• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV Analisa Data dan Pembahasan

A. Analisa Data

2. Hasil penelitian

Berdasarkan data pada tabel 8, diketahui bahwa jumlah subjek angkatan 2008 sebanyak 30 orang (33,33 %), jumlah subjek angkatan 2009 sebanyak 30 orang (33,33 %), dan jumlah subjek angkatan 2010 sebanyak 30 orang (33,33 %).

2. Hasil Penelitian a. Uji Asumsi Penelitian

Jumlah skala yang disebarkan kepada subjek penelitian sebanyak 90 buah dan sesuai dengan karakteristik penelitian. Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap skala tersebut maka keseluruhannya telah memenuhi syarat untuk dilakukan analisis.

Sebelum analisis data dilakukan, ada beberapa syarat yang harus dilakukan terlebih dahulu yaitu uji asumsi normalitas sebaran pada kedua variabel penelitian,

baik variabel self-efficacy maupun variabel self-regulated learning. Selain itu, dilakukan juga uji linearitas untuk mengetahui bentuk korelasi antara masing-masing variabel. Pengujian asumsi dan analisa data dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.0 for Windows.

1) Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi data penelitian telah menyebar secara normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov. Data dikatakan terdistribusi normal jika harga p > 0.05. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel 9 berikut ini.

Tabel 9. Normalitas Sebaran Variabel efficacy dan Variabel Self-regulated Learning

Variabel Z p Keterangan

Self-efficacy 0,938 0,342 Normal

Self-regulated learning 0,755 0,619 Normal

Kaidah normal yang digunakan untuk uji normalitas adalah jika p ≥ 0,05 maka data penelitian terdistribusi normal, sebaliknya jika nilai p ≤ 0,05 maka data penelitian tidak terdistribusi normal.

Hasil uji normalitas variabel self-efficacy diperoleh nilai Z=0,938 dan p=0,342. Hasil menunjukkan bahwa nilai p (0,342) > α (0,05) maka data dari variabel self-efficacy terdistribusi secara normal.

Hasil uji normalitas variabel self-regulated learning diperoleh nilai Z=0,755 dan p=0,619. Hasil menunjukkan bahwa nilai p (0,619) > α (0,05) maka data dari variabel self-regulated learning terdistribusi secara normal.

2) Uji Linearitas Hubungan

Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah distribusi data penelitian, yaitu variabel self-efficacy dan self-regulated learning memiliki hubungan linear. Uji linearitas dilakukan dengan menggunakan teknik Analisa Varians, yang menunjukkan bahwa variabel self-efficacy memiliki hubungan linear dengan self-regulated learning. Kedua variabel dikatakan memiliki hubungan yang linear jika nilai p < 0.05. Dari hasil uji linearitas antara self-efficacy dengan self-regulated learning, diperoleh nilai p = 0.000 (p < 0.05). Hasil tersebut menunjukkan variabel self-efficacy memiliki hubungan yang linear dengan self-regulated learning. Hal ini dapat dilihat pada tabel 10 berikut:

Tabel 10. Hasil Pengujian Linearitas

Variabel F P Keterangan

Self-efficacy

dengan self-regulated learning

19,663 0,000. Linear

b. Hasil Analisa Data 1) Hasil Perhitungan Korelasi

Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk melihat hubungan antara

self-efficacy dengan self-regulated learning, serta kajian teoritis yang telah dilakukan, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah ”Ada hubungan antara self-efficacy dengan self-regulated learning pada mahasiswa Fakultas Psikologi USU”. Hasil pengujian statistik yang telah dilakukan dengan menggunakan uji Pearson Corelation dan dengan bantuan komputer program SPSS 16.0 for Windows, didapat koefisien korelasi (r) sebesar 0.430 dan p = 0.000 untuk korelasi antara

signifikansi sebesar 0.000 (p < 0.05) maka dapat diambil kesimpulan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya ada hubungan antara self-efficacy dengan self-regulated learning pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara.

Kesimpulan di atas dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 11. Korelasi Antara Self-efficacy dengan Self-regulated Learning

Self-efficacy

Self-regulated

learning Self-efficacy Pearson Correlation

Sig. (2-tailed) N 1 90 0,430 0.000 90

Self-regulated learning Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N 0.430 0.000 90 1 90 2) Kategorisasi

Analisa data penelitian dapat dilakukan dengan pengelompokan yang mengacu pada kriteria kategorisasi. Kategorisasi ini didasarkan pada asumsi bahwa skor populasi terdistribusi normal. Data penelitian tentang kategori self-efficacy seperti tertera pada tabel berikut:

Tabel 12. Deskripsi Data Penelitian Self-efficacy

Variabel Skor Empirik Skor Hipotetik

Min Maks Mean SD Min Maks Mean SD

Self-efficacy

40 71 57,51 6,040 15 75 45 10

Berdasarkan tabel 12 diperoleh mean empirik untuk skala self-efficacy

sebesar 57,51 dengan SD empirik sebesar 6,040, sedangkan untuk mean

hipotetiknya sebesar 45 dengan SD hipotetiknya sebesar 10. Hasil perbandingan antara skor mean empirik dengan skor mean hipotetik menunjukkan bahwa mean

empirik lebih besar dari mean hipotetik (57,51 > 45). Hal ini berarti bahwa secara umum self-efficacy yang telah diteliti lebih tinggi dibandingkan dengan populasi yang diasumsikan.

Tabel 13. Deskripsi Data Penelitian Self-regulated Learning

Variabel Skor Empirik Skor Hipotetik

Min Maks Mean SD Min Maks Mean SD

Self-regulated learning

133 210 166 16,074 45 225 135 90

Berdasarkan tabel 13 diperoleh mean empirik untuk skala self-regulated learning sebesar 166 dengan SD empirik sebesar 16,074, sedangkan untuk mean

hipotetiknya sebesar 135 dengan SD hipotetiknya sebesar 90. Hasil perbandingan antara skor mean empirik dengan skor mean hipotetik menunjukkan bahwa mean

empirik lebih besar dari mean hipotetik (166 > 135). Hal ini berarti bahwa secara umum self-regulated learning yang telah diteliti lebih tinggi dibandingkan dengan populasi yang diasumsikan.

Berdasarkan kategorisasi subjek penelitian secara empirik, data dikelompokkan dalam tingkatan-tingkatan untuk kemudian disusun menurut norma tertentu. Menurut Azwar (2000), subjek dikategorikan menjadi tiga kelompok dengan rumus:

 Tinggi = Mean + 1 (SD) ≤ X

 Sedang = Mean – 1 (SD) ≤ X < Mean + 1 (SD)  Rendah= X < Mean – 1 (SD)

Untuk kriteria variabel self-efficacy mahasiswa Fakultas Psikologi USU dengan jumlah frekuensi dan persentase dapat dilihat pada tabel 14 berikut:

Tabel 14. Kategorisasi Data Self-efficacy

Variabel Rentang Nilai Kategori Frekuensi Persentase

Self-efficacy

55 ≤ X Tinggi 68 75,55%

35 ≤ X < 55 Sedang 22 24,44%

X < 35 Rendah 0 0%

Berdasarkan kriteria kategorisasi pada tabel 14 menunjukkan bahwa sebanyak 68 orang (75,55%) termasuk dalam kategori self-efficacy yang tinggi, 22 orang (24,44%) termasuk dalam kategori self-efficacy sedang, dan tidak ada yang berada pada kategori rendah yang berarti self-efficacy mahasiswa rendah. Hal ini dapat diartikan bahwa sebahagian besar self-efficacy mahasiswa berada dalam kategori tinggi.

Tabel 15. Kategorisasi Data Self-regulated Learning

Variabel Rentang Nilai Kategori Frekuensi Persentase

Self-regulated learning 225 ≤ X Tinggi 0 0% 45 ≤ X < 225 Sedang 90 100% X < 45 Rendah 0 0%

Berdasarkan kriteria kategorisasi pada tabel 15 menunjukkan bahwa tidak ada mahasiswa yang termasuk dalam kategori self-regulated learning yang tinggi, 90 orang (100%) termasuk dalam kategori self-regulated learning sedang, dan tidak ada yang berada pada kategori rendah. Hal ini dapat diartikan bahwa sebahagian besar self-regulated learning mahasiswa berada dalam kategori sedang.

Dokumen terkait