Berdasar pada tujuan penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya, yaitu untuk menghimpun data, informasi dan pengetahuan tentang manajemen usaha tani tanaman pangan yang meliputi pengelolaan anggaran dan pembiayaan kegiatan usaha tani, serta merancang model sistem informasi yang murah, cepat, bermutu, fleksibel, akurat dan aman dalam menentukan jenis kegiatan usaha tani tanaman pangan yang layak untuk dikerjakan dan dijadikan investasi, maka ruang lingkup analisis penelitian ini meliputi: menghitung total seluruh biaya produksi, pendapatan yang mungkin diperoleh, dan kalkulasi analisis sederhana terhadap usaha tani tersebut dengan menghitung nilai BEP (Break Even Point), B/C Ratio (Benefit-Cost Ratio) dan ROI (Return Of Investment).
Sebagai sebuah sistem informasi, sistem informasi ini dirancang dan dikembangkan menjadi sebuah sistem pendukung keputusan yang khas, maka bahasan penelitian ini juga meliputi pemaparan hasil data yang diperoleh di lapangan, yang kemudian dirangkaikan dengan pemaparan proses perancangan dan pembuatan sistem informasinya.
Analisis Sistem
Pada umumnya manajemen pengelolaan anggaran dan pembiayaan usaha tani tanaman pangan di Kabupaten Deli Serdang masih menggunakan sistem dan metode konvensional yang belum berbasis pada penggunaan sistem informasi dan komputerisasi. Sistem manajemen pengelolaan anggaran dan pembiayaan usaha tani tanaman pangan yang digunakan oleh para petani dan para penyuluh pertanian lapangan di daerah Kabupaten Deli Serdang, dilakukan dengan cara
pencatatan secara manual (tulisan tangan) untuk setiap satuan lahan dari komoditas yang diusahakan.
Proses pencatatan dalam pembukuan sederhana tersebut dilakukan selama proses usaha tani berlangsung, mulai dari proses pembersihan dan pengolahan lahan, proses penanaman, proses pemeliharaan, hingga pada proses pascapanen. Setiap bentuk pengeluaran yang dilakukan oleh petani selama seluruh proses tersebut berlangsung dicatat secara manual dalam bentuk sebuah pembukuan sederhana. Dalam proses usaha tani berikutnya, catatan pembukuan dari proses usaha tani sebelumnya inilah yang digunakan sebagai dasar/patokan petani dalam mengelola anggaran dan pembiayaan usaha tani tanaman pangan yang diusahakan olehnya. Pembukuan sederhana ini juga yang digunakan oleh petani sebagai acuan untuk melakukan pengambilan keputusan yang terkait dengan usaha tani yang diusahakannya.
Proses kalkulasi dan analisis data yang dilakukan oleh petani yang menggunakan pembukuan pengelolaan usaha tani tersebut sangat sederhana, pada umumnya tanpa menggunakan indikator-indikator pengukuran ekonomi yang tepat dan terukur. Penggunaan indikator-indikator pengukuran ekonomi yang tepat dan terukur akan semakin mengakuratkan pengambilan keputusan yang diperlukan untuk mendukung proses usaha tani tanaman pangan tersebut, sehingga akan menghasilkan dampak yang signifikan ketika keputusan tersebut diaplikasikan dan diterapkan kepada objek yang menjadi sasaran dari pengambilan keputusan tersebut.
Untuk membuka akses informasi yang cepat, murah, fleksibel dan aman di wilayah pedesaan dan daerah tertinggal, pemerintah mencanangkan program
internet masuk desa sebagai sebuah program unggulan untuk mempercepat proses percepatan pembangunan ketertinggalan desa. Dengan adanya program ini, maka para masyarakat desa akan diberdayakan untuk dapat menggunakan perangkat komputer dan sistem informasi dengan tujuan untuk membuat masyarakat akan menjadi lebih akrab dengan perangkat komputer dan sistem informasi. Program ini dimaksudkan untuk mempermudah akses masyarakat desa terhadap informasi-informasi yang diperlukan oleh masyarakat desa untuk meningkatkan upaya pembangunan desa mengejar ketertinggalannya. Untuk mendukung program internet masuk desa yang dicanangkan oleh pemerintah tersebut, maka diperlukan pembangunan sistem informasi yang substansinya dirancang sesuai dengan kebutuhan informasi yang diperlukan oleh masyarakat desa untuk meningkatkan kesejahteraannya. Sistem Informasi Analisis Kelayakan Usaha Tani Tanaman Pangan ini dirancang dengan substansi informasi yang didasarkan pada kebutuhan masyarakat desa yang pada umumnya mempunyai mata pencarian dalam sektor pertanian. Sistem ini diharapkan dapat digunakan untuk membantu masyarakat tani pedesaan untuk mengambil keputusan yang terkait dengan proses usaha tani serta pengelolaan anggaran dan pembiayaan usaha tani yang diusahakannya.
Berdasarkan pada hasil analisis yang telah dilakukan, maka disimpulkan ada beberapa hal yang menjadi acuan dan dasar yang akan digunakan dalam proses perancangan dan pembangunan sistem informasi, yaitu antara lain :
1. Para petani masih menggunakan sistem pencatatan secara manual dalam melakukan proses pengelolaan keuangan dan anggaran pembiayaan usaha tani yang diusahakannya.
2. Pada umumnya para pelaku usaha tani hanya melakukan kalkulasi sederhana dalam proses pengelolaan keuangan dan anggaran pembiayaan usaha taninya, serta belum menggunakan indikator-indikator pengukuran ekonomi yang tepat dan akurat dalam proses pengambilan keputusan terhadap usaha tani yang diusahakannya.
3. Kebutuhan masyarakat tani terhadap informasi yang diperlukan untuk mendukung pengembangan dan peningkatan usaha taninya, termasuk kebutuhan terhadap informasi yang diperlukan untuk menyelesaikan kendala-kendala dan masalah-masalah yang dihadapi dalam proses usaha tani.
4. Kebutuhan masyarakat tani terhadap media informasi yang cepat akurat, fleksibel dan aman untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan, dengan tampilan dan mekanisme penggunaan yang sederhana dan mudah dimengerti.
Untuk itu diperlukan suatu sistem informasi berbasis komputer yang dapat menentukan jenis kegiatan usaha tani tanaman pangan yang layak untuk dikerjakan dan dijadikan investasi, serta dapat melakukan proses kalkulasi dengan menghitung total seluruh biaya produksi, pendapatan yang mungkin diperoleh, dan kalkulasi analisis sederhana terhadap usaha tani tersebut dengan menghitung nilai nilai BEP, B/C Ratio dan ROI.
Perancangan Sistem
Dalam membangun sistem informasi analisis kelayakan usaha tani tanaman pangan berdasarkan pada analisis sistem yang dilakukan maka dalam tahap perancangan sistem dibagi menjadi :
1. Perancangan logik
Pada perancangan logik (logical design) terdapat 10 entitas dengan masing-masing atributnya, dimana setiap entitas akan mewakili informasi dalam pembentukan sistem. Untuk menggambarkan hubungan antara entitas yang terdapat di dalam sistem tersebut dapat dilihat gambar E-R Diagram berikut.
Gambar 3. E-R diagram Sistem Informasi Analisis Kelayakan Usaha Tani Tanaman Pangan user R kecamatan t_desa bukutamu t_hasil komoditas t_sistem t_variates berita t_uraian R R R R R R R R
Tabel 1. Entitas pada perancangan logik
Entitas Atribut Keterangan
user user Nama atau indentitas user
password Kode aktivasi user
kecamatan idkec No urut Kecamatan
kecamatan Nama Kecamatan
t_desa iddesa No urut Desa
idkec No urut Kecamatan yang menjadi wilayah induk dari Desa
desa Nama Desa
komoditas idkomoditas No urut komoditas
komoditas Nama/jenis komoditas tanaman pangan t_variates idvariates No urut varietas
idkomoditas No urut komoditas yang menjadi genus daripada varietas tanaman pangan variates Nama/jenis varietas
masa_tanam Waktu masa tanam dari varietas tanaman pangan
t_sistem id No urut sistem tanam
idkomoditas No urut komoditas yang menjadi genus daripada varietas tanaman pangan variates Nama/jenis varietas
sistem Nama/jenis sistem tanam atau cara penanaman yang digunakan
t_hasil id No urut hasil produksi
sistem_tanam Nama/jenis sistem tanam atau cara penanaman yang digunakan variates Nama/jenis varietas
hasil_utama Jumlah hasil panen utama
hasil_sampingan Jumlah hasil panen sampingan/hasil produksi sampingan
t_uraian id No urut uraian
tanggal Tanggal uraian harga dibuat idkecamatan No urut Kecamatan
iddesa No urut Desa
idkomoditas No urut komoditas idvariates No urut varietas
sistem_tanam Nama/jenis sistem tanam atau cara penanaman yang digunakan no_urut No urut dari uraian data sub_urut No sub urut dari uraian data uraian Informasi uraian dari input-input
produksi
input Jumlah kebutuhan input produksi untuk satuan luasan lahan
satuan Jenis satuan dari input produksi
harga Harga input produksi
berita ID No urut berita/informasi jenis Jenis berita/informasi judul Judul berita/informasi
isi Berita/informasi secara keseluruhan image1 Gambar dari berita/informasi (jika ada) asal Asal dari berita/informasi
headline Resume/cuplikan dari berita/informasi info Catatan dari berita/informasi
bukutamu id No urut buku tamu
nama Nama/identitas pengunjung
email Alamat e-mail pengunjung
komentar Komentar/tanggapan pengunjung tentang sistem
Hubungan antara entitas kecamatan dengan entitas t_desa adalah one to many karena setiap wilayah desa hanya merupakan bagian dari satu wilayah kecamatan sedangkan wilayah kecamatan harus memiliki sedikitnya satu wilayah desa dan sebanyak-banyaknya lebih dari satu wilayah desa.
Hubungan antara entitas komoditas dengan entitas t_variates adalah one to many karena setiap jenis varietas hanya merupakan hasil penurunan/pengembangan dari satu jenis komoditas sedangkan satu jenis komoditas harus memiliki sedikitnya satu jenis varietas dan sebanyak-banyaknya lebih dari satu jenis varietas.
Hubungan antara entitas komoditas dengan entitas t_sistem adalah one to many karena setiap jenis sistem tanam hanya dapat diaplikasikan pada satu jenis komoditas sesuai dengan tata cara penanaman dan metode perlakuan dalam proses budidayanya sedangkan satu jenis komoditas harus dapat dibudidayakan dengan sedikitnya satu jenis sistem tanam dan sebanyak-banyaknya lebih dari satu jenis sistem tanam.
Gambar 4. Relasi antar tabel Sistem Informasi Analisis Kelayakan Usaha Tani Tanaman Pangan
Hubungan antara entitas t_sistem dengan entitas t_hasil adalah many to many karena hasil produksi atau hasil panen dari setiap sistem tanam akan berbeda, bergantung daripada jenis varietas yang diusahakan dan sistem tanam yang digunakan.
t_variates idvariates idkomoditas variates masa_tanam kecamatan idkec kecamatan t_desa iddesa idkec desa komoditas idkomoditas komoditas t_sistem id idkomoditas sistem_tanam variates t_uraian id tanggal idkecamatan iddesa idkomoditas idvariates sistem_tanam no_urut sub_urut uraian input satuan harga status user user password berita ID jenis judul isi image1 asal headline info bukutamu id nama email komentar t_hasil id sistem_tanam variates hasil_utama hasil_sampingan
2. Perancangan fisik
Pada perancangan fisik (physical design), dilakukan representasi terhadap 10 entitas yang terdapat pada perancangan logik yang dikembangkan ke dalam 10 tabel pada sistem basis data. Pada penelitian ini sistem basis data yang dikembangkan adalah sistem basis data relasional, dimana antara satu tabel dengan tabel lainnya dihubungkan oleh sebuah kunci unik yang berfungsi mempercepat akses database, melakukan pengurutan, index dan pencarian data.
Basis data yang digunakan Sistem Informasi Analisis Kelayakan Usaha Tani Tanaman Pangan ini dirancang dapat berjalan di server sehingga perancangannya mengunakan aplikasi basis data MySQL, hal ini dikarenakan MySQL merupakan database yang bersifat open source yang memiliki kinerja tinggi dan fleksibel. Pada basis data, masukan diproses dan disimpan untuk proses selanjutnya dimana data-data yang tersimpan dalam basis data MySQL adalah data-data masukan dalam bentuk tabel yang dapat digunakan ketika diperlukan untuk memproses suatu informasi yang akan ditampilkan oleh sistem. Rancangan basis data tersebut tampak seperti pada tabel berikut ini.
Tabel 2. User
Field Type Collation Attributes Null Default Extra
user varchar(20) latin1_general_ci Yes NULL
password varchar(50) latin1_general_ci Yes NULL
Tabel 3. Kecamatan
Field Type Collation Attributes Null Default Extra
idkec int(5) No auto_increment
Tabel 4. Desa
Field Type Collation Attributes Null Default Extra
iddesa int(5) No
idkec varchar(5) latin1_general_ci No
desa varchar(100) latin1_general_ci No
Tabel 5. Komoditas
Field Type Collation Attributes Null Default Extra
Idkomoditas varchar(5) latin1_general_ci No
Komoditas varchar(50) latin1_general_ci No
Tabel 6. Varietas
Field Type Collation Attributes Null Default Extra
idvariates int(5) No auto_increment
idkomoditas varchar(5) latin1_general_ci No
variates varchar(50) latin1_general_ci No
masa_tanam Int(2) Yes NULL
Tabel 7. Sistem tanam
Field Type Collation Attributes Null Default Extra
id int(5) No auto_increment
idkomoditas varchar(50) latin1_general_ci Yes NULL
sistem varchar(100) latin1_general_ci No
variates varchar(100) latin1_general_ci Yes NULL
Tabel 8. Hasil panen produksi
Field Type Collation Attributes Null Default Extra
Id int(5) No auto_increment
sistem_tanam varchar(50) latin1_general_ci No
Variates varchar(50) latin1_general_ci Yes NULL
hasil_utama int(10) Yes NULL
hasil_sampingan int(10) Yes NULL
Tabel 9. Uraian input-input produksi
Field Type Collation Attributes Null Default Extra
id int(5) No auto_increment
tanggal date Yes NULL
idkecamatan varchar(50) latin1_general_ci Yes NULL
iddesa varchar(50) latin1_general_ci Yes NULL
idkomoditi varchar(50) latin1_general_ci Yes NULL
idvariates varchar(50) latin1_general_ci Yes NULL
sistem_tanam varchar(50) latin1_general_ci Yes NULL
no_urut varchar(4) latin1_general_ci Yes NULL
sub_urut Int(5) Yes NULL
uraian varchar(100) latin1_general_ci Yes NULL
input varchar(4) latin1_general_ci Yes NULL
satuan varchar(10) latin1_general_ci Yes NULL
harga int(8) Yes NULL
Tabel 10. Berita
Field Type Collation Attributes Null Default Extra
ID int(4) No auto_increment
jenis varchar(100) latin1_general_ci Yes NULL
judul text latin1_general_ci Yes NULL
isi text latin1_general_ci Yes NULL
image1 varchar(50) latin1_general_ci Yes NULL
asal varchar(100) latin1_general_ci Yes NULL
headline varchar(100) latin1_general_ci Yes NULL
info text latin1_general_ci Yes NULL
Tabel 11. Buku tamu
Field Type Collation Attributes Null Default Extra
id int(5) No auto_increment
nama varchar(50) latin1_general_ci Yes NULL
email varchar(50) latin1_general_ci Yes NULL
komentar text latin1_general_ci Yes NULL
Implementasi
Dalam tahapan proses implementasi ini dilakukan kegiatan spesifikasi rancangan logikal ke dalam kegiatan pembangunan sistem informasi, dimana tahap ini disebut juga programming & testing yang bertujuan untuk mengkonversikan perancangan logikal ke dalam kegiatan operasi coding dengan menggunakan bahasa pemograman web PHP yang dapat memproses dan mendefinisikan basis data yang telah ada.
Untuk menguji semua program serta memastikan semua fungsi/modul program dapat berjalan secara benar diperlukan web server, dimana web server yang digunakan adalah web server XAMPP yang akan menginterpretasikan serta melakukan koneksi antara bahasa pemograman PHP dengan basis data MySQL yang dapat dijalankan di server lokal (localhost) tanpa terlebih dahulu terhubung dengan jaringan internet.
Perancangan Model Antarmuka
Model antarmuka (user interface) merupakan fasilitas yang mampu mengintegrasikan sistem proses, basis data dan komponen pengetahuan yang terdapat di dalam sistem dengan pengguna secara interaktif, dengan tujuan untuk mempermudah user dalam menggunakan sistem dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukannya dari sistem. Model antarmuka ini dibagi atas tiga komponen yaitu bahasa aksi, bahasa tampilan dan basis pengetahuan yang dikombinasikan sebagai gaya dialog.
Gaya dialog yang dipakai oleh sistem adalah gaya dialog menu, dimana pengguna dihadapkan pada berbagai alternatif menu pilihan yang telah disediakan di dalam sistem. Menu ini selanjutnya akan ditampilkan oleh sistem melalui layar monitor kepada user sistem. Dalam menentukan pilihannya pengguna sistem cukup menekan tombol-tombol dan tautan-tautan tertentu sesuai dengan materi informasi yang dibutuhkan oleh user dari dalam sistem. Setiap pilihan menu yang telah diinputkan oleh user akan menghasilkan respon/jawaban tertentu serta dapat menawarkan alternatif keputusan yang dianggap memenuhi keingingan pengguna.
Pada menu analisis usaha tani, gaya dialog yang digunakan untuk menjalankan sistem ini ádalah dialog masukan/keluaran. Pada menu analisis usaha tani disediakan form input data yang merupakan informasi yang harus diisi oleh user untuk mendapatkan keluaran informasi berupa hasil simulasi analisis usaha tani yang diinginkannya. Form input dalam menu analisis usaha tani ini terdiri dari harga per tanggal, kecamatan, desa, luas lahan, status kepemilikan lahan, komoditas usaha, sistem tanam dan varietas. Setelah seluruh informasi dalam form input tersebut diisi dan diproses maka sistem akan menampilkan form output
berupa hasil simulasi analisis usaha tani dalam bentuk sistematika tabel perhitungan yang memudahkan user untuk membaca dan memahami hasil simulasi analisis usaha taninya.
Gambar 5. Menu Sistem Informasi Analisis Kelayakan Usaha Tani Tanaman Pangan
Adapun menu yang terdapat di dalam sistem ini adalah : 1. Menu Utama
Menu ini merupakan tampilan pertama ketika program dijalankan. Menu utama ini terdiri atas 2 submenu utama yaitu :
Menu Atas Menu Samping
Home Berita
Panduan
Penggunaan Kamus Sistem Tentang Sistem
Menu Utama Menu Admin
Galery Foto Hubungi Kami Analisis Usaha
Tani Situs Bidang Pertanian
List Data Informasi Tambah Data Informasi
Form Data Kecamatan
Form Data Jenis Sistem Tanam
Form Data Hasil Sistem Tanam
Form Uraian Data List Uraian Data Edit/Hapus Uraian
Form Data Desa
Tampil Buku Tamu Sistem Informasi Analisis Usaha Tani Tanaman Pangan
Panduan Budidaya
A. Submenu atas yang terdiri dari 7 submenu, yaitu :
1. Submenu home (menu utama), merupakan menu yang menampilkan halaman depan dari sistem ini atau biasa disebut halam index. Halaman ini berisi berita-berita dan informasi terbaru yang terkait dengan sistem serta kelanjutan tentang pengembangan sistem ke depan. Tampilan menu utama dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Gambar 6. Menu utama (home) Sistem Informasi Analisis Kelayakan Usaha Tani Tanaman Pangan
2. Submenu berita, merupakan menu yang berisikan berita-berita terbaru dan informasi-informasi terbaru yang materi dan substansi informasinya berkaitan dengan sistem pertanian tanaman pangan maupun teknologi pertanian tanaman pangan. Tampilan submenu berita dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Gambar 7. Submenu berita Sistem Informasi Analisis Kelayakan Usaha Tani Tanaman Pangan
3. Submenu panduan penggunaan, merupakan menu yang berisikan informasi tentang panduan mekanisme dan tahapan penggunaan Sistem Analisis Kelayakan Usaha Tani Tanaman Pangan. Tampilan submenu panduan penggunaan dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Gambar 8. Submenu panduan penggunaan Sistem Informasi Analisis Kelayakan Usaha Tani Tanaman Pangan
4. Submenu kamus sistem, merupakan menu yang berisikan informasi tentang penjelasan arti dan pengertian dari bahasa-bahasa ataupun terminologi yang digunakan atau ditampilkan di dalam sistem. Tampilan submenu kamus sistem dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Gambar 9. Submenu kamus sistem Sistem Informasi Analisis Kelayakan Usaha Tani Tanaman Pangan
5. Submenu tentang sistem, merupakan menu yang berisikan informasi tentang penjelasan latar belakang pembuatan sistem dan informasi tentang perancang dan pembuat sistem. Tampilan submenu tentang sistem dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Gambar 10. Submenu tentang sistem Sistem Informasi Analisis Kelayakan Usaha Tani Tanaman Pangan
6. Submenu galery foto, merupakan menu yang menampilkan foto-foto yang berhubungan dengan proses budidaya tanaman pangan. Tampilan submenu galery foto dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 11. Submenu galery foto Sistem Informasi Analisis Kelayakan Usaha Tani Tanaman Pangan
7. Submenu hubungi kami, merupakan menu yang berisikan modul interaksi antara pengguna dengan administrator sistem. Tampilan submenu hubungi kami dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 12. Submenu hubungi kami Sistem Informasi Analisis Kelayakan Usaha Tani Tanaman Pangan
B. Submenu kiri yang terdiri dari 3 subsistem, yaitu :
1. Submenu analisis usaha tani, menu ini berisikan modul input data yang digunakan untuk melakukan proses simulasi analisis kelayakan usaha tani tanaman pangan. Tampilan submenu analisis usaha tani dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Gambar 13. Submenu analisis usaha tani Sistem Informasi Analisis Kelayakan Usaha Tani Tanaman Pangan
2. Submenu situs bidang pertanian, menu ini menampilkan informasi tentang situs-situs dan link-link yang berhubungan dengan bidang pertanian, dengan rincian sebagai berikut :
• Organisasi dan departemen pertanian, menu ini menampilkan informasi tentang situs-situs dan link-link yang berhubungan dengan lembaga, organisasi dan departemen yang mengelola bidang pertanian. Tampilan submenu organisasi dan departemen pertanian dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Gambar 14. Submenu organisasi dan departemen pertanian Sistem Informasi Analisis Kelayakan Usaha Tani Tanaman Pangan
• Agribisnis, menu ini menampilkan informasi tentang situs-situs dan link-link yang berhubungan dengan bidang agribisnis dan pemasaran hasil-hasil pertanian. Tampilan submenu agribisnis dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Gambar 15. Submenu agribisnis Sistem Informasi Analisis Kelayakan Usaha Tani Tanaman Pangan
• Tanaman pangan, menu ini menampilkan informasi tentang situs-situs dan link-link yang berhubungan dengan bidang pertanian tanaman pangan. Tampilan submenu tanaman pangan dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Gambar 16. Submenu tanaman pangan Sistem Informasi Analisis Kelayakan Usaha Tani Tanaman Pangan
• Tanaman hortikultura, menu ini menampilkan informasi tentang situs-situs dan link-link yang berhubungan dengan bidang pertanian tanaman hortikultura seperti bunga, buah dan sayuran. Tampilan submenu tanaman hortikultura dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Gambar 17. Submenu tanaman hortikultura Sistem Informasi Analisis Kelayakan Usaha Tani Tanaman Pangan
• Pertanian organik, menu ini menampilkan informasi tentang situs-situs dan link-link yang berhubungan dengan bidang pertanian organik. Tampilan submenu pertanian organik dapat dilihat pada