• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.1.Ga mbar an Umum Objek Penelitian 4.1.1. J TV

Sejalan dengan Peraturan Pemerintah tentang Pelaksanaan Otonomi Daerah (Otda) mulai tanggal 1 Januari 2001 lalu, memungkinkan bagi suatu propinsi untuk menumbuhkembangkan potensi daerahnya dengan seoptimal mungkin. Perkembangan tersebut dapat dilakukan dari berbagai macam segi, baik dari segi bisnis maupun dari segi nonbisnis, dan peningkatan potensi daerah itu tidak terlepas dari peran serta penyedia jasa layanan informasi.

Propinsi Jawa Timur yang memiliki potensi sumber daya beraneka ragam mulai industry besar, home industri serta kegiatan usaha, banyak memberi masukan pendapatan bagi pemerintah daerah setempat. Masukan tersebut berupa dukungan dari berbagai jenis usaha, baik perdagangan. Industri maupun jasa, yang semuanya memiliki kontribusi cukup tinggi di dalam memperbaiki kondisi perekonomian Indonesia.

Jasa adalah sebagai salah satu sektor usaha yang banyak diminati oleh kalangan pengusaha, merupakan dunia yang cukup menjanjikan baik dari segi peluang maupun dari segi pendapatan. Salah satu jenis usaha yang bergerak di

bidang jasa yang cukup bergengsi untuk dikelola saat ini adalah dunia penyiaran televisi.

Jaminan keberagaman informasi yang dapat diakses secara mudah melalu industri televisi, mempunyai peranan cukup besar untuk membantu pemerintah daerah dalam meningkatkan pendapatan daerahnya. Karena dengan tumbuhnya media yang diperuntukkan khusus bagi masyarakat daerah, tentunya semua lini industri akan ikut tergerak dan terbantu dengan aktifnya media audio visual yang bisa membentuk karakter baru. Dan fanatisme yang secara positif akan banyak membantu dunia usaha terus meningkatkan diri yang pada akhirnya akan memberikan banyak keuntungan bagi semua pihak.

Industri televisi juga diyakini mampu menjaga dan membangun komunikasi yang berkualitas antara masyarakat dengan elit pemerintahan dan stake holder penyelenggara kehidupan sehari-hari di Jawa Timur. Proses demokrasi yang terus ditumbuhkembangkan dengan “system” desentralisasi dan otonomi daerah sebagai spirit utama sesungguhnya membutuhkan medium raksasa yang disebut televisi sebagai pentas milik bersama untuk beraktifitas.

Atas dasar pemikiran tersebut lahir sebuah gagasan yang sangat inovatif untuk mendirikan PT. Jawapos Media Televisi sebagai badan hukum Lembaga Penyiaran Swasta penyelenggara jasa penyiaran televisi yang berbasis stasiun lokal di Jawa Timur. Yang kemudian dinamakan JTV,

59

sebagai televisi lokal / regional Jawa Timur menfokuskan diri terhadap minat dan keinginan pemirsa di Jawa Timur dengan selogannya yaitu “SATUS

PERSEN JAWA TIMUR”. Sudah menjadi tekad para pendirinya bahwa JTV

sebagai lembaga penyiaran tetap setia pada prinsipnya dalam menyelenggarakan fungsinya bersikap independen, obyektif, jujur, dan mampu berpartisipasi dalam usaha pemberdayaan masyarakat di Jawa Timur.

Perkembangan potensi daerah menjadi salah satu tujuan utama hadirnya PT. Jawapos Media Televisi untuk memberikan yang terbaik bagi daerah secara luas. Pengembangan tersebut mencakup berbagai segi mulai dari peningkatan bidang usaha sektor riil, pendidikan, kesempatan lapangan kerja yang baru, kebudayaan, perdagangan mengingat media televisi sebagai media yang bisa masuk pada semua lini bidang kehidupan sehingga peranannya diharapkan bisa membantu mendominasi berbagai sektor untuk semakin maju dan berkembang pesat.

Untuk melayani seluruh wilayah Jawa Timur, maka jangkauan siaran JTV meliputi seluruh wilayah layanan di Jawa Timur (11 wilayah siaran) mulai dari wilayah siaran Surabaya dan sekitarnya, Malang dan sekitarnya, Kediri dan sekitarnya, Magetan dan sekitarnya, Tuban dan sekitarnya, jember dan sekitarnya, Banyuwangi dan sekitarnya, Pacitan dan sekitarnya, Sumenep dan sekitarnya, Bondowoso dan sekitarnya, Trenggalek dan sekitarnya, sebagaimana ditetapkan oleh Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 76 Tahun 2003 tentang Rencana Induk (Master Plan) Frekuensi Radio

Penyelenggaraan Telekomunikasi Khusus Untuk Keperluan Televisi Siaran Analog Pada Pita Ultra High Frequency (UHF).

JTV menjadi sangat penting dan ditunggu kehadirannya. Pertumbuhan penduduk Jawa Timur yang terus bertambah juga merupakan salah satu alasan yang melatarbelakangi hadirnya JTV sebagai stasiun televisi lokal yang peduli dengan kebutuhan masyarakat Jawa Timur untuk memberikan informasi dalam bentuk audio visual yang merupakan program-program yang bersifat lokal yang berdasarkan data jumlah penduduk di JawaTimur pada tahun 2004 adalah sekitar 36,3 juta penduduk yang tersebar di 38 kabupaten / kota. Mereka semua memerlukan mediumnya sendiri untuk mengapresiasi kearifan lokal yang dimilikinya melalui layar kaca televisi. JTV hadir untuk mereka, semua warga Negara, dan penduduk yang ada di Jawa Timur serta daerah lain yang dapat menangkap acara-acara yang ditayangkan.

4.1.2 Visi dan Misi

Sebagai perusahaan yang terjun di bidang industri televisi, PT. Jawapos Media Televisi mempunyai Visi yaitu : Mewujudkan budaya dan potensi ekonomi Jawa Timur yang “Satus Persen Jawa Timur” (Jawa Timur yang sesungguhnya / Trully Jawa Timur).

61

1. Memberikan informasi yang lebih kepada masyarakat sekitar melalui peningkatan program-programnya sesuai dengan kondisi masyarakat Jawa Timur yang mayoritas mengunakan bahasa Surabaya (Suroboyoan). 2. Melalui program siarannya, menjadi partner masyarakat dan pemerintah

daerah dalam ikut mengsukseskan program-program pembangunan untuk kepentingan masyarakat banyak.

3. Program siarannya yang memberikan nilai tambah bagi potensi peningkatan pendapatan daerah Jawa Timur dengan melahirkan usaha-usaha baru dan pendapatan usaha-usaha yang semakin meningkat.

4.1.3 Str uktur Or ganisasi

Dalam pengelolaannya, JTV memiliki satu direktur utama yang membawahi 5 (lima) direktur lainnya yang masing-masing mengepalai 1 (satu) divisi. Adapun divisi-divisi yang dimaksud adalah Marketing, Pemberitaan, Program dan Produksi, Tehnik, serta Administrasi dan Keuangan. Masing-masing divisi ini, memiliki bagian tersendiri yang juga memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda.

Adapun struktur perusahaan yang di pakai PT. Jawa Pos Media Televisi adalah struktur organisasi lini atau desentralisasi. Dalam sistem organisasi yang terdapat adanya kekuasaan dan tanggung jawab dari atas ke bawah secara langsung atau berdasarkan garis kekuasaannya. Sehingga bawahan bertanggung jawab penuh terhadap atasan masing-masing.

4.1.4 Pr ogram Siar an J TV

JTV sebagai televisi regional Jawa Timur memfokuskan diri terhadap minat dan keinginan pemirsa di Jawa Timur. Jika televisi nasional memberikan program yang bersifat umum dan universal, maka JTV sebagai televisi lokal Jatim lebih menekankan pilihan kepada program dengan local content, melibatkan pemirsa melalui program interaktif baik dengan cara interaktif via telepon, SMS, maupun MMS, dan melakukan kegiatan Off-air untuk memperkuat penetrasi ke masyarakat.

Segmen pemirsa JTV yaitu segmen pemirsa dari segala umur mulai dari anak-anak, remaja, pemuda, hingga dewasa. Selain itu segmen pemirsa JTV di Jatim, mayoritas dari kalangan menengah ke bawah.

Karakter pemirsa JTV memiliki karakter khas masyarakat Jatim, yaitu : bersifat dinamis, memiliki fanatisme tinggi terhadap budayanya, solidaritas yang kuat, lugas dan ekspresif, memiliki keingintahuan yang tinggi, senang terlibat dalam acara televisi dan agamis.

Dengan beberapa dasar tersebut maka JTV membuat program yang benar-benar dekat dengan masyarakat yaitu memilih program yang lebih menekankan pada Content Local. Membuat program yang banyak melibatkan masyarakat sebagai peserta. Selain itu juga sebagian program ditayangkan dalam format Live dan Interaktif dengan pemirsa. Penggunaan bahasa di

63

beberapa program menggunakan bahasa Suroboyoan, Kulonan, maupun Jawa Timuran. Memperbanyak kegiatan Off-air terutama pada program unggulan.

Dalam penempatan program (schedulling) JTV memakai pertimbangan yaitu waktu menonton pemirsa (viewing habit), jenis pemirsa (segmen pemirsa), kompetisi program di stasiun televisi lain, dan jenis program / content yang dimiliki.

4.1.5 Pr ogram-Progr am Acar a J TV 1. Program Harian 1. Jatim Isuk 2. Jatim Awan 3. Jatim 5 Menit 4. Pojok 7 5. Pojok Kampung 6. Solusi Sehat 7. Klip Dakwah 8. Stasiun Dangdut 9. J-trax 10.Semanggi 11.Go Go Mall 12.Sinema Asia 13.Film Suroboyoan

2. Program Mingguan 1. Dialog Khusus 2. OTO-J 3. Ngaji Sehat 4. Lentera Hati 5. Dolanan Si Tole 6. Jatim Bersepeda 7. Selera Alam 8. Dangdut ZR 9. Kampung Yamaha 10.Kampung VOA 11.Dangdut Orkestra 12.Gak Cuma Cangkrukan 13.Warna - Warni Car Free Day 14.Bicara Hati 15.Asal – Asil 16.Sulap Embongan 17.Sore Hore 18.Ngetoprak 19.Kartolo 20.Romantika 21.Napak Tilas

65

22.Ngaji Blusukan 23.Noto Ati 24.Karjo

25.B-cak Bareng Mak Bongky 26.Bintang Arena

27.Kuis Tani Ceria 28.Quis Flexi CengLi

4.1.6 J ob Descr iption PT. J awa Pos Media Televisi (J TV) A. Dir ektur Utama

1. Memimpin dan bertanggung jawab penuh atas seluruh aktivitas. 2. Bertanggung jawab terhadap stasiun televisi JTV yang dipimpinnya. 3. Mengatur sistem kerja (tugas dan tanggung jawab) bagian

dibawahnya.

4. Membuat perencanaan, baik jangka pendek maupun jangka panjang. 5. Menjaga kelangsungan hidup stasiun televisi JTV.

B. Ma r keting

a) Account Executive bertugas :

1. Bertanggung jawab kepada direktur utama.

2. Memberikan persetujuan tentang iklan yang akan di tayangkan di media televisi.

4. Mengatur lalu lintas periklanan dan keuangan.

b) Promo Off Air bertugas :

1. Menayangkan promo iklan lewat spanduk, majalah, koran, dan tabloid.

c) Administrasi Marketing bertugas :

1. Menata iklan yang masuk untuk ditayangkan.

d) Traffic bertugas dan terkait dengan divisi-divisi sebagai berikut :

1. Dari Programming, menerima jadwal siaran harian yang akan ditayangkan meliputi program acara, jam tayang, dan durasi. 2. Dari Sales Support, menerima order spot iklan untuk ditayangkan

sesuai permintaan dan negosiasi antara marketing dengan pihak pemasang iklan.

3. Ke On Air, memberikan panduan tayangan( log book) yang

berisikan jadwal program beserta iklan promosinya, kemudian hasil siaran yang berisikan jam tayang dikembalikan ke Traffic

sebagai penayangan.

4. Ke Finance, memberikan bukti penayangan iklan sesuai yang

tercatat di log book untuk ditindaklanjuti.

5. Marcom, bertugas dalam memasarkan ke program-program acara

67

- Memasang iklan.

- Mensponsori acara.

- Kerjasama yang menguntungkan keduanya. C. Pember itaan

1. Reporter bertugas dalam usaha mencari berita dan menulis berita.

Mencari berita baru dan aktual.

2. Presenter bertugas dalam usaha membaca dan membawakan

berita/acara televisi.

3. Kameraman bertugas dalam mengambil gambar sesuai dengan berita

yang ditulis reporter dan atau mengambil gambar yang diminta sutradara.

4. Editing bertugas dalam melakukan koordinasi yang terkait dengan

divisi-divisi sebagai berikut :

a. Proses Capture, yaitu pemindahan data dari pita/kaset ke computer melalui VTR atau Card Editing.

b. Proses Edit, yaitu file video diedit sesuai dengan rundown yang diberikan oleh produser.

c. Proses Transfer, yaitu proses dimana hasil editan di komputer dipindahkan lagi ke kaset. Kaset kemudian diberi label dan kemudian disimpan lagi di Library.

5. Produser bertugas dalam usaha melakukan produksi suatu program,

6. Koordinator liputan bertugas dalam melakukan koordinasi mengatur jadwal kamera.

7. Redaktur bertugas dalam usaha mengedit berita yang sudah didapat.

8. Sek redaksi merupakan pusat administrasi umum.

9. Umum bertugas dalam usaha melakukan hal yang umum.

D. Pr ogram dan Pr oduksi

1. Produser bertugas dalam usaha membuat suatu program, membuat

anggaran program, dan bertanggung jawab atas berlangsungnya program tersebut.

2. Schedule dan Akuisisi bertugas dalam usaha melakukan penjadwalan

program.

3. Library bertugas dalam usaha melakukan koordinasi yang terkait

dengan divisi-divisi sebagai berikut : a. Menyimpan data kaset. b. Recording siaran on-air. c. Menyiapkan acara on-air. d. Mencatat data keluar masuk.

4. Quality Control bertugas dalam usaha melakukan kegiatan berikut :

a. Melihat kualitas video dan audio sebuah program baik in house

atau program beli.

b. Jika dalam sebuah program ada tayangan yang tak layak muat, maka QC berhak menyensor (berlaku untuk program beli).

69

5. Presenter bertugas dalam usaha membaca dan membawakan

berita/acara televisi.

6. Music Porgramming bertugas dalam usaha menyiapkan program

music yang akan ditayangkan di televisi. E Pr oduksi

1. Kameraman bertugas dalam menyiapkan gambar sesuai

dengan komposisi dan kebutuhan.

2. Sutradara bertugas mengarahkan dan member instruksi kepada

semua komponen crew pelaksana produksi yang terkait.

3. Lighting bertugas mempersiapkan kebutuhan pencahayaan

selama shooting.

4. Audio bertugas menyiapkan semua peralatan audio yang

berhubungan dengan shooting in-door dan out-door.

5. Helper bertugas sebagai pembantu umum.

6. Make Up bertugas merias para presenter dan siapapun yang

akan di shot.

7. Artistik bertugas mendukung pelaksanaan produksi dalam hal

background dan property.

8. Costume bertugas menyiapkan kostum apa yang akan dipakai

F. Tehnik

1. Maintenance bertugas dalam usaha merawat dan memperbaiki alat

yang rusak.

2. Studio bertanggung jawab atas barang-barang studio dan

menginstalasi studio.

3. Transmisi bertugas melakukan :

a. Membawahi operator-operator transmisi daerah. b. Menjaga kelancaran acara Live di luar studio. c. Memilah kegiatan pelayanan terhadap on-air.

4.2. Stasiun Dangdut

Sebagai stasiun televisi yang dikenal mahir dalam meracik program-program dangdut, mulai dari, reality show, charity, hingga full musik show, JTV seolah tiada henti untuk terus berinovasi. Komitmen kuat agar musik dangdut dapat diterima masyarakat luas tentunya menjadi landasan utama yang melatarbelakangi langkah tersebut. Munculnya program teranyar bertajuk “Stasiun Dangdut”

Program acara musik dangdut yang menarik dari JTV Surabaya. Ditayangkan secara LIVE dari studio JTV, setiap hari Senin-Kamis dan Sabtu, pukul 12.00-13.00 WIB. Menampilkan orkes-orkes Melayu dan penyanyi dangdut yang terbaik. Acara ini dipandu oleh presenter-presenter yang kocak

71

untuk membuat hari anda semakin bersemangat ditemani musik dangdut dari Stasiun Dangdut. Disertai telepon interaktif dan request lagu dan kirim salam dari pemirsa. Kami berusaha memberikan yang terbaik bagi seluruh penggemar musik dangdut di Indonesia

4..3. Per satuan Ar tis Musik Melayu Indonesia

PAMMI adalah sebuah organisasi profesi yang berfungsi sebagai wadah para seniman dan artis musik melayu-dangdut di Indonesia guna memperjuangkan aspirasi anggotanya, melindungi hak-haknya dan mengupayakan peningkatan kesejahteraannya. Organisasi ini bermula dibentuk dengan nama 'Yayasan Artis Musik Melayu Indonesia-YAMMI' pada tahun 1978 dengan Bapak Munif A. Bahsuan sebagai Ketua Umum. Kemudian pada tahun 1980 berganti menjadi 'Lembaga Artis Musik Melayu Indonesia-LAMMI' yang diketuai oleh Bapak Muchsin Alatas. Lalu atas kesepakatan para pendirinya, tahun 1989 organisasi ini berganti nama menjadi 'Persatuan Artis Musik Melayu Indonesia-PAMMI'. Melalui Musyawarah Nasional atau MUNAS 1 PAMMI pada tahun 1994, diputuskan nama organisasi ini menjadi ' Persatuan Artis Musik Melayu-Dangdut Indonesia' tanpa merubah singkatannya yaitu PAMMI. Pada Munas ini dipilih Rhoma Irama sebagai Ketua Umum. Semangat dari didirikannya PAMMI ini adalah menjadikan musik Melayu dan Dangdut menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan dapat diterima oleh semua lapisan masyarakat. Selain itu PAMMI juga

memiliki tanggung jawab moral untuk melestarikan Musik Melayu sebagai budaya bangsa sendiri dan tidak diakui oleh bangsa lain.

4.4 Penyajian Hasil Penelitian

Proses penelitian ini dilakukan selama kurang lebih empat bulan. Pada penelitian ini, peneliti berupaya menggambarkan peran PAMMI Jatim berkeinginan untuk menghapuskan goyang dangdut dari tampilan busana yang menimbulkan kesan seronok dan jorok serta goyangan yang erotis, sensual sehingga stasiun dangdut sudah menyimpang dari pakem musik dangdut. Stasiun dangdut menciptakan tayang program musik, yang dianggap identik dengan goyang eksotis yang merusak moral bangsa. Sebab Ini sudah diatur dalam Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran.

Stasiun Dangdut adalah sebuah program acara music dangdut yang di siarkan melalui Jtv, pada awal episode perdana Stasiun Dangdut para artis penyanyi kerap tampil dengan busana minim, goyangan sensual, lirik lagu, suara vokal dibawah standart, aksesori yang berlebihan serta make up yang secara keseluruhan seratus persen mirip dengan penyanyi dangdut hiburan kelab malam yang tampil pada siang hari, seiring dengan waktu Stasiun Dangdut menadapat somasi KPID Jatim hingga pada akhirnya Stasiun Dangdut tetap tampil sampai sekarang namun dengan format baru yang lebih

73

sopan tanpa menampilkan penyanyi yang hanya mengandalkan goyangan serta kecantikan tubuh sebagai biduan dangdut.

Tingkat penerimaan anggota PAMMI Jatim terhadap program tayangan stasiun dangdut di Jtv ini, data diperoleh dengan melakukan observasi berperan serta dan wawancara mendalam (In-Depth-Interview) yang terhadap anggota PAMMI Jatim di Surabaya. Wawancara dilaksanakan untuk menggali informasi sebanyak-banyaknya dari informan. Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif dan kualitatif sehingga diperoleh gambaran, jawaban, serta kesimpulan dari pokok permasalahan yang telah ditentukan. Data diperoleh masyarakat Surabaya yang tergabung dalam anggota PAMMI yang terdiri dari pengurus PAMMI Jatim.. Untuk memperoleh data, peneliti berusaha mencari kantor sekretariat PAMMI Jatim di jalan Darmo Kali no 80 Surabaya, dengan menanyakan struktur organisasi PAMMI Jatim. peneliti mendapatkan alamat serta nomer telepon dari salah satu penggurus PAMMI sehingga peneliti dapat mengetahui lokasi 4 rumah anggota pengurus PAMMI lainnya sehingga dapat dilakukan proses wawancara.

4.4.1 Identitas Infor man

Dalam penelitian ini informan yang berperan sebagai subjek penelitian, tidak dibatasi dan ditentukan jumlahnya. Kriteria menjadi informan adalah seorang yang mempunyai atau telah menjadi anggota dan pengurus PAMMI Jatim, Informan seringkali mamantau Stasiun Dangdut sebagai media untuk memperkenalkan dan mempromosikan dangdut kepada masyarakat setelah stasiun dangdut namun pada awal kemunculan pada episode pertamanya program tersebut justru menyimpang dari pakem dari dangdut karena telah menyuguhkan acara yang berbau pornoaksi.Tingkat Penerimaan dalam penelitian ini akan menganalisa tingkat penerimaan anggota pammi tentang program acara Stasiun Dangdut di JTV yang tayang pada hari senin hingga hari sabtu kecuali hari jumat dan minggu mulai pukul 12.00 WIB . Meliputi lirik lagu, goyangan, vocal, kostum, make up, aksesori, serta citra artis dangdut wanita.

Setelah melakukan proses penelitian, peneliti menemukan lima informan penelitian terdiri dari 5 orang anggota dan pengurus yang tergabung di Persatuan Artis Musik Melayu Indonesia. (identitas lengkap informan ada di lampiran)

1. Bapak DR M Sholahuddin 2. Bapak Surya aka

75

4. Bapak Fauzan 5. Bapak Al Furqon

Hal ini terlihat dari jawaban informan yang telah diwawancarai adalah sebagai berikut ini :

1. Informan 1

Informan 1 bernama Bapak Surya aka. Beliau adalah anggota Pammi yang menjabat sebagai sekretaris pammi pusat dan juga sebagai komisioneris KPID Jatim.

2. Informan 2

Informan 2 bernama Bapak Sholahuddin. beliau adalah anggota PAMMI Jatim kota Surabaya dan menjabat sebagai sekretaris Pammi kota Surabaya

3. Informan 3

Informan 3 adalah Bapak Machrus Saleh. Beliau adalah anggota kehormatan Pammi Jatim kota Surabaya

4. Informan 4

Informan 4 bernama Bapak Fauzan. beliau adalah anggota Pammi Jatim kota Surabaya yang menjabat sebagai sie keamanan Pammi Jatim. 5. Informan 5

Informan 5 ini Mas Furqon, beliau merupakan anggota yang baru tergabung sejak tahun 2011 di Pammi Jatim kota Surabaya.

4.5 Pembahasan

4.5.1 Tingkat Pener imaan anggota PAMMI J atim ter hadap pr ogr am acar a Stasiun Dangdut di J tv

Tingkat penerimaan anggota Pammi Jatim terhadap program stasiun dangdut, peneliti mengelompokan jawaban informan sesuai dengan proses pembentukan tingkat penerimaan yakni bisa menerima, sedang dan biasa saja melalui beberapa tahap yang meliputi komponen, lirik lagu, goyangan, vokal, kostum, make up dan aksesori, serta citra artis dangdut wanita. Uraian tersebut sebagai berikut :

1. Lir ik lagu

Dari kelima informan diatas, tiga dari lima informan berpendapat lirik lagu yang dibawakan pada program stasiun dangut di Jtv, namun informan juga memberi pendapat mereka tentang kirik lagu dangdut pada saat ini dan dapat disimpulkan mereka sudah menerima terhadap lirik lagu yang dinyanyikan meskipun masih ada yang kurang setuju terhadap artis yang membawakan lirik lagu tersebut karena kebanyakan lagu yang dinyanyikan masih terdapat beberapa lirik lagu yang sedang diminati oleh pemirsa stasiun dangdut Jtv. Sebab pencipta lagu saat ini mendapatkan inspirasi dari kehidupan sehari hari masyarakat, lirik yang mudah di dengar serta minimalis membuat lirik tersebut lebih disukai oleh masyarakat dan tanpa

77

disadari oleh pencipta lagu tersebut musik yang akan diputar melalui media televisi maupun radio akan didengar oleh seluruh lapisan masyarakat maupun anak-anak dan remaja. Hal ini sangat dikhawatirkan dengan adanya lagu seperti satu jam saja yang dibawakan oleh Saskia lirik lau tersebut menggambarkan tentang perilaku pacaran, selingkuh, tidak setia pada pasangan dan seks pra nikah yang bisa jadi merupakan trend remaja saat ini, hal tersebut secara tidak langsung akan ditiru oleh pendengar dari lirik lagu tersebut. Setelah melalui beberapa pertanyaan. Secara operasional didapat sebagai berikut,

lir ik lagu dangdut saat ini, apakah sesuai dengan latar belakang budaya Bangsa Indonesia”.

Infor man 1

“secara mayortias masih wajar karena dangdut juga hiburan yang membawa aspirasi masyarakat tentang cinta, kebangsaan dan sebagainya tetapi ada sebagian pencipta yang membuat citra dangdut menjadi tidak baik apabila disukai oleh masyarakat contoh lagu hamil duluan, itu sangat membahayakan bagi masyarakat sebab dapat contoh oleh semua orang khususnya anak-anak dan remaja..”

Infor man 3

“lirik dangdut saat ini saya rasa yang ngetop banget kayaknya tidak memerlukan pencipta lagu yang sudah ahli di bidang dangdut. contoh lagu alamat palsu dengan lirik lagu yang sederhana tersebut justru lagu itu ngetop namun tidak berbobot. Dan saya rasa dengan latar belakang budaya bangsa Indonesia saat ini sudah sesuai.”.

Dokumen terkait