• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil

Hasil dari penelitian yang dilakukan selama tiga bulan di Desa Tanjung Mulia Kecamatan Tanjung Morawa didapat data berupa laju pertumbuhan spesifik, berat pada ikan setiap hari dan laju konfensi pakan.

Hasil pengamatan yang dilakukan selama tiga bulan menunjukkan pemberian pakan jagung berpengaruh terhadap pertumbuhan panjang dan penambahan berat pada ikan mas, data rata-rata pertumbuhan dapat dilihat pada Lampiran 4.

Laju Pertumbuhan Spesifik (SGR) Ikan Mas

Pemeliharaan ikan mas selama 12 minggu atau 3 bulan dan dilakukan pengukuran sebanyak 6 kali yang dulakukan setiap 2 minggu sekali atau 14 hari sekali diperoleh data laju pertumbuhan spesifik yaitu Pellet 3 Jagung 1, Pellet 3 Jagung 2, Pellet 3 Jagung 3 yang dapat dilihat pada Gambar 3.

10 12 14 n Spe si fi k

Berdasarkan analisis statistik menggunakan Anova menunjukkan adanya pengaruh dari pemberian jagung terhadap laju pertumbuhan spesifik ikan mas (p<0.005) pada Lampiran 5.

Hasil uji lanjut untuk mengetahui tingkat perbedaan antar perlakuan disajikan Lampiran 5, dimana angka yang diikuti dengan huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata.

Pertumbuhan Harian (DWG)

Pemeliharaan ikan mas selama 12 minggu diperoleh data pertumbuhan harian dengan perlakuan Pellet 3 Jagung 1, Pellet 3 Jagung 2, Pellet 3 Jagung 3 dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. laju Pertumbuhan Harian

Berdasarkan analisis statistik menggunakan Anova menunjukkan adanya pengaruh dari pemberian jagung terhadap laju pertumbuhan harian ikan mas (p<0.01) yang dapat dilihat pada Lampiran 6.

Hasil uji lanjutan untuk mengetahui tingkat perbedaan antar perlakuan disajikan dalam Lampiran 6, dimana angka yang diikuti dengan huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata.

0 15 30 45 60 75 90 105 120 135 150 165 180 2 4 6 8 10 12 L a ju P e r tum buha n H a r ia n (G r a m) Minggu Ke P3J1 P3J2 P3J3

Rasio Konversi Pakan

Rasio Konversi Pakan ikan mas selama 12 minggu penelitian diperoleh hasil yang tertera pada Gambar 5.

Gambar 5. Rasio Konversi Pakan Ikan Mas

Kualitas Air

Hasil pengamatan kualitas air ikan Mas selama penelitian diperoleh kisaran suhu antara 25 – 300C, nilai pH antara 7 – 8, serta nilai DO yaitu antara 5 – 7.5 mg/l. dan foto – foto selama kegiatan penelitian dapat dilihat pada Lampiran 7.

2,66 1,9 1,85 0,00 0,50 1,00 1,50 2,00 2,50 3,00 P3J1 P3J2 P3J3 R as io K on ve r si P ak an Perlakuan

PEMBAHASAN

Pertumbuhan Ikan Mas

Pakan merupakan salah satu faktor yang berperan dalam pertumbuhan ikan mas, semangkin tinggi dan bagus kandungan nutrisi pada pakan ikan maka akan meningkatkan pertumnuhan ikan tersebut. Menurut Kordi (2006) salah satu yang mempengaruhi pertumbuhan ikan adalah kandungan nutrisi yang di kandung dalam pakan ikan yang diberikan. Kandungan nutrisi pada pakan akan mempengaruhi pertumbuhan ikan, pakan diberikan untuk mengetahui pengaruh nutrisi yang terdapat didalam pakan yang diberiakan dengan mengamati pertumbuhan ikan selama beberapa waktu.

Perlakuan dalam pemberian pakan selama penelitian yang berlangsung 12 minggu atau 3 bulan berdasarkan biomasa ikan tersebut dan pemberian pellet yang dikombinasikan dengan jagung sebagai pakan tambahan sebanyak 3% pellet dan 1% jagung pada perlakuan P3J1, 3% pellet dan 2% jagung pada perlakuan P2, dan 3% pellet dan 3% jagung pada perlakuan P3J3. Kordi (2006) menyatakan dalam praktiknya, pakan alami atau pakan buatan diberikan pada ikan dengan dosis 3-8% dari bobot ikan perhari. Pemberian pakan dilakukan tiga kali sehari yaitu pagi, siang, sore. Tetapi dalam terapan budidaya banyak pula disarankan untuk memberikan pakan kapan saja selagi ikan mau makan. Dengan demikian pakan yang diberikan lebih dari 3-5%. Hal ini dapat dilakukan dengan sarat pakan dimakan secara optimal oleh ikan.

Pertambahan berat ikan mas selama 12 minggu penelitian yang berat awal ikan antara 28-30 gram sampai akhir penelitian berkisar antara 63-186 gram data pertambahan berat dapat dilihat dilampiran. Dimana pertambahan bobot minimum

adalah 63 gram pada perlakuan P3J1 ulangan 2 sedangkan pertumbuhan maksimum 186 gram pada perlakuan P3J3 ulangan 3. Permberian jagung sebagai pakan tambahan berpengaruh dalam pertambahan bobot ikan yang dimana didalam jagung memiliki kandungan karbonhidrat dan protein yang sangat dibutuhkan dalam pertumbuhan ikan terutama dalam menambah bobot ikan mas. Pemberian jagung serta kandungan nutrisi menurut Murtidjo (2001) kadar protein yang terdapat dalam jagung sebesar 8.9% - 10%, dalam kandungan jagung dan hal yang sangat dibutuhkan dalam pertambahan bobot ikan mas adalah kadar karbonhidrat dalam jagung sekitar 25 % . Sehingga ini yang membuat pertumbuhan pada perlakuan P3 memiliki pertumbuhan yang besar dibandingkan dengan perlakuan yang lain dimana dalam pellet juga memiliki nilai protein yang memadai dan juga komposisi jagung.

Laju pertumbuhan Spesifik (SGR) pada Grafik menunjukkan tingkat pertumbuhan dimana pada perlakuan P3J1 dapat dilihat pada minggu ke 2, 4, 6, 8, 10, 12 mengalami pertumbuhan yang sangat lama dan cenderung tidak berkembang secara maksimal dan dapat terus bertumbuh serta faktor kondisi lingkungan pada saat penelitian yang tidak mendukung sehingga pertumbuhan sangat lama.

Perlakuan P3J2 mengalami pertumbuhan yang meningkat terlihat pada minggu ke 2, 4, 6, dan 8 dan pada minggu ke 10 grafik mengalami penurunan yang

Perlakuan P3J3 mengalami pertumbuhan yang sangat meningkat itu terlihat pada grafik minggu ke 2 dan 4 yang meningkat tajam pada minggu ke 6, mengalami penurunan yang tidak jauh pada minggu ke 8 dan pada minggu ke 10 dan 12 mengalami pertumbuhan yang tetap dan tidak berpengaruh yang disebabkan ukuran dan berat pada ikan mas dengan perlakuan P3J3 mengalami pertumbuhan yang merata sehingga daya saing dalam pakan diperaiaran merata. Terlepas dari itu semua faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ikan selain pemberian pakan, padat tebar, kualitas benih ikan, kualitas dan kondisi lingkungan budidaya juga memperngaruhi pertumbuhan ikan tersebut, hal ini sesuai dengan pendapat Rochdianto (2005) menyatakan faktor yang penting untuk meningkatkan laju pertumbuhan ikan diantaranya adalah padat penebaran ikan, ukuran serta kualitas benih ikan, system budidaya, faktor lingkungan disekitar lokasi budidaya, kualitas air dalam proses budidaya, dan kualitas pakan yang diberikan yang dimana akan mempengaruhi pertumbuhan ikan begitu pula sebaliknya.

Hasil uji lanjutan pada laju pertumbuhan spesifik menunjukkan pertumbuhan dari minggu ke 2, 4, 6, 8, 10, 12 pada perlakuan P3J1, P3J2, P3J3 adanya pengaruh pakan yang signifikan dan tidak berbeda nyata terhadap bobot hal ini disebabkan pada massa penelitian memiliki faktor lingkungan yang mempengaruhi nafsu makan ikan terhadap pakan yang diberikan terlihat pada minggu ke 2 dimana perlakuan P3J1 tidak berbeda nyata dengan perlakuan P3J3 dan terlihat berbeda nyata dengan perlakuan P3J2, pada minggu ke 4 ketiga perlakuan sangat berbeda nyata, pada minggu ke 6 dan 8 perlakuan antara P3J2 dan P3J3 tidak berbeda nyata namun pada perlakuan P3J1 berbeda nyata, minggu ke 10 perlakuan P3J1 dan P3J3 tidak berbeda nyata tetapi pada perlakuan P3J2 berbeda

nyata. output SPSS laju pertumbuhan spesfik ikan mas selama 12 minggu penelitian dapat dilihat pada lampiran.

Pertambahan bobot harian (DWG) menunjukkan pengaruh pemberian jagung terlihat pada perlakuan P3J3 yang dimana dapat terihat pada grafik pertumbuhan yang semangkin meningkat pada minggu ke 2 sampai minggu ke 12 dimana pertumbuhan yang terjadi sangat merata sehingga daya saing terhadap pola makan merata dan pengaruh kondisi lingkungan disektar lokasi penelitian yang terkadang berubah – ubah, pada perlakuan P3J2 kondisi yang sama juga ditunjukkan dengan petumbuhan yang merata yang juga terlihat pada grafik yang terus meningkat walaupun tidak seperti perlakuan P3J2, pada perlakuan P3J1 pertumbuhan ikan sangat lamban walaupun terjadi peningkatan tetapi tidak menunjukan seperti pada perlakuan P3J3 dan P3J2.

Pertumbuhan dan pertambahan bobot ikan harian selain pemberian pakan juga kondisi lingkungan selama penelitian, hal itu sangat terlihat pada perlakuan P3J2 dan P3J3 yang dimana ikan telah mengalami pertumbuhan yang meningkat sehingga tahan terhadap kondisi lingkungan yang berubah – ubah namun pada perlakuan P3J1 ikan belum mampu beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang berubah – ubah hanya sebagian saja yang dapat beradaptasi sehingga pertumbuhan ikan sangat lambat. Menurut Cahyono (2000) menyatakan ikan mas memiliki

kelarutannya, kecernaanya, warna, bau, dan nutrisi yang dikandung. Pemilihan pakan yang baik dapat dilihat berdasarkan indikator nilai gizi yang dikandungnya kecernaannya (digestibility), dan daya serap (biovaibility).

Energi pertumbuhan juga berperan dalam proses pertumbuhan ikan mas dimana dalam pakan juga terdapat, dalam jagung memilki energi groos (pertumbuhan) yang lumayan besar sekitar 3918 Kkal yang apa bila diberiakan sebanyak 75% sebagai pakan itu yang membuat pertumbuhan ikan mas pada perlakuan P3J2 dan P3J3 mengalami pertumbuhan yang cepat karna selain dari jagung sendiri didalam pakan pellet juga sudah terdapat jagung itu sendiri. Murtindjo (2001) menyatakan jagung memiliki energi gross yang besar dan memliki serat kering yang hampir sama dengan karbonhidrat yaitu sekitar 75 – 90% dengan energi gross 3918 – 4019 Kkal serta sebagai sumber energi yang baik dan itdak diragukan lagi jagung kuning memiliki energi pertumbuhan yang tertinggi diantara kelompok biji – bijian.

Uji lanjutan pada pertambahan bobot harian (DWG) menunjukkan adanya pengaruh pemberian pakan jagung terhadap pertumbuhan ikan mas yang signifikan dan berbeda nyata hal ini disebabkan karana pada masa penelitian pemberian pakan pada penelitian langsung diberikan pakan jagung dengan jumlah 1%, 2%, 3% dari berat total keseluruhan ikan mas didalam kolam penelitian dengan pemberian pellet sebanyak 3% pada masing – masing perlakuan. Pada minggu ke 2 menunjukkan perlakuan P3J2 dan P3J3 tidak berbeda nyata tapi pada perlakuan P3J1 sangat berbeda nyata, pada minggu ke 4, 6, 8, dan 10 perlakuan pemberian sangat berbeda nyata pada proses pertumbuhan ikan mas selama penelitian yang berlangsung 12 minggu.

Terdapat faktor internal dan eksternal yang mendukung pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan mas. Faktor internal merupakan faktor – faktor yang berhubungan dengan ikan itu sendiri sepeti umur, dan sifat genetik ikan yang meliputi keturunan, kemampuan untuk memanfaatkan makanan dan daya serap terhadap pakan tersebut, ketahanan terhadap penyakit dan parasit. Faktor eksternal merupakan faktor yang berkaitan dengan lingkungan tempat hidup ikan, meliputi sifat fisika dan kimia air, ruang gerak dan ketersedian makanan dari segi kualitas dan kuantitas, serta perubahan kondisi dilingkungan dimana penelitian ini dilakukan di kolam terbuka dengan sumber air langsung dari aliran sungai.

Padat penebaran ikan juga sangat berpengaruh dalam proses pertumbuhan ikan dimana dalam proses padat penebaran ikan harus sesuai dengan kondisi dan volume air didalam kolam agar ruang ringkup ikan tidak terlalu sempit atau terbatasi, dalam penelitian ini padat penebaran yang dilakukan sesuai dengan rumus yang berlaku dimana telah dijelaskan dalam metode berapa m3 ikan yang dapat masuk ke dalam sekat yang berukuran 1.4 x 5 meter dengan volume air setinggi satu meter dan ikan yang dapat masuk adalah 7 ekor/m3.

Dalam suatu usaha budidaya ikan, untuk mendapatkan hasil yang maksimal terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan yaitu bagaimana caranya agar pertumbuhan ikan cepat, jumlah pakan yang diberikan serendah – rendahnya.

Pada penelitian ini perlakuan P3J1, P3J2, P3J3 pada ikan mas yaitu 1%, 2%, 3% dan pemberian pakan pellet pada setiap perlakuan adalah 3% dan itu total dari keseluruhan bobot ikan setiap perlakuan. Pemberian pakan diberikan 3 kali sehari yaitu pagi pada pukul 09.00 WIB, siang hari 13.00 WIB dan sore hari pada pukul 17.00 WIB. Berdasarkan gambar terlihat bahwa perlakuan P3J3 memberikan nilai konversi terhadap pakan yang paling rendah yaitu 1.85 , diikuti berturut – turut P3J2 dengan nilai 1.9 dan paling tinggi pada perlakuan P3J1 yaitu 2.66.

Pakan perlakuan P3J3 memiliki nilai konversi pakan terbaik diikuti dengan perlakuan P3J2. Sedangkan pada perlakuan P3J1 nilai konversi tertinggi. Semangkin rendah nilai konversi pakan dalam suatu usaha kegiatan budidaya maka semakin efisiensi pakan yang digunakan. Nilai rasio konversi pakan di pengaruhi oleh protein pakan, energi pertumbuhan dalam pakan, dan jumlah pakan yang diberikan, dengan semakin sedikit pakan yang diberikan pemberian pakan semakin efisien. Semakin kecil nilai konversi pakan menunjukkan pemanfaatan pakan semakin efisien pada kegiatan budidaya ikan.

Nilai Gross energy (GE) dan Digestible energy (DE) pada ikan mas nilai DE sebagai ikan herbivora sebanyak 15% sehingga pemberian P3J1 dimana menghasilkan nilai GE sebesar 3015 kkal/kg dan DE 2562.8 kkal/kg, P3J2 menghasilkan GE sebesar 3299 kkal/kg dan DE 2804.2 kkal/kg, P3J3 menghasilkan nilai GE 3591 kkal/kg dan DE 3052.4 kkal/kg.

Buwono (2000) menyatakan dalam menyusun ransum pakan harus menentukan nilai GE terlebih dahulu dan kemudian nilai DE yang dimana kandungan nilai protein, lemak, dan karbonhidrat harus di jumlahkan. Nilai DE Protein 4.0 kkal/g, DE lemak 9.0 kkal/g, DE karbonhidrat 4,0 kkal/g dan dikalikan

dengan 1000 bila disusun dalam 1kg. Penentuan nilai GE dan DE pada penelitian digunakan untuk mengetahui seberapa banyak pakan yang dibutuhkan dalam meningkatkan pertumbuhan ikan.

Kualitas Air

Berdasarkan analisi parameter kualitas air yang diukur menunjukkan bahwa ikan mas berada pada lingkungan yang layak untuk tumbuh dan berkembang dan mampu menghadapi perubahan lingkungan serta suhu di perairan yang berkisar antar 25 – 30oC, sedangkan pH pada air 7 – 8, dan oksigen terlarut 5 – 7,5 mg/l. Kordi (2011) menyatakan bahwa ikan mas dapat tumbuh optimal dengan kandungan oksigen terlarut 4 – 7 mg/l, suhu 27 – 30oC dan pH 7 – 8.

Djatmika (1986) menyatakan air sebagai media hidup ikan harus memiliki sifat yang cocok bagi kehidupan ikan, karena kualitas air dapat memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan mahluk – mahluk hidup di air. Dari pernyataan diatas juga menunjukkan perkembangan ikan dalam massa penelitian yang dilakukan selama 12 minggu dan pemberian pakan.

Dalam kondisi kualitas air diperairan juga mempengaruhi nafsu makan ikan dan nutrisi yang diserap dalam prosep pertumbuhan seihinga kondisi lingkungan di lokasi penelitin juga berpengaruh terhadap pertumbuhan ikan. Hal ini sesuai dengan

Dokumen terkait