• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lokasi dan Waktu

Penelitian ini dilaksanakan di perusahaan pembenihan ikan bawal air tawar di Ben’s Fish Farm yang berlokasi di Kp. Layung Sari RT 03/06 Desa Ciaruteun Udik, kecamatan Cibungbulang. Ciampea , Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa perusahaan ini merupakan perusahaan yang besar di daerah Ciampe dan terus berkembang. Pengambilan data dilakukan pada bulan Januari 2012 sampai Maret 2014.

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data primer yang digunakan dalam pengkajian ini adalah metode pengumpulan data melalui survey dan studi kasus, yaitu dengan cara melakukan pengamatan dan ikut berpartisipasi langsung di lokasi Ben's Fish Farm. Selain itu data juga diperoleh dengan melakukan wawancara dengan pimpinan, staf manajemen dan juga karyawan perusahaan yang dilakukan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan oleh pimpinan perusahaan, staf manajemen atau karyawan perusahaan.

Data dan Sumber Data

Data yang digunakan untuk mendukung penulisan Analisis Kelayakan Usaha pada perusahaan Ben’s Fish Farm meliputi data primer dan data sekunder, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Data Primer adalah data yang diperoleh melalui wawancara dan diskusi langsung dengan mengajukan pertanyaan – pertanyaan kepada Pembimbing Lapangan. Data Primer juga diperoleh dari pengamatan dan praktek selama di lapangan.

Data Primer yang bertujuan untuk melengkapi Analisis Kelayakan Usaha merupakan data pelengkap dari data primer yang diperoleh dari studi literatur dari bahan – bahan kepustakaan yang diperoleh dari perpustakaan Insitut Pertanian Bogor ataupun dari perusahaan maupun dari instansi lainnya yang terkait seperti BPS, Dinas Perikanan dan plasma. Data sekunder juga dapat diperoleh melalui media cetak dan elektronik seperti majalah, surat kabar, dan internet.

Metode Analisis

Metode analisis yang digunakan dalam Analisis kelayakan usaha ini adalah metode analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk menguraikan data – data yang bersifat kualitatif serta berbagai informasi yang mendukung bagi Analisis Kelayakan usaha ini.

Metode analisis kualitatif tersebut menggunakan analisis deskriptif yang menjabarkan tentang Analisis Kelayakan usaha peningkatan produksi larva Bawal Air tawar melalui pengembangan usaha melalui peningkatan produksi sendiri.

Metode lain yang akan digunakan dalam penulisan Analisis Kelayakan usaha adalah metode analisis kuantitatif berupa analisis Rugi Laba dan perhitungan kriteria investasi secara finansial berdasarkan nilai bersih kini (NPV), rasio manfaat biaya bersih (Net Benefit Cost Ratio), tingkat pengembalian internal (IRR), dan waktu pengembalian investasi (PP) dari arus tunai (Cash Flow) yang

19 dihasilkan serta analisis nilai pengganti (Swiching Value) untuk melihat kepekaan pengembangan bisnis terhadap perubahan ataupun kesalahan dalam perhitungan biaya dan manfaat.

Aspek – aspek kelayakan usaha yang akan dinilai deskripsi mengenai rencana pengembangan bisnis yang akan diterapkan meliputi perencanaan aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi, aspek organisasi dan manajemen, aspek sosial, aspek penanganan limbah, dan aspek finansial.

Aspek Pasar dan Pemasaran

Aspek pasar membahas mengenai potensi pasar dari kajian pengembangan bisnis. Aspek yang dibahas antara lain permintaan, penawaran, penetapan harga, program pemasaran, dan perkiraan penjualan produk. Menurut Rangkuti (2006), pemasaran adalah suatu proses kegiatan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial, budaya, politik, ekonomi, dan manajerial. Akibat dari pengaruh berbagai factor tersebut adalah masing-masing individu maupun kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan dengan menciptakan, menawarkan, dan menukarkan produk yang memiliki nilai komoditas.

Adanya potensi pasar untuk produk yang dijual dan seberapa market share yang dikuasai oleh para pesaing dewasa ini. Kriteria yang dibahas dalam aspek pasar dan pemasaran, meliputi proyeksi penjualan, analisis pesaing, bauran pemasaran (marketing mix), Selain itu digunakan pula strategi Segmentation, Targetting, dan Positioning. Metode analisis yang digunakan untuk sebagai strategi perusahaan dalam pemasaran untuk mencapai tujuan adalah bauran pemasaran. Bauran pemasaran (4P) terdiri dari produk (product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion).

Aspek Teknis dan Teknologi

Aspek teknis sangat penting agar proyek yang akan dikembangkan dapat berjalan dengan baik, tentu saja apabila proyek tersebut sudah memenuhi persyaratan pada aspek teknis, oleh karena itu sebelum melakukan pengembangan bisnis perlu dilihat dan dianalisis terlebih dahulu aspek teknis yang harus dipenuhi. Persyaratan yang harus dipenuhi tersebut antara lain penentuan lokasi proyek, kapasitas produksi, proses produksi, dan konsep teknologi yang diterapkan. Proyek tersebut akan layak secara teknis apabila sudah memenuhi persyaratan pada aspek teknis.

Aspek Organisasi dan Manajemen

Organisasi adalah suatu kesatuan sosial yang mengkoordinasikan secara sadar dengan batas yang relatif dapat ditentukan dan berfungsi secara berkesinambungan untuk mencapai tujuan bersama. Menurut Terry (1977) dalam buku Dasar-Dasar Manajemen karangan Yayat M. Herujito, manajemen adalah suatu proses yang berbeda terdiri dari planning, organizing, actuating, dan controlling yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang ditentukan dengan menggunakan manusia dan sumberdaya lainnya.

Kriteria aspek organisasi dan manajemen dengan pembahasan mengenai bentuk organisasi, struktur organisasi, deskripsi jabatan dan jumlah tenaga kerja yang digunakan oleh perusahaan.

20

Aspek finansial atau keuangan bertujuan untuk mengetahui perkiraan pendanaan dan aliran kas proyek bisnis sehingga dapat diketahui layak atau tidaknya rencana bisnis yang akan dijalankan (Umar, 2005). Analisis kelayakan dalam aspek finansial dapat diketahui dengan menggunakan Proyeksi Rugi Laba, Aliran kas (cashflow) dengan menggunakan empat metode yang bisa digunakan dalam penilaian aliran kas (cashflow) dari suatu investasi, yaitu Net Present Value (NPV), Net Benefit – Cost Ratio (Net B/C), Internal Rate of Return (IRR), dan Payback Period (PP), Analisis Kepekaan (Sensitivity Analysis), dan Analisis Switching Value.

Di dalam perhitungan Kajian Pengembangan Bisnis digunakan alat bantu yaitu Microsoft Excel agar hasil perhitungan lebih akurat dan mempercepat proses perhitungan.

1. Proyeksi Rugi Laba

Laporan rugi laba merupakan laporan keuangan untuk melihat penerimaan dan pengeluaran perusahaan. Laporan rugi laba terdiri dari beberapa komponen yaitu Total Revenue (TR), Total Fixed Cost (TFC), Total Variabel Cost (TVC), laba kotor, pajak, dan laba bersih setelah pajak. Melalui laporan rugi laba, perusahaan dapat memperoleh informasi keuangan mengenai usaha yang dijalankan, apakah usaha tersebut memberikan keuntungan atau sebaliknya. Laporan rugi laba dapat diperoleh dari selisih antara penerimaan dengan biaya- biaya yang telah dikeluarkan untuk usaha tersebut pada periode tertentu. Rumus perhitungan rugi laba adalah sebagai berikut :

Keterangan :

Π = Keuntungan

TR = Total Revenue (total penerimaan) TC = Total Cost (total biaya)

2. Aliran kas (Cashflow)

Laporan Perubahan kas disusun untuk menunjukkan perubahan kas selama periode tertentu, yang memberikan gambaran mengenai hal-hal yang menyebabkan perubahan kas dengan menunjukkan darimana sumber-sumber kas dan bagamana penggunaannya.

Pengembangan ini menggunakan metode Incremental Net Benefit (manfaat bersih tambahan). Incremental Net Benefit adalah manfaat bersih dengan proyek dikurangi dengan manfaat bersih yang diperoleh pada saat tanpa proyek (pengembangan). Dengan menggunakan metode analisis ini, dapat dilihat manfaat bersih tambahan yang diperoleh perusahaan apabila menerapkan rencana pengembangan bisnis penambahan frekuensi pemijahan ini.

a. Net Present Value (NPV)

NPV digunakan untuk menghitung selisih antara jumlah nilai kini dari benefit kotor yang diperoleh investasi dengan jumlah nilai kini total biaya. Rumus yang digunakan untuk menghitung NPV adalah :

NPV = n t i t Ct Bt 1 (1 ) Π = TR – TC

21 Keterangan :

Bt = Manfaat tambahan dengan adanya proyek pada tahun ke-t (Rp) Ct = Biaya tambahan dengan adanya proyek pada tahun ke-t (Rp) t = Tahun ke-1

i = Discount rate (%) n = Umur Proyek 10 tahun

Kriteria :

NPV > 0, Proyek menguntungkan dan layak untuk dilaksanakan NPV = 0, Proyek tidak menguntungkan dan tidak merugikan (impas) NPV < 0, Proyek tidak menguntungkan dan tidak layak dilaksanakan. b. Net Benefit – Cost Ratio (Net B/C)

Net B/C digunakan untuk mengetahui besarnya penerimaan bersih setiap besarnya tingkat investasi dari biaya-biaya yang digunakan. Net B/C merupakan rasio antara manfaat bersih yang bernilai positif dengan manfaat besih yang bernilai negatif. Rumus Net B/C adalah :

Net B/C = 0 0 ) 1 ( ) 1 ( 1 1 Ct untukBt Ct untukBt t i Ct Bt t i Ct Bt n t n t Keterangan :

Bt = Manfaat tambahan dengan adanya proyek pada tahun ke-t (Rp) Ct = Biaya tambahan dengan adanya proyek pada tahun ke-t (Rp) t = Tahun ke- 1

i = Discount rate (%) n = Umur Proyek 10 tahun Kriteria :

Net B/C ≥ 1, Proyek atau kegiatan investasi layak dilaksanakan

Net B/C < 1, Proyek atau kegiatan investasi tidak layak dilaksanakan c. Internal Rate of Return (IRR)

Internal Rate of Return (IRR) digunakan untuk mengukur seberapa besar pengembalian usaha terhadap investasi yang ditanamkan. Ini dapat ditunjukkan dengan mengukur besaran Internal Rate of Return (IRR) yang mengukur tingkat pengembalian proyek yang menghasilkan NPV = 0. Berikut ini adalah rumus untuk menghitung IRR :

IRR = (2 1) 2 1 1 1 x i i NPV NPV NPV i Keterangan :

i1 = Discount rate yang menghasilkan NPV positif (%) i2 = Discount rate yang menghasilkan NPV negatif (%) NPV1 = Nilai bersih sekarang yang bernilai positif (Rp)

22

NPV2 = Nilai bersih sekarang yang bernilai negatif (Rp) Kriteria :

IRR > Discount rate modal (opportunity cost of capital) maka usaha layak dilaksanakan

IRR < Discount rate modal (opportunity cost of capital) maka usaha tidak layak dilaksanakan

d. Payback Period (PP)

Metode ini merupakan cara mengukur lamanya waktu yang harus dialami sebelum investasi menghasilkan sejumlah modal untuk ditanam. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

Keterangan :

PP = Merupakan jumlah waktu ( tahun per periode) yang diperlukan untuk mengembalikan modal investasi.

V = Merupakan modal investasi

I = Merupakan hasil bersih per tahun periode n = Umur ekonomis bisnis 10 tahun

I = Tingkat suku bunga atau disount rate yang berlaku

Kriteria penilaian adalah jika waktu PP lebih pendek dari waktu maksimum PP maka usaha dikatakan layak diusahakan.

Asumsi Dalam Perhitungan

Dalam perhitungan kelayakan terdapat beberapa perkiraan atau asumsi untuk memudahkan perhitungan. Adapaun perkiraan yang digunakan pada analisis kelayakan usaha pembenihan larva ikan bawal air tawar adalah sebagai berikut : 1. Umur proyek adalah 10 tahun berdasarkan umur teknis investasi kolam 2. Pembiayaan modal untuk pengembangan bisnis ini adalah modal sendiri 3. Bisnis dimulai pada tahun ke-1 karena melanjutkan investasi yang sudah

ada

4. Perhitungan pada cashflow memperhitungkan usaha tanpa pengembangan Memakai metode increamental (tanpa proyek) dengan peningkatan produksi sendiri.

5. Harga produk larva ikan Bawal air tawar yang dijual inti ke pelanggan sebesar Rp 10,00 per ekor larvanya.

6. Harga produk larva ikan Bawal air tawar yang dijual plasma ke Inti sebesar Rp 7,00 per ekornya.

7. Fertile Rate (FR) diasumsikan 90 persen dari jumlah telur, Hatching Rate (HR diasumsikan 60 persen dari jumlah telur yang dibuahi, dan Survival Rate diasumsikan 80 persen dari jumlah telur yang menetas.

8. Harga barang dan bahan yang ada dalam kajian berdasarkan harga yang berlaku saat turun lapang tidak ada pengaruh perubahan ekonomi seperti inflasi.

23 9. Tingkat discount rate yang dipergunakan dalam pengembangan bisnis ini adalah 7,5 persen sesuai dengan tingkat suku bunga deposito yang dijamin oleh LPS pada Bulan Januari 2013

10. Pajak penghasilan ditentukan berdasar kriteria pajak dalam pasal 17 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Perubahan Keempat Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 94 Tahun 2010

11. Metode penyusutan menggunakan metode garis.

12. Ukuran Larva yang dijual berumur 7 – 8 hari pada saat bulan kurang baik, dan larva berumur 5 hari pada saat bulan baik

13. Switching Value menganalisa batas perubahan maksimal dari kenaikan biaya ovaprim, dan penurunan maksimal dari penurunan produksi.

14. Lahan kolam untuk pengembangan sejumlah 17 kolam pada tahun pertama baru dapat digunakan setelah 2 bulan masa persiapan kolam dan bangunan. 15. Nilai Investasi untuk komponen investasi yang memiliki umur bisnis 10 tahun, pada perhitungan nilai investasi tanpa pengembangan diperhitungkan sisa nilai nya selama 6 tahun yang dimulai mulai tahun ke 7 untuk nilai investasi pada pengembangan usaha ini dan mengalami reinvestasi setelah masa tersebut habis.

16. Untuk komponen investasi yang berumur bisnis kurang dari 6 tahun maka pada pengembangan usaha ini mengalami reinvestasi.

17. Kelebihan produksi pada pengembangan produksi ini merupakan bentuk apresiasi kepada konsumen, dimana selisih lebih dari total kapasitas produksi dengan permintaan sejumlah 1,69 persen.

24

Dokumen terkait