• Tidak ada hasil yang ditemukan

Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Juli 2014 didesa Tanjung Mulia kecamatan Tanjung Morawa kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah tong air, pH, thermometer, satu set metode winkler, tanggok, tempat pakan ikan, jaring pemisah, timbangan, penggaris, meteran ukur. Sedangkan bahan yang digunakan adalah ikan mas, pakan pellet pabrikan dan pakan tambahan berupa jagung, dan pengolaan hasil data selama penelitian menggunakan program SPSS.

Perlakuan dengan Ikan Mas (Cyprinus carpio)

Bahan-bahan yang digunakan dalam budidaya ikan mas antara lain benih ikan mas ukuran 4-5 inci dengan berat 28-30 g dimana ikan tersebut sudah dapat memakan pellet ikan. Sedangkan alat yamg digunakan adalah kolam ikan, jaring, tempat pakan, pipa paralon, tong air, tanggok, penelitian ini dilakukan selama 3 bulan untuk mendapatkan data yang diinginkan dan dalam waktu 3 bulan tersebut ikan sudah dapat dipanen.

Pengamatan Penelitian

Bahan-bahan yang digunakan pada saat pengamatan antara lain pakan buatan berupa pellet yang terdapat di pasar dan pakan tambahan berupa jagung yang diberikan kepada ikan mas. Sedangkan alat-alat yang digunakan adalah tanggok, tong air, timbangan, thermometer, penggaris, meteran, kertas millimeter, kamera digital, buku catatan dan alat tulis.

Pelaksanaan Penelitian

Persiapan Kolam Penelitian Ikan Mas

Tempat untuk penelitian ikan mas menggunakan kolam dengan ukuran total luas kolam 4,2 x 15 meter yang akan dibagi menjadi Sembilan dengan ukuran masing-masing sekat 1,4 x 5 meter dimana pada pembagian tersebut akan dibuat sekat-sekat dengan menggunakan jaring yang akan diletakan dikolam dan ditancapkan bambu sebagai tiang untuk jaring tersebut, sebelum digunakan kolam tersebut dikeringkan terlebih dahulu selama seminggu setelah itu diberi kapur agar pH tanah dikolam tersebut kembali netral dan membersihkan kolam tersebut dari hama seperti ular, ikan gabus dengan cara membersihkan pada waktu kolam tersebut kering. Pada saluran masuknya air dan keluarnya air dipasang peyaring yang berguna untuk menghalangi masuknya hama kedalam kolam tersebut. Setelah dipasang penyaring pada input dan output, air telah terisi didalam kolam sesuai yang kita inginkan maka kolam tersebut telah siap ditebar bibit ikan mas foto dan bentuk kolam dapat dilihat pada Lampiran 2.

Penyediaan Pakan dan Benih Ikan Mas

Pakan pellet yang digunakan merupakan pakan yang biasa digunakan oleh para pembudidaya adalah jenis pellet Comffed yang bersifat sebagai pakan

Benih ikan mas yang digunakan berasal dari pembudidaya lokal yang dapat dibeli langsung dimana benih tersebut telah dikarantina terlebih dahulu sebelum dimasukkan kedalam kolam , benih yang digunakan berukuran 4-5 inci dimana benih ikan mas yang di ambil harus sehat dan memiliki warna yang cerah serta bergerak aktif, memiliki berat 28-30 g, sudah dapat memakan pellet. Padat tebar benih ikan mas pada setiap skat yang berukuran 1,4 x 5 meter dengan volume air setinggi 1meter, maka padat penebaran ikan mas adalah 7 ekor/m3, jadi padat tebar untuk satu skat sekitar 50 ekor.

Perlakuan Pemberian Pakan

Dalam penelitian ini yang menjadi pakan benih ikan mas dalam kolam adalah pellet ikan jenis Comffed yang merupak jenis pellet tenggelam, dan pakan tambahan berupa jagung, di mana kolam tersebut akan dibagi menjadi sembilan bagian pada bagian yang diberi label P3J1, P3J2, P3J3 , Pemberian pakan dilakukan pada pukul 09.00 WIB, pukul 13.00 WIB, dan pukul 17.00 WIB sedangkan pemberian pellet pada masing-masing perlakuan sebanyak 3% dimana jumlah dalam satu hari pemberian pakan dengan jagung yang telah direndam didalam tong selama 3 hari 3 malam dengan kapasitas tong sebanyak 20 kg.

Jagung yang telah direndam selama 3 hari 3 malam tersebut akan diberikan sebagai pakan tambahan sesuai dengan berat ikan yang akan terus bertambah dan sesuai dengan kebutuhan.

Sampling

Pengambilan sampel ikan mas dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan, berat, ukuran panjang serta melakukan perbandingan antara ikan yang tidak diberi pakan tambahan berupa jagung tersebut, pengambilan sampel akan dilakukan setiap

14 hari sekaliikan yang akan diambil dan diukur ukurannya dengan kertas millimeter, penggaris dan meteran ukur. Sedangkan dalam pengukuran berat akan di gunakan timbangan.

Rancangan percobaan

Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dapat dilihat pada Lampiran 1, dengan tiga pengelompokan dimana lokasi dan keadaan kolam dapat dilihat pada Lampiran 2, pada setiap kolam akan diberi label P3J1, P3J2, P3J3 sebagai perlakuan dimana dijelaskan sebagai berikut:

1.P3J1 : Berisi 150 ekor ikan dengan berat pada ikan mas rata-rata 28-30g dan dibagi menjadi tiga dengan masing-masing skat berjumlah 50 ekor, dengan pemberian pakan pellet sebanyak 3% dan jagung di berikan sebanyak 1%.

2.P3J2 : Berisi 150 ekor ikan dengan berat pada ikan mas rata-rata 28-30g dan dibagi menjadi tiga dengan masing-masing 50 ekor, dengan pemberian pakan pellet sebanyak 3% dan jagung di berikan sebanyak 2%.

3.P3J3 : Berisi 150 ekor ikan dengan berat pada ikan mas rata-rata 28-30g dan dibagi menjadi tiga dengan

Tabel 1. Komposisi formulasi pemberian pakan pada penelitian Pakan yang diberikan Jumlah pemberian pellet Jumlah pemberian jagung Total pemberian

P3J1 45 gram 15 gram 60 gram

P3J2 45 gram 30 gram 75 gram

P3J3 45 gram 45 gram 90 gram

Keterangan : jumlah yang diberikan akan bertambah sesuai dengan berat pada setiap perlakuan dan ulangan.

Tabel 2. Hasil analisis komposisi pada pakan formulasi Pakan yang di gunakan Protein % Lemak % Karbohidrat % GE Kkal/kg DE Kkal/kg P3J1 29,5 6,3 31,7 3015 2562,8 P3J2 31 7,1 35,5 3299 2804,2 P3J3 32,5 7,9 39,5 3591 3052,4

Cara menentukan kandungan nilai protein, lemak dan karbohidrat dalam pakan dapat dilihat pada Lampiran 3

Rancangan ini digunakan karena dalam kondisi dilapangan umumnya sangat sulit untuk mendapatkan kondisi yang homogen, lokal kontrol merupakan pengelompokan secara lengkap pada kelompok, block, atau skat-skat.

Pada masing-masing perlakuan akan dilakukan sebanyak 3 kali ulangan dan penetuan kelompok untuk setiap perlakuan dilakukan secara acak. Pemberian pakan diberikan berdasarkan 5% dari berat ikan dikolam, parameter utama meliputi laju pertumbuhan pada ikan mas (Cyprinus carpio). Sedangkan parameter penunjang meliputi beberapa parameter kualitas air seperti suhu, pH, dan oksigen terlarut, pemberian pakan terhadap ikan dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2 . perlakuan yang diberikan didalam kolam.

P3J1 P3J2 P3J3

P3J3 P3J1 P3J2

Analisi Data

Data percobaan dianalisi dengan menggunakan SPSS dan hasil data percobaan ditabulasikan dengan ANOVA dan data tersebut akan dijelaskan secara deskriptif seperti berat badan ikan, pertumbuhan ikan, panjang total ikan, setengah panjang, dan lebar ikan tersebut.

Parameter Pengamatan

Laju pertumbuhan spesifik (Specific Growth Rate) (Steffens (1989)

Untuk menentukan laju pertumbuhan spesifik dengan menggunakan rumus:

SGR

=

���� −���0

�1−�0 x100%

Keterangan :

SGR = Laju pertumbuhan berat spesifik (% perhari) Wt = Bobot biomassa pada akhir penelitian (g) Wo = Bobot biomassa pada awal penelitian (g) t1 = Waktu akhir penelitian (hari)

Berat badan ikan setiap hari

Berat badan ikan setiap hari akan dihitung dengan menggunakan rumus:

DWG = 2()−�1

�2−�1

Keterangan:

DWG = Daily weight gain (Berat ikan setiap hari) (g) W2 = Berat ikan pada akhir peneitian (g)

W1 = Berat ikan pada awal penelitian (g) T2 = Waktu akhir pemeliharaan (hari) T1 = Waktu awal penelitian (hari) Rasio konversi pakan

berdasarkan pendapat Kordi (2000) sebagaiberikut :

FCR = ��

��

Keterangan :

FCR = Rasio konversi pakan

FK = Jumlah pakan yang dikonsumsi (g) Wt = Berat akhir penelitian (g)

Kualitas Air

Pengamatan parameter kualitas air dilakukan pada pagi hari sebelum pemberian pakan, dikecualikan pada oksigen terlarut yang diambil setiap 10 hari sekali. Parameter yang diamati adalah suhu air, DO, dan pH.

Dokumen terkait