Selanjutnya kabupaten/kota hasil penarikan sampel penelitian ini dapat dilihat daftar dibawah.
1. Kota Surabaya 8. Kabupaten Banyuwangi
2. Kabupaten Gresik 9. Kabupaten Lumajang
3. Kabupaten Mojokerto 10. Kabupaten Tulungagung
4. Kota Pasuruan 11. Kabupaten Blitar
5. Kota Malang 12. Kabupaten Trenggalek
6. Kabupaten Probolinggo 13. Kabupaten Madiun
7. Kota Kediri
• Unit sampel merupakan pemberi kerja dan pekerja sektor formal dan
informal pada 13 Kabupaten / Kota di Provinsi Jawa Timur
• Penarikan sampel (sampling) dilakukan dengan cara :
1. Penentuan kabupaten/kota secara cluster random sampling,
sedangkan penentuan jumlah responden sesuai proporsi.
2. Penentuan responden pemberi kerja dan pekerja sektor formal dan
informal dilakukan secara random sampling
No Kabupaten/Kota Sektor Formal Sektor Informal Jumlah
1 Kota Kediri 20 12 32
2 Kota Pasuruan 25 13 38
3 Kota Surabaya 80 91 171
49
5 Kabupaten Madiun 20 20 40 6 Kab. Trenggalek 27 21 48 7 Kab. Probolinggo 27 26 53 8 Kab. Gresik 42 14 56 9 Kab. Lumajang 37 25 62 10 Kab. Blitar 35 39 74 11 Kab. Banyuwangi 34 47 81 12 Kab. Mojokerto 77 25 10213 Kab. Tulung Agung 134 36 170
JUMLAH 603 397 1000
3.5 Instrumen Penelitian
Alat utama dalam penelitian ini ialah kuesioner yang ditujukan terhadap responden yaitu pekerja dan pemberi kerja sektor formal dan informal di Jawa Timur yang menjadi daerah sampel penelitian. Disamping itu juga akan dilakukan wawancara dengan para narasumber (pejabat pemerintah, tokoh masyarakat baik formal maupun informal) dengan tehnik ini diharapkan dapat memperkuat informasi yang dikumpulkan melalui kuesioner.
Ketepatan pengujian suatu hipotesis tidak akan mengenai sasaran bila data yang dipakai tidak valid. Data yang valid dapat diperoleh dari instrumen penelitian, berupa kuisioner yang reliable dan valid. Untuk itu, perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian. (Daftar isian kuesioner penelitian terlampir).
50
Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang ingin di ukur (Singarimbun dan Effendi, 1989). Dalam penelitian ini dilakukan validitas internal yaitu suatu alat pengukur yang menentukan sejauh mana isi alat pengukur tersebut mewakili semua aspek yang dianggap sebagai aspek kerangka konsep yang di uji dengan cara menghitung korelasi antara masing-masing pernyataan (item/ indikator) dengan skor total menggunakan tehnik korelasi product moment. Perhitungan koefisien korelasi dilakukan dengan software SPSS for Windows Rel 16.0
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah ukuran yang menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Cara pengukurannya adalah menggunakan koefisien Alpha Cronbach dimana jika nilai alpha lebih besar 0,6 menunjukkan data tersebut reliable (Malhotra, 1992). Perhitungan koefisien Alpha Cronbach dilakukan dengan software SPSS for Windows Rel 12.0.
3.6 Metode Pengumpulan Data
Data primer dikumpulkan dengan cara survey, yaitu dengan menanyakan secara langsung kepada responden melalui kuesioner. Dalam pelaksanaanya di lapangan, peneliti dibantu oleh tim surveyor. Tenaga surveyor yang akan diterjunkan ke sektor formal maupun informal pada 13 kabupaten/kota yang menjadi sasaran lokasi penelitian. Sebelum berangkat ke lapangan surveyor ditraining oleh peneliti ahli tentang tugas-tugas yang akan dilakukan di lapangan, baik dalam usaha pengumpulan data primer lewat kuesioner dengan cara wawancara dengan responden maupun data sekunder dari para nara sumber
51
yang terpilih. Dari data-data yang masuk selanjutnya diseleksi dan kemudian ditabulasi.
3.7 Metode Analisis Data
Setelah data terkumpul dilakukan penyuntingan untuk melihat kualitas data. Dilanjutkan dengan coding dan tabulasi, kemudian disajikan dalam bentuk croos tab sesuai dengan variable yang hendak diukur (Trihendradi, 2004). Untuk mengetahui pemahaman, respon dan kesiapan sektor formal dan informal terhadap penyelenggaraan program jaminan kesehatan daerah mandiri di Jawa Timur digunakan Deskriptive maupun Analitit, yaitu dengan menggunakan teknik analisis regresi, melalui program SPSS. Teknik ini peneliti menguji beberapa variabel dependent / independen. Permodelan regresi adalah model mengenai struktur hubungan yang membentuk atau menjelaskan kausalitas antar variabel.
3.8 Definisi operasional variabel penelitian
1). Sektor Usaha Formal adalah lapangan atau bidang usaha yang mendapat izin dari pejabat berwenang dan terdaftar di kantor pemerintahan. Badan usaha tersebut apabila dilihat di kantor pajak maupun kantor perdagangan dan perindustrian terdaftar nama dan bidang usahanya. Misalnya; BUMN, BUMS maupun Koperasi.
2). Sektor Usaha Informal yaitu bidang usaha yang tidak memiliki keresmian usaha dan usaha tersebut tidak memiliki izin dari pemerintah dan tidak terdaftar di lembaga pemerintahan; Misalnya Pedagang Asongan, Pedagang Keliling, serta Pedagang Kaki Lima (PKL).
3). Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 serta memiliki pekerja kurang dari 5 orang.
4). Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 yang memiliki pekerja 5 sampai 19 orang.
52
5). Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008, serta memiliki pekerja 19 sampai 99 orang.
6). Usaha Besar adalah usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh badan usaha dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan lebih besar dari Usaha Menengah, yang meliputi usaha nasional milik negara atau swasta, usaha patungan, dan usaha asing yang melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia, serta memiliki pekerja minimal 100 orang.
7). Dunia Usaha adalah Usaha Mikro, Usaha Kecil, Usaha Menengah, dan Usaha Besar yang melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia dan berdomisili di Indonesia.
8). Pekerja/buruh adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain.
9). Pemberi kerja adalah orang perseorangan, pengusaha, badan hukum, atau badan-badan lain atau orang / bagian yang ditunjuk dalam mempekerjakan tenaga kerja dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain. 10). Pengusaha adalah : a). orang perseorangan, persekutuan, atau badan
hukum yang menjalankan suatu perusahaan milik sendiri; b). orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang secara berdiri sendiri menjalankan perusahaan bukan miliknya; c). orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang berada di Indonesia mewakili perusahaan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b yang berkedudukan di luar wilayah Indonesia.
11). Perusahaan adalah : a). setiap bentuk usaha yang berbadan hukum atau tidak, milik orang perseorangan, milik persekutuan, atau milik badan hukum, baik milik swasta maupun milik negara yang mempekerjakan pekerja/buruh dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain; b). usaha-usaha sosial dan usaha-usaha lain yang mempunyai pengurus dan mempekerjakan orang lain dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain.
12). Hubungan kerja adalah hubungan antara pengusaha dengan pekerja/buruh berdasarkan perjanjian kerja, yang mempunyai unsur pekerjaan, upah, dan perintah.
13). Upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah atau akan dilakukan.
14). Pemahaman adalah kemampuan diri seseorang dalam mengerti atau mengetahui dengan benar terhadap sesuatu.
15). Respon adalah setiap tingkah laku manusia yang pada hakekatnya merupakan tanggapan atau balasan terhadap rangsangan atau stimulus, yang bersifat baik atau buruk, positif atau negatif. Apabila respon positif maka orang yang bersangkutan cenderung menyukai atau mendekati objek, sedangkan respon yang negatif cenderung menjauhi objek tersebut.
53
16). Kesiapan (readiness) adalah suatu asumsi bahwa kepuasan seseorang terhadap kecenderungan yang mendorong orang tersebut untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu.