• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Lingkungan Perusahaan

Analisis lingkungan perusahaan merupakan salah satu prosses yang dilakukan dalam merumuskan strategi manajemen. Tujuan dari analisis ini adalah mengidentifikasi lingkungan-lingkungan yang mempengaruhi jalannya suatu perusahaan. Analisis lingkungan perusahaan dapat dibagi atas dua lingkungan yaitu lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Lingkungan internal dilakukan dengan menggunakan pendekatan fungsional sedangkan lingkungan eksternal dibagi menjadi lingkungan ekternal makro dan lingkungan eksternal mikro.

Analisis Lingkungan Internal

Lingkungan merupakan faktor utama yang mempengaruhi jalan dan bertahannya suatau perusahaan. Persaingan yang semakin pesat yang disebabkan oleh majunya teknologi dan globalisasi akan membuat perusahaan berpikir keras untuk membuat terobosan baru agar eksistensi perusahaan tidak mengalami penurunan. Lingkungan internal merupakan proses pengidentifikasian terhadap faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan. Faktor- faktor yang diidentifikasi meliputi manajemen sumber daya manusia, pemasaran,

34

keuangan, produksi dan operasi, penelitian dan pengembangan dan sistem informasi.

Manajemen Sumber Daya Manusia

Dalam David (2006) disebutkan bahwa manajemen merupakan suatu tingkatan sistem pengaturan organisasi yang mencakup produksi, pemasaran, pengelolaan sumberdaya manusia, dan keuangan. Fungsi manajemen terdiri dari lima aktivitas dasar yaitu perencanaan, pengorganisasian, pemotivasian, penunjukan staff dan pengendalian. Fungsi manajemen ini juga dilakukan di PT Perkebunan Nusantara 4. Perencanaan Unit Usaha Adolina PT Perkebunan Nusantara 4 sudah memiliki perencanaan tertulis baik untuk jangka pendek,

maupun jangka panjang yang ditulis di dalam buku “RJP PT Perkebunan Nusantara 4 2010-2014”. Hal ini terlihat dari adanya visi, misi dan tujuan perusahaan yang dirumuskan secara tertulis, jelas dan spesifik di dalam buku

“Selayang Pandang” perusahaan.

Manajemen sumberdaya manusia diperlukan untuk meningkatkan efektifitas sumberdaya manusia dalam perusahaan yang menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan untuk dapat menunjang aktivitas perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Sumberdaya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam menjalankan suatu organisasi. Pada PT Perkebunan Nusantara 4 sendiri teridentifikasi ada beberapa kelemahan dalam manajemen sumberdaya manuasia yaitu jumlah karyawan yang dinilai tidak efektif dan performa karyawan yang cenderung mengalami penurunan.

Perusahaan menilai bahwa total jumlah karyawan yang terdaftar sebagai pegawai pada perusahaan tidak efektif. Hal tersebut dikarenakan sistem perekrutan dan pemberhentian karyawan diseseuaikan dengan peraturan BUMN. Karyawan yang telah menjadi pegawai tetap tidak dapat diberhentikan secara sepihak dengan kata lain karyawan akan tetap bekerja sampai dengan masa kerja dari karyawan tersebut habis. Masalah lain yang ihadapi adalah penurunan akan performa karyawan, terlihat dari ketidak mampuan perusahaan dalam target capaian produksi perusahaan akibat dari sistem reward dan punishment untuk karyawan belum berjalan dengan maksimal.

Pemasaran

Perusahaan menjual produk kepada konsumen dengan harga pasaran yang berlaku. Dimana harga dari kelapa sawit mengikuti harga komoditi perkebunan internasional. Sebagian besar produk berupa TBS dilempar kepada perusahaan yang mememproduksi produk turunan dari kelapa sawit melalui holding company milik PT Perkebunan Nusantara yaitu PT Kharisma Penjualan Berasama. Dimana sistem penjulanan produk pada PT Kharisma Penjualan bersama berupa tender yang dibuka untuk perusahaan-perusahaan pengelola produk turunan kelapa sawit. Kegiatan promosi dilakukan oleh perusahaan antara lain adalah pembuatan website perseroan diinternet yang berisi profil perusahaan agar pihak-pihak yang berkepentingan dapat mengakses informasi dengan mudah. Selain itu kegiatan promosi juga dilakukan oleh perusahaan dengan partisipasi dalam kegiatan expo perkebunan.

Lokasi perkebunan-perkebunan dari PT Perkebunan Nusantara 4 terletak pada daerah-daerah yang dinilai memiliki keuntungan dari sisi ketersediaan tenaga kerja dikarenakan lokasi kebun maupun pabrik terletak didekat pemukiman

35 penduduk dengan sebagian besar penduduk tersebut berpendidikan SD dan SMP. Kualifikasi pendidikan ini sesuai dengan yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk menjadi karyawan pelaksana perkebunan dalam jumlah besar sehingga Upah dan gaji dari karyawan-karyawan perkebunan pun tergolong rendah.

Keuangan

PT Perkebunan Nusantara 4 merupakan perusahaan Pemerintah yang berbasisi BUMN sehingga modal perusahaan ini sebagian besar berasal dari Pemerintah, selebihnya di dapat dari Investasi Investor asing. Sehingga di saat harga CPO menurun tidak berpengaruh besar terhadap keberlangsungan usaha perusahaan ini. Dalam bidang keuangan juga perusahaan ini sudah menggunakan sistem pencatatan keuangan yang baik yaitu sesuai dengan standar IFRS. Pencatatan keuangan telah memanfaatkan sistem komputerisasi. Sistem pengelolaan keuangan dilakukan oleh bagian keuangan. Mekanisme pengawasaan anggaran perperiode.

Penelitian dan Pengembangan

Dalam hal penelitian dan pengembangan perusahaan ini melibatkan lembaga-lembaga lain untuk melakukannya. Seperti dalam hal pengembangan produk olahan dari CPO perusahaan ini melibatkan lembaga Institusi yakni Istitut Pertanian Bogor (IPB) sampai saat ini, juga melibatkan kampus lokal yakni Universitas Sumatera Utara (USU) untuk melakukan penelitian terhadap produk yang ingin dikembangkan. Penelitian dan pengembangan ini dilakukan hampir setiap tahunnnya untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan.

Produksi

Kegiatan prouksi dan operasi merupakan kegiatan menciptakan barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Selain itu fungsi prouksi suatu bisnis mencakup semua aktivitas yang mengubah input menjadi barang atau jasa.

PT Perkebunan Nusantara 4 merupakan perusahaan yang bergerak di bidang budidaya kelapa sawit dan pengolahan kelapa sawit berupa Tandan Buah Segar (TBS) menjadi CPO. Dalam menjalankan kegiatan usahanya, PT Perkebunan Nusantara 4 memiliki luas lahan perkebunan sebesar 169.505,52 Ha yang terbagi pada 30 unit kebun yang tersebar di 9 kabupaten di Sumatera Utara. Dengan rata-rata produksi kelapa sawit persatuan Ha sebesar 26,28 ton/tahun.

PT Perkebunan Nusantara 4 memiliki kebijakan mutu produksi dan sasaran mutu perusahaan. terbukti dengan adanya dilakukannya pembenahan dan pelayanan demi meningkatkan keunggulan produksi. Pelayanan-pelayanan ini meliputi: Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2000, Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14000 : 2004, Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)

Sistem Informasi Manajerial

Sistem Informasi Komputer adalah sistem manusia dan mesin yang terpadu (integrated) untuk menyajikan informasi guna meningkatkan kinerja sebuah bisnis dengan cara meningkatkan kualitas keputusan manajerial. Pada saat ini SIM biasanya menggunakan perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (software) komputer serta data-data yang memuat segala hal yang berhubungan dengan bisnis perusahaan. PT Perkebunan Nusantara 4 telah menggunakan sistem

36

informasi manajemen dengan fasilitas internet, telepon dan faksimili. Hal ini telah mendukung lancarnya proses informasi baik untuk kegiatan operasional maupun yang berhubungan dengan konsumen.

Analisis Lingkungan Eksternal

Lingkungan ekternal merupakan situasi yang berada di luar perusahaan yang secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi kinerja perusahan. Analisis lingkungan ekternal bertujuan untuk mengidentifikasi ancaman maupun peluang yang mungkin menjadi pertimbangan perusahaan dalam menentukan strategi usaha kedepan. Ancaman adalah suatu kondisi dalam lingkungan umum yang dapat menghambat usaha-usaha perusahaan untuk mencapai daya saing strategis, sedangkan peluang adalah kondisi dalam lingkungan umum yang dapat membantu perusahaan mencapai daya saing strategis.

Lingkungan makro

Lingkungan makro adalah faktor lingkungan eksternal yang merupakan lingkungan jauh operasional perusahaan. Lingkungan juah perusahaan terdiri dari faktor-faktor yang berumber dari luar dan biasanya tidak berhubungan dengan situasi operasional suatu perusahaan tertentu.

Aspek Ekonomi

Faktor ekonomi berkaitan dengan sifat dan arah sistem ekonomi tempat suatu perusahaan beroperasi. Kondisi perekonomian sangat mempengaruhi iklim berbisnis dari suatu perusahaan perkebunan kelapa sawit. Inflasi, produktivitas, tenaga kerja, dampak dari kenaikan dan penurunan suku bunga, adanya investasi, fluktuasi harga dari kelapa sawit serta siklus bisnis menjadi faktor kunci yang perlu diperhatikan dalam menganalisis alternatif straategi yang dapat digunakan dalam rangka pengembangan bisnis kelapa sawit.

Bisnis kelapa sawit adalah jenis usaha yang membutuhkan modal yang sangat besar, sehingga banyak perusahaan kelapa sawit meminjam modal dari lembaga-lembaga keuangan. Dalam hal ini tingkat suku bunga pinjaman dan tingkat inflasi adalah faktor yang paling mempengaruhi keputusan pengusaha kelapa sawit ketika akan meminjam modal pada lembaga keuangan tertentu.

Aspek Politik, Pemerintahan dan Hukum

Faktor politik sangat mempengaruhi kondisi usaha kelapa sawit di Indonesia. Misalnya Peraturan Daerah (PERDA) tentang Pajak Produksi Hasil Tanaman Perkebunan yang jumlahnya bervariasi sesuai dengan ketentuan masing- masing pemerintah daerah. Penetapan jumlah pajak produksi hasil perkebunan kelapa sawit dapat merangsang pengembangan bisnis kelapa sawit atau sebaliknya menghambat pengembangan bisnis kelapa sawit di Indonesia, sehingga pemerintah daerah harus hati-hati dalam menentukan besar kecilnya pajak produksi hasil tanaman perkebunan.

Selain itu pada tahun 2009 adanya laporan kerusakan dalam negosiasi PBB yang mengatakan bahwa akan adanya kampanye negative anti kelapa sawit yang dilakukan oleh beberapa Negara didunia. Dimana negara-negara berkembang harus menekan bahkan menghilangkan konversi lahan yang

37 dibutuhkan untuk perkebunan kelapa sawit, hal itu berdampak cukup besar bagi jalannya perusahaan perkebunan kelapa sawit. Peran pemerintah indonesia dalam penanggulangan kampanye negatif anti kelapa sawit menurut kacamata perusahaan yang menjalankan bisnis perkebunan kelapa sawit dinilai belum optimal sehingga menjadikan kasus ini sebgai ancaman dari perusahaan perkebunan kelapa sawit.

Sosial

Pertumbuhan akan jumlah penduduk manusia yang besar disertai dengan tingkat pendidikan yang semakin tinggi akan menyebabkan perubahan gaya hidup pada manusia itu sendiri. Dimana dengan adanya peningkatan pendidikan suatu masyarakat akan berpengaruh terhadap kesadaraan akan kebutuhan hidup yang baik. Tingginya tingkat pertumbuhan penduduk tersebut akan member peluang terhadap perusahaan dalam meningkatkan pangsa pasar. Hal ini akan menyebakan permintaan akan produk turunan dari kelapa sawit akan meningkat.

Tabel 8 Laju Pertumbuhan Penduduk dunia dan Indonesia Tahun 2010-2013

2010 2011 2012 2013

Dunia 1.12 1.10 0.9 0.90

Indonesia 1.1 1.1 1.0 1.0

Sumber: International data base. Census Bureu (2013)

Menurut data diatas dapat dilihat laju pertumbuhan penduduk dunia rata- rata bernilai positif menandakan bahwa terjadinya peningkatan dari jumlah penduduk dunia, dan untuk laju pertumbuhan penduduk di Indonesia pun demikian. Dengan bertambahnya pertumbuhan penduduk ini sangat berpengaruh terhadap peningkatan permintaan akan produk turunan kelapa sawit karena permintaan terhadap produk turunan yang dihasilkan dengan berbaha dasar kelapa sawit ini meningkat, produk turunan yang dihasilkan oleh kelapa sawit ini rata- rata merupakan kebutuhan pokok masyarakat dunia misalnya minyak goreng, sabun, obat-obat dan sebagainya.

Teknologi

Pemanfaatan teknologi yang modern dan adaptif dapat menguntungkan perusahaan dalam penciptaan produk baru, penyempurnaan produk yang sudah ada maupun penyempurnaan dalam teknik produksi, transportasi dan pemasaran. Manfaat bagi perusahaan dari adanya pemanfaatan teknologi ini, berupa efisiensi biaya produksi, peningkatan pangsa pasar, dan keuntungan perusahaan.

Kemajuan teknologi ini, diharapkan dapat menghasilkan diversifikasi produk seperti pengemasan dalam berbagai ukuran, variasi rasa produk, jenis-jenis produk turunan yang semakin bervariasi dan seterusnya. Salah satu teknologi yang ada di perusahaan ini ialah sudah menggunakan perangkat komputer dalam melaksanakan kegiatan administrasi perkantoran dimana perangkat-perangkat komputer tersebut terdapat di masing-masing bagian dan keseluruhannya tersambung dalam satu operator yang dijalankan oleh seorang Programmer. Selain itu perusahaan ini juga sudah mengembangkan Unit Usaha pengolahan produk turunan dari kelapa sawit seperti CPO dan produk turunan lain seperti minyak goreng dan margarin

38

Lingkungan Mikro

Persaingan Antar perusahaan Sejenis

PT Perkebunan Nusantara 4 dalam menjalankan bisnis perkebunan kelapa sawit memiliki perusahaan sejenis yang menjadi perusahaan pesaing dalam menjalankan usaha. Dikarenakan di Indonesia merupakan wilayah yang cocok untuk menjalankan usaha perkebunan kelapa sawit. Hal ini akan menjadi sebuah peluang bagi perusahaan-perusahaan untuk mengembangkan usaha perkebunan kelapa sawit. Jumlah perusahaan perkebunan kelapa sawit yang tergolong banyak menyebabkan tingkat persaingan usaha perkebunan kelapa sawit semakin tinggi.

Persaingan yang terhjadi terletak pada besarnya penguasaan lahan perkebunan kelapa sawit yang berarti semakin besar total lahan perkebunan yang dimiliki oleh perusahaan maka semakin besar pula jumlah produksi yang dapay dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Adapun perusahaan-perusahaan yang menjadi perusahan pesaing bagi PT Perkebunan Nusantar 4 adalah antara lain PT PP London Sumatera (40 534 hektar), PT Salim (161 973 hektar), PT Astra Agro Lestari (189 970 hektar), PT Sinar Mas (282 000 hektar), PT Perkebunan Nusantara III (105 067.57 hektar), PT Perkebunan Nusantara I (46 377 hektar), PT Perkebunan Nusantara VII (31 874 hektar), PT Perkebunan Nusantara XIII (35 546.68 hektar). Hal ini menuntut PT Perkebunan Nusantar 4 perlu melakukan strategi pengembangan yang tepat untuk dapat mempertahankan posisi perusahaan terhadap perusahaan-perusahaan pesaing.

Ancaman Masuk Pendatang baru

Lahan yang tersedia di beberapa kawasan di Indonesia yang mempunyai iklim yang sesuai, menjadi modal utama dalam pengembangan perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Pengembangan industri kelapa sawit akan lebih memberikan angin segar kepada pihak swasta karena mereka memiliki akses kredit yang lebih baik daripada PTPN, BUMN sulit berkembang karena keterbatasan dan permodalan yang dimiliki. Oleh karena itu peranan swasta nasional dan asing akan berperan sangat penting dalam industri minyak sawit Indonesia di masa datang baik dalam industri hilir maupun industri hulu.

Berkebun kelapa sawit dapat dilakukan pada luas lahan yang terbatas, misalkan satu hektar. Walaupun hanya memproduksi TBS, petani dapat menikmati keuntungan yang diperoleh dari penjualan TBS. Namun, membuka areal perkebunan kelapa sawit di lahan yang terbatas harus dekat dengan pabrik pengolahan. Tanaman kelapa sawit merupakan tanaman yang tidak terlalu membutuhkan perawatan yang intensif serta tahan terhadap hama dan penyakit sehingga biaya yang diperlukan dalam pengolahan tanaman tidak terlalu besar.

Selain itu industri ini sangat diminati investor karena nilai ekonominya sangat tinggi. Para investormenginvestasikan modalnya untuk membangun perkebunan dan pabrik pengolahan kelapa sawit. Dan industri pengolahan kelapa sawit di Indonesia setiap tahun mengalami peningkatan.

Ancaman Produk Pengganti

Produk substitusi merupakan produk yang dapat menggantikan produk yang dihasilkan di dalam industri, sehingga kehadiran produk substitusi ini dapat menjadi ancaman bagi perusahaan. Dilihat dari segi manfaat produk substitusi dari

39 CPO ialah minyak dari tanaman kacang-kacangan, lobak, biji bunga matahari (soybean oil) dan minyak dari pohon kelapa (VCO). Dilihat dari segi keunggulan CPO masih lebih baik dari produk substitusinya, keunggulan minyak sawit dibandingkan minyak yang lain adalah Pertama produktifitasnya minyak per ha lebih tinggi minyak sawit sebesar 3.14 ton dibandingkan kedelai sebesar 0.34 ton, lobak sebesar 0.51 ton; bunga matahari sebesar 0.53 ton dan kelapa 0.57 ton. Kedua, sosok tanamannya cukup tangguh, terutama jika terjadi perubaan musim bisa dibandingkan dengan tananaman penghasil minyak yang lain yang pada umumnya hanya tanaman semusim. Ketiga, keluwesan dan keleluasaan dalam keragaman kegunaan baik bidang pangan maupun non pangan. Selain dalam keragaman kegunaan, diantara minyak nabati sifat interchangeablenya cukup menonjol. Keempat, kadar kolesterolnya rendah dan tidak menimbulkan gangguan arteri.

Adanya usaha untuk menentang minyak sawit di pasar Internasional dan ini dilakukan oleh Amerika Serikat melalui ASA (American Soybean Assosiation), pada akhir-akhir ini menuduh bahwa Kelapa Sawit merupakan penyebab utama efek rumah kaca (Global Warming). Dikarenakan tanaman kelapa sawit menyerap air tanah lebih banyak dari tanaman yang lain setiap harinya.

Kekuatan Tawar Menawar Konsumen

Konsumen minyak kelapa sawit dilindungi oleh Pemerintah. Ini dikarenakan kelapa sawit merupakan komoditas yang sangat berpengaruh pada inflasi. Produk turunan kelapa sawit merupakan kebutuhan hidup orang banyak. Apalagi Indonesia merupakan Negara dengan produksi kelapa sawit terbesar terbesar di dunia. Oleh karena itu konsumen khususnya produsen yang menggunakan kelapa sawit sebagai bahan baku industrinya mendapatkan keistimewaan dari Pemerintah.

Produsen kelapa sawit tidak bisa melakukan tawar-menawar dengan menggunakan mekanisme pasar, pemerintah selalu ikut campur dalam menentukan harga komoditi tersebut. Oleh karena itu keuntungan dalam bentuk ekspor benar-benar diharapkan. Karena selain keuntungannya dalam bentuk dollar harga yang terjadi sesuai dengan mekanisme pasar dan ini akan sangat menguntungkan bagi perusahaan

Analisis Lingkungan Internal PT Perkebunan Nusantara 4

Analisis Internal dapat dilihat dari dua faktor, yaitu kekuatan dan kelemahan. Analisis internal berkaitan denga manajemen, pemasaran, keuangan, produksi dan litbang PT Perkebunan Nusantara 4. Berikut faktor kekuatan dan kelemahan PT Perkebunan Nusantara 4:

Kekuatan PT Perkebunan Nusantara 4

Kekuatan adalah salah satu syarat mutlak yang harus dimiliki oleh suatu lembaga/perusahaan dalam menjalankan visi dan misinya. Hasil analisis menunjukan terdapat kekuatan internal PT Perkebunan Nusantar IV yang berperan penting bagi berjalannya lembaga/perusahan sebagai berikut:

40

1. Perusahaan memiliki visi, misi dan tujuan yang jelas (rataan bobot 0.081). PT Perkebunan Nusantara 4 memiliki visi, misi dan tujuan yang sangat jelas sebagai pedoman dalam menjalankan usahanya, visi, misi dan tujuan tersebut sangat penting ada didalam sebuah perusahaan,karena akan menjadi acuan dasar dalam kegiatan usaha.

2. Job Description dan Job Spesification yang telah dijalankan leh perusahaan (rataan bobot 0.062). Penjabaran tugas dan spesifikasi yang terstruktur membuat pembagian tugas dan jalannya kegiatan usaha menjadi efisien.

3. Modal perusahaan berasal dari pemerintah dikarenakan perusahaan merupakan perusahaan dibawah naungan kementrian BUMN (rataan bobot 0,077)

4. Produk yang sudah menerapkan satandart mutu ( rataan bobot 0.058). produk yang dihasilkan oleh PT Perkebunan Nusantara 4 telah lulus uji standart untuk dipasarkan ke pasar, standart tersebut berkaitan dengan permintaan pasar seperti, berat bersih, kadar minyak yg terkandung dan lain-lain.

5. Pemasaran yang sudah jelas kerja sama dengan KPB ( rataan bobot 0.059). perusahaan bekerja sama dengan KPB dalam memasarkan produk. Seluruh produksi kelapa sawit di pasarkan melalui KPB sehingga resiko persaingan dalam pemasaran akan lebih keil di hadapi oleh PT Perkebunan Nusantara 4

6. Sistem pembukuan keuangan sesuai standar IFRS ( rataan bobot 0.052). pembukuan perusahan yang telah menerapkan standart tinggi yaitu IFRS. 7. Mekanisme pengawasan anggaran perperiode oleh perusahaan (rataan

bobot 0.0596). perusahaan melakukan pengawasan anggaran perperiode dalam menjalankan usaha. Dimana pengawasan tersebut dapat mengntrol anggaran sesuai dengan target yang telah ditetapkan oleh perusahaan. 8. Pengolahan perusahaan setara dengan best practices (rataan bobot 0,684) 9. Pengembangan tekhnologi yang bersifat high technologi dan berbasis

capital approach (rataan bobot 0,0638) bahwa perusahaan selalu mengembangkan penggunaan tekhnologi dalam menjalankan usaha. 10.Fasilitas sistem informasi manajemen perusahaan (rataan bobot 0,0533)

bahwa perusahaan telah mennggunakan fasilitas sistrem informasi menejemen guna mengefisienkan dalam menjalakan usaha

11.Integrasi perusahaan dengan anak perusahaan (rataan bobot 0,055) perusahan PT Perkebunan Nusantara 4 memliki integrasi yang baik dengan anak perusahaan yang berada di bawah naungan perusahaan, integrasi ini dapat memudahkan perusahaan dalam memproduksi produk kelapa sawit.

41 Tabel 9 Faktor Kekuatan Strategis PT Perkebunan Nusantara 4

Faktor Faktor Internal-kekuatan Rataan Bobot

Perusahaan memiliki visi, misi dan tujuan yang jelas 0.081 Job Description dan Job Spesification yang jelas 0.062 Modal perusahaan berasal dari pemerintah 0.077 Produk yag sudah menerapkan standar mutu 0.058

Pemasaran yang sudah jelas (KPB) 0.059

Sistem pembukuan keuangan sesuai standar IFRS 0.052 Mekanisme pengawasan anggaran perperiode oleh

perusahaan 0.059

Pengelolaan perusahaan setara dengan best practices 0.068 Pengembangan teknologi yang bersifat high technologi

dan berbasis capital approach 0.063

Fasilitas sistem informasi manajemen perusahaan 0.052 Integrasi perusahaan dengan anak perusahaan 0.055

Kelemahan PT Perkebunan Nusantara 4

Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis, terdapat empat faktor kelemahan yang teridentifikasi menjadi kelemahan internal PT Perkebunan Nusantara 4. Kelemahan merupakan keadaan internal perusahaan yag membutuhkan pembenahan dan pembinaan agar tidak menjadi masalah bagi perusahaan. Hasil analisis (tabel 10) menunjukan beberapa kelemahan dari iternal PT Perkebunan Nusantara 4 yang bias menjadi hambatan bagi kinerja Perusahaan, yaitu ;

1. Jumlah karyawan yang tidak efektif ( Rataan Bobot 0.067) jumlah karyawan yang bekerja di perusahaan melebihi batas efektif, menjadikan pengeluaran biaya perusahaan menjadi besar.

2. Performa karyawan yang cenderung menurun (Rataan Bobot 0.063) perusahaan PT Perkebunan Nusantara 4 merupakan perusahaan BUMN dimana seluruh karyawan memiliki sistem gaji tidak berdasarkan produktivitas karyawan itu sendiri.

3. Produksi TBS sebesar 20%-30% tidak berasal dari kebun sendiri (Rataan Bobot 0.056) bahwa permintaan akan kelapa sawit oleh pasar diatas rata- rata prouksi perusahaan, menjadikan perusahaan harus menutupi kekurangan akan produksi TBS sebesar 20-30% dari luar kebun sendiri 4. Perusahaan tidak dapat mementukan harga produk (Rataan Bobot 0.067)

harga komoditi kelapa sawit yang sangat fluktuatif menjadikan harga komoditi tersebut cenderung tidak stabil, tergantung dengan harga internasional yang dipengaruhi oleh tekanan pasar.

42

Tabel 10 Faktor kelemahan Strategis PT Perkebunan Nusantara 4

Faktor Faktor Internal – Kelemahan Rataan Bobot

Jumlah karyawan yang tidak efektif 0.067

Performa karyawan yang cenderung menurun 0.063 Produksi TBS sebesar 20%-30% tidak berasal dari

kebun sendri 0.056

Perusahaan tidak dapat menentukan harga produk 0.067

Selanjutnya hasil analisis lingkungan nternal dapat dikembangkan melalui matrks IFE (Internal Faktor Evaluation). Matriks IFE menkobinasikan lingkungan internal berupa kekuatan dan kelemahan perusahaan. Nilai matriks IFE terbesar untuk kekuatan perusahaan adalah perusahaan memiliki visi, misi dan tujuan yang jelas. Sedangkan kelemahan terbesar perusahaan adalah jumlah karyawan yang tidak efektif. Secara keseluruhan dapat dilihat dalam Tabel 11.

43

Tabel 11 Matriks Evaluasi Faktor Internal ( IFE ) PT Perkebunan Nusantara 4 Faktor Faktor Internal-kekuatan

Rataan Rating

Rataan

Bobot Nilai Perusahaan memiliki visi, misi dan

tujuan yang jelas 2.2 0.081 0.1782

Job Description dan Job Spesification

yang jelas 2.4 0.062 0.1488

Modal berasal dari pemerintah 2.8 0.076 0.2128 Produk yag sudah menerapkan standar

mutu 2.6 0.058 0.1508

Pemasaran yang sudah jelas (KPB) 2.6 0.059 0.1534 Sistem pembukuan keuangan sesuai

standar IFRS 2.4 0.052 0.1248

Mekanisme pengawasan anggaran

perperiode oleh perusahaan 2.6 0.059 0.1534

Pengelolaan perusahaan setara dengan

Dokumen terkait