• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil

Pengaruh Pupuk Nitrogen Terhadap Sifat Kimia Tanah dan Pertumbuhan Tanaman

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian pupuk nitrogen berpengaruh nyata terhadap peningkatan parameter sifat kimia tanah sawah yaitu pada parameter N total dan KTK (Lampiran 7 dan 8). Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian pupuk nitrogen berpengaruh tidak nyata terhadap peningkatan C organik (Lampiran 8). Hasil uji beda rataan dan kadar N total, C organik, KTK tanah sawah dengan pemberian pupuk nitrogen dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Pengaruh Pemberian Pupuk Nitrogen Terhadap Sifat Kimia Tanah Sawah Perlakuan

Keterangan:Angka-angka yang diikuti huruf kecil yang sama pada kolom yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf α=5%

Kriteria status hara N : SR = Sangat Rendah (<0,10), R = Rendah (0,10 – 0,20), S = Sedang (0,21-0,5) ; Kriteria status hara Corganik : R = Rendah (1,00 –2,00); Kriteria status hara KTK : R = Rendah (5-16), S = Sedang (17-24) ( Pusat Penelitian Tanah, 1983)

Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui bahwa peningkatan N total tanah dan KTK terjadi pada pemberian pupuk urea dari dosis 200 kg/ha ke dosis urea 300 kg/ha. Pada N total tanah peningkatan terjadi sebesar 20% sedangkan pada KTK terjadi peningkatan sebesar 16%. Jika dilihat dari kriteria status hara pemberian pupuk nitrogen menunjukkan terjadinya peningkatan status hara N total tanah sawah dari sangat rendah (SR) dengan dosis pupuk urea 100 kg/ha sampai sedang

(S) pada dosis pupuk urea 300 kg/ha. Peningkatan status KTK tanah terjadi pada dosis 300 kg/ha Urea dari kriteria rendah (R) menjadi sedang (S).

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian pupuk nitrogen berpengaruh nyata terhadap peningkatan Serapan N tanaman padi tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap kandungan N daun dan jumlah klorofil tanaman padi (Lampiran 27, 28 dan 29). Hasil uji beda rataan dan N daun, serapan N dan jumlah klorofil tanaman padi dengan pemberian pupuk nitrogen dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Pengaruh Pemberian Pupuk Nitrogen Terhadap Kandungan N Daun, Serapan Hara N, dan Jumlah Klorofil Tanaman

Perlakuan

Keterangan:Angka-angka yang diikuti huruf kecil yang sama pada kolom yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf α=5%

Kriteria status N daun : D = Defisiensi (2,40-2,70), O = Optimum (2,80-3,60) (Jonas, J., B. Wolf. And H. A. Mills. 1991)

Tabel 2 diatas menunjukkan terjadi peningkatan serapan N seiring dengan meningkatnya dosis pupuk urea yang diberikan. Serapan N meningkat sebesar 32% dengan pemberian pupuk urea sebanyak 300 kg/ha. Kadar N daun dan jumlah klorofil juga meningkat seiring dengan meningkatnya dosis pupuk urea yang diberikan walaupun hasil analisis statistik menunjukkan tidak berbeda nyata.

Pengaruh pemberian pupuk nitrogen dapat meningkatkan status N daun dari defisiensi menjadi optimum pada dosis pupuk urea 300 kg/ha.

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian pupuk nitrogen berpengaruh nyata terhadap peningkatan tinggi tanaman padi pada 2, 5, dan 6

MSPT (Lampiran 10, 13, dan 14). Hasil uji beda rataan dan tinggi tanaman padi dengan pemberian pupuk nitrogen dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Pengaruh Pemberian Pupuk Nitrogen Terhadap Tinggi Tanaman Perlakuan

Keterangan:Angka-angka yang diikuti huruf kecil yang sama pada kolom yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf α=5%

Tabel 3 menunjukkan bahwa pemberian pupuk nitrogen dapat meningkatkan tinggi tanaman. Pada tinggi tanaman 2, 5, dan 6 MSPT terlihat bahwa tinggi tanaman semakin meningkat dari perlakuan 0 kg/ha urea ke perlakuan 300 kg/ha. Hal ini menunjukkan bahwa tinggi tanaman semakin meningkat dengan semakin meningkatnya dosis urea yang diberikan.

Berdasarkan hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian pupuk nitrogen berpengaruh nyata terhadap peningkatan jumlah anakan tanaman padi pada 2, 4, dan 5 MSPT (Lampiran 17, 19, dan 20). Hasil uji beda rataan dan jumlah anakan tanaman padi dengan pemberian pupuk nitrogen dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Pengaruh Pemberian Pupuk Nitrogen Terhadap Jumlah Anakan Perlakuan

Keterangan:Angka-angka yang diikuti huruf kecil yang sama pada kolom yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf α=5%

Tabel 4 menunjukkan bahwa pemberian pupuk nitrogen dapat meningkatkan jumlah anakan. Pada jumlah anakan 2, 4, dan MSPT terlihat bahwa jumlah anakan semakin meningkat dari perlakuan 0 kg/ha urea ke perlakuan 300 kg/ha. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah anakan semakin meningkat dengan semakin meningkatnya dosis urea yang diberikan.

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian pupuk nitrogen berpengaruh nyata terhadap peningkatan total luas daun dan rasio berat kering tajuk dan akar tanaman padi (Lampiran 25 dan 26). Hasil uji beda rataan dan total luas daun, bobot kering tajuk, bobot kering akar, dan rasio tajuk akar dengan pemberian pupuk nitrogen dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Pengaruh Pemberian Pupuk Nitrogen Terhadap Total Luas Daun, Bobot Kering Tajuk, Bobot Kering Akar, dan Rasio Tajuk akar

Perlakuan

Keterangan:Angka-angka yang diikuti huruf kecil yang sama pada kolom yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf α=5%

Tabel 5 menunjukkan pemberian pupuk nitrogen mampu meningkatkan total luas daun pada perlakuan urea dengan dosis 200 kg/ha dan 300 kg/ha.

Demikian juga dengan rasio tajuk akar meningkat pada perlakuan pupuk urea dengan dosis 200 kg/ha.

Pengaruh Zeolit Terhadap Sifat Kimia Tanah dan Pertumbuhan Tanaman Hasil uji sidik ragam menunjukkan bahwa pemberian zeolit berpengaruh nyata terhadap peningkatan KTK tanah sawah (Lampiran 6) namun, berpengaruh tidak nyata terhadap peningkataan N total dan C organik tanah sawah (Lampiran 7

dan 8). Hasil uji beda rataan dan sifat kimia tanah sawah dengan pemberian zeolit dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Pengaruh Pemberian Zeolit Terhadap Sifat Kimia Tanah Sawah Perlakuan

Keterangan:Angka-angka yang diikuti huruf kecil yang sama pada kolom yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf α=5%

Kriteria status hara N : R = Rendah (0,10 – 0,20), S = Sedang (0,21-0,5) ; Kriteria terjadi perubahan terhadap kriteria status hara dengan pemberian zeolit. Pada N total tanah, kriteria status hara berubah dari rendah menjadi sedang dengan pemberian 250 kg/ha zeolit.

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian zeolit berpengaruh nyata terhadap peningkatan kandungan N daun dan serapan N tanaman padi (Lampiran 28 dan 29) namun berpengaruh tidak nyata terhadap peningkataan jumlah klorofil tanaman padi (Lampiran 27 ). Hasil uji beda rataan dan kandungan N daun, serapan hara N dan jumlah klorofil dengan pemberian zeolit dapat dilihat pada Tabel 7.

Berdasarkan Tabel 7 dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan serapan N sebesar 29% dengan pemberian 250 kg/ha zeolit. Pada kadar N daun terjadi peningkatan status hara dari defisiensi menjadi optimum dengan pemberian zeolit

Tabel 7. Pengaruh Pemberian Zeolit Terhadap N Daun, Serapan Hara N, dan Jumlah Klorofil Tanaman

Perlakuan Zeolit (kg/ha)

Hara Tanaman

N Daun Serapan N Jumlah Klorofil (%) (mg/rumpun) (mg/g daun segar)

0 2,50 b (D) 42,83 b 39,48

250 3,04 a (O) 60,26 a 40,69

Keterangan:Angka-angka yang diikuti huruf kecil yang sama pada kolom yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf α=5%

status N daun : D = Defisiensi (2,40-2,70), O = Optimum (2,80-3,60)(Jonas, J., B.

Wolf. And H. A. Mills. 1991)

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian zeolit berpengaruh nyata terhadap peningkatan tinggi tanaman padi pada 1, 2, 3, dan 7 MSPT (Lampiran 9-11 dan 15). Hasil uji beda rataan dan tinggi tanaman padi dengan pemberian zeolit dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Pengaruh Pemberian Zeolit Terhadap Tinggi Tanaman Perlakuan

Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf kecil yang sama pada kolom yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf α=5%

Tabel 8 menunjukkan bahwa pemberian zeolit dapat meningkatkan tinggi tanaman. Pada tinggi tanaman 1, 2, 3 dan 7 MSPT terlihat bahwa tinggi tanaman meningkat dengan pemberian 250 kg/ha zeolit dibandingkan tanpa pemberian zeolit.

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian zeolit berpengaruh nyata terhadap peningkatan jumlah anakan tanaman padi pada 2, 3, dan 7 MSPT (Lampiran 17, 18, dan 22). Hasil uji beda rataan dan jumlah anakan tanaman padi dengan pemberian zeolit dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Pengaruh Pemberian Zeolit Terhadap Jumlah Anakan

Keterangan:Angka-angka yang diikuti huruf kecil yang sama pada kolom yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf α=5%

Tabel 9 menunjukkan bahwa pemberian zeolit dapat meningkatkan jumlah anakan. Pada jumlah anakan 2, 3, dan 7 MSPT terlihat bahwa jumlah anakan meningkat dengan pemberian 250 kg/ha zeolit dibandingkan tanpa pemberian zeolit.

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian zeolit berpengaruh nyata terhadap peningkatan berat kering tajuk tanaman padi (Lampiran 23) namun, berpengaruh tidak nyata terhadap peningkatan berat kering akar, rasio berat kering tajuk akar (Lampiran 24 dan 25). Hasil uji beda rataan dan total luas daun, bobot kering tajuk, bobot kering akar, dan rasio tajuk akar dengan pemberian pupuk nitrogen dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10. Pengaruh Pemberian Zeolit Terhadap Total Luas Daun, Bobot Kering Tajuk, Bobot Kering Akar, dan Rasio Tajuk akar

Keterangan:Angka-angka yang diikuti huruf kecil yang sama pada kolom yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf α=5%

Tabel 10 menunjukkan pemberian pupuk nitrogen mampu meningkatkan berat kering tajuk sebesar 15% dengan pemberian 250 kg/ha zeolit.

Pengaruh Jerami Padi Sifat Kimia Tanah dan Pertumbuhan Tanaman

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian jerami padi berpengaruh nyata terhadap peningkatan KTK tanah sawah (Lampiran 6) namun,

berpengaruh tidak nyata terhadap peningkatan N total dan C organik tanah sawah (Lampiran 7 dan 8). Hasil uji beda rataan dan sifat kimia tanah sawah dengan pemberian jerami padi dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11. Pengaruh Pemberian Jerami padi Terhadap Sifat Kimia Tanah Sawah Perlakuan

Jerami padi (ton/ha)

Sifat Kimia Tanah Sawah

N Total C Organik KTK

(%) (%) (me/100 g)

0 0,18 (R) 1,06 (R) 13,30 b (R)

2 0,22 (S) 1,22 (R) 15,28 a (R) Keterangan:Angka-angka yang diikuti huruf kecil yang sama pada kolom yang sama menunjukkan

berbeda tidak nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf α=5%

Kriteria status hara N : R = Rendah (0,10 – 0,20), S = Sedang (0,21-0,5) ; Kriteria status hara Corganik : R = Rendah (1,00 –2,00) ; Kriteria status hara KTK : R = Rendah (5-16), S = Sedang (17-24) ( Pusat Penelitian Tanah, 1983)

Berdasarkan Tabel 11 dapat diketahui bahwa nilai KTK tanah meningkat sebesar 13% dengan adanya pemberian jerami padi sebanyak 2 ton/ha. Meskipun nilai KTK tanah meningkat dengan adanya pemberian jerami padi namun status hara KTK tanah masih rendah. Demikian juga pada C organik tanah dimana tidak terjadi perubahan terhadap kriteria status hara dengan pemberian jerami padi.

Pada N total tanah, kriteria status hara berubah dari rendah menjadi sedang dengan pemberian 2 ton/ha jerami padi.

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian jerami padi berpengaruh tidak nyata terhadap peningkatan kandungan N daun, serapan hara N dan jumlah klorofil (Lampiran 26-28). Hasil uji beda rataan dan kandungan N daun, serapan hara N dan jumlah klorofil dengan pemberian jerami padi dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 12. Pengaruh Pemberian Jerami Padi Terhadap Terhadap N Daun, Serapan

N Daun Serapan N Jumlah Klorofil (%) (mg/rumpun) (mg/g daun segar)

0 2,62 (D) 49,72 39,72

2 2,92 (O) 53,37 40,46

Keterangan: Kriteria status hara N : D = Defisiensi (2,40-2,70), O = Optimum (2,80-3,60) ; (Jonas, J., B. Wolf. And H. A. Mills.1991)

Berdasarkan Tabel 12 diatas dapat diketahui bahwa terdapat peningkatan nilai N daun, serapan N, dan jumlah klorofil dengan pemberian 2 ton/ha jerami walaupun berdasarkan hasil uji statistik tidak menunjukkan perbedaan. Pemberian 2 ton/ha jerami padi dapat meningkatkan status hara N daun dari defisiensi menjadi optimum

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian jerami padi berpengaruh nyata terhadap peningkatan tinggi tanaman padi pada 1,2,3, dan 6 MSPT (Lampiran 9-11 dan 14). Hasil uji beda rataan dan tinggi tanaman padi dengan pemberian jerami padi dapat dilihat pada Tabel 13.

Tabel 13. Pengaruh Pemberian Jerami padi Terhadap Tinggi Tanaman Perlakuan

Keterangan:Angka-angka yang diikuti huruf kecil yang sama pada kolom yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf α=5%

Berdasarkan Tabel 13 dapat diketahui bahwa tinggi tanaman pada pemberian jerami padi 2 ton/ha lebih tinggi dari pada pemberian 0 ton/ha. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian jerami padi sebanyak 2 ton/ha dapat mendukung pertumbuhan tinggi tanaman padi.

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian jerami padi berpengaruh nyata terhadap peningkatan jumlah anakan tanaman padi pada 4 MSPT (Lampiran 19). Hasil uji beda rataan dan jumlah anakan tanaman padi dengan pemberian jerami padi dapat dilihat pada Tabel 14.

Tabel 14. Pengaruh Pemberian Jerami padi Terhadap Jumlah Anakan Perlakuan

Keterangan:Angka-angka yang diikuti huruf kecil yang sama pada kolom yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf α=5%

Berdasarkan Tabel 14 dapat diketahui bahwa jumlah anakan pada pemberian jerami padi 2 ton/ha lebih tinggi dari pada pemberian 0 ton/ha. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian jerami padi sebanyak 2 ton/ha dapat mendukung pertumbuhan jumlah anakan tanaman padi.

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian jerami padi berpengaruh tidak nyata terhadap total luas daun, bobot kering tajuk, bobot kering akar, dan rasio tajuk akar (Lampiran 23-26). Hasil uji beda rataan dan total luas daun, bobot kering tajuk, bobot kering akar, dan rasio tajuk akar dengan pemberian pupuk nitrogen dapat dilihat pada Tabel 15.

Tabel 15. Pengaruh Pemberian Jerami Padi Terhadap Total Luas Daun, Bobot Kering Tajuk, Bobot Kering Akar, dan Rasio Tajuk akar mampu meningkatkan total luas daun, bobot kering tajuk, bobot kering akar, dan

rasio tajuk akar walaupun tidak terdapat perbedaan berdasarkan hasil analisis statistik.

Pengaruh Interaksi Pupuk Nitrogen dan Zeolit Terhadap Sifat Kimia Tanah dan Pertumbuhan Tanaman

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa interaksi pupuk nitrogen dan zeolit berpengaruh tidak nyata terhadap sifat kimia tanah sawah (Lampiran 6 - 8).

Hasil uji beda rataan dan sifat kimia tanah sawah dengan interaksi pupuk nitrogen dan zeolit dapat dilihat pada Tabel 16.

Tabel 16. Pengaruh Interaksi Pemberian Pupuk Nitrogen dan Zeolit Terhadap Sifat Kimia Tanah Sawah

Keterangan: Kriteria status hara N : R = Rendah (0,10 – 0,20), S = Sedang (0,21-0,5) ; Kriteria status hara C organik : R = Rendah (1,00 –2,00) ; Kriteria status hara KTK : R = Rendah (5-16), S = Sedang (17-24) ( Pusat Penelitian Tanah, 1983)

Berdasarkan Tabel 16 diatas dapat diketahui bahwa interaksi pupuk nitrogen dan zeolit dapat meningkatkan status hara N dari rendah menjadi sedang dengan perlakuan zeolit 250 kg/ha dan nitrogen 200 kg/ha. Demikian juga dengan KTK tanah meningkat dari status hara rendah menjadi sedang pada perlakuan zeolit 250 kg/ha dan nitrogen 300 kg/ha. Namun, tidak terdapat peningkatan status hara C-organik akibat interaksi zeolit dan nitrogen.

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa interaksi pupuk nitrogen dan zeolit berpengaruh tidak nyata terhadap kandungan N daun, serapan hara N dan

jumlah klorofil (Lampiran 27 - 29). Hasil uji beda rataan dan kandungan N daun, serapan hara N dan jumlah klorofil dengan interaksi pupuk nitrogen dan zeolit dapat dilihat pada Tabel 17.

Tabel 17. Pengaruh Interaksi Pemberian Pupuk Nitrogen dan Zeolit Terhadap kandungan N daun, Serapan hara N dan Jumlah klorofil

Perlakuan

Keterangan: Kriteria status hara N : D = Defisiensi (2,40-2,70), O = Optimum (2,80-3,60);

(Sumber : Jonas, J., B. Wolf. And H. Mills. 1991)

Berdasarkan Tabel 17 diatas dapat diketahui bahwa interaksi pemberian pupuk nitrogen dan zeolit dapat meningkatkan status hara N daun dari kriteria defisiensi menjadi optimum pada interaksi pupuk nitrogen 200 kg/ha dan zeolit 250 kg/ha.

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa interaksi pupuk nitrogen dan zeolit berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman padi (Lampiran9-15).

Hasil uji beda rataan dan tinggi tanaman padi dengan interaksi pupuk nitrogen dan zeolit dapat dilihat pada Tabel 18.

Dari Tabel 18 dapat diketahui bahwa tidak terdapat interaksi pemberian pupuk nitrogen dan zeolit terhadap tinggi tanaman, namun rata-rata tinggi tanaman meningkat seiring dengan meningkatnya dosis urea dan zeolit yang diberikan. Pada tinggi tanaman 7 MSPT, pemberian pupuk urea dengan dosis 300 kg/ha dan 250 kg/ha zeolit mampu meningkatkan tinggi tanaman sebesar 16%.

Tabel 18. Pengaruh Interaksi Pemberian Pupuk Nitrogen dan Zeolit Terhadap

Berdasarkan Tabel 18 dapat diketahui bahwa tidak terdapat interaksi pemberian pupuk nitrogen dan zeolit terhadap tinggi tanaman, namun rata-rata tinggi tanaman meningkat seiring dengan meningkatnya dosis urea dan zeolit yang diberikan. Pada tinggi tanaman 7 MSPT, pemberian pupuk urea dengan dosis 300 kg/ha dan 250 kg/ha zeolit mampu meningkatkan tinggi tanaman sebesar 16%.

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa interaksi pupuk nitrogen dan zeolit berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah anakan tanaman padi (Lampiran11-17). Hasil uji beda rataan dan jumlah anakan tanaman padi dengan interaksi pupuk nitrogen dan zeolit dapat dilihat pada Tabel 19.

Tabel 19. Pengaruh Interaksi Pemberian Nitrogen dan Zeolit Terhadap Jumlah

Berdasarkan Tabel 19 dapat diketahui bahwa tidak terdapat interaksi pemberian pupuk nitrogen dan zeolit terhadap jumlah anakan, namun rata-rata jumlah anakan meningkat seiring dengan meningkatnya dosis urea dan zeolit yang diberikan.

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa interaksi pupuk nitrogen dan zeolit berpengaruh tidak nyata terhadap total luas daun, bobot kering tajuk, bobot kering akar, dan rasio tajuk akar (Lampiran 23-26). Hasil uji beda rataan dan total luas daun, bobot kering tajuk, bobot kering akar, dan rasio tajuk akar dengan interaksi pupuk nitrogen dan zeolit dapat dilihat pada Tabel 20.

Tabel 20. Pengaruh Interaksi Pemberian Nitrogen dan Zeolit Terhadap Total Luas Daun, Bobot Kering Tajuk, Bobot Kering Akar, dan Rasio Tajuk akar Parameter

Berdasarkan Tabel 20 dapat diketahui bahwa tidak terdapat interaksi pemberian pupuk nitrogen dan zeolit terhadap total luas daun, bobot kering tajuk, bobot kering akar, dan rasio tajuk akar, namun rata-rata nilainya meningkat seiring dengan meningkatnya dosis urea dan zeolit yang diberikan.

Pengaruh Interaksi Pupuk Nitrogen dan Jerami padi Terhadap Sifat Kimia Tanah dan Pertumbuhan Tanaman

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa interaksi pupuk nitrogen dan jerami padi berpengaruh nyata terhadap peningkatan KTK tanah sawah (Lampiran 6) namun berpengaruh tidak nyata terhadap peningkatan N total dan C organik tanah sawah (Lampiran 7 dan 8). Hasil uji beda rataan dan sifat kimia tanah sawah dengan interaksi pupuk nitrogen dan jerami padi dapat dilihat pada Tabel 21.

Tabel 21. Pengaruh Interaksi Pemberian Nitrogen dan Jerami padi Terhadap Sifat

Berdasarkan Tabel 21 dapat diketahui bahwa terdapat interaksi pupuk nitrogen dan jerami padi dalam meningkatkan KTK tanah. Dengan adanya penambahan jerami padi terjadi peningkatan nilai KTK tanah dengan pemberian dosis urea yang semakin meningkat dimana peningkatan tertinggi terdapat pada dosis urea 300 kg/ha. Demikian juga pada kriteria status hara N total tanah, tanpa adanya pemberian bahan organik, pemupukan urea mampu meningkatkan status hara N total tanah pada dosis 300 kg/ha, sedangkan dengan pemberian 2 ton/ha jerami segar peningkatan kriteria status N dari rendah menjadi sedang dicapai dengan penambahan dosis urea sebanyak 200 kg/ha.

Pada parameter C organik, tanpa pemberian jerami padi maupun dengan pemberian jerami segar, tidak terjadi peningkatan status hara C organik didalam tanah pada dosis urea manapun. Pada parameter KTK tanah, status hara KTK masih tetap rendah tanpa pemberian jerami padi dan pupuk urea, sedangkan dengan adanya pemberian jerami segar status hara KTK meningkat dari rendah

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa interaksi pupuk nitrogen dan jerami padi berpengaruh tidak nyata terhadap peningkatan kandungan N daun, serapan hara N dan jumlah klorofil (Lampiran 27-29). Hasil uji beda rataan dan kandungan N daun, serapan hara N dan jumlah klorofil dengan interaksi pupuk nitrogen dan jerami padi dapat dilihat pada Tabel 22.

Tabel 22. Pengaruh Interaksi Pemberian Pupuk Nitrogen dan Jerami padi Terhadap Kandungan N Daun, Serapan Hara N, dan Jumlah Klorofil Tanaman

Berdasarkan Tabel 22 dapat diketahui bahwa interaksi pupuk nitrogen dan jerami padi menunjukkan adanya peningkatan status hara N daun dari defisiensi menjadi optimum pada interaksi pemupukan 200 kg/ha Urea dan 2 ton/ha jerami padi.

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa interaksi pupuk nitrogen dan jerami padi berpengaruh nyata terhadap peningkatan tinggi tanaman padi pada 2 MSPT (Lampiran 10). Hasil uji beda rataan dan tinggi tanaman padi dengan interaksi pupuk nitrogen dan jerami padi dapat dilihat pada Tabel 23.

Tabel 23. Pengaruh Interaksi Pemberian Nitrogen dan Jerami padi Terhadap

Keterangan:Angka-angka yang diikuti huruf kecil yang sama pada kolom yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf α=5%

Berdasarkan Tabel 23 dapat diketahui bahwa terdapat interaksi antara pupuk nitrogen dan jerami padi pada tinggi tanaman 2 MST. Tinggi tanaman meningkat sebesar 4% dengan perlakuan interaksi 2 ton/ha jerami padi dengan dosis urea 300 kg/ha.

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa interaksi pupuk nitrogen dan jerami padi berpengaruh tidak nyata terhadap peningkatan jumlah anakan tanaman padi (Lampiran16-22). Hasil uji beda rataan dan jumlah anakan tanaman padi denga Keterangan teraksi pupuk nitrogen dan jerami padi dapat dilihat pada Tabel 24.

Tabel 24. Pengaruh Interaksi Pemberian Nitrogen dan Jerami padi Terhadap

Berdasarkan Tabel 24 dapat diketahui bahwa tidak terdapat interaksi pemberian pupuk nitrogen dan jerami padi terhadap jumlah anakan, namun rata-rata jumlah anakan meningkat seiring dengan meningkatnya dosis urea dan jerami padi yang diberikan.

Hasil uji sidik ragam menunjukkan bahwa interaksi pupuk nitrogen dan jerami padi berpengaruh tidak nyata terhadap total luas daun, bobot kering tajuk, bobot kering akar, dan rasio tajuk akar (Lampiran 23-26). Hasil uji beda rataan dan total luas daun, bobot kering tajuk, bobot kering akar, dan rasio tajuk akar dengan interaksi pupuk nitrogen dan jerami padi dapat dilihat pada Tabel 25.

Berdasarkan Tabel 25 dapat diketahui bahwa tidak terdapat interaksi pemberian pupuk nitrogen dan jerami padi terhadap total luas daun, bobot kering tajuk, bobot kering akar, dan rasio tajuk akar, namun rata-rata nilainya meningkat

Berdasarkan Tabel 25 dapat diketahui bahwa tidak terdapat interaksi pemberian pupuk nitrogen dan jerami padi terhadap total luas daun, bobot kering tajuk, bobot kering akar, dan rasio tajuk akar, namun rata-rata nilainya meningkat

Dokumen terkait