• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kondisi Umum

Bahan tanam diletakkan pada rak besi diatas kolam berisi air yang biasa dipakai untuk memelihara lele, hal ini memungkinkan untuk menjaga kelembapan dari bahan tanam. Iswanto (2010) menyatakan bahwa kelembapan yang diperlukan untuk anggrek Cattleya adalah sebesar 45-80% sehingga penyiraman dapat dilakukan ketika media tanam mulai mengering. Kelembapan dalam rumah

16

anggrek pada bulan April sampai dengan Juli 2015 pada siang hari rata-rata sebesar 40-45% sedangkan pada malam hari rata-rata sebesar 60-70%. Jumlah penyiraman ditambahkan ketika tanaman akan berbunga dan sudah memproduksi bunga. Perlakuan pemupukan seluruhnya dilakukan dengan cara disemprotkan menggunakan sprayer dan dilakukan pada pagi hari.

Faktor yang berpengaruh dalam pertambahan tinggi tanaman adalah ketersediaan air, cahaya, temperatur, dan kelembapan udara yang optimal, apabila hal tersebut dipenuhi maka dapat memacu pertumbuhan tanaman melalui pembelahan dan pemanjangan sel (Sitompul dan Bambang 1995). Bahan tanam berada dibawah naungan dengan paranet dengan kapasitas untuk menyaring sinar matahari 70%, sehingga tanaman tidak terkena paparan sinar matahari dan tetesan air hujan secara langsung. Iswanto (2010) menyatakan bahwa suhu pada siang hari yang dibutuhkan untuk anggrek Cattleya sebesar 21-30oC dengan kapasitas cahaya sedang sampai terang. Hal ini disebabkan apabila cahaya yang diterima berlebihan maka sel-sel dalam tanaman akan menjadi keras dan tdak produktif lagi, dan biasanya akan menjadi mati (Wilkins 1989).

Berikut merupakan kondisi tanaman anggrek Cattleya yang di uji untuk 3 ulangan saat berada di green house.

Gambar 15 (A) Kondisi tanaman anggrek Cattleya ulangan 1, (B) Ulangan 2, (C) Ulangan 3.

Serangan dari hama kutu perisai Aspidiella hartii Cock. (Hemiptera : Diaspididae) menyerang daun pada beberapa tanaman genotipe CM atau Blc. mantini (C. dowiana x C. bowringiana) pada minggu ke 2 setelah dilakukan perlakuan. Berikut merupakan gambar daun Blc. mantini (C. dowiana x C. bowringiana) yang terkena serangan hama kutu perisai Aspidiella hartii Cock. (Hemiptera : Diaspididae).

Gambar 16 Daun Blc. mantini (C. dowiana x C. bowringiana) yang terkena serangan hama kutu perisai Aspidiella hartii Cock. (Hemiptera : Diaspididae).

Penelitian Balfas (2010) menunjukkan bahwa kutu perisai menempel pada permukaan tanaman. Serangan berat akibat hisapan kutu terlihat pada seluruh

17

permukaan tanaman berupa bintik berwarna coklat, yang membuat tanaman terlihat kusam.

Pengaruh Pemupukan

Data kuantitatif karakter morfologi terdiri dari 5 peubah pengamatan yaitu pertambahan jumlah daun, pertambahan panjang daun, pertambahan lebar daun, pertambahan tebal daun, serta muncul anakan baru. Berdasarkan hasil uji statistik pada 3 genotipe anggrek yang diuji terhadap 5 peubah pengamatan didapatkan nilai koefisien keragaman sebesar 8-29%. Syahid (2009) menyatakan bahwa gambaran tentang seberapa jauh keragaman yang terdapat di dalam suatu percobaan disebut dengan koefisien keragaman. Nilai koefisien keragaman dikatakan sedang apabila minimal 5-10% pada kondisi homogen atau 10-20% pada kondisi heterogen. Nilai koefisien keragaman ini maksimal 5% pada kondisi homogen bernilai kecil dan 10% pada kondisi heterogen bernilai besar (Hanafiah 1991). Jika koefisien keragaman terlalu besar akan menyebabkan tidak adanya perlakuan yang menonjol secara logis (Syahid 2009).

Tabel 1 Rataan jumlah awal daun anggrek Cattleya (helai)

Keterangan : CM : Blc. mantini, CCY : Blc. chun yeah , CWPT : Blc. warneri purple tounge. P1 : pupuk organik cair lengkap 2 ml L-1, P2 : Grow More (NPK 32:10:10) 2 g L-1, P3 : pupuk organik cair lengkap 2 ml L-1 + silika 2.5 ml L-1, dan P4 : Grow More (NPK 32:10:10) 2 g L-1 + silika 2.5 ml L-1.

Tabel 1 dan Tabel 2 menampilkan rataan awal serta pertambahan jumlah daun tanaman anggrek yang diuji. Daun yang muncul dihitung menjadi daun baru saat daun telah membuka sempurna meskipun ukurannya masih relatif kecil dan masih dapat bertambah panjang, lebar dan tebalnya. Anggrek memiliki keanekaragaman bentuk, ukuran maupun ketebalan daun. Tiap daun berbeda tebalnya, ada yang tipis, tebal, rata dan kaku (Darmono 2004). Tunas dan anakan adalah sesuatu yang berbeda, tunas adalah bulb baru yang muncul pada bulb utama anggrek Cattleya tetapi daun belum membuka sempurna.

Pengamatan daun anggrek yang diuji dilakukan setiap dua minggu sekali dan dilakukan pada pagi hari. Tabel 2 menunjukan hasil perlakuan pupuk berpengaruh nyata pada genotipe CM terhadap pertambahan jumlah daun pada minggu ke 8 dan akhir perlakuan yaitu minggu ke 12 atau pada akhir perlakuan dilakukan. Perlakuan pemupukan yang diberikan pada anggrek Cattleya genotipe CM yang paling berpengaruh pada pertambahan jumlah daun adalah pupuk Grow More (NPK 32:10:10) 2 g L-1. Sedangkan perlakuan pemupukan yang diberikan pada anggrek Cattleya genotipe CCY tidak menunjukan respon yang nyata pada pertambahan jumlah daun selama perlakuan diberikan untuk semua perlakuan pupuk.

Perlakuan pemupukan berpengaruh sangat nyata pada genotipe CWPT sesuai Tabel 2 pada minggu ke 2 sampai degan minggu ke 8. Hal ini karena pupuk yang memberikan pengaruh terhadap pertambahan jumlah daun anggrek genotipe ini adalah pupuk Grow More (NPK 32:10:10) 2 g L-1 dan pupuk yang lain tidak memberikan hasil. Genotipe dan lingkungan merupakan faktor yang

Genotipe Perlakuan

1 2 3 4

CM 4.11 4.11 3.89 3.00

CCY 2.22 1.89 2.44 1.89

18

mempengaruhi jumlah dan ukuran daun (Humphries dan Wheeler 1963 dalam Gardner et al. 1991).

Tabel 2Rataan pertambahan jumlah daun (PJD) anggrek Cattleya

Perlakuan Minggu Setelah Perlakuan (MSP)

2 4 6 8 10 12 ---CM (Cattleya Mantini)--- P1 0.00 0.40 0.50 ab 0.60 ab 1.20 1.30 a P2 0.20 ab 0.40 0.80 a 1.10 a 1.20 1.40 a P3 0.40 a 0.60 0.70 ab 0.70 ab 1.00 1.00 ab P4 0.00 0.00 0.00 0.00 0.20 0.20 b Pr > F 0.09tn 0.31tn 0.13tn 0.03* 0.06tn 0.03* KK (%) 25.67 10.28 11.21 10.40 10.72 10.89

---CCY (Cattleya Chun Yeah)---

P1 0.00 0.10 0.20 0.20 0.40 0.40 P2 0.00 0.00 0.10 0.10 0.20 0.20 P3 0.00 0.10 0.10 0.20 0.20 0.20 P4 0.00 0.10 0.10 0.10 0.20 0.20 Pr > F 0.00 0.80tn 0.88tn 0.86tn 0.90tn 0.90tn KK (%) 0.00 19.93 24.13 25.50 8.74 8.74

---CWPT (Cattleya Warneri Purple Tounge)---

P1 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 P2 0.30 0.30 0.30 0.30 0.30 0.30 P3 0.00 0.00 0.00 0.00 0.10 0.10 P4 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 Pr > F 0.01** 0.01** 0.01** 0.01** 0.08tn 0.08tn KK (%) 17.26 17.26 17.24 17.24 20.34 20.36

Keterangan : aAngka-angka pada kolom yang sama yang diikuti oleh huruf yang sama pada masing-masing genotipe menunjukkan hasil tidak berbeda nyata pada uji duncan taraf α 5%. ** : sangat nyata pada taraf 0.01 * : nyata pada taraf 0.05, tn : tidak nyata pada taraf 0.05, 0.00 : tidak terdapat respon terhadap perlakuan yang diberikan, P1 : pupuk organik cair lengkap 2 ml L-1, P2 : Grow More (NPK 32:10:10) 2 g L-1, P3 : pupuk organik cair lengkap 2 ml L-1 + silika 2.5 ml L-1, dan P4 : Grow More (NPK 32:10:10) 2 g L-1 + silika 2.5 ml L-1. Pr : Probability, KK : Koefisien keragaman.

Tabel 3 dan Tabel 4 menerangkan mengenai rataan awal dan rataan pertambahan panjang daun pada anggrek Cattleya yang di uji. Sesuai dengan data yang didapatkan genotipe CCY memiliki daun awal paling panjang dari genotipe lain yaitu sebesar rata-rata 20.24 cm, sedangkan untuk genotipe CWPT merupakan genotipe dengan rataan panjang awal daun terpendek yaitu sebesar 15.1 cm.

Tabel 3 Rataan panjang awal daun anggrek Cattleya (cm)

Keterangan : CM : Blc. mantini, CCY : Blc. chun yeah , CWPT : Blc. warneri purple tounge. P1 : pupuk organik cair lengkap 2 ml L-1, P2 : Grow More (NPK 32:10:10) 2 g L-1, P3 : pupuk organik cair lengkap 2 ml L-1 + silika 2.5 ml L-1, dan P4 : Grow More (NPK 32:10:10) 2 g L-1 + silika 2.5 ml L-1.

Hasil menunjukkan pada Tabel 4 pertambahan panjang daun genotipe CM dan CCY tidak nyata selama perlakuan diberikan. Genotipe CWPT hanya pada minggu ke 2 setelah diberikan perlakuan menunjukan respon yang nyata terhadap pertambahan panjang daun. Perlakuan pupuk Grow More (NPK 32:10:10)2 g L-1

Genotipe Perlakuan

1 2 3 4

CM 15.92 15.58 16.53 16.48

CCY 20.42 20.43 17.51 22.61

19

memberikan hasil yang paling baik dari perlakuan yang lain pada genotipe CWPT pada minggu ke 2.

Tabel 4Rataan pertambahan panjang daun (PPD) anggrek Cattleya

Perlakuan Minggu Setelah Perlakuan (MSP)

2 4 6 8 10 12 ---CM (Cattleya Mantini)--- P1 0.80 1.11 1.21 1.31 1.52 1.60 P2 0.77 1.03 1.14 1.27 1.38 1.49 P3 0.90 1.07 1.31 1.39 1.58 1.67 P4 0.84 1.12 1.23 1.36 1.49 1.51 Pr > F 0.99tn 0.99tn 0.97tn 0.98tn 0.95tn 0.95tn KK (%) 29.83 27.15 24.29 23.73 23.60 23.97

---CCY (Cattleya Chun Yeah)---

P1 0.94 1.23 1.39 1.52 1.80 1.98 P2 0.28 0.76 0.93 1.17 1.39 1.48 P3 1.07 1.52 1.69 1.73 1.81 1.84 P4 0.64 0.80 1.03 1.19 1.23 1.31 Pr > F 0.41tn 0.37tn 0.37tn 0.57tn 0.48tn 0.49tn KK (%) 10.72 29.27 26.75 25.60 24.82 25.52

---CWPT (Cattleya Warneri Purple Tounge)---

P1 0.31 b 0.97 1.19 1.28 1.51 1.63 P2 1.01 a 1.40 1.48 1.60 1.79 1.92 P3 0.61 ab 0.94 1.12 1.21 1.23 1.27 P4 0.52 ab 0.78 1.00 1.09 1.13 1.17 Pr > F 0.03* 0.20tn 0.46tn 0.46tn 0.27tn 0.23tn KK (%) 22.09 20.77 19.37 19.86 19.56 20.81

Keterangan : aAngka-angka pada kolom yang sama yang diikuti oleh huruf yang sama pada masing-masing genotipe menunjukkan hasil tidak berbeda nyata pada uji duncan taraf α 5%. ** : sangat nyata pada taraf 0.01 * : nyata pada taraf 0.05, tn : tidak nyata pada taraf 0.05, 0.00 : tidak terdapat respon terhadap perlakuan yang diberikan, P1 : pupuk organik cair lengkap 2 ml L-1, P2 : Grow More (NPK 32:10:10) 2 g L-1, P3 : pupuk organik cair lengkap 2 ml L-1 + silika 2.5 ml L-1, dan P4 : Grow More (NPK 32:10:10) 2 g L-1 + silika 2.5 ml L-1. Pr : Probability, KK : Koefisien keragaman.

Menurut Suharno et al. (2007) bahwa keberadaan unsur nitrogen juga sangat penting terutama kaitannya dengan pertumbuhan tanaman. Unsur N menyebabkan perkembangan permukaan daun yang lebih cepat, sedangkan unsur P, K, Mg, Ca, dan S juga berperan dalam menunjang pertumbuhan lebar daun (Suwandi dan Chan 1982).

Tabel 5 dan 6 menampilkan rataan lebar awal daun anggrek dan pertambahan lebar daun anggrek Catlleya setelah diberikan perlakuan pupuk. Pada Tabel 5 menunjukan bahwa genotipe CM memiliki rataan lebar daun yang paling lebar dibanding genotipe lain yaitu sebesar 5.61 cm.

Tabel 5Rataan lebar awal daun anggrek Cattleya (cm)

Keterangan : CM : Blc. mantini, CCY : Blc. chun yeah , CWPT : Blc. warneri purple tounge. P1 : pupuk organik cair lengkap 2 ml L-1, P2 : Grow More (NPK 32:10:10) 2 g L-1, P3 : pupuk organik cair lengkap 2 ml L-1 + silika 2.5 ml L-1, dan P4 : Grow More (NPK 32:10:10) 2 g L-1 + silika 2.5 ml L-1.

Pada Tabel 6 pertambahan lebar daun genotipe CM memberikan respon yang nyata pada minggu ke 6 setelah diberikan perlakuan pupuk. Pupuk Grow More (NPK 32:10:10)2 g L-1 memberikan pengaruh yang paling baik dari minggu

Genotipe Perlakuan

1 2 3 4

CM 9.21 4.31 4.48 4.47

CCY 4.30 4.93 4.58 5.17

20

ke 2 hingga minggu ke 8 pada genotipe ini. Pada genotipe CWPT memberikan respon yang nyata dan sangat nyata terhadap pemberian pupuk pada minggu ke 2 dan ke 4, untuk perlakuan pupuk yang paling baik memberikan pengaruh terhadap pertambahan lebar genotipe ini adalah pupuk organik cair lengkap 2 ml L-1. Tabel 6Rataan pertambahan lebar daun (PLD) anggrek Cattleya

Perlakuan Minggu Setelah Perlakuan (MSP)

2 4 6 8 10 12 ---CM (Cattleya Mantini)--- P1 0.21 ab 0.28 ab 0.41 ab 0.46 ab 0.48 0.49 P2 0.40 a 0.49 a 0.60 a 0.60 a 0.60 0.61 P3 0.18 ab 0.34 ab 0.37 ab 0.48 ab 0.62 0.62 P4 0.10 b 0.17 b 0.22 b 0.26 b 0.27 0.27 Pr > F 0.13tn 0.07tn 0.05* 0.10tn 0.10tn 0.10tn KK (%) 16.96 15.05 14.50 15.00 16.55 16.71

---CCY (Cattleya Chun Yeah)---

P1 0.19 0.21 0.29 0.30 0.33 0.36 P2 0.07 0.16 0.18 0.21 0.23 0.24 P3 0.13 0.21 0.27 0.32 0.37 0.41 P4 0.07 0.13 0.16 0.21 0.26 0.26 Pr > F 0.15tn 0.74tn 0.34tn 0.47tn 0.48tn 0.35tn KK (%) 10.01 13.67 12.93 12.76 13.14 13.80

---CWPT (Cattleya Warneri Purple Tounge)---

P1 0.51 a 0.53 a 0.57 a 0.59 a 0.63 a 0.63 a P2 0.20 b 0.24 ab 0.33 ab 0.33 ab 0.37 ab 0.37 ab P3 0.28 ab 0.38 a 0.43 ab 0.46 ab 0.47 ab 0.47 ab P4 0.07 b 0.08 b 0.18 b 0.20 b 0.22 b 0.24 b Pr > F 0.02* 0.01** 0.08tn 0.07tn 0.06tn 0.09tn KK (%) 17.63 17.17 16.91 16.39 16.19 16.40

Keterangan : aAngka-angka pada kolom yang sama yang diikuti oleh huruf yang sama pada masing-masing genotipe menunjukkan hasil tidak berbeda nyata pada uji duncan taraf α 5%. ** : sangat nyata pada taraf 0.01 * : nyata pada taraf 0.05, tn : tidak nyata pada taraf 0.05, 0.00 : tidak terdapat respon terhadap perlakuan yang diberikan, P1 : pupuk organik cair lengkap 2 ml L-1, P2 : Grow More (NPK 32:10:10) 2 g L-1, P3 : pupuk organik cair lengkap 2 ml L-1 + silika 2.5 ml L-1, dan P4 : Grow More (NPK 32:10:10) 2 g L-1 + silika 2.5 ml L-1. Pr : Probability, KK : Koefisien keragaman.

Tabel 7 dan Tabel 8 menampilkan data tebal awal daun anggrek serta pertambahan tebal daun anggrek Cattleya yang diuji. Sesuai hasil perhitungan menggunakan jangka sorong, bahwa rata-rata daun anggrek Cattleya yang paling tebal adalah genotipe CCY yaitu sebesar 1.92 mm pada awal sebelum perlakuan diberikan. Daun anggrek Cattleya yang paling tipis adalah genotipe CM yaitu rata-rata sebesar 1.55 mm.

Tabel 7Rataan tebal awal daun anggrek Cattleya (mm)

Keterangan : CM : Blc. mantini, CCY : Blc. chun yeah , CWPT : Blc. warneri purple tounge. P1 : pupuk organik cair lengkap 2 ml L-1, P2 : Grow More (NPK 32:10:10) 2 g L-1, P3 : pupuk organik cair lengkap 2 ml L-1 + silika 2.5 ml L-1, dan P4 : Grow More (NPK 32:10:10) 2 g L-1 + silika 2.5 ml L-1.

Sesuai dengan Tabel 8 bahwa hasil perhitungan statistik menunjukan bahwa perlakuan pemupukan tidak memberikan hasil yang nyata selama perlakuan diberikan terhadap pertambahan tebal daun pada semua genotipe yang diuji. Perlakuan pupuk Grow More (NPK 32:10:10)2 gL-1 memberikan pengaruh paling

Genotipe Perlakuan

1 2 3 4

CM 1.76 1.56 1.49 1.39

CCY 2.00 1.95 1.90 1.84

21

besar terhadap pertambahan tebal daun pada semua genotipe yang diuji selama penelitian dilakukan. Perhitungan ini didapatkan dari menambahkan semua data dari masing-masing genotipe yang diuji tiap perlakuan dan dibagi dengan jumlah minggu diberikan perlakuan pemupukan.

Tabel 8Rataan pertambahan tebal daun (PTD) anggrek Cattleya

Perlakuan Minggu Setelah Perlakuan (MSP)

2 4 6 8 10 12 ---CM (Cattleya Mantini)--- P1 0.08 0.24 0.27 0.27 0.28 0.28 P2 0.18 0.31 0.34 0.34 0.34 0.41 P3 0.08 0.20 0.24 0.24 0.25 0.31 P4 0.06 0.19 0.24 0.25 0.25 0.34 Pr > F 0.45tn 0.69tn 0.70tn 0.74tn 0.78tn 0.76tn KK (%) 12.41 14.12 12.94 12.78 12.77 15.10

---CCY (Cattleya Chun Yeah)---

P1 0.02 0.19 0.24 0.24 0.24 0.27 P2 0.08 0.26 0.27 0.28 0.30 0.51 P3 0.08 0.18 0.19 0.20 0.21 0.29 P4 0.04 0.15 0.16 0.16 0.16 0.24 Pr > F 0.45tn 0.85tn 0.77tn 0.76tn 0.74tn 0.66tn KK (%) 7.51 15.40 14.62 14.83 15.16 22.54

---CWPT (Cattleya Warneri Purple Tounge)---

P1 0.01 0.10 0.15 0.16 0.16 0.22 P2 0.09 0.16 0.23 0.23 0.24 0.27 P3 0.03 0.11 0.21 0.21 0.23 0.23 P4 0.05 0.12 0.15 0.15 0.15 0.15 Pr > F 0.37tn 0.84tn 0.59tn 0.61tn 0.54tn 0.55tn KK (%) 8.31 10.68 11.44 11.42 11.22 12.41

Keterangan : aAngka-angka pada kolom yang sama yang diikuti oleh huruf yang sama pada masing-masing genotipe menunjukkan hasil tidak berbeda nyata pada uji duncan taraf α 5%. ** : sangat nyata pada taraf 0.01 * : nyata pada taraf 0.05, tn : tidak nyata pada taraf 0.05, 0.00 : tidak terdapat respon terhadap perlakuan yang diberikan, P1 : pupuk organik cair lengkap 2 ml L-1, P2 : Grow More (NPK 32:10:10) 2 g L-1, P3 : pupuk organik cair lengkap 2 ml L-1 + silika 2.5 ml L-1, dan P4 : Grow More (NPK 32:10:10) 2 g L-1 + silika 2.5 ml L-1. Pr : Probability, KK : Koefisien keragaman.

Tabel 9 dan Tabel 10 menerangakan mengenai jumlah anakan awal dan rataan jumlah muncul anakan baru pada anggrek yang diuji. Genotipe CWPT tidak terdapat anakan baru saat awal sebelum penelitian dilakukan (Tabel 9). Pada genotipe CM terdapat paling banyak anakan baru saat penelitian akan dimulai. Anakan baru dihitung ketika terdapat daun yang telah terbuka sempurna pada tunas yang muncul.

Tabel 9Rataan jumlah anakan baru anggrek Cattleya (mm)

Keterangan : CM : Blc. mantini, CCY : Blc. chun yeah , CWPT : Blc. warneri purple tounge. P1 : pupuk organik cair lengkap 2 ml L-1, P2 : Grow More (NPK 32:10:10) 2 g L-1, P3 : pupuk organik cair lengkap 2 ml L-1 + silika 2.5 ml L-1, dan P4 : Grow More (NPK 32:10:10) 2 g L-1 + silika 2.5 ml L-1.

Sesuai perhitungan pada Tabel 10 menunjukkan bahwa perlakua pemupukan memberikan pengaruh nyata pada genotipe CM pada minggu ke 10 dan minggu 12. Baik pada genotipe CCY maupun CWPT, perlakuan pemupukan

Genotipe Perlakuan

1 2 3 4

CM 0.20 0.30 0.40 0.10

CCY 0.20 0.00 0.20 0.20

22

tidak memberikan pengaruh yang nyata selama penelitian dilakukan terhadap peubah pengamatan muncul anakan baru.

Tabel 10 Rataan muncul anakan baru (MAB) anggrek Cattleya

Perlakuan Minggu Setelah Perlakuan (MSP)

2 4 6 8 10 12 ---CM (Cattleya Mantini)--- P1 0.30 0.70 1.30 2.10 a 2.60 a 3.20 a P2 0.30 0.70 1.20 1.80 ab 2.50 a 3.20 ab P3 0.40 0.60 1.20 2.00 ab 3.10 a 4.20 a P4 0.10 0.20 0.40 0.60 b 0.80 b 1.40 b Pr > F 0.63tn 0.21tn 0.19tn 0.09tn 0.03* 0.05* KK (%) 8.35 10.72 12.50 13.32 13.50 13.99

---CCY (Cattleya Chun Yeah)---

P1 0.30 0.70 1.10 1.10 1.10 1.20 P2 0.10 0.30 0.40 1.20 1.70 2.50 P3 0.20 0.50 0.80 1.10 1.30 1.80 P4 0.20 0.30 0.40 0.60 1.00 1.40 Pr > F 0.88tn 0.77tn 0.73tn 0.84tn 0.69tn 0.34tn KK (%) 8.23 9.73 13.99 15.11 15.79 14.89

---CWPT (Cattleya Warneri Purple Tounge)---

P1 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.10 P2 0.00 0.00 0.10 0.20 0.50 0.80 P3 0.00 0.10 0.20 0.40 0.60 0.70 P4 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.10 Pr > F 0.00 0.40tn 0.55tn 0.25tn 0.16tn 0.30tn KK (%) 0.00 11.96 22.70 29.67 10.87 12.03

Keterangan : aAngka-angka pada kolom yang sama yang diikuti oleh huruf yang sama pada masing-masing genotipe menunjukkan hasil tidak berbeda nyata pada uji duncan taraf α 5%. ** : sangat nyata pada taraf 0.01 * : nyata pada taraf 0.05, tn : tidak nyata pada taraf 0.05, 0.00 : tidak terdapat respon terhadap perlakuan yang diberikan, P1 : pupuk organik cair lengkap 2 ml L-1, P2 : Grow More (NPK 32:10:10) 2 g L-1, P3 : pupuk organik cair lengkap 2 ml L-1 + silika 2.5 ml L-1, dan P4 : Grow More (NPK 32:10:10) 2 g L-1 + silika 2.5 ml L-1. Pr : Probability, KK : Koefisien keragaman.

Pertambahan jumlah daun genotipe CM pada perlakuan P2 menunjukan rata-rata sebesar 0.8 helai atau hampir 1 helai daun pada setiap 2 minggu saat dilakukan pengamatan. Sesuai dengan Tabel 6 dan Tabel 8 bahwa pertambahan lebar dan tebal daun anggrek genotipe CM pada P2 sebesar rata-rata 0.55 cm dan 0.32 mm pada setiap 2 minggu.

Pada Gambar 17 kondisi tanaman anggrek paling baik saat akhir pengamatan atau minggu ke 12 adalah pada perlakuan pemupukan P2 : Grow More (NPK 32:10:10) 2 g L-1. Sesuai dengan data pada Tabel 2, Tabel 6 dan Tabel 8 bahwa perlakuan pupuk Grow More (NPK 32:10:10) 2 g L-1 menghasilkan pertambahan jumlah daun, pertambahan lebar daun dan pertambahan tebal daun paling tinggi pada genotipe CM.

Perlakuan pupuk Grow More (NPK 32:10:10)2 g L-1 menunjukan pengaruh yang paling baik untuk genotipe CM dalam pertambahan jumlah, lebar dan tebal daun. Genotipe CM yang diamati terdapat calon bunga pada beberapa tanaman pada perlakuan pupuk Grow More (NPK 32:10:10)2 g L-1. Pertambahan panjang daun genotipe CM menunjukan respon dan kondisi paling baik pada P3 : pupuk organik cair lengkap 2 ml L-1 + silika 2.5 ml L-1, yaitu rata-rata sebesar 1.32 cm pada setiap pengamatan tanaman.

Gambar 17 merupakan gambar kondisi tanaman contoh anggrek genotipe CM dalam semua perlakuan pemupukan pada akhir pengamatan. Terlihat pada Gambar 17 bahwa perlakuan pupuk P2 menampilkan penampakan tanaman yang paling baik dibanding perlakuan yang lain.

23

Gambar 17 Kondisi contoh tanaman anggrek genotipe CM pada semua perlakuan pemupukan pada 12 MSP (P1) pupuk organik cair lengkap 2 ml L-1, (P2) Grow More (NPK 32:10:10) 2 g L-1, (P3) pupuk organik cair lengkap 2 ml L-1 + silika 2.5 ml L-1, (P4) Grow More (NPK 32:10:10)2 g L-1 + silika2.5 ml L-1.

Pada Gambar 18 menunjukkan kondisi tanaman anggrek Cattleya genotipe CCY yang paling baik adalah pada P2. Uji statistik untuk anggrek genotipe CCY menunjukan bahwa untuk pertambahan jumlah daun anggrek yang paling baik adalah P1. Pertambahan panjang daun genotipe CCY paling baik memberikan respon pada P3. Sesuai pada Tabel 6 bahwa pertambahan lebar daun anggrek genotipe CCY paling baik memberikan respon adalah pada P1 dan P3 yaitu rata-rata sebesar 0.285 cm pada setiap pengamatan atau 2 minggu.

Hasil uji menunjukkan bahwa untuk pertambahan tebal daun dan waktu muncul anakan baru genotipe CCY paling baik memberikan respon adalah pada P2. Secara uji statistik menunjukkan bahwa sebetulnya antara P1, P2 dan P3 hampir seimbang memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan anggrek Cattleya

genotipe CCY tetapi secara kondisi dilapangan, tanaman yang diberi perlakuan pupuk Grow More (NPK 32:10:10) 2 g L-1 menunjukan kondisi yang paling prima.

Kondisi tanaman contoh anggrek genotipe CCY dalam semua perlakuan pemupukan pada akhir perlakuan disajikan pada Gambar 18.

Gambar 18 Kondisi contoh tanaman anggrek genotipe CCY pada semua perlakuan pemupukan pada 12 MSP (P1) pupuk organik cair lengkap 2 ml L-1, (P2) Grow More (NPK 32:10:10) 2 g L-1, (P3) pupuk organik cair lengkap 2 ml L-1 + silika 2.5 ml L-1, (P4) Grow More (NPK 32:10:10)2 g L-1 + silika2.5 ml L-1.

Data hasil uji statistik pada anggrek Cattleya genotipe CWPT untuk 5 peubah pengamatan 3 diantaranya menunjukkan bahwa perlakuan pupuk Grow More (NPK 32:10:10) 2 g L-1 memberikan pengaruh paling baik terhadap pertumbuhan anggrek. Hal ini sesuai dengan fungsi unsur N bagi tanaman yaitu

P1 P2 P3 P4

24

berfungsi dalam proses sintesis klorofil, asam amino dan protein. Unsur nitrogen juga berfungsi untuk merangsang pertumbuhan vegetatif tanaman. Pemberian pupuk Grow More (NPK 32:10:10)2 g L-1 memberikan hasil paling baik karena kandungan nitrogen lebih tinggi dibandingkan pupuk organik cair lengkap yang hanya mengandung nitrogen sebesar 1.8 ppm.

Gambar 19 merupakan gambar kondisi contoh tanaman anggrek genotipe CWPT dalam semua perlakuan pemupukan pada akhir pengamatan.

Gambar 19Kondisi contoh tanaman anggrek genotipe CM pada semua perlakuan pemupukan pada 12 MSP (P1) pupuk organik cair lengkap 2 ml L-1, (P2) Grow More (NPK 32:10:10) 2 g L-1, (P3) pupuk organik cair lengkap 2 ml L-1 + silika2.5 ml L-1, (P4) Grow More (NPK 32:10:10) 2 g L-1 + silika2.5 ml L-1.

Pecampuran dua jenis senyawa yaitu Grow More (NPK 32:10:10) 2 g L-1 dan silika 2.5 ml L-1 menimbulkan suatu gumpalan yang tidak dapat larut didalam air. Percampuran senyawa dilakukan dengan memasukkan air terlebih dahulu setelah diketahui terjadi penggumpalan antara dua senyawa tersebut.

Karakterisasi

Data kualitatif diamati untuk mengetahui keragaman karakter morfologi daun dan karakter morfologi bunga dari 3 genotipe anggrek Cattleya yang diuji. Karakterisasi morfologi perlu dilakukan terutama untuk keperluan identifikasi fenotipe dan peubahnya terkait dengan ekotipe atau perubahan-perubahan lingkungan (Marzuki et al 2008).

Gambar 20 (A) CM : Blc. mantini,(B) CCY : Blc. chun yeah , (C) CWPT : Blc. warneri purple tounge.

Hasil dari karakterisasi morfologi daun tanaman yang telah dilakukan disajikan pada Tabel 11. Berdasarkan data yang didapat mengenai karakter morfologi daun yaitu penampang melintang daun, bentuk ujung daun, susunan, bentuk tepi daun, dan tekstur permukaan daun genotipe anggrek Cattleya tidak ada keragaman.

P1 P2 P3 P4

25

Tabel 11Hasil karakterisasi morfologi daun anggrek Cattleya

Genotipe

Karakter Morfologi Daun Penampang melintang daun Bentuk daun Bentuk ujung Susunan daun Bentuk tepi Tekstur permukaan Simetri daun CM Bilaterarly compressed (zigomorf / tipe simetri daun) Oblong/ lonjong Retuse/ romping/ tumpul bertakik sedikit Duplicate/ rangkap Entire/ mengutuh Glabrous/ gundul Simetri CCY Bilaterarly compressed (zigomorf / tipe simetri daun) Oblong/ lonjong Retuse/ romping/ tumpul bertakik sedikit Duplicate/ rangkap Entire/ mengutuh Glabrous/ gundul Tidak simetri CWPT Bilaterarly compressed (zigomorf / tipe simetri daun) Eliptic/ jorong/ bujur telur Retuse/ romping/ tumpul bertakik sedikit Duplicate/ rangkap Entire/ mengutuh Glabrous/ gundul Simetri Keterangan : CM : Blc. mantini, CCY : Blc. chun yeah , CWPT : Blc. warneri purple tounge.

Berdasarkan data yang diamati, keragaman terdapat pada bentuk dan simetri daun dari ketiga genotipe yang diamati. Variasi sifat fenotipe disebabkan oleh adanya interaksi antara genotipe dan keadaan lingkungan (Allard 1960). Karakterisasi morfologi daun Cattleya yang diuji ditampilkan pada Tabel 11. Tabel 12Hasil karakterisasi morfologi bunga anggrek Cattleya

Aksesi

Karakter morfologi bunga Posisi

pembungaan

Tipe

pembungaan Resupinasi Perhiasan bunga

Bentuk bunga CM Pucuk Racemose/ raceme/tandan Resupinat (terpuntir)

Sepal dorsal, sepal

lateral, petal, dan bibir Bulat

CCY Pucuk

Racemose/

raceme/tandan Resupinat (terpuntir)

Sepal dorsal, sepal

lateral, petal, dan bibir Bulat

CWPT Pucuk Racemose/

raceme/tandan

Resupinat (terpuntir)

Sepal dorsal, sepal

lateral, petal, dan bibir Bulat Keterangan : CM : Blc. mantini, CCY : Blc. chun yeah , CWPT : Blc. warneri purple tounge.

Pada karakter morfologi bunga pada 3 genotipe hibrida anggrek Cattleya

yang diamati tidak terdapat suatu keragaman baik pada posisi pembungaan, tipe pembungaan, resupinasi, perhiasan, serta bentuk bunga dari anggrek Cattleya

yang diamati. Hasil karakterisasi morfologi bunga pada anggrek Cattleya yang diuji di sajikan pada Tabel 12.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Perlakuan pemupukan yang diberikan tidak berpengaruh nyata pada 3 genotipe hibdrida anggrek Cattleya yang diuji kecuali pada genotipe CM pada peubah pertambahan jumlah daun dan muncul anakan baru. Pupuk Grow More (NPK 32:10:10)2 g L-1 menghasilkan pertambahan jumlah dan tebal daun paling tinggi terhadap pertumbuhan 3 genotipe hibrida anggrek Cattleya. Perlakuan pupuk organik cair lengkap 2 ml L-1 + silika 2.5 ml L-1 memberikan pengaruh

26

terhadap pertambahan panjang daun dan muncul anakan baru paling tinggi terhadap pertumbuhan 3 genotipe hibrida anggrek Cattleya. Penambahan Silika (Si) tidak memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan anggrek Cattleya.

Karakterisasi morfologi 3 genotipe hibrida anggrek Cattleya menunjukkan bahwa tidak terdapat keragaman antar jenis Cattleya pada morfologi daun anggrek penampang melintang daun, bentuk ujung, susunan, bentuk tepi dan tekstur permukaan daun. Keragaman pada daun anggrek Cattleya yang diamati terdapat pada bentuk daun dan simetri daun. Karakterisasi bunga anggrek Cattleya yang diamati tidak terdapat keragaman antar jenis Cattleya pada posisi pembungaan, tipe pembungaan, resupinasi, perhiasan, serta bentuk bunga.

Saran

Perlu dilakukan pengamatan mengenai ukuran bulb yang mencakup panjang, lebar dan tebal bulb. Perlu dilakukan pengamatan mengenai serangan hama dan penyakit yang menyerang pada tanaman yang di uji.

Dokumen terkait