• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Umum BPR X Cirebon Profil Usaha BPR X Cirebon

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) X didirikan dengan nama Bank Karya Produksi Desa (BKPD) di Kecamatan Astanajapura yang berada di wilayah Kabupaten Cirebon bagian timur dengan tujuan untuk menunjang usaha-usaha pembangunan perekonomian di pedesaan. Melalui SK Gubernur Provinsi Jawa Barat Nomor : 7 / Reg / 7.B / IKU / 69, dan Peraturan Daerah (Perda) Nomor : 1 Tahun 1974, pada tanggal 13 Agustus 1969 BKPD akhirnya dibentuk beserta aturan mengenai misi, fungsi, dan tujuan serta usaha-usaha yang perlu dilakukan oleh lembaga tersebut.

Pada masa perkembangannya BKPD pernah berhenti beroperasi (non aktif). Melalui surat Bupati Kabupaten Cirebon Nomor : 581 / 1386 – Perek tanggal 26 Oktober 1989, BKPD mulai diaktifkan kembali pada tanggal 1 Oktober 1990. BKPD yang awalnya dimiliki oleh desa karena mengalami kurangnya aspek permodalan, maka pada tahun 1973 kepemilikan BKPD ditingkatkan menjadi milik desa dan Pemerintah Kabupaten Cirebon.

Sesuai dengan UU perbankan Nomor : 7 tahun 1992, dan UU Perbaikannya Nomor : 10 tahun 1998 tentang perbankan, bahwa jenis Bank di Indonesia hanya 2 (dua), yaitu ; Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat serta dengan keluarnya Peraturan Pemerintah Nomor : 71 tahun 1992 tentang Bank Perkreditan Rakyat serta intruksi Menteri Dalam Negri Nomor : 4 tahun 1993, bahwa Bank atau Lembaga miliki Pemerintah Daerah harus melaksanakan perubahan bentuk badan hukum menjadi Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD. BPR).

Seiring perkembangan BKPD yang semakin meningkat, maka BPR X Cirebon yang dulunya berstatus BKPD mengalami perubahan nama berdasarkan surat izin Menteri Keuangan Nomor : KEP – 628 / KM – 17 / 1977 menjadi Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD. BPR) X Cirebon dan kegiatan operasionalnya diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor : 14 Tahun 2003 yang mulai diberlakukan tanggal 1 Januari 2004, dan Peraturan Daerah (Perda) Nomor : 14 Tahun 2007 tentang Penyertaan Modal.

BPR X Cirebon melayani 11 desa dari kecamatan tersebut dan juga desa lain di sekitarnya. Secara kelembagaan BPR X Cirebon bernaung di bawah koordinasi dan pemilikan Pemda Kabupaten Cirebon dan Pemprov Jawa Barat yang mengendalikan saham. Hal ini sesuai dengan surat keputusan surat keputusan dari Menteri Keungan Republik Indonesia dengan Nomor : S.KET-466/DJM/III.3/12/1973 setelah memperhatikan pertimbangan Direksi Bank Indonesia dalam suratnya bernomor : 6/47/UBPR/PPTR-RAHASIA, tanggal 10 Desember 1973 dan berdasarkan surat mentri keuangan RI Nomor : 331/MK/IV/8/1970. Semua peraturan di atas berisi tentang aturan, keberadaan,

33 kepemilikan, lingkup operasional, kepegawaian serta hal-ha1 yang menyangkut BPR X Cirebon

BPR X Cirebon memiliki visi, misi, dan tujuan yang sudah ditentukan pada awal pembentukan. Visi dari BPR X Cirebon adalah terwujudnya PD. BPR yang tangguh dan dapat dipercaya serta didukung kinerja pegawai yang profesional dan berorientasi untuk menumbuhkan perekonomian pedesaan dalam menuju masyarakat sejahtera, sedangkan misi dari BPR X Cirebon adalah meningkatkan kesempatan berusaha dan menumbuh kembangkan sektor ekonomi pedesaan dalam menuju masyarakat sejahtera. Adapun tujuan pembentukan PD BPR X Cirebon adalah mengembangkan perekonomian dan menggerakan pembangunan daerah melalui kegiatannya sebagai Bank Perkreditan Rakyat, membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah di segala bidang, PD. BPR sebagai alat kelengkapan otonomi daerah di bidang keuangan / perbankan serta merupakan salah satu sumber pendapatan asli daerah., meningkatkan income per kapita masyarakat, dan meningkatkan taraf hidup masyarakat / pengusaha mikro dan kecil di daerah pedesaan.

Kegiatan operasional BPR X Cirebon adalah jasa layanan yang ditawarkan oleh BPR X Cirebon ke masyarakat dalam bentuk tabungan, deposito, dan kredit. Produk tabungan yang ditawarkan oleh BPR X Cirebon terdiri dari :

1. Tabungan Umum, merupakan salah satu jenis tabungan sukarela yang dikelola oleh BPR X Cirebon dengan bunga 8,00% (tanpa biaya administrasi bulanan). Tabungan ini diperuntukkan bagi semua kalangan.

2. Tabungan Anak Sekolah (TAS), merupakan jenis tabungan yang ditunjukan untuk persiapan pendidikan bagi masa depan buah hati, dimana tabungan ini hanya boleh diambil pada saat kontrak yang telah disepakati.

3. Tabungan Wajib, merupakan tabungan yang wajib diisi pada saat nasabah membayar angsuran kreditnya, tabungan ini digunakan untuk mewaspadai apabila nasabah tidak bisa melunasi kreditnya, nominal dari tabungan wajib ini minimal Rp. 20.000,- per setiap kali membayar angsuran, dan dapat diambil pada saat pinjamannya sudah selesai.

4. Tabungan Wajib Pajak (TAWAP), jenis tabungan yang diperuntukan bagi nasabah untuk mempersiapkan pembayaran pajak bagi nasabah.

Deposito berjangka juga merupakan salah satu produk jasa BPR X Cirebon. Deposito berjangka adalah time deposit yaitu simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah bank penyimpan dengan bank. Adapun deposito yang ditawarkan BPR X Cirebon adalah deposito berjangka 3 bulan dengan suku bunga 8 %, deposito berjangka 6 bulan dengan suku bunga 10,25 persen, dan deposito berjangka 12 bulan dengan suku bunga 11 persen.

Pengertian kredit menurut UU No. 10 Tahun 1998 (UU Perbankan) adalah penyediaan atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan. Produk kredit yang ditawarkan BPR X Cirebon adalah kredit usaha kecil dan kredit usaha mikro dalam sektor perdagangan dan jasa, sektor pertanian, dan sektor industri. Selain itu juga BPR X Cirebon memberikan kredit konsumtif yaitu kredit yang dikhususkan untuk keperluan pribadi, dan biasanya diberikan kepada

34

para pegawai negeri sipil (PNS), Guru, dan pegawai-pegawai swasta lainnya. Kredit konsumtif tidak digunakan untuk usaha. Jasa layanan lain yang diberikan BPR X Cirebon adalah Western Union dan pembayaran listrik dan telepon.

Struktur Organisasi BPR X Cirebon

BPR X Cirebon memiliki 42 pegawai. Setiap pegawai memiliki tanggung jawab dan wewenang yang berbeda. Dalam struktur organisasi Bank Perkreditan Rakyat (BPR) X Cirebon, Dewan Komisaris dibantu oleh Dewan Pengawas. Direktur yang dibantu oleh Sistem Pengawasan Internal (SPI) dan Kepala bagian Operasional. Anggota Direksi dan Dewan Komisaris diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk waktu yang tidak ditentukan lamanya dan sewaktu-waktu dapat diberhentikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Gambar 7 Struktur Organisasi BPR X Cirebon

Sumber : BPR X Cirebon (2012)

Struktur organisasi PD. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) X Cirebon terdiri dari:

1. Dewan Komisaris (RUPS) 2. Dewan Pengawas

3. Direktur Utama 4. Direktur Operasional

5. Internal Control (Satuan Pengawas Internal) 6. Bagian Umum 7. Bagian Dana 8. Bagian Kredit 9. Bagian Kas 10. Account Officer 11. Bagian Accounting/Pembukuan 12. Customer Service Dewan Komisaris(RUPS) Dewan Pengawas Direktur Utama

Satuan Pengawas Internal Direktur Operasional

Bagian Bisnis

Sie Analisis Dana

Sie Adm Kredit & Penanganan Kredit

Sie Dana

Bagian Umum

Sie Keuangan & Kas

Sie Pembukuan dan Laporan

35 13. Bagian Kasir (teller)

Jenis Struktur Organisasi yang digunakan oleh BPR X Cirebon adalah organisasi fungsional. Pada jenis organisasi fungsional, semakin besar organisasi maka semakin dalam pula hirarkinya dan semakin terspesialisasi pekerjaannya. Adapun deskripsi jabatannya adalah sebagai berikut:

1. Dewan komisaris

Dewan komisaris BPR X Cirebon tidak berstatus pegawai negeri sipil. Dewan komisaris mempunyai tugas dan wewenang untuk mengawasi pelaksanaan tugas dewan direksi serta memberi nasihat atas pelaksanaan tugas dewan direksi tersebut. Anggota dewan komisaris mempunyai hak untuk memeriksa buku-buku, surat-surat, serta kekayaan perusahaan. Dewan komisaris juga mempunyai hak untuk memberhentikan salah seorang dari anggota direksi ataupun semua anggotanya karena alasan-alasan tertentu. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) diadakan untuk menentukan apakah anggota direksi yang telah diberhentikan akan terus diberhentikan atau dikembalikan pada posisi semula

2. Dewan pengawas

Dewan pengawas BPR X Cirebon bukan berstatus pegawai negeri sipil. Dewan pengawas mempunyai tugas pokok menjalankan kebijaksanaan umum, menjalankan pengawasan pengendalian serta pembinaan terhadap BPR X Cirebon. Dewan pengawas BPR mempunyai hak dan kewajiban serta tugas untuk memantau pelaksanaan oprasional bank khususnya yang berhubungan dengan peraturan-peraturan tentang produk-produk perbankan dan tata cara pelaksanaannya, berkewajiban untuk memperluas keberadaan bank beserta produk-produk pelayanannya, dan melakukan penyebarluasan informasi kepada masyarakat tentang praktek perbankan yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

3. Direktur utama

Direktur utama BPR X Cirebon merupakan PNS (Pegawai Negeri Sipil) yang diangkat dengan surat keputusan Bupati Cirebon. Direktur utama mempunyai tugas perencanaan, melaksanakan koordinasi dalam pelaksanaan tugas dan melakukan pembinaan serta serta pengendalian terhadap bagian-bagian berdasarkan azas keseimbangan dan keserasian.

4. Direktur operasional

Direktur operasional merupakan PNS (Pegawai Negeri Sipil) yang bertugas untuk membantu direktur utama. Adapun tugas dari direktur BPR X Cirebon adalah sebagai berikut :

a. Menetapkan susunan organisasi dan tata kerja BPR X Cirebon bersama dengan direktur utama dengan persetujuan dewan komisaris, dan menyusun rencana kerja dan koordinasi dalam pelaksanaan tugas operasional sehari-hari.

b. Memberikan pembinaan, pengawasan dan pengendalian atas unit kerja BPR X Cirebon yang berhubungan dengan pihak external.

c. Membuat laporan keuangan secara berkala berkaitan dengan perkembangan BPR X Cirebon

d. Melaksanakan fungsi pengawasan terhadap jalannya operasional BPR X Cirebon baik terhadap sistem maupun pegawai BPR X Cirebon, melaksanakan koordinasi dengan pihak terkait yang berhubungan

36

dengan jalannya operasional, melaksanakan pemeliharaan aset milik BPR X Cirebon, menyampaikan informasi yang diperlukan untuk penyusunan RKAT kepada direktur utama.

5. Satuan Pengawas Intern

Satuan Pengawas Intern bertugas melakukan pengawasan atas pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja BPR X Cirebon, mengawasi dan memberikan penilaian terhadap kegiatan operasional BPR X Cirebon secara berkala serta melaporkannya kepada direksi, melaksanakan audit atau pemeriksaan atas administrasi keuangan dan pengelolaan dana atau penggunaan seluruh kekayaan milik BPR X Cirebon, dan membantu direksi dalam hal pengawasan disiplin kerja serta kepatuhan terhadap kebijaksanaan yang telah digariskan oleh Direksi dan peraturan-peraturan atau ketentuan-ketentuan yang berlaku. Satuan Pengawas Intern juga berperan aktif dalam hal penanganan kredit bermasalah serta memberikan saran atau pendapat kepada direksi, melaksanakan koordinasi dengan bagian-bagian lain terhadap tugas-tugas BPR X Cirebon, dan memberikan saran-saran atau pertimbangan-pertimbangan tentang langkah-langkah serta tindakan yang diambil di bidang tugasnya.

6. Bagian Umum (operasional)

Bagian umum melakukan urusan surat menyurat baik surat keluar maupun surat masuk dan melaksanakan kearsipan, membuat laporan-laporan yang dibuat setiap bagian yang meliputi seluruh kegiatan BPR X Cirebon, dan melakukan pengurusan barang-barang inventaris BPR X Cirebon baik dalam hal pengadaan, pemeliharaan maupun penghapusan. Bagian umum juga melakukan urusan personalia atau kepegawaian BPR X Cirebon dan mewakili direktur apabila direktur berhalangan menjalankan tugasnya. 7. Bagian Dana

Tugas bagian dana adalah melakukan program atas pengembangan dana baik dana tabungan, deposito, dan lain-lain, menciptakan produk-produk bagi tabungan disesuaikan dengan potensi daerah yang ada dan melaporkan kepada direksi, merencanakan promosi dari berbagai macam simpanan BPR X Cirebon, menatausahakan dengan baik setiap mutasi simpanan masyarakat baik tabungan ataupun deposito, serta membubuhkan paraf atau voucher laporan mutasi dana. Bagian dana juga melakukan penghitungan pajak atas bunga tabungan dan deposito setiap nasabah / deposan sesuai ketentuan yang berlaku serta membuat administrasi laporannya, menyusun laporan atas penabung aktif dan pasif kepada direksi. Bagian dana juga memberikan saran dan pertimbangan tentang langkah-langkah dan tindakan-tindakan yang perlu diambil dibidang tugasnya. 8. Bagian Kredit

Bagian kredit bertugas dalam kegiatan operasional pemberian kredit kepada calon debitur. Adapun tugas bagian kredit BPR X Cirebon adalah sebagai berikut :

a. Menetapkan sasaran dalam penetapan dan rencana pemasarannya yang dibagi dalam tahap-tahap dan jadwal pencapaiannya dan merencanakan promosi antara lain dengan brosur, iklan-iklan, dan lain-lain.

37 b. Melaksanakan langkah-langkah dalam rangka penyaluran dana dalam

bentuk kredit kepada pihak ketiga.

c. Mengadakan analisa kredit kepada calon debitur dengan cara meninjau di lapangan / tempat debitur dan menginformasikan segala ketentuan yang telah diberikan calon debitur dan memberitahukan kepada calon debitur tentang penolakan / persetujuan atas kredit yang diajukan d. Melaporkan hasil analisa kredit kepada Direksi atau Komite Kredit

(sesuai batas kewenangan pemberian kredit) dalam hal pemberian / pemutusan kredit kepada calon debitur dan memberikan laporan kepada Direksi tentang langkah-langkah yang perlu diambil dalam pelaksanaan tugasnya.

e. Menyiapkan segala sesuatu hal yang berkaitan dengan administrasi kredit, mengarsipkan file-file semua administrasi kredit termasuk jaminan kredit dan bertanggung jawab atas penyimpanan dan pemeliharaan dokumen-dokumen penting yang berkaitan dengan tugasnya

f. Membuat daftar nominatif dan kolektibilitas atas kredit yang diberikan setiap bulannya, membuat langkah-langkah atas penyelesaian kredit non lancar, dan menghitung PPAP–WD setiap bulannya sesuai dengan koletibilitas kredit.

9. Bagian Kas

Bagian kas memiliki tugas untuk menatausahakan seluruh kegiatan yang berhubungan dengan kas. Tugas bagian kas BPR X Cirebon adalah sebagai berikut :

a. Membuka lemari besi (brankas) dan mengadakan pemeriksaan setiap hari bersama direksi, mengatur penyediaan dana keluar bagi kepentingan kantor dan direksi, dan menghitung posisi keuangan kas dengan kebutuhan operasional setiap hari.

b. Menatausahakan aliran kas masuk dan keluar setiap hari dan mencocokan mutasi harian serta melaporkan pada bagian pembukuan dengan cara membuat rekapitulasi kas.

c. Mengatur penempatan dana yang belum terpakai untuk disimpan pada bank lain agar memperoleh keuntungan, mengatur pengambilan dan penyetoran uang tunai pada bank lain

d. Mengatur kelancaran bagi nasabah yang akan menyetor / mengambil uang di BPR X Cirebon, membuat bukti-bukti kas masuk dan keluar dan mencocokan dalam kartu-kartu rekening, dan mengatur file penyimpan buku kwitansi, formulir-formulir deposito / tabungan, TBS, TPB yang belum terpakai dan membuat catatan atas penerimaan dan pengeluaran formulir berharga.

e. Mengelola keuangan kantor dengan sejujurnya dan memelihara saldo kas dalam jumlah yang cukup sesuai dengan kebutuhan sehari-hari menurut kebijaksanaan penarikan nasabah.

f. Meneliti kebenaran laporan kas harian, mencocokan saldo kas yang dicatat pada rekapitulasi kas dengan rincian uang tunai pada setiap tutup kantor, dan bertanggung jawab atas kekurangan saldo kas

38

g. Membayar gaji dan tunjangan bagi pegawai BPR X Cirebon dan mencatat dan mengumpulkan bukti-bukti atas pengambilan dan penyetoran kas dalam formulir kas yang telah disediakan.

10. Bagian Pembukuan

a. Melakukan pembukuan dari tiap-tiap bagian dengan kooordinasi yang sebaik-baiknya dan menyusun rencana anggaran atas usul bagian-bagian lain dan mengawasi realisasi anggaran BPR X Cirebon yang sudah mendapatkan pengesahan Bupati Cirebon/Dewan Pengawas BPR X Cirebon.

b. Memeriksa rekapitulasi mutasi memorial dan rekapitulasi mutasi kas untuk dibukukan pada rekening buku besar/sub buku besar dan membuka mutasi-mutasi ke dalam buku besar, mencocokan saldo-saldo yang tercatat dalam buku tambahan yang berada di bagian lainnya, dan membuat catatan pada rekapitulasi mutasi memorial atas transaksi yang terjadi pada hari itu.

c. Menelaah nota-nota debet/kredit yang belum lengkap dan menyimpan semua bukti otentik, kwitansi, voucher baik nota debet maupun kredit intern dan ekstern yang diperlukan sebagai pendukung dalam pembukuan agar tetap rapih dan aman terhadap kerusakan / kehilangan. d. Memeriksa kebenaran kode rekening, bukti-bukti pendukung jumlah

uang dan keabsahannya, kemudian dibukukan ke dalam buku besar/kartu sub buku besar yang bersangkutan.

e. Menyusun buku kas secara sistematis sesuai dengan pedoman pembukuan yang berlaku dan membuat rekonsiliasi rekening bank berdasarkan data keuangan berupa buku besar.

f. Mengadakan penyusunan Neraca Laba/Rugi, Neraca Bulanan, Laporan Likuiditas harian dan mingguan untuk keperluan intern maupun Bank Indonesia, memberikan paraf atas neraca-neraca dan laporan-laporan sebelum ditanda tangani oleh direksi, dan menyiapkan data keuangan dengan up to date baik berupa saldo buku besar, laporan laba / rugi, serta laporan lainnya.

11. Customer Service

Tugas Customer Service BPR X Cirebon adalah memberikan penjelasan-penjelasan kepada masyarakat / nasabah yang berkaitan dengan tabungan dan deposito, memeriksa kelengkapan-kelengkapan atas simpanan masyarakat dan atau lembaga, dan memberikan penjelasan-penjelasan tentang syarat-syarat dan prosedur kredit kepada calon nasabah. Customer

Service juga bertugas menerima dan melayani serta mengadakan wawancara

singkat dengan calon debitur / nasabah dan mencatat dalam buku pendaftaran atas permohonan kredit, meneliti atas kelengkapan permohonan kredit dari calon debitur, menerima dan melayani calon nasabah yang ingin membuka rekening tabungan / deposito, melayani nasabah dengan ramah dan sopan, menerima keluhan-keluhan nasabah dengan sikap profesional, dan melayani nasabah yang ingin mencetak ulang buku tabungan dan atau rekening koran.

39 a. Menerima setoran uang tunai dengan menghitung dan mencocokan

dengan Tanda Bukti Setoran (TBS). b. Melayani nasabah dengan ramah tamah.

c. Mengihtiarkan sesuatu cara untuk menghindari penerimaan uang palsu. d. Membayarkan uang kepada nasabah, dengan terlebih dahulu meneliti tanda tangan dari kwitansi TBP, pengambilan tabungan, deposito, atau kredit yang diberikan dan meminta persetujuan Direksi / pejabat yang berwenang.

e. Membuat daftar rincian uang tunai. Profil Kredit BPR X Cirebon

Nilai kredit yang disalurkan BPR X Cirebon per Desember 2012 adalah sejumlah Rp. 21.385.54.000 dengan total debitur sebanyak 1317 orang. Adapun komposisi nilai kreditnya pada tahun 2012 adalah sebesar 56,96 persen untuk kredit modal kerja dan sebesar 43,04 persen untuk kredit konsumtif. Kredit konsumtif memiliki nilai NPL sebesar 0 persen sedangkan kredit modal kerja memiliki NPL sebesar 2,01 persen (Tabel 6).

Kredit konsumtif merupakan kredit yang diberikan dikhususkan untuk keperluan pribadi, dan diberikan kepada para pegawai negeri sipil (PNS), Guru, POLRI, pensiunkan dan pegawai-pegawai swasta lainnya. Debitur kredit konsumtif BPR X Cirebon menggunakan dananya untuk upacara adat, pembelian barang elektronik, kendaraan, renovasi rumah dan lain-lain. Kredit modal kerja merupakan kredit yang diberikan untuk kegiatan operasional suatu usaha meliputi kredit usaha kecil, kredit usaha mikro, kredit pertanian, kredit perdagangan dan jasa, dan kredit industri.

Gambar 8 Komposisi kredit menurut jenis penggunaanya Tabel 6 Komposisi kredit berdasarkan jenis penggunaanya tahun 2012

No Jenis Kredit Jumlah Debitur Baki Debet (Rp) NPL (%)

1 Kredit Modal Kerja 1009 12.180.154.000 2,01

2 Kredit Konsumtif 308 9.205.000.000 0

Total 1317 21.385.154.000 2,01

Sumber : BPR X Cirebon (2013)

Berdasarkan plafon kredit, BPR X Cirebon hanya menyalurkan kredit kecil dan kredit mikro. Adapun penjelasan dari kredit kecil dan kredit mikro yang diberikan oleh BPR X Cirebon adalah sebagai berikut:

a. Kredit Kecil

Kredit kecil merupakan kredit yang diberikan dengan nilai pinjaman Rp 50 juta sampai dengan Rp 500 juta. Sistem angsuran yang diberlakukan

56.96% 43.04% Kredit Modal Kerja Kredit Konsumsi

40

oleh PD BPR X Cirebon adalah bulanan. Pada sistem angsuran bulanan, jangka waktu pembayarannya maksimal 60 bulan atau 5 tahun dengan sistem pembayaran pokok pinjaman dan bunga dibayarkan setiap bulan sampai batas waktu pembayaran. Suku bunga yang diberlakukan untuk kredit kecil ini antara 13% - 18% (flat) per tahun atau suku bunga menurun 21%-27% per tahun. Kredit kecil dapat digunakan untuk kredit konsumsi maupun kredit modal kerja.

Debitur BPR X Cirebon yang ingin mendapatkan plafon kredit kecil untuk konsumsi biasanya merupakan CPNS, PNS, anggota DPRD, anggota TNI dan anggota Polri dan masuk dalam kategori kredit konsumtif dimana mekanisme angsuran dengan sistem potong gaji. Adapun persyaratannya adalah mengisi formulir permohonan kredit yang sudah tersedia yang dilampirkan dengan KTP Suami – Istri, Kartu Keluarga/Surat Nikah, SK Pengangkatan asli, SK Terakhir asli, SK Mutasi asli (bila ada), Kartu Taspen/ASABRI asli, Slip Gaji terakhir diketahui bendahara dan dilegalisir dan ditambah dengan agunan berupa barang bergerak dan/atau tidak bergerak dengan perikatan sesuai ketentuan yang berlaku.

Debitur kredit modal kerja yang ingin mendapatkan kredit kecil atau dengan plafon di atas Rp 50 juta harus memenuhi syarat yaitu mengisi formulir permohonan kredit yang disediakan, memiliki rekening tabungan di BPR X, melampirkan fotocopy Cirebon, KTP pemohon, KTP Suami-Istri, Kartu Keluarga dan/atau Akta Nikah dan persyaratan lainnya tergantung agunan yang diajukan. Debitur dapat menggunakan agunan BPKB kendaraan (tergantung nilai nominal jaminan), dan barang tak bergerak seperti sertifikat tanah dan cash collateral. Syarat lainnya yaitu harus memiliki Surat Ijin Usaha/SIUP, TDP, Akta Pendirian, HO/Ijin Gangguan, NPWP, dan rekening koran bank lain. Kredit perdagangan dan kredit industri dapat mengakses kredit kecil.

b. Kredit Mikro

Kredit mikro merupakan kredit yang diberikan dengan nilai pinjaman maksimum sebesar Rp 50 juta. Jangka waktu kredit maksimal 36 bulan, kecuali untuk kredit dengan agunan kendaraan bermotor, jangka waktu kredit maksimal 24 bulan. Calon debitur mengisi formulir permohonan kredit yang sudah disediakan dan melampirkan persyaratan lain yang dibutuhkan. Pembayaran pokok dan bunga dibayar setiap bulan dengan suku bunga antara 15-21 % (flat) per tahun atau suku bunga menurun 21%-27% per tahun.

Kredit mikro dapat digunakan untuk modal kerja maupun untuk konsumsi. Calon debitur yang ingin menggunakan kredit mikro sebagai kredit konsumsi mengisi formulir permohonan kredit yang sudah tersedia yang dilampirkan dengan KTP Suami – Istri, Kartu Keluarga/Surat Nikah, SK Pengangkatan dilegalisir, SK Terakhir dilegalisir, SK Mutasi dilegalisir (bila ada), Kartu Taspen/ASABRI dilegalisir, Slip Gaji Terakhir diketahui bendahara dan dilegalisir dan ditambah dengan agunan kredit berupa barang bergerak dan/tidak bergerak dengan perikatan sesuai ketentuan yang berlaku.

Calon debitur yang ingin menggunakan kredit mikro sebagai kredit modal kerja memenuhi persyaratan mengisi formulir permohonan kredit, melampirkan foto copy : KTP pengurus, KTP anggota pemohon kredit,

41 Kartu Keluarga pengurus dan atau Surat Nikah (untuk pengurus yang sudah

Dokumen terkait