• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sejarah Perusahaan

Ben’s Fish Farm adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha pembenihan ikan bawal air tawar yang terletak di Kampung Layung Sari, Desa Ciaruteun Udik Kecamatan Cibungbulang, Bogor, Jawa Barat. Ben’s Fish Farm di dirikan pada tahun 1996 dan mulai berproduksi pada tahun 1997. Ben’s Fish Farm di pelopori oleh Bapak Adrian beserta keempat teman bapak Adrian.

Bapak Adrian beserta ke empat temannya mengumpulkan iuran yaitu berupa barang maupun uang sebagai modal dan investasi awal. Pada awal berdirinya Perusahaan Ben’s Fish Farm menyewa lahan, membuat kolam, membuat hatchery kecil-kecilan, dan saung untuk tempat tinggal terlebih dahulu melalui patungan masing-masing orang sebesar Rp. 500.000,00 per tahunnya sebelum sekarang memilki lahan tersebut sendiri. Ben’s Fish Farm menggunakan sistem bagi hasil berdasarkan jumlah modal yang di berikan oleh setiap pemegang saham. Akan tetapi, untuk saat ini pemilik utama adalah Bapak Adrian karena keempat temannya telah keluar dari perusahaan dan mengambil bagian investasi yang telah mereka tanamkan. Ben’s Fish Farm pada awalnya dipimpin langsung oleh ibu dari bapak Adrian sendiri yang dahulu bernama Gamalindo Perkasa. Dengan seiring waktu berjalan dan mengingat usia ibu dari bapak adrian yang telah lanjut maka perusahaan di percayakan kepada bapak Adrian selaku putranya untuk di kelola dengan sebaik-baiknya. Dengan adanya pemindahan kepemilikan ke pada bapak Adrian dari ibunya, nama perusahaan pun berganti dari Gamalindo Perkasa menjadi Ben’s Fish Farm yang di ambil dari nama panggilan bapak Adrian yaitu Bang Ben.

Seiring dengan semakin berkembangnya usaha ini, maka pemilik berinisiatif untuk membuat suatu kelompok tani yang kemudian dijadikan plasma oleh pemilik. Dengan adanya hal tersebut, maka pemilik dapat memajukan masyarakat sekitar yang ikut terbantu dengan adanya hubungan kemitraan tersebut. Pemilik pun tidak ragu untuk memfasilitasi calon petani yang ingin membuka usaha pembenihan bawal.

Lokasi dan Keadaan Geografis

Perusahaan Ben’s Fish Farm bergerak dalam usaha pembenihan ikan bawal air tawar yang terletak di Kampung Layung Sari, Desa Ciaruteun Udik Kecamatan Cibungbulang, Bogor, Jawa Barat. Lokasi perusahaan terletak di sebelah timur kota Bogor yang menuju ke Leuwiliang dan Cibatok daerah pariwisata yang tidak jauh dari Gunung Salak.

Perusahaan Ben’s Fish Farm terletak dekat dengan pemukiman warga dan mudah ditemukan karena letak perusahaan Ben’s Fish Farm di pinggir jalan. Alasan lain pemilik memilih lokasi sebagai tempat usaha karena awalnya pemilik berusaha mencari lahan yang murah dan sumber air yang cocok untuk melakukan usaha pembenihan ikan bawal.

Luas seluruh lokasi perusahaan yaitu satu hektar dengan 17 kolam, Ben’s Fish Farm memiliki beberapa bangunan diantaranya Hatchery, dua bangunan wisma untuk karyawan, satu bangunan kantor sebagai operasional, satu bagunan

25 mushola, dua kamar mandi untuk karyawan dan rumah kediaman Bapak Adrian sendiri. Batas Geografis perusahaan Ben’s Fish Farm sebagai berikut :

Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kampung Cibeureum Sebelah Timur : Berbatasan dengan Desa Cigola

Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Desa Cisalada Sebelah Barat : Berbatasan dengan Desa Cimayang

Tidak dipungkiri keadaan geografis perusahaan Ben’s Fish Farm sangat strategis dan menguntungkan bagi perusahaan karena letaknya yang dekat dengan aliran sungai. Air dari sungai inilah yang dimanfaatkan oleh perusahaan sebagai sumber air utuk pengairan kolam.

Struktur Organisasi

Agar suatu usaha dapat berjalan secara teratur, maka perlu dibuatnya sebuah struktur organisasi, sehingga pembagian wewenang dan tanggung jawab masing- masing bagiannya lebih terarah untuk tercapainya tujuan perusahaan. Struktur organisasi pada perusahaan Ben’s Fish Farm langsung dikepalai oleh Bapak Adrian selaku direktur perusahaan sekaligus mengelola keuangan, Bapak Ajay sebagai asistan direktur, lima karyawan lainnya dalam bidang teknis yaitu Ending, Heri, Ijal, Rian dan Omen sedangkan pegawai tidak tetap ada satu orang bernama Asep. Karyawan bagian konsumsi serta bersih-bersih ada dua orang yaitu Lia dan Juju. Untuk teknisi instalasi listrik dan air Bapak Mantri sedangkan transportasi dipercayakan kepada Mang Ujang.

Pada tahun 2014 ini perusahaan Ben’s Fish Farm mempunyai 15 orang pegawai tetap maupun tidak tetap karena pada tahun tersebut perusahaan masih bergelut juga dalam budidaya pembesaran ikan bawal. Tetapi saat ini pegawai di perusahaan dikurangi karena perusahaan hanya memfokuskan kegiatan usaha pada pembenihan saja. Bagan struktur organisasi perusahaan Ben’s Fish Farm dapat dilihat pada gambar 7.

Gambar 3 Struktur Organisasi Perusahaan Ben’s Fish Farm Sumber : Ben’s Fish Farm, 2012

26

Adapun deskripsi pekerjaan dari struktur organisasi yang ada di perusahaan

Ben’s Fish Farm adalah : 1. Direktur Perusahaan

Direktur perusahaan adalah orang yang bertanggungjawab penuh atas seluruh kegiatan perusahaan sekaligus sebagai pengambil keputusan tertinggi. Pada perusahaan Ben’s Fish Farm direktur perusahaan adalah pemilik dari perusahaan sendiri yaitu Bapak Adrian Sp.

2. Asisten Direktur

Asisten direktur adalah orang yang bertanggung jawab kepada direktur perusahaan mengenai jalannya kegiatan produksi, mengatur penjadwalan produksi, mengatur pengambilan larva dari petani plasma, serta mengatur pekerjaan karyawan.

3. Bagian Produksi

Di dalam bidang produksi, karyawan bertanggungjawab di dalam teknis produksi dari pembenihan bawal, mulai dari seleksi induk sampai proses pengepakan. Di dalamnya dibagi menjadi dua yaitu karyawan teknisi kolam dan teknisi hatchery.

4. Bagian Transportasi

Bagian transportasi adalah penugasan pekerjaan karyawan dalam hal pendistribusian baik sarana dan prasarana yang dibutuhkan perusahaan maupun dalam pemasaran hasil produksi perusahaan. Perusahaan hanya memiliki satu karyawan di bidang transportasi.

5. Bagian Mesin

Di dalam bagian mesin, karyawan bertugas untuk memperbaiki mesin yang rusak baik itu yang berhubungan dengan instalasi listrik ataupun air. Karyawan bagian mesin dalam perusahaan hanya satu orang.

6. Bagian Konsumsi dan Bersih-Bersih

Bagian konsumsi dan bersih-bersih adalah karyawan yang bertugas menyediakan kebutuhan makan para karyawan dan juga membersihkan lingkungan perusahaan. Karyawan bagian konsumsi dan bersih-bersih ada dua orang.

Deskripsi Kegiatan Bisnis

Kegiatan bisnis yang berlangsung pada perusahaan Ben’s Fish Farm bergerak pada komoditi bawal air tawar, diantaranya sebagai berikut :

a. Usaha Pembenihan

Pembenihan adalah kegiatan menghasilkan Larva dari induk baik jantan dan betina yang sudah matang gonad, kemudian larva yang dihasilkan dipelihara hingga mencapai umur lima hari pada saat bulan kurang baik dan 7-8 hari pada saat bulan baik. Bulan baik berkisar antara bulan Desember-Mei sedangkan bulan kurang baik berkisar antara bulan Juni-Nopember. Pada saat bulan baik larva dijual pada umur 7- 8 hari karena pada saat itu petani larva lain pun sedang baik produktivitasnya, maka stok larva yang ada sedang banyak, sedangkan pada saat bulan kurang baik larva dijual pada umur lima hari karena pada bulan-bulan tersebut stok larva di pasaran sangat sedikit sedangkan permintaan pasar tetap, oleh karena itu larva cepat dijual. Larva tersebut dijual kepada konsumen (broker / pedagang pengumpul dan petani) yang berasal dari daerah Bogor (Cibungbulang,

27 Dramaga, Parung, Ciseeng), Sukabumi, Cianjur, Tasikmalaya, Magelang, Tulungagung, Purwokerto, Surabaya, dan Palembang.

b. Kemitraan

Perusahaan Ben’s Fish Farm menjalin kemitraan dengan petani plasma yang berada di sekitar lokasi perusahaan. Dalam menjalin kemitraan dengan petani- petani tersebut, perusahaan memberikan bimbingan teknis, penyediaan obat, pengawasan produksi, penanganan pasca panen, hingga pemasaran hasil produksi larva petani plasma. Berikut ini merupakan hak dan kewajiban petani plasma dan perusahaan Ben’s Fish Farm sebagai Inti :

Kewajiban Perusahaan Inti :

1. Menyediakan sarana dan prasarana produksi 2. Memberikan bimbingan tekhnis dan budidaya

3. Pembayaran larva plasma dilakukan secara tunai pada saat plasma memberikan larvanya

4. membeli semua produk yang dihasilkan oleh plasma yang memenuhi standar kualitas yang telah ditentukan sebelumnya

5. Mengambil larva hasil panen ke lokasi plasma (plasmapun bisa mengantar sendiri hasil penenya ke perusahaan inti)

Kewajiban Plasma :

1. Pembayaran sarana dan prasarana produksi sendiri, inti hanya menyediakan. cara pembayaran adalah dengan pemotongan hasil penjualan larva dengan jumlah yang harus dibayaran.

2. Menyediakan tenaga kerja sendiri

3. Mengikuti program buku tabungan yang di usung inti

Program tersebut bertujuan untuk memberikan plasma kesejahteraan dan uang tabungan dapat dipakai oleh plasma untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari – hari. Uang tabungan diambil dari penjualan satu ekor larva yang dipotong Rp. 0.5,- yang kemudian dimasuakn ke dalam buku tabungan yang dikelola oleh perusahaan dan diambil sewaktu jika plasma membutuhkanya.

4. Mengikuti petunjuk dari penyuluh lapangan tentang tekhnis budidaya 5. menjual seluruh hasil produksi yang memnuhi standar kualitas yang

ditentukan kepada pihak inti

6. Tetap menjaga komitmen dan jujur selama melakukan kerjasama dengan INTI.

Hak Perusahaan Inti :

1. Mendapatkan seluruh hasil panen plasma yang telah sesuai dengan standard dan kualitas yang telah ditetapkan sebelumya.

2. Melakukan pemeriksaan dan pengawasan serta evaluasi terhadap plasma 3 Memutuskan kerjasama dengan plasma apabila ;

- Plasma menjual hasil panen ke pihak luar selain kepada inti 4. Tidak menaggung kerugian kematian larva yang dihasilkan plasma

28

Hak Plasma :

1. Mendapatkan jaminan pasar 2. Mendapatkan bimbingan teknis

3. Mendapatkan kemudahan dalam penyedian sarana dan prasarana produksi. 4. Berhak mengambil uang tabungan sesuai dengan keiingianan plasma

Proses Budidaya Sub Sistem Input

Sub sistem input adalah bagian dari sistem agribisnis yang memuat mengenai bahan baku usaha serta sarana dan prasarana yang mendukung di dalam usaha pembenihan bawal air tawar untuk konsumsi ini, diantaranya adalah :

Pengadaan Input

Pengadaan input dilakukan perusahaan untuk kepentingan kegiatan operasional perusahaan. Di dalam pengadaan input produksi, perusahaan Ben’s Fish Farm sangat memperhatikan kualitas dari input tersebut baik input tesebut berupa input yang bersifat investasi maupun input yang pengadaannya rutin dilakukan sesuai dengan kebutuhan produksi perusahaan.

Bahan Baku Produksi

a. Bahan Baku Utama

Bahan baku utama merupakan hal yang sangat penting untuk dipersiapkan secara baik karena akan sangat mempengaruhi kualitas larva yang dihasilkan. Bahan baku utama yang digunakan dalam usaha pembenihan pada perusahaan

Ben’s Fish Farm terdiri dari fasilitas air bersih, induk jantan dan betina, hormon (Ovaprim), artemia, dan pakan.

1. Air Bersih

Air merupakan sumber kehidupan sekaligus tempat hidup bagi ikan khususnya ikan bawal air tawar. Air yang mengalir ke kolam indukan pada usaha ini berasal dari sungai Cigola yang kemudian langsung dialirkan ke kolam melalui parit kecil yang kemudian air tersebut juga mengalir dari kolam yang satu ke kolam lainnya. Sedangkan air untuk memelihara larva berasal dari kolam yang sebelumnya disaring di bak penyaringan (bak filter) kemudian ditampung di bak penampungan air (tandon). Air dari Cigola yang digunakan untuk usaha pembenihan bawal ini tergolong sangat baik karena memiliki debit air dan pH yang sesuai untuk usaha pembenihan bawal. Penggunaan air pada usaha ini diantaranya untuk mengaliri kolam induk, mengisi bak fiber (bak pemijahan), akuarium penetasan, akuarium pemeliharaan larva, kultur artemia, proses pengepakan, dan keperluan lain yang berhubungan dengan kegiatan usaha.

2. Induk

Dari arah samping, tubuh bawal tampak membulat dengan perbandingan panjang dan tinggi 2 : 1. Bentuk tubuh seperti itu menandakan gerakan ikan bawal tidak secepat lele. Sisiknya kecil berbentuk ctenoid, dimana bagian setengah vagian sisik belakang menutupi sisik bagian depan. Warna tubuh bagian atas berwarna abu-abu gelap,sedangkan bagian bawah berwarna putih.

Induk yang dipakai di dalam usaha ini oleh perusahaan Ben’s Fish Farm adalah induk dengan kualitas baik karena merupakan keturunan pertama dan sudah berumur 2,5 tahun lebih yang kisaran bobotnya antara 2-10 kilogram. Induk tersebut diperoleh dari petani pembesar ikan di berbagai tempat, antara lain

29 Parung, Depok, Cianjur, Sukabumi, Ciamis, dan Tasikmalaya. Harga induk jantan adalah Rp 25.000,00/kg dan induk betina Rp 50.000,00/kg. Induk betina mempunyai ciri-ciri bentuk tubuhnya lebih bulat dan gendut dan gerakannya cenderung lebih lamban gerakannya, sedangkan induk jantan mempunyai ciri-ciri bentuk tubuh lebih memanjang dan lebih langsing, selain itu gerakannya pun lebih lincah. Ben’s Fish Farm mempunyai indukan sebanyak 2.550 ekor, indukan betina sebanyak 1.950 ekor yang dibagi menjadi 13 kolam, sedangkan indukan jantan sebanyak 600 ekor yang dibagi menjadi 4 kolam.

3. Pakan

Ikan bawal tergolong sebagai hewan omnivora (pemakan tumbuhan dan pemakan daging), tetapi pada masa benih merupakan hewan karnivora (pemakan daging). Pakan yang digunakan di dalam usaha pembenihan ini adalah pakan alami dan pakan buatan. Pakan alami berasal dari alam sedangkan pakan buatan yang digunakan adalah pelet. Pelet yang dipilih adalah pelet tenggelam yang berukuran 1 cm dengan harga Rp 250.000,00 per bal. Satu bal pakan mempunyai bobot 50 kilogram. Pelet untuk pakan indukan diperoleh dari toko yang menjual pakan ternak dan ikan di sekitar lokasi usaha. Kebutuhan pakan pelet dari perusahaan Ben’s Fish Farm adalah 6 bal per minggu dengan intensitas pemberian sehari dua kali, yaitu pagi dan sore hari. Akan tetapi, untuk indukan yang akan diseleksi dan disuntik, maka pemberian pakan dilakukan sesudah proses penyuntikan agar bobot ikan tidak bertambah besar akibat pemberian pakan. Cara pemberian pakannya adalah dengan jalan menaburkannya di tengah-tengah kolam karena kebiasaan makan ikan bawal yang seperti itu.

4. Hormon (Ovaprim)

Ovaprim merupakan hormon perangsang agar gonad yang sudah siap dibuahi cepat keluar dari tubuh induk ikan bawal, oleh karena itu ovaprim digunakan dalam proses pemijahan karena pemijahan dilakukan secara alami di dalam bak pemijahan. Ovaprim diberikan kepada indukan dengan cara disuntik pada bagian dibawah sirip atas ikan. Ovaprim yang digunakan pada perusahaan

Ben’s Fish Farm berukuran 10 ml per dengan harga Rp 200.000,00 per botol dan diperoleh dari agen khusus obat-obatan ikan di Jakarta.

5. Artemia

Larva bawal belum dapat memakan apa-apa, karena pada tahap tersebut masih dalam pembentukan organ-organ tubuh seperti mata dan mulut. Larva baru dapat makan pada umur empat hari, itupun hanya dapat memakan makanan khusus yaitu artemia karena bukaan mulutnya yang masih sangat kecil. Pakan artemia yang digunakan adalah pakan artemia yang berbentuk butiran telur kering yang harus dikultur telebih dahulu menjadi naupli artemia selama 15-30 jam pada ruangan yang bersuhu 28-30 oC. kultur artemia adalah proses menetaskan telur artemia menjadi naupli artemia dengan menggunakan aerasi. Artemia yang digunakan pada perusahaan Ben’s Fish Farm adalah artemia kemasan kaleng 500 gram yang diperoleh dari pemasok di daerah Bogor Utara dengan harga Rp 300.000,00 per kaleng.

6. Garam

Di dalam perusahaan Ben’s Fish Farm garam berfungsi di dalam proses kultur artemia yaitu digunakan sebagai bahan untuk mempercepat pematangan telur dan menjadi media hidup bagi naupli artemia. Dalam sebulan produksi, perusahaan membutuhkan 18 pak garam dengan harga per paknya Rp 2.000,-.

30

7. Gas

Gas digunakan sebagai bahan bakar kompor gas yang berfungsi untuk menjaga suhu dalam ruangan akuarium pemeliharaan larva tetap pada suhu 30 oC. Dalam sebulan perusahaan Ben’s Fish Farm menghabiskan gas sebanyak 16 buah untuk tabung gas berukuran 12 kg.

8. Bensin

Bensin digunakan sebagai bahan bakar bagi mesin genset yang berguna sebagai pengganti listrik PLN yang sewaktu-waktu mati, karena di dalam usaha pembenihan ikan bawal ketersediaan listrik sangat penting agar aerasi untuk proses pemijahan, penetasan telur, dan pemeliharaan larva tidak mati karena apabila aerasi tidak berjalan maka proses produksi akan terganggu, selain itu bensin digunakan untuk bahan bakar kendaraan operasional perusahaan.

b. Bahan Baku Penolong

Bahan baku penolong adalah bahan baku yang digunakan untuk mendukung kelancaran proses produksi dari perusahaan Ben’s Fish Farm. Bahan penolong yang digunakan dalam kegiatan pembenihan ikan bawal air tawar, antara lain :

1. Obat-obatan

Obat-obatan digunakan untuk menjaga kesehatan ikan maupun lingkungan sekitar tempat usaha seperti kebersihan hatchery, lingkungan kolam, mess karyawan, rumah pemilik, dll. Obat-obatan yang digunakan dalam usaha ini yaitu elbazu (air bayou), pembunuh kuman (PK / Potasium Permanganat), dan methylene blue (MB). Obat- obatan tersebut diperoleh dari pemasok di daerah Bogor Utara.

Elbazu (air bayou) merupakan obat dalam kemasan sachet yang berguna untuk menyegarkan tubuh larva apabila dilarutkan ke dalam air pada saat di dalam akuarium pemeliharaan maupun pada saat dalam kantong pengepakan. Pada umumnya dalam sebulan perusahaan menggunakan elbazu sebanyak b buah dengan harga Rp8.000,00 per sachetnya. Pembunuh kuman (PK / Kalium Permanganat) merupakan senyawa yang jika dilarutkan ke dalam air berguna untuk membersihkan atau menghilangkan kuman dan jamur. Air yang sudah terlarut dengan PK akan berwarna merah keunguan. Sedang methylene blue (MB) merupakan obat-obatan yang berwarna biru yang apabila dilarutkan ke dalam air yang berguna untuk membunuh kuman yang menempel pada telur atau air dalam proses penetasan telur maupun pemeliharaan larva di samping untuk mencuci kaki karyawan dan membersihkan lingkungan usaha dari kuman penyakit.

2. Pupuk Kandang

Pemberian pupuk kandang dilakukan setiap setahun sekali pada saat kolam sedang dikuras, kolam dikeringkan beberapa hari dan dasar kolam sudah dibersihkan dari lumpur sambil menunggu pemberian kapur dan pengisian air. Pemberian pupuk kandang berfungsi untuk menyuburkan dasar kolam sehingga fitoplankton dapat hidup dengan sendirinya. Pupuk kandang ditebar merata pada dasar kolamsebanyak 0,25 kg/m2. Proses ini termasuk ke dalam proses perawatan dan masuk kedalam perhitungan biaya perawatan. Pupuk kandang diperoleh dari pengusaha ayam di daerah sekitar lokasi usaha

3. Kapur

Kapur mempuyai fungsi untuk menetralkan kadar keasaman (pH) tanah dasar kolam dan juga air yang ada di dalam kolam serta membunuh kuman

31 penyakit dan bakteri pengganggu. Kapur yang biasa digunakan adalah jenis kapur material (kapur bangunan). Pemberian kapur dilakukan setelah penebaran pupuk kandang di dasar kolam sebelum pengisian air yang ditebar secara merata dengan dosis yang diberikan sebanyak 0,25 g/m2.

4. Pakan Tambahan

Pakan tambahan merupakan pakan yang diberikan kepada indukan bawal selain pakan pelet yang berfungsi sebagai penambah nutrisi induk maupun pematangan gonad. Pakan tambahan yang biasa diberikan kepada indukan oleh perusahaan Ben’s Fish Farm yaitu keong mas dan daun sente (daun talas). Keong mas berfungsi untuk menambah nutrisi indukan. Cara memberikannya adalah dengan mengeluarkannya dari cangkangnya kemudian ditebar ke kolam. Pemberian keong mas akan berpengaruh pada kelincahan dari indukan, indukan yang sudah diberi keong mas akan terlihat lebih lincah. Jadwal pemberian pakan tambahan keong mas adalah dua minggu sekali sebanyak satu ember per kolamnya. Sedangkan daun senta berfungsi untuk mengurangi kadar lemak pada induk ikan khususnya induk betina karena lemak akan menghambat kematangan gonad. Daun sente yang digunakan tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan karena ditanam sendiri di pematang kolam.

Untuk menjaga ketersediaan input yang berkelanjutan dan tidak terjadi kekurangan atau ketadaan input saat proses produksi berlangsung maka perusahaan melakukan pengawasan terhadap ketersediaan input dan cara mengentisipasinya adalah dengan melakukan pesanan ataupun melakukan pembelian kepada pemasok seminggu sebelum input tersebut habis.

Sarana dan Prasarana Produksi

Tersedianya sarana dan prasarana produksi yang baik akan mendukung kelancaran proses produksi dari perusahaan dan meningkatkan mutu dari produk yang dihasilkan. Adapun sarana dan prasarana produksi yang digunakan perusahaan Ben’s Fish Farm dalam melakukan kegiatan usahanya adalah sebagai berikut :

a. Instalasi Listrik

Listrik yang digunakan di perusahaan Ben’s Fish Farm menggunakan jasa PLN cabang Leuwiliang yang mempunyai daya sebesar 5.500 Watt dengan biaya yang dikeluarkan untuk pemasangan instalasi yaitu Rp 9.000.000,00. Pemasangan instalasi listrik dipergunakan untuk rumah pemilik, bangunan hatchery, penerangan kolam, mess karyawan, dan untuk fasilitas produksi seperti blower dan mesin pompa air. Sebenarnya daya sebesar 5.500 Watt masih diharapkan oleh perusahaan dapat ditambah, akan tetapi apabila menambah daya kembali sudah tidak memungkinkan karena untuk skala rumah tangga maksimal, apabila ditambah lagi minimal dua kali lipat dari daya yang sekarang karena sudah masuk skala industri.

b. Pompa Air

Pompa air yang digunakan oleh perusahaan Ben’s Fish Farm terdiri dari dua jenis yaitu pompa air biasa dan pompa celup. Pompa air biasa ada tiga unit yang biasa digunakan untuk keperluan rumah tangga dan sekaligus sebagai sumber air untuk proses pengepakan larva, sedangkan pompa celup ada delapan unit yang biasa di gunakan sebagai penarik air dari kolam untuk proses penetasan telur, pemeliharaan larva dan pengisian bak pemijahan induk. Harga pompa air adalah Rp 435.000,00 dengan umur teknis selama dua tahun.

32

c. Blower

Blower berfungsi sebagai alat untuk mensuplai oksigen selama proses pembenihan dan kultur artemia, dimana proses pembenihan terdiri dari proses pemijahan induk, penetasan telur dan pemeliharaan larva. Blower yang digunakan untuk sumber aerasi bak pemijahan induk berkekuatan 2 PK, sedangkan untuk penetasan telur, pemeliharaan larva, dan kultur artemia berkekuatan 1 PK. Harga

Dokumen terkait