• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3 AS TAS AS TAS AS TAS

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total Prioritas Strategi

27

Faktor Kunci Eksternal

Bobot

Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3 AS TAS AS TAS AS TAS

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total Prioritas Strategi Sumber : David 2006

GAMBARAN UMUM

Keadaan Umum Penelitian Sejarah Perusahaan

PT Perkebunan Nusantara 4 (Persero) dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah No 9 Tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996, tentang peleburan perusahan perkebunan yang ada di Sumatera Utara yaitu PT. Perkebunan VI, PT Perkebunan VII, dan PT Perkebunan VIII, menjadi Perusahaan Perseroan PT Perkebunan Nusantara 4 (Lembaran Negara Tahun 1996 No 5) sesuai dengan Akte Notaris Harun Kamil, SH No 37 tertanggal 11 Maret 1996 dan Surat Keputusan Menteri Kehakiman RI melalui surat keputusan No. C2-8332 HT.01.01.Th.96. Untuk anggaran dasar perusahaan telah disesuaikan dengan UU No.40 Tahun 2007 tentang perseroan terbatas berdasarkan akta Notaris Sri Ismiyati, SH No. 11 pada tanggal 4 Agustus 2008 dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan HAM RI melalui surat keputusan NO. AHU-60615.AH.01.02. Hingga pada tahun 2008 tepatnya pada tanggal 10 September 2008, Anggaran Dasar telah mengalami perubahan beberapa kali, terakhir berdasarkan akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham No. 16 tanggal 8 ktober 2012 yang di buat dihadapan Notaris Ihdina Nida Marbun SH.

Komoditas yang dikelola PT Perkebunan Nusantara 4 (Persero) terbagi dalam tiga budidaya yaitu Kelapa Sawit, Kakao, dan Teh yang mencakup pengolahan areal dan tanaman, kebun bibit dan pemeliharaan tanaman menghasilkan, pengolahan komoditas menjadi bahan baku berbagai industri, pemasaran komoditas yang dihasilkan dan kegiatan pendukung lainnya. Namun sejak awal tahun 2006 hanya budidaya Kelapa Sawit dan Teh. PT Perkebunan Nusantara 4 memiliki 30 Unit Kebun yang mengelola budidaya Kelapa Sawit dan Teh, 3 unit Proyek Pengembangan Kebun Inti Kelapa Sawit, dan 1 unit Proyek

28

Pengembangan Kebun Plasma Kelapa Sawit. Seluruh unit usaha yang dimiliki oleh PT Perkebunan Nusantara 4 tersebar di 9 Kabupaten, yaitu Kabupaten Langkat, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Simalungun, Asahan, Labuhan Batu, Padang Lawas , Batubara dan Mandailing Natal. Dalam proses pengolahan, PTPN 4 memiliki 15 Unit Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dengan kapasitas total 575 ton Tandan Buah Segar (TBS) per jam, 2 unit Pabrik Teh dengan kapasitas total 154 ton Daun Teh Basah (DTB) per hari, dan 1 unit Pabrik Pengolahan Inti Sawit dengan kapasitas 450 ton per hari.

PT Perkebunan Nusantara 4 dalam mendukung kegiatan racangan bangun dan pemeliharaan pabrik, mengelola 1 Unit Workshop Pabrik Mesin Tenera (PMT) di Dolok Ilir. Selain itu untuk menunjang pelayanan kesehatan karyawan dan masyarakat sekitar, perusahaan telah memiliki 3 Unit Rumah Sakit yaitu RS Laras, RS Balimbingan dan RS Pabatu.Sebagai perusahaan perkebunan, PT.Perkebunan Nusantara IV (Persero) dalam sepuluh tahun terakhir memainkan peranan yang penting. Aset PT.Perkebunan Nusantara IV (Persero) terus berkembang sehingga mencapai Rp 8 161 triliun pada tahun 2011. Dengan jumlah karyawan pelaksana sebanyak : 25 283 orang, dan karyawan pimpinan sebanyak : 691 orang.

Arah Pengembangan Perusahaan adalah untuk menjadi perusahaan perkebunan terbaik, arah pengembangan perusahaan ke depan adalah membangun daya saing agar mampu bersaing di pasar nasional/global dan meningkatkan nilai perusahaan. Peningkatan nilai tambah perusahaan dilakukan melalui pembukaan areal lahan baru yang berlokasi di dalam/luar Sumatera untuk tanaman komoditi sawit, sedangkan untuk komoditi teh dilakukan peningkatan produktivitas dan intensifikasi dengan mereplanting secara bertahap mengganti tanaman teh jenis lama (seedling) dengan jenis klonal terbaru yang sesuai. PT Perkebunan Nusantara 4 juga membangun kebun benih unggul kelapa sawit sebagai sumber bibit ungggul yang akan dipakai sendiri dan sebagian akan dijual.

Program pemanfaatan limbah PKS berupa tandan kosong, dengan menggunakan enzim dijadikan pupuk organik sebagai substitusi pupuk kimia dan sebagai bahan bakar untuk power plant menghasilkan listrik untuk mensuplai kebutuhan operasional pabrik lain/PPIS atau dijual kepada PT PLN. sedangkan limbah cair PKS dimanfaatkan untuk menghasilkan gas methane sebagai bahan bakar genset untuk menghasilkan listrik melalui CDM proyek. Pengembangan industri hilir sawit, diarahkan mengembangkan industri biodiesel berbahan baku CPO, crude stearin dan PFAD (Multy Feed Stock) bekerjasama dengan PTPN III, PTPN V dan PT Pertamina serta membangun pabrik oleochemical berbahan baku CPO/PKO dan pabrik bioethanol berbahan baku tandan kosong. Melakukan sinergi bersama PT Perkebunan Nusantara V bekerjasama dengan PT Pupuk Kaltim untuk memproduksi pupuk Compound (NPK).Peningkatan kinerja karyawan dan penempatan yang sesuai, dilakukan dengan berdasarkan kompetensi, melalui penerapan Key Performance Indicator (KPI) dan sistem 38 CBHRM (Competence Based Human Resource Management). PT Perkebunan Nusantara 4 juga memiliki budaya perusahaan yang sudah dianut sejak lama yaitu

29 memberi, membimbing dan mendorong perilaku seluruh karyawan perusahaan agar dalam melaksanakan tugas selalu:

a. Berpikir positif untuk dapat menangkap setiap peluang. b. Proaktif dalam menghasilkan inovasi dan prestasi. c. Kerjasama tim untuk membangun kekuatan.

d. Menempatkan kepentingan perusahaan sebagai pertimbangan utama bagi setiap keputusan yang diambil oleh setiap jajaran perusahaan.

e. Menempatkan peningkatan kesejahteraan karyawan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari pencapaian sasaran perusahaan.

Corporate Value adalah nilai-nilai yang dianut oleh suatu perusahaan yang mengakar dan menjadi patokan yang dipegang oleh seluruh pekerja untuk menjalankan aktivitasnya serta internalisasi diri. PT Perkebunan Nusantara 4 (Persero) memiliki Corporate Value yang terdiri dari 5 (lima) nilai, yaitu:

P : Profitability (mengutamakan profit)

R : Responsibility (bertanggung jawab terhadap stakeholder) I : Integrity (integritas)

M : Market ahead (selalu yang terdepan) A : Accountability (terpercaya

Visi dan Misi Perusahaan

Visi merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh perusahaan di masa depan. Visi merupakan cita-cita dari pendiri perusahaan yang mewakili seluruh anggota perusahaan. Dalam melaksanakan kegiatan usahanya setiap anggota dalam perusahaan sangat dipengaruhi oleh visi persero. Adapun visi dari PT Perkebunan Nusantara 4 (Persero) “Menjadi Pusat keunggulan pengelolaan perusahaan agroindustri kelapa sawit dengan tata kelola perusahaan yang baik

serta berwawasan lingkungan”.

Misi adalah tujuan atau alasan mengapa organisasi hidup. Pernyataan misi yang disusun dengan baik mendefenisikan tujuan mendasar dan unik yang membedakan suatu perusahaan dengan perusahaan lain dan mengidentifikasikan jangkauan operasi perusahaan dalam produk yang ditawarkan dan pasar yang dilayani. Misi mengembangkan harapan pada karyawan dan mengkomunikasikan pandangan umum untuk kelompok pemegang saham utama dalam lingkungan kerja perusahaan. Misi memberitahukan siapa kita dan apa yang kita lakukan. (David, 2006). Dengan bahasa sederhana Misi didefenisikan sebagai suatu tujuan unik yang membedakannya dengan perusahaan-perusahaan lain yang sejenis dan mengidentifikasikan cakupan operasinya. Atau dengan kata lain misi merupakan penjabaran dari visi perusahaan. Misi PT Perkebunan Nusantara 4 (Persero) adalah:

1. Menjamin keberlanjutan usaha yang kompetitif

2. Meningkatkan daya saing produk secara berkesinambungan drngan sistem, cara dan lingkungan kerja yang mendorong munculnya kreativitas dan inovasi untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi

30

4. Mengelola usaha secara profesional untuk meningkatkan nilai perusahaan yang mempedomani etika bisnis dan tata kelola perusahaan yang baik (GCG)

5. Meningkatkan tanggung jawab sosial dan lingkungan

6. Melaksanakan dan menunjang kebijakan serta program pemerintah pusat/daerah

Untuk mencapai sasaran yang jelas dalam koridor visi dan misi tersebut, diperlukan suatu Corporate Plan atau perencanaan stategis jangka panjang yang akan menjadi acuan/pedoman manajemen dalam menjalankan keputusan strategis. Penyusunan rencana jangka panjang adalah bagian dari upaya yang konsisten dalam pelaksanaan dan pencapaian Good Corporate Governance(GCG).

Maksud dan Tujuan Perusahaan

Tujuan adalah hasil akhir aktivitas perencanaan. Tujuan merumuskan apa yang akan diselesaikan dan kapan akan diselesaikan, dan sebaiknya diukur jika memungkinkan. Pencapaian tujuan perusahaan merupakan hasil dari penyelesaian misi. (David, 2006). Maksud dan Tujuan Perusahaan menurut Anggaran Dasar perusahaan, antara lain:

a. Turut melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya di sub sektor pertanian dalam arti seluas-luasnya dengan tujuan memupuk keuntungan berdasarkan prinsip-prinsip perusahaan yang sehat.

b. Melaksanakan kegiatan usaha antara lain:Mengusahakan budidaya tanaman, meliputi pembukaan dan pengolahan lahan, pembibitan, penanaman dan pemeliharaan serta melakukan kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan budidaya tanaman tersebut.Produksi, meliputi pemungutan hasil tanaman, pengolahan hasil tanaman sendiri maupun dari pihak lain menjadi barang setengah jadi atau barang jadi.Perdagangan, meliputi penyelenggaraan kegiatan pemasaran berbagai macam hasil produksi serta melakukan kegiatan perdagangan barang lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha perusahaan.Pengembangan usaha di bidang perkebunan, agro usaha dan agro bisnis.

c. Mendirikan/menjalankan perusahaan dan usaha lainnya yang mempunyai hubungan dengan usaha bidang pertanian, baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama dengan badan-badan lainnya, sepanjang hal itu tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi PT Perkebunan Nusantara 4 (Persero) memberikan gambaran tugas dan wewenang dari setiap personil yang terkait. Struktur organisasi harus disusun sesuai dengan urutan dan kebutuhannya. Pimpinan sebagai manusia secara umum memiliki kemampuan terbatas, karena itu seorang pemimpin tidak dapat melaksanakan tugas secara sendiri tanpa dukungan dari bawahannya, dengan ini sangat dibutuhkan pembagian tugas dan tanggung jawab

31 untuk mencapai tujuan perusahaan. Organisasi di PTPerkebunan Nusantara IV terdiri dari Kantor Pusat, Kantor Perwakilan Jakarta, GUU I s.d. GUU V dan PMT Dolok Ilir.

Sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, Perseroan diurus oleh Direksi dibawah Pengawasan Komisaris. Anggota Direksi diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan Anggota Komisaris diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun. Tugas dan wewenang Direksi dan Komisaris diatur dalam Pasal 11 dan 16 dari Anggaran Dasar Perseroan.Sesuai dengan Keputusan Menteri Negara BUMN Selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Perkebunan Nusantara IV Nomor : KEP-184/MBU/2008, tanggal: 24 September 2008, Tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Dewan Komisaris PTPerkebunan Nusantara IV. Komisaris terdiri atas satu orang yang memegang jabatan sebagai Komisaris Utama dan membawahi lima Komisaris lainnya. Di Kantor Pusat ada beberapa Direksi terdiri atas satu orang Direktur Utama dan membawahi beberapa direktur lainnya seperti Direktur Produksi, Direktur keuangan, Direktur perencanaan dan pengembangan usaha dan Direktur SDM atau Umum, Sembilan Kepala Bagian, Kepala Urusan, Asisten Kepala Urusan Karpel.Surat Keputusan Direksi Nomor : 04.11/Kpts/80/XII/2007 tanggal : 27 Desember 2007, untuk pembagian Direktorat di Kantor Pusat, masing-masing dikepalai oleh Kepala Bagian, ditetapkan sebagai berikut :

a. Direktur Utama, membawahi: bidang tugas Sekretaris Perusahaan dan Satuan Pengawas Intern (SPI).

b. Direktur Produksi, membawahi: Tanaman, Pengolahan, dan Teknik. c. Direktur Keuangan, membawahi : Keuangan, Akuntansi, dan Pemasaran. d. Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha, membawahi :

Perencanaan, Pengembangan Usaha, Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL).

e. Direktur SDM/Umum, membawahi : Sumber Daya Manusia, Umum, Hukum dan Pertanahan, Pengadaan.

Pembentukan Grup Unit Usaha (GUU) yang membawahi beberapa unit usaha dan pendelegasian/pelimpahan sebagian wewenang/tugas Direksi kepada Manajer GUU, akan memperkecil rentang kendali guna meningkatkan aktivitas pengambilan keputusan serta fungsi pengawasan dan pengendalian. Untuk Grup Unit Usaha (GUU) ada Manajer Grup Unit Usaha yang membawahi Manajer Unit/Kebun/Pabrik Kelapa Sawit (PKS), Manajer asisten Kepala (MASKEP), para asisten, Kerani dan Karpel. Pengelompokan unit usaha dibagi kedalam 5 (lima) Grup Unit Usaha (GUU) yang masing-masing dikepalai Manajer GUU dan ditambah Unit Usaha Perbengkelan, sebagai berikut:

a. Grup Unit Usaha – GUU

GUU-I meliputi 7 (tujuh) unit usaha dengan komoditi kelapa sawit,yaitu: Bah Jambi, Balimbingan, Tonduhan, Pasir Mandoge, Sei Kopas, Dolok Sinumbah dan Marihat.GUU-II meliputi 6 (enam)unit usaha dengan

32

komoditi kelapa sawit, yaitu Gunung Bayu, Mayang, Bukit Lima, Dolok Ilir, Laras dan Tanah Itam Ulu.GUU-III meliputi 7 (tujuh) unit usaha dengan komoditi kelapa sawit, yaitu: Pabatu, Adolina, Air Batu, Tinjowan, Padang Matinggi, Aek Nauli dan Sawit Langkat.GUU-IV meliputi 5(lima) unit usaha dengan komoditi kelapa sawit ditambah 1 (satu) unit PKS, yaitu: Pulu Raja, Berangir, Ajamu, Meranti Paham, Sosa, dan PKS Sosa. GUU-V meliputi 5 (lima) unit usaha dengan komoditi Teh dan Kelapa Sawit, yaitu Marjandi (Kelapa Sawit), Bah Birung Ulu (Kelapa Sawit), Bah Butong (Teh), Tobasari (Teh), dan Sidamanik (Teh).

b. Unit PMT Dolok Ilir, tidak termasuk dalam kelompok Grup Unit Usaha, yangbergerak dalam bidang rekayasa dan rancang bangun industri pabrik kelapa sawit.

c. Unit KPJ (Kantor Perwakilan Jakarta), merupakan unit khusus yang bertugas sebagai penghubung dalam mempercepat tugas-tugas perusahaan di jakarta.

d. Unit Usaha PMN Belawan (pabrik rafinasi dan fraksionasi CPO), administratif sejak tanggal 1 Oktober 2004 telah di-spin-off dan digabungkan ke PT Pamina Adolina (anak perusahaan PTPN 4) berdasarkan persetujuan Menteri BUMN dengan surat no.S- 543/MBU/2004 tanggal 11 Oktober 2004 dan dituangkan dalam akta notaris Syahrir Sofyan SH No.26 tanggal 23 Desember 2004.

e. Unit PAJ (Panai Jaya)merupakan proyek pengembangan kelapa sawit yang berada di Kabupaten Labuhan Batu.

f. Proyek Pengembangan Kelapa Sawit di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) terdiri dari 2 (dua) unit proyek inti kebun Timur dan Batang Laping, serta unit Plasma Madina yang dibangun melalui program Kredit Pengembangan Energi Nabati-Revitalisasi Perkebunan (KPEN-RP). Pengambilan keputusan di GUU yang bersifat operasional Manajer GUU dan Manajer Pabrik Kelapa Sawit diberi kewenangan dengan saling berkoordinasi dan melaporkan setiap tindakan operasional yang dilakukan ke Kantor Pusat contohnya kepada Direktur Teknis dan bagian-bagian yang terkait dengan permasalahan yang ada. Sedangkan untuk keputusan strategis wajib melaporkan dan ditambah adanya persetujuan dari Kantor Pusat (Direktur Utama, Direktur Teknis dan Bagian-bagian yang terkait). Contoh keputusan operasional yakni penggalian produksi, kebijakan-kebijakan optimalisasi PKS, pemupukan, sanksi- sanksi, pemeliharaan tanaman dan lain sebagainya. Contoh keputusan strategis yakni pembelian/pengadaan barang dan jasa dengan nilai materialnnya, hubungan dengan MUSPIKA, MUSPIDA, PKBL, masalah-masalah KTHI yang prinsipil, konflik sosial, konflik HI dan lain-lain.Tugas dan wewenang Kepala Unit adalah sebagai berikut:

33 1. Tugas-tugasnya antara lain melakukan koordinasi kegiatan operasional unit yang dipimpinnya yang berpedoman pada Rencana Kerja Operasional yang telah disetujui Direksi, melakukan koordinasi dalam penyusunan RKAP dan rencana kerja operasional unit yang dipimpinnya yang berpedoman pada Kebijakan yang ditetapkan Direksi, membantu dan atau mewakili Direksi dalam melakuan koordinasi dengan Pemerintah Derah dan Instansi terkait untuk kelancaran terselenggaranya tugas/pekerjaan perusahaan di daerah kerjanya.

2. Wewenang antara lain: melakukan penilaian mengenai norma dan standar kerja yang diberlakukan di Unit Usaha yang dipimpinnya serta mengajukan usul penyempurnaan, memberikan saran kepada Direksi untuk mengatasi hal-hal yang perlu segera ditindaklanjuti guna kelancaran operasi Unit Usahayang dipimpinnya, melakukan konsultasi dengan Direksi beserta perangkat Direksi lainnya untuk kelancaran tugas koordinasi.

Pada saat ini PT Perkebunan Nusantara 4 mengelola lahan perkebunan seluas 175 244 Ha yang terdiri dari areal Kelapa Sawit seluas 168 857 Ha, Teh seluas 6 387 Ha dan areal untuk kebun benih seluas 150 Ha serta areal kebun plasma seluas 9 000 Ha untuk dimiliki 4 500 kepala keluarga (KK). Berdasarkan amanat RUPS Pengesahan RKAP tahun 2006 (butir IV ayat 4) bahwa untuk mengurangi kerugian yang berkelanjutan pada Komoditi Kakao, RUPS telah menyetujui konversi seluruh tanaman Kakao ke komoditi Kelapa Sawit

Dokumen terkait