• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

Aplikasi CDM BCA

Cash Deposite Machine (CDM) BCA adalah sebuah mesin aplikasi yang digunakan untuk melakukan setoran tunai dengan nominal tertentu secara otomatis selama 24 jam dan dapat diakses dengan menggunakan kartu paspor BCA. Adapun manfaat diadakannya aplikasi CDM BCA bagi nasabah itu sendiri adalah :

1. Mengurangi antrian di konter cabang. 2. Menambah delivery channel ATM.

3. Meningkatkan service level kepada nasabah.

4. Memudahkan nasabah melakukan setoran dimana saja, 24 jam sehari atau 7 hari seminggu.

Tujuan BCA

Tujuan diciptakannya CDM BCA ini adalah disediakan khusus untuk transaksi setor tunai bebas bea ke rekening sendiri maupun ke rekening nasabah BCA lain dengan jumlah setoran maksimal Rp. 10 juta per hari. Transaksi setoran bisa langsung masuk saat itu juga. Sedangkan untuk jumlah pecahan yang dapat diterima oleh mesin CDM adalah pecahan Rp. 20.000, Rp. 50.000 ataupun Rp. 100.000. Sehingga dengan adanya mesin CDM BCA ini sangat membantu nasabah baik itu nasabah individu maupun pebisnis kecil atau pebisnis besar (www.bca-galaxy.blogspot.com).

Penempatan CDM BCA

Jumlah mesin CDM BCA yang sudah tersebar di Kota Bogor baru terdapat lima buah unit, yaitu ditempatkan di Kantor Cabang Pembantu Tajur, Kantor Cabang Pembantu Puri Begawan, Kantor Cabang Pembantu Jalan Baru, Kantor Cabang Pembantu Pajajaran, serta Kantor Cabang Utama Juanda. Sedangkan jika ingin dilihat berdasarkan jumlah unit di seluruh Indonesia dengan berbagai macam keluhan dari nasabah terkait dengan keluhan antrian ATM dan CDM, maka pihak BCA khususnya untuk mesin CDM ini akan menambah sekitar 1.000 – 1.250 unit. Perseroan sendiri sudah mencatat jumlah jaringan ATM (termasuk CDM) sudah sebanyak 13.083 unit di seluruh Indonesia (www.bisniskeuangan.kompas.com).

Jumlah Transaksi Lewat CDM

Berdasarkan pada penelitian ini pengambilan data pada periode Januari 2013 sampai Juni 2013, menghasilkan jumlah transaksi nasabah yang menggunakan aplikasi CDM adalah sebanyak 65 nasabah dari total nasabah sebanyak 97 nasabah. Sedangkan untuk jumlah rata – rata setoran nasabah per bulan yang menggunakan aplikasi CDM adalah sebesar kurang dari Rp. 1 juta.

Pengujian Kuesioner

Sebelum dilakukan analisis tingkat kepentingan dan kinerja, maka sebaiknya data kuesioner yang sudah ada terlebih dahulu diuji dengan menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas, agar data – data tersebut dapat dinyatakan valid dan data tersebut dinyatakan baik serta dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya sehingga selanjutnya bisa dianalisis tingkat kepentingan dan tingkat kinerja, sehingga pada akhirnya bisa ditentukan nilai indeks kepuasan konsumennya.

Uji Validitas

Uji validitas merupakan suatu alat ukur tes dalam kuesioner. Validitas artinya sejauh mana tes dapat mengukur dengan tepat dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Adapun proses analisis uji validitas pada penelitian ini menggunakan software SPSS 16.0. Sedangkan yang diuji dari kuesioner adalah pernyataan tentang tingkat harapan dan tingkat kinerja pada kuesioner yang telah diisi oleh nasabah. Suatu atribut dapat dinyatakan valid jika nilai signifikansinya kurang dari 0,05 (α = 5%). Maka hasil dari uji validitas terhadap tingkat harapan dan kinerjadapat dinyatakan valid hal ini dikarenakan dari semua atribut dengan jumlah 15 atribut yang terdapat pada masing – masing tingkat harapan dan tingkat kinerja memiliki nilai signifikansi < 0,05, oleh karena itu dapat dinyatakan bahwa kuesioner untuk pernyataan tingkat harapan dan tingkat kinerja dinyatakan valid. Hasil uji validitas ini dapat dilihat pada Lampiran yang terdapat pada Lampiran 1 dan Lampiran 2.

Uji Reliabilitas

Pengertian reliabilitas adalah untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Butir pertanyaan dikatakan reliabel atau handal apabila jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten. Uji reliabilitas menunjukkan suatu pengertian bahwa suatu instrument dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrument tersebut sudah baik. Dari hasil uji reliabilitas ini maka suatu kuseioner dapat dinyatakan memiliki keandalan yang baik jika nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,7.

Tabel 2 Uji reliabilitas tingkat kepentingan Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

0.972 15

Uji reliabilitas untuk tingkat kepentingan dapat dilihat pada Tabel 2 di atas menunjukkan untuk nilai cronbach’s alpha lebih besar dari 0,7 yaitu sebesar 0,972. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kuesioner untuk pertanyaan tingkat kepentingan memiliki reliabilitas yang sangat baik atau memiliki keandalan yang sangat baik.

Tabel 3 Uji reliabilitas tingkat kepuasan3 Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

Hasil uji reliabilitas yang lain yaitu untuk tingkat kepuasan yang dapat dilihat pada Tabel 3 di atas, maka dapat disimpulkan hasil uji reliabilitas dari data yang dikumpulkan untuk tingkat kepuasan, bahwa seluruh atribut – atribut sebanyak 15 atribut pertanyaan dari tingkat kinerja dinyatakan memiliki keandalan yang sangat baik. Karena setelah diuji menggunakan software program SPSS 16.0, menghasilkan nilai cronbach’s alpha sebesar 0,968. Sehingga dapat disimpulkan dari hasil uji validitas dan reliabilitas ini bahwa seluruh atribut – atribut yang ada pada penelitian ini merupakan data yang valid dan memiliki reliabilitas atau keandalan yang sangat baik.

Profil Nasabah Menurut Hasil Survey

Karakteristik nasabah yang dianalisis pada penelitian ini bersumber dari dua jenis kuesioner yang berbeda, adapun kedua jenis kuesioner itu ditujukan kepada nasabah yang belum pernah bertransaksi menggunakan aplikasi CDM BCA, untuk selanjutnya disebut sebagai nasabah non pengguna CDM BCA dan nasabah yang pernah menggunakan atau bertransaksi menggunakan aplikasi CDM BCA, untuk selanjutnya disebut sebagai nasabah pengguna CDM BCA. Setelah dilakukan penyebaran kuesioner kepada nasabah PT. Bank BCA, Tbk KCU Bogor dan dilakukan pengisian kuesioner oleh nasabah. Adapun jumlah nasabah yang telah mengisi kuesioner pada penelitian ini berjumlah 97 orang, yaitu terdiri dari 32 nasabah non pengguna CDM BCA dan 65 nasabah pengguna CDM BCA. Penyajian data mengenai karakteristik nasabah disini, yaitu untuk memberikan gambaran umum tentang keadaan diri nasabah. Setelah diketahui bahwa terdapat dua jenis nasabah, maka terdapat dua jenis karakteristik, yaitu karakteristik nasabah non pengguna CDM BCA yang meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, pendapatan dan pekerjaan. Sedangkan untuk nasabah pengguna CDM BCA meliputi jenis kelamin, tujuan transaksi CDM, lama menjadi nasabah BCA, pendapatan dan pekerjaan. Berikut ini adalah hasil yang didapat untuk melihat karakteristik nasabah dari kedua jenis kuesioner tersebut.

Profil Nasabah Non Pengguna CDM BCA

Profil nasabah non pengguna CDM BCA yang terdapat pada Tabel 4 di bawah ini, maka dapat disimpulkan bahwa dari total nasabah yang berjumlah 32 nasabah jika dilihat berdasarkan jenis kelamin ternyata jumlah nasabah terbanyak berjenis kelamin perempuan sebanyak 19 nasabah, sedangkan untuk nasabah dengan jenis kelamin laki – laki berjumlah 13 nasabah. Sementara untuk kategori usia nasabah, dengan begitu variatifnya nasabah non pengguna CDM BCA ternyatajumlah nasabah terbanyak memiliki usia berkisar antara usia 21 tahun sampai usia 25 tahun, yaitu sebanyak 13 nasabah, sementara untuk usia nasabah berkisar antara 26 tahun sampai 30 tahun merupakan jumlah nasabah paling sedikit, yaitu sebanyak 5 nasabah. Selanjutnya jika dilihat berdasarkan pendidikan terakhir nasabah maka dapat disimpulkan untuk jumlah yang terbanyak nasabah berpendidikan terakhir SMU, yaitu sebanyak 15 nasabah. Sementara itu jika dilihat berdasarkan pendapatan dari nasabah non pengguna CDM BCA, maka dapat disimpulkan nasabah yang berpendapatan berkisar antara Rp. 2.000.000 sampai kurang dari Rp. 5.000.000, merupakan jumlah nasabah terbanyak yaitu sebanyak 16. Untuk karakteristik terakhir yaitu jika dilihat berdasarkan pekerjaan nasabah, maka dapat disimpulkan sebagian besar nasabah mempunyai pekerjaan sebagai pegawai swasta, yaitu dengan jumlah nasabah sebanyak 29 nasabah, hal

ini wajar dikarenakan banyak perusahaan – perusahaan swasta yang bekerja sama dengan Bank BCA untuk menggaji karyawan – karyawannya dengan menggunakan rekening Bank BCA.

Tabel 4 Profil nasabah non pengguna CDM Bank BCA

Kategori Profil Nasabah N Persentase

Jenis Kelamin Laki – laki 13 40,63 Perempuan 19 59,38 Usia 15-20 tahun 7 21,88 21-25 tahun 13 40,63 26-30 tahun 5 15,63 > 30 tahun 7 21,88 Pendidikan Terakhir SD 2 6,25 SMU 15 46,88 Akademi (D1/D2/D3) 11 34,38 Sarjana (S1/S2/S3) 4 12,50 Pendapatan Rp. 500 ribu - < Rp. 1 juta 4 12,50 Rp. 1 juta - < Rp. 2 juta 6 18,75 Rp. 2 juta - < Rp. 5 juta 16 50,00 Rp. 5 juta - < Rp. 10 juta 3 9,38 > Rp. 10 juta 3 9,38 Pekerjaan Mahasiswa/Pelajar 1 3,13 Pegawai Swasta 29 90,63

Ibu Rumah Tangga 1 3,13

Tidak/Belum Bekerja 1 3,13

Total Responden 32 100,00

Karakteristik Transaksi Nasabah Non Pengguna CDM BCA

Berdasarkan karakteristik nasabah non pengguna CDM BCA maka dapat dilihat melalui beberapa karakteristik transaksi yang dilakukan oleh nasabah selaku nasabah BCA, antara lain adalah terkait dengan alasan pemilihan nasabah terhadap bank BCA dan pertimbangan apa yang membuat nasabah untuk tetap memilih menjadi nasabah bank BCA. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 5 terkait dengan alasan memilih bank BCA.

Tabel 5 Alasan memilih Bank BCA Kategori Persentase Transaksi cepat 16,95 Aman 5,08 Praktis 13,56 Murah 6,78 Jaringan luas 38,98 Fasilitasnya banyak 18,64 Total 100,00

Alasan yang paling utama dan merupakan pilihan terbanyak mengapa nasabah memilih bank BCA dapat dibagi berdasarkan dua kategori, yaitu jika dilihat berdasarkan sistem maka alasan paling utama adalah karena bank BCA kemampuan memberikan pelayanan yang cepat. Sedangkan untuk kategori kedua dilihat berdasarkan jaringan dan fasilitas, ternyata yang menjadi alasan paling utama dan merupakan pernyataan paling banyak adalah dikarenakan bahwa bank BCA memiliki jaringan yang luas. Selanjutnya untuk pilihan terbanyak kedua adalah karena pihak bank BCA menyediakan fasilitas yang banyak sehingga memudahkan nasabah untuk melakukan transaksi di bank BCA dan itu juga merupakan alasan yang cukup kuat mengapa nasabah memilih bank BCA sebagai tempat untuk melakukan transaksi keuangan.

Tabel 6 Pertimbangan untuk tetap menjadi nasabah Bank BCA

Kategori Persentase

Manfaat yang didapat 15,00

Keistimewaan produk simpanan 6,25

Suku bunga kompetitif 7,50

Lebih terjamin 11,25

Cabangnya banyak 25,00

Sebagian besar orang menggunakan BCA 18,75

Partner usaha menggunakan rekening BCA 10,00

Citra merk dan perusahaannya 6,25

Total 100,00

Berdasarkan atas apa yang menjadi dasar pertimbangan nasabah untuk tetap menjadi nasabah bank BCA,maka dapat dilihat pada Tabel 6 dan kesimpulannya ternyata yang merupakan pilihan utama dan terbanyak adalah dikarenakan bank BCA memiliki cabang yang banyak di seluruh Indonesia, jadi hal ini merupakan pertimbangan paling utama mengapa nasabah tetap setia menjadi nasabah BCA dan jika dihubungkan dengan alasan mengapa memilih bank BCA juga sama karena bank BCA memiliki jaringan yang luas sama halnya dengan banyaknya cabang bank BCA di seluruh Indonesia.

Crosstab Nasabah Non Pengguna CDM BCA Jenis kelamin dengan pengetahuan aplikasi CDM

Setelah mengetahui deskriptif dari karakteristik nasabah non pengguna CDM BCA, karakteristik transaksi nasabah dan pengetahuan serta minat nasabah terhadap CDM BCA, maka untuk selanjutnya dapat dilakukan uji tabulasi silang (crosstab) hubungan antar dua variabel yaitu variabel jenis kelamin dengan variabel mengetahui aplikasi CDM BCA, ternyata dapat disimpulkan bahwa sebanyak 53 persen nasabah tidak mengetahui aplikasi CDM BCA, sementara jika ingin dirinci bahwa untuk nasabah yang tidak mengetahui aplikasi CDM BCA terdiri dari nasabah laki-laki sebanyak 34 persen dan nasabah perempuan 19 persen.

Tabel 7 Crosstab jenis kelamin dengan mengetahui aplikasi CDM

Jenis Kelamin Mengetahui Aplikasi CDM BCA

Ya (%) Tidak (%) Total (%)

Laki-laki 6,25 34,38 40,63

Perempuan 40,63 18,75 59,38

Total 46,88 53,13 100,00

P – Value 0,002

Hubungan antara jenis kelamin dengan mengetahui aplikasi CDM BCA terdapat hipotesis sebagai berikut :

H0 : Tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan pengetahuan tentang aplikasi CDM BCA.

H1 : Ada hubungan antara jenis kelamin dengan pengetahuan tentang aplikasi CDM BCA.

Kesimpulan dari hasil uji tabulasi silang pada Tabel 7 di atas bahwa sebagai dasar pengambilan keputusan, jika P-Value < α (alpha) 5% (0,05) maka tolak H0, sehingga dapat dilihat bahwa untuk nilai P-Value sebesar 0,002 lebih kecil dari 0,05 maka kesimpulannya adalah tolak H0 yang artinya terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan pengetahuan tentang aplikasi CDM BCA pada taraf α (alpha) 5 persen. Hal ini dikarenakan terdapat perbedaan tingkat pengetahuan aplikasi CDM BCA dari nasabah, dimana nasabah yang berjenis kelamin perempuan lebih banyak yang sudah mengetahui tentang aplikasi CDM BCA dibandingkan dengan nasabah yang berjenis kelamin laki – laki yang tidak mengetahui aplikasi CDM BCA.

Jenis pekerjaan dengan keinginan mengaplikasikan CDM

Uji tabulasi silang selanjutnya yaitu antara pekerjaan dengan keinginan mencoba aplikasi CDM BCA yang terdapat pada Tabel 8 di bawah, ternyata dapat disimpulkan bahwa sebanyak 53 persen nasabah menyatakan ingin mencoba aplikasi CDM BCA dan untuk nasabah terbanyak yang ingin mencoba aplikasi CDM BCA berprofesi sebagai pegawai swasta. Sementara untuk nasabah yang tidak ingin mencoba aplikasi CDM BCA sebanyak 34 persen nasabah dan ternyata nasabah yang tidak ingin mencoba aplikasi CDM BCA juga sebagian besar berprofesi sebagai pegawai swasta dengan jumlah persentase sebesar 25 persen.

Tabel 8 Crosstab pekerjaan dengan keinginan mencoba aplikasi CDM

Pekerjaan

Keinginan Mencoba Aplikasi CDM BCA Tidak Menjawab (%) Ya (%) Tidak (%) Total (%) Mahasiswa/Pelajar 0,00 0,00 3,13 3,13 Pegawai Swasta 12,50 53,13 25,00 90,63

Ibu Rumah Tangga 0,00 0,00 3,13 3,13

Tidak/Belum

Bekerja 0,00 0,00 3,13 3,13

Total 12,50 53,13 34,38 100,00

P – Value 0,393

Hubungan antara jenis pekerjaan dengan keinginan mencoba aplikasi CDM BCA terdapat hipotesis sebagai berikut :

H0 : Tidak ada hubungan antara pekerjaan dengan keinginan mencoba aplikasi CDM BCA.

H1 : Ada hubungan antara pekerjaan dengan keinginan mencoba aplikasi CDM BCA.

Sehingga dapat dilihat bahwa untuk nilai P-Value sebesar 0,393 lebih besar dari 0,05 maka kesimpulannya adalah terima H0 yaitu tidak terdapat hubungan antara pekerjaan dengan keinginan mencoba aplikasi CDM BCA pada taraf alpha 5 persen.

Tingkat pendidikan dengan alasan tidak menggunakan CDM

Hasil uji tabulasi silang berikutnya adalah antara pendidikan terakhir dengan alasan tidak menggunakan aplikasi CDM BCA, maka dapat dilihat pada Tabel 9 di bawah ini bahwa yang menjadi alasan terbanyak mengapa tidak menggunakan aplikasi CDM BCA adalah disebabkan karena tidak tertarik dan juga karena merasa tidak ada jaminannya. Dari kedua alasan tersebut sebanyak 28 persen nasabah yang menyatakan alasan tersebut. Sehingga dapat disimpulkan untuk nasabah yang berpendidikan > S1 merupakan nasabah yang terbanyak menyatakan alasannya tidak tertarik untuk menggunakan aplikasi CDM sebanyak 12 persen nasabah. Sedangkan untuk nasabah terbanyak yang menyatakan alasan bahwa merasa tidak ada jaminannya pada aplikasi CDM BCA, yaitu nasabah yang berpendidikan terakhir SMA sebanyak 12 persen. Sementara untuk alasan ragu terhadap kualitas aplikasi CDM merupakan pilihan yang paling sedikit dari seluruh responden, yang memilih alasan tersebut sebanyak 12 nasabah, yaituterdiri dari nasabah yang berpendidikan terakhir SMA sebanyak 9 persen dan nasabah yang berpendidikan terakhir S0 (D1/D2/D3) sebanyak 3 persen.

Tabel 9 Crosstab pendidikan terakhir dengan alasan tidak menggunakan aplikasi CDM

Pendidika n Terakhir

Alasan Tidak Menggunakan Aplikasi CDM Tidak Menjawab (%) Tidak Tertarik (%)

Tidak Mengerti Cara Menggunakannya (%)

Tidak Ada Jaminan Keamanannya (%) Ragu Terhadap Kualitas (%) Tota l (%) SD 0,00 0,00 0,00 6,25 0,00 6,25 SMU 3,13 6,25 15,63 12,50 9,38 46,8 8 S0 (D1/D2/D3 ) 9,38 9,38 3,13 9,38 3,13 34,3 8 > S1 0,00 12,50 0,00 0,00 0,00 12,5 0 Total 12,50 28,13 18,75 28,13 12,50 100, 00 P- Value 0,069

Hubungan antara pendidikan terakhir dengan alasan tidak menggunakan aplikasi CDM BCA terdapat hipotesis sebagai berikut :

H0 : Tidak ada hubungan antara pendidikan terakhir dengan alasan tidak menggunakan aplikasi CDM BCA.

H1 : Ada hubungan antara pendidikan terakhir dengan alasan tidak menggunakan aplikasi CDM BCA.

Sehingga dapat dilihat bahwa untuk nilai P-Value sebesar 0,069 lebih besar dari 0,05 maka kesimpulannya adalah terima H0 yang artinya tidak terdapat hubungan antara pendidikan terakhir dengan alasan tidak menggunakan aplikasi CDM BCA pada taraf alpha 5 persen, tetapi jika mengacu pada taraf alpha 10 persen maka kesimpulannya terdapat hubungan antara pendidikan terakhir dengan alasan tidak menggunakan aplikasi CDM BCA pada taraf alpha 10 persen.

Pengetahuan dan Minat Terhadap CDM BCA

Sementara jika diteliti lebih dalam mengenai pengetahuan dan minat nasabah terhadap penggunaan aplikasi CDM BCA dapat dilihat pada tabel 10 di bawah ini. Sehingga dapat disimpulkan apa yang menyebabkan nasabah tidak menggunakan aplikasi CDM BCA. Ternyata sebagian besar nasabah belum mengetahui tentang aplikasi CDM BCA, yaitu sebanyak lebih dari 50 persen nasabah belum mengetahui tentang aplikasi tersebut. Sedangkan sisanya berjumlah lebih dari 40 persen nasabah sudah mengetahui tentang aplikasi CDM BCA, tetapi meskipun sudah mengetahui ternyata tetap saja belum pernah menggunakan aplikasi CDM BCA.

Kesimpulan selanjutnya jika dilihat berdasarkan minat nasabah terhadap penggunaan aplikasi CDM BCA, ternyata yang menyebabkan nasabah tidak menggunakan aplikasi CDM BCA dikarenakan berbagai macam pernyataan, yaitu untuk pernyataan paling banyak dari nasabah adalah menyatakan bahwa nasabah tidak tertarik menggunakan aplikasi CDM BCA dan dan yang menyatakan alasan tersebut adalah sebanyak lebih dari 25 persen, selanjutnya dengan jumlah nasabah yang sama juga menyatakan bahwa aplikasi CDM BCA tidak ada jaminan keamanannya, sehingga alasan itu juga yang mempengaruhi minat nasabah untuk tidak mau menggunakan aplikasi CDM BCA dan yang menyatakan alasan tersebut sebanyak lebih dari 25 persen. Jadi dapat disimpulkan bahwa lebih dari 50 persen nasabah tidak mau menggunakan aplikasi CDM BCA karena tidak tertarik dan merasa tidak ada jaminan keamanannya.

Tabel 10 Pengetahuan dan minat nasabah terhadap aplikasi CDM Bank BCA

Kategori Persentase

Mengetahui Tentang Aplikasi CDM BCA

Ya 46.88

Tidak 53.13

Alasan tidak menggunakan aplikasi CDM

Tidak menjawab 12.50

Tidak tertarik 28.13

Tidak mengerti cara menggunakannya 18.75

Tidak ada jaminan keamanannya 28.13

Ragu terhadap kualitas 12.50

Mau Mencoba Aplikasi CDM

Tidak menjawab 12.50

Ya 53.13

Tidak, terima kasih kerjasamanya 34.38

Total nasabah 100.00

Jika dilihat berdasarkan keinginan nasabah untuk mencoba menggunakan aplikasi CDM BCA, ternyata sebagian besar nasabah yaitu lebih dari 50 persen nasabah ingin mencoba menggunakan aplikasi CDM BCA tersebut, oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa aplikasi CDM BCA ini masih perlu ditingkatkan lagi sosialisasinya kepada nasabah – nasabah untuk menambah minat pengguna aplikasi CDM BCA ini. Jadi dapat ditekankan sekali lagi bahwa terkait dengan sosialisasi tentang penggunaan aplikasi CDM BCA ini harus disampaikan ke seluruh nasabah – nasabah di setiap kantor – kantor cabang BCA di seluruh Indonesia.

Profil Nasabah Pengguna CDM BCA

Profil nasabah pengguna CDM BCA dapat dilihat pada Tabel 11 di bawah ini, setelah sebelumnya diketahui bahwa pada penelitian ini terdapat dua jenis kuesioner, yaitu kuesioner yang ditujukan untuk nasabah bank BCA yang belum pernah bertransaksi menggunakan aplikasi CDM BCA dan nasabah bank BCA yang sudah pernah menggunakan aplikasi CDM BCA. Sebelumnya telah dilakukan pembahasan terkait dengan profil nasabah non pengguna CDM BCA, selanjutnya yang akan dibahas adalah profil responden pengguna CDM BCA. Adapun jumlah kuesioner yang disebar dan diisi oleh nasabah pengguna CDM BCA berjumlah 65 kuesioner. Pada profil nasabah pengguna CDM BCA tidak dicantumkan terkait dengan usia dan pendidikan terakhir, hal ini dikarenakan usia nasabah dan pendidikan nasabah dianggap tidak terkait dengan strategi pencapaian CDM.

Tabel 11 Profil nasabah pengguna CDM Bank BCA

Kategori Profil Nasabah N Persentase

Jenis Kelamin

Laki – laki 33 50,77

Perempuan 32 49,23

Tujuan Transaksi CDM

Setoran hasil usaha/dagang 16 24,62

Setoran pembayaran 12 18,46

Setoran tabungan pribadi 37 56,92

Lama Menjadi Nasabah BCA

< 1 tahun 12 18,46 1 - 2 tahun 14 21,54 > 2 - 5 tahun 19 29,23 > 5 tahun 20 30,77 Pendapatan < Rp. 2 juta 20 30,77 Rp. 2 juta - < Rp. 5 juta 29 44,62 Rp. 5 juta - < Rp. 10 juta 12 18,46 Rp. 10 juta - < Rp. 100 juta 4 6,15 Pekerjaan Mahasiswa 11 16,92

Ibu Rumah Tangga 6 9,23

Pegawai Swasta 32 49,23

Profesional 6 9,23

Wiraswasta 9 13,85

Tidak Bekerja/Pensiunan 1 1,54

Total Responden 65 100,00

Profil nasabah pengguna CDM BCA yang akan dibahas meliputi jenis kelamin, tujuan transaksi CDM, lama menjadi nasabah BCA, rata – rata pendapatan dan pekerjaan nasabah. Informasi profil responden pengguna secara umum dapat dilihat pada Tabel 11. Kesimpulan bahwa jika dilihat berdasarkan jenis kelamin ternyata jumlah nasabah hampir seimbang antara nasabah yang berjenis kelamin laki – laki dan perempuan, yaitu untuk nasabah yang berjenis kelamin laki – laki sebanyak 51 persen dan sebanyak 49 persen berjenis kelamin perempuan. Sedangkan jika dilihat berdasarkan tujuan nasabah melakukan transaksi CDM BCA ternyata sebagian besar nasabah melakukan transaksi CDM BCA bertujuan untuk setoran tabungan pribadi, yaitu sebanyak 57 persen.

Profil selanjutnya dapat dilihat berdasarkan lama menjadi nasabah bank BCA dapat disimpulkan bahwa lebih dari 30 persen nasabah sudah menjadi nasabah bank BCA lebih dari 5 tahun, hal ini dikarenakan satatus bank BCA yang sudah berdiri lama, yaitu sejak tanggal 21 Februari 1957 dan berkembang pesat sampai sekarang dengan keberadaan kantor cabang utama berada di kota – kota di Indonesia, termasuk di Bogor yang menjadi tempat penelitian ini, sehingga banyak nasabah yang merupakan nasabah lama bank BCA. Sementara jika dilihat

berdasarkan pendapatan nasabah dimana pendapatan itu termasuk sesuatu yang dapat menjelaskan kemampuan seseorang dalam kaitannya dengan perilaku seseorang. Pada Tabel 11 dapat dijelaskan bahwa pendapatan sebagian nasabah adalah berkisar antara Rp. 2.000.000 sampai kurang dari Rp. 5.000.000 dengan jumlah nasabah sebanyak 45 persen. Hal ini dapat disimpulkan bahwa sebagian besar nasabah bank BCA yang menggunakan aplikasi CDM BCA merupakan nasabah kelas menengah.

Tabel 11 juga menjelaskan terkait jenis pekerjaan nasabah, adapun pekerjaan juga seringkali mempengaruhi perilaku seseorang dalam mengambil keputusannya, tentu dalam hal ini terkait keputusannya menggunakan aplikasi CDM BCA. Dapat disimpulkan bahwa pekerjaan nasabah pada penelitian ini sebagian besar merupakan berprofesi sebagai pegawai swasta dengan jumlah sebanyak 49 persen. Jumlah tersebut hampir sama dengan jumlah nasabah yang berpendapatan berkisar antara Rp. 2.000.000 sampai kurang dari Rp. 5.000.000, sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar nasabah yang berprofesi sebagai pegawai swasta memiliki penghasilan sebesar Rp. 2.000.000 sampai

Dokumen terkait