• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

yang diusulkan Aiken dirumuskan sebagai berikut:

V=

Dengan V adalah indeks kesepakatan rater mengenai validitas butiran, s skor yang ditetapkan setiap rater dikurangi skor terendah dalam kategori yang dipakai (s= r- lo, dengar r = skor kategori pilihan rater dan lo skor terendah dalam kategori penyekoran) n banyaknya rater dan dan c banyaknya kategori yang dapat di pilih rater.

Berdasarkan pendapat tersebut, indeks Aiken V merupakan indeks kesepakatan rater terhadap kesesuaian butir (atau sesuai tidaknya

butiran) dengan indikator yang ingin diukur menggunakan butiran tersebut. Indeks V ini nilainya berkisar diantara 0-1. Dari hasil

penghitungan indeks V, suatu butir atau perangkat dapat dikategorikan berdasarkan indeksnya. Jika indeksnya kurang atau sama dengan 0,4 dikatakan validitasnya kurang, 0,4-0,8 dikatakan validitasnya sedang dan jika lebih besar dari 0,8 dikatakan sangat valid (Heri, 2016: 18).

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil

Pengembangan dan penelitian modul pembelajaran Akidah Akhlak berbasis Problem Based Learning ini dilaksanakan dengan tiga tahapan, yaitu: pendefinisian (define), perancangan (design), dan pengembangan (develop). Hasil dari proses pada masing-masing tahapan adalah sebagai berikut :

1. Tahap pendefenisian (define)

Tahap ini diawali dengan wawancara dengan guru mata pelajaran Akidah Akhlak di MAN 3 Payakumbuh, di dalam tahapan ini ada beberpa hal yang analisis diantaranya

a. Hasil observasi dan wawancara

Analisis ujung depan dilakukan dengan mewawancarai guru mata pelajaran Akidah Akhlak dan siswa kelas XI IPK MAN 3 Payakumbuh. Berdasarkan hasil wawancara diperoleh informasi bahwa para siswa mempelajari mata pelajaran Akidah akhlak melalui buku paket yang terdiri dari beberapa penerbit. Penggunaan buku tekspun kurang efektif di karenakan buku ini tidak semua siswa dapat memiliki disebabkan keterbatasan ketersediaan di perpustakaan sekolah. Karena keterbatasan siswa yang memiliki buku teks maka dari itu siswa menggunakan LKS yang dibeli ke agen penerbit yang datang ke sekolah-sekolah, LKS ini juga tidak semua siswa dapat memiliki karena sebagian siswa tidak mampu membeli LKS tersebut dikarenakan hampir setiap mata pelajaran membeli LKS Pada agen yang datang kesekolah. Buku dan LKS yang disalurkan penerbit ini atau yang dijual pasaran bahasanya sulit dipahami dan kurang sesuai dengan kebutuhan siswa sehingga membuat siswa jenuh dalam belajar Akidah Akhlak.

Berdasarkan hasil wawancara, didapatkan informasi bahwa perlu dikembangkannya modul Akidah akhlak yang sesuai dengan kebutuhan, karakteristik serta beragam kecerdasan siswa. Melalui informasi tersebut peneliti merancang modul Akidah akhlak yang berbasiskan Problem Based Learning melalui penyajian materi, kegiatan siswa serta evaluasi.

b. Analisis Siswa

Analisis siswa didapatkan melalui observasi langsung dalam kegiatan proses pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi diketahui bahwa siswa kelas XI IPK memiliki rentang usia 16-17 tahun. Menurut teori piaget. Pada masa ini anak-anak sudah mampu memikirkan sesuatu yang bersifat abstrak. Disamping itu anak sudah mampu berfikir secara sistematis, mampu memikirkan segala kemungkinan untuk memecahkan suatu permasalahan (Desmita 2006, p. 195). Siswa termasuk ke dalam kategori individu yang sudah mampu mengembangkan potensi psikomotornya sehingga telah terampil dalam menggunakan media termasuk media pembelajaran dalam bentuk modul pembelajaran Akidah Akhlak berbasis Problem Based Learning.

c. Analisis silabus

Analisis silabus dilakukan dengan cara menganalisis Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) dari materi akhlak pergaulan remaja yang terdapat didalam silabus, adapun Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD) Indikator terdapat dalam tabel

45

Tabel 4. 1 Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Indikator,

Kompetensi Inti

3. Memahami, menerapkan, menganlisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,berdasarkan rasa ingin tau tentang ilmi pengetahuan tegnologi, seni, budaya, dan humaniora, dengan wawasan kemanusian, kebangsaan dan kenegaraan, dan peradaban terkait fenomenal dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

Kompetensi Dasar

1. Menjelaskan pengertian dan pentingnya akhlak terpuji dalam pergaulan remaja 2. Mengidentifikasi bentuk dan

contoh-contoh perilaku akhlak terpuji dalam pergaulan remaja

3. Menunjukkan nilai negatif akibat perilaku pergaulan remaja yang tidak sesuai dengan akhlak Islam dalam fenomena kehidupan

4. Menerapkan akhlak terpuji dalam pergaulan remaja dalam kehidupan sehari-hari

Indikator

1. Mendeskripsikan tentang pergaulan remaja

2. Menganalisis dalil naqli tentang pergaulan remaja

3. Menjelaskan tata cara pergaulan remaja 4. Memberi contoh prilaku terpuji dalam

pergaulan remaja

5. Membandingkan pergaulam islami dan pergaulan yang tidak islami

6. Memberi contoh akibat pergaulan yang tidak islami

7. Menunjukkan akibat posotif pergaulan remaja yang islami

8. Meneladani orang yang memiliki akhlak terpuji dalam pergaulan

9. Menunjukkan hikmah akhlak terpuji dalam pergaulan remaja

Siswa di minta oleh guru untuk menganalisis tentang tatacara pergaulan remaja yang terjadi saat inis serta akibat dari pergaulan yang tidak sesui dengan tuntunan islam. Serta siswa dapat menemukan solusi dari permasalahan pergaulan remaja yang tidak islami.

Setelah berdiskusi dalam kelompok masing-masing siswa menemukan banyak pergaulan remaja saat ini yang tidak sesui dengan norma dan tuntunan syari‟at agama islamseperti tauran, minum minuman keras, penyalahgunaan narkoba dan juga pergaulan bebas. Akibat dari pergaulan tersebut banyak remaja yang seharusnya masih duduk di bangku sekolah menjadi putus sekolah. Bahkan ada diantara remaja tersebut yang menjadi tahanan dipusat rehabilitas.

Dari diskusi kelompok masisng-masing siswa menemukan hasil bahwa untuk membentuk remaja yang berakhlak sesuai dengan tuntutan islam sangat diperlukan peran orang tua dan masyarakat sekitar. Kebanyakan di antara remaja yang terjangkit narkoba, pergaulan bebasdan minuman keraskarna kurangnya perhatian dari orang tua dan juga karna lingkungan pergaulan yang kurang baik.

d. Analisis Konsep

Analisis konsep dilakukan dengan cara mengidentifikasi konsep-konsep utama yang terdapat di dalam materi akhlak pergaulan remajayang harus dipahami oleh siswa. Konsep-konsep yang harus dipahami oleh siswa diantaranya adalah pengertian dan pentingnya akhlak terpuji dalam pergaulan remaja, bentuk dan contoh-contoh perilaku akhlak terpuji dalam pergaulan remaja, nilai negatif akibat perilaku pergaulan remaja, serta menerapkan akhlak terpuji dalam pergaulan remaja dalam kehidupan sehari-hari. 2. Tahap Perancangan (design)

Tahap perancangan dilakukan dengan menyiapkan materi pembelajaran yang akan ditampilkan pada modul pembelajaran Akidah Akhlak berbasis Problem Based Learning dimana semua Kompensi Dasar, Indikator, Materi, Rangkuman, dan Evaluasi dibuat di dalam Microsoft

47

Office Word 2010. Adapun rancangan awal dari pembuatan modul pembelajaran Akidah Akhlak berbasis Problem Based Learning ini sebagai berikut

a. Merancang bentuk tampilan modul pembelajaran Akidah Akhlak berbasis Problem Based Learning

1) Tampilan Pembuka (Opening)

(a) (b)

Gambar 4. 1Tampilan Pembuka (a) Sebelum Revisi dan (b) Sesudah Revisi

Pada tampilan pembuka terdapat identitas peneliti sekaligus menjadi cover dalam pembuatan modul pembelajaran Akidah Akhlak ini. Untuk tampilan pembuka awalnya seperti terdapat pada gambar (a) kemudian diberi masukan oleh validator sekaligus merevisi tampilan dari modul pembelajaran berbasis Problem Based Learning kemudian di revisi menjadi tampilan opening yang baru seperti terdapat pada gambar (b)

2) Identitas Modul

Tampilan pada identitas modul ini terdapat kompetensi dasar, indikator yang terdapat di dalam silabus dan tujuan pembelajaran yang jelas dari indikator

Gambar 4. 2 Identitas Modul

. Dengan adanya identitas modul ini pembelajaran dapat menjadi lebih terarah.

3) Peta konsep

Tampilan peta konsep dirancang untuk memudahkan siswa dalam memahami materi yang nanti akan di pelajarinya, tampilan peta konsep ini diberi masukan dalam penyempurnaan burfungsi un dapat memahami isi dari modul pembelajaran Akidah Akhlak ini

49

4) Tampilan Materi

Gambar 4. 4 Tampilan Opening Materi

Didalam tampilan materi terdapat gambar yang membangun pemahaman siswa tentang akhlak pergaulan remaja

Gambar 4. 5 akhlak terpuji dalam pergaulan remaja Didalam materi akhlak terpuji dalam pergaulan remaja terdapat beberapa sub materi yang di pelajari siswa yaitu: ukhuwah, mengembangkan wawasan keilmuan dan tasamuh. Dalam materi ukhuwah siswa akan membahas bagaimana cara berukhuwah dengan sesama muslim, sesama manusia, dan bernegara. Sedangkan tasmuh siswa akan mempelajari bagaimana bertoleransi anatar sesama umat beragama.

51

Gambar 4. 6 akhlak tercela dalam pergaulan remaja Sedangkan mengenai sub materi akhlak tercela membahas tentang pergaulan bebas, tawuran, mengonsumsi minuman keras, dan penyalahgunaan narkoba.

5) Kegiatan siswa

Gambar 4. 7 menyadari masalah dan organisation Pada tahap ini siswa diberiakan sebuah simulasi tentang masalah yang akan didiskusikan oleh siswa. Kemudian siswa duduk secara berkelompok untuk mendiskusikan masalah tersebut.

53

Pada tahap ini siswa akan mengumpulkan data dari berbagai sumber untuk memecahkan masalah dan hasil dari yang didapat siswa akan disajikan kepada siswa yang lainya.

Gambar 4. 9 verification dan generalisation Tahap ini siswa mendapakan masukan baik dari teman atau guru tentang hasil diskusi masing-masing dari kelompok. Selanjutnya masing masing siswa membuat kesimpulan dari yang di diskusikan serta komentar dari guru.

6) Tampilan kesimpulan

Tampilan menu kesimpulan ini menyangkut kepada seluruh materi yang ada dalam akhlak pergaulan remaja untuk menambah pemahaman siswa.

Gambar 4. 10 kesimpulan 7) Tampilan Evaluasi

Tampilan evaluasi berisi soal-soal untuk mengukur pemahaman siswa tentang materi akhlak pergaulan remaja. Soal-soal pada evaluasi berjumlah 5 butir, hasil jawaban dari sub evaluasi dapat di tulis dalam kolom yang telah tersedia pada modul.

55

Gambar 4. 11 Tampilan Evaluasi b. Pengumpulan Bahan

Bahan yang digunakan untuk mengembangkan modul pembelajaran Akidah Akhlak berbasis Problem Based Learning ini menggunakan buku-buku yang disediakan dari perpustakaan IAIN Batusangkar , buku pegangan guru dan siswa. Buku-buku tersebut dijadikan rujukan untuk membuat materi didalam modul pembelajaran Akidah Akhlak berbasis Problem Based Learning.

c. Merancang Instrumen Penelitian

Instrimen yang dirancang akan dijadikan variable untuk mengetahui validitas dan praktikalitas media yang dibuat. adapun instrument yang dirancang sebagi berikut:

1) Lembar validasi modul pembelajaran Akidah Akhlak berbasis Problem Based Learning (terlampir).

2) Lembar validasi angket respon (terlampir).

3. Tahap Pengembangan (develop)

Tahap pengembangan bertujuan untuk mengetahui tingkat kevalidan serta kepraktisan dari media yang telah diuji cobakan. Berikut ini uraian hasil validitas dan praktikalitas dari modul pembelajaran Akidah Akhlak berbasis Problem Based Learning

a. Validasi modul pembelajaran Akidah Akhlak berbasis Problem Based Learning

Modul pembelajaran Akidah Akhlak berbasis Problem Based Learning yang dirancang selanjutnya divalidasi oleh 3 orang pakar pendidikan dan pakar Akidah Akhlak diataranya 2 orang dosen dan 1 orang guru mata pelajaran adapun hasil validasinya terdapat dalam tabel, yang divalidasi ada memenuhi 3 syarat diataranya: kelayakan isi, kebahasaan, dan kegrafikan

Tabel 4. 2 Hasil Validasi Modul Pembelajaran Akidah Akhlak Berbasis Problem Based Learning

No Aspek Validator jumlah Skor maks % ket 1 2 3 1 Kelayakan isi 136 112 129 379 432 87,7 Sangat valid 2 Kelayakan bahasa 14 14 15 43 48 89,6 Sangat valid 3 kegrafikan 37 40 42 119 132 90,1 Sangat valid Jumlah 187 166 186 541 612 88,3 Sangat valid

Modul pembelajaran berbasis Problem Based Learning ditinjau dari kelayakan isi memperoleh nilai 87,7% dari validator sehingga dikategorikan sangat valid. Modul pembelajaran Akidah Akhlak berbasis Problem Based Learning memperoleh nilai 89,6 % dari validator jika ditinjau dari kelayakan bahasa sehingga dikategorikan sangat valid. Aspek teknis berkenaan dengan tampilan modul pembelajaran Akidah Akhlak

57

baik dari segi tampilan, jenis huruf, ukuran huruf, gambar. Berdasarkan aspek ini, materi ajar berbasis Problem Based Learning memperoleh rata-rata sebesar 90,1% sehingga dikategorikan sangat valid. Dilihat dari tabel menunjukan rata-rata nilai sebesar 88,3 dengan kategori sangat valid. Hal ini menunjukan bahwa modul pembelajaran Akidah Akhlak berbasis Problem Based Learning yang dikembangkan telah valid dari ke 3 aspek tersebut. Dalam pengembangannya masing-masing penilian yang di berikan oleh validator, tiap-tiap validator memberikan nilai yang sangat baik dan memuaskan

Dilihat dari skor yang diberikan oleh masing-masing validator terhadap modul pembelajaran Akidah Akhlak berbasis Problem Based Learning yang dikembangkan dinyatakan valid dan layak dilakukan uji cobakan kepada siswa kelas XI IPA MAN 3 Payakumbuh yang jumlah siswanya sebanyak 16 orang.

Didalam proses validasi modul pembelajaran Akidah Akhlak berbasis Problem Based Learning ini dinilai validator menunjukan bahwa modul pembelajaran yang dirancang sangat valid berdasarkan persentase. Hal ini berarti modul pembelajaran Akidah Akhlak berbasis Problem Based Learning yang dirancanag sudah baik dan dapat digunakan dalam pembelajaran sebagai sumber atau salah satu media pembelajaran. Namun masih ada beberapa masukan dan saran dari validator yang digunakan untuk revisi adapun saran-saran validator mengenai modul pembelajaran Akidah Akhlak berbasis Problem Based Learning ini dapat dilihat dari table:

Tabel 4. 3 Saran-Saran dari Validator Mengenai Modul Pembelajaran Akidah Akhlak Berbasis Problem Based Learning

No Validator Saran-saran Validator

Tindak Lanjut

1 Dr. FadriatiM.Ag 1. Tambahkan judul materi pada cover 2. Kembangkan modul berdasarkan KD dan indikator pembelajaran 3. Perjelas gambar, masalah, dan langkah problem based learning 1. Judul materi sudah di tambahkan 2. Modul sudah di kembangkan berdasarkan KD dan Indikator Pembelajaran 3. Gambar, masalah dan langkah problem based learning sudah di perjelas 2 Dr. Abhanda Amra, M.Ag 1. gambar hendaknya dari peneliti sendiri -

3 Ashafil Kudri M.A - -

b. Praktikalisasi modul pemblajaran Akidah Akhlak berbasis Problem Based Learning

Modul yang telah divalidasi selanjutnya dilkukan uji prktikalitas. Uji praktikalitas modul pembelajaran Akidah Akhlak berbasis Problem Based Learning dilakukan kepada guru dan siswa. Data praktikalitas yang dilakukan oleh guru yaitu bapak Ashafil Kudri M.A diperoleh menggunakan lembar pedoman wawancara praktikalitas. Adapun hasil dari uji praktikalitas yang dilakukan oleh guru terdapat dalam tabel.

59

Gambar 4. 12 Hasil Praktikalitas Oleh Guru Mata Pelajaran

Berdasarkan gambar 4.12 di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran dengan mengunakan Modul akidah akhlak

berbasis problem based learning sudah sesuai dengan Kurikulum 2013. Pembelajaran dengan mengunakan Modul akidah akhlak berbasis problem based learning juga membantu dan mempermudah guru dalam kegiatan belajar mengajar sehingga terbentuk interaksi yang efektif antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru, dan siswa dengan sumber belajar. Siswa sudah mampu belajar dengan mandiri dan aktif dengan mengguanakan modul ini namum masih perlu dibiasakan lagi..

Selain guru uji prktikalitas dilakukan terhadap siswa bertujuan untuk mengumpulkan informasi mengenai penilaian siswa terhadap modul pembelajaran Akidah Akhlak berbasis Problem Based Learning. Adapun hasil dari uji prktikalitas oleh siswa terdapat dalam table

Tabel 4. 4 Hasil Praktikalitas Oleh Siswa No Aspek yang dinilai Skor

rata-rata

Keterangan

1 Aspek tampilan 95 Sangat

praktis 2 Aspek penyajian materi 95,4 Sangat praktis

3 Aspek manfaat 96,8 Sangat

praktis

Rata-rata 95,7 Sangat

Praktis

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelakan bahwa nilai praktikalitas modul pembelajaran Akidah Akhlak berbasis Problem Based Learning pada aspek tampilan mendapatkan nilai 95 sedangkan dari segi aspek penyajian materi mendapatkan nilai 95,4. Dari segi aspek manfaat modul akidah akhlakberbasis problem based learning memperoleh nilai 96,8 yang dilakukan pada siswa MAN 3 Payakumbuh sebanyak 16 orang di dapat hasil rata-rata secara keseluruhan dengan nilai 95,7 dangan kitria sangat praktis. Hal ini menunjukan bahwa modul pembelajaran Akidah Akhlak berbasis Problem Based Learning yang dikembangkan sangat praktis

61

digunakan siswa dalam pembelajaran Akidah Akhlak disekolah maupun di luar perkarangan sekolah.

Dokumen terkait