• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Kerja Design Branch

Sejak Februari 2006 NParks, khususnya Design Branch berusaha memperbaiki sistem kerjanya menuju standar kerja ISO 9001 agar menjadi lebih baik. Sistem kerja pada saat ini masih dalam tahap penyempurnaan, yang tidak menutup adanya penambahan dan perbaikan, selain itu agar tahapan penyempurnaan sistem kerja ini sesuai dengan standar ISO 9001, Design Branch

juga berkonsultasi dengan konsultan ISO 9001.

ISO 9001 adalah seri standar internasional untuk kualitas pengelolaan yang dikembangkan oleh Geneva berdasarkan International Organization for Standarization (ISO) tahun 1987. Pengembangan ini dilakukan untuk membantu perusahaan/lembaga dalam mendisain, mengembangkan dan menjalankan sistem pengelolaan berkualitas secara efektif.

Sistem Kerja dalam divisi Design Branch diatur dalam suatu sistem yang terdiri dari enam proses (tahap) yang harus dilalui, yaitu :

1. Design Workflow Planning

Tahap ini diawali dengan diterimanya proyek baru oleh Arsitek Lanskap dari Asisten Direktur/Disain dan Direktur/Parks Development, disertai dengan laporan pertemuan dari Development Working Group dan jadwal pembangunan (Development Schedule) dari Development Manager.

Setelah Arsitek Lanskap mengklarifikasi informasi yang tersedia tentang proyek kepada Development Manager, Arsitek Lanskap kemudian merencanakan jadwal disain dan mempresentasikannya, secara berturut-turut kepada Asisten Direktur/Disain dan Pimpinan Working Group untuk ditinjau dan disetujui. Secara skematis hal ini disajikan dalam Gambar 9.

Gambar 9. Alur kerja Design Workflow Planning

2. Design Research & Site Analysis

Setelah menerima survei topografi, survei vegetasi, rencana interpretasi jalan, rencana interpretasi drainase dan rencana kebutuhan publik (utilities) lainnya dari Development Manager dan membicarakannya dengan konsultan Development Manager, Arsitek Lanskap segera merencanakan hal- hal yang diperlukan untuk Design Research & Site Analysis.

Arsitek Lanskap Senior kemudian mempresentasikan daftar nama (checklist) dari Design Research & Site Analysis untuk ditinjau dan disetujui dan menegaskan hal- hal yang diperlukan untuk Design Research & Site Analysis kepada arsitek lanskap.

Setelah memperoleh, menyatukan dan menganalisis informasi mengenai proyek/tapak proyek berdasarkan faktor-faktor dan hal- hal yang dikonfirmasikan pada daftar nama, yakni:

a. Parameter perencanaan (Planning Parameters)

b. Statuta (Statutory)

c. Regulasi (Regulatory)

d. Fungsi (Functional)

Presentasi kepada Asisten Direktur/Disain dan Pimpinan Working Group

Rencana Jadwal Disain

Tidak disetujui

Mendokumentasikan semua gambar dan dokumen yang terkait

Memperoleh laporan pertemuan dari Development Working Group dan jadwal pembangunan (Development Schedule) dari Development Manager. Menerima konfirmasi proyek dari Asisten Direktur/Disain dan Direktur/Parks

Development Start

43

e. Peryaratan Bisnis dan Manajemen (Business and Management Requirements)

informasi tapak tersebut diverifikasi, Arsitek Lanskap kemudian menyiapkan presentasi Design Research & Site Analysis untuk dipresentasikan oleh Asisten Direktur/Disain dan diperiksa hal-hal yang diperlukan bagi Design research & Site Analysis. Setelah ditinjau dan disetujui Arsitek Lanskap lalu mempresentasikannya kepada pimpinan Working Group untuk ditinjau dan disetujui. Secara skematis hal ini disajikan dalam Gambar 10.

Mahasiswa magang pada tahap ini melakukan verifikasi data proyek West Garden Alexandra Park Connector Extension (West garden) yang telah terkumpul dan membandingkannya dengan kondisi awal di lapangan. Kemudian juga mempelajari teknik-teknik melakukan pengambilan data yang efektif dan efisien di lapangan.

Gambar 10. Alur kerja Design Research & Site Analysis

3. Strategic Design

Tahap ini diawali dengan meninjau dan menarik kesimpulan dari

Design Research & Site Analysis untuk verifikasi. Amandemen dari semua

Start

Menerima survei topografi, survei vegetasi, rencana interpretasi jalan, rencana interpretasi drainase dan rencana kebutuhan publik (utilities) lainnya dari Development Manager

Menyatukan dan menganalisis informasi mengenai proyek/tapak proyek Parameter perencanaan (Planning Parameters), Statuta (Statutory), Regulasi (Regulatory), Fungsi (Functional), Peryaratan Bisnis dan Manajemen (Business and Management Requirements) informasi tapak tersebut diverifikasi

Arsitek Lanskap Senior mempresentasikan daftar nama (checklist) dari Design Research & Site Analysis untuk ditinjau dan disetujui arsitek lanskap

Arsitek Lanskap kemudian menyiapkan presentasi Design Research & Site Analysis untuk dipresentasikan oleh Asisten Direktur/Disain

Tidak setuju

Arsitek Lanskap lalu mempresentasikannya kepada pimpinan Working Group untuk ditinjau dan disetujui

informasi yang diperlukan juga disyaratkan. Kemudian mengusulkan strategi proyek perihal: (a) Pemosisian dan visi (Positioning and Vision), (b) Kelompok pengguna sasaran (Target user group), (c) Fokus pemograman proyek (Project programming focus) dan (d) Gagasan khusus dan unik (Special and unique ideas) jika ada.

Berdasarkan ini, Development Manager lalu mengorganisasikan

Strategic Design Working Sessions untuk memungkinkan terjadinya curah pendapat (brainstorming) dan diskusi mengenai strategi proyek.

Setelah mengkompilasi laporan singkat disain (Design Brief), Arsitek Lanskap menggambar Disain Skematik untuk mendukung strategi proyek.

Development Manager dan Asitek Lanskap kemudian secara berturut-turut meminta rencana pengelolaan taman, rencana pengelolaan rekreasi dan rencana pengelolaan bisnis dari Park Management, Recreation Management

dan Business Management. Park Manager, Recreation Manager dan Business Manager lalu mengidentifikasi strategi pengelolaan taman, rekreasi dan bisnis yang diperlukan untuk mend ukung strategi proyek dan jika diperlukan menyiapkan preliminary park, recreation and business management plan.

Kemudian secara berturut-turut, Arsitek Lanskap mempresentasikan

Strategic Design Presentation kepada Asisten Direktur/Disain, Pemimpin

Working Group, Direktur (Park Development dan Directorate/CEO Working Group untuk ditinjau dan disetujui. Secara skematis hal ini disajikan dalam Gambar 11.

Pada tahap ini mahasiswa magang mempelajari strategi disain proyek

45

Gambar 11. Alur kerja Strategic Design

Meninjau dan menarik kesimpulan dari Design Research & Site Analysis untuk verifikasi

Mengusulkan strategi proyek perihal (a) Pemosisian dan visi (Positioning and Vision), (b) Kelompok pengguna sasaran (Target user group), (c) Fokus pemograman proyek (Project programming focus) dan (d) Gagasan khusus dan unik (Special and unique ideas) jika ada.

Development Manager lalu mengorganisasikan Strategic Design Working Sessions untuk memungkinkan terjadinya curah pendapat (brainstorming) dan diskusi mengenai strategi proyek.

Mengkompilasi laporan singkat disain (Design Brief), Arsitek Lanskap menggambar Disain Skematik untuk mendukung strategi proyek. Development Manager

Asitek Lanskap kemudian secara berturut-turut meminta rencana pengelolaan taman, rencana pengelolaan rekreasi dan rencana pengelolaan bisnis dari Park Management, Recreation Management dan BusinessManagement.

Park Manager, Recreation Manager dan Business Manager mengidentifikasi strategi pengelolaan taman, rekreasi dan bisnis yang diperlukan untuk mendukung strategi proyek dan jika diperlukan menyiapkan preliminary park, recreation and business management plan.

Arsitek Lanskap meneruskan Disain Skematik ke Development Manager untuk estimasi biaya

Arsitek Lanskap kemudian meneruskan Disain Skematik ke Multimedia Designer untuk presentasi 2D dan 3D.

Arsitektur Lanskap mengajukan Strategic Design Presentation

Arsitek Lanskap mempresentasikan Strategic Design Presentation kepada Asisten Direktur/Disain

Tidak setuju

Arsitek Lanskap mempresentasikan Strategic Design Presentation kepada Pemimpin

Working Group

Tidak setuju

Arsitek Lanskap mempresentasikan Strategic Design Presentation kepada Pemimpin Direktur/Park Development

Arsitek Lanskap mempresentasikan Strategic Design Presentation kepada

Directorate/CEO Working Group untuk ditinjau dan disetujui Tidak setuju

4. Concept Development

Tahap ini diawali dengan meninjau komentar dari Strategic Design Presentation dan menarik kesimpulan serta mengamandemen laporan disain bilamana perlu. Lalu Arsitektur Lanskap mengunjungi kembali tapak dan atau langkah-langkah terdahulu lainnya untuk verifikasi bilamana perlu.

Kemudian Development Manager mengorganisasikan Concept Design Working Sessions untuk memungkinkan curah pendapat (brainstorming) dan diskusi mengenai strategi disain dan untuk memverifikasi laporan singkat disain dan pesyaratan teknis, yakni:

a. Arsitektur (Architectural)

b. Sipil dan Struktur (Civil andStructure)

c. Mekanik dan Elektrik (Mechanical and Electrical) d. Hortikultur (Horticultural)

e. Teknis lainnya yang terlibat (Others Technical Involved)

Berdasarkan ini, Arsitek Lanskap kemudian menggambarkan Rencana Konsep dengan skala wajar. Lalu secara berturut-turut meminta soft planting plan, park management plan, recreation management plan, business plan dari

horticulturist, park manager, recreation manager dan business manager. Setelah semua rencana diterima, kemudian Concept Design diteruskan ke

Development Manager dan Quantity Surveyor (QS) untuk estimasi biaya, Arsitek Lanskap memverifikasi bahwa disain ada dalam batas anggaran dan membuat revisi dan opsi untuk disain, jika perlu, untuk menjaga di dalam anggaran.

Kemudian Arsitek Lanskap meneruskan Concept Plan ke Multimedia Designer untuk persiapan presentasi 2D dan 3D. Setelah menerima

Multimedia presentation dari Multimedia Designer dan Checklist Design Safety Regulation yang lengkap dari Arsitek Lanskap Senior, Arsitek Lanskap menyiapkan Concept Development Presentation dan mempresentasikannya berturut-turut kepada Asisten Direktur/Disain, Direktur/Park Dev., Working Group, Directorate CEO/Working Group untuk ditinjau, disetujui dan direstui. Secara skematis hal ini disajikan dalam Gambar 12.

47

Pada tahap ini mahasiswa magang mempelajari pengembangan konsep proyek West Garden yang telah dibuat

Gambar 12. Alur kerja Concept Development

5. Detail Development

Tahap ini diawali dengan meninjau Concept Design Presentation dan menarik kesimpulan dengan mengamandemen persyaratan teknis bilamana perlu. Kemudian Arsitek Lanskap mengunjungi kembali tapak dan atau

Meninjau komentar dari Strategic Design Presentation dan menarik kesimpulan

Arsitektur Lanskap mengunjungi kembali tapak dan atau langkah-langkah terdahulu lainnya untuk verifikasi terhadap kelangsungan hidup (viability) strategi bilamana perlu.

Development Manager mengorganisasikan Concept Design Working Sessions untuk memungkinkan curah pendapat (brainstorming) dan diskusi mengenai strategi disain dan untuk memverifikasi laporan singkat disain dan pesyaratan teknis, yakni: Arsitektur (Architectural), Sipil dan Struktur (Civil and Structure), Mekanik dan Elektrik (Mechanical and Electrical), Hortikultur (Horticultural) dan Teknis lainnya yang terlibat (Others Technical Involved)

Arsitek Lanskap kemudian menggambarkan Rencana Konsep dengan skala wajar. Lalu secara berturut-turut meminta soft planting plan, park management plan, recreation management plan, business plan dari horticulturist, park manager, recreation manager

dan business manager.

Concept Design diteruskan ke Development Manager dan Quantity Surveyor (QS) estimasi biaya, Arsitek Lanskap memverifikasi bahwa disain ada dalam batas anggaran dan membuat revisi dan opsi untuk disain, jika perlu, untuk menjaga di dalam anggaran.

Arsitek Lanskap meneruskan Concept Plan ke Multimedia Designer untuk persiapan presentasi 2D dan 3D

Arsitek Lanskap menyiapkan Concept Development Presentation dan

mempresentasikannya kepada Asisten Direktur/Disain

Arsitek Lanskap mempresentasikannya Concept Development kepada Direktur/Park Dev., Working Group, Directorate CEO/Working Group untuk ditinjau, disetujui dan direstui.

Tidak setuju Tidak setuju

langkah-langkah terdahulu lainnya untuk verifikasi persyaratan teknis bilamana perlu.

Berdasarkan itu, Development manager mengorganisasikan Design Development Working Sessions untuk mendiskusikan dan memverifikasi persyaratan teknis:

a. Arsitektur (Architectural)

b. Sipil dan Struktur (Civil andStructure)

c. Mekanik dan Elektrik (Mechanical and Electrical) d. Hortikultur (Horticultural)

e. Teknis lainnya yang terlibat (Others Technical Involved)

Bersama dengan Development Manager, Arsitek Lanskap memfinalisasi gambaran teknik dan bilamana diperlukan meneruskan hal- hal spesifik kepada specialist suppliers untuk verifikasi disain, dan meneruskan hal- hal spesifik kepada Graphic Team untuk disain objek.

Kegiatan selanjutnya arsiektur lanskap meneruskan Disain detail kepada Development Manager untuk Estimasi Biaya oleh QS. Kemudian ia memverifikasi apakah disain itu ada dalam anggaran dan membuat revisi dan opsi terhadap disain, bila perlu, untuk menjaga dalam batas anggaran.

Setelah Arsitektur lanskap mengkompilasi checklist Design Safety Regulation dan mempresentasikan Detail Development kepada Asisten Direktur/Disain untuk ditinjau dan disetujui. Drafting Team kemudian meneruskan Detail Development Drawings kepada Design Project Team

untuk persiapan Tender Drawing. Secara skematis hal ini disajikan dalam Gambar 13.

Pada tahap ini mahasiswa magang terlibat dalam kegiatan penyiapan gambar-gambar Layout Plan dan rencana penanaman proyek West Garden ke dalam bentuk CAD.

49

Gambar 13. Alur kerja Detail Development

6. Tender Drawings Management

Tahap ini diawali dengan diterimanya Detail Development Drawings

oleh Drafting Team dari Arsitek Lanskap untuk persiapan Tender Drawings,

yang tugasnya terdiri dari:

A. Menghasilkan Tender Drawings langkah yang harus diikuti:

a. Daftar gambar (Drawing list)

b. Ukuran gambar dan judul gambar(Drawing sizes and titles block) c. Indikasi dimensi (Indication of dimensions)

d. Indikasi rincian penyelesaian dan konstruksi (Indication of finishes and Construction Details)

e. Indikasi kuantitas (Indications of quantity (softscape drawings))

Start

Meninjau Concept DesignPresentation dan menarik kesimpulan dengan mengamandemen persyaratan teknis

Development manager mengorganisasikan Design Development Working Sessions untuk mendiskusikan dan memverifikasi persyaratan teknis : Arsitektur (Architectural), Sipil dan Struktur (Civil and Structure), Mekanik dan Elektrik (Mechanical and Electrical), Hortikultur (Horticultural) dan Teknis lainnya yang terlibat (Others Technical Involved) Arsitek Lanskap mengunjungi kembali tapak dan atau langkah-langkah terdahulu lainnya untuk verifikasi persyaratan teknis bilamana perlu.

Arsitek Lanskap memfinalisasi gambaran teknik dan bilamana diperlukan meneruskan hal-hal spesifik kepada specialist suppliers untuk verifikasi disain, dan meneruskan hal- hal spesifik kepada Graphic Team untuk disain objek.

Tidak setuju

Arsiektur lanskap meneruskan Disain detail kepada Development Manager untuk Estimasi Biaya oleh QS. Kemudian ia memverifikasi apakah disain itu ada dalam anggaran dan membuat revisi dan opsi terhadap disain, bila perlu, untuk menjaga dalam batas anggaran.

Arsitektur lanskap mempresentasikan Detail Development kepada Asisten Direktur/Disain untuk ditinjau dan disetujui

Drafting Team kemudian meneruskan Detail Development Drawings kepada Design Project Team untuk persiapan Tender Drawing.

f. Setiap gambar harus memiliki key plan atau location plan. B. Apa yang dapat disampaikan di atas dapat dihimpun menjadi :

a. Hardcopy- color and monochrome printing

b. Softcopy - CDs or DVDs or kombinasi dari semuanya

Setelah memeriksa kesesuaiannya dengan checklist Tender Drawings

kemudian dikirim kembali ke Arsitek Lanskap untuk diperiksa kesesuaiannya dengan Detail Development Checklist. Arsitektur Lanskap Senior menghimpun Tender Drawing Checklist.

Kemudian Tender Drawings disampaikan ke Development Manager

untuk disiapkan estimasi harga biaya pra-Tender. Setelah menerima estimasi biaya, Arsitek Lanskap lalu menyampaikan dokumen dan spesifikasi tender kepada Asisten Direktur/Disain untuk ditinjau dan disetujui. Arsitek Lanskap kemudian memberitahu divisi Development Management untuk tender. Secara skematis hal ini disajikan dalam Gambar 14.

Pada tahap ini mahasiswa magang terlibat dalam mempersiapkan dan melengkapi gambar-gambar untuk tender.

Keseluruhan Tahapan kerja ini dibuat secara terperinci dengan banyak melakukan cek dan ricek untuk memperkecil terjadinya kesalahan agar kepuasan

stakeholders relatif dapat terpenuhi. NParks sebagai lembaga pemerintah lebih memfokuskan kepada pengembangan taman yang mencari keuntungan sosial (memuaskan stakeholders, khususnya masyarakat) dan bukan mencari keuntungan finansial.

51

Gambar 14. Alur kerja Tender Drawings Management

Kegiatan Proses Pengembangan Disain

Kegiatan praktek dilakukan pada proyek West Garden, Alexandra Park Connector Extension dengan kegiatannya proses Detail Development. Sebelum ke proses Detail Development ada beberapa proses yang harus dilalui, yaitu Design Research & Site Analysis, Strategic Design dan Concept Development. Kemudian setelah proses Detail Development dilakukan Tender Drawings Management

(Gambar 15).

Start

Drafting Team menerimanya Detail Development Drawings dari Arsitek Lanskap untuk persiapan Tender Drawings

Persiapan Tender Drawings meliputi

A. Untuk membuat Tender Drawings langkah yang harus diikuti:

a.Daftar gambar (Drawing list)

b.Ukuran gambar dan judul gambar(Drawing sizes and titles block) c.Indikasi dimensi (Indication of dimensions)

d.Indikasi rincian penyelesaian dan konstruksi (Indication of finishes and Construction Details)

e.Indikasi kuantitas (Indications of quantity (softscape drawings)) f. Setiap gambar harus memiliki key plan atau location plan. B. Apa yang dapat disampaikan di atas dapat dihimpun menjadi :

a.Hardcop y- color and monochrome printing

b.Softcopy - CDs or DVDs or kombinasi dari semuanya

Dikirim kembali ke Arsitek Lanskap untuk diperiksa kesesuaiannya dengan Detail Development Checklist.

Tender Drawings disampaikan ke Development Manager untuk disiapkan estimasi harga biaya pra - Tender.

Arsitek Lanskap lalu menyampaikan dokumen dan spesifikasi tender kepada Asisten

Direktur/Disain untuk ditinjau dan disetujui.

Gambar 15. Tahapan Kerja Design Branch DESIGN WORKFLOW PLANNING

Design Research & Site Analisis Site Visits dan Inventory 1st Stage Disain Research Studies-History

Strategic Design Site Visits and Inventory-2nd Stage Design Research Studies-Design

Concept Strategic Idea

Strategic Design Working Session Concept Development Review Strategic Design

Concept Design Research & Studies Concept Idea

Concept Development Working Session Design Concept Brief

Cost Estimate-Design & Maintenance Detail Development

Review Concept Development Detail Development Progress:

1. Layout Plan 2. Lighting Plan 3. Detail Construction 4. Planting Plan

5. Queenstown Entrance Plaza 6. Skate Park

7. Adventure Park

8. Shelter (Adventure Park) 9. Bauhinia Garden

10. Amphitheater

11. Playground (Color & Fun) 12. HDB Entrance Plaza 13. Hardcourt (Tai Chi)

14. Queenstown Entrance Plaza Tender Drawing Management TD and Spesification

TD Preparation

53

Design Research & Site Analysis

Posisi Tapak

Alexandra Park Connector (APC) Extension adalah perpanjangan dari

Alexandra Park Connector II. Pada radius 500m dari APC Extension terdapat stasiun MRT Queenstown dan MRT Redhill. Radius 1000m dari APC Extension

terdapat area Tanglin Hill dan Bukit Merah Central serta stasiun MRT

Commonwealth. Kemudian pada radius 1500m terdapat Kebun Raya, Telok River Valley, Blangah Hill, stasiun MRT Tiong Bahru dan Alexandra Hospital. Bagian timur dari APC Extension (East Garden), berhubungan dengan Alexandra Park Connector (APC) II dan di bagian Barat yang berada berada di antara Dawson Road dan Commonwealth Avenue (West Garden) akan berhubungan dengan Ulu Pandan Park Connector (Gambar 16).

Gambar 16. Lokasi Proyek Alexandra Park Connector Extension

West Garden, Alexandra Park Connector Extension, selanjutnya dapat disingkat menjadi West Garden, adalah bagian dari APC Extension. Lokasi West Garden ini berbatasan dengan Commonwealth Ave. sebelah timur, Dawson Road

1 5 0 0 m 1 0 0 0 m 5 0 0 m Re dhill St a t ion Queentow n St a t ion Ale x a ndra PC I I Ale x a ndra H ospit a l T a nglin H ill Buk it Merah Ce nt ra l Commonw ealth St a t ion T iong Ba hru St a t ion Bot a nic Garden H olla nd V illa ge

T e lok Bla nga h H ill Rive r Valley Bouna V ist a St a t ion

Fut ure U lu Pa nda n PC

Legenda : Utara East Garden West Garden Within 500m Within 1000m Within 1500m GIS Mapping

di sebelah barat, di sebelah utara berbatasan dengan Queenstown Primary School, Margaret Road dan di sebelah selatannya dengan Strathmore Ave.

Total panjang dan lebar West Garden masing- masing adalah 0.62 km dan 23-27 m. West Garden terletak di atas lempengan beton (concrete slab) setinggi ±8000mm milik Public Utility Board (PUB), yang menutupi kanal Alexandra, dan juga meliputi dua bagian dari jalur cadangan drainase (drainage reserve). Kondisi awal tapak lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 17 dan Gambar 18.

1)View ke arah kanal Alexandra

2) View ke arah Commonwealth Ave. 3) View kanal Alexandra

4) View kondisi tapak ke arah barat 5) View perbedaan platform level antara tapak dan luar tapak

Gambar 17. View area barat West Garden, Alexandra Park Connector Extension

Legenda : Utara

55

1) View ke arah Future East garden

2) View jalan setapak HDB 3) View ke arah HDB 4) View antara HDB dan tapak

5) View drainase di pinggir tapak 6) View ke arah children playground existing 7) View ke jalan setapak

Queenstown Primary School

Gambar 18. View area timur West Garden, Alexandra Park Connector Extension

Tata Guna Lahan dan Pengguna Tapak

Tata guna lahan di sekitar West Garden (Gambar 19) sebagian besar diperuntukkan sebagai permukiman penduduk, Housing and Development Board

(HDB), kemudian terdapat juga sekolah (Queenstown Primary School, Legenda : Utara

Queenstown Kindergarten Good Shepherd) dan bengkel kerja. Selain itu di sekitar tapak terdapat juga area untuk komersial dan bisnis (pengguna tapak minoritas).

Gambar 19. Tata Guna Lahan Sekitar Tapak

Pengguna tapak utama (major user) diantisipasi berasal dari masyarakat yang tinggal di sekitarnya, karena sekitar tapak juga akan dijadikan kawasan pengembangan bagi perumahan. Bidang lahan yang masih kosong di sekitarnya, di masa yang akan datang akan digunakan sebagai bagian dari pengembangan kawasan perumahan.

Juga akan dibangun areal perdagangan dan park connector lainnya yang akan menyediakan jumlah pengguna yang cukup besar bagi APC Extension. Dibuatnya APC Extension ini diharapkan dapat mengakomodasi semua kebutuhan aktivitas luar ruang di sekitar tapak.

Propose Park Residential Educational Workship W Commercial Business Open space Major User Minor User Connector

57

Sirkulasi Tapak

Sirkulasi West Garden (Gambar 20) terdiri dari jalur kendaraan dan jalur pejalan kaki. Terdapat dua jalur kendaraan yakni, jalur kendaraan bermotor (warna ungu) di sebelah barat Commonwealth Ave., sebelah selatan Strathmore Ave. dan di sebelah timur Dawson Road dan jalur kereta MRT (warna biru), di masa yang akan datang juga akan dibangun jalur kendaraan bermotor dari arah

Margaret Road (warna hijau). Kemudian jalur pejalan kaki yang ada letaknya strategis bagi pengguna untuk masuk ke tapak (warna jingga). Dengan akan dibangunnya jalur kendaraan bermotor yang baru, maka ada alternatif baru pula bagi jalur pejalan kaki (garis putus jingga).

Gambar 20. Sirkulasi Tapak

Dalam rangka menciptakan kontinuitas dan kesatuan taman dan hubungan antar satu taman dengan taman yang lanilla secara baik, direncanakan pintu masuk utama taman ini diletakkan di kedua ujung dan tengah taman.

Legenda : Utara

Bayangan

Bangunan atau pohon tidak ada di dalam batas tapak melainkan di sekeliling tapak sedemikian sehingga dapat meningkatkan kualitas lanskap melalui efek bayangan yang jatuh ke tapak (Gambar 21).

Gambar 21. Analisis Bayangan pada Tapak

Bayangan sepanjang hari (the whole day shadow) sangat pendek, jadi bagian tengah tapak akan terkena cahaya matahari sepanjang waktu. Area ini berpotensi untuk ditanami tanaman berbunga atau tanaman yang memerlukan banyak cahaya matahari. Dengan menanam pohon di bagian tengah juga akan menurunkan suhu bagian tapak dan memperlembut rona keseluruhan tapak.

Vegetasi

Di dalam tapak tidak terdapat pohon karena tapak terletak di atas lempengan beton yang menutupi kanal. Pohon-pohon seperti, Samanea saman (rain tree),

Ficus sp., Tabebuia rosea, Bauhinia sp., pohon mangga, dapat dilihat di sekitar tapak sepanjang beberapa meter (Gambar 22).

Legenda : Utara

59

Gambar 22. Vegetasi Existing

Dengan menanam pohon yang sejenis dengan pohon di sekitar kawasan perumahan ke dalam tapak nantinya, akan meningkatkan kontinuitas efek penglihatan (continuity visual impact). Selain itu, skema penanaman yang telah digunakan di APC II harus diulang lagi di sini. Hal ini akan menciptakan kesatuan

Dokumen terkait