• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil

Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat rataan karakter agronomi untuk masing-masing genotip memperlihatkan hasil yang berbeda untuk setiap karakter agronomi. Berdasarkan karakter umur genjah dan produksi tinggi ada enam belas sampel yang terpilih.

Hasil analisis pada genotip M100-25 untuk karakter umur berbunga berbeda sangat nyata, tinggi tanaman berbeda nyata sedangkan karakter jumlah cabang produktif, jumlah polong berisi per tanaman, umur panen, jumlah biji per tanaman, bobot biji per tanaman dan bobot 100 biji berbeda tidak nyata. Nilai tengah rataan karakter agronomi pada genotipe M100-25 dengan tetua dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Nilai Tengah Rataan Karakter Agronomi populasi M4 Pada Genotipe

M100-25 dengan Tetuanya

Karakter Rataan t value

Tetua M100-25

Umur Berbunga (hari) 38,59 49,3 9,09 **

Tinggi Tanaman (cm) 49,7 34,33 3,16 *

Jumlah cabang Produktif (cabang) 5,25 4,56 0,87 tn

Jumlah Polong Berisi per Tanaman (polong) 73,6 68,0 0,47 tn

Umur Panen (hari) 97,25 98,06 1,46 tn

Jumlah Biji per Tanaman (biji) 119,5 91,8 1,63 tn

Bobot Biji per Tanaman (g) 18,17 14,46 1,34 tn

Bobot 100 Biji (g) 7,49 5,73 0,52 tn

Keterangan : Pada angka-angka yang berada dalam baris yang sama berdasarkan uji t, berbeda nyata terhadap populasi tetua (*) pada taraf 5 % dan berbeda sangat nyata terhadap populasi tetua (**) pada taraf 1%.

Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa karakter umur berbunga tercepat terdapat pada tetua sebesar 38,59 dan umur berbunga terlama terdapat pada genotip M100-25 sebesar 49,3. Pada karakter tinggi tanaman yang tertinggi terdapat pada tetua sebesar 49,7 sedangkan yang terendah pada M100-25 sebesar 34,33.

Hasil uji pada populasi M100-6 terhadap tetua menunjukkan perbedaan sangat nyata terhadap karakter umur berbunga dan berbeda nyata terhadap karakter bobot biji per tanaman. Akan tetapi tidak berbeda nyata terhadap karakter tinggi tanaman, jumlah cabang produktif, jumlah polong berisi per tanaman, umur panen, jumlah biji per tanaman dan bobot 100 biji. Nilai tengah rataan karakter agronomi M100-6 dengan tetua dapat dilihat Tabel 2.

Tabel 2. Nilai Tengah Rataan Karakter Agronomi populasi M4 Pada Genotipe M100-6 dengan Tetuanya

Karakter Rataan t value

Tetua M100-6

Umur Berbunga (hari) 38,59 59,96 12,24**

Tinggi Tanaman (cm) 49,7 41,28 1,53 tn

Jumlah cabang Produktif (cabang) 5,25 5,89 0,70 tn

Jumlah Polong Berisi per Tanaman (polong) 73,6 54,33 1,46 tn

Umur Panen (hari) 97,25 101,33 2,28 tn

Jumlah Biji per Tanaman (biji) 119,5 74,8 2,14 tn

Bobot Biji per Tanaman (g) 18,17 9,68 2,81 *

Bobot 100 Biji (g) 7,49 2,66 1,42 tn

Keterangan : Pada angka-angka yang berada dalam baris yang sama berdasarkan uji t, berbeda nyata terhadap populasi tetua (*) pada taraf 5 % dan berbeda sangat nyata terhadap populasi tetua (**) pada taraf 1%.

Dari Tabel 2 dapat dilihat untuk karakter umur berbunga tercepat terdapat pada tetua sebesar 38,59 dan umur berbunga terlama terdapat pada genotip M100-6 sebesar 59,96. Pada karakter bobot biji per tanaman yang tertinggi terdapat pada tetua sebesar 49,7 dan terendah pada M100-6 sebesar 41,28.

Hasil uji pada populasi M200-12 terhadap tetua menunjukkan perbedaan sangat nyata terhadap karakter umur berbunga dan umur panen. Akan tetapi tidak berbeda nyata terhadap karakter tinggi tanaman, jumlah cabang produktif, jumlah polong berisi per tanaman, jumlah biji per tanaman, bobot biji per tanaman, dan bobot 100 biji. Nilai tengah rataan karakter agronomi pada genotipe M200-12 dengan tetuanya.

Tabel 3. Nilai Tengah Rataan Karakter Agronomi populasi M4 Pada Genotipe

M200-12 dengan Tetuanya

Karakter Rataan t value

Tetua M200-12

Umur Berbunga (hari) 38,59 45,57 3,35 **

Tinggi Tanaman (cm) 49,7 42,8 0,96 tn

Jumlah cabang Produktif (cabang) 5,25 6,00 0,77 tn

Jumlah Polong Berisi per Tanaman (polong) 73,6 97,0 1,31 tn

Umur Panen (hari) 97,25 95,50 3,33 **

Jumlah Biji per Tanaman (biji) 119,5 128,6 0,32 tn

Bobot Biji per Tanaman (g) 18,17 23,7 1,04 tn

Bobot 100 Biji (g) 7,49 12,8 1,05 tn

Keterangan : Pada angka-angka yang berada dalam baris yang sama berdasarkan uji t, berbeda nyata terhadap populasi tetua (*) pada taraf 5 % dan berbeda sangat nyata terhadap populasi tetua (**) pada taraf 1%.

Dari Tabel 3 dapat dilihat bahwa karakter umur berbunga tercepat terdapat

pada tetua sebesar 38,59 dan umur berbunga terlama terdapat M200-12 sebesar

45,57. Pada karakter umur panen umur panen tercepat pada M200-12 sebesar 95,50 dan umur panen terlama terdapat pada tetua sebesar 97,25.

Berdasarkan hasil penelitian pada populasi M200-17 terhadap tetua menunjukkan perbedaan sangat nyata terhadap karakter umur berbunga dan tinggi tanaman dan berbeda nyata terhadap karakter jumlah biji per tanaman dan bobot biji per tanaman. Akan tetapi tidak berbeda nyata terhadap karakter tinggi tanaman, jumlah cabang produktif, jumlah polong berisi per tanaman, umur panen dan bobot 100 biji. Nilai rataan karakter agronomi genotip M200-17 terhadap tetua dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Uji Nilai Tengah Rataan Karakter Agronomi populasi M4 Pada Genotipe

M200-17 dengan Tetuanya

Karakter Rataan t value

Tetua M200-17

Umur Berbunga (hari) 38,59 43,87 5,32**

Tinggi Tanaman (cm) 49,7 32,77 3,42 **

Jumlah cabang Produktif (cabang) 5,25 6,27 1,23 tn

Jumlah Polong Berisi per Tanaman (polong) 73,6 53,5 1,75 tn

Umur Panen (hari) 97,25 96,27 1,79 tn

Jumlah Biji per Tanaman (biji) 119,5 70,00 3,03 *

Bobot Biji per Tanaman (g) 18,17 10,74 2,83 *

Bobot 100 Biji (g) 7,49 1,34 1,94 tn

Keterangan : Pada angka-angka yang berada dalam baris yang sama berdasarkan uji t, berbeda nyata terhadap populasi tetua (*) pada taraf 5 % dan berbeda sangat nyata terhadap populasi tetua (**) pada taraf 1%.

Dari Tabel 4 dapat dilihat bahwa umur berbunga tercepat terdapat pada tetua sebesar 38,59 dan umur berbunga terlama terdapat pada genotipe M200-17 sebesar 43,87. Pada karakter tinggi tanaman yang tertinggi terdapat pada tetua (49,7) dan terendah terdapat pada M200-17 yaitu 32,77. Untuk karakter jumlah biji per tanaman yang tertinggi terdapat pada tetua sebesar 119,5 dan terendah

terdapat M200-17 sebesar 70,00. Pada karakter bobot biji per tanaman yang

tertinggi terdapat pada tetua sebesar 18,17 dan terendah terdapat pada M200-17 sebesar 10,17.

Hasil analisis pada populasi M200-11 terhadap tetua menunjukkan perbedaan sangat nyata terhadap karakter umur berbunga dan tinggi tanaman. Akan tetapi tidak berbeda nyata terhadap karakter tinggi tanaman, jumlah cabang produktif, jumlah polong berisi per tanaman, umur panen, jumlah biji per tanaman, bobot biji per tanaman, dan bobot 100 biji. Nilai tengah rataan karakter agronomi pada genotipe M200-11 terhadap tetua dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Uji Nilai Tengah Rataan Karakter Agronomi populasi M4 Pada Genotipe

M200-11 dengan Tetuanya

Karakter Rataan t value

Tetua M200-11

Umur Berbunga (hari) 38,59 44,82 4,37**

Tinggi Tanaman (cm) 49,7 30,96 3,76 **

Jumlah cabang Produktif (cabang) 5,25 6,38 1,25 tn

Jumlah Polong Berisi per Tanaman (polong) 73,6 61,0 0,87 tn

Umur Panen (hari) 97,25 98,08 1,50 tn

Jumlah Biji per Tanaman (biji) 119,5 84,4 1,67 tn

Bobot Biji per Tanaman (g) 18,17 12,44 1,85 tn

Bobot 100 Biji (g) 7,49 4,13 0,98 tn

Keterangan : Pada angka-angka yang berada dalam baris yang sama berdasarkan uji t, berbeda nyata terhadap populasi tetua (*) pada taraf 5 % dan berbeda sangat nyata terhadap populasi tetua (**) pada taraf 1%.

Dari Tabel 5 dapat dilihat bahwa umur berbunga tercepat terdapat pada

tetua sebesar 38,59 dan umur berbunga terlama terdapat pada M200-11 sebesar

44,82. Pada karakter tinggi tanaman yang tertinggi terdapat pada tetua sebesar

49,7 dan terendah terdapat pada M200-11 sebesar 30,96.

Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa hasil analsiis pada populasi M300-8 terhadap tetua menunjukkan perbedaan sangat nyata terhadap karakter umur berbunga, jumlah biji per tanaman dan bobot 100 biji per tanaman dan berbeda nyata terhadap karakter tinggi tanaman, jumlah polong berisi per tanaman dan umur panen. Akan tetapi tidak berbeda nyata terhadap karakter jumlah cabang produktif.

Tabel 6. Uji Nilai Tengah Rataan Karakter Agronomi populasi M4 Pada Genotipe M300-8 dengan Tetuanya

Karakter Rataan t value

Tetua M300-8

Umur Berbunga (hari) 38,59 49,8 5,94 **

Tinggi Tanaman (cm) 49,7 33,38 2,92 *

Jumlah cabang Produktif (cabang) 5,25 5,38 0,13 tn

Jumlah Polong Berisi per Tanaman (polong) 73,6 41,8 2,76 *

Umur Panen (hari) 97,25 104,50 2,91 *

Jumlah Biji per Tanaman (biji) 119,5 48,0 4,48 **

Bobot Biji per Tanaman (g) 18,17 7,02 4,31 **

Keterangan : Pada angka-angka yang berada dalam baris yang sama berdasarkan uji t, berbeda nyata terhadap populasi tetua (*) pada taraf 5 % dan berbeda sangat nyata terhadap populasi tetua (**) pada taraf 1%.

Dari Tabel 6 dapat dilihat bahwa umur berbunga tercepat terdapat pada tetua sebesar 38,59 dan umur berbunga terlama sebesar 49,8. Pada karakter tinggi tanaman tertinggi terdapat pada tetua (49,7) dan terendah terdapat pada M300-8 (33,38). Jumlah polong berisi per tanaman tertinggi terdapat pada tetua (73,6) dan terendah pada M300-8 (41,8). Pada karakter umur panen tercepat terdapat pada tetua sebesar 97,25 dan umur panen terlama terdapat pada M300-8 sebesar 104,50. Jumlah biji per tanaman tertinggi terdapat pada tetua sebesar 119,5 dan terendah terdapat pada M300-8 sebesar 48,0. Pada karakter bobot biji per tanaman yang

tertinggi terdapat pada tetua (18,17) dan terendah terdapat pada M300-8 (7,02).

Hasil uji pada populasi M300-6 terhadap tetua menunjukkan perbedaan sangat nyata terhadap karakter umur berbunga, tinggi tanaman, jumlah polong berisi per tanaman, jumlah biji per tanaman dan bobot biji per tanaman. Akan tetapi tidak berbeda nyata terhadap karakter jumlah cabang produktif dan umur

panen. Nilai tengah rataan karakter agronomi pada genotipe M300-6 terhadap tetua

dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Uji Nilai Tengah Rataan Karakter Agronomi populasi M4 Pada Genotipe M300-6 dengan Tetuanya

Karakter Rataan t value

Tetua M300-6

Umur Berbunga (hari) 38,59 49,3 5,31**

Tinggi Tanaman (cm) 49,7 30,06 4,02 **

Jumlah cabang Produktif (cabang) 5,25 4,78 10,58 tn

Jumlah Polong Berisi per Tanaman (polong) 73,6 34,11 3,59 **

Umur Panen (hari) 97,25 101,11 1,53 tn

Jumlah Biji per Tanaman (biji) 119,5 34,3 5,34 **

Bobot Biji per Tanaman (g) 18,17 4,70 5,28 **

Keterangan : Pada angka-angka yang berada dalam baris yang sama berdasarkan uji t, berbeda nyata terhadap populasi tetua (*) pada taraf 5 % dan berbeda sangat nyata terhadap populasi tetua (**) pada taraf 1%.

Dari Tabel 7 dapat dilihat bahwa umur berbunga tercepat terdapat pada tetua sebesar 38,59 dan umur berbunga terlama sebesar 49,3. Pada karakter tinggi

tanaman yang tertinggi terdapat pada tetua (49,7) dan terendah terdapat pada M300-6 (30,06). Jumlah polong berisi per tanaman tertinggi terdapat pada tetua (73,6) dan terendah terdapat pada M300-6 (34,11). Pada karakter jumlah biji per tanaman yang tertinggi terdapat pada tetua sebesar 119,5 dan yang terendah terdapat pada M300-6 sebesar 34,3. bobot biji per tanaman yang tertinggi terdapat pada tetua (18,17) dan terendah terdapat pada M300-6 (4,70).

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pada genotip M100-25 nilai heritabilitas untuk semua karakter bernilai tinggi. Nilai variabilitas genetik, variabilitas fenotipe, koefisien keragaman genetik dan nilai heritabilitas pada

genotip M100-25 dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Variabilitas genetik (σ²g) variabilitas fenotipe (σ²p), koefisien keragaman

genetik (KKG) dan heritabilitas pada Genotip M100-25

Karakter KKG h2

Umur Berbunga (hari) 115,35 126,68 21,76 (T) 0,91 (T)

Tinggi Tanaman (cm) 22,73 37,29 13,89 (S) 0,61 (T)

Jumlah cabang Produktif

(cabang) 1,58 1,91 27,58 (T) 0,83 (T)

Jumlah Polong Berisi per

Tanaman (polong) 501,04 531,29 32,92 (T) 0,94 (T)

Umur Panen (hari) 1,79 2,41 1,36 (R) 0,74 (T)

Jumlah Biji per Tanaman

(biji) 888,26 913,59 32,47 (T) 0,97 (T)

Bobot Biji per Tanaman (g) 24,84 26,87 34,47 (T) 0,92 (T)

Bobot 100 Biji (g) 51,85 57,58 125,61 (T) 0,90 (T)

Keterangan. (T) : Tinggi, (S): Sedang, (R): Rendah.

Tabel 8 dapat dilihat bahwa nilai duga heritabilitas Genotip M100-25 untuk semua karakter bernilai tinggi yaitu umur berbunga sebesar 0,91, tinggi tanaman sebesar 0,61, jumlah cabang produktif sebesar 0,83, jumlah polong berisi per tanaman sebesar 0,94, umur panen (0,74), jumlah biji per tanaman sebesar 0,97, bobot biji per tanaman sebesar 0,92, bobot 100 biji sebesar 0,90.

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai duga heritabilitas pada

genotip M100-6 untuk semua karakter menunjukkan nilai heritabilitas tinggi. nilai

variabilitas genetik, variabilitas fenotipe, koefesien keragaman genetik dan heritabilitas pada genotipe M100-6 daoat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Variabilitas genetik (σ²g) variabilitas fenotipe (σ²p), koefisien keragaman genetik (KKG) dan heritabilitas pada Genotip M100-6

Karakter KKG h2

Umur Berbunga (hari) 59,71 71,04 12,89 (S) 0,84 (T)

Tinggi Tanaman (cm) 63,26 77,82 19,27 (T) 0,81 (T)

Jumlah cabang Produktif

(cabang) 2,53 2,86 27,02(T) 0,88 (T)

Jumlah Polong Berisi per

Tanaman (polong) 504,25 534,50 41,33 (T) 0,94 (T)

Umur Panen (hari) 26,63 27,25 5,09 (R) 0,98 (T)

Jumlah Biji per Tanaman (biji) 1765,86 1791,19 56,20 (T) 0,99 (T)

Bobot Biji per Tanaman (g) 24,61 26,64 51,23 (T) 0,92 (T)

Bobot 100 Biji (g) 22,82 28,55 179,58 (T) 0,80 (T)

Keterangan. (T) : Tinggi, (S): Sedang, (R): Rendah.

Tabel 9 menunjukkan bahwa nilai duga heritabilitas pada genotip M100-6 yang bernilai tinggi yaitu karakter umur berbunga (0,84), tinggi tanaman (0,81), jumlah cabang produktif (0,88), jumlah polong berisi per tanaman (0,94), umur panen (0,98), jumlah biji per tanaman (0,99), bobot biji per tanaman (0,92), bobot 100 biji (0,80).

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Nilai duga heritabilitas

pada Genotip M200-12menunjukkan untuk karakter tinggi tanaman, jumlah polong

berisi per tanaman, dan umur panen mempunyai nilai heritabilitas sedang dan karakter umur berbunga, jumlah cabang produktif, jumlah biji per tanaman, bobot biji per tanaman, dan bobot 100 biji mempunyai nilai heritabilitas tinggi. nilai variabilitas genetik, variabilitas fenotipe, koefisien keragaman genetik, dan

Tabel 10. Variabilitas genetik (σ²g) variabilitas fenotipe (σ²p), koefisien keragaman

genetik (KKG) dan heritabilitas pada Genotip M200-12

Karakter KKG h2

Umur Berbunga (hari) 78,38 89,71 19,43 (T) 0,87 (T)

Tinggi Tanaman (cm) 73,43 246,21 20,05 (T) 0,30 (S)

Jumlah cabang Produktif

(cabang) 3,10 3,43 29,34 (T) 0,90 (T)

Jumlah Polong Berisi per

Tanaman (polong) 714,02 1630,29 27,55 (T) 0,44 (S)

Umur Panen (hari) 0,24 0,86 0,51 (R) 0,28 (S)

Jumlah Biji per Tanaman (biji) 2784,27 4689,13 41,02 (T) 0,59 (T)

Bobot Biji per Tanaman (g) 126,17 175,17 47,44 (T) 0,72 (T)

Bobot 100 Biji (g) 71,29 137,86 65,93 (T) 0,52 (T)

Keterangan. (T) : Tinggi, (S): Sedang, (R): Rendah.

Tabel 10 dapat dilihat bahwa nilai heritabilitas yang tinggi terdapat pada karakter umur berbunga (0,87), jumlah cabang produktif (0,90), jumlah biji per tanaman (0,59), bobot biji per tanaman (0,72), bobot 100 biji (0,52). Dan nilai heritabilitas yang sedang terdapat pada karakter tinggi tanaman (0,30), jumlah polong berisi per tanaman (0,44) umur panen (0,28).

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai duga heritabilitas pada genotip M200-17 menunjukkan satu karakter yang mempunyai nilai heritabilitas rendah dan tujuh karakter yang mempunyai nilai heritabilitas tinggi. Nilai variabilitas genetik, fenotip, koefisien keragaman genetik, dan heritabilitas pada genotip M200-17 dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11. Variabilitas genetik (σ²g) variabilitas fenotipe (σ²p), koefisien keragaman genetik (KKG) dan heritabilitas pada Genotip M200-17

Karakter KKG h2

Umur Berbunga (hari) 19,09 30,42 9,96 (R) 0,63 (T)

Tinggi Tanaman (cm) 16,36 30,92 12,34 (S) 0,53 (T)

Jumlah cabang Produktif (cabang) 1,49 1,82 19,45 (T) 0,82 (T)

Jumlah Polong Berisi per Tanaman

(polong) 155,02 185,27 23,25 (T) 0,84 (T)

Umur Panen (hari) 0,06 1,42 0,25 (R) 0,04 (R)

Jumlah Biji per Tanaman (biji) 292,27 317,60 24,42 (T) 0,92 (T)

Bobot Biji per Tanaman (g) 6,20 8,23 23,20 (T) 0,75 (T)

Bobot 100 Biji (g) 13,91 19,64 279,13 (T) 0,71 (T)

Tabel 11 menunjukkan bahwa nilai heritabiltas yang tinggi terdapat pada karakter umur berbunga (0,63), tinggi tanaman (0,53), jumlah cabang produktif (0,82), jumlah polong berisi per tanaman (0,84), jumlah biji per tanaman (0,92), bobot biji per tanaman (0,75), bobot 100 biji (0,71) dan nilai heritabilitas yang rendah terdapat pada karakter umur panen (0,04).

Nilai duga heritabilitas pada genotipe M200-11 menunjukkan karakter

jumlah polong berisi per tanaman, umur panen dan jumlah biji per tanaman mempunyai nilai heritabilitas sedang dan karakter umur berbunga, tinggi tanaman, jumlah cabang produktif, bobot biji per tanaman dan bobot 100 biji mempunyai nilai heritabilitas tinggi. pada genotip M200-11 nilai variabilitas genetik, variabilitas fenotipe, koefisien keragaman genetik, dan heritabilitas pada Tabel 12.

Tabel 12. Variabilitas genetik (σ²g) variabilitas fenotipe (σ²p), koefisien keragaman

genetik (KKG) dan heritabilitas pada Genotip M200-11

Karakter KKG h2

Umur Berbunga (hari) 79,00 90,33 19,83 (T) 0,87 (T)

Tinggi Tanaman (cm) 27,92 42,48 17,07 (T) 0,66 (T)

Jumlah cabang Produktif

(cabang) 3,59 3,92 29,69 (T) 0,92 (T)

Jumlah Polong Berisi per

Tanaman (polong) 311,23 1227,50 28,92 (T) 0,25 (S)

Umur Panen (hari) 0,38 1,74 0,63 (R) 0,22 (S)

Jumlah Biji per Tanaman (biji) 770,06 2674,92 32,89 (T) 0,29 (S)

Bobot Biji per Tanaman (g) 42,41 44,44 52,35 (T) 0,95 (T)

Bobot 100 Biji (g) 37,88 43,61 149,11 (T) 0,87 (T)

Keterangan. (T) : Tinggi, (S): Sedang, (R): Rendah.

Tabel 12 dapat dilihat bahwa nilai heritabilitas yang tinggi terdapat pada karakter umur berbunga (0,87), tinggi tanaman (0,66), jumlah cabang produktif (0,92), bobot biji per tanaman (0,95), dan bobot 100 biji (0,87) dan nilai heritabilitas sedang terdapat pada karakter jumlah polong berisi per tanaman (0,25), umur panen (0,22), jumlah biji per tanaman (0,29).

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai duga heritabilitas pada

genotip M300-8 menunujukan untuk semua karakter mempunyai nilai heritabilitas

tinggi. Nilai variabilitas genetik, variabilitas fenotipe, koefisien keragaman genetik dan heritabilitas pada genotip M300-8 dapat dilihat pada Tabel 13.

Tabel 13. Variabilitas genetik (σ²g) variabilitas fenotipe (σ²p), koefisien keragaman genetik (KKG) dan heritabilitas pada Genotip M300-8

Karakter KKG h2

Umur Berbunga (hari) 88,91 100,24 18,94 (T) 0,89 (T)

Tinggi Tanaman (cm) 62,85 77,41 23,75 (T) 0,81 (T)

Jumlah cabang Produktif (cabang) 2,51 2,84 29,47 (T) 0,88 (T)

Jumlah Polong Berisi per Tanaman

(polong) 121,11 151,36 26,36 (T) 0,80 (T)

Umur Panen (hari) 46,93 48,29 6,65 (R) 0,97 (T)

Jumlah Biji per Tanaman (biji) 107,81 133,14 21,63 (T) 0,81 (T)

Bobot Biji per Tanaman (g) 2,53 4,56 22,68 (T) 0,56 (T)

Keterangan. (T) : Tinggi, (S): Sedang, (R): Rendah.

Tabel 13 menunjukkan bahwa nilai heritabitas yang tinggi yaitu karakter umur berbunga (0,89), tinggi tanaman (0,81), jumlah cabang produktif (0,88), jumlah polong berisi per tanaman (0,80), umur panen (0,97), jumlah biji per tanaman (0,81), dan bobot 100 biji (0,56).

Nilai duga heritabilitas pada genotipe M300-6 menunjukkan karakter tinggi

tanaman mempunyai nilai heritabilitas rendah, karakter jumlah polong berisi per tanaman, bobot biji per tanaman mempunyai nilai heritabilitas sedang dan karakter umur berbunga, jumlah cabang produktif, umur panen, jumlah biji per tanaman mempunyai nilai heritabilitas tinggi. Pada genotip M300-6 nilai variabilitas genetik, variabilitas fenotipe, koefisien keragaman genetik dan heritabiliats dapat dilihat pada Tabel 14.

Tabel 14.Variabilitas genetik (σ²g), variabilitas fenotipe (σ²p), koefisien keragaman genetik (KKG) dan heritabilitas pada Genotip M300-6

Karakter KKG h2

Umur Berbunga (hari) 90,66 101,99 19,32 (T) 0,89 (T)

Tinggi Tanaman (cm) 5,84 20,40 8,04 (S) 0,29 (R)

Jumlah cabang Produktif (cabang) 0,86 1,19 19,46 (T) 0,72 (T)

Jumlah Polong Berisi per Tanaman

(polong) 29,61 59,86 15,95 (T) 0,49 (S)

Umur Panen (hari) 54,75 56,11 7,32 (S) 0,98 (T)

Jumlah Biji per Tanaman (biji) 120,42 145,75 31,96 (T) 0,83 (T)

Bobot Biji per Tanaman (g) 1,39 3,42 25,14 (T) 0,41 (S)

Keterangan. (T) : Tinggi, (S): Sedang, (R): Rendah.

Tabel 14 dapat dilihat bahwa nilai heritabilitas yang tinggi terdapat pada karakter umur berbunga (0,89), jumlah cabang produktif (0,72), umur panen (0,98), jumlah biji per tanaman (0,83), nilai heritabilitas sedang terdapat pada karakter jumlah polong berisi per tanaman (0,49), bobot biji per tanaman (0,41) dan nilai heritabilitas yang rendah terdapat pada karakter tinggi tanaman (0,29). Tabel 15.Sampel yang terpilih ditinjau dari karakter umur berbunga dan produksi

tinggi

Sampel Umur Berbunga (hari) Bobot Biji per Tanaman (g)

M100-25-2-7 * 37 25,85 M100-25-3-4 36 21,09 M100-25-3-7 37 20,68 M100-25-5-3 37 20,5 M100-6-30-2 51 20,5 M100-6-31-1 51 15 M200-12-6-5 40 48 M200-17-18-5 40 15,33 M200-17-13-6 40 13,2 M200-11-39-7 35 27,74 M200-11-32-3 34 19,5 M300-8-37-2 39 10,27 M300-8-35-7 39 9,56 M300-6-33-8 39 7,3 M300-6-33-3 39 6,8 M300-6-20-4 42 6,23

Keterangan : *M100-25-2-7 = huruf pertama menyatakan hasil mutasi, angka pertama menyatakan dosis iradiasi, angka kedua menyatakan genotip, angka ketiga menyatakan baris pada penanaman, angka keempat menyatakan kolom pada penanaman.

Pada tabel 15 dapat dilihat bahwa ada enam belas sampel yang terpilih berdasarkan karakter umur genjah dan produksi tinggi. Pada genotip M100-25

terdapat empat sampel, genotip M100-6 ada dua sampel, genotip M200-12 ada satu

sampel, pada genotip M200-17 ada dua sampel, genotip M200-11 ada dua sampel,

M300-8 da dua sampel, M300-6 ada tiga sampel.

Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa umur berbunga M100-25,

M100-6, M200-12, M200-17, M200-11, M300-8, M300-6 berbeda sangat nyata terhadap

tetua. Hal ini dikarenakan dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan. Hal ini sesuai dengan literatur Singh et al., (2014) yang menyatakan bahwa karakter umur genjah tanaman kedelai dikendalikan oleh gen dominan sempurna gen resesif, dan pengaruh aditif. Hal ini memberi petunjuk bahwa aksi gen yang terdapat dalam benih yang di iradiasi menunjukkan aksi gen yang berbeda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tinggi tanaman M200-17, M200-11, M300-6 berbeda sangat nyata dan 25, M300-8 berbeda nyata sedangkan

M100-6, M200-12 tidak berbeda nyata terhadap tetua. Hal ini memperlihatkan

masing-masing genotipe M200-17, M200-11, M300-6, M100-25 dan M300-8 lebih baik

dibandingkan M100-6 dan M200-12, Abnormalitas tersebut disebabkan oleh mutasi

yang memiliki dampak baik dan tidak baik. Hal ini sesuai dengan literatur Litbang (2011) menyatakan bahwa mutasi iradiasi pada tanaman dapat menimbulkan abnormalitas.

Data hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter jumlah cabang

produktif genotipe M100-25, M100-6, M200-12, M200-17, M200-11, M300-8, M300-6

lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan seperti cuaca yang berubah-ubah. Hal ini sesuai dengan literatur Mugiono (2001) yang menyatakan bahwa ada faktor yang mempengaruhi hasil iradiasi yaitu faktor lingkungan.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter jumlah polong

berisi per tanaman pada genotipe M300-6 berbeda sangat nyata dan M300-8 berbeda

nyata sedangkan M100-25, M100-6, M200-12, M200-17 dan M200-11 tidak berbeda nyata terhadap tetua. Hal ini memperlihatkan M300-6 dan M300-8 lebih baik

dibandingkan genotip M100-25, M100-6, M200-12, M200-17 dan M200-11. Perbedaan

yang terjadi di dalam pertumbuhan kedelai diakibatkan oleh adanya faktor genetik dan faktor lingkungan. Genotip yang berbeda akan menunjukkan penampilan yang berbeda setelah berinteraksi dengan lingkungan. Menurut Mursito (2003) menyatakan bahwa faktor lingkungan dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman sampai dengan pemasakan biji kedelai.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur panen M200-12 berbeda sangat nyata dan M300-8 berbeda nyata, sedangkan M100-25, M100-6, M200-17, M200-11,

M300-6 tidak berbeda nyata terhadap tetua. Hal ini dikarenakan benih yang

diiradiasi menyebabkan terjadinya mutasi dan mempercepat umur panennya sehingga tidak jauh berbeda dengan benih yang tanpa penyinaran. Umur panen dipengaruhi oleh sifat genetik dan juga faktor lingkungan. Hal ini sesuai dengan literatur Iqbal et al.,(2007) yang menyatakan karakter umur panen dikendalikan oleh adanya pengaruh aditif dan keturunan yang diperoleh dari induknya.

Data hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter jumlah biji per

tanaman pada genotipe M300-8, M300-6 berbeda sangat nyata dan M200-17

terhadap tetua. Berdasarkan hal tersebut ada genotipe yang dapat meningkatkan dan ada juga yang belum mampu meningkatkan jumlah biji per tanaman. hal ini dapat disebabkan bahwa perbedaan yang terjadi di dalam pertumbuhan kedelai yang dimutasi akan meningkatkan keragaman suatu tanaman. Menurut Santoso et

al., (2010) meyatakan bahwa mutasi merupakan perubahan yang terjadi pada

materi genetik. Induksi mutasi merupakan salah satu cara untuk meningkatkan keragaman tanaman.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa bobot biji per tanaman pada genotipe M300-6, M300-8, berbeda sangat nyata dan M100-6, M200-17 berbeda

nyata sedangkan M100-25, M200-12 tidak berbeda nyata terhadap tetua. Hal ini

memperlihatkan bahwa M300-6, M300-8, M100-6, M200-17 lebih baik dibandingkan genotip yang lain. Hal ini diduga adanya pengaruh genetik dan lingkungan sehingga menyebabkan bobot biji per tanaman yang berbeda. Mugiono (2001) yang menyatakan bahwa ada faktor yang mempengaruhi hasil iradiasi yaitu faktor lingkungan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa bobot 100 biji M100-25, M100-6,

M200-12, M200-17, M200-11, berbeda tidak nyata terhadap tetua. Hal ini dapat disebabkan pengaruh mutasi belum dapat mempengaruhi karakter suatu tanaman. dalam hal ini belum mampu meningkatkan bobot 100 biji. Menurut Syukur (2000) menyatakan bahwa pemuliaan dengan mutasi juga memiliki beberapa kelemahan, dimana sifat yang diperoleh tidak dapat diprediksi dan ketidakstabilan sifat-sifat genetik yang muncul pada generasi berikutnya.

Data hasil penelitian menunjukkan bahwa pada genotipe M100-25 nilai

berbunga, jumlah cabang produktif, jumlah polong berisi per tanaman, jumlah biji per tanaman, bobot biji per tanaman, bobot 100 biji. Terdapat satu karakter yang memiliki nilai sedang yaitu tinggi tanaman dan satu karakter yang memiliki kriteria rendah yaitu umur panen. Hal ini juga dapat mempengaruhi nilai heritabilitas dimana nilai heritabilitas untuk semua karakter termasuk dalam kriteria heritabilitas tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa pada genotipe M100-25 memiliki keragaman genetik yang tinggi. Menurut Meynilivia (2003), sejalan dengan adanya nilai ragam genetik yang meningkat dan berkurangnya cekaman lingkungan dan menurunnya nilai ragam fenotip, maka karakter yang diamati akan memiliki nilai heritabilitas tinggi pula.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai koefisien keragaman genetik pada genotipe M100-6 yang bernilai tinggi yaitu tinggi tanaman, jumlah cabang produktif, jumlah polong berisi per tanaman, jumlah biji per tanaman, bobot biji per tanaman, bobot 100 biji dan untuk karakter umur berbunga, memiliki nilai sedang sedangkan umur panen memiliki nilai rendah. Kemudian nilai heritabilitas untuk karakter umur berbunga, tinggi tanaman, jumlah cabang produktif, jumlah polong berisi per tanaman, umur panen, jumlah biji per tanaman, bobot biji per tanaman, dan bobot 100 biji memiliki nilai heritabilitas tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa keragaman genetik tinggi. Menurut Sadiyah et al., (2013) nilai keragaman genetik yang tinggi yaitu dengan diikuti dengan nilai heritabilitas yang tinggi menunjukkan bahwa karakter penampilannya lebih ditentukan oleh faktor genetik.

Data hasil menunjukkan bahwa genotipe M200-12 pada karakter umur

tanaman, jumlah biji per tanaman, bobot biji per tanaman, bobot 100 memiliki nilai koefisien keragaman genetik yang tinggi sedangkan untuk karakter umur panen memiliki nilai yang rendah. Hal ini menunjukkan bahwa nilai koefisien keragaman genetik juga akan mempengaruhi nilai heritabilitas. Dimana nilai heritabilitas tinggi untuk karakter umur berbunga, jumlah cabang produktif, jumlah biji per tanaman, bobot biji per tanaman, bobot 100 biji dan karakter tinggi

Dokumen terkait