• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil

Kondisi Umum

Daya berkecambah benih dari 4 varietas melon memiliki perbedaan, daya berkecambah masing-masing varietas Golden apollo, Sky Rocket, Red aroma, dan Sun lady, berturut-turut 84%, 60%, 65%, 70%. Bibit melon siap dipindah tanam ke dalam rumah kacasetelah berumur 18 hari.

Tanaman dengan media tanam arang sekam dan kompos daun bambu menunjukkan pertumbuhan yang baik mulai minggu pertama. Tanaman pada media pupuk kandang ayam terhambat pertumbuhannya yang diduga karena jenuh dengan larutan hara dan tingginya kandungan Fe, Mn, Zn, Cu pada media pupuk kandang ayam. Hama penggorok daun (Leaf minner) mulai menyerang tanaman pada 2 MST dengan intensitas serangan ringan (10%), sehingga tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman.

Suhu di dalam rumah kaca berkisar antara 24-42 oC. Penyemprotan insektisida dan fungisida berbahan aktif Mancozeb 80% dan Imidakloprid 5% dilakukan secara bergantian dengan selang waktu 1 minggu mulai umur 2 MST hingga 8 MST. Panen perdana dilakukan pada 63 hari setelah tanam.

Rekapitulasi Hasil Sidik Ragam

Hasil analsis ragam pada Tabel 1 menunjukkan bahwa perlakuan varietas berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman 1 dan 4 MST, jumlah buku 1-3 MST, panjang ruas 1 dan 4 MST, posisi buah, panjang buah, tebal buah, rasa, aroma, dan penampilan buah. Perlakuan media tanam memberikan pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman 1-5 MST, jumlah buku 1-5 MST, panjang ruas 3-5 MST, dan uji aroma buah. Interaksi antara varietas dan media tanam terjadi pada panjang ruas 4 MST dan aroma buah.

Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Sidik Ragam

Peubah Umur (MST) Varietas Media Tanam Interaksi kk (%) Tinggi Tanaman 1 0.0029** 0.0004** 0.3628 23.47 Jumah Buku 1 0.0183* 0.0007** 0.5367 24.67 Panjang Ruas 1 0.0102* 0.3590 0.1037 18.20 Tinggi Tanaman 2 0.0545 <.0001** 0.5927 30.55 Jumah Buku 2 0.0336* <.0001** 0.4023 21.31 Panjang Ruas 2 0.5089 0.1985 0.5883 17.49 Tinggi Tanaman 3 0.0894 <..0001** 0.3797 27.37 Jumah Buku 3 0.0493* <.0001** 0.2951 19.30 Panjang Ruas 3 0.4734 <.0001** 0.4560 15.57 Tinggi Tanaman 4 0.0240* <.0001** 0.1697 19.35 Jumah Buku 4 0.0581 <.0001** 0.4362 15.64 Panjang Ruas 4 0.0007** <.0001** 0.0074** 7.94 Tinggi Tanaman 5 0.1834 <.0001** 0.5093 14.37 Jumah Buku 5 0.0512 <.0001** 0.8612 12.86 Panjang Ruas 5 0.0657 0.0311* 0.3996 8.53 Umur Panen 0.5282 0.1527 0.4289 6.19 Posisi buah 0.0244* 0.8817 0.6583 23.08 Bobot 0.5821 0.3593 0.8958 21.24 Panjang Buah 0.0267* 0.1283 0.6323 6.18 Lingkar Buah 0.3977 0.3829 0.5532 8.19 Tebal Daging 0.0480* 0.2474 0.6283 6.55 Padatan Terlarut Total 0.7260 0.0802 0.2030 7.51 Kekerasan Kulit Buah 0.6864 0.1370 0.8631 16.31 Uji Skor Rasa 0.0111* 0.3531 0.6242 23.98 Uji Skor Aroma 0.0116* 0.0188* 0.0277* 17.53 Uji Skor Penampilan 0.0002** 0.1763 0.8725 17.67 Keterangan : tn = Tidak berbeda nyata pada taraf uji 5 %, * = Berbeda nyata pada taraf uji 5%,

Tinggi Tanaman

Empat varietas melon yang ditanam menunjukkan perbedaan tinggi yang nyata pada 1 MST dan 4 MST (Tabel 2). Varietas Sun Lady memiliki tinggi tanaman tertinggi dibandingkan dengan tiga varietas yang lain. Perlakuan media tanam yang digunakan menunjukkan pengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman pada 1-5 MST. Perlakuan media tanam arang sekam dan kompos daun bambu tidak menghasilkan tinggi tanaman yang berbeda, akan tetapi kedua perlakuan tersebut menghasilkan data lebih tinggi daripada media tanam pupuk kandang ayam. Tidak terdapat interaksi antara varietas dan media tanam terhadap tinggi tanaman melon.

Tabel 2. Pengaruh Varietas dan Media Tanam Terhadap Tinggi Tanaman Melon

Perlakuan Umur Tanaman

1 MST 2 MST 3 MST 4 MST 5 MST Varietas ---cm---

Golden apollo 7.27a 14.50 61.21 117.71b 199.88

Sky rocket 5.46b 12.54 61.79 117.75b 200.04

Red aroma 5.06b 13.25 61.21 118.87b 204.50

Sun lady 6.21ab 17.37 77.26 144.46a 223.54

Uji F ** tn tn * tn

Media ---cm--- Arang sekam 6.45a 16.92a 76.75a 143.03a 224.66a Kompos daun bambu 6.83a 17.19a 84.75a 156.72a 239.59a Pupuk kandang ayam 4.72b 9.14b 34.60b 74.34b 156.72b

Uji F ** ** ** ** **

Interaksi tn tn tn tn tn

Keterangan : tn = Tidak berbeda nyata pada taraf uji 5 %, * = Berbeda nyata pada taraf uji 5%, ** = Berbeda sangat nyata pada taraf uji 1 %. Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata menurut uji DMRT (α = 5%). Jumlah Buku

Berdasarkan data pada Tabel 3, rata-rata jumlah buku pada empat varietas melon menunjukkan perbedaan nyata pada 1-3 MST. Varietas Sun Lady memiliki rata-rata jumlah buku lebih tinggi dibandingkan tiga varietas yang lain. Perlakuan media tanam memberikan pengaruh sangat nyata terhadap jumlah buku pada 1-5 MST. Perlakuan media tanam arang sekam dan kompos daun bambu menghasilkan jumlah buku tanaman lebih tinggi daripada media pupuk kandang

ayam. Tidak ada interaksi antara perlakuan varietas dan media tanam terhadap rata-rata jumlah buku tanaman melon.

.

Tabel 3. Pengaruh Varietas dan Media Tanam Terhadap Jumlah Buku Tanaman Melon

Perlakuan Umur Tanaman

1 MST 2 MST 3 MST 4 MST 5 MST Varietas

Golden apollo 2.2a 4.7ab 11.3ab 17.2 26.1

Sky rocket 2.1ab 4.5b 10.6b 16.5 25.8

Red aroma 1.7b 4.2b 11.2b 18.4 28.7

Sun lady 2.3a 5.4a 13.1a 19.6 29.2

Uji F * * * tn tn

Media

Arang sekam 2.3a 5.4a 13.4a 20.5a 30.4a Kompos daun bambu 2.3a 5.6a 13.6a 21.2a 30.5a Pupuk kandang ayam 1.6b 3.1b 7.7b 12.1b 21.4b

Uji F ** ** ** ** **

Interaksi tn tn tn tn tn

Keterangan : tn = Tidak berbeda nyata pada taraf uji 5 %, * = Berbeda nyata pada taraf uji 5%, ** = Berbeda sangat nyata pada taraf uji 1 %. Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata menurut uji DMRT (α = 5%). Panjang Ruas

Perlakuan empat varietas melon berpengaruh nyata terhadap panjang ruas tanaman pada 1 dan 4 MST. Varietas Golden Apollo memiliki panjang ruas tertinggi pada 1 MST, akan tetapi tidak berbeda nyata dengan varietas Red Aroma. Varietas Sun Lady memiliki rata-rata panjang ruas lebih rendah daripada varietas lain pada 1 MST, namun mulai umur 3 MST varietas tersebut memiliki rata-rata panjang ruas lebih tinggi daripada varietas lain. Pada 4 MST varietas Sun Lady memiliki panjang ruas paling tinggi dibandingkan dengan tiga varietas lain. Perlakuan media tanam memberikan pengaruh sangat nyata terhadap panjang ruas pada 3-5 MST. Perlakuan media tanam arang sekam dan kompos daun bambu memiliki rata-rata panjang ruas lebih tinggi daripada media tanam pupuk kandang ayam. Interaksi antara perlakuan varietas dan media tanam terjadi pada 4 MST (Tabel 4).

Berdasarkan data pada tabel 5, pengaruh interaksi antara perlakuan varietas dan media tanam menunjukkan tidak ada perbedaan pengaruh media tanam terhadap varietas Golden Apollo, Red Aroma,dan Sun Lady. Pada varietas

Sky Rocket media kompos daun bambu memberikan hasil yang terbaik terhadap panjang ruas tanaman dibandingkan dengan media lainnya.

Tabel 4. Pengaruh Varietas dan Media Tanam Terhadap Panjang Ruas Tanaman Melon

Perlakuan Umur Tanaman

1 MST 2 MST 3 MST 4 MST 5 MST Varietas ---cm---

Golden apollo 3.34a 3.12 5.28 6.76b 7.61

Sky rocket 2.75b 2.82 5.44 6.75b 7.64

Red aroma 3.06ab 3.03 5.10 6.23c 7.06

Sun lady 2.61b 3.11 5.63 7.26a 7.72

Uji F * tn tn ** tn

Media ---cm--- Arang sekam 2.84 3.11 5.73a 6.97a 7.44ab Kompos daun bambu 3.09 3,13 6.14a 7.35a 7.85a Pupuk kandang ayam 2.88 2.82 4.22b 5.92b 7.24b

Uji F tn tn ** ** *

Interaksi tn tn tn ** tn

Keterangan : tn = Tidak berbeda nyata pada taraf uji 5 %, * = Berbeda nyata pada taraf uji 5%, ** = Berbeda sangat nyata pada taraf uji 1 %. Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata menurut uji DMRT (α = 5%). Tabel 5. Pengaruh Interaksi Antara Varietas dan Media Tanam Terhadap Panjang

Ruas Tanaman Pada 4 MST

Varietas Media Panjang Ruas

Golden apollo Arang sekam 6.78

Kompos daun bambu 7.01

Pupuk kandang ayam 6.48

P value 0.3945tn

Sky rocket Arang sekam 7.12b Kompos daun bambu 7.95a Pupuk kandang ayam 5.17c

P value <.0001**

Red aroma Arang sekam 6.64

Kompos daun bambu 6.68

Pupuk kandang ayam 5.38

P value 0.0525tn

Sun lady Arang sekam 7.34

Kompos daun bambu 7.78

Pupuk kandang ayam 6.66

P value 0.0783tn

Keterangan : tn = Tidak berbeda nyata pada taraf uji 5 %, * = Berbeda nyata pada taraf uji 5%, ** = Berbeda sangat nyata pada taraf uji 1 %. Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata menurut uji DMRT (α = 5%).

Umur Panen dan Posisi Buah

Umur panen buah melon dihitung dari pindah tanam ke rumah kaca hingga panen. Berdasarkan data pada Tabel 6, rata-rata umur panen buah melon adalah 72.75-77.75 HST. Perlakuan varietas dan media tanam tidak berpengaruh nyata terhadap umur panen buah melon.

Pada pengamatan posisi buah, perlakuan varietas melon menunjukkan pengaruh nyata terhadap posisi buah. Posisi buah pada varietas Golden Apollo

terdapat pada buku yang lebih rendah dibandingkan dengan tiga varietas lainnya. Perlakuan media tanam tidak memberikan pengaruh nyata terhadap posisi buah. Media pupuk kandang ayam tidak memiliki data yang disebabkan tidak adanya tanaman yang berbuah pada media tersebut. Tidak terdapat interaksi antara perlakuan varietas dan media tanam terhadap posisi buah.

Tabel 6. Pengaruh Varietas dan Media Tanam Terhadap Umur Panen dan Posisi Buah Melon

Perlakuan Umur panen (HST) Posisi buah (buku ke-) Varietas

Golden apollo 72.75 13.00b

Sky rocket 76.25 22.50a

Red aroma 77.75 21.50a

Sun lady 72.75 27.25a

Uji F tn *

Media

Arang sekam 77.37 21.25

Kompos daun bambu 73.62 20.87

Pupuk kandang ayam - -

Uji F tn tn

Interaksi tn tn

Keterangan : tn = Tidak berbeda nyata pada taraf uji 5 %, * = Berbeda nyata pada taraf uji 5%. Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata

menurut uji DMRT (α = 5%).

Bobot, Panjang buah, Lingkar buah, Tebal daging buah

Berdasarkan data pada Tabel 7, perlakuan varietas dan media tanam memberikan hasil yang tidak berbeda nyata terhadap rata-rata bobot per buah dan lingkar buah melon. Rata-rata bobot per buah melon berkisar antara 1344.8-1654.3 g, sedangkan rata-rata lingkar buah melon berkisar 43.65-47.55 cm.

Perlakuan varietas menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap panjang buah dan tebal daging buah melon. Rata-rata panjang buah melon berkisar antara 23.15–27.27 cm, sedangkan rata-rata tebal daging buah berkisar antara 36.25– 42.75 mm. Varietas Golden Apollo memiliki rata-rata panjang buah tertinggi, sedangkan varietas Red Aroma memiliki rata-rata tebal daging buah tertinggi dibandingkan dengan varietas lainnya. Tebal daging buah red aroma tidak berbeda nyata dengan varietas Golden Apollo dan Sky Rocket. Tebal daging buah terkecil terdapat pada varietas Sun Lady. Perlakuan media tanam tidak memberikan pengaruh nyata terhadap bobot per buah, panjang buah, lingkar buah, dan tebal daging buah melon. Perlakuan media pupuk kandang ayam tidak memiliki data yang disebabkan tidak adanya tanaman yang berbuah pada media tersebut. Tidak terdapat interaksi antara perlakuan varietas dan media tanam terhadap bobot per buah, panjang buah, lingkar buah, dan tebal daging buah melon.

Tabel 7. Pengaruh Varietas dan Media Tanam Terhadap Parameter Kuantitatif Buah Melon Perlakuan Parameter Bobot per buah (g) Panjang buah (cm) Lingkar buah (cm) Tebal daging buah (mm) Varietas

Golden apollo 1654.3 27.27a 47.55 38.50ab

Sky rocket 1466.8 24.27b 46.97 39.75ab

Red aroma 1428.8 23.15b 44.05 42.75a

Sun lady 1344.8 23.82b 43.65 36.25b

Uji F tn * tn *

Media

Arang sekam 1396.9 23.97 44.69 38.50

Kompos daun bambu 1550.4 25.29 46.42 40.12

Pupuk kandang ayam - - - -

Uji F tn tn tn tn

Interaksi tn tn tn tn

Keterangan : tn = Tidak berbeda nyata pada taraf uji 5 %, * = Berbeda nyata pada taraf uji 5%. Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata menurut uji DMRT (α = 5%)..

Padatan Terlarut Total dan Kekerasan Kulit Buah

Dilihat dari data pada Tabel 8, rata-rata kadar kemanisan buah melon berkisar pada 12.03–12.96 oBrix. Perlakuan varietas dan media tanam tidak memberikan pengaruh nyata terhadap nilai padatan terlarut total buah melon.

Media tanam pupuk kandang ayam tidak memiliki data yang disebabkan oleh tanaman pada media tersebut tidak menghaslkan buah. Tidak terdapat interaksi antara perlakuan varietas dan media tanam terhadap padatan total terlarut buah melon.

Perlakuan varietas dan media tanam tidak memberikan pengaruh nyata terhadap nilai kekerasan kulit. Rata-rata kekerasan kulit buah melon berkisar pada 0.93–1.07 Kg/s. Media tanam pupuk kandang ayam tidak memiliki data yang disebabkan oleh tanaman pada media tersebut tidak menghasilkan buah. Tidak terdapat interaksi antara perlakuan varietas dan media tanam terhadap kekerasan kulit buah melon.

Tabel 8. Kandungan Padatan Total Terlarut dan Kekerasan Kulit Buah

Perlakuan PTT (oBrix) Kekerasan Kulit (Kg/s) Varietas Golden apollo 12.21 1.06 Sky rocket 12.96 0.99 Red aroma 12.41 1.04 Sun lady 12.47 0.93 Uji F tn tn Media Arang sekam 12.99 0.93

Kompos daun bambu 12.03 1.07

Pupuk kandang ayam - -

Uji F tn tn

Interaksi tn tn

Keterangan : tn = Tidak berbeda nyata pada taraf uji 5 %. Pengamatan Kualitatif

Karakter kualitatif empat varietas melon yang diuji menunjukkan penampilan yang berbeda pada setiap varietas. Deskripsi karakter kualitatif empat varietas melon terdapat pada Tabel 9, sedangkan data uji organoleptik rasa, aroma dan penampilan buah melon terdapat pada Tabel 10.

Uji karakter kualitatif empat varietas melon berdasarkan Descriptor for Melon (IPGRI, 2003) menunjukkan bahwa varietas Golden Apollo dan Sun Lady

memiliki bentuk buah lonjong, sedangkan varietas Sky Rocket dan Red Aroma

memiliki bentuk buah bulat. Kode warna kulit dan daging buah didapatkan dengan menyamakan warna kasat mata dengan kode pada Color Chart for

Training Program of Variety Protection Center. Penampakan warna kulit buah tua dan tipe juring pada empat varietas yang diuji menunjukkan keragaman. Varietas Golden Apollo memiliki warna kulit kuning tanpa juring. Varietas Sky Rocket memiliki kulit kuning muda dengan intensitas juring sedang atau tidak meyelimuti permukaan kulit secara penuh. Varietas Red Aroma memiliki warna kulit hijau muda dengan intensitas juring yang dalam atau menyelimuti penuh permukaan kulit. Varietas Sun Lady memiliki warna kulit putih susu tanpa juring.

Varietas Golden Apollo memiliki warna daging buah putih dengan tekstur buah renyah dan berair. Rasa varietas Golden Apollo yang manis dengan tekstur renyah disukai oleh konsumen, namun varietas ini kurang wangi dibandingkan dengan varietas yang lain. Varietas Sky Rocket memiliki warna daging buah hijau cerah dengan rasa manis paling tinggi diantara varietas lain dan memiliki tekstur yang renyah dan berserat dengan aroma yang lebih wangi daripada varietas

Golden Apollo. Varietas Red Aroma memiliki warna daging buah jingga kemerahan dan hampir sama dengan warna daging buah varietas Sun Lady. Tekstur buah varietas Red Aroma renyah agak berserat dengan aroma wangi dan rasa yang manis. Varietas Sun Lady unggul dalam aroma buah yang sangat wangi, namun aroma yang wangi tersebut tidak sebanding dengan rasa yang memiliki tingkat kemanisan paling rendah diantara empat varietas yang diuji. Tekstur yang sangat lunak pada varietas Sun Lady juga kurang disukai oleh konsumen.

Tabel 9. Deskripsi karakter kualitatif empat varietas melon yang diuji

Karakter Varietas

Golden Apollo Sky Rocket Red Aroma Sun Lady

Bentuk buah Lonjong Bulat Bulat Lonjong

Warna kulit buah tua Kuning FFFF66 Kuning muda FFCC99 Hijau muda CCFF33 Putih Susu FFFF99

Tipe juring Tidak

berjuring Berjuring sedang Berjuring dalam Tidak berjuring Warna daging buah Putih

FFFFCC Hijau CCFF66 Jingga FFCC00 Jingga FFCC66 Tekstur daging buah Renyah Renyah

Berserat

Renyah Berserat

Lunak Rasa daging buah Manis Manis Manis Manis Aroma daging buah Kurang wangi Wangi Wangi Wangi

(a) (b)

(c) (d)

Gambar 2. Warna daging buah melon (a) Varietas Golden Apollo, (b) Varietas Sky Rocket, (c) Varietas Red Aroma, (d) Varietas Sun Lady.

Berdasarkan data pada Tabel 10, perlakuan varietas memberikan pengaruh nyata terhadap skor rasa, aroma, dan penampilan. Perlakuan media tanam menghasilkan skor yang berbeda nyata terhadap aroma buah. Varietas Golden Apollo memiliti nilai skor tertinggi pada uji rasa dengan rata-rata skor 3.90, hal ini disebabkan rasa yang manis dengan tekstur sangat renyah dan berair pada varietas ini. Varietas Sun Lady memiliki skor tertinggi pada uji aroma dengan rata-rata skor 3.80, akan tetapi tidak berbeda nyata dengan varietas Golden Apollo dan Red

Aroma. Varietas Red Aroma memiliki skor tertinggi pada uji penampilan dengan rata-rata skor 4.20, namun tidak berbeda nyata dengan varietas Sun Lady. Skor penampilan yang lebih tinggi ini disebabkan penampilan daging buah yang berwarna jingga kemerahan dan lebih tebal daripada varietas lain yang diuji, selain itu intensitas juring yang penuh menyelimuti kulit menjadikan penampilan buah ini lebih menarik. Interaksi antara perlakuan varietas dan media tanam terjadi pada skor aroma buah. Pada Tabel 11, interaksi antara perlakuan varietas dan media tanam menunjukkan pengaruh nyata terhadap aroma buah. Media tanam arang sekam menghasilkan aroma yang lebih baik pada varietas Golden Apollo dan Red Aroma.

Hasil olah data skor rasa, aroma, dan penampilan menggunakan metode Kruskal Wallis disajikan pada Tabel 12. Perlakuan varietas berpengaruh nyata terhadap skor rasa, aroma, dan penampilan. Varietas Golden Apollo memiliki peringkat tertinggi pada uji rasa, namun memiliki peringkat yang rendah pada penampilan buah. Varietas Red Aroma memiliki peringkat tertinggi pada penampilan buah. Varietas ini juga memiliki peringkat rasa yang lebih tinggi dari varietas Sky Rocket dan Sun Lady. Aroma buah varietas Red Aroma memiliki peringkat lebih tinggi daripada varietas Golden Apollo dan Sky Rocket.

Tabel 10. Uji Organoleptik Rasa, Aroma, dan Penampilan Buah Melon

Perlakuan Skor

Rasa Aroma Penampilan

Varietas

Golden apollo 3.90a 3.40ab 3.35b

Sky rocket 3.45ab 3.15b 3.40b

Red aroma 3.60a 3.40ab 4.20a

Sun lady 3.00b 3.80a 3.85a

Uji F * * **

Media

Arang sekam 3.57 3.60a 3.80

Kompos daun bambu 3.40 3.27b 3.60

Pupuk kandang ayam - - -

Uji F tn * tn

Interaksi tn * tn

Keterangan : tn = Tidak berbeda nyata pada taraf uji 5 %, * = Berbeda nyata pada taraf uji 5%, ** = Berbeda sangat nyata pada taraf uji 1 %. Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata menurut uji DMRT (α = 5%). Keterangan Skor : 1 = sangat tidak suka, 2 = tidak suka, 3 = netral, 4 = suka, 5 = sangat suka

Tabel 11. Pengaruh Interaksi Antara Varietas dan Media Tanam Terhadap Skor Aroma Buah

Varietas Media Skor Aroma

Golden apollo Arang sekam 3.70 Kompos daun bambu 3.10

P value 0.0203*

Sky rocket Arang sekam 3.40 Kompos daun bambu 2.90

P value 0.0541tn

Red aroma Arang sekam 3.70 Kompos daun bambu 3.10

P value 0.0041**

Sun lady Arang sekam 3.60 Kompos daun bambu 4.00

P value 0.2954tn

Keterangan : tn = Tidak berbeda nyata pada taraf uji 5 %, * = Berbeda nyata pada taraf uji 5%, ** = Berbeda sangat nyata pada taraf uji 1 %.

Tabel 12. Uji Kruskal Wallis Skor Rasa, Aroma, dan Penampilan Buah Melon

Perlakuan Rasa Aroma Penampilan

Skor Rank Skor Rank Skor Rank Varietas Golden apollo 4.0 51.2 3.0 38.9 3.0 31.5 Sky rocket 3.5 39.6 3.0 32.2 3.0 31.4 Red aroma 3.5 42.6 3.0 39.9 4.0 54.8 Sun lady 3.0 28.7 4.0 51.0 4.0 44.3 H 10.85 8.59 16.51 P value 0.013* 0.035* 0.001** Media Tanam Arang sekam 4.0 43.1 4.0 46.3 4.0 43.3 Kompos daun bambu 3.0 37.9 3.0 34.7 4.0 37.7

Pupuk kandang ayam - - - -

H 1.16 6.22 1.37

P value 0.282tn 0.013* 0.241tn

Keterangan : H= Nilai uji Kruskal Wallis, tn= P value > 0.05, *= P value <0.05, **= P value <0.01 Pembahasan

Pengamatan parameter vegetatif dimulai sejak 1 minggu setelah pindah tanam di rumah kaca yang meliputi pengamatan tinggi, jumlah buku, dan panjang ruas tanaman. Perlakuan varietas Sun Lady memiliki pertumbuhan vegetatif terbaik dibandingkan dengan tiga varietas lainnya. Jenis media tanam memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap tinggi dan jumlah buku tanaman selama 5

minggu. Pada parameter panjang ruas tanaman, perlakuan media tanam mulai berpengaruh nyata pada 3-5 MST. Semakin besar jumlah buku dan panjang ruas yang dihasilkan tanaman melon maka akan semakin besar peluang mendapatkan buah melon yang berkualitas, karena dalam 1 tanaman melon hanya disisakan 1 calon buah yang terbaik. Menurut Faruqi (2011) pada tanaman mentimun Gherkin jumlah buku akan berpengaruh terhadap jumlah buah yang dihasilkan. Tanaman yang memiliki ruas lebih panjang akan memiliki ruang tumbuh buah yang lebih renggang sehingga perkembangan buah lebih baik.

Media tanam arang sekam dan kompos daun bambu menghasilkan data pertumbuhan yang tidak berbeda nyata, namun media tanam pupuk kandang ayam menghasilkan pertumbuhan paling rendah. Hal ini diduga bibit yang ditanam pada media tanam pupuk kandang ayam mengalami stres yang disebabkan media tersebut jenuh dengan larutan fertigasi dan relatif tingginya kandungan hara mikro. Pupuk kandang ayam memiliki porositas media yang lebih rendah daripada arang sekam dan kompos daun bambu, sehingga penyiraman secara rutin dengan larutan hara hidroponik menimbulkan akumulasi hara pada media pupuk kandang ayam dan menyebabkan media tersebut tergenang dengan larutan hara (Lampiran 1). Menurut Ashari (2006) tanah atau media tanam yang tergenang dengan air menyebabkan kandungan oksigen dalam media tanam menurun dan respirasi akar terhambat, sehingga serapan hara untuk tanaman akan berkurang. Analisis hara media tanam menunjukkan kandungan hara mikro Fe, Mn, Zn, Cu pada media pupuk kandang ayam berturut-turut sebesar 23,275.26 ppm, 1,406.85 ppm, 1,440.73 ppm, dan 273.28 ppm (Lampiran 2).

Pada pengamatan kuantitatif, varietas Golden Apollo memiliki panjang buah tertinggi (27.27 cm) karena tanaman ini berbentuk lonjong seperti varietas

Sun Lady namun berukuran lebih besar daripada varietas Sun Lady. Melon varietas Sun Lady memiliki pertumbuhan vegetatif terbaik, namun tebal daging buahnya paling rendah dibandingkan tiga varietas lainnya. Panjang buah dan tebal daging berpengaruh terhadap bobot buah. Penelitian Sari (2009) menunjukkan bahwa peningkatan panjang, lingkar dan diameter buah dapat menghasilkan bobot per buah semakin tinggi, sehingga daging buah lebih tebal.

Produktivitas melon tergantung pada bobot buah per tanaman. Empat varietas melon yang ditanam di rumah kaca menghasilkan rata-rata bobot per buah mencapai 1654.3 kg, sehingga produktivitas melon tersebut mencapai 21.7 ton per hektar. Tingkat produksi tersebut menunjukkan bahwa melon didalam rumah kaca memiliki produksi lebih tinggi daripada budidaya di lahan terbuka. Menurut Rahim dan Sukari (2011) produksi melon di lahan terbuka berkisar antara 10-15 ton per hektar. Emekli et al., (2010) menyatakan bahwa rumah kaca secara umum menyediakan lingkungan yang optimum untuk produksi tanaman hortikultura sehingga dapat menghasilkan keuntungan maksimum.

Biaya produksi per kilogram buah melon didalam rumah kaca lebih tinggi dibandingkan dengan budidaya di lahan terbuka. Biaya produksi di rumah kaca adalah 6,152–7,551 rupiah per kilogram buah melon (Lampiran 3). Menurut Sudarto (2011) biaya produksi buah melon varietas unggul (MAI 116) di lahan terbuka adalah 1,277 rupiah per kilogram. Wijayani dan Wahyu (2005)

Dokumen terkait