas

Dari 21 jenis fungi yang didapat pada berbagai salinitas, ada beberapa jenis fungi yang ditemukan di lokasi salinitas lain dan ada yang hanya di satu salinitas saja. Jenis fungi Fusarium spp, Aspergillus sp.7 dan Aspergillus sp.10 hanya ditemukan pada salinitas 0-10 ppt. Jenis Aspergillus sp.12, Penicillium sp.3 hanya ditemukan disalinitas 10-20 ppt dan jenis Saccharomyces spp dan Aspergillus sp. 14 hanya ditemukan pada salinitas 20-30 ppt (Lampiran 5).

0 5 10 15 0-10 ppt 10-20 ppt 20-30 ppt Jumlah Jenis Fungi Tingkat Salinitas 15 15 12

Perbandingan populasi fungi pada berbagai Tingkat Salinitas

Populasi tiap jenis fungi pada salinitas 0-10 ppt, 10-20 ppt dan 20-30 ppt mempunyai nilai yang berbeda. Populasi rata-rata fungi pada tiap salinitas dapat dilihat pada Gambar 9 dibawah ini.

Gambar 9. Grafik populasi fungi yang terdapat pada serasah daun A.marina yang telah mengalami proses dekomposisi pada berbagai salinitas.

Pada Gambar 9 dapat dilihat bahwa populasi rata-rata fungi terbesar yaitu

6,76 x 102 cfu/ ml yang terdapat pada serasah daun A.marina yang telah

mengalami proses dekomposisi pada salinitas 20-30 ppt, populasi rata-rata fungi terkecil pada salinitas 10-20 ppt yaitu sebesar 3, 78 x 102 cfu/ ml .

Hubungan antara tingkat salinitas dan jumlah populasi fungi yang didapat pada serasah daun A.marina yang telah mengalami proses dekomposisi pada berbagai tingkat salinitas menunjukkan spesies-spesies fungi yang mempunyai

koloni terbesar Aspergillus sp.3 (terbesar pada salinitas 20-30 ppt), Aspergillus sp.6 (terbesar pada salinitas 10-20 ppt) dan Aspergillus sp.2

(terbesar pada salinitas 0-10 ppt) (Lampiran 5).

0 1 2 3 4 5 6 7 Populasi Fungi x 10 (cfu/ml) 0-10 ppt 10-20 ppt 20-30 ppt Tingkat Salinitas 3,78 6,76 4,61 2

Pembahasan

Jenis-jenis fungi yang terdapat pada serasah daun A. marina yang mengalami proses dekomposisi pada salinitas 0 -10 ppt

Pada lokasi 1 diperoleh 15 jenis fungi antara lain Aspergillus sp.1, Aspergillus sp.2, Aspergillus sp.3, Fusarium spp, Penicilium sp. 1, Penicilium sp. 2, Aspergillus sp.4, Aspergillus sp.5, Aspergillus sp.6, Aspergillus sp. 15, Aspergillus sp.7, Aspergillus sp.8, Aspergillus sp. 9,

Aspergillus sp.10 dan Aspergillus sp. 11.

Pada serasah yang mengalami dekomposisi selama 15 hari, hanya dua jenis fungi yang muncul yaitu Aspergillus sp.3 dan Aspergillus sp.7. Fungi ini dianggap sebagai fungi pendekomposer karena terdapat pada awal proses dekomposisi. Aspergillus sp.7 menempati jumlah koloni terbanyak pada hari ke-15 yaitu 2,67 x 102 cfu/ ml. Kedua fungi ini tidak muncul lagi pada serasah yang mengalami dekomposisi pada hari ke- 30, 45, 60, 75 dan 90. Hal ini diduga karena pengaruh pasang surut air laut yang sering dan ketinggian air yang cukup tinggi pada lokasi penelitian. Kemungkinan air laut yang menghayutkan hifa dari kedua fungi ini sehingga Aspergillus sp.3 dan Aspergillus sp.7 tidak ditemukan

lagi pada serasah daun A. marina yang diisolasi pada hari ke- 30, 45, 60, 75 dan 90.

Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa rata-rata jumlah koloni terbanyak ditempati oleh jenis Aspegillus sp. 2 yaitu 0,78 x 102 cfu/ml sedangkan rata-rata jumlah koloni terendah ditempati 5 jenis fungi yaitu Aspergillus sp.3, Fusarium spp, Penicilium sp.1, Penicilium sp. 2, dan Aspergillus sp.11 dengan rata-rata jumlah koloni 0,11 x 102 cfu/ ml. Dari 6 kali pengamatan Aspegillus sp. 2 muncul sebanyak 4 kali dengan frekuensi kolonisasi tertinggi sebesar 66 % sedangkan

frekuensi kolonisasi terendah ditempati oleh jenis Aspegillus sp. 7, Fusarium spp dan Aspegillus sp. 11 yaitu 17 % atau hanya muncul sekali dalam 6 kali pengamatan.

Jenis-jenis fungi yang terdapat pada serasah daun A. marina yang mengalami proses dekomposisi pada salinitas 10 - 20 ppt

Pada serasah daun A. marina yang mengalami proses dekomposisi pada tingkat salinitas 10-20 ppt diperoleh 15 jenis fungi. Pada tingkat salinitas diperoleh jumlah total koloni dan rataan jumlah koloni yang lebih kecil

dibandingkan pada tingkat salinitas 0-10 yaitu 22,67 x 102 cfu/ ml dan

3,78 x 102 cfu/ ml sedangkan pada tingkat salinitas 0-10 ppt didapat jumlah total

koloni dan rataan jumlah koloni yaitu masing-masing sebesar 27,67 x 102 cfu/ ml

dan 4,61 x 102 cfu/ ml .

Ada beberapa jenis fungi yang sama antara salinitas 0-10 dan salinitas 10-20 seperti jenis Aspegillus sp. 1, Aspegillus sp. 2, Aspegillus sp. 3, Aspegillus sp. 4, Aspegillus sp. 5, Aspegillus sp. 6, Aspegillus sp. 8, Aspegillus sp. 9, Aspegillus sp. 11, Aspegillus sp.15 dan Penicilium sp.1. Pada salinitas 10-20 juga ditemukan 4 jenis fungi baru yaitu Aspegillus sp. 12, Aspegillus sp. 13, Aspegillus sp. 16 dan Penicilium sp.3. Jumlah jenis fungi yang sama ( 15 jenis fungi ) dan adanya fungi yang sama antara salinitas 0 - 10 ppt dan 10 - 20 ppt, disebabkan oleh kondisi lingkungan salinitas 10-20 ppt masih cocok untuk pertumbuhan beberapa jenis fungi tersebut. Selain itu, lokasi salinitas 0-10 ppt dan salinitas 10-20 ppt cukup dekat sehingga kondisi lingkungannya tidak jauh berbeda.

Aspergillus sp.6 adalah jenis fungi yang banyak diperoleh di lokasi ini yaitu dengan rata-rata jumlah koloni sebesar 0,83 x 102 cfu/ ml. Pada salinitas

0-10 ppt, Aspergillus sp.6 mempunyai rata-rata koloni yang lebih sedikit yaitu

0,55 x 102 cfu/ ml. Hal ini mungkin disebabkan pertumbuhan fungi Aspergillus sp. 6 lebih cocok pada salinitas 10-20 ppt. Jenis fungi yang paling

sedikit ditemukan adalah Aspergillus sp.12 dan Penicilium sp.3 dengan rata-rata jumlah koloni 0,05 x 102 cfu/ ml.

Menurut Pelczar dkk (2005), Selain salinitas faktor - faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fungi antara lain: Kebutuhan air, Suhu optimum

pertumbuhan yaitu berkisar 25 - 300C, kebutuhan Oksigen, pH, substrat dan

komponen penghambat pertumbuhan fungi. Pertumbuhan jamur biasanya lebih lambat dari bakteri dan khamir. Jika kondisi pertumbuhan meningkat, miselium jamur akan tumbuh dengan cepat.

Dari 6 kali pengamatan, Aspergillus sp.15 muncul sebanyak 4 kali dengan frekuensi kolonisasi 67 %. Aspergillus sp.15 muncul pada hari ke 15, 30, 45 dan 60 setelah serasah mengalami dekomposisi. Sedangkan Aspergillus sp.11, Penicilium sp.1, Penicilium sp.3, Aspergillus sp.12, Aspergillus sp.4, Aspergillus sp.1, Aspergillus sp.16 dan Aspergillus sp.13 memiliki frekuensi kolonisasi terendah yaitu 17 %.

Jenis-jenis fungi yang terdapat pada serasah daun A. marina yang mengalami proses dekomposisi pada salinitas 20 - 30 ppt

Hasil isolasi fungi pada serasah daun A. marina pada lokasi salinitas 20-30 ppt ditemukan 12 jenis fungi. Dari 12 jenis yang didapat, ditemukan 2 jenis fungi baru yang tidak ditemukan pada lokasi salinitas lain yaitu Saccharomyces spp dan Aspergillus sp.14. Jenis yang lain merupakan jenis yang telah muncul pada lokasi dengan salinitas 0-10 ppt dan 10-20 ppt yaitu Aspergillus sp. 15, Aspergillus sp. 8,

Aspergillus sp. 9, Aspergillus sp. 3, Penicilium sp. 2, Aspergillus sp. 2, Penicilium sp.1, Aspergillus sp. 5, Aspergillus sp.13 dan Aspergillus sp.1. Fungi – fungi ini dapat beradaptasi dengan lingkungan dengan salinitas tinggi sehingga dapat tumbuh pada salinitas 20-30 ppt.

Pada tingkat salinitas 20-30 ppt, Aspergillus sp.3 merupakan jenis yang paling tinggi jumlah koloni rata-rata yaitu 1,99 x 102 cfu/ ml. Aspergillus sp. 2

menempati urutan kedua jumlah koloni rata-rata terbanyak yaitu 1,32 x 102 cfu/

ml sedangkan posisi terendah jumlah koloni rata-ratanya yaitu Aspergillus sp. 15, Penicilium sp.2 dan Saccharomyces spp dengan jumlah rata-rata koloni 0,11 x 102 cfu/ ml.

Dari 6 kali pengamatan, Aspergillus sp. 3 mempunyai frekuensi kolonisasi paling tinggi yaitu 66 % dengan kemunculan sebanyak 4 kali. Aspergillus sp.15, Penicilium sp. 2, Saccharomyces spp, Aspergillus sp. 13 dan Aspergillus sp. 1 mempunyai frekuensi kolonisasi terendah yaitu masing-masing 17 %

Jumlah Jenis dan Populasi Fungi pada berbagai Salinitas

Dari 21 jenis fungi yang didapat pada berbagai salinitas , ada beberapa jenis fungi yang ditemukan di lokasi salinitas lain dan ada yang hanya di satu salinitas saja. Jenis fungi Fusarium spp, Aspergillus sp.7 dan Aspergillus sp.10 hanya ditemukan pada salinitas 0-10 ppt. Jenis Aspergillus sp.12, Penicillium sp.3 hanya ditemukan di salinitas 10-20 ppt dan jenis Saccharomyces spp dan Aspergillus sp. 14 hanya ditemukan pada salinitas 20-30 ppt. Hal ini diduga karena faktor lingkungan dan semua yang dibutuhkan untuk pertumbuhan fungi – fungi tersebut hanya tersedia pada salinitas tertentu saja. Dalam hal ini

nutrisi, O2 dan salinitas menjadi faktor pembatas menjadi faktor pembatas pertumbuhan fungi-fungi ini.

Sedangkan untuk Aspergillus sp. 15, Aspergillus sp.8, Aspergillus sp.9, Aspergillus sp.3, Aspergillus sp. 2, Penicillium sp.1, Aspergillus sp.1 dan Aspergillus sp. 5 yang ditemukan pada serasah daun A. marina yang mengalami dekomposisi pada ketiga lokasi salinitas diduga merupakan fungi halofilik. Menurut Austin and Vitoseuk (2000) bahwa keberadaan salinitas yang tinggi merupakan salah satu karakteristik dari hutan mangrove. Hidup pada salinitas tinggi mengharuskan mikroorganisme mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Hanya jenis fungi tertentu saja yang mampu beradaptasi dalam kondisi salinitas tinggi untuk bertahan hidup. Jenis fungi yang mampu bertahan hidup pada kadar salinitas tinggi dan stress air umumnya disebut dengan fungi halofilik.

Dari Gambar 8 dapat dilihat bahwa salinitas 0- 10 ppt dan 10-20 ppt mempunyai jumlah jenis fungi yang sama yaitu 15 jenis. Sedangkan untuk salinitas 20-30 ppt hanya diperoleh 12 jenis fungi. Hal ini dikarenakan tingkat salinitas 0-10 ppt dan 10-20 ppt merupakan tingkat salinitas yang cocok untuk perkembangan jenis fungi pada serasah A. marina karena kondisinya mendekati kondisi air tawar sehingga banyak jenis fungi yang dapat tumbuh. Pada kondisi salinitas yang tinggi seperti pada 20-30 ppt hanya sedikit fungi yang tumbuh dan beradaptasi sehingga jumlah jenis funginya kecil.

Menurut Yunasfi dan Suryanto (2008), tingkat salinitas mempengaruhi jumlah jenis dan populasi fungi yang terdapat pada serasah A. marina. Semakin tinggi salinitas air populasi dan jumlah jenis akan semakin menurun. Salinitas adalah kadar garam terlarut. Salinitas dikatakan tinggi bila kadar garam

terlarutnya tinggi. Kisaran salinitas pada air laut berkisar 3,5 %. Salinitas merupakan bagian dari sifat fisik kimia suatu perairan, selain suhu, pH, substrat dan lain-lain. Salinitas dipengaruhi oleh pasang surut, curah hujan, penguapan, presipitasi dan topografi suatu perairan (Nyakbaken, 1993).

Jenis fungi pada lokasi salinitas 20-30 ppt lebih sedikit dari dua lokasi lainnya yaitu pada 0-10 ppt dan 10-20 ppt. Namun, jumlah total dan rata-rata koloni pada tingkat salinitas ini lebih tinggi dibandingkan jumlah total dan rata-rata koloni pada tingkat salinitas pada 0-10 ppt dan 10-20 ppt. Jumlah total dan rata-rata koloni pada tingkat salinitas ini yaitu masing-masing 40,54 x 102 cfu/ ml

dan 6,76 x 102 cfu/ ml. Kecilnya jumlah rata- rata koloni pada salinitas 0 – 10 ppt dan 10 – 20 ppt diduga karena adanya interaksi antara jenis fungi

dalam tiap salinitas dalam mendekomposisi serasah A. marina. Pada tiap salinitas akan terjadi persaingan antara populasi jenis fungi dalam memperebutkan bahan organik yang berasal dari serasah mangrove. Semakin banyak jenis fungi yang bersaing maka akan semakin sedikit nutrisi yang diperoleh untuk pertumbuhan tiap jenis fungi sehingga populasi tiap jenisnya akan menurun. Hal ini sesuai dengan pernyataan Atlas dan Bartha (1981) yang menyatakan bahwa pada umumnya ketika keanekaragaman jenis meningkat maka populasi satu jenis akan menurun.

Indeks Diversitas Fungi

Nilai rata-rata Indeks Shannon-Winner untuk keanekaragaman jenis fungi pada serasah A. marina yang telah mengalami dekomposisi di lingkungan dengan tingkat salinitas yang berbeda menunjukkan kisaran yang sama yaitu sedang. Nilai

A. marina yang telah mengalami dekomposisi pada salinitas 0-10 ppt, 10-20 ppt dan 20-30 ppt secara berturut-turut adalah 2,44; 2,31 dan 2,09. Nilai terendah terdapat pada salinitas 20-30 ppt.

Diversitas fungi pada serasah A. marina yang telah mengalami dekomposisi pada tiap salinitas yang diisolasi menunjukkan nilai yang berbeda. Walaupun populasi fungi pada salinitas 20-30 ppt menunjukkan nilai yang terbesar, keanekaragaman jenis funginya memiliki nilai yang terkecil. Nilai diversitas tertinggi terdapat pada salinitas 0-10 ppt. Tingginya nilai diversitas fungi pada salinitas ini disebabkan karena jumlah jenis pada salinitas ini juga tinggi yaitu 15 jenis. Menurut Magurran dalam Kurniawan (2010) bahwa nilai keanekaragaman rendah jika kurang dari 1,5, keanekaragaman sedang jika antara 1,5- 3,5 dan keanekaragaman tinggi jika > 3,5. Suatu komunitas dikatakan mempunyai keanekaragaman yang tinggi apabila banyak spesies dengan jumlah individu masing-masing spesies yang hampir merata. Dengan kata lain, apabila suatu komunitas hanya terdiri dari sedikit spesies dengan jumlah individu yang tidak merata maka keanekaragaman tersebut mempunyai keanekaragaman yang rendah.

Jenis-jenis fungi pada berbagai tingkat salinitas didapat 21 jenis fungi yang terdiri dari 4 genus. Aspergillus sp sebanyak 16 jenis, 3 jenis Penicillium, 1 jenis Fusarium dan 1 jenis Saccharomyces. Genus Aspergillus dan Penicillium diduga sebagai fungi pendegradasi serasah daun A. marina karena kedua fungi ini sering ditemukan pada ketiga salinitas. Hal ini juga didukung oleh beberapa penelitian sebelumnya tentang serasah mangrove yang selalu menemukan genus Aspergillus dan Penicillium. Pada penelitian Kurniawan (2010) menemukan

bahwa fungi- fungi yang berperan dalam dekomposisi serasah A. marina kawasan mangrove pantai Kalangan, Tapian Nauli yaitu Aspergilllus, Trichoderma, Penicillium, Culvularia lunata, Mucor plumbeus dan Arthrinium phaeospermum. Sedangkan menurut Silitonga (2010), pada serasah Rhizopora mucronata yang mengalami dekomposisi di kawasan hutan mangrove Belawan didapat 8 genus fungi yaitu: Aspergilllus, Trichoderma, Penicillium, Mucor, Rhizopus, Gliocladium, Fusarium dan Epicoccum.

Menurut Waluyo (2009), Selain sebagai pendekomposer, jenis fungi saprofit juga dapat digunakan untuk tujuan lain. Seperti pada Saccharomyces yang mempercepat proses fermentasi pangan dan industri, produk antibiotik dari penisilin . Walaupun bersifat saprofit, beberapa jenis fungi tersebut dapat bersifat parasit sehingga menimbulkan penyakit bagi inangnya. Selain itu, beberapa fungi dapat menjadi predator bagi fungi lain, protozoa dan nematoda didalam substrat.

Frekuensi Kolonisasi Fungi

Pada serasah A. marina yang telah mengalami dekomposisi pada berbagai salinitas mempunyai kisaran nilai frekuensi kolonisasi fungi berbagai jenis yang sama. Frekuensi kolonisasi fungi pada tingkat salinitas 0-10 ppt yaitu antara 17 % sampai 67 %. Dari 6 kali pengamatan yang dilakukan frekuensi kolonisasi tertinggi oleh fungi Aspergillus sp.2 dengan kemunculan 4 kali yaitu pada hari ke 30, 60, 75 dan 90 setelah dekomposisi. Aspergillus sp.8 merupakan yang terbesar kedua yaitu 50 % .

Frekuensi kolonisasi fungi pada tingkat salinitas 10-20 ppt yaitu antara 17 % sampai 67 %. Dari 6 kali pengamatan yang dilakukan frekuensi kolonisasi tertinggi oleh fungi Aspergillus sp.15 dengan kemunculan sebanyak 4 kali yaitu

hari ke 15, 30, 45 dan 60. Pada hari ke 90 setelah dekomposisi hanya muncul dua jenis fungi yaitu Aspergillus sp.9 dan Aspergillus sp.13. Sedangkan Aspergillus sp.8 dan Aspergillus sp.5 merupakan yang terbesar kedua dengan frekuensi kolonisasi yaitu 50 %.

Frekuensi kolonisasi fungi pada tingkat salinitas 0-10 ppt yaitu antara 67 % sampai 17 %. Frekuensi kolonisasi fungi yang terbesar Aspergillus sp.3 yaitu 67 % dimana jenis ini dijumpai 4 kali dari 6 kali pengamatan yang dilakukan yaitu pada hari ke 15, 30, 60 dan 75 setelah dekomposisi. Frekuensi kolonisasi yang terbesar kedua yaitu .Aspergillus sp. 2 dan Aspergillus sp. 5 sebesar 50 %.

Adanya perbedaan jenis fungi yang muncul pada setiap salinitas pada hari ke- 15, 30, 45, 60, 75 dan 90 dan munculnya jenis fungi – fungi yang baru menunjukkan pola suksesi yang terjadi tiap 15 hari pengamatan. Seperti pada

Dokumen terkait